Anda di halaman 1dari 5

MATERI IMUNISASI (BAGIANNYA MUTI)

Proses Imunisasi

Saat melakukan imuniasasi pertama-tama ibu yang membawa anaknya akan mendaftar
dibagian registrasi, kamudian akan diarahkan ke bagian imunisasi. Pada saat melakukan
observasi imunisasi di posyandu. Imunisasi di mulai dengan mempersiapkan alat dan vaksin
yang akan digunakan. Vaksin dimasukkan ke dalam chold chain untuk menjaga suhu vaksin
sehingga kualitas vaksin terjaga dan tidak rusak karena vaksin dapat rusak pada suhu yang
tinggi. Sampai di posyandu, bidan dan tenaga medis lainnya melakukan persiapan alat dan
bahan yang digunakan untuk vaksinasi seperti, spoit, ADS (Auto Disable Syringe), ADS
(Auto Disable Syringe), Peralatan anafilaktik, dan dokumen pencatatan vaksin. Vaksin yang
digunakan dalam posyandu adalah vaksin untuk imunisasi dasar seperti Hepatitis B, Difteri,
Pertusis, tetanus, MR, campak, BCG, dan polio. Dalam observasi kemarin, terdapat 7 orang
ibu yang membawa anaknya ada yang berusia 1 tahun, 8 bulan, 4 bulan, 3 bulan untuk
dilakukan imunisasi. Setelah ibunya melakukan registrasi, kemudian akan diarahkan ke
tenaga medis yang bertanggungjawab dalam imunisasi. Kemudian, akan dilakukan
pengecekan pada buku KIA anak tentang imunisasi apa saja yang telah ia dapatkan dan
brtanya kepada ibunya mengenai riwayat waktu imunisasi dahulu (kipi) sehingga kita dapat
menentukan imunisasi apa yang akan diberikan sekarang. Selain itu, ada juga yang bertugas
untuk mencatat identitas dan pemberian vaksin yang dilakukan pada dokumen pencatatan
imunisasi yang dibawa dari puskesmas tadi. Setelah itu, tenaga medis memakai handscoon
dan melarutkan vaksin yang akan diberikan pada anak (disesuaikan) terlebih dahulu dengan 5
mL pelarut vaksin yang telah disediakan kemudian vaksin dikocok sampai homogen. Setelah
itu memasukkan 0,5 larutan vaksin ke dalam spoit sedangkan vial vaksin dimasukkan ke
dalam chold chain agar tetap terjaga suhunya. Kemudian melakukan desinfeksi pada daerah
yang ingin disuntik, lalu melakukan penyuntikan vaksin di daerah tersebut. Untuk vaksin
OPV diberikan secara oral sebanyak 2 tetes. Vaksin campak disuntikkan secara subkutan
sedangkan BCG secara intradermal. Sedangkan untuk vaksin DPT-Hib diberikan secara
intramuskular. Setelah dilakukan pemberian vaksin, tenaga medis menjelaskan tentang
kemungkinan KIPI yang akan terjadi dan menjelaskan cara penanganan dari KIPI tersebut.
setelah selesai, ibu dan anaknya diberikan bubur kacang hijau dan pulang ke rumah masing-
masing.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai