Anda di halaman 1dari 74

SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia

Aparatus listrik untuk atmosfer hulu ledak


Bagian 1: Selungkup kedap api "d"
(IEC 60079-1 (2003-11), IDT)

ICS 29.260.20 Badan Standardisasi Nasional


“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60079-1:2009

Daftar isi

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
1 Ruang lingkup.................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif................................................................................................................... 1
3 Istilah dan definisi .............................................................................................................. 2
4 Pengelompokan aparatus dan klasifikasi suhu.................................................................. 4
5 Sambungan kedap api....................................................................................................... 4
6 Sambungan dengan penyemenan................................................................................... 16
7 Batang pengoperasian..................................................................................................... 16
8 Persyaratan suplemen untuk sumbu dan bantalan ......................................................... 17
9 Bagian penerus cahaya ................................................................................................... 21
10 Gawai pernapasan dan pengurasan yang merupakan bagian dari selungkup kedap api 21
11 Pengencang, lubang dan gawai penutup terkait.............................................................. 27
12 Bahan dan kuat mekanis dari selungkup – Bahan di dalam selungkup........................... 29
13 Lubang masuk untuk selungkup kedap api ..................................................................... 30
14 Verifikasi dan pengujian................................................................................................... 32
15 Uji jenis ............................................................................................................................ 33
16 Uji rutin............................................................................................................................. 42
17 Perlengkapan hubung bagi untuk Kelompok I ................................................................. 44
18 Fiting lampu dan kaki lampu ............................................................................................ 45
19 Selungkup nonlogam dan bagian nonlogam dari selungkup ........................................... 45
Lampiran A ............................................................................................................................ 49
Lampiran B ............................................................................................................................ 50
Lampiran C ............................................................................................................................ 52
Lampiran D ............................................................................................................................ 58
Lampiran E ............................................................................................................................ 62
Bibliografi ................................................................................. Error! Bookmark not defined.

i
SNI IEC 60079-1:2009

Prakata

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai “Aparatus listrik untuk atmosfer gas ledak –
Bagian 1: Selungkup kedap api “d” diadopsi secara identik dari International Electrotechnical
Commission (IEC) 60079-1 (2003-11) dengan judul: “Electrical apparatus for explosive gas
atmospheres – Part 1: Flameproof enclosures “d”. Bila terdapat ketidakjelasan terhadap
terjemahan isi materi standar ini, maka yang dianggap berlaku adalah sebagaimana yang
tertera pada teks asli IEC tersebut.

Standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 29-06, Instalasi dan Keandalan
Ketenagagalistrikan melalui proses/prosedur perumusan standar dan terakhir dibahas dalam
Forum Konsensus XXVII pada tanggal 14 dan 15 Nopember 2007 di Jakarta.

Dalam rangka mempertahankan mutu ketersediaan standar yang tetap mengikuti


perkembangan, maka diharapkan masyarakat standardisasi ketenagalistrikan memberikan
saran dan usul demi kesempurnaan rancangan ini dan untuk revisi standar ini dikemudian
hari.

ii
SNI IEC 60079-1:2009

Aparatus listrik untuk atmosfer gas ledak

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Bagian 1: Selungkup kedap api “d”

1 Ruang lingkup

Bagian standar ini berisi persyaratan spesifik untuk konstruksi dan pengujian aparatus listrik
dengan jenis proteksi selungkup kedap api “d”, yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
atmosfer gas ledak.

2 Acuan normatif

Dokumen acuan berikut tidak dapat dipisahkan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan
bertanggal, hanya berlaku edisi yang diacu. Untuk acuan tanpa tanggal, berlaku edisi
terakhir dari dokumen yang diacu (termasuk setiap amandemennya).

IEC 60034-1:1996, Rotating electrical machines – Part 1: Rating and performance

IEC 60061 (all parts), Lamp caps and holders together with gauges for the control of
interchangeability and safety

IEC 60079-0:1998, Electrical aparatus for explosive gas atmospheres – Part 0: General
requirements

IEC 60079-1-1:2002, Electrical aparatus for explosive gas atmospheres – Part 1-1:
Flameproof enclosures “d” – Method of test for ascertainment of maximum experimental safe
gap

IEC 60079-7:2001, Electrical aparatus for explosive gas atmospheres – Part 7: Increased
safety “e”

IEC 60079-11:1999, Electrical aparatus for explosive gas atmospheres – Part 11: Intrinsic
safety “I”

IEC 60086-1:2000, Primary batteries – Part 1: General

IEC 60112:1979, Method for the determination of the proof and the comparative tracking
indices of solid insulating materials

IEC 60127 (all parts), Miniature fuses

IEC 60529:1989, Degrees of protection provided by enclosures (IP Code)

IEC 60707:1981, Flammability of solid non-metallic materials when exposed to flame sources
– List of test methods

ISO 185:1988, Grey cast iron – Classification

ISO 965-1:1998, ISO general-purpose metric screw threads – Tolerances – Part 1: Principles
and basic data

1 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

ISO 965-3:1992, ISO general-purpose metric screw threads – Tolerances – Part 3:

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Deviations for constructional threads

ISO 1210:1982, Plastiks – Determination of the burning behaviour of horizontal and vertical
spesimens in contact with a small-flame ignition source

ISO 2738:1999, Sintered metal materials, excluding hard metals – Permeable sintered metal
materials – Determination of density, oil content and open sumbuity

ISO 4003:1977, Permeable sintered metal materials – Determination of bubble test pore size

ISO 4022:1987, Permeable sintered metal materials – Determination of fluid permeability

ISO 6892:1998, Metallic materials – Tensile testing at ambient temperature

ANSI/ASME B1.20.1-1983 (R2001), Pipe threads, general purpose (inch)

3 Istilah dan definisi

Untuk tujuan dokumen ini, berlaku istilah dan definisi berikut, sebagai tambahan yang telah
diberikan dalam IEC 60079-0.

3.1
selungkup kedap api “d”

selungkup yang di dalamnya ditempatkan bagian yang dapat menyulut atmosfer gas ledak
dan yang dapat menahan tekanan yang dibangkitkan selama ledakan internal dari campuran
yang dapat meledak, dan yang mencegah transmisi ledakan ke atmosfer ledak yang
mengelilingi selungkup.

3.2
isi
isi internal seluruhnya dari selungkup. Namun, selungkup yang di dalamnya terdapat isi yang
esensial untuk pelayanan, isi yang dipertimbangkan adalah sisa isi bebas

CATATAN Untuk luminer, isinya ditentukan tanpa lampu terpasang.

3.3
sambungan kedap api
tempat dimana permukaan yang terkait dari dua bagian selungkup, atau sambungan pada
selungkup, bertemu, dan yang mencegah penerusaan ledakan internal ke atmosfer ledak
yang mengelingi selungkup

3.4
lebar sambungan kedap api
L
jalur terpendek pada sambungan kedap api dari bagian dalam ke bagian luar dari selungkup

3.5
jarak
l
jalur terpendek pada sambungan kedap api, bila lebar sambungan L terputus oleh lubang
yang dimaksudkan untuk melewatkan pengencang untuk perakitan bagian dari selungkup
kedap api

2 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

3.6

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
celah sambungan kedap api
i
jarak antara permukaan yang terkait dari sambungan kedap api bila selungkup aparatus
listrik telah dirakit

CATATAN Untuk permukaan yang berbentuk silinder, yang membentuk sambungan silindris,
celahnya adalah selisih antara diameter lubang dan komponen silindris.

3.7
celah aman eksperimental maksimum (maximum experimental safe gap) (untuk
campuran ledak)
MESG
celah maksimum sambungan selebar 25 mm yang mencegah setiap transmisi ledakan
selama 10 kali pengujian yang dilakukan pada kondisi yang ditentukan dalam IEC 60079-1-1

3.8
sumbu
bagian dengan penampang lingkaran yang digunakan untuk transmisi gerakan putar

3.9
batang pengoperasian
bagian yang digunakan untuk transmisi gerakan kendali yang mungkin berputar atau linier
atau kombinasi dari kedua-duanya

3.10
penumpukan tekanan
hasil dari penyulutan, dalam kompartemen atau bagian dari selungkup, dari campuran gas
berpra-tekan, misalnya, disebabkan oleh penyulutan primer dalam kompartemen atau bagian
lain

3.11
pintu atau penutup aksi-cepat
pintu atau penutup yang dilengkapi dengan gawai yang memungkinkan membuka atau
menutup dengan operasi sederhana, seperti gerakan tuas atau putaran roda. Gawai diatur
sedemikian sehingga operasinya terdiri dari dua langkah:
- satu untuk mengunci atau membuka kunci;
- yang lain untuk membuka atau menutup

3.12
pintu atau penutup terpasang dengan pengencang berulir
pintu atau penutup, yang pembukaan atau penutupannya memerlukan untuk menggerakkan
satu atau lebih pengencang berulir (sekerup, batang, baut atau mur)

3.13
pintu atau penutup berulir
pintu atau penutup yang dirakit ke selungkup kedap api dengan sambungan kedap api yang
berulir

3.14
gawai pernapasan
bagian integral atau terpisah dari selungkup kedap api yang dirancang untuk memungkinkan
pertukaran atmosfer di dalam selungkup dan atmosfer di sekelilingnya

3 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

3.15

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
gawai penguras
bagian menyatu atau yang terpisah dari selungkup kedap api yang dirancang untuk
memungkinkan air yang terbentuk oleh kondensasi keluar dari selungkup

3.16
elemen penutup Ex
elemen penutup berulir yang diuji terpisah dari selungkup aparatus tetapi mempunyai
sertifikat aparatus dan yang dimaksudkan untuk dipasang pada selungkup aparatus tanpa
pertimbangan lainnya

CATATAN 1 Hal ini tidak meniadakan sertifikat komponen untuk elemen penutup sesuai dengan
IEC 60079-0. Contoh elemen penutup terlihat dalam Gambar 22.

CATATAN 2 Elemen penutup tanpa ulir bukan merupakan aparatus.

3.17
adapter ulir Ex
elemen penutup berulir yang diuji secara terpisah dari selungkup aparatus tetapi mempunyai
sertifikat aparatus dan dimaksudkan untuk dipasangkan pada selungkup aparatus tanpa
pertimbangan lainnya.

CATATAN Hal ini tidak meniadakan sertifikat komponen untuk adapter ulir menurut IEC 60079-0.
Contoh adapter ulir terlihat dalam Gambar C.2.

4 Pengelompokan aparatus dan klasifikasi suhu

Pengelompokan aparatus dan klasifikasi suhu didefinisikan dalam IEC 60079-0 untuk
penggunaan aparatus listrik dalam atmosfer gas ledak berlaku untuk selungkup kedap api.
Pengkelompokan A, B dan C untuk aparatus listrik Kelompok II juga berlaku.

5 Sambungan kedap api

5.1 Persyaratan umum

Semua sambungan kedap api, baik yang tertutup permanen maupun yang dirancang untuk
terbuka sewaktu-waktu, harus sesuai, bila tidak ada tekanan, dengan persyaratan yang
sesuai dari Ayat 5.

Rancangan sambungan harus sesuai untuk batasan mekanis yang diterapkan padanya.

Dimensi dalam Tabel 1, 2, 3 dan 4 merupakan bagian dari spesifikasi standar ini dan
merupakan kondisi minimum yang diperlukan. Tindakan tambahan mungkin perlu agar lulus
uji non-transmisi dari 15.2.

Permukaan sambungan dapat diproteksi terhadap korosi.

Pelapisan dengan cat atau pelapisan bubuk-pelapis tidak diijinkan. Bahan pelapis lainnya
dapat digunakan jika bahan dan prosedur penerapannya telah memperlihatkan tidak
mempunyai efek yang buruk terhadap sifat kedap api dari sambungan.

Gemuk yang menahan korosi dapat diterapkan pada permukaan sambungan sebelum
dirakit. Gemuk, bila diterapkan, harus jenis yang tidak akan mengeras disebabkan oleh

4 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

penuaan, tidak mengandung pelarut yang menguap, dan tidak menyebabkan korosi pada

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
permukan sambungan. Verifikasi kesesuaiannya harus menurut spesifikasi pabrikan gemuk.

Permukaan sambungan boleh disepuh listrik. Tebal sepuhan logamnya, jika diterapkan, tidak
boleh melebihi ketebalan 0,008 mm.

5.2 Sambungan tanpa ulir

5.2.1 Lebar sambungan (L)

Lebar sambungan tidak boleh kurang dari nilai minimum yang diberikan dalam Tabel 1 dan
2. Lebar sambungan bagian logam silinder terpasang dengan penekanan ke dalam dinding
dari selungkup kedap api logam dengan volume tidak lebih besar dari 2 000 cm3 boleh
dikurangi hingga 5 mm, jika

- rancangannya tidak hanya mengandalkan pemasangan yang mengganggu untuk


mencegah bagian tergeser selama uji jenis dengn Ayat 15, dan
- rakitan memenuhi persyaratan uji pukulan dari IEC 60079-0, dengan memperhitungkan
hal yang paling buruk dari toleransi pemasangan yang mengganggu, dan
- diameter eksternal dari bagian yang terpasang-ditekan, dengan lebar sambungan diukur,
tidak melebihi 60 mm.

5.2.2 Celah (i)

Celah, jika ada, antara permukaan sambungan dimanapun tidak boleh melebihi nilai
maksimum yang diberikan dalam Tabel 1 dan 2.

Bila celah konstruksional maksimum (ic) kurang dari yang disyaratkan Tabel 1 atau 2, maka
nilainya harus dinyatakan dalam sertifikat dan aparatus harus ditandai menurut 27.2 item i)
dari IEC 60079-0. Sebagai tambahan, kondisi ini untuk penggunaan yang aman harus
ditentukan dalam petunjuk pabrikan.

Permukaan sambungan harus sedemikian sehingga kekasaran reratanya Ra (diperoleh dari


ISO 468) tidak melebihi 6,3 μm.

Untuk sambungan berflens, tidak boleh terdapat celah yang disengaja di antara
permukaannya, kecuali untuk pintu atau penutup beraksi-cepat.

Untuk aparatus listrik dari Kelompok I, harus dimungkinkan untuk memeriksa, langsung atau
tidak langsung, celah dari sambungan berflens pada penutup dan pintu yang dirancang
untuk terbuka sewaktu-waktu. Gambar 1 memperlihatkan contoh konstruksi untuk
pemeriksaan tidak langsung dari sambungan kedap api.

5 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar 1 Contoh konstruksi untuk pemeriksaan tidak langsung dari
sambungan flens kedap api Kelompok I

5.2.3 Sambungan spigot

Untuk menentukan lebar L dari sambungan spigot, salah satu dari yang berikut harus
diperhitungkan:

- Bagian yang silindris dan bagian yang rata (lihat gambar 2a). Dalam hal ini, celah dimana
saja tidak boleh melebihi nilai yang diberikan dalam Tabel 1 dan 2.
- Bagian berbentuk silinder saja (lihat gambar 2b). Dalam hal ini, bagian yang rata tidak
perlu sesuai dengan persyaratan dari Tabel 1 dan 2.

CATATAN Untuk gasket lihat juga 5.4.

Gambar 2a – Bagian silindris dan bagian rata Gambar 2b – Bagian silindris


saja
L = c + d (l, IIA, IIB, IIC)
c > 6,0 mm (IIC)
• 3,0 mm (I, IIA, IIB)
d > 0,50 L (IIC)
f ” 1,0 mm (l, IIA, IIB, IIC)
1 selungkup interior
Gambar 2 Sambungan spigot

6 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

5.2.4 Lubang pada permukaaan sambungan

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Bila sambungan rata atau bagian yang rata atau bagian permukaan silindris (lihat 5.2.6) dari
sambungan terputus oleh lubang yang dimaksudkan untuk dilalui pengencang berulir untuk
bagian yang dirakit dari selungkup kedap api, jarak l ke pinggir lubang harus sama dengan
atau lebih besar dari:

- 6 mm bila lebar sambungan L adalah kurang dari 12,5 mm,


- 8 mm bila lebar sambungan L adalah sama dengan atau lebih besar dari 12,5 mm tetapi
kurang dari 25 mm,
- 9 mm bila lebar sambungan L adalah sama dengan atau lebih besar dari 25 mm.

Jarak l ditentukan sebagai berikut.

5.2.4.1 Sambungan berflens dengan lubang di luar selungkup (lihat Gambar 3 dan 5)

Jarak l diukur di antara masing-masing lubang dan bagian dalam dari selungkup.

5.2.4.2 Sambungan berflens dengan lubang di dalam selungkup (lihat Gambar 4)

Jarak l diukur antara masing-masing lubang dan bagian luar dari selungkup.

5.2.4.3 Sambungan spigot yang, sampai pinggiran lubang, sambungannya terdiri dari
bagian silindris dan bagian yang rata (lihat Gambar 6)

Jarak l didefinisikan sebagai berikut:

- jumlah lebar dari bagian yang silindris dan lebar b dari bagian yang rata, jika f adalah
kurang dari atau sama dengan 1 mm dan jika celah dari bagian silindris adalah kurang
dari atau sama dengan 0,2 mm untuk aparatus listrik dari Kelompok I dan IIA, 0,15 mm
untuk aparatus listrik dari Kelompok IIB, atau 0,1 mm untuk aparatus listrik dari Kelompok
IIC (celah yang dikurangi);
- lebar b dari bagian yang rata saja, jika salah satu dari kondisi tersebut di atas tidak
dipenuhi.

7 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

Gambar 3, 4, 5 – Lubang dalam permukaan Gambar 6,7, 8 – Lubang dalam


dari sambungan berflens permukaan dari sambungan spigot

8 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

5.2.4.4 Sambungan spigot yang sampai tepi lubang, sambungannya hanya terdiri dari

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
bagian rata (lihat Gambar 7 dan 8), sedemikian rupa sejauh sambungan rata
diijinkan (lihat 5.2.7)

Jarak l adalah lebar dari bagian rata antara bagian dalam selungkup dan sebuah lubang,
dimana lubang berada di luar selungkup (lihat Gambar 7), atau antara lubang dan bagian
luar selungkup dimana lubang berada di dalam selungkup (lihat Gambar 8).

5.2.5 Sambungan kerucut

Bila sambungan mencakup permukaan yang konus, lebar sambungan dan celah yang tegak
lurus terhadap permukaan sambungan harus sesuai dengan nilai yang relevan dalam Tabel
1 dan 2. Celah harus uniform pada bagian yang konus. Untuk aparatus listrik Kelompok IIC,
sudut konus tidak boleh melebihi 50.

CATATAN Sudut konus diambil sebagai sudut antara sumbu vertikal dari konus dan permukaan
konus.

5.2.6 Sambungan dengan permukaan silindris parsial (tidak diijinkan untuk


Kelompok IIC)

Tidak boleh ada celah antara ke dua bagian (lihat Gambar 9a).

Lebar sambungan harus sesuai dengan persyaratan Tabel 1.

Diameter permukaan silindris dari kedua bagian yang membentuk sambungan kedap api,
dan toleransinya, harus memastikan kesesuaiannya dengan persyaratan relevan untuk celah
sambungan silindris seperti yang diberikan dalam Tabel 1.

Gambar 9a – Contoh sambungan dengan permukaan silindris parsial

5.2.7 Persyaratan tambahan untuk sambungan aparatus listrik dari Kelompok IIC

Sambungan berflens tidak diijinkan untuk aparatus listrik dari Kelompok IIC yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam atmosfer gas ledak yang mengandung asetilen kecuali
jika celah ” 0,04 mm dan L • 9,5 mm, dan hanya untuk selungkup yang bervolume tidak
melebihi 500 cm3.

