Anda di halaman 1dari 13

Pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi mempunayi aspek dan fungsi yang sangat penting

dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Jelaskan mengapa, kapan, dan
dengan tahapan yang bagaimana dilakukan pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi
dengan tepat sehingga mampu memperoleh hasil dan kualitas pembelajaran dalam proses
pendidikan. Indikator tersebut juga memberikan tolok ukur keberhasilan belajar siswa dan
berikan contoh.

Menurut saya mengapa pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi mempunyai aspek dan
fungsi yang sangat penting dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar
adalah karena hasil yang diperoleh dari pelaksanaan Pengukuran, penilaian, tes, dan
evaluasi akan menjadi informasi untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Hasil
pengukuran yang biasanya dalam bentuk angka akan dijadikan referensi berhasil tidaknya
pembelajaran atau dengan kata lain tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum.
Dengan demikian guru akan memperoleh data siswa yang tuntas maupun siswa yang
belum tuntas sehingga tindakan selanjunya dapat dilakukan pengayaan atau remedial.
Kegiatan Pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi dilakukan pada setiap kegiatan tatap muka
pembelajaran untuk mendapatkan informasi setiap materi yang disampaikan. Dengan cara
pemberian tugas, latihan, dan serangkaian tes yang diberikan baik tes formatif, maupun tes
sumatif. Langkah-langkah pelaksanaa Pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi ada tiga kegiatan
yang dilaksanakan yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, dan (3) pengolahan hasil. Sebelum
Pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi dilaksanakan maka terlebih dahulu disusun
perencanaa yang pada umumnya dilaksanakan kegiatan :

1. Merumuskan tujuan dilaksanakan pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi.


2. Menetapkan aspek yang akan di ukur, dites dan dievaluasi. Misalnya aspek kognitif,
afektif atau psikomotorik.
3. Memilih dan menentukan teknik yang akan dilakukan pada pelaksanaan
Pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi.
4. Menyusun alat-alat untuk Pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi belajar siswa.
5. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteris yang akan dijadikan pegangan atau
patokan dalam memberikan interpretasi hasil dari pengukuran, penilaian, tes, dan
evaluasi. Misalnya apakah akan digunakan penilaian beracuan patokan (PAP) atau
akan menggunakan penilaian acuan norma (PAN).
6. Menentukan frekuensi dari kegiatan hasil belajar itu sendiri ( Kapan dan berapa kali
Pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi akan dilaksanakan.

Indikator pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi memberikan tolak ukur keberhasilan
belajar siswa, contohnya ketika melaksanakan penilaian pengetahuan dengan cara
memberikan soal kepada siswa baik soal dalam bentuk uraian maupun soal pilihan ganda
yang pada masing-masing soal telah ditetapkan skor nilai. Jadi ketika hasil analisa soal yang
dikerjakan siswa telah mencapai nilai KKM yang ditentukan untuk masing-masing
kompetensi dasar maka yang telah mencapai nilai tersebut telah dianggap tuntas atau
berhasil dalam pembelajaran tersebut. Sedangkan untuk penilaian keterampilan dan sikap
ada acuan dalam bentuk rubrik yang memiliki rentang nilai sesuai dengan indikator yang
akan dicapai. Berikut contoh rubrik penilaian keterampilan,

Aspek yang Skor/Aspek


Diamati 90 – 100 80 – 89 70 – 79 < 70
Melakukan Melakukan Melakukan Tidak melakukan
persiapan persiapan persiapan persiapan peralatan
Persiapan peralatan peralatan peralatan gambar yang lengkap
Kerja gambar yang gambar yang gambar tetapi
lengkap dan lengkap tetapi tidak lengkap
standar tidak standar
Gambar yang Gambar yang Gambar yang Gambar yang dibuat
dibuat sesuai dibuat masih dibuat secara keseluruhan
Proses
dengan ada ketidak sebahagian tidak sesuai dengan
(Sistematik
bentuk dan sesuaian dalam besar tidak bentuk dan arahan
a& Cara
arahan jumlah sedikit sesuai dengan
Kerja)
dengan bentuk bentuk dan
dan arahan arahan
Hasil gambar Hasil gambar Hasil gambar Gambar tidak tepat
Hasil Kerja sangat tepat cukup tepat kurang tepat

