A. JUDUL :
Senyawa Karbon dan Gugus Fungsi
B. TUJUAN
1. Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada senyawa karbon melalui
analisis kualitatif
2. Mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat pada senyawa karbon
C. DASAR TEORI
Senyawa organik menunjukkan sifat kimia dan fisika yang sangat berbeda
karena strukturnya yang berbeda. Beberapa diantaranya berwujud padat,
sebagian berwujud cair, dan ada pula gas. Ada yang rasanya manis ada pula yang
asam. Ada yang beracun, ada yang sangat penting untuk kehidupan. Untuk
memahami berbagai sifat molekul organik perlu diketahui strukturnya. Tiga
prinsip sederhana yang dapat memberikan pengertian dasar tentang struktur dan
kimiawi molekul organik, yaitu:
1. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom hidrogen
2. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom karbon lain untuk
membangun rantai lain
3. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan unsur lain, terutama
hidrogen, nitrogen, belerang dan halogen.
Hidrokarbon adalah senyawa yang struktur molekulnya hanya terdiri dari
hidrogen dan karbon. Hidrokarbon dan senyawa turunannya umumnya dibagi
menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
1. Hidrokarbon aifatik, terdiri atas rantai karbon yasng tidak mencakup bagian
siklik. Golongan ini sering disebut hidrokarbon rantai terbuka atau
hidrokarbon asiklik.
CH3-CH2-CH3
propana
2. Hidrokarbon alisiklik atau Hidrokarbon siklik, terdiri atas atom karbon yang
tersusun dalam satu lingkar atau lebih.
sikloprapana sikloheksana
1
3. Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang
biasanya digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan
rangkap bersilih-ganti.
benzena
Senyawa karbon terbentuk dari beberapa unsur saja seperti C, H, O, N, S,
P, dan halogen. Tetapi macam senyawa karbon sangat banyak, hal ini disebabkan
oleh :
1. Kemampuan atom karbon untuk saling berikatan (ikatan kovalen) membentuk
rantai karbon yang sangat beragam
2. Adanya gejala ionisasi pada senyawa karbon. Senyawa dengan rumus molekul
sama dapat membentuk senyawa-senyawa yang berlainan karena rumus
struktur yang berbeda dan sifat-sifat yang berbeda pula.
Reaksi-reaksi kimia pada senyawa karbon, dapat dikelompokkan tipe,
diantaranya adisi, esterifikasi, polimerisasi, yodoform, reaksi redoks,
reasisubtitusi, dan eliminasi (Sumo usman F,1992).
Adapun reaksi Polimerisasi adalah reaksi perpanjangan rantai dimana unit
senyawa yang kan berpolimerisasi disebut monomer dan hasilnya disebut
polimer yang tersusun atas monomer-monomer tersebut.
Reaksi Redoks adalah reaksi antara dua dimana zat yang satu tereduksi
dan zat yang mengalami oksidasi,biasanya disertai perubahan kondisi seperti
seperti adanya endapan,perubahan warna,perubahan PH,viskositas dan lain-lain.
Reaksi Yodoform adalah reaksi haloform atau pembuatan senyawa
haloform.Untuk yodoform berarti akan dihasilkan senyawa CHI3 (Sumo usman
F,1992).
Reaksi adisi adalah reaksi penambahan gugus ke suatu ikatan rangkap dan
menghasilkan ikatan tunggal.(Sumo usman F,1992 :29) :
a. Reaksi adisi nukleofil terjadi apabila gugus yang menyerang pertama kali ke
suatu ikatan rangkap merupakan pereaksi nukleofil.
b. Reaksi adisi elektrofil terjadi bila gugus menyerang pertama kali ke suatu
ikatan rangkap merupakan pereaksi elektrofil.
c. Reaksi adisi radikal bebas terjadi bila gugus yang menyerang merupakan
radikal bebas.
Reaksi Polimerisasi yaitu reaksi pengubahan dari monomer menjadi
polimer oleh karena cahaya,radikal bebas,kation atau anion.
Contoh : n CH2 = CH-Cl (-CH2-CH)-n
2
Untuk mempelajari senyawa karbon yang begitu banyak, maka senyawa
arbon dikelompokkan dan diklasifikasikan berdasarkan macam rantai karbonnya
dan berdasarkan gugus fugsi yang dikandungnya.