9 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

5.2.8 Sambungan bergerigi

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Sambungan bergerigi tidak perlu memenuhi persyaratan dari Tabel 1 dan 2 tetapi harus
mempunyai

a) paling sedikit 5 gigi yang menggigit,


b) puncak lebih tinggi atau sama dengan 1,25 mm, dan
c) termasuk sudut 600 (±50).

Sambungan bergerigi tidak boleh digunakan untuk bagian yang bergerak.

Sambungan bergerigi harus memenuhi persyaratan uji 15.2, dengan celah uji, iE, antara
pasangan gerigi yang ditentukan dalam 15.2, berdasarkan celah konstruksi maksimum dari
pabrikan, iC.

Jika celah konstruksi maksimum dari pabrikan berbeda dengan yang dalam Tabel 1 atau 2
untuk sambungan berflens dengan panjang yang sama (ditentukan dengan mengalikan
puncak dengan jumlah gigi), celah konstruksi maksimum harus dinyatakan dalam sertifikat
dan aparatus ditandai sesuai dengan 27.2 butir i) dari IEC 60079-0. Sebagai tambahan,
kondisi untuk penggunaan aman ini harus ditentukan dalam petunjuk pabrikan. Lihat Gambar
9b.

10 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Tabel 1 – Lebar sambungan minimum dan celah maksimum untuk

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
selungkup Kelompok I, IIA dan IIB

Celah maksimum
Lebar mm
Jenis minimum Untuk volume Untuk volume Untuk volume Untuk volume
3 3 3 3
Sambungan dari sam- cm cm cm cm
bungan L V ” 100 100 < V ” 500 500 <V ” 2000 V > 2000
mm
I IIA IIB I IIA IIB I IIA IIB I IIA IIB
6 0,30 0,30 0,20 - - - - - - - - -
Sambungan
berflens, silindris 9,5 0,35 0,30 0,20 0,35 0,30 0,20 - - - - - -
atau spigot
12,5 0,40 0,30 0,20 0,40 0,30 0,20 0,40 0,30 0,20 0,40 0,20 0,15

25 0,50 0,40 0,20 0,50 0,40 0,20 0,50 0,40 0,20 0,50 0,40 0,20

Sambungan 6 0,30 0,30 0,20 - - - - - - - - -


silindris
untuk glan Bantalan 9,5 0,35 0,30 0,20 0,35 0,30 0,20 - - - - - -
sumbu dari
mesin listrik selongsong 12,5 0,40 0,35 0,25 0,40 0,30 0,20 0,40 0,30 0,20 0,40 0,20 -
berputar
dengan: 25 0,50 0,40 0,30 0,40 0,40 0,25 0,50 0,40 0,25 0,50 0,40 0,20

40 0,60 0,50 0,40 0,50 0,50 0,30 0,60 0,50 0,30 0,60 0,50 0,25

6 0,45 0,45 0,30 - - - - - - - - -


Bantalan
elemen 9,5 0,50 0,45 0,35 0,50 0,40 0,25 - - - - - -
gelinding
12,5 0,60 0,50 0,40 0,60 0,45 0,30 0,60 0,45 0,30 0,60 0,30 0,20

25 0,75 0,60 0,45 0,75 0,60 0,40 0,75 0,60 0,40 0,75 0,60 0,30

40 0,80 0,75 0,60 0,80 0,75 0,45 0,80 0,75 0,45 0,80 0,75 0,40

CATATAN Nilai konstruksional dibulatkan sesuai ISO 31-0 harus dilakukan ketika menentukan celah maksimum

11 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Tabel 2 – Lebar minimum sambungan dan celah maksimum untuk

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
selungkup Kelompok IIC

Lebar Celah maksimum


Jenis sambungan minimum dari mm
sambungan Untuk volume Untuk volume Untuk volume Untuk volume
3 3 3 3
L m m m m
mm V ” 100 100 <V ” 500 500 < V ” 2000 V > 2000

6 0,10 - - -
3
Sambungan berflens
9,5 0,10 0,10 - -

15,8 0,10 0,10 0,04 -

25 0,10 0,10 0,04 0,04

Sambungan c • 6 mm 12,5 0,15 0,15 0,15 -


spigot d • 0,5 L
b b b b
L=c+d 25 0,18 0,18 0,18 0,18
(Gambar 2a) f ” 1 mm
C
40 0,20 0,20 0,20 0,20

6 0,10 - - -
Sambungan silindris
Sambungan spigot 9,5 0,10 0,10 - -
(Gambar 2b)
12,5 0,15 0,15 0,15 -

25 0,15 0,15 0,15 0,15

40 0,20 0,20 0,20 0,20

6 0,15 - - -
Sambungan silindris untuk
glan sumbu dari mesin 9,5 0,15 0,15 - -
listrik berputar dengan
bantalan elemen 12,5 0,25 0,25 0,25 -
selongsong
25 0,25 0,25 0,25 0,25

40 0,30 0,30 0,30 0,30

a
Sambungan berflens diijinkan untuk campuran ledak asetilen dan udara saja sesuai 5.2.7.
b
Celah maksimum dari bagian silindris dinaikkan hingga 0,20 mm jika f < 0,5 mm
c
Celah maksimum dari bagian silindris dinaikkan hingga 0,25 mm jika f < 0,5 mm.

CATATAN Nilai konstruksional dibulatkan menurut ISO 31-0 harus diambil ketika menentukan celah maksimum

12 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar 9b – Contoh sambungan bergerigi

5.3 Sambungan ulir

Sambungan berulir harus memenuhi persyaratan dalam Tabel 3 atau 4

Tabel 3 – Sambungan berulir silindris

Puncak ulir (pitch) • 0,7 mm a


Bentuk ulir dan mutu pasangannya Mutu toleransi medium atau halus sesuai ISO 965-1 dan ISO 965-3b
Banyak ulir yang masuk • 5
Kedalaman ulir yang masuk
3
Volume < 100 cm • 5 mm
3
Volume > 100 cm • 8 mm

a
Bila tpuncak ulir melebihi 2 mm, mungkin diperlukan tindakan pencegahan khusus dari pabrik (misalnya,
lebih banyak ulir yang masuk) untuk memastikan bahwa aparatus listrik dapat lulus pengujian pada
non-transmisi penyulutan internal yang diuraikan dalam 15.2.
b
Sambungan berulir silindris yang tidak sesuai dengan ISO 965-3 berkaitan dengan bentuk ulir atau mutu
pasangannya, diijinkan jika lulus pengujian untuk non-transmisi dari penyulutan internal, yang diuraikan
dalam 15.2, bila lebar sambungan ulir yang ditentukan pabrikan dikurangi dengan jumlah yang ditentukan
dalam Tabel 6.

Tabel 4 – Sambungan ulir tirus (taper threaded joints)

Puncak ulir (pitch) • 0,09mm


b
Ulir dilengkapi pada setiap bagian • 5
c
Banyak ulir yang masuk

a
Ulir internal dan eksternal harus mempunyai ukuran nominal, sudut konus, dan bentuk ulir yang sama
b
Ulir harus sesuai dengan persyaratan NPT dari ANSI/ASME B1.20.1, dan harus dikencangkan dengan
kunci pas
c
Ulir masuk efektif yang dibuat sesuai tabel ini akan lebih besar dari 3,5 ulir.

13 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

5.4 Gasket (termasuk cincin-O)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Jika digunakan gasket terbuat dari bahan yang boleh dikompres atau elastis, misalnya, untuk
proteksi terhadap masuknya cairan atau debu atau terhadap kebocoran cairan, maka gasket
harus diterapkan sebagai suplemen, atau dapat dikatakan tidak diperhitungkan, baik dalam
penentuan lebar dari sambungan kedap api maupun memutuskannya.

Gasket kemudian harus dipasang sedemikian sehingga

- celah yang dijinkan dan lebar sambungan berflens atau bagian rata dari sambungan
spigot terjaga,
- lebar minimum sambungan dari sambungan silindris atau bagian silindris sambungan
spigot terjaga sebelum dan setelah kompresi.

Persyaratan ini tidak berlaku untuk glan kabel (lihat 13.1) atau terhadap sambungan yang
mencakup gasket pengedap terbuat dari logam atau bahan boleh dikompres yang tidak
dapat menyala dengan selubung logam. Gasket pengedap demikian berkontribusi terhadap
proteksi ledakan, dan dalam hal ini celah antara setiap permukaan bagian yang rata harus
diukur setelah kompresi. Lebar minimum dari bagian silindris harus dijaga sebelum dan
sesudah kompresi.

14 dari 67
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60079-1:2009

Gambar 10 hingga 16 – Ilustrasi persyaratan gasket

15 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

5.5 Aparatus yang menggunakan kapiler

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Kapiler harus sesuai dengan dimensi celah yang tercantum dalam Tabel 1 atau 2 untuk
sambungan silindris yang menggunakan 0 sebagai diameter bagian dalam, atau bila kapiler
tidak sesuai dengan celah yang tercatum dalam tabel tersebut, maka aparatus harus
dievaluasi sesuai dengan pengujian untuk penyulutan internal non-transmisi yang diberikan
dalam 15.2.

6 Sambungan dengan penyemenan

6.1 Umum

Bagian dari selungkup kedap api boleh disemen baik secara langsung ke dalam dinding
selungkup sehingga merupakan kesatuan dengan dinding rakitan yang tidak dapat
dipisahkan, maupun ke dalam rangka logam sedemikian sehingga rakitan dapat diganti
sebagai satu unit tanpa merusak semen.

Jika sambungan yang disemen tidak memenuhi persyaratan Ayat 5, dalam hal tidak ada
semen maka harus dikenakan persyaratan 23.4.7.3 dan 23.4.7.4 dari IEC 60079-0.

6.2 Kekuatan mekanis

Sambungan dengan penyemenan hanya diijinkan untuk memastikan bahwa kedap dari
selungkup kedap api merupakan kesatuan. Susunan harus dibuat dalam konstruksinya
sedemikian sehingga kekuatan mekanis rakitan tidak tergantung dari perekatan semen saja.
Sambungan dengan penyemenan harus memenuhi pengujian yang didasarkan Lampiran C
dengan nilai tekanan lebih yang relevan seperti tercantum dalam 15.1.3.

6.3 Lebar sambungan dengan penyemenan

Jalur terpendek melalui sambungan dengan penyemenan mulai dari bagian dalam hingga
bagian luar selungkup kedap api dengan volume V harus

• 3 mm jika V ” 10 cm3
• 6 mm jika 10 cm3 < V ” 100 cm3
• 10 mm jika V > 100 cm3

7 Batang pengoperasian

Bila batang pengoperasian menembus dinding selungkup kedap api, maka persyaratan
berikut harus dipenuhi.

7.1 Jika diameter batang pengoperasian melebihi lebar minimum sambungan yang
ditentukan dalam Tabel 1 dan 2, maka lebar sambungan harus paling sedikit sama dengan
diameter ini tetapi, tanpa melebihi 25 mm.

7.2 Jika jarak bebas diametrik dapat dibesarkan sebagai hasil dari keausan dalam
pelayanan normal, pengaturan yang sesuai harus dilakukan untuk memudahkan kembali
pada keadaan semula, misalnya, dengan selongsong yang dapat diganti. Sebagai alternatif,
pembesaran celah yang disebabkan keausan dapat dicegah dengan menggunakan bantalan
yang memenuhi Ayat 8.

16 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
8 Persyaratan suplemen untuk sumbu dan bantalan

8.1 Sambungan sumbu

Sambungan kedap api dari sumbu pada mesin listrik berputar harus disusun sedemikan
sehingga tidak aus dalam pelayanan normal.

Sambungan kedap api dapat berupa

- sambungan silindris (lihat Gambar 17), atau


- sambungan labirin (lihat Gambar 18), atau
- sambungan dengan glan mengambang (lihat Gambar 19).

8.1.1 Sambungan silindris

Bila pada sambungan silindris terdapat alur untuk menahan gemuk, daerah yang mempunyai
alur tidak boleh diperhitungkan baik ketika menentukan lebar sambungan kedap api maupun
ketika memutuskannya (lihat Gambar 17)

Jarak bebas radial k (lihat Gambar 20) dari sumbu mesin listrik berputar tidak boleh kurang
dari 0,05 mm.

8.1.2 Sambungan labirin

Sambungan labirin yang tidak memenuhi persyaratan Tabel 1 dan 2 tetapi dapat dianggap
memenuhi persyaratan standar ini, jika pengujian yang disyaratakan dalam Ayat 14 hingga
16 memuaskan.

Jarak bebas radial minimum k (lihat Gambar 20) dari sumbu mesin listrik yang berputar tidak
boleh kurang dari 0,05 mm.

8.1.3 Sambungan dengan glan mengambang

Penentuan tingkat pengambangan maksimum dari glan harus memperhitungkan jarak bebas
dalam bantalan dan keausan yang diijinkan dari bantalan seperti yang ditentukan oleh
pabrikan. Glan boleh bergerak bebas secara radial terhadap sumbu dan secara aksial
terhadap sumbu tetapi glan harus tetap konsentris terhadap sumbu. Gawai harus mencegah
perputaran glan (lihat Gambar 19).

Glan mengambang tidak diijinkan untuk aparatus listrik Kelompok IIC.

17 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar 17 – Contoh sambungan silindris untuk sumbu mesin listrik berputar

Gambar 18 – Contoh sambungan labirin untuk sumbu mesin listrik berputar

18 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Keterangan
1 Celah
2 Penahan untuk mencegah perputaran glan

Gambar 19 – Contoh sambungan dengan glan mengambang untuk sumbu mesin


listrik berputar

19 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Komponen
k Jarak bebas radial minimum yang diijinkan tanpa gesekan
m Jarak bebas radial maksimum dengan memperhitungkan k
D-d Jarak bebas diametral

Gambar 20 – Sambungan glan sumbu mesin listrik berputar

8.2 Bantalan

8.2.1 Bantalan selongsong

Sambungan kedap api dari glan sumbu yang menyatu dengan bantalan selongsong harus
dilengkapi sebagai tambahan pada sambungan bantalan selongsong itu sendiri dan harus
mempnyai lebar sambungan paling sedikit sama dengan diameter sumbu tetapi tidak
melebihi 25 mm.

Jika digunakan sambungan kedap api silindris atau labirin dalam mesin listrik berputar
dengan bantalan selongsong, maka paling sedikit satu muka dari sambungan harus logam
non-percikan api (misalnya, kuningan bertimbel) bila celah udara antara stator dan rotor lebih
besar dari jarak bebas radial minimum k (lihat Gambar 20) yang ditentukan pabrikan.
Ketebalan minimum dari logam non-percikan api tidak boleh lebih besar dari celah udara.

Bantalan selongsong tidak diijinkan untuk mesin listrik berputar Kelompok IIC.

8.2.2 Bantalan dengan elemen-gelinding

Dalam glan sumbu yang dilengkapi dengan bantalan elemen-gelinding, jarak bebas radial
maksimum m (lihat Gambar 20) tidak boleh melebihi dua per tiga dari celah maksimum yang
diijinkan untuk glan yang demikian dalam Tabel 1 dan 2.

20 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

9 Bagian penerus cahaya

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Untuk bagian penerus cahaya dari luminer dan jendela inspeksi dari bahan kaca atau plastik
dari selungkup kedap api, berlaku persyaratan IEC 60079-0.

CATATAN Tindakan pencegahan sebaiknya diambil sedemikian sehingga pemasangan dari bagian
penerus cahaya tidak akan menimbulkan stres mekanis internal dalam bagian tersebut.

10 Gawai pernapasan dan pengurasan yang merupakan bagian dari selungkup


kedap api

Gawai pernapasan dan pengurasan harus mencakup elemen berlubang yang dapat
menahan tekanan yang disebabkan oleh ledakan internal dalam selungkup tempat gawai
terpasang, dan yang harus mencegah transmisi ledakan ke atmosfer ledak yang mengelilingi
selungkup.

Gawai tersebut juga harus dapat menahan efek dinamis dari ledakan di dalam selungkup
kedap api tanpa distorsi atau kerusakan yang permanen yang dapat merusak sifat peredam
kedap api. Gawai tersebut tidak dimaksudkan untuk dapat menahan pembakaran yang terus
menerus pada permukaannya.

Persyaratan tersebut berlaku juga bagi gawai untuk transmisi suara tetapi tidak mencakup
gawai untuk

- melepas tekanan dalam hal ledakan internal, atau


- penggunaan dengan saluran bertekanan yang berisi gas yang mampu membentuk
campuran ledak dengan udara dan berada pada tekanan yang melebihi 1,1 kali tekanan
atmosfer.

10.1 Bukaan untuk pernapasan dan pengurasan

Bukaan untuk pernapasan dan pengurasan tidak boleh dibuat dengan membesarkan secara
sengaja celah dari sambungan berflens.

CATATAN Jika karena alasan teknis, gawai pernapasan dan pengurasan harus dilengkapi, maka
gawai pernapasan dan pengurasan tersebut sebaiknya dibuat sedemikian sehingga tidak terjadi
penyumbatan dalam pelayanan (misalnya, disebabkan oleh pengumpulan debu atau cat).

10.2 Batas komposisi

Batas komposisi dari bahan yang digunakan dalam gawai harus ditentukan baik secara
langsung maupun dengan mengacu ke spesifikasi yang dipakai.

Elemen gawai pernapasan atau gawai pengurasan untuk digunakan dalam atmosfer gas
ledak yang memuat asetilen harus terdiri dari tidak lebih 60 % tembaga sebagai massa
untuk membatasi pembentukan kerak asetilen.

10.3 Dimensi

Dimensi gawai pernapasan dan pengurasan serta bagian komponennya harus ditentukan.

21 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

10.4 Elemen dengan jalur yang terukur

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Jarak celah dan panjangnya jalur yang terukur tidak perlu memenuhi nilai yang tercantum
dalam Tabel 1 dan 2, asalkan elemen lulus pengujian Ayat 14 hingga 16.

Persyaratan tambahan untuk elemen pita yang dikerutkan diberikan dalam Lampiran A.

10.5 Elemen dengan jalur yang tidak terukur

Bila jalur melalui elemen tidak terukur (misalnya, elemen butir logam), maka elemen harus
memenuhi persyaratan relevan dari Lampiran B.

Elemen diklasifikasikan menurut kerapatannya maupun ukuran pori-porinya sesuai dengan


metode standar untuk bahan khusus dan metode pembuatan khusus (lihat Lampiran B).

CATATAN Untuk alasan fungsinya, mungkin diperlukan untuk menyatakan permeabilitas dari cairan
dan pori-pori terbuka ditentukan sesuai dengan metode standar untuk bahan khusus dan metode
pembuatan khusus (lihat Lampiran B).

10.6 Gawai yang dapat dilepas

Jika gawai dapat dibongkar, maka harus dirancang untuk menghindari pengurangan atau
pembesaran lubang selama rakitan ulang.

10.7 Susunan pemasangan elemen

Elemen pernapasan dan pengurasan harus disinter (sintered), atau dipasang dengan
metode sesuai lainnya:

- baik langsung ke dalam selungkup untuk membentuk bagian menyatu dari selungkup,
maupun
- pada komponen pemasangan yang sesuai, yang diklemkan atau disekerupkan ke dalam
selungkup sedemikian sehingga dapat diganti per unit.
Sebagai alternatif, elemen dapat dipasang, misalnya dipasang dengan tekanan menurut
5.2.1, sehingga membentuk sambungan kedap api. Dalam hal ini, persyaratan yang sesuai
dengan Ayat 5 harus diterapkan, kecuali kekasaran permukaan dari elemen tidak perlu
memenuhi 5.2.2, jika susunan elemen lulus uji jenis menurut Ayat 14 hingga 16.