Tingkat Tingkat Tingkat Tidak rapi dan tidah


kerapian kerapian kerapian bersih
sangat baik, cukup, kurang,
Sikap Kerja kebersihan kebersihan kebersihan
kertas sangat kertas cukup kertas kurang
baik

Selesai dalam Selesai dalam Selesai Lebih Tidak tepat waktu


Waktu
30 Menit 45 Menit dari 1 JP
Penilaian otentik lebih ditekankan pada proses belajar yang disesuaikan dengan situasi
dan keadaan sebenarnya, baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas. Pada penilaian
otentik, peserta didik diarahkan untuk melakukan sesuatu dan bukan sekedar hanya
mengetahui sesuatu, disesuaikan dengan kompetensi mata pelajaran yang diajarkan. Di
samping itu, pada penilaian otentik, penilaian hasil belajar peserta didik tidak hanya
difokuskan pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotorik. Cakupan
penilaian autentik terhadap siswa justru semakin rinci dan detail apakah Anda setuju
dengan penilaian outentik atau tidak. Beri alasan dan argumentasi dengan jelas. Kalau
setuju apa yang harus anda lakukan dalam proses pembelajaran di kelas khususnya SMK
Teknik Otomotif. Kaitkan dengan 4C, pendekatan saintific, pendidikan abad 21.

Saya setuju, karena penilaian otentik terhadap siswa lebih dapat menunjukkan hasil belajar
yang lebih kompleks dan komprehensip. Pada hakekatnya penilaian otentik (authentic
assessment) dilakukan berdasarkan kinerja siswa dalam menyelesaikan berbagai macam
tugas yang diberikan oleh guru, umtuk dapat menciptakan siswa yang produktif dengan
tidak hanya menguasai pengetahuan saja melainkan keterampilan dan sikap juga menjadi
indikator. Dimana penilaian otentik memiliki kelebihan :

1. Peserta didik diminta untuk menunjukkan kemampuan melakukan tugas yang


lebih kompleks yang mewakili aplikasi yang lebih bermakna dalam dunia nyata.
2. Peserta didik diminta untuk menganalisis, mensintesis, dan menerapkan apa
yang telah mereka pelajari.
3. Peserta didik untuk memilih dan mengonstruksi jawaban yang
menunjukkan kemampuannya.
4. Peserta didik diminta untuk membuktikan kemampuannya secara langsung melalui
aplikasi dan konstruksi pengetahuan yang dimilikinya.
Penilaian otentik ini juga dapat memberikan dampak secara langsung baik bagi
pengetahuan maupun keterampilan. Yang harus dilakukan dikelas khususnya Teknik
Otomotif adalah siswa ketika melaksanakan pembelajaran harus memenuhi beberapa
aspek yang menjadi sasaran, yaitu :

1. Aspek Pengetahuan,
 Siswa memiliki kemampuan mengingat-ingat kembali tentang hal-hal yang
telah dipelajari, baik fakta, konsep maupun prosedur.
 Siswa memiliki kemampuan pemahaman, sehingga dapat menafsirkan
berbagai informasi yang diterima.
 Siswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah
diperoleh.
 Siswa memiliki kemampuan untuk menganalisa menjadi bagian-bagian yang
lebih rinci, mengaitkan unsur-unsur, menghubungkan dan dapat melakukan
pengujian terkait materi pembelajaran.
 Siswa memiliki keterampilan untuk menilai dan menyelesaikan
permasalahan dan memahami tingkat ketepatan.
 Siswa memiliki kreatifitas sehingga dapat memvariasikan ilmu yang
dipelajari dengan ilmu yang baru sehingga tercipta suatu informasi yang
baru.
2. Aspek Sikap,
 Siswa memiliki kepekaan untuk dapat menerima rangsangan baik dalam
bentu pemecahan masalah maupun bentuk situasi yang berbeda.
 Siswa berperan aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
 Siswa memiliki kemampuan menilai sesuatu dan dapat menghargainya.
 Siswa memiliki kemampuan untuk mengelola atau mengatur.
 Siswa yang memiliki kemampuan untuk dapat mengontrol diri dalam waktu
kegiatan pembelajaran dengan menunjukkkan tingkah laku yang stabil.
3. Aspek Keterampilan,
 Siswa dengan kemampuan mengadakan diskriminasi antara dua jenis
perangsang dengan menurut ciri-ciri fisiknya.
 Siswa yang memiliki kesiapan dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menunjukkan gerakan yang sesuai.