Seperti halnya pada senyawa lain, analisa senyawa karbon juga terdiri
dari analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif pada senyawa
karbon bertujuan untuk menentukan macam senyawa karbon, unsur unsur dan
gugus fungsi yang dikandung senyawa karbon. Analisa kualitatif senyawa karbon
meliputi penentuan sifat fisis, tes kualitatif unsur, tes kelarutan, tes identifikasi
gugus fungsi, dan penentuan derivative.
Gugus Fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul satu
kelompok senyawa dengan gugus fungsi tertentu menunjukan gejala reaksi yang
sama.
Pada umumnya, kimia organik adalah kimia gugus fungsi. Dengan
mengetahui faktor ini, kimiawan organik menggolongkan senyawa organik
meanjadi beberapa kategori, sesuai dengan gugus fungsinya. Lambang R
digunakan untuk menggambar rantai atau cincin karbon yang membawa gugus
fungsi.
R – OH Alkohol
R–O-R Eter
O
Aldehida
R–C-H
O
oksigen Keton
R–C-R
O
asam karboksilat
R – C - OH
O
Ester
R–C–O–R
3
O O
Anhidrida
R–C–O–C–R
R – NH2 Amina
O H
nitrogen Amida
R–C–N-R
R–C≡N Nitril
R - SH Tiol
R – S – OH asam sulfonat
Sulfur O
R–S-R Sulfida
R – S – S –R Disulfida
O
Tioester
R–C–S–R
O
R – O – P - OH ester fosfat
OH
O O
R – O – P – O – P - OH ester difosfat
Fosfor
OH OH
O O O
R – O – P – O – P – O – P - OH ester trifosfat
OH OH OH
O
fosfodiester
R–O–P–O-R
4
OH
Lampu spritus
2 Wadah untuk melarutkan minyak
kelapa dan tertier butanol.
Gelas kimia
3 Untuk menjepit tabung reaksi
Penjepit tabung
4 Untuk mengalirkan air dari hasil
penguapan pemanasan urea dan serbuk
CuO.
Pipa pengalir
5 Sebagai tempat untuk menyimpan
bahan-bahan yang akan ditimbang.
Cawan
5
6 Sebagai alat untuk mengambil cairan
dalam jummlah tertentu maupun
takaran bebas.
Pipet tetes
7 Untuk mengambil bahan percobaan
yang berupa serbuk (Urea dan CuO).
Sendok
8 Tabung reaksi, untuk mencampur
larutan dan rak tabung reaksi, untuk
meletakkan tabung reaksi.
Korek api
11 Untuk menimbang urea dan CuO.
Timbangan
6
12 Untk mengaduk campuran
Batang pengaduk
Bahan
1. Urea
Sifat fisika:
Pada suhu kamar tidak berbau dan tidak
berwarna
Titik lebur 132,70C
Berat jenis 1,335
Energi pembentukan pada suhu 290C adalah
- 47,2 kal/jam
Panas peleburan 60 kal/jam
Sifat kimia:
Dalam bentuk larutan terhidrolisis dengan lambat membentuk Amonium
Karbamat pada suhu ruangan
Pemanasan yang lama, larutan urea akan menghasilkan biuret
2. Ba(OH)2 0,1 M
Sifat fisika:
Berbentuk kristal
Berwarna putih
Titik Lebur 780C
Tidak berbau
Densitas pada suhu 200C
Sifat kimia:
Merupakan larutan basa
Merupakan larutan anorganik
Sebagai pereaksi analitik
Berfungsi sebagai pereaksi dalam
pemurnian gula
Tidak beracun
3. KMnO4 0,01 M
Sifat fisika:
Kristal ungu seperti kristal perunggu
memiliki titik lebur 1500C
7
Sifat kimia:
Tidak berbau.
Berwarna violet.
4. Etanol
Sifat fisika:
Tidak berwarna
Mudah menguap
Memiliki aroma yang khas
5. Tertier Butanol
Kerapatan 0,7887
Titik leleh 25,5 ℃
Titik didih dari 82,5 ℃
Mudah terbakar
6. CH3COOH glacial
Sifat fisika:
Berbentuk cairan jenuh, tidak berwarna,
berbau menyengat, berasa asam.
Mempunyai titik beku 16,6℃.