Jika diperlukan, dapat digunakan cincin pengklem atau cara yang serupa untuk menjaga
kesatuan dari selungkup.

Elemen pernapasan atau pengurasan dapat dipasang

- dari dalam, yang dalam hal ini akses dari sekerup dan cincin pengklem harus
dimungkinkan hanya dari dalam, atau
- dari luar selungkup, yang dalam hal ini pengencang harus memenuhi Ayat 11.

10.8 Kekuatan mekanis

Jika ada gawai dan pengamannya, dan bila dipasang secara normal, harus lulus uji
ketahanan terhadap pukulan menurut 23.4.7.7 dari IEC 60079-0.

22 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

10.9 Gawai pernapasan dan pengurasan yang digunakan sebagai komponen Ex

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Gawai pernapasan dan pengurasan sebagai komponen Ex dibatasi penerapannya pada
volume selungkup kedap api dengan 3 l (liter) atau kurang.

CATATAN Gawai pernapasan atau penguras dapat digunakan sebagai bagian menyatu dari
selungkup kedap api dengan volume lebih besar dari 3 l, asalkan gawai tersebut diuji dengan
selungkup spesifik menurut 15.4.

Sebagai tambahan pada Ayat 10 sampai dengan 10.6, persyaratan berikut harus diterapkan
untuk gawai pernapasan dan pengurasan yang dievaluasi sebagai komponen Ex.

10.9.1 Susunan pemasangan elemen dan komponen

Elemen pernapasan dan pengurasan harus disinter atau disemenkan menurut Ayat 6, atau
dipasang dengan metode lain ke dalam bagian pemasangan yang sesuai untuk membentuk
komponen pemasangan.

Komponen pemasangan diamankan dengan pengkleman atau dengan pengencang atau


disekerupkan ke dalam selungkup sebagai unit yang dapat digantikan sesuai dengan
persyaratan relevan dari Ayat 5 dan 6 dan, bila sesuai dengan Ayat 11.

10.9.2 Uji jenis untuk gawai pernapasan dan pengurasan yang digunakan sebagai
komponen Ex

Kelengkapan dari gawai sampel yang diuji harus dilakukan pada akhir pengujian selungkup
rig uji dengan cara yang sama seperti yang biasanya terpasang pada selungkup kedap api.
Pengujian harus dilakukan pada sampel setelah uji pukulan dari 10.8 dan sesuai dengan
10.9.2.1 hingga 10.9.2.3.

CATATAN Uji pukulan dapat dilakukan pada sampel, terpisah dari selungkup uji ketika terpasang
pada pelat yang membentuk bagian akhir dari selungkup rig uji.

Untuk gawai dengan jalur yang tak–terukur, ukuran pori-pori uji gelembung maksimum dari
sampel tidak boleh kurang dari 85 % dari ukuran pori-pori uji gelembung maksimum yang
ditentukan. Lihat B.1.2.

10.9.2.1 Uji kemampuan gawai pernapasan dan pengurasan untuk menahan tekanan

10.9.2.1.1 Prosedur uji

Acuan tekanan uji dalam setiap kelompok gas adalah

- Kelompok I 1 200 kPa


- Kelompok IIA 1 350 kPa
- Kelompok IIB 2 500 kPa
- Kelompok IIC 4 000 kPa

Untuk tujuan pengujian, selaput fleksibel tipis dipasang diatas permukaan dalam dari gawai
pernapasan dan pengurasan. Tekanan acuan harus salah satu dari tekanan relevan yang
diberikan di atas untuk kelompok gas yang diperuntukkan bagi komponen.

23 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Harus diterapkan salah satu dari uji tekanan lebih yang berikut:

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
- 1,5 kali tekanan acuan untuk periode 1 menit. Kemudian setiap komponen harus
dikenakan uji rutin, atau
- 4 kali tekanan acuan untuk periode 1 menit. Jika pengujian ini berhasil, pabrikan tidak
disyaratkan untuk menerapkan uji rutin pada semua komponen yang akan datang dari
jenis yang diuji.

10.9.2.1.2 Kriteria yang dapat diterima


Setelah uji tekanan-lebih, gawai tidak boleh memperlihatkan adanya deformasi atau
kerusakan yang mempengaruhi jenis proteksi.

Gawai harus digunakan sebagai sampel uji untuk semua uji jenis berikutnya.

10.9.2.2. Uji termal

Gawai pernapasan dan pengurasan yang dimaksudkan untuk penggunaan berkali-kali dalam
selungkup kedap api tunggal harus diuji sebagai tambahan bersama-sama dengan
selungkup.

10.9.2.2.1 Prosedur uji

Rakitan rig uji dengan ke empat bagiannya, seperti diperlihatkan dalam Gambar 21, harus
digunakan, dan prosedur uji harus dilakukan sebagai berikut:

- posisi sumber penyulutan harus pada lubang masuk selungkup dan 50 mm dari sebelah
dalam dari pelat-ujung rumah gawai dan hasilnya diamati;
- campuran uji harus seperti untuk 15.4.2.1, yang sesuai;
- suhu permukaan eksternal dari gawai harus dipantau selama pengujian;
- setiap gawai harus dioperasikan seperti yang ditentukan dalam dokumen pabrikan.
Setelah setiap 5 kali pengujian, campuran ledak harus dijaga tetap di luar gawai untuk
waktu yang cukup agar memungkinkan terjadi pembakaran yang terus menerus pada
permukaan gawai, selama paling sedikit 10 menit, sehingga menaikkan suhu permukaan
eksternal dari gawai atau untuk membuat transfer suhu ke permukan luar dimungkinkan;
- pengujian harus dilakukan lima kali untuk setiap campuran kelompok gas yang
diperuntukkan bagi penggunaan gawai.

24 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Bagian dasar dengan:

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4

Catatan
TS Posisi sampel uji
I Lubang masuk
Exh Lubang keluar
IG Sumber penyulutan
PT Transduser tekanan

Gambar 21 – Rig uji bagi komponen untuk gawai pernapasan


dan pengurasan

10.9.2.2.2 Kriteria penerimaan

Selama uji termal, tidak boleh terjadi penyebaran api, dan tidak boleh terlihat adanya
pembakaran yang kontinu. Gawai tidak boleh memperlihatkan bukti kerusakan termal atau
mekanis atau deformasi yang dapat mempengaruhi sifat penahan-api (flame-arresting
properties).

Kenaikan suhu permukaan eksternal yang terukur dari gawai harus dikalikan dengan factor
keamanan 1,2 untuk penentuan kelas suhu dari aparatus listrik.

CATATAN Gawai pernapasan dan penguras yang gagal pada pengujian 10.9 tidak dimasukkan
dalam evaluasi sebagai gawai komponen. Namun, gawai komponen ini boleh digunakan sebagai
bagian menyatu dari selungkup kedap api, asalkan komponen tersebut diuji dengan selungkup
spesifik sesuai 15.4.

10.9.2.3 Pengujian untuk penyulutan internal non-transmisi

Pengujian ini harus dilakukan pada rig standar, seperti digambarkan dalam Gambar 21, dan
dibuat sesuai dengan 15.4.3, dengan tambahan dan modofikasi berikut.

10.9.2.3.1 Prosedur uji

Posisi sumber penyulutan harus seperti terlihat dalam Gambar 21:

- pada ujuing lubang masuk, dan


- pada 50 mm dari bagian dalam pelat ujung tempat gawai terpasang.
Untuk maksud pengujian, rig uji harus dirakit untuk setiap kelompok gas, menurut Gambar
21, dan mempunyai sejumlah nomor bagian yang berikut:

- Kelompok I dan Kelompok IIA: satu potongan dari rakitan rig uji;
- Kelompok IIB dan Kelompok IIC: empat potongan dari rakitan rig uji.

25 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Campuran gas dalam selungkup rig uji harus disulut dan pengujian harus dilakukan lima kali
pada setiap titik penyulutan.

Untuk gawai pernafasan dan penguras dari Kelompok I, IIA dan IIB yang mempunyai jalur
yang dapat diukur atau jalur yang tak dapat diukur, harus diterapkan uji nontransmisi dari
15.2.1.

Untuk gawai pernafasan dan penguras dari Kelompok IIC dengan jalur yang dapat diukur,
harus diterapkan uji nontransmisi 15.2.2 dan salah satu 15.4.3.2.1 atau 15.4.3.2.2.

Untuk gawai pernafasan dan penguras dari Kelompok IIC dengan jalur tak dapat diukur,
harus diterapkan 15.4.3.2.1 (Metode A) atau 15.4.3.2.2 (Metode B).

10.9.2.3.1 Kriteria penerimaan

Selama pengujian, tidak boleh ada penyulutan yang di transmisikan ke ruang uji sekitarnya.

10.9.3 Penandaan

Penandaan gawai pernafasan dan penguras yang digunakan sebagai komponen Ex harus
sebagai berikut:

- semua gawai pernafasan dan penguras harus dievaluasi dengan nama pabrikan
komponen asli yang harus memastikan bahwa semua gawai komponen yang akan
datang dibuat sesuai dengan tipe yang dievaluasi;
- setiap gawai harus ditandai sesuai dengan IEC 60079-0. Sebagai tambahan, setiap
gawai atau kotak gawai harus dilengkapi dengan sertifikat komponen yang harus
mencakup tekanan acuan pembatas gawai.

10.9.4 Sertifikat komponen

Sertifikat komponen Ex harus merekam semua rincian yang diperlukan untuk memilih
dengan benar gawai pernafasan dan penguras sebagai kelengkapan pada tipe selungkup
kedap api yang diuji. Sertifikat komponen Ex harus memperlihatkan

a) nama pabrikan dan gambar dan spesifikasi pengidentifikasi;

b) tekanan acuan pembatas;

CATATAN Pemilihan gawai yang digunakan sebagai komponen dilakukan sedemikian sehingga
tekanan acuan pembatas tidak kurang dari tekanan acuan selungkup kedap api (diuji dengan
lubang gawai pernafasan dan penguras disumbat) tempat gawai akan dipasang.

c) suhu permukaan maksimum yang terekam yang diperoleh selama uji tipe dikoreksi
hingga 40 0C atau ke suhu sekitar lebih tinggi yang ditandakan;

d) kelompok, yaitu I, IIA, IIB, atau IIC.

Sebagai tambahan, sertifikat komponen Ex harus mensyaratkan bahwa setiap komponen Ex


atau kotak komponen Ex dilengkapi dengan salinan sertifikat, bersama-sama dengan
pernyataan pabrikan yang menyatakan:
- kesesuaian dengan kondisi sertifikat,

26 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

- konfirmasi bahan, ukuran pori-pori uji gelembung maksimum dan kerapatan minimum,

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
bila dapat diterapkan.
- petunjuk pemasangan khusus, jika ada.

11 Pengencang, lubang dan gawai penutup terkait

11.1 Pengencang yang dapat terjangkau dari luar dan diperlukan untuk rakitan bagian
selungkup kedap api harus

- untuk Kelompok I, harus pengencang khusus yang sesuai dengan persyaratan IEC
60079-0, dengan kepala tertanam atau dilengkapi dengan lubang counter-bored pada
penutupnya,
- untuk Kelompok II, kesesuaian dengan 9.2 IEC 60079-0 yang berkaitan dengan ulir dan
kepala.

11.2 Pengencang terbuat dari bahan plastik atau paduan ringan tidak diizinkan.

11.3 Stres patah terendah bagi sekrup dan mur harus paling sedikit 240 N/mm2, menurut
ISO 6892.

Pada pelaksanaan uji tipe yang ditentukan dalam Ayat 15, tempat uji harus mensyaratkan
penggantian semua atau beberapa sekrup yang ditentukan pabrikan, bila stes patah lebih
tinggi dari 240 N/mm2, dengan sekrup dengan stres patah terendah yang tersedia, tetapi
dengan minimum 240 N/mm2, kecuali perhitungan yang didasarkan pada 1,5 kali tekanan
acuan memperlihatkan diperlukan stres patah yang lebih tinggi.

Jika diperlukan stres patah yang lebih tinggi dari 240 N/mm2, maka stres patah yang
disyaratkan harus

- ditandakan pada aparatus, atau


- ditentukan dalam sertifikat yang relevan, dalam hal ini aparatus harus ditandai dengan
“X” menurut 27.2 butir i) dari IEC 60079-0.

Uji jenis kemudian dilakukan dengan sekrup dan mur yang ditentukan oleh pabrikan.

11.4 Batang harus dipasang dengan kuat, yaitu batang harus dilas atau dikeling atau
secara permanent terpasang pada selungkup dengan metode efektif yang sama lainnya.

Jika stress patah yang lebih tinggi dari 240 N/mm2 diperlukan, stress patah yang disyaratkan
harus

- ditandakan pada aparatus, atau


- ditentukan dalam sertifikat yang relevan, yang dalam hal tersebut aparatus harus ditandai
dengan “X” menurut 27.2 butir i) dari IEC 60079*0.

Uji jenis kemudian dilakukan dengan batang yang ditentukan oleh pabrikan.

11.5 Pengencang tidak boleh meneIIBus dinding dari selungkup kedap api, kecuali
pengencang tersebut membentuk sambungan yang kedap api dengan dinding dan tidak
dapat dilepas dari selungkup, misalnya dengan pengelasan, paku keling atau metode efektif
yang sama.

27 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

11.6 Dalam hal lubang untuk sekerupatau batang yang tidak meneIIBus dinding selungkup

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
kedap api, ketebalan dinding yang tersisa dari selungkup kedap api harus paling sedikit
sepertiga dari diameter nominal sekerup atau batang dengan minimum 3 mm.

11.7 Bila sekerup dikencangkan penuh ke dalam lubang buta dalam dinding selungkup,
dengan tanpa memasang cincin pengencang, harus paling sedikit satu ulir penuh tersisa
bebas pada dasar lubang.

11.8 Jika, untuk memudahkan pembuatannya, dinding dari selungkup kedap api harus
dilubangi hingga tembus, maka lubang hasilnya harus kemudian ditutup dengan gawai
sedermikian sehingga sifat kedap api dari selungkup tetap terjaga. Gawai ini harus
terpasang dengan kencang menurut persyaratan 11.4 untuk batang.

11.9 Jika bukaan yang disediakan pada selungkup kedap api (misalnya, untuk lubang
masuk glan kabel atau konduit) tidak digunakan, maka bukaan tersebut harus ditutup
sedemikian sehingga sifat kedap api dari selungkup tetao terjaga (lihat misalnya Gambar
22).

Gawai penutup dapat dibuat sedemikian sehingga dapat dipasang atau dilepas dari sebelah
luar maupun dari sebelah dalam dari dinding selungkup kedap api.

Elemen penutup yang terkunci secara mekanis atau gesekan harus sesuai dengan satu atau
lebih dari persyaratan 11.9.1 hingga 11.9.3.

11.9.1 Jika gawai penutup dapat dilepas dari sisi luar, maka hal ini hanya mungkinsetelah
melepas gawai penahan di dalam selungkup (lihat Gambar 22a).

11.9.2 Gawai ini dapat dirancang sedemikian sehingga dapat dipasang atau dilepas hanya
dengan menggunakan perkakas yang sesuai dengan persyaratan 9.2 dari IEC 60079-0 (lihat
Gambar 22b).

11.9.3 Gawai ini dapat dengan konstruksi khusus yang memasukkannya dilakukan dengan
metode yang lain dari yang digunakan untuk melepaskannya. Melepaskannya hanya dapat
dengan salah satu dari metode yang ditentukan dalam 11.9.1 atau 11.9.2 atau dengan teknik
khusus (lihat Gambar 22c)

11.10 Susunan pengencang yang terpisah yang memerlukan penggunaan perkakas


dengan jenis yang disyaratkan dalam 9.2 dari IEC 60079-0, atau penggunaan metode efektif
agak sama, harus dilengkapi untuk mengencangkan dan melepaskan pintu atau penutup
yang berulir.

28 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar 22 – Contoh gawai penutup untuk bukaan yang tidak digunakan

12 Bahan dan kuat mekanis dari selungkup – Bahan di dalam selungkup

12.1 Selungkup kedap api harus dapat menahan pengujian yang relevan yang diuraikan
dalam Ayat 14 hingga 16.

12.2 Bila beberapa selungkup kedap api dirakit bersam, persyaratan standar ini berlaku
untuknya secara tersendiri, dan khususnya pada partisi yang memisahkan selungkup dan
untuk semua busing dan batang pengoperasian yang meneIIBus partisi.

12.3 Bila dalam selungkup terdapat beberapa kompartemen yang saling berhubungan,
atau bila terbagi disebabkan oleh disposisi dari bagian internalnya, tekanan dan laju
kenaikan tekanan yang lebih besar dari biasanya dapat terjadi.

Fenomena demikian harus dicegah sejauh mungkin dengan konstruksinya. Jika tidak
dimungkinkan untuk menghindari fenomena tersebut, stress yang ebih tinggi yang dihasilkan
harus diperhitungkan dalam konstruksi selungkup.

29 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

12.4 Bila digunakan besi cor, bahannya tidak boleh kurang dari mutu 150 (ISO 185).

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
12.5 Cairan tidak boleh digunakan dalam selungkup kedap apibila ada risiko
menghasilkan oksigen, atau campuran ledak, yang lebih berbahaya dari yang perancangan
untuk selungkup, disebabkan dekomposisi dari cairan tersebut. Namun, cairan tersebut
boleh digunakan jika selungkup lulus pengujian yang diuraikan dalam Ayat 14 hingga 16
untuk jenis campuran ledak yang dihasilkan; walaupun demikian, atmosfer ledak
disekitarnya harus sesuai dengan kelompok bagi konstruksi aparatus listrik tersebut.

12.6 Dalam selungkup kedap api Kelompok I, bahan insulasi yang terkena stress listrik
mampu untuk menyebabkan busur api dalam udara yanh disebabkan oleh arus pengenal
yang lebih dari 16 A (dalam aparatus penyakelaran seperti pemutus-sirkit, kontaktor,
pemisah) harus mempynya indeks jalur komparatif (CTI) sama atau lebih besar dari CTI
400M, menurut IEC 60112.

Walupun demikian, jika bahan insulasi yang disebut diatas tidak lulus pengujian, bahan
tersebut boleh digunakan jika volumenya terbatas hingga 1 % dari volume total dari
selungkup kosong atau jika gawai deksi yang sesuai dapat memutuskan suplai daya ke
selungkup, pada sisi suplai, sebelum kemungkinan dekomposisi dari bahan insulasi
mengarah ke kondisi yang berbahaya. Adanya dan keefektifan gawai demikian harus
diverifikasi oleh lembaga uji.

13 Lubang masuk untuk selungkup kedap api

Sifat kedap api dari selungkup tidak berubah jika semua lubang masuk kabel memenuhi
persyaratan yang relevan yang diberikan dalam ayat ini. Sebagai tambahan, lubang berulir
metris dapam selungkup harus mempunyai kelas toleransi 6H atau yang lebih baik menurut
ISO 965-1 dan ISO 965-3.

