Anda di halaman 1dari 8

Lex Crimen Vol. VI/No.

1/Jan-Feb/2017

ASPEK HUKUM DEPOSITO BERJANGKA DALAM Bank Umum Swasta, Bank Asing, maupun Bank
PRAKTEK PADA BANK PEMERINTAH MENURUT Campuran yang beroperasi di Indonesia
UU No. 10 TAHUN 1998 TENTANG merupakan sebuah lembaga keuangan yang
PERUBAHAN ATAS UU No. 7 TAHUN 1992 memiliki peran yang sangat strategis terutama
TENTANG PERBANKAN1 untuk memajukan perekonomian nasional,
Oleh : Praevilia M. L. Rotinsulu2 yang baru saja bangkit dari keterpurukan
ekonomi.3
ABSTRAK Hal ini karena bank merupakan lembaga
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk keuangan yang menjadi tempat bagi
mengetahui bagaimana aturan hukum perusahaan, badan-badan pemerintah dan
pelaksanaan deposito berjangka pada Bank swasta, serta perorangan untuk melakukan
menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 penyimpanan terhadap dana-dananya. Dana
dan bagaimana proses penempatan, pencairan yang disimpan tersebut kemudian disalurkan
dan penalty terhadap deposito yang kembali (fungsi intermediasi bank) melalui
ditempatkan nasabah pada Bank di Indonesia. kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang
Dengan menggunakan metode penelitian diberikan baik berupa transfer, inkasso, dll.
yuridis normatif, dapat disimpulkan: 1. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut berarti bank
Pengaturan deposito berjangka di Indonesia telah melayani kebutuhan pembiayaan serta
selain bersumber dari WvK, juga bersumber melancarkan mekanisme sistem pembayaran
pada UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang bagi perekonomian nasional.
Perbankan, Pasal 1 yang mengatur deposito Upaya untuk menunjang peran perbankan
adalah simpanan yang penarikannya hanya nasional tentunya diperlukan perlindungan
dapat dilakukan pada waktu tertentu hukum yang diharapkan akan dapat
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dengan bank. 2. Pembayaran nominal deposito yang muncul sebagai akibat/ekses negatif dari
hanya akan dilakukan pihak bank pada waktu kegiatan bisnis tersebut. Payung hukum
setelah tