Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI ESENSIAL

(ICD X : I10)
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 02 Januari 2019
Halaman : 1/3

H. Dahril, SKM
Puskesmas
Nip.
Muara Aman
197807152006041007

1. Pengertian Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik


lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pasien dengan hipertensi.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Muara Aman Nomor tentang

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014

5. Alat dan 1. Laboratorium untuk melakukan pemeriksaan urinalisis, glukometer dan


Bahan profil lipid.
2. EKG.
3. Radiologi.

6. Langkah – 1. Petugas pelayanan klinis melakukan anamnesis :


Langkah  Mulai dari tidak bergejala sampai dengan bergejala.
 Keluhan hipertensi antara lain: sakit/nyeri kepala, gelisah,
jantung berdebar-debar, pusing, leher kaku, penglihatan kabur,
dan rasa sakit di dada.Keluhan tidak spesifik antara lain tidak
nyaman kepala, mudah lelah dan impotensi.
 Faktor Risiko
o Faktor risiko dibedakan dalam 2 kelompok, yaitu
 kelompok yang dapat dimodifikasi, dan
 yang tidak dapat dimodifikasi.

 Hal yang tidak dapat dimodifikasi adalah umur, jenis kelamin,


riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga.

 Hal yang dapat dimodifikasi, yaitu:


 Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan).
 Konsumsi alkohol berlebihan.
 Aktivitas fisik kurang.
 Kebiasaan merokok.
 Obesitas.
 Dislipidemia.
 Diabetus Melitus.
 Psikososial dan stres.
2. Petugas pelayanan klinis melkukan pemeriksaan fisik terhadap
pasien. Tanda yang dapat ditemukan yaitu :
 Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat. Tekanan
darah meningkat (sesuai kriteria JNC VII). Nadi tidak normal. Pada
pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis,
akral, dan pemeriksaan fisik jantungnya (JVP, batas jantung, dan
ronchi).

 Pemeriksaan Penunjang :
 Urinalisis (proteinuri atau albuminuria), tes gula darah, tes
kolesterol (profil lipid), ureum kreatinin, funduskopi, EKG dan
foto thoraks.

3. Petugas pelayanan klinis menegakkan diagnosis penyakit


berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang.

4. Petugas pelayanan klinis melakukan penatalaksanaan berupa :

7. Diagram Alir
Anamnesa

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa

Tatalaksana

8. Hal – hal - Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang.
yang perlu Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk
diperhatikan mengoptimalkan hasil pengobatan.

- Kriteria rujukan
 Hipertensi dengan komplikasi.
 Resistensi hipertensi.
 Krisis hipertensi (hipertensi emergensi dan urgensi).

9. Unit terkait Poliklinik.

10. Dokumen Rekam medis.


terkait

3/3

Anda mungkin juga menyukai