Dari ketiga aspek diatas, pada saat kegiatan proses belajar mengajar kita sebagai guru tetap
mengawasi setiap kegiatan pembelajaran agar proses penilaian untuk setiap aspek dapat
dipantau, sehingga informasi yang kita dapatkan benar-benar dapat dijadikan referensi
perbaikan pembelajaran berikutnya atau penambahan yang mengarahkan pada
pengembangan siswa. Tuntutan pembelajaran kurikulum 2013 bahwa kegiatan
pembelajaran berpusat pada siswa, jadi keaktifan siswa sangat diharapkan dan tidak
terlepas dari peran perencanaan guru dalam mendesain kegiatan belajar yang kreatif dan
menarik sehingga siswa dapat memiliki kemampuan untuk berkolaborasi, berkomunikasi,
memecahkan masalah dan kreatif jadi pembelajaran dapat lebih bermakna dan tujuan
pembelajaran yang jadi sasaran dapat tercapai.
Langkah-langkah kegiatan penilaian hasil belajar yang dilakukan Guru meliputi: (1)
Perencanaan penilaian dan pengembangan perangkat, (2) Pelaksanaan penilaian atau
pengujian, (3) Penyekoran, (4) Pelaporan, dan (5) Pemanfaatan hasil penilaian. Salah satu
kegiatan yang dilakukan Guru dalam perencanaan penilaian dan pengembangan
perangkat adalah penulisan soal tes. Jelaskan bagaimana kriteria penulisan tes sesuai
dengan HOTS dan bentuk-bentuk tes yang memberikan kemampuan berpikir siswa agar
lebih konstruktif dan dalam pemecahan masalah, khususnya SMK teknik otomotif.

Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur


kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite). Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan: 1)
transfer satu konsep ke konsep lainnya, 2) memproses dan menerapkan informasi, 3)
mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda- beda, 4) menggunakan informasi
untuk menyelesaikan masalah, dan 5) menelaah ide dan informasi secara kritis. Meskipun
demikian, soal-soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal
recall. Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi
metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural
saja.Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa
konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem solving),
memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen
(reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat. Pada penyusunan soal-soal HOTS
umumnya menggunakan stimulus. Stimulus merupakan dasar untuk
membuat pertanyaan.Dalam konteks HOTS, stimulus yang disajikan hendaknya bersifat
kontekstual dan menarik. Salah satu contoh stimulus untuk Teknik Otomotif seperti
masalah teknologi informasi, sains. Stimulus juga dapat diangkat dari permasalahan-
permasalahan yang ada di lingkungan sekitar atau berbagai keunggulan yang terdapat di
daerah tertentu. Kreativitas seorang guru sangat mempengaruhi kualitas dan variasi
stimulus yang digunakan dalam penulisan soal HOTS. Kemampuan berpikir tingkat tinggi
termasuk kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving), keterampilan
berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan
berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan (decision
making).Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu kompetensi penting
dalam dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh setiap peserta didik.

a. Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS, terdiri atas :


kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak familiar;

b. Kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah


dari berbagai sudut pandang yang berbeda;
c. Menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara-cara
sebelumnya.

Beberapa bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal HOTS, sebagai
berikut :

a. Pilihan ganda

Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus yang bersumber pada


situasi nyata.Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban
(option).Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor).Kunci
jawaban ialah jawaban yang benar atau paling benar.Pengecoh merupakan jawaban yang
tidak benar, namun memungkinkan seseorang terkecoh untuk memilihnya apabila tidak
menguasai bahannya/materi pelajarannya dengan baik.Jawaban yang diharapkan (kunci
jawaban), umumnya tidak termuat secara eksplisit dalam stimulus atau bacaan. Peserta
didik diminta untuk menemukan jawaban soal yang terkait dengan stimulus/bacaan
menggunakan konsep-konsep pengetahuan yang dimiliki serta menggunakan
logika/penalaran. Jawaban yang benar diberikan skor 1, dan jawaban yang salah diberikan
skor 0.

b. Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)

Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk menguji pemahaman peserta didik
terhadap suatu masalah secara komprehensif yang terkait antara pernyataan satu dengan
yang lainnya.Sebagaimana soal pilihan ganda biasa, soal-soal HOTS yang berbentukpilihan
ganda kompleks juga memuat stimulus yang bersumber pada situasi kontekstual.Peserta
didik diberikan beberapa pernyataan yang terkait dengan stilmulus/bacaan, lalu peserta
didik diminta memilih benar/salah atau ya/tidak.Pernyataan-pernyataan yang diberikan
tersebut terkait antara satu dengan yang lainnya.Susunan pernyataan benar dan
pernyataan salah agar diacak secara random, tidak sistematis mengikuti pola
tertentu.Susunan yang terpola sistematis dapat memberi petunjuk kepada jawaban yang
benar.Apabila peserta didik menjawab benar pada semua pernyataan yang diberikan
diberikan skor 1 atau apabila terdapat kesalahan pada salah satu pernyataan maka diberi
skor 0.

c. Isian singkat atau melengkapi

Soal isian singkat atau melengkapi adalah soal yang menuntut peserta tes untuk mengisi
jawaban singkat dengan cara mengisi kata, frase, angka, atau simbol. Karakteristik soal
isian singkat atau melengkapi adalah sebagai berikut :
1) Bagian kalimat yang harus dilengkapi sebaiknya hanya satu bagian dalam ratio butir
soal, dan paling banyak dua bagian supaya tidak membingungkan siswa.
2) Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan pasti yaitu berupa kata, frase,
angka, simbol, tempat, atau waktu.
3) Jawaban yang benar diberikan skor 1, dan jawaban yang salah diberikan skor 0.

d. Jawaban singkat atau pendek

Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah soal yang jawabannya berupa
kata, kalimat pendek, atau frase terhadap suatu pertanyaan. Karakteristik soal jawaban
singkat adalah sebagai berikut:

1) Menggunakan kalimat pertanyaan langsung atau kalimat perintah;


2) Pertanyaan atau perintah harus jelas, agar mendapat jawaban yang singkat;
3) Panjang kata atau kalimat yang harus dijawab oleh siswa pada semua soal
diusahakan relatif sama;
4) Hindari penggunaan kata, kalimat, atau frase yang diambil langsung dari buku teks,
sebab akan mendorong siswa untuk sekadar mengingat atau menghafal apa yang
tertulis dibuku. Setiap langkah/kata kunci yang dijawab benar diberikan skor 1, dan
jawaban yang salah diberikan skor 0.