Lubang berulir dalam selungkup untuk memungkinkan pemasangan glan kabel atau lubang
masuk konduit harus mempunyai jenis ulir dan ukuran yang dikenal, misalnya M25 atau
1/2NPT. Hal ini dapat dilakukan dengan

- penandaan dari jenis ulir spesifik dan ukuran dekat dengan lubang, atau
- identifikasi jenis ulir spesifik dan ukuran pada pelat nama, atau
- identifikasi jenis ulir spesifik sebagai bagian dari dokumen petunjuk pemasangan,
dengan acuan pada pelat nama (melalui tulisan atau lambang ISO) pada dokumen
petnjuk pemasangan.

Sarana lain berikut dapat digunakan untuk melengkapi hubungan aparatus listrik dalam
selungkup kedap api ke sirkit eksternal atau ke aparatus lain. Namun, pabrikan harus
menyatakan, dalam dokumen yang menguraikan aparatus listrik, sarana demikian yang jelas
akan digunakan untuk maksud ini, tempat dimana dapat dipasangkan dan jumlah maksimum
yang diijinkan dari sarana tersebur.

13.1 Glan kabel

Glan kabel, menyatu ataupun terpisah, harus memenuhi persyaratan standar ini, persyaratan
yang relevan dari Lampiran C dan meIIBuat, pada selungkup, lebar sambungan dan celah
seperti yang diuraikan dalam Ayat 5. Bila glan kabel menyatu dengan selungkup atau
spesifik bagi selungkup maka glan kabel harus diuji sebagai bagian dari selungkup yang
bersangkutan.

30 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Bila glan kabel terpisah:

- glan kabel Ex yang berulir dapat dievaluasi sebagai aparatus. Glan kabel demikian tidak
perlu dikenakan pengujian 15.1, maupun uji rutin Ayat 16;
- glan kabel lain hanya dapat dievaluasi sebagai komponen Ex.

13.2 Gawai pengedap konduit

Gawai pengedap konduit, menyatu maupun terpisah, harus memenuhi persyaratan standar
ini, persyaratan C.2.1.2 dan C.3.1.2 dengan “gawai pengedap konduit” menggantikan “glan
kabel” dan membuat, pada selungkup, lebar sambungan dan celah yang ditentukan dalam
Ayat 5.

CATATAN Oleh karena konstruksi demikian tidak memungkinkan penggunaan ulang, persyaratan
C.2.1.2 bahwa gawai pengedap konduit harus mampu untuk dipasang dan dilepas tanpa mengganggu
sil kompon setelah periode pengerasan yang ditentukan dari kompon sebaiknya tidak diberlakukan.

Bila gawai pengedap konduit terpisah:


- gawai pengedap konduit Ex yang berulir dapat dievaluasi sebagai aparatus. Gawai
pengedap konduit demikian tidak perlu dikenakan pengujian 15.1, mupun uji rutin dari
Ayat 16;
- gawai pengedap konduit lain hanya dapat dievaluasi sebagai komponen Ex.

13.2.1 Lubang masuk konduit hanya diijinkan untuk aparatus liatrik dari Kelompok II.

13.2.2 Gawai pengedap seperti kotak henti dengn kompon yang mengeras harus dilengkapi,
sebagai bagian dari selungkup kedap api atau langsung pada tempat masuknya. Gawai
pengedap ini harus lulus uji jenis untuk pengedapan yang diuraikan dalam Lampiran C.
Gawai pengedap yang sudah dievaluasi dapat diterapkan oleh instalatirnya atau pengguna
aparatus menurut petunjuk yang diberikan oleh pabrikan dari aparatus.

CATATAN Gawai pengedap dianggap sebagai terpasang langsung pada tempat masuk selubung
kedap api bila gawai dipasangkan pada selungkup langsung ataupun melalui lengkapan yang perlu
untuk penghubungan.

Kompon pengedap dan metode penerapannya harus ditentukan dalam sertifikat kotak henti
atau aparatus kedap api lengkap. Bagian kotak henti antara kompon pengedap dan
selungkup kedap api harus diperlakukan sebagai selungkup kedap api, yaitu sambungannya
harus memenuhi Ayat 5 dan rakitan harus dikenai pengujian untuk nontransmisi 15.2.

Jarak dari muka pengedap yang paling dekat ke selungkup (atau selungkup guna akhir
dimaksud), dan dinding bagian luar selungkup (atau selungkup guna akhir dimaksud) harus
sekecil mungkin, tapi tidak boleh lebih dari ukuran konduit atau 50 mm, pilih yang lebih kecil.

13.3 Tusuk kontak dan kotak kontak serta kopler kabel

13.3.1 Tusuk kontak dan kotak kontak harus dikonstruksi dan dipasang sedemikian
sehingga tidak mengubah sifat kedap api dari selungkup tempat tusuk kontak dan kotak
kontak dipasang, bahkan bila kedua bagian dari tusuk kontak dan kotak kontak dipisahkan.

31 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

13.3.2 Lebar dan celah dari sambungan kedap api (lihat Ayat 5) dari selungkup kedap api

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
tusuk kontak dan kotak kontak dan kopler kabel harus ditentukan dengan volume yang ada
pada saat pemisahan kontak selain dari yang digunakan untuk pembumian atau ikatan atau
bagian sirkit yang memenuhi IEC 60079-11.

13.3.3 Untuk tusuk kontak dan kotak kontak serta kopler kabel, sifat kedap api selungkup
harus dijaga jika terjadi ledakan internal, bila tusuk kontak dan kotak kontak atau kopler
kabel dihubungkan bersama maupun pada saat pemisahan kontak selain untuk pembumian
atau ikatan atau yang bagian sirkit yang memenuhi IEC 60079-11.

13.3.4 Persyaratan 13.3.2 dan 13.3.3 tidak berlaku untuk tusuk kontak dan kotak kontak
maupun untuk kopler kabel yang dimagunkan bersama dengan sarana pengencang khusus
sesuai 11.1 dan yang mempunyai label peringatan

“JANGAN DIPISAHKAN BILA BERENERGI”

13.4 Busing

13.4.1 Busing dapat berisi satu konduktor atau lebih. Bila dirakit dengan benar dan dipasang
pada dinding selungkup, semua lebar sambungan, celah atau sambungan yang disemen
harus memenuhi persyaratan yang relevan dari Ayat 5 dan 6.

Bila busing dibentuk dari insulasi yang dicor pada bagian logam, persyaratan 5.2, 5.3 dan
5.4 tidak berlaku, tetapi Ayat 6 dapat diterapkan. Bahan insulasi itu sendiri dapat menunjang
kuat mekanis selungkup.

Bila busing mencakup bagian yang dirakit dengan perekat, maka dianggap sebagai semen
jika memenuhi persyaratan Ayat 6, Jika tidak demikian, persyaratan 5.2.1, 5.3 dan 5.4 dapat
diterapkan.

13.4.2 Bagian busing di luar selungkup kedap api harus diproteksi sesuai dengan salah satu
jenis proteksi yang tercantum dalam IEC 60079-0.

13.4.3 Busing yang spesifik bagi selungkup kedap api harus memenuhi uji tipe dan uji rutin
untuk selungkup tersebut.

13.4.4 Busing yang tidak spesifik bagi satu selungkup kedap api harus dikenai uji tipe untuk
tahan terhadap tekanan yang dilakukan dengan sarana uji tekanan statis seperti ditentukan
dalam 15.1.3.1 pada nilai berikut:

- 20 bar untuk aparatus listrik Kelompok I;


- 30 bar untuk aparatus listrik Kelompok II.
Busing tersebut harus dikenai uji tekanan rutin seperti ditentukan dalam 16.1, kecuali bila
prosedur rakitan yang digunakan diuraikan dalam dokumentasi pabrikan dan sedemikian
sehingga memastikan konsistensi pada produk pabrik.

14 Verifikasi dan pengujian

Persyaratan IEC 60079-0 mengenai verifikasi dan pengujian ditambah dengan persyaratan
berikut untuk jenis proteksi selungkup kedap api “d”.

Penentuan suhu permukaan maksimum yang ditentukan dalam 23.4.6.1 dari IEC 60079-0
harus dilakukan pada kondisi yang ditentukan dalam Tabel 5 standar ini.

32 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 5 – Kondisi untuk penentuan suhu permukaan maksimum

Jenis aparatus listrik Tegangan uji Kondisi beban-lebih atau gangguan

Luminer (tanpa balast) Un + 10 % Tidak ada


Un + 10 % Efek rectifier disimulasi
Balast Un + 10 %
dengan diodeb
Motor Un ± 10 % Tidak ada

Resistor Un + 10 % Tidak ada

Elektromagnet Un + 10 % Un dan celah udara kasus paling buruk


b
Aparatus lain Un ± 10 %

CATATAN Un adalah tegangan pengenal dari aparatus


a
Efek rectifier hanya untuk simulasi dalam hal ballast untuk lampu fluoresen tabung.
b
Harus ada kesepakatan antara pabrikan dan lembaga uji, tergantung pada jenis apparatus.
c
Sebagai alternatif, penentuan suhu permukaan maksimum dapat dilakukan pada Un ± 5 % saja
(sesuai IEC 6034-1). Dalam hal ini, julat penggunaan harus ditandakan pada perlengkapan atau termasuk
dalam petunjuk pabrikan.

15 Uji jenis

Uji jenis harus dilakukan dalam urutan berikut pada salah satu sampel yang telah dikenai uji
mekanis menurut 23.4.3 dari IEC 60079-0:

a) penentuan tekanan ledakan (tekanan acuan) menurut 15.1.2;


b) uji tekanan lebih menurut 15.1.3;
c) pengujian untuk nontransmisi penyulutan internal menurut 15.1.2.

Lembaga uji boleh menyimpang dari urutan uji ini dalam hal uji tekanan lebih statis dan
dinamis dapat dilakukan setelah pengujian untuk nontransmisi penyulutan internal atau pada
sampel lainnya yang juga telah dikenai pengujian lainnya yang mempengaruhi kuat mekanis
yang telah diterapkan pada sampel yang pertama. Dalam semua hal, setelah uji tekanan
lebih, tidak boleh ada sambungan selungkup mengalami deformasi permanen ataupun
selungkup mengalami kerusakan yang mempengaruhi jenis proteksi.

Pada umumnya selungkup harus diuji dengan semua aparatus terselungkup di tempatnya.
Namun hal ini boleh, dengan kesepakatan lembaga uji, digantikan dengan model yang
setara.

Jika selungkup dirancang untuk dipasangkan pada jenis yang berbeda dari aparatus dan
komponen, dengan susunan pemasangan rinci yang dinyatakan oleh pabrikan, selungkup
dapat diuji kosong, asalkan hal ini merupakan kondisi paling buruk bagi pengembangan
tekanan ledakan, dan kesesuaian dengan persyaratan keselamatan lain dari IEC 60079-0
dapat dipastikan.

Jika selungkup dirancang sedemikian sehingga dapat digunakan tanpa adanya bagian
aparatus terselungkup, maka pengujian harus dilakukan pada kondisi yang dianggap oleh

33 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

lembaga uji merupakan yang paling berat. Dalam kedua hal, lembaga uji kemudian harus

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
menyatakan dalam sertifikat, berdasarkan usulan yang dilakukan oleh pabrikan, jenis
aparatus terselungkup yang diizinkan dan susunan pemasangannya.

Sambungan bagian yang dapat dilepas dari selungkup kedap api harus diuji dalam kondisi
rakitan pada kasus yang paling buruk.

15.1 Uji kemampuan selungkup menahan tekanan

15.1.1 Umum

Tujuan pengujian ini adalah untuk memverifikasi bahwa selungkup dapat menahan tekanan
dari ledakan internal.

Selungkup harus dikenai pengujian sesuai dengan 15.1.2 dan 15.1.3.

Pengujian dianggap memuaskan jika selungkup tidak mengalami deformasi atau kerusakan
permanen, yang mempengaruhi jenis proteksi. Sebagai tambahan, sambungan di semua
tempat tidak boleh membesar secara permanen.

15.1.2 Penentuan tekanan ledakan (tekanan acuan)

Tekanan acuan adalah nilai tertinggi dari tekanan rata maksimum, relatif terhadap tekanan
atmosfer, yang diamati selama pengujian ini. Untuk perataan, harus digunakan filter lolos
rendah (low-pass) dengan angka 3 dB dari 5 kHZ ± 10 %.

Untuk aparatus listrik yang dimaksudkan untuk digunakan pada suhu sekitar di bawah -20
0
C, tekanan acuan harus ditentukan pada suhu yang tidak lebih tinggi dari suhu sekitar
minimum.

Sebgai alternatif, untuk aparatus listrik

- dari Kelompok I, IIA, atau IIB; atau


- dari Kelompok IIC dengan isi bebas internal < 2 l,

selain dari mesin listrik berputar (seperti motor listrik, generator dan takometer) yang
mencakup geometri internal sederhana sedemikian sehingga adanya penumpukan tekanan
dapat diabaikan, tekanan acuan dapat ditentukan pada suhu sekitar normal dengan
menggunakan campuran uji yang ditentukan, tetapi pada tekanan yang dinaikkan.

Tekanan absolut dari campuran uji (P), dalam bar, harus dihitung dengan rumus berikut,
dengan menggunakan Ta,min dalam 0C;

P = [293/(Ta,min + 273)] bar

15.1.2.1 Setiap pengujian terdiri dari penyulutan campuran ledak dalam selungkup dan
pengukuran tekanan yang terjadi karena ledakan.

Campuran harus disulut dengan satu atau lebih sumber penyulutan. Namun bila selungkup
mengandung gawai yang menghasilkan latu yang mampu untuk menyulut campuran ledak,
maka gawai ini dapat digunakan untuk menghasilkan ledakan. (Walaupun demikian tidak
perlu untuk menghasilkan daya maksimum yang untuk itu gawai didesain.)

34 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Tekanan yang ditimbulkan selama ledakan harus ditentukan dan direkam selama setiap

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
pemgujian. Lokasi sumber penyulutan maupun gawai perekam tekanan diserahkan pada
lembaga pengujian untuk menemukan kombinasi yang menghasilkan tekanan tertinggi. Bila
gasket yang dapat dilepas disediakan oleh pabrikan, maka gasket ini harus dipasang pada
selungkup yang diuji.

Jumlah pengujian yang harus dilakukan dan campuran ledak yang harus digunakan, dalam
rasio volume dengan udara dan pada tekanan atmosfer, adalah sebagai berikut:

- aparatus listrik dari Kelompok I : tiga pengujian dengan metan (9,8 ± 0,5) %;
- aparatus listrik dari Kelompok IIA : tiga pengujian dengan propan (4,6 ± 0,3) %;
- aparatus listrik dari Kelompok IIB : tiga pengujian dengan etilen (8 ± 0,5) %;
- aparatus listrik dari Kelompok IIC : tiga pengujian dengan asetilen (14 ± 1) %
dan tiga pengujian dengan hidrogen (31 ± 1) %.

15.1.2.2 Mesin listrik berputar harus diuji pada saat istirahat dan, bila lembaga pengujian
menganggap perlu, ketika berputar. Bila diuji pada keadan berputar, motor boleh digerakkan
dengan sumber dayanya sendiri ataupun dengan motor bantu. Kecepatannya harus antara
90 % dan 100 % dari kecepatan pengenal dari mesin.

Tekanan harus ditentukan pada akhir penyulutan, pada ujung yang berlawanan dan pada
semua titik yang mungkin terjadi tekanan yang lebih tinggi.

15.1.2.3 Dalam hal penumpukan tekanan dapat terjadi selama pengujian selungkup
kedap api, pengujian harus dilakukan paling sedikit lima kali dengan masing-masing gas dari
15.1.2.1 untuk kelompok gas yang dapat diterapkan. Untuk Kelompok IIB, harus diulang
paling sedikit lima kali dengan campuran hidrogen/metan (85/15) (24 ± 1) %.

CATATAN Terdapat praasumsi penumpukan tekanan bila

- tekanan yang diperoleh selama seri pengujian, berbeda satu dengan yang lain dengan factor •
1,5, atau
- waktu kenaikan tekanan kurang dari 5 ms.
15.1.2.4 Aparatus listrik yang dimaksudkan untuk digunakan dalam gas tunggal yang
ditentukan dapat diuji dengan campuran gas tersebut, dengan udara pada tekanan atmosfer
yang memberikan tekanan ledak tertinggi. Aparatus listrik tersebut kemudian harus
dievaluasi tidak untuk kelompok yang berkaitan tetapi hanya untuk gas yang
dipertimbangkan. Pembatasan penggunaan harus ditunjukkan dengan benar, seperti
ditentukan dalam 27.2 butir e) dari IEC 60079-0.

Bila disyaratkan pengecualian terhadap gas spesifik, maka aparatus harus ditandai sesuai
dengan 27.2 butir i) dari IEC 60079-0, dan ditentukan pada sertifikat.

Penandaan dobel dapat diterapkan untuk gas spesifik dan untuk kelompok lebih rendah
berikutnya dari gas ini (misalnya, IIB + H2), jika selungkup telah diperuntukkan tidak saja
untuk pengujian gas spesifik, tetapi juga terhadap gas yang perlu untuk kelompok yang lebih
rendah.

15.1.3 Uji tekanan lebih

Pengujian ini harus dilakukan dengan menggunakan metode berikut, yang dianggap setara.

35 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Untuk aparatus listrik yang dimaksudkan untuk digunakan pada suhu sekitar di bawah -20

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
0
C, maka uji tekanan lebih harus dilakukan pada suhu yang tidak lebih dari suhu sekitar
minimum. Bila sifat kuat tarik dan luluh dari bahan yang digunakan terlihat dalam spesifikasi
bahan tidak berkurang secara signifikan pada suhu rendah, uji tekanan lebih dapat dilakukan
pada suhu sekitar kamar yang normal.

15.1.3.1 Uji tekanan lebih – Metode pertama (statik)

Tekanan relatif yang diterapkan harus

- 1,5 kali tekanan acuan, dengan minimum 3,5 bar, atau


- 4 kali tekanan acuan untuk selungkup yang tidak dikenai uji tekanan lebih rutin, atau
- pada tekanan berikut, bila penentuan tekanan acuan tidak dapat dipraktikkan.

Volume Kelompok Tekanan


cm3 bar
” 10 I, IIA, IIB, IIC 10
> 10 I 10
> 10 IIA, IIB 15
> 10 IIC 20

Periode penerapan tekanan harus paling sedikit 10 s tetapi tidak boleh melebihi 60 s.

Pengujian dilakukan sekali.

Uji tekanan lebih harus dianggap memuaskan, jika hasil uji memenuhi 15.1.1 dan jika tidak
terdapat kebocoran melalui dinding selungkup.

15.1.3.2 Uji tekanan lebih – Metode kedua (dinamik)

Uji dinamik harus dilakukan sedemikian sehingga tekanan maksimum yang dikenakan pada
selungkup adalah 1,5 kali tekanan acuan, tetapi dengan minimum 3,5 bar.

Bila pengujian dilakukan denan campuran yang ditentukan dalam 15.1.2.1, maka campuran
boleh di pratekan untuk menghasilkan tekanan ledak 1,5 kali tekanan acuan.

Pengujian harus dilakukan hanya sekali kecuali untuk aparatus listrik dari Kelompok IIC yang
setiap pengujian harus dilakukan tiga kali dengan masing-masing gas.

Uji tekanan lebih harus dianggap memuaskan jika hasil uji memenuhi 15.1.1.

15.2 Pengujian untuk nontransmisi dari penyulutan internal

Gasket (lihat 5.4) harus dilepas. Selungkup ditempatkan dalam ruang uji. Campuran ledak
yang sama dimasukkan ke dalam selungkup dan ruang uji, pada tekanan atmosfer.

Panjang jalur api (yang terkena) dari sambungan berulir spesimen uji harus dikurangi
menurut Tabel 6.

Panjang jalur api dari sambungan spigot, silindris dan flens dari spesimen uji tidak boleh
lebih besar dari 115 % dari panjang minimum yang dinyatakan oleh pabrikan.

36 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Celah berflens dari sambungan spigot, yang lebar sambungan L yang hanya terdiri dari

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
bagian silindris (lihat Gambar 2b) harus diperbesar hingga nilai 1 mm untuk Kelompok I dan
IIA, 0,5 mm untuuk kelompok IIB dan 0,3 mm untuk kelompok IIC.

CATATAN Persyaratan celah untuk spesimen uji tercakup dalam 15.2.1 (untuk Kelompok I, IIA dan
IIB) dan dalam 15.2.2 (untuk Kelompok IIC).

Untuk aparatus dengan jalur api, selain dari sambungan berulir, dan dimaksudkan untuk
digunakan pada suhu sekitar di atas 60 0C, uji nontransmisi harus dilakukan pada salah satu
kondisi berikut:

- pada suhu yang tidak kurang dari suhu sekitar maksimum yang ditentukan;
- pada suhu sekitar normal dengan menggunakan campuran uji yang ditentukan pada
tekanan yang dinaikkan menurut factor dalam Tabel 7
- pada tekanan dan suhu atmosfer normal, tetapi dengan celah uji iE dinaikkan dengan
factor yang tercantum dalam Tabel 7.

Jika selungkup dibuat dari dari berbagai bahan dengan koefisien suhu yang barlainan, dan
bahan ini berpengaruh pada ukuran celah (misalnya dalam hal jendela kaca membentuk
celah silindris dengan rangka logam), salah satu dari yang berikut harus berlaku untuk uji
transmisi api.

- celah maksimum yang dihitung, iC.T, dengan memperhitungkan celah konstruksi


maksimum pada 20 0C dan pembesaran celah pada suhu sekitar maksimum yang
ditentukan, Ta max, harus di verifikasi dengan menaikkan celah uji IE hingga paling sedikit
90 % dari celah maksimum yang dihitung pada Ta max; atau
- celah maksimum yang dihitung iC.T dengan memperhitungkan celah konstruksi
maksimum pada 20 0C dan pembesaran celah pada suhu sekitar maksimum yang
ditentukan, Ta max, harus diverifikasi dengan menggunakan campuran uji yang ditentukan
pada tekanan yang dinaikkan menurut rumus
Pv = (iC.T / IE) x (0,9)

Tabel 6 – Pengurangan panjang dari sambungan berulir untuk uji non-transmisi

Pengurangan panjang dengan

Jenis sambungn berulir Kelompok I, IIA, IIB Kelompok IIC


(15.2.1) (15.2.2)

15.2.1.1 15.2.1.2 15.2.2.1 15.2.2.2


Silindris, sesuai dengan ISO 965, Tanpa Tanpa
1/3 1/3
terpasang medium atau lebih baik pengurangan pengurangan
Silindris, dengan tolensi yang lebih besar
1/3 ½ 1/2 1/3
dari yang diijinkan diatas
Tanpa Tanpa
Tirus 1/3 1/3
pengurangan pengurangan
CATATAN Untuk ulir tirus, sambungan harus diuji dengan pengencangan dengan tangan minimum yang
dijinkan oleh standar apa toleransi tertinggi
Contoh pengurangan ulir tirus:
Setelah penandaan posisi dari pengencangan dengan tangan pada ulir, gawai dilepas dan panjang dari
gigitan ulir dikurangi dengan memotong sekerup atau pengeboran lubang. Bagian kemudian dirakit ulang
pada posisi bertanda.

37 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Tabel 7 - Faktor pengujian untuk menaikkan tekanan atau celah uji (IE)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Kelompok I Kelompok IIA Kelompok IIB Kelompok IIC
Suhu hingga
0 12,5 % 55 % 37 % 27,5 % H2 (1,5 bar)
C
CH4/H2 H2 H2 7,5 % C2H2 (1,5 bar)
60 1,00 1,00 1,00 1,00
70 1,06 1,05 1,04 1,11
80 1,07 1,06 1,05 1,13
90 1,08 1,07 1,06 1,15
100 1,09 1,08 1,06 1,16

15.2.1 Aparatus listrik Kelompok I, IIA dan IIB

Celah iE dari selungkup harus paling sedikit sama dengan 90% dari celah konstruksi
maksimum iC seperti ditentukan dalam gambar pabrikan (0,9 iC ” iE ” iC ).

Campuran ledak yang harus digunakan, dalam rasio volume dengan udara dan tekanan
atmosfer, adalah sebagai berikut:

- aparatus listrik dari Kelompok I: metan-hidrogen [(58 ± 1) % metan dan 42 ± 1) %


hidrogen] (MESG = 0,8 mm) (12,5 ± 0,5) %;
- aparatus listrik dari Kelompok IIA: hidrogen (MESG = 0,65 mm) (55 ± 0,5) %;
- aparatus listrik dari Kelompok IIB: hidrogen (MESG = 0,35 mm) (37 ± 0,5) %.
CATATAN Campuran ledak yang dipilih untuk pengujian ini memastikan bahwa sambungan
mencegah transmisi dari penyulutan internal, dengan margin keselamatan yang diketahui. Margin
keselamatan ini, K, adalah rasio dari MESG dari gas yang mewakili dari kelompok yang berkaitan
dengan MESG dari gas uji yang dipilih.

1,14
- aparatus listrik dari Kelompok I: K = ------------ = 1,42 (metan)
0,8

0,92
- aparatus listrik dari Kelompok IIA: K = ------------ = 1,42 (propan);
0,65

0,65
- aparatus listrik dari Kelompok IIB: K = ------------ = 1,42 (etilen)
0,35

Sebagai alternatif, dengan kesepakatan antara lembaga uji dan pabrikan, jika celah pada
spesimen uji tidak memenuhi kondisi di atas, salah satu dari metode berikut boleh digunakan
untuk uji jenis bagi nontransmisi dari penyulutan internal:

38 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

- campuran gas dengan nilai MESG yang lebih kecil

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
IE / IC Campuran

Kelompok I • 0,75 55 % H2 ± 0,5


• 0,6 50 % H2 ± 0,5
Kelompok IIA • 0,75 50 % H2 ± 0,5
• 0,6 45 % H2 ± 0,5
Kelompk IIB • 0,75 28 % H2 ± 1
• 0,6 28 % H2 ± 1
pada 1,4 bar
- prakompresi dari campuran uji normal menurut rumus berikut:
iC
Pk = u 0,9
iE
dengan Pk adalah faktor prakompresi.

15.2.1.2 Jika selungkup dari Kelompok IIA dan IIB dapat hancur atau rusak pada
pengujian dalam 15.2.1.1, diizinkan pengujian dengan membesarkan celah di atas nilai
maksimum yang ditentukan pabrikan. Faktor pembesaran celah adalah 1,42 untuk aparatus
listrik Kelompok IIA dan 1,85 untuk aparatus listrik Kelompok IIB. Campuran ledak yang
harus digunakan dalam selungkup dan dalam ruang uji, dalam rasio volume dengan udara
dan pada tekanan atmosfer, adalah sebagai berikut:

- aparatus listrik dari Kelompok IIA: propan (4,2 ± 0,1) %;


- aparatus listrik dari Kelompok IIB: etilen (6,5 ± 0,5) %.

15.2.1.3 Pengujian dalam 15.2.1.1 atau 15.2.1.2 harus dilakukan lima kali. Hasil uji
dianggap memuaskan jika penyulutan tidak ditransmisikan ke ruang uji.

15.2.2 Aparatus listrik dari Kelompok IIC

Metode berikut dapat digunakan untuk pengujian ini.

15.2.2.1 Metode pertama

Semua celah sambungan selain dari sambungan berulir harus diperbesar hingga senilai

IE = 1,5 x IC

dengan minimum 0,1 mm untuk sambungan flens dengan

IC adalah celah uji; IC adalah celah konstruksi, yang ditentukan dalam gambar pabrikan.

Campuran ledak berikut, dalam rasio volume udara dan tekanan atmosfer, digunakan dalam
selungkup dan dalam ruang uji.;

- hidrogen (27,5 ± 1,5) %, dan


- asetilen (7,5 ± 1) %.

39 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Harus dilakukan lima pengujian dengan masing-masing campuran. Jika aparatus

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
dimaksudkan untuk digunakan hanya dengan hidrogen atau dengan asetilen saja, maka
pengujian harus dilakukan hanya dengan campuran gas terkait saja.

15.2.2.2 Metode kedua

Selungkup harus diuji dengan celah uji IE sesuai dengan rumus berikut:

0,9 iC ” iE ” iC

Selungkup dan ruang uji diisi dengan salah satu campuran gas yang ditentukan untuk
metode pertama pada tekanan yang sama dengan 1,5 kali tekanan atmosfer.

Pengujian harus dilakukan lima kali pada setiap campuran ledak.

Sebagai alternatif, jika celah dari spesimen uji tidak memenuhi kondisi di atas, maka dengan
kesepakatan antara lembaga uji dan pabrikan, metode berikut dapat digunakan.

Prakompresi dari campuran uji normal menurut rumus berikut:

iC
Pk = x 1,35
iE

dengan Pk adalah faktor prakompresi.

15.2.2.3 Aparatus listrik yang merupakan konstruksi tunggal harus diuji lima kali
dengan celah yang tidak berubah dan dengan masing-masing campuran ledak yang
ditentukan dalam 15.2.2.1 pada tekanan atmosfer.

15.3 (Dicadangkan untuk penggunaan yang akan datang)

15.4 Pengujian selungkup tahan api dengan gawai pernafasan dan pengurasan

Pengujian menurut 15.4.1 hingga 15.4.3 harus dilakukan dalam urutan berikut pada sampel
setelah uji kuat tumbuk dari 10.8.

Untuk gawai dengan jalur yang tak terukur, ukuran pori-pori uji gelembung maksimum dari
sampel tidak boleh kurang dari 85 % dari ukuran pori-pori uji gelembung maksimum yang
ditentukan. Lihat Lampiran B.

15.4.1 Uji kemampuan selungkup menahan tekanan

Pengujian harus dilakukan sesuai 15.1 dengan tambahan dan modifikasi berikut.

15.4.1.1 Untuk penentuan tekanan ledakan sesuai 15.1.2, gawai pernafasan dan
pengurasan harus diganti dengan sumbat padat.

15.4.1.2 Untuk uji tekanan lebih sesuai 15.1.3, membran fleksibel yang tipis (misalnya
lembaran plastik tipis) harus dipasang pada permukaan dalam dari gawai pernafasan dan
pengurasan. Setelah uji tekanan lebih gawai tidak boleh memperlihatkan deformasi atau
kerusakan permanen yang mungkin mempengaruhi jenis proteksi.

40 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

15.4.2 Uji termal

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
15.4.2.1 Prosedur uji

Selungkup, dengan gawai terpasang, harus diuji sesuai dengan metode 15.4.3.1 tetapi
hanya dengan sumber penyulutan pada posisi yang memberikan hasil termal yang paling
buruk.

Suhu permukaan eksternal gawai harus dipantau selama pengujian. Pengujian harus
dilakukan lima kali. Campuran uji yang digunakan harus propan (4,2 ± 0,1) % dalam rasio
volume dengan udara dan pada tekanan atmosfer. Sebagai tambahan, untuk gawai yang
dimaksudkan untuk digunakan pada asetilen, asetilen (7,5 ± 0,1) % dalam rasio volume
dengan udara dan tekanan atmosfer harus digunakan.

Dalam selungkup yang kemungkinan terdapat aliran paksa atau induksi dari gas yang secara
potensial berbahaya, maka selungkup harus disusun selama pengujian sedemikian sehingga
gas dapat mengalir melalui gawai dan selungkup.

Setiap sistem ventilasi atau penyampelan harus dioperasikan seperti ditentukan dalam
dokumentasi pabrikan. Setelah setiap lima kali pengujian, campuran ledak eksternal harus
dijaga untuk waktu yang cukup agar memungkinkan pembakaran kontinu pada muka gawai
dapat terjadi (misalnya, selama paling sedikit 10 menit sedemikian sehingga menaikkan
suhu permukaan eksternal dari gawai atau memungkinkan terjadinya transfer bahang ke
muka bagian luar).

15.4.2.2 Kriteria penerimaan

Tidak boleh terlihat adanya pembakaran kontinu. Tidak boleh terjadi transmisi api. Kenaikan
suhu permukaan eksternal yang diukur dari gawai harus dikalikan dengan faktor
keselamatan 1,2 untuk penentuan kelas suhu dari aparatus listrik.

15.4.3 Pengujian untuk nontransmisi dari penyulutan internal

Pengujian ini harus dilakukan sesuai 15.2 dengan tambahan dan modifikasi berikut.

15.4.3.1 Prosedur uji

Sumber penyulutan mula-mula harus ditempatkan dekat dengan permukaan bagian dalam
dari gawai pernafasan dan pengurasan dan berikutnya pada satu atau lebih tempat bila
mungkin dapat terjadi tekanan ledakan dengan puncak tinggi dari laju kenaikan tekanan
pada permukaan gawai. Bila selungkup mempunyai lebih dari satu gawai yang identik, gawai
yang akan diuji adalah gawai yang memberikan hasil yang paling buruk. Campuran uji di
dalam selungkup harus disulut. Pengujian harus dilakukan lima kali untuk setiap posisi dari
sumber penyulutan.

15.4.3.2 Uji nontransmisi untuk gawai pernafasan dan pengurasan

Untuk gawai pernafasan dan pengurasan dari Kelompok I, IIA dan IIB uji nontransmisi dari
15.2.1 harus diterapkan.

Untuk gawai pernafasan dan pengurasan dari Kelompok IIC dengan jalur yang terukur, harus
diterapkan 15.2.2 dan 15.4.3.2.1 atau 15.4.3.2.2. Untuk gawai pernafasan dan pengurasan
dari Kelompok IIC dengan jalur yang tak terukur, harus diterapkan 15.4.3.2.1 atau 15.4.3.2.2.

41 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

15.4.3.2.1 Metode A

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Untuk gawai yang dimaksudkan hanya digunakan pada hidrogen, hanya disyaratkan
pengujian dengan campuran hidrogen/air. Pengujian dilakukan lima kali pada setiap
campuran uji. Pengujian dilakukan menurut 15.2.2.2 dan 15.4.3.1.

15.4.3.2.2 Metode B

Penggunaan metode ini mencakup pembatasan julat dari gas Kelompok IIC yang dicakup.
Pembatasan penggunaan harus ditunjukkan dengan benar, yang ditentukan dalam 27.2 butir
e) dari IEC 60079-0.

Jika disyaratkan pengecualian bagi gas spesifik atau berbagai gas, maka aparatus harus
ditandai sesuai dengan 27.2 butir i) dari IEC 60079-0, dan ditentukan dalam sertifikat.

Karbon disulfid tidak dimaksudkan bagi selungkup dengan volume yang lebih besar dari 100
cm3.

Campuran uji yang harus digunakan terdiri dari yang berikut, dalam rasio volume dan pada
tekanan atmosfer:

a) hidrogen (40 ± 1) %, oksigen (20 ± 1) % dan sisanya nitrogen;


b) asetilen (10 ± 1) %, oksigen (24 ± 1) % dan sisanya nitrogen.

Pengujian harus dilakukan lima kali pada setiap campuran uji, sesuai dengan 15.4.3.1.

Untuk gawai yang dimaksudkan untuk digunakan hanya pada hidrogen, hanya campuran uji
a) yang harus digunakan.

15.4.3.3 Kriteria penerimaan

Hasil uji dianggap memuaskan jika tidak terjadi penyulutan yang ditransmisikan ke ruang uji.

16 Uji rutin

16.1 Uji rutin berikut dimaksudkan untuk memastikan bahwa selungkup dapat menahan
tekanan dan juga selungkup tidak terdapat lubang atau retak yang berhubungan dengan
luar.

Uji rutin mencakup uji tekanan lebih yang dilakukan sesuai salah satu metode yang diuraikan
untuk uji jenis dalam 15.1.3. Untuk aparatus yang dimaksudkan untuk digunakan pada suhu
sekitar di bawah -20 0C, uji tekanan pada suhu sekitar yang normal telah mencukupi.

16.1.1 Uji rutin tekanan lebih dapat dilakukan dengan metode pertama bahkan bila uji jenis
tekanan lebih telah dilakukan dengan metode kedua.

Bila penentuan tekanan acuan ternyata tidak dapat dipraktikkan dan bila uji dinamis
mencakup risiko terhadap aparatus terselungkup (belitan, dsb.nya), tekanan statis yang
harus diterapkan adalah sebagai berikut:

42 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Volume Kelompok Tekanan

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
cm3 bar

” 10 I, IIA, IIB, IIC 10


> 10 I 10
> 10 IIA, IIB 15
> 10 IIC 20

16.1.2 Bila dipilih metode kedua, uji rutin terdiri atas

- uji ledak di dalam dan di luar selungkup, dengan campuran ledak yang sesuai yang
ditentukan dalam 15.1.2 (untuk penentuan tekanan ledak) pada 1,5 kali tekanan
atmosfer, atau
- uji tekanan lebih dinamis seperti diuraikan dalam 15.1.3.2 untuk uji jenis, dilanjutkan
dengan uji nontransmisi dengan campuran ledak seperti diuraikan dalam 15.2.1.2 atau
15.2.2.1 (pengujian untuk nontransmisi dari penyulutan internal, dengan celah
diperbesar) di dalam dan di luar selungkup pada tekanan atmosfer, atau
- uji tekanan lebih dinamis seperti diuraikan dalam 15.1.3.2 untuk uji jenis, dilanjutkan
dengan uji statis pada tekanan paling sedikit 2 bar.

16.1.3 Untuk uji rutin, cukup untuk menguji selungkup yang kosong. Namun jika uji rutin
adalah uji dinamis dan aparatus terselungkup mempengaruhi kenaikan tekanan selama
ledakan internal, kondisi uji harus ditentukan dengan kesepakatan antara pabrikan dan
lembaga uji.

Bagian individual dari selingkup kedap api (misalnya, penutup dan alas) dapat diuji terpisah.
Kondisi uji harus sedemikian sehingga stres dapat dibandingkan dengan stres pada bagian
yang terbuka dalam selungkup lengkap.

16.2 Uji rutin tidak disyaratkan untuk selungkup dengan volume yang kurang atau sama
dengan 10 cm3. Pengecualian ini juga berlaku untuk selungkup dengan volume lebih dari 10
cm3 bila pengujian jenis yang diuraikan telah dilakukan pada tekanan statis yang sama
dengan empat kali tekanan acuan. Namun selungkup dengan konstruksi las dalam setiap hal
harus dikenai uji rutin.

Untuk selungkup dengan pengukuran tekanan acuan tidak dapat dipraktikkan, maka
pengecualian dari uji tekanan rutin tidak berlaku.

Uji rutin tidak disyaratkan untuk busing yang tidak spesifik bagi satu selungkup kedap api,
jika prosedur rakitan terdokumentasi dengan memadai (lihat 13.4.4).

16.3 Uji rutin dianggap memuaskan bila

- selungkup dapat menahan tekanan tanpa mengalami deformasi permanent pada


sambungan atau rusak pada selungkup, dan
- saat pengujian telah dilakukan dengan uji dinamis dilanjutkan dengan uji statis dari
16.1.2, tidak terdapat kebocoran yang menembus dinding selungkup atau, jika diuji
secara dinamis, tidak terdapat transmisi dari penyulutan internal.

43 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

17 Perlengkapan hubung bagi untuk Kelompok I

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Selungkup kedap api Kelompok I yang dari waktu ke waktu harus dibuka di lapangan,
misalnya untuk keperluan penyetelan atau reset relai proteksi, dan terdapat gawai sakelar
yang dioperasikan jarak jauh yang sirkitnya dapat dihubungkan atau diputuskan dengan
pengaruh terpisah (yaitu secara mekanis, listrik, elektrooptikal, pnematik, akustik, magnetik
atau termal) bila pengaruh ini tidak diterapkan secara manual ke aparatus itu sendiri, dan
yang dalam pelayanan menghasilkan busur atau latu yang dapat menyulut campuran ledak,
harus memenuhi peersyaratan berikut.

17.1 Sarana isolasi

Semua konduktor terjangkau, kecuali yang dari sirkit aman secara intrinsik yang memenuhi
IEC 60079-11 dan konduktor untuk ikatan atau pembumian, harus dapat diisolasi dari suplai
sebelum membuka selungkup kedap api.

Sarana untuk isolasi dari selungkup kedap api harus sesuai dengan 17.1.1, 17.1.2 atau
17.1.3.

17.1.1 Sarana isolasi yang harus dipasang di dalam selungkup kedap api, yang dalam hal
ini bagian yang tetap bertegangan setelah sarana isolasi telah dibuka harus

- di proteksi dengan salah satu jenis standar proteksi yang tercantum dalam IEC 60079-0,
atau
- mempunyai jarak bebas dan jarak rambat antara fase dan bumi sesuai dengan
persyaratan IEC 60079-7, dan diproteksi dengan selungkup yang memberikan tingkat
proteksi paling sedikit IP20 sesuai IEC 60529, disusun sedemikian sehingga perkakas
tidak dapat kontak dengan bagian bertegangan melalui setiap bukaan. Hal ini tidak
berlaku untuk bagian dari sirkit yang aman secara intrinsik yang memenuhi IEC 60079-11
yang tetap bertegangan.

Pada kedua kasus, label peringatan “JANGAN DIBUKA SAAT BERTEGANGAN” harus
dipasang pada penutup yang memproteksi bagian yang tetap bertegangan.

17.1.2 Sarana isolasi harus terpasang di dalam selungkup lain yang memenuhi salah satu
dari jenis proteksi standar yang tercantum dalam IEC 60079-0.

17.1.3 Sarana isolasi harus terdiri atas tusuk kontak dan kotak kontak atau kopler kabel
yang memenuhi persyaratan 13.3.

17.2 Pintu atau penutup

17.2.3 Pintu dan penutup aksi cepat

Pintu atau penutup ini harus silih kunci secara mekanis dengan isolator sedemikian sehingga

17.2.3.1 selungkup tetap mempunyai sifat sebagai selungkup kedap api, jenis proteksi “d”,
sepanjang isolator ditutup dan

17.2.3.2 isolator hanya dapat ditutup bila pintu atau penutup ini memastikan sifat dari
selungkup kedap api, jenis proteksi “d”.

44 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

17.2.4 Pintu dan penutup yang dimagun dengan sekerup

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Pintu dan penutup ini harus dipasangi label “JANGAN DIBUKA BILA BERTEGANGAN”

17.2.5 Pintu dan penutup berulir

Pintu dan penutup ini harus dipasangi label “JANGAN DIBUKA BILA BERTEGANGAN”

18 Fiting lampu dan kaki lampu

Persyaratan berikut berlaku untuk fiting lampu dan kaki lampu yang bersama-sama harus
membentuk sebagai selungkup kedap api, jenis proteksi “d”, sehingga fiting lampu dan kaki
lampu dapat digunakan dalam luminer dengan keselamatan yang ditingkatkan, jenis proteksi
“e”.

18.1 Gawai pencegah lampu menjadi kendor

Gawai yang mencegah lampu menjadi kendor, yang disyaratkan dalam Lampiran A dari IEC
60079-7, keselamatan yang ditingkatkan “e”, dapat ditiadakan bagi fiting lampu berulir yang
dilengkapi dengan sakelar aksi cepat dalam selungkup kedap api, jenis proteksi “d”, yang
memutus semua kutub dari sirkit lampu sebelum pemisahan kontak.

18.2 Fiting dan kaki lampu dengan kaki silindris

18.2.1 Fiting dan kaki lampu tabung fluoresen harus sesuai dengan persyaratan dimensi
dari lembaran data Fa6 dari IEC 60061.

18.2.2 Untuk fiting lainnya, harus berlaku persyaratan Ayat 5, tetapi lebar sambungan kedap
api antara fiting dan kaki harus paling sedikit 10 mm pada saat pemisahan kontak.

18.3 Fiting untuk lampu dengan kaki berulir

18.3.1 Bagian yang berulir dari fiting harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi
pada kondisi yang mungkin terdapat dalam pelayanan.
18.3.2 Pada saat pemisahan kontak ketika melepas lampu, maka paling sedikit dua putaran
penuh dari ulir harus menggigit.
18.3.3 Untuk fiting lampu berulir E26/E27 dan E39/E40, kontak listrik harus dilakukan
dengan elemen kontak berpegas. Sebagai tambahan, untuk aparatus listrk dari Kelompok IIB
atau IIC, penghubungan dan pemutusan kontak selama pemasangan dan pelepasan lampu,
harus berlangsung di dalam selungkup kedap api, jenis proteksi “d”, masing-masing dari
Kelompok IIB atau IIC
CATATAN Untuk fiting lampu berulir E10 dan E14, persyaratan 18.3.3 tidak diperlukan.

19 Selungkup nonlogam dan bagian nonlogam dari selungkup


Persyaratan berikut berlaku untuk selungkup nonlogam dan bagian nonlogam dari
selungkup, kecuali untuk
- cincin pengedap glan kabel atau gawai pengedap conduit; dan
- bagian nonlogam yang jenis proteksinya tidak tergantung padanya.

45 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

19.1 (Disediakan untuk penggunaan kemudian)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
19.2 Persyaratan konstruksi khusus

19.2.1 Ketahanan terhadap penjaluran dan jarak rambat pada permukaan internal
dinding selungkup

Bila selungkup atau bagian selungkup dari bahan nonlogam langsung berfungsi sebagai
penyangga bagian aktif telanjang, maka ketahanan terhadap penjaluran dan jarak rambat
pada permukaan internal dinding selungkup harus memenuhi persyaratan IEC 60079-7.

Namun, untuk selungkup aparatus listrik dari Kelompok I yang dapat terkena stres listrik
yang dapat menyebabkan busur di udara dan dihasilkan dari arus pengenal yang lebih dari
16 A, maka persyaratan yang dinyatakan dalam 12.6 harus diamati.

19.3 Persyaratan suplemen untuk uji jenis

Uji jenis sesuai 23.4 dari IEC 60079-0 harus disuplemen dengan pengujian yang tercantum
dalam 19.3.1 dan 19.3.2.

19.3.1 Pengujian untuk kekedapapian

19.3.1.1 Prosedur uji

Pengujian untuk kekedapapian harus dilakukan dalam urutan berikut pada selungkup yang
telah terlebih dahulu dikenai 23.4.7 dari IEC 60079-0 sesuai dengan kondisi penggunaan
yang ditentukan.

19.3.1.2 Pengujian kemampuan selungkup untuk menahan tekanan

Pengujian ini harus dilakukan seperti ditentukan dalam 15.1.

19.3.1.3 Pengujian erosi oleh api

Pengujian harus dilakukan hanya pada selungkup yang bervolume lebih besar dari 100 cm3
dan yang sambungan kedap apinya mempunyai paling sedikit satu sisi berbahan plastik.
Sampel harus disiapkan seperti diuraikan dalam 15.2, kecuali bahwa celah dari sambungan
flens dan bagian yang datar dari sambungan spigot harus disetel pada nilai antara 0,1 mm
dan 0,15 mm.

Untuk busing yang berada pada dua selungkup kedap api yang bersebelahan, maka
pengujian harus dilakukan dalam selungkup yang memberikan kondisi paling buruk.

Pengujian terdiri atas 50 penyulutan campuran ledak yang ditentukan dalam 15.1.2.1 untuk
kelompok terkait. Dalam hal aparatus listrik Kelompok IIC, 25 penyulutan harus dilakukan
pada masing-masing dari dua campuran ledak yang ditentukan dalam 15.1.2.1.

Pengujian dianggap memuaskan jika pengujian berikut untuk nontransmisi, memuaskan.

19.3.1.4 Pengujian untuk nontransmisi dari penyulutan internal

Pengujian harus dilakukan seperti yang ditentukan dalam 15.2

19.3.2 Kemampunyalaan

46 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Pengujian ini harus dilakukan hanya pada selungkup, atau bagian selungkup, yang terbuat

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
dari bahan plastik.

19.3.2.1 Pengujian harus dilakukan menurut ISO 1210.

Potongan uji harus

- dipotong dari selungkup aparatus listrik, atau


- dicor sebagai potongan individual, atau
- dipotong dari pelat yang disiapkan untuk keperluan ini.
Potongan uji yang dicor sebagai potongan individual atau pelat yang potongan uji dipotong,
harus dibuat pada kondisi semirip mungkin dengan yang digunakan untuk membuat
selungkup aparatus listrik. Kondisi ini harus direkam dalam dokumentasi pabrikan.
CATATAN Jika kondisi kritis ketika selungkup dibuat, maka kondisi ini harus direkam dalam dokumen
evaluasi.
Waktu ketika setiap potongan uji terus terbakar setelah dikeluarkan dari api harus kurang
dari 15 detik. Selama waktu ini, potongan uji tidak boleh terbakar habis (ISO 1210).

19.3.2.2 Jika pengujian dalam 19.3.2.1 tidak dapat diterapkan karena distorsi potongan uji
yang dikeluarkan dari api, maka salah satu dari pengujian berikut harus diterapkan.

19.3.2.2.1 Metode uji alternatif pertama

Uji bakar harus dilakukan dalam ruang, selungkup atau tudung laboratorium yang bebas dari
angin. Setiap spesimen harus disangga pada ujung atasnya (6 mm), dengan sumbu
longitudinal dipasang vertikal, dengan klem pada dudukan cincin sedemikian sehingga ujung
bawah dari spesimen berada 10 mm di atas puncak dari tabung pembakar dan 300 mm di
atas lapisan horizontal kain kasa penyerap kering (potongan kain 50 mm x 50 mm), dipertipis
hingga tebal yang dapat berdiri bebas maksimum 6 mm.

Pembakar Bunsen harus mempunyai tabung dengan panjang 100 mm dan diameter dalam
(9,5 ± 0,5) mm. Tabung tidak boleh dilengkapi dengan pasangan ujung seperti stabilisator.

Gas sebaiknya gas metan derajat teknis dengan regulator dan pengukur yang sesuai untuk
aliran gas yang uniform. (Gas alam, yang mempunyai muatan bahang kira-kira 37 MJ/m3 >
telah diketahui memberi hasil yang serupa).

Spesimen uji harus (125 ± 5) mm panjang, (13 ± 3) mm lebar dan (4 ± 0,2) mm tebal.

Bila perlu, spesimen harus di prakondisikan (lihat 5.2 dari ISO 1210). Pembakar dijauhkan
dari spesimen, disulut, dan disetel untuk menghasilkan nyala biru setinggi 20 mm. Api
didapat dengan menyetel suplai gas dan lubang udara dari pembakar hingga menghasilkan
api biru dengan ujung kuning 20 mm dan kemudian dibesarkan pada suplai udara hingga
ujung kuning menghilang. Tinggi api diukur kembali dan bila perlu dikoreksi.

Api uji ditempatkan secara terpusat dibawah ujung bawah dari spesimen uji dan dibiarkan
selama 10 detik. Api uji kemudian dipindahkan paling sedikit 150 mm jauhnya dan durasi
penyalaan spesimen dicatat. Bila nyala pada spesimen padam, api uji segera ditempatkan
kembali di bawah spesimen.

Setelah 10 detik, api uji kembali dipindahkan dan durasi nyala dan pijar dicatat.

47 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Sifat kemampunyalaan dari bahan yang diuji dapat diterima bila

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
- tidak ada spesimen yang terbakar dengan nyala pembakaran yang lebih dari 10 detik
setelah setiap penerapan api uji,
- waktu pembakaran penyalaan total tidak melebihi 50 detik untuk penerapan 10 api untuk
setiap set dari lima spesimen,
- tidak ada spesimen yang terbakar dengan pembakaran api atau pijar hingga ke klem
pemegang,
- tidak terdapat partikel api jatuh yang menyulut kain kasa penyerap kering yang
ditempatkan kira-kira 300 mm di bawah spesimen uji,
- tidak ada spesimen terbakar dengan pembakaran pijar yang berlangsung lebih dari 30
detik setelah pemindahan kedua dari api uji.

19.3.2.2.2 Metode uji alternatif ke dua

Pengujian harus dilakukan sesuai IEC 60707 (Metode V: Api – Spesimen vertikal).

Potongan uji harus

- dipotong dari selungkup aparatus listrik, atau


- dicor sebagai potongan individual, atau
- dipotong dari pelat yang disiapkan untuk keperluan ini.
Potongan uji yang dicor sebagai potongan individual atau pelat yang potongan uji dipotong,
harus dibuat pada kondisi semirip mungkin dengan yang digunakan untuk membuat
selungkup aparatus listrik. Kondisi ini harus direkam dalam dokumentasi pabrikan.

19.3.2.2.2 Dalam kasus ini, harus dilakukan 50 ledakan sesuai 19.3.1.3 di dalam
selungkup sebagai uji jenis sebelum menerapkan pengujian menurut 19.3.1.2 dan 19.3.1.4,
kecuali bila uji erosi oleh api telah berhasil dilakukan.

19.4 Laporan uji

Laporan uji harus mencakup


- acuan lengkap dari aparatus listrik,
- acuan lengkap dari bahan nonlogam yang digunakan untuk pembuatan selungkup, atau
bagian selungkup,
- hasil yang diperoleh dalam setiap pengujian yang ditentukan;
- uraian uji yang belum dilaksanakan menurut persyaratan yang ditentukan dan alasan
deviasi.

48 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Lampiran A

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)

Persyaratan tambahan untuk elemen pita berkerut


untuk gawai pernapasan dan penguras

A.1 Elemen pita berkerut harus dibuat dari tembaga-nikel, baja tahan karat atau metal
yang disepakati antara pabrikan dan lembaga uji, Aluminium, titanium, magnesium dan
campurannya tidak boleh digunakan.

A.2 Bila jalur melalui gawai dapat ditentukan dalam gambar dan diukur dalam gawai
lengkap, batas toleransi atas dan bawah untuk dimensi jalur harus ditentukan dan dimonitor
dalam pabrikasi.

A.3 Bila Ayat A.2 tidak dapat diterapkan, persyaratan relevan dari Lampiran B harus
diterapkan.

A.4 Uji jenis dari 15.4.3 harus dilakukan dengan sampel yang dibuat dengan dimensi celah
terbesar yang diijinkan.

49 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Lampiran B

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)

Persyaratan tambahan untuk elemen, dengan jalur yang tak terukur,


dari gawai pernapasan dan penguras

B.1 Elemen metal endapan

B.1.1 Elemen bubuk metal harus dibuat dari salah satu yang berikut:
- baja tahan karat
- 90/10 kuningan tembaga/timah putih (lihat 10.2);
- metal spesifik atau campuran spesifik yang disepakati antara pabrikan dan lembaga uji.
Aluminium, titanium, magnesium dan campurannya tidak boleh digunakan.

B.1.2 Ukuran pori-pori uji gelembung maksimum harus ditentukan dengan metode yang
ditentukan dalam ISO 4003.

B.1.3 Kerapatan elemen bubuk metal harus ditentukan menurut ISO 2738.

B.1.4 Bila penentuan pori terbuka dan atau permeabilitas cairan dari elemen disyaratkan
berkaitan dengan aspek fungsional dari gawai, maka pengukuran harus dilakukan sesuai
dengan ISO 2738 dan ISO 4022.

B.1.5 Elemen bubuk metal .harus ditandai dengan jelas dalam dokumentasi dengan
menyatakan
- logam sesuai dengan 10.2 dan B.1.1
- ukuran pori-pori uji gelembung maksimum dalam mikrometer menurut B.1.2;
- kerapatan minimum menurut B.1.3;
- ketebalan minimum;
- bila sesuai, permeabilitas cairan dan pori-pori terbuka menurut B.1.4

B.2 Elemen kawat metal tekan

B.2.1 Elemen kawat metal ditekan harus dibuat dari pilinan kawat baja tahan karat atau
metal tertentu lain yang disepakati antara pabrikan dan lembaga uji.

Aluminium, titanium, magnesium dan campurannya tidak boleh digunakan. Pembuatannya


harus mulai dari pilinan kawat yang dikompres dalam cetakan untuk membentuk matriks
yang homogen.

B.2.2 Untuk mengevaluasi kerapatannya, diametr kawat harus ditentukan. Informasi harus
juga diberikan bagi massa, panjang dari pilinan kawat, ketebalan elemen, dan ukuran jejala.
Rasio antara massa elemen dan massa volume yang identik dari metal pejal yang sama
harus antara 0,4 dan 0,6.

B.2.3 Ukuran pori uji gelembung maksimum harus ditentukan dengan metode yang
ditentukan dalam ISO 4003.

50 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

B.2.4 Kerapatan elemen harus ditentukan menurut ISO 2738.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
B.2.5 Bila penentuan pori-pori terbuka dan atau permeabilitas cairan disyaratkan dalam
kaitan dengan aspek fungsional dari elemen, maka pengukuran harus dilakukan dengan ISO
2738 dan ISO 4022.

B.2.6 Elemen kawat metal harus ditandai dengan jelas dalam dokumentasi dengan
menyatakan
- bahan menurut 10.2 dan B.2.1,
- ukuran pori-pori uji gelembung maksimum dalam mikrometer menurut B.2.3,
- kerapatan minimu menurut B.2.4,
- dimensi, termasuk toleransi,
- diametr kawat asli,
- bila sesuai, permeabilitas dan pori-pori terbuka menurut B.2.5

B.3 Elemen busa metal

B.3.1 Elemen busa metal harus dibuat dengan melapisi busa jaring poliuretan dengan
nikel, dengan menghilangkan poliuretan dengan dekomposisi termal, mengubah nikel
menjadi campuran nikel-chrom, misalnya dengan difusi gas, dan mengkompres bahan
seperlunya.

B.3.2 Elemen busa metal harus berisi paling sedikit 15 % chromium dalam massa.

B.3.3 Ukuran pori-pori uji gelembung maksimum harus ditentukan dengan metode yang
ditentukan dlam ISO 4003.

B.3.4 Kerapatan dari elemen harus ditentukan menurut ISO 2738.

B.3.5 Bila penentuan pori-pori terbuka dan atau permeabilitas cairan diperlukan yang
berkitan dengan aspek fungsional dari elemen, pengukuran harus dilakukan menurut ISO
2738 dan ISO 4022.