Mempunyai titik didih 118,1℃
Sifat kimia:
Larut dalam alcohol, eter, dan air.
Asam asetat tidak larut dalam karbon
disulfida.
7. H2SO4 pekat
Sifat fisika:
Titik didihnya 98,3%.
8
Titik leleh 36 °C.
Larut dalam air
Cairan kental
Berbau
Sifat kimia:
Apabila air ditambahkan dengan asam sulfat
pekat ia akan dapat mendidih dan bereaksi
dengan keras.
Korosif
Eksotermis
8. Serbuk CuO
sifat fisik :
Oksidasi kuat.
Berwarna coklat tua
Sifat kimia :
Titik leleh 1.0830C
Titik didih 2.3010C
Berat jenis 8.92 gr.
9. Minyak kelapa
Sifat fisika:
Cairan kental
Berwarna emas.
Sifat kimia:
Kelembaban tinggi dan temperatur yang
tinggi mempercepat hidrolisa dalam asam
lemak bebas tinggi.
E. PROSEDUR KERJA
a. Analisa Kualitatif Unsur C dan H
Urea Serbuk CuO kering
9
Memanaskan campuran senyawa (urea)
dan CuO
Mengamati apa yang terjadi pada bagian
atas tabung reaksi yang berisi larutan
Ba(OH)2 0.1 M
Minyak Kelapa
Fehling A + B Fehling B + A
Reaksi 1 reaksi 2
Fruktosa glukosa
10
Esterifikasi
2 ml Etanol
F. HASIL PENGAMATAN
a. Analisa Kualitatif Unsur C dan H
Perlakuan Hasil Pengamatan
Mengukur serbuk CuO 0,1 gr Pada saat dipanaskan, pada
Mengukur urea 0,1 gr campuran serbuk CuO dengan
Mencampurkan serbuk CuO 0,1 urea terjadi penguapan karena
gr dengan urea 0,1 gr dan campuran mendidih
memasukkan ke dalam tabung Pada pipa pengalir terdapat
reaksi molekul-molekul larutan
Memanaskan Molekul-molekul pada pipa
Memasukkan larutan Ba(OH)2 pengalir akan masuk dalam
ke dalam tabung reaksi lain tabung reaksi yang berisi larutan
Ba(OH)2
11
larutan KmnO4
d. Esterifikasi
12
G. PEMBAHASAN
a. Analisa Kualitatif Unsur C dan H
Senyawa karbon adalah suatu senyawa yang struktur molekulnya hanya
terdiri dari karbon (C) dan hidrogen (H). Pada percobaan ini, akan dibuktikkan
apakah suatu senyawa termasuk dalam senyawa karbon. Hal yang dilakukan
yaitu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan ini.
Kemudian, menimbang serbuk CuO dan urea sebanyak 0,1 gr. Lalu
memasukkannya dalam sebuah tabung reaksi. Setelah itu, memasukkan Ba(OH)2
dalam tabung reaksi yang lain. Pada kedua tabung reaksi tersebut dipasangkan
pipa pengalir dan salah satu ujung pipa sedikit tercelup dalam larutan Ba(OH)2
dan rangkaian tersebut dipasangkan pada statif dan klem.
Setelah itu, tabung yang berisi serbuk CuO dan urea dipanaskan dengan
menggunakan spritus sampai campuran tersebut mendidih dan terjadi penguapan.
Ketika tabung reaksi yang berisi serbuk
CuO dan urea ini dipanaskan hingga mendidih,
terjadi penguapan dan pada pipa pengalir
terdapat molekul-molekul cairan dan akhirnya
masuk ke dalam tabung reaksi yang berisi
larutan Ba(OH)2.
Pemanasan yang dilakukan pada tabung
pyrex yang berisi pencampuran urea dan serbuk
CuO kering menyebabkan tekanan udara pada
tabung ini semakin tinggi.
Tekanan udara yang semakin tinggi ini bergerak ke tabung berisi larutan
Ba(OH)2 0,1 M sehingga menyebabkan larutan ini bergelembung dan terjadi
endapan. Pada percobaan ini campuran antara urea dan CuO menghasilkan
karbon dan uap air
Pada percobaan ini, CuO berfungsi untuk mengetahui suatu bahan yang
mengandung senyawa karbon, dengan membakar senyawa tersebut.