e. Uraian

Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut siswa untuk
mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut menggunakan kalimatnya sendiri
dalam bentuk tertulis. Dalam menulis soal bentuk uraian, penulis soal harus mempunyai
gambaran tentang ruang lingkup materi yang ditanyakan dan lingkup jawaban yang
diharapkan, kedalaman dan panjang jawaban, atau rincian jawaban yang mungkin
diberikan oleh siswa. Dengan kata lain, ruang lingkup ini menunjukkan kriteria luas atau
sempitnya masalah yang ditanyakan. Di samping itu, ruang lingkup tersebut harus tegas
dan jelas tergambar dalam rumusan soalnya. Dengan adanya batasan sebagai ruang
lingkup soal, kemungkinan terjadinya ketidakjelasan soal dapat dihindari. Ruang lingkup
tersebut juga akan membantu mempermudah pembuatan kriteria atau pedoman
penskoran. Untuk melakukan penskoran, penulis soal dapat menggunakan rubrik atau
pedoman penskoran. Setiap langkah atau kata kunci yang dijawab benar oleh peserta didik
diberi skor 1, sedangkan yang salah diberi skor 0. Dalam sebuah soal kemungkinan
banyaknya kata kunci atau langkah-langkah penyelesaian soal lebih dari satu.Sehingga skor
untuk sebuah soal bentuk uraian dapat dilakukan dengan menjumlahkan skor tiap langkah
atau kata kunci yang dijawab benar oleh peserta didik. Untuk penilaian yang dilakukan
oleh sekolah seperti Ujian Sekolah (US) bentuk soal HOTS yang disarankan cukup 2 saja,
yaitu bentuk pilihan ganda dan uraian.Pemilihan bentuk soal itu disebabkan jumlah
peserta US umumnya cukup banyak, sedangkan penskoran harus secepatnya dilakukan dan
diumumkan hasilnya.Sehingga bentuk soal yang paling memungkinkan adalah soal bentuk
pilihan ganda dan uraian.Sedangkan untuk penilaian harian, dapat disesuaikan dengan
karakteristik KD dan kreativitas guru mata pelajaran. Pemilihan bentuk soal hendaknya
dilakukan sesuai dengan tujuan penilaian yaitu assessment of learning, assessment for
learning, dan assessment as learning. Masing-masing guru mata pelajaran hendaknya
kreatif mengembangkan soal-soal HOTS sesuai dengan KI-KD yang memungkinkan dalam
mata pelajaran yang diampunya.Wawasan guru terhadap keterampilan memilih stimulus
soal, serta kemampuan memilih kompetensi yang diuji, merupakan aspek-aspek penting
yang harus diperhatikan oleh guru, agar dapat menghasilkan butir-butir soal yang
bermutu.
Pada prinsipnya nilai akhir suatu mata pelajaran adalah gabungan dari seluruh
pencapaian KD yang ditargetkan. Dengan demikian, pendidik harus membuat tabel
spesifikasi yang memuat macam KD dan pencapaian hasil setiap KD, termasuk aspek yang
dinilai dalam setiap KD. Pendidik juga harus membuat pembobotan atas dasar hasil yang
diperoleh sesuai dengan jenis penilaian yang dilakukan. Perlu diperhatikan bahwa yang
lebih penting adalah penilaian harus terbuka dalam arti bahwa peserta didik sejak awal
sudah memahami bagaimana pendidik dalam menilai keberhasilan belajarnya.
Bagaimana melakukan telaah kualitas soal pada aspek konstruksi, dan berikan contoh.

Analisis kualitas perangkat soal tes hasil belajar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
analisis secara teoritik (kualitatif) dan analisis secara empiris (kuantitatif). Analisis secara
teoritis adalah telaah soal yang difokuskan pada aspek materi, konstruksi, dan bahasa.
Aspek materi berkaitan dengan substansi keilmuan yang ditanyakan serta tingkat berpikir
yang terlibat, aspek konstruksi berkaitan dengan teknik penulisan soal, dan aspek bahasa
berkaitan dengan kejelasan hal yang ditanyakan. Analisis empiris adalah telaah soal
berdasarkan data lapangan (uji coba). Pada modul ini Anda akan mempelajari penelaahan
kualitas tes bentuk objektif, pengolahan hasil tes, dan pemanfaatan hasil tes.

Analisis secara teoritis adalah telaah soal yang difokuskan pada aspek materi, konstruksi,
dan bahasa. Penelaahan kualitas soal bentuk objektif pada aspek materi dimaksudkan
untuk mengetahui apakah materi yang diujikan sudah sesuai dengan kompetensi atau hasil
belajar yang ditetapkan, dan apakah materi soal sudah sesuai dengan tingkat atau jenjang
kemampuan berpikir peserta tes, serta apakah kunci jawaban sudah sesuai dengan isi
pokok soal. Telaah kualitas soal pada aspek konstruksi dimaksudkan untuk mengetahui
teknik penulisan butir-butir soal sudah merujuk pada kaidah-kaidah penulisan soal yang
baik. Pada aspek bahasa, telaah soal dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahasa yang
digunakan cukup jelas dan mudah dimengerti, tidak menimbulkan multi interpretasi, serta
sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa yang berlaku. Salah satu contoh analisa secara
teoritis adalah konstruksi, telaah kualitas soal pada aspek konstruksi adalah :

a. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas.


b. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
c. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
d. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
e. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
f. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
g. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya angka atau kronologis waktunya.
h. Gambar/grafik/tabel/diagaram dan sejenisnya harusn jelas dan berfungsi.
i. Butir tes tidak tergantung pada jawaban sebelumnya.
KISI – KISI DAN SOAL PENILAIAN PENGETAHUAN
Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 3 TAKENGON
Mata Pelajaran : Gambar Teknik
Kurikulun : 2013 Revisi 2017
Kelas : X TBSM1
Jumlah Soal : 10
Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Indikator Level Bentuk


No Kelas Materi No Soal
Dasar Soal Kognitif Soal
1. 3.1 Peralatan Jenis dan Penerapan 1,4,5,6,8
dan kegunaan (L2)
Menerapkan
bahan kertas
peralatan dasar gambar,
gambar jenis dan
dan
teknik fungsi
kelengkapan X peralatan PG
gambar
gambar
teknik
teknik

2. 3.2 Standarisa Disajikan Penerapan 2,3,7,9,10


Menerapkan si gambar standarisa (L2)
konsep dan teknik si gambar
aturan teknik
sesuai
gambar
denga
teknik standar

SOAL PILIHAN GANDA

BUTIR SOAL 1
SOAL 1 Gambar disebut juga sebagai....
A Media Cetak
B Bahasa Teknik
C Ekspresi
D Imajinasi
E Ilustrasi
JAWABAN B
SKOR 10
BUTIR SOAL 2
SOAL 2 Skala yang dipergunakan jika gambar yang dibuat lebih kecil dari
pada aslinya adalah…
A Skala pembesar
B Skala pengecilan
C Skala penuh
D Skala sama
E Skala utuh
JAWABAN B
SKOR 10
BUTIR SOAL 3
SOAL 3 Perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear
dari benda sebenarnya disebut…
A Angka
B Lebar garis
C Garis ukuran
D Skala
E Standar gambar
JAWABAN
SKOR 10
BUTIR SOAL 4
SOAL 4 Sifat utama dari pensil HB adalah....
A Keras
B Lunak
C Lunak dan hitam
D Hitam
E Keras dan hitam
JAWABAN E
SKOR 10
BUTIR SOAL 5
SOAL 5 Kertas yang digunakan untuk menyempurnakan gambar dengan
menggunakan tinta adalah....
A Kertas A4
B Kertas A3
C Kertas Buram
D Kertas Karkir
E Kertas Karton
JAWABAN D
SKOR 10
BUTIR SOAL 6
SOAL 6 Pernyataan yang tepat mengenai fungsi gambar adalah….
A Menerangkan rangkaian yang akan dirakit
B Menyuplai komponen yang pernah dibuat
C Menyimpan komponen yang pernah diproduksi
D Sebagai media penyampai informasi
E Menerangkan bentuk fisik komponen
JAWABAN D
SKOR 10
BUTIR SOAL 7
SOAL 7 Alat yang berguna untuk mempermudah dan mempercepat
penggambaran bentuk garis yang sulit dibuat dengan alat gambar
lainya adalah....
A Jangka
B Mesin gambar
C Mal
D Pensil
E Penggaris segitiga
JAWABAN C
SKOR 10
BUTIR SOAL 8
SOAL 8 Pernyataan yang tepat mengenai fungsi gambar adalah....
A Menerangkan rangkaian yang akan dirakit
B Menyuplai komponen yang pernah dibuat
C Sebagai media penyampaian informasi
D Terdiri dari tulisan yang standar
E Menyimpan komponen yang pernah diproduksi
JAWABAN C
SKOR 10
BUTIR SOAL 9
SOAL 9 Pada gambar etiket di atas, nomor berapakah yang menunjukkan
keterangan judul dan ukuran kertas gambar….

A 1 dan 2
B 4 dan 5
C 7 dan 11
D 10 dan 8
E 11 dan 10
JAWABAN C
SKOR 10
BUTIR SOAL 10
SOAL 10 Pada gambar soal no 9, kotak etiket no 1 dan 4 menunjukkan
keterangan….
A Satuan dan tanggal
B Skala dan digambar
C Keterangan dan no gambar
D Nama sekolah dan proyeksi
E Judul dan ukuran kertas
JAWABAN B
SKOR 10

Anda mungkin juga menyukai