B.3.6 Elemen busa metal harus ditetapkan dengan jelas dalam dokumentasi dengan
menyatakan

- bahan, sesuai dengan 10.2, B.3.1 dab B.3.2,


- ukuran pori-pori uji gelembung maksimum dalam mikrometer menurut B.3.3,
- ketebalan minimum,
- kerapatan minimum,
- bila sesuai, pori-pori terbuka dan permeabilitas cairan menurut B.3.5.

51 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Lampiran C

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)

Persyaratan tambahan untuk glan kabel, elemen penebuk Ex,


dan adapter berulir Ex

C.1 Umum

Lampiran ini berisi persyaratan spesifik yang berlaku, sebagai tambahan pada IEC 60079-0,
bagi konstruksi dan pengujian glan kabel kedap api, Elemen penebuk Ex, dan adapter ulir
Ex.

C.2 Persyaratan konstruksi

C.2.1 Metode pengedapan

C.2.1.1 Glan kabel dengan cincin pengedap elastomerik

C.2.1.1.1.1 Jika glan kabel dapat menerima sembarang cincin pengedap dengan diameter
luar yang sama tetapi dengan dimensi internal yang berbeda, maka cincin harus mempunyai
tinggi pengedap aksial tak-dikompres minimum (yaitu panjang celah) antara rumah glan dan
cincin pengedap dan antara cincin pengedap dan kabel sebesar :

- 20 mm, untuk kabel bundar dengan diameter tidak lebih besar dari 20 mm, dan untuk
kabel tak-bundar dengan garis keliling tidak lebih besar dari 60 mm,
- 25 mm, untuk kabel bundar dengan diameter lebih besar dari 20 mm, dan untuk kabel
tak-bundar dengan garis keliling yang lebih bear dari 60 mm.

C.2.1.1.2 Jika glan kabel hanya dapat menerima cincin pengedap elastomerik spesifik,
maka cincin ini harus mempunyai tinggi pengedap aksial tak dikompres minimum 5 mm
antara rumah dari glan dan cincin pengedap dan antara kabel dan cincin pengedap. Dalam
hal ini, glan kabel harus ditandai dengan “X” menurut 27.2 butir i) dari IEC 60079-0.

C.2.1.2 Glan kabel dikedap dengan kompon yang mengeras

Panjang minimum dari kompon harus 20 mm ketika dipasang.

Pabrikan harus menentukan:

- diameter maksimum dari inti kabel yang dimaksudkan diterima oleh glan;
- jumlah inti maksimum yang dapat melewati kompon.

Nilai spesifik ini harus memastikan bahwa, sebatas panjang kompon 20 mm yang
disyaratkan, paling sedikit 20 % dari luas penampang terisi dengan kompon.

Glan kabel harus mampu dipasang dan dilepas dari aparatus listrik tanpa mengganggu
pengedap kompon setelah periode pengeringan kompon yang ditentukan.

Kompon pengisi dan petunjuk pemasangan yang sesuai harus dilengkapi bersamaan
dengan glan kabel kepada pengguna oleh pabrikan. Petunjuk ini merupakan bagian dari
dokumen penjelasan.

52 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
C.2.2 Glan kabel berulir

Ulir yang merupakan sambungan kedap api harus sesuai dengan persyaratan yang relevan
dari 5.3.

Untuk ulir silindris, bagian ulir harus paling sedikit 8 mm panjangnya dan terdiri dari paling
sedikit enam ulli penuh. Jika ulir dilengkapi dengan potongan bawah, maka cincin pengaman
yang tak dapat dilepas dan tidak dapat dikompres atau gawai sejenis harus dipasang untuk
memastikan panjang yang disyaratkan dari gigitan ulir.

CATATAN Persyaratan untuk enem ulir adalah untuk memastikan bahwa paling sedikit lima ulir
penuh akan menggigit bila glen kabel dipasangkan pada selungkup kedap nyala-api.

C.2.3 Persyaratan konstruksi untuk elemen penebuk Ex

C.2.3.1 Elemen penebuk Ex yang mempunyai ulir parallel harus sesuai dengan satu atau
lebih dari persyaratan 11.9. Elemen penebuk Ex yang mempunya ulir tirus harus seperti jenis
22b (Gambar 22) dan dengan permukaan eksternal berada pada L1 (-0 +1/4).

CATATAN Persyaratan dimaksudkan untuk menyatakan perhatian untuk lubang masuk kedalam
selungkup dengan menjaga permukaan luar dari elemen penebuk sedekat mungkin dengan
selungkup.

C.2.3.2 Semua ulir parallel harus sesuai dengan persyaratan yang relevan dari C.2.2.

C.2.4.3 Panjang dan volume internal dari adapter ulir Ex harus dijaga minimum yang perlu
untuk konstruksi yang baik.

C.2.4.4 Hanya satu adapter yang harus digunakan dengan satu lubang masuk. C.2.4.5.
Elemen penebuk tidak boleh digunakan dengan adapter.

C.3 Uji jenis

C.3.1 Uji pengedapan

C.3.1.1 Glan kabel dengan cincin pengedap

Pengujian ini harus dilakukan dengan menggunakan, untuk setiap jenis glan kabel, satu
cincin pengedap dari setiap ukuran berlainan yang diijinkan. Dalam hal cincin pengedap
elastomerik, setiap cincin dipasang pada mandrel yang bersih, kering, mandrel diameter
silindris baja lunak yang dipolis, yang sama dengan diameter kabel yang terkecil yang
diijinkankan di dalam cincin, seperti yang dientukan oleh pabrikan glan kabel.

Dalam hal cincin pengedap metal atau komposit, maka setiap cincin dipasang pada
selubung metal dari sampel kabel yang kering dan bersih, dengan diameter sama dengan
diameter terkecil yang diijinkan dalam cincin, seperti ditentukan oleh pabrikan glan kabel.

Dalam hal cincin pengedap untuk kabel tidak bundar, maka setiap cincin dipasang pada
sampel kabel yang bersih dan kering, dengan panjang keliling sama dengan nilai terkecil
yang diijinkan dalam cincin seperti ditentukan pabrikan glan kabel.

Rakitan kemudian dipasang ke dalam lubang masuk dan dikenakan torsi pada sekerup
(dalam hal gawai kompresi berflens) atau terhadap mur (dalam hal gawai kompresi sekerup)

53 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

untuk mendapatkan pengedap pada tekanan hidraulik 20 bar untuk Kelompok I dan 30 bar

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
untuk Kelompok II.

CATATAN 1 Angka torsi yang diacu pada paragraf yang lalu dapat ditentukan secara eksperimen
sebelum pengujian, atau boleh disuplai oleh pabrikan glan kabel.

Rakitan kemudian dipasang dalam gawai penguji hidraulis dengan menggunakan air
berwarna atau minyak sebagai cairan, dengan prinsip yang digambarkan dalam Gambar
C.1. Sirkit hidraulik kemudian dipompa. Tekanan hidraulik kemudian dinaikkan secara
bertingkat.

Pengedapan dianggap memuaskan jika kertas pengisap bebas dari jejak kebocoran ketika
tekanan telah dipertahankan selama 2 menit pada 29 bar untuk Kelompok I atau 30 bar
untuk Kelompok II .

CATATAN 2 Mungkin diperlukan untuk mengedap semua sambungan glan kabel yang dipasang
dalam gawai uji, selain yang terkait dengan cincin pengedap yang diuji. Bila digunakan sampel kabel
berselubung metal, mungkin perlu dihindari penerapan tekanan pada ujung konduktor atau pada
bagian dalam kabel.

Komponen
1 Pompa hidraulis
2 Alat ukur
3 Selang
4 Kertas pengisap
5 Adapter
6 Cincin pengedap
7 Mandrel/kabel berselubung metal
8 Komponen kompresi
9 Klip pembumian

Gambar C.1 – Gawai untuk uji pengedap pada glan kabel

C.3.1.2 Glan kabel dikedap dengan kompon mengeras

Untuk setiap ukuran glan kabel, penguian harus dilakukan dengan menggunakan mandrel
metal, jumlah dan diameternya sama dengan diameter maksimum dari inti dengan jumlah
maksimum dari inti ditentukan oleh pabrikan sesuai dengan persyaratan C.2.1.2.

Kompon yang mengeras disiapkan mengikuti petunjuk pabrikan kemudian dituangkan ke


dalamnya dengan volume yang sesuai. Dibiarkan mengeras selama waktu yang

54 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

disesuaikan. Pengujian yang diuraikan dalam 23.4.7.3 dan 23.4.7.4 dari IEC 60079-0 harus

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
diterapkan.

Rakitan kemudian dipasang ke dalam gawai uji hidraulik, yang ditentukan dalam C.3.1.1
diatas, dan diterapkan prosedur yang sama. Kriteria penerimaan juga sama.

C.3.2 Uji kuat mekanis

C.3.2.1 Glan kabel dengan elemen pemampat disekerup

Torsi yang nilainya dua kali dari yang disyaratkan dalam uji pengedapan harus diterapkan
pada elemen pemampat ; namun nilai torsi, dinyatakan dalam Nm, selalu harus paling sedikit
tiga kali nilai diameter kabel maksimum yang diijinkan dalam millimeter bila glan kabel
dirancang untuk kabel bundar atau sama dengan panjang lingkar kabel maksimum yang
diijinkan dalam millimeter , bila glan kabel dirancang untuk kabel tidak-bundar.

Glan kabel kemudian dilepas dan bagiannya diperiksa.

C.3.2.2 Glan kabel dengan elemen pemampat yang dipasang dengan sekerup

Torsi yang nilainya dua kali yang disyaratkan dalam uji pengedapan harus diterapkan pada
sekerup elemen pemampat , namun, nilai torsi ini selalu harus paling sedikit sama dengan
nilai berikut:

M6: 10 Nm M12: 60 Nm
M8: 20 Nm M14: 100 Nm
M10: 40 Nm M16: 150 Nm

Glan kabel kemudian dibongkar dan bagiannya diperiksa.

C.3.2.3 Glan kabel dikedap dengan kompon yang mengeras

Dalam hal glan berulir, torsi dalam Nm yang sama dengan nilai minimum yang ditentukan
dalam C.3.2.1 harus diterapkan pada glan bila disekerupkan ke dalam blok uji baja yang
mempunyai lubang ulir yang sesuai.

Glan kabel kemudian dibongkar dan bagiannya diperiksa.

C.3.2.4 Kriteria penerimaan

Pengujian C.3.2.1 hingga C.3.2.3 harus dianggap memuaskan jika tidak terdapat kerusakan
pada sembarang bagian dari glan kabel.

CATATAN Setiap kerusakan pada cincin pengedap boleh diabaikan, karena pengujian yang
dimksudkan untuk memperlihatkan bahwa kuat mekanis dari glan kabel adalah cukup untuk
mempertahankan kondisi penggunaan.

C.3.3 Uji jenis untuk elemen penebuk (blanking) Ex

C.3.3.1 Uji torsi

Contoh elemen penebuk Ex dari setiap ukuran harus disekerupkan ke dalam blok baja, yang
mempunyai lubang masuk berulir dari ukuran dan bentuk yang sesuai dengan gawai yang
diuji. Sampel harus dikencangkan hingga torsi yang sedikitnya sama dengan torsi yang
sesuai dengan yang dicantumkan dalam Kolom 2 dari Tabel C.1, dengan menggunakan

55 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

perkakas yang benar. Pengujian dianggap memuaskan jika gigitan ulir yang benar telah

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
tercapai dan jika, bila dibongkar, tidak terdapat kerusakan, kecuali kegagalan leher dari plug
jenis 22c yang disyaratkan yang dapat terkikis. Plug jenis 22b harus hanya dapat dilepas
dengan perkakas yang sesuai.

Elemen penebuk jenis 22b kemudian harus dikenakan uji lanjutan pada torsi yang minimal
sama dengan torsi yang sesuai yang diberikan dalam Kolom 3 Tabel C.1, dan harus
dianggap memuaskan bila pinggirnya tidak sepenuhnya tertarik ke dalam ulir.

C.3.3.2 Uji tekanan-lebih

Elemen penebuk harus dikenai uji jenis untuk ketahanan terhadap tekanan yag dilakukan
dengan sarana uji tekan statis seperti ditentukan dalam 15.1.3.1 dengan nilai sebagi berikut:

- 20 bar untuk aparatus listrik dari Kelompok I;


- 30 bar untuk aparatus listrik dari Kelompok II.

C.3.4 Uji jenis utuk adapter berulir Ex

C.3.4.1 Uji torsi

Sampel adapter berulir Ex dari setiap ukuran harus disekerupkan ke dalam blok baja, yang
mempunyai lubang masuk berulir dengan ukuran dan bentuk yang sesuai dengan gawai
yang diuji. Plug berulir dari baja atau kuningan dengan bentuk dan ukuran yang sesuai harus
disekeruokan kedalam lubang masuk dari adapter.

Plug harus dikencangkan hingga torsi minimal sama dengan torsi yang tercantum dalam
Kolom 2 dari Tabel C.1, yang sesuai dengan yang terbesar dari dua ulir pada adapter.
Pengujian dianggap memuaskan jika tidak terdapat deformasi pada adapter bila rakitan
dibongkan.

C.3.4.2 Uji pukulan

Sampel dari adapter ulir Ex dari setiap ukuran harus disekerupkan kedalam blok baja, yang
mempunyai lubang masuk berulir dengan ukuran dan bentuk yang sesuai dengan gawai
yang diuji. Batang pejal baja atau kuningan dengan diameter yang sesuai, berulir pada satu
ujungnya untuk disesuaikan dengan lubang masuk kedalam adapter dengan panjang
sehingga menonjol keluar satu diameter lubang masuk, minimum 50 mm, kemudian
disekerupkan ke dalam adapter dengan torsi minimal sama pada torsi yang sesuai yang
ditentukan dalam Kolom 2 dari Tabel C.1. Rakitan ini kemudian dikenakan uji ketahanan
terhadap pukulan, menurut persyaratan yang sesuai yang tercantum dalam IEC 60079-0.
Pukulan harus dikenakan pada sudut tegak lurus terhadap sumbu dari batang dan sedekat
mungkin pada ujung batang yang dapat dipraktekkan.

C.3.4.3 Uji tekanan-lebih

Adapter berulir harus dikenakan uji jenis untuk ketahanan terhadap tekanan yang dilakukan
dengan sarana uji tekanan statis yang ditentukan dalam 15.1.3.1 menurut nilai sebagai
berikut:

- 20 bar untuk aparatus listrik dari Kelompok I;


- 30 bar untuk aparatus listrik dari Kelompok II.

56 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Tabel C.1 – Nilai torsi pengencangan

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Torsi pengencangan untuk Torsi pengencangan untuk
Ukuran ulir
uji torsi dan uji pukulan plug penutup jenis 22b
Mm
Mm Mm

16 40 65
20 40 65
25 55 95
32 65 110
40 80 130
50 100 165
63 115 195
75 140 230
a
> 75 2d 3,5da
a
d yang variable adalah diameter utama dari ulir dalam milimeter

Gambar C.2 – Contoh adapter ulir Ex

57 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Lampiran D

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)

Selungkup kedap api kosong sebagai komponen Ex

D.1 Umum

Maksud untuk sertifikat komponen Ex untuk selungkup kosong adalah untuk memungkinkan
pabrikan selungkup kedap api mendapatkan sertifikat tanpa aparatus internal telah
ditentukan sebelumnya sehingga memungkinkan selungkup kosong tersedia bagi pihak
ketiga untuk memadukan ke dalam sertifikat aparatus tanpa perlu mengulangi semua uji
jenis. Bila sertifikat yang berkaitan dengan aparatus penuh disyaratkan, maka sertifikat
komponen Ex untuk selungkup kosong tidak diperlukan lagi.

D.2 Catatan pendahuluan

Persyaratan untuk sertifikat komponen Ex bagi selungkup kosong tercantum dalam lampiran
ini. Hal ini tidak meniadakan perlunya sertifikat aparatus selanjutnya, tetapi dimaksudkan
untuk memfasilitasi sertifikat yang demikian.

Pemegang sertifikat komponen Ex harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa


masing-nasing dan setiap unit yang disuplai

a) adalah identik konstruksinya dengan rancangan aslinya sepeti yang dirinci dalam
dokumen yang dicantumkan dalam sertifikat komponen Ex,
b) telah dikenakan pengujian tekanan-lebih rutin demikian seperti yang disyaratkan, dan
c) memenuhi persyaratan pembatasan jadual penerapan yang ditentukan dalam sertifikat
komponen Ex.

D.3 Persyaratan selungkup

D.3.1 Selungkup harus sesuai dengan persyaratan, bila dapat diterapkan, dari IEC 60079-
0 dan IEC 60079-1.

D.3.2 Selungkup kelompok I, IIA dan IIB harus terdiri dari biasanya geometri sederhana
dengan luas penampang yang hanya persegi, persegi empat, atau silindris, dan tirus yang
tidak melebihi 10 %. Tidak ada dimensi utama yang boleh melebihi sembarang dimensi
utama lain lebih dari 4:1.

Selungkup Kelompok IIC harus terdiri dari biasanya geometri sederhana yang hanya dengan
luas penampang persegi, segi empat, atau silindris dengan tirus tidak melebihi 10 %. Tidak
boleh ada dimensi utama yang melebihi dimensi utama lain yang lebih dari 2:1.

D.3.3 Selungkup untuk mesin berputar tidak boleh dievaluasi sebagai selungkup kosong.

CATATAN ”Mesin” dianggap sebagai motor listrik yang substansinya mengisi selungkup.

D.3.4 Selungkup harus dilengkapi dengan sarana yang memadai untuk memasang dan
menempatkan komponen internal.

58 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

D.3.5 Tidak boleh ada lubang, apakah untuk maksud mekanis atau listrik, dan apakah

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
lubang buta atau tembus yang boleh dibor dalam selungkup selain yang diijinkan dalam
dokumen dan dtentukan dalam sertfikat komponen Ex.

Setiap lubang yang diijinkan dalam sertifikat komponen Ex dapat disediakan, tetapi hanya
oleh pemegang sertifikat komponen Ex.

Jumlah bukaan maksimum, dengan ukuran maksimum dan posisinya harus ditentukan
dalam dokumen sertifikat komponen Ex.

D.3.6 Untuk selungkup Kelompok I, IIA dan IIB, tekanan acuan ditentukan menurut 15.1.2,
dengan modifikasi pada sampel uji sebagai berikut:

- bila tidak ada dimensi utama melebihi dimensi utama lainnya dengan lebih dari 2:1, maka
tidak ada modifikasi;
- untuk konstruksi yang diijinkan lainnya, penghalang padat (pelat penahan) kira-kira 80 %
dari luas penampang harus ditempatkan terpusat pada sumbu kecil, dan ditempatkan
kira-kira dua-per-tiga sepanjang sumbu utama. Penghalang padat harus mirip dengan
luas penampang dari selungkup.
Untuk selungkup Kelompok IIC, tekanan acuan ditentukan menurut 15.1.2, dengan
penghalang pejal (pelat penahan) kira-kita 60 % dari luas penampang yang ditempatkan
terpusat pada sumbu kecil, dan ditempatkan kira-kira dua-per-tiga dari jalur sepanjang
sumbu utama. Penghalang pejal harus mirip luas penampang dari selungkup.

Bila sampel dipersyaratkan untuk dimodifikasi dengan memasukkan penghalang pejal, gawai
perekam sumber penyulutan dan tekanan harus ditempatkan pada kedua sisi dari
penghalang pejal untuk mengukur secara simultan tekanan resultan.

D.3.7 Selungkup harus menahan uji jenis tekanan-lebih dengan ju,lah maksimum bukaan
dengan ukuran maksimum pada tekanana yang harus sama dengan 1,5 ali tekanan ledak
tertinggi (tekanan acuan) diukur menurut 15.1.2 dengan selungkup kosong, dan dengan
lubang masuk tertutup dengan sarana yang sesuai.

Uji rutin tidak diperlukan untuk selungkup bila uji jenis yang ditentukan telah dilaksanakan
pada tekanan statis empat kali tekanan acuan. Namun dalam setiap kasus, selungkup
dengan konstruksi las harus dikenakan uji rutin.

Uji rutin harus terdiri dari uji dinamik dengan selungkup dalam dan luar, dengan campuran
ledak yang sesuai yang ditentukan dalam 15.1.2 (untuk penentuan tekanan ledakan) pada
tekanan 1,5 kali tekanan atmosfer, ataupun uji statis pada tekanan paling sedikit 3,5 bar dan
tidak kurang dari 1,5 kali tekanan acuan.

D.3.8 Selungkup secara internal harus ditandai secara permanen berdasarkan persyaratan
yang ditetapkan. Penandaan harus termasuk yang berikut :

”SELUNGKUP KOSONG DENGAN SERTIFIKAT KOMPONEN Ex”

Penandaan juga harus memenuhi persyaratan untuk penandaan komponen Ex yang


tercantum dalam IEC 60079-0.

Penandaan ini boleh ditiadakan jika pabrikan selungkup juga sebagai pemegang sertifikat
aparatus.

59 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

D.3.9 Ketentuan juga harus dibuat untuk penandaan eksternal seperti aparatus listrik

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
sesuai IEC 60079-0.

D.3.10 Informasi berikut harus diberikan dalam sertifikat komponen Ex:

- jadual pembatasan seperti ditentukan dalam D.3.2, dan


- setiap pembatasan tambahan yang disyaratkan untuk konstruksi khusus, yaitu suhu
operasi maksimum dari jendela.

D.4 Pemanfaatan sertifikat komponen Ex untuk mendapatkan sertifikat aparatus

D.4.1 Prosedur

Selungkup yang mempunyai sertifikat komponen Ex dapat dipertimbangkan untuk dipadukan


pada sertifikat aparatus dengan IEC 60079-0 dan IEC 60079-1 secara normal tanpa
pengulangan aplikasi persyaratan seperti yang disyaratkan untuk komponen Ex, mengikuti
kesesuaian dengan persyaratan yang dirinci dalam D.3.2.

Dokumen harus disiapkan untuk aparatus yang menjelaskan aparatus tertentu, setiap
substitusi atau pengurangan yang diijinkan, bersamaan dengan kondisi pemasangan di
dalam selungkup, sehingga kesesuaiannya dapat di verifikasi dengan jadual pembatasan
dari sertifikat komponen Ex.

D.4.2 Jadual pembatasan

Persyaratan sertifikat normal harus dipenuhi tetapi perhatian khusus berikut, sebagai skedul
pembatasan, akan dimasukkan sebagai bagian dari sertifikat komponen Ex.

D.4.2.1 Bila diperlukan untuk keselamatan, isi dari selungkup harus memenuhi persyaratan
yang sesuai dari standar relevan untuk aparatus listrik.

D.4.2.2 Mesin berputar, atau gawai lainnya yang menyebabkan turbulensi, tidak boleh
digabungkan .

D.4.2.3 Sel primer, sekunder dan baterai hanya boleh digunakan sesuai dengan Lampiran
E.

D.4.2.4 Selungkup yang dapat dibuka lebih cepat dari waktu yang diperlukan untuk
peluahan kapasitor terpadu atau pendinginan komponen panas harus diberi label menurut
persyaratan IEC 60079-0.

D.4.2.5 Pemutus-sirkit dan kontaktor berisi minyak tidak boleh digunakan.

D.4.2.6 Semua lubang masuk atau gawai penutup bila terpasang harus memenuhi
persyaratan dari Ayat 5, atau dievaluasi khusus dengan aparatus dan disesuaikan untuk
kondisi penggunaan.

D.4.2.7 Untuk selungkup kelompok I, IIA dan IIB, is dari aparatus selungkup dapat
ditempatkan dalam sembarang susunan, asalkan daerah yang paling sedikit 20 % dari
setiap luas penampang tetap bebas untuk memungkinkan aliran gas tidak terhambat , oleh
karena itu, pengembangan ledakan tak terhalang.

Untuk selungkup Kelompok IIC, isi dari aparatus selungkup boleh ditempatkan dalam
semabrang susunan asalkan suatu daerah sekurangnya 40 % dari setiap luas penampang

60 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

tetap bebas untuk memungkinkan aliran gas tidak terhambat, oleh karena itu,

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
pengembangan ledakan tak terhalangi.

Untuk maksud kedua diatas, daerah pelepasan yang terpisah dapat disatukan asalkan setiap
daerah mempunyai dimensi minimum ke semua arah sebesar 12,5 mm.

61 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Lampiran E

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)

Sel dan baterai yang digunakan dalam selungkup ”d” kedap api

E.1 Catatan pendahuluan

Lampiran ini memuat persyaratan untuk aparatus listrik yang diproteksi dengan proteksi jenis
”d” selungkup kedap api yang berisi satu atau lebih sel yang digunakan sebagai baterai
penyedia daya listrik pada sirkit.

Tidak tergantung pada jenis sel elektrokimia yang digunakan, tujuan utamanya adalah harus
mencegah penyalaan campuran dari gas elektrolitik (biasanya hidrogen dan oksigen) yang
terjadi di dalam selungkup kedap api. Dengan pemikiran ini, sel dan baterai yang
kemungkinan melepas gas elektrolitik dalam penggunaan normal (dengan ventilasi alam
ataupun dengan katup pelepas tekanan) tidak boleh digunakan di dalam selungkup kedap
api.

E.2 Sistem elektrokimia yang dapat diterima

Hanya sel yang ada standar sel IEC-nya, yang terdaftar dalam Tabel E.1 dan E.2 di bawah
ini yang dapat digunakan.

Tabel E.1 – Sel primer yang dapat diterima

Tegangan
Jenis Elektrode Elektrolit Elektrode Tegangan sirlit terbuka
IEC 60086-1 positif negatif nominal maksimum
V V
Chlorida 1,73
- Diokside ammonium, Seng 1,5
mangan chlorida seng

Chlorida 1,55
A Oksigen ammonium, Seng 1,4
chlorida seng

Diokside Elektrolit 3,7


C mangan organik Lithium 3,0
Chloride Non-aquaeus 3,9
E thionil inorganik Lithium 3,6
(SOCl2)
Diokside Hidroksida 1,65
L mangan alkali logam Seng 1,5

Oksida perak Hidroksida 1,55 1,63


S (Ag2O) alkali logam Seng
Oksida perak Hidroksida 1,55 1,87
T (AgO, Ag2O) alkali log Seng

Dioksida Garam organik Lithium 3,0 3,0


a
belerang non-aquaeous
Air raksa Hidroksida Seng (menunggu (menunggu
a
alkali logam data) data)

CATATAN Sel dioksida seng/mangan terdaftar dalam IEC 60086-1, tetapi tidak diklasifikasi dengan huruf jenis

a
Hanya boleh digunakan jika terdapat standar sel IEC

62 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Tabel E.2 – Sel sekunder yang dapat diterima

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar IEC Teganagan
yang Jenis Elektrolit Tegangan nominal sirkit terbuka
relevan/jenis V maksimum
V
Jenis K
IEC 60285
Nikel-cadmium Hidroksida
IEC 60622 Kalium 1,2 1,55
(SGI.3)
IEC 60623
a

Lithium Garam organik (menunggu data) (menunggu data)


non aquaous

IEC 61438 Hidrida Logam Nikel Hidroksida Kalium 1,2 1,5

a
Hanya boleh digunakan jika ada standar sel IEC

E.3 Persyaratan umum untuk sel (atau baterai) di dalam selungkup kedap api

E.3.1 Larangan penggunaan berikut harus berlaku terhadap jenis sel tertentu:

- sel sekunder yang berventilasi atau terbuka tidak boleh digunakan untuk membentuk
baterai di dalam selungkup kedap api;
- sel dengan katup yang diatur kedapnya boleh digunakan di dalam selungkup kedap api;
tetapi hanya untuk tujuan peluahan saja;
- tergantung pada persyaratan Ayat E.5, sel sekunder dengan pengedap gas yang ketat
boleh diisi ulang di dalam selungkup kedap api.

E.3.2 Selungkup kedap api yang berisi baterai harus mempunyai label peringatan :

”PERINGATAN – Jangan dibuka bila terdapat atmosfer gas ledak”

Hal ini tidak berlaku bila baterai dan sirkit yang terhubung yang terkait sesuai dengan IEC
60079-11 dan baterai tidak diisi ulang dalam pelayanan (lihat 7.4 dari IEC 60079-11).

E.3.3 Baterai dan gawai keselamatan yang terkait harus terpasang dengan kuat (yaitu
terpasang di tempatnya dengan klip atau pengikat yang dirancang untuk maksud ini).

E.3.4 Tidak boleh terdapat gerakan relatif antara baterai dan gawai keselamatan yang
terkait atau gawai yang akan merusak kesesuaian dengan persyaratan dari jenis proteksi
yang bersangkutan.

CATATAN Kesesuaian dengan E.3.3 dan E.3.4 sebaiknya diperiksa sebelum dan setelah uji mekanis
yang disyaratkan dalam 23.4.3 dari IEC 60079-0.

E.4 Susunan gawai keselamatan

E.4.1 Pencegahan suhu yang berlebihan dan kerusakan sel

E.4.1.1 Pada kondisi peluahan hubung-pendek, baterai harus memenuhi kedua kondisi
yang dibawah, atau dilengkapi dengan gawai keselamatan, seperti diuraikan dalam E.4.1.2:

63 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
- suhu permukaan eksternal dari sel atau baterai tidak boleh melebihi suhu 800C atau
operasi kontinu yang ditentukan olehpabrikan sel atau pabrikan baterai, mana yang lebih
rendah, dengan memperhitungkan suhu lokal sekitar dalam selugkup, dan
- arus luahan maksimum tidak boleh melebihi yang ditentukan oleh pabrikan sel atau
baterai.
E.4.1.2 Bila kedua kondisi dalam E.4.1.1.1 di atas tidak dapat dicapai, disyaratkan gawai
keselamatan yang harus sesuai dengan persyaratan untuk komponen yang sempurna
seperti ditentukan dalam IEC 60079-11, dan ditempatkan sedekat mungkin pada terminal sel
atau terminal baterai dengan alasan praktis, dan salah satu dari :

- resistor atau gawai pembatas-arus, yang membatasi arus hingga arus penarikan kontinu
maksimum yang ditentukan oleh pabrikan baterai, ataupun
- sekering yang sesuai dengan IEC 60127, dipilih sedemikian sehingga karakteristik
pemutusan sekering mencegah arus penarikan maksimum dan durasi yang diijinkan
yang ditentukan oleh pabrikan baterai akan dilampaui. Bila sekering adalah jenis yang
dapat diganti maka harus dilengkapi dengan label berdekatan dengan rumah sekering,
yang menyatakan jenis sekering yang harus digunakan.

E.4.2 Pencegahan polaritas sel terbalik atau pengisian terbalik oleh sel lain dalam
baterai yang sama

E.4.2.1 Bila baterai digunakan mempunyai

- kapasitas 1,5 Ah atau kurang (pada laju luahan 1 jam), dan


- volume kurang dari 1 % dari volume bebas dari selungkup,
proteksi tambahan tidak perlu dipasang untuk mencegah pelepasan gas elektrolitik yang
disebabkan pembalikan polaritas, atau pengisian terbalik dari sel oleh sel yang lain dalam
baterai yang sama.

CATATAN Kelonggaran ini sebaiknya tidak diinterpretasikan sebagai membolehkan pelepasan gas
elektrolitik dari sel tersebut.

E.4.2.2 Bila baterai yang digunakan mempunyai kapasitas dan atau volume yang melebihi
nilai yang disyaratkan di atas, maka harus dibuat pengaturan yang terpadu untuk mencegah
terbaliknya polaritas atau pengisian terbalik oleh sel lain di dalam baterai.

Dua contoh bagaimana hal ini dapat dicapai diberikan di bawah ini :

- memantau tegangan sel pada sel (atau beberapa sel) dan memutus suplai bila tegangan
berkurang di bawah tegangan minimum yang ditentukan pabrikan.

CATATAN 1 Proteksi demikian sering digunakan untuk mencegah sel menjadi keadaan
”Peluahan berlimpah”. Jika dilakukan usaha untuk memantau sel yang terlalu banyak yang
dihubungkan dalam seri, maka proteksi mungkin tidak berfungsi dengan andal disebabkan oleh
toleransi pada sel tegangan individual dan sirkit proteksi, Biasanya tidak lebih dari enam sel
(dalam seri) yang sebaiknya dipantau dengan satu unit proteksi.

- dengan menggunakan diode shunt yang dihubungkan sehingga membatasi batas


tegangan polaritas terbalik pada setiap sel. Misalnya, susunan proteksi untuk baterai dari
tiga sel yang dihubungkan seri seperti ditunjukkan dalam Gambar E.1.

64 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar E.1 – Pemasangan untuk susunan diode pada tiga sel secara seri

Agar susunan proteksi ini dapat efektif, jatuh tegangan positif pada setiap diode yang
digunakan untuk mencegah pengisian terbalik pada sel tidak boleh melebihi tegangan
pengisian terbalik yang aman dari sel tersebut.

CATATAN 2 Diode silikon dianggap sesuai untuk memenuhi persyaratan ini.

E.4.3 Pencegahan pengisian yang tidak disengaja pada baterai oleh sumber
tegangan lain di dalam selungkup

Bila terdapat sumber tegangan lainnya dalam selungkup yang sama (termasuk baterai lain),
baterai dan sirkit terkaitnya harus di proteksi terhadap pengisian oleh sirkit lainnya selain
sirkit yang khusus dirancang untuk maksud tersebut. Misalnya:

- pemisahan baterai dan sirkit terkaitnya dari semua sumber tegangan lainnya di dalam
selungkup, dengan menggunakan jarak bebas dan jarak rambat yang ditentukan dalam
Tabel 1 dari IEC 60079-7 untuk tegangan tertinggi yang mampu menyebabkan
kontaminasi, atau
- pemisahan baterai dan sirkit yang terkait dari semua tegangan lainnya di dalam
selungkup, dengan penghalang / tabir metal yang dibumikan yang mampu untuk
mengalirkan sumber di dalam selungkup, dengan penghalang / tabir metal yang
dibumikan yang mampu untuk mengalirkan arus gangguan sumber selama waktu yang
mungkin terjadi (dengan memperhitungkan setiap proteksi sirkit yang disediakan,
misalnya sekering, proteksi gangguan bumi), atau perkiraan dari setiap proteksi yang
disediakan, misalnya sekering, proteksi gangguan bumi), atau
- pemisahan hanya baterai saja, dari sumber tegangan lainnya dengan menggunakan
jarak bebas dan jarak rambat yang ditunjukkan dalam Tabel 1 dari IEC 60079-7, tetapi
dengan diode pemblok yang dipasang seperti terlihat dalam Gambar E.2 dibawah,
disusun sedemikian sehingga mengurangi risiko gangguan tunggak yang menyebabkan
ke dua diode terhubung-pendek.

Gambar E.2 – Pemasangan diode pemblok untuk memenuhi E.4,3


(contoh ketiga)

65 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

E.5 Pengisian ulang sel sekunder di dalam selungkup kedap api

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
E.5.1 Hanya jenis ”k”, nikel-cadmium rapat gas yang dikedap, seperti tercantum dalam
Tabel E.2, harus diisi ulang di dalam selungkup kedap api. Sel hidrida nikel-metal boleh diisi
ulang hanya bila ada standar sel IEC.

E.5.2 Bila sel atau baterai harus diisi ketika sedang berada di dalam selungkup kedap api,
maka kondisi pengisian harus sepenuhnya ditentukan dalam dokumen pabrikan dan gawai
keselamatan harus dipasang untuk memastikan bahwa kondisi tersebut tidak dilampaui.

E.5.3 Susunan pengisian harus sedemikian sehingga mencegah pengisian terbalik.

E.5.4 Bila baterai yang digunakan mempunyai :

- kapasitas 1,5 Ah atau kurang, dan


- volume kurang dari 1 % volume bebas dari selungkup.
Maka tidak diperlukan gawai keselamatan tambahan yang harus dipasang pada baterai
untuk mencegah pelepasan gas elektrolitik disebabkan oleh arus pengisian ulang.

CATATAN 1 Kelonggaran ini sebaiknya tidak diinterpretasikan sebagai memperbolehkan pelepasan


gas elektrolitik dari sel tersebut.

CATATAN 2 Yang tersebut diatas membatasi secara efektif penggunaan sel (atau baterai) yang tidak
dipasangi gawai keselamatan, dari jenis yang biasanya dikenal sebagai ”sel jenis kancing” yang
digunakan, misalnya, di dalam selungkup kedap api untuk menyimpan memori pada sirkit elektronis
yang dapat diprogram.

E.5.5 Bila digunakan baterai yang mempunyai kapasitas dan atau volume melebihi nilai
diatas, pengisian ulang hanya diijinkan di dalam selungkup kedap api jika baterai dilengkapi
dengan gawai keselamatan yang diatur untuk memutus arus pengisian dan mencegah
terjadinya dan pelepasan gas elektrolitik, jika tegangan dari setiap sel di dalam baterai
melebihi tegangan maksimum yang ditentukan oleh pabrikan sel untuk maksud ini.

E.6 Nilai pengenal diode proteksi dan keandalan gawai proteksi

E.6.1 Nilai pengenal tegangan dari diode proteksi yang terpasang agar sesuai dengan
E.4.2, dan tidak boleh kurang dari tegangan sirkit terbuka maksimum dari baterai.

E.6.2 Nilai pengenal tegangan dari diode pemblok seri yang dipasang untuk memenuhi
E.4.3 (contoh ketiga) tidak boleh kurang dari tegangan puncak maksimum di dalam
selungkup kedap api.

E.6.3 Nila pengenal arus dari diode proteksi tidak boleh kurang dari arus luahan
maksimum yang dibatasi dengan susunan dalam E.4.1.

E.6.4 Gawai keselamatan yang disyaratkan dalam standar ini merupakan keselamatan
bagian yang terkait dari sistem kendali. Hal ini adalah tanggung jawab pabrikan untuk
menilai bahwa integritas keselamatan dari sistem kendali adalah konsisten dengan tingkat
keselamatan yang diperlukan oleh standar ini.

CATATAN Bagian terkait keselamatan yang memenuhi persyaratan tingkat integritas keselamatan
(SIL- Safety Integrity Level) 1 dari IEC 61508, akan sesuai dengan ketentuan di atas.

66 dari 67
SNI IEC 60079-1:2009

Bibliografi

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
IEC 61508 (all parts), Functional safety of electrial/electronic/programmable electronic
safety-related systems

ISO 31-0:1992, Quantities and units – Part 0: General principles

ISO 468:1982, Surface roughness – Parameters, their values and general rules for
specifying requirements (withdrawn 1998)

_____________________

67 dari 67
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN


Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.or.id

Anda mungkin juga menyukai