Reaksi yang terjadi pada proses ini yaitu:
Cu(NH2)2 + CuO + Ba(OH)2 CuO + Ba(OH2)2 + C(OH)2
13
rangkap dua karbon-oksigen merupakan jenis struktur yang paling umum
mengalami reaksi adisi.
Pada percobaan ini bahan yang digunakan adalah tertier butanol, minyak
kelapa, dan KMnO4. Ketika 10 tetes tertier butanol dicampurkan dengan 20 tetes
minyak kelapa, kedua campuran tersebut larut, tapi tidak terlarut secara
sempurna. Hal ini disebabkan karena minyak kelapa yang bersifat non polar
direksikan dengan tertier butanol yang bersifat semi polar. Sehingga pada
senyawa tersebut terbentuk ikatan tak jenuh.
ketika campuran tersebut dicampurkan
dengan KMnO4, senyawa tersebut berubah
warna tetapi tidak bercampur. Dalam hal ini,
KMnO4 berfungsi untuk memutuskan ikatan tak
jenuh pada minyak kelapa.
d. Esterifikasi
Reaksi Esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester. Esterifikasi adalah
salah satu reaksi untuk mengidentifikasi gugus karboksilat. Esterifikasi termasuk
dalam jenis reaksi kondensasi yaitu penggabungan 2 molekul dengan melepas
molekul kecil lain.
Reaksi esterifikasi :
14
O
O
R C R OH
R C OR' H2O
OH
15
Tugas Pasca Praktikum
1. Mengapa CuO yang digunakan pada analisis kualitatif unsur C dan H harus
kering betul?
2. Jelaskan analisa kualitatif unsur N dan S!
3. Bagaimana menjelaskan bahwa minyak kelapa yang dianalisis dengan
KmnO4 memiliki ikatan rangkap berdasarkan perubahannya?
4. Apakah adanya air dapat mengganggu reaksi identifikasi alkohol dengan
logam natrium? Jelaskan!
Jawaban
1. CuO yang digunakan harus benar-benar kering agar mendapatkan senyawa
yang benar-benar teranalisi
2. Analisis kualitatif senyawa karbon hampir selalu berdasarkan reaksi oksidasi
dan reduksi unsur N direduksi menjadi sianida, S direduksi menjadi H2S atau
dioksidasi menjadi asam sulfat.
3. Berdasarkan perubahan yang terjadi, dimana minyak kelapa yang merupakan
senyawa non polar yang terletak diatas permukaan setelah ditambahkan
KMnO4 menjadi mengendap. Ini membuktikan bahwa minyak kelapa
dengan tertier butanol yang tadinya berikatan menjadi terlepas karena adanya
KMnO4
4. Ya,karna logam natrium sangat reaktif terhadap air, karna adanya air dapat
mengganggu reaksi identifikasi alcohol dengan logam natrium, reaksi air dan
logam natrium menghasilkan panas dan uap air.
H. KESIMPULAN
Senyawa karbon adalah senyawa yang struktur molekulnya hanya terdiri
dari karbon dan hidrogen. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan membakar
senyawa CuO. Hasil dari pembakaran tersebut akan mengubah karbon menjadi
gas CO2 dan hidrogen menjadi uap air.
Gugus fungsi adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul,
yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut.
Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau
mirip. Gugus fungsional merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang
menentukan sifat-sifat senyawa karbon.
I. KEMUNGKINAN KESALAHAN
Kurangnya ketelitian praktikan dalam menimbang bahan yang akan
digunakan dalam percobaan
Kurangnya ketelitian praktikan dalam mengamati peristiwa-peristiwa yang
terjadi ketika suatu percobaan dilakukan
16
DAFTAR PUSTAKA
Antony C. Wilbraham & Michael S Matta. 1992. Kimia Organik Dan Hayati.
Bandung : ITB
http://alfhyna.blog.umi.ac.id/2012/05/05/contoh-laporan-senyawa-karbon/
http://ilmukimia.webs.com/
http://translate.google.co.id/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1902577-sifat-sifat-bahan-kimia/
Stanley H. Pine, Dkk. 1988. Kimia Organik 1. Bandung : ITB
Sumo ,Usman,1992,Pengantar Kimia Organik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Team Teaching. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Gorontalo : UNG
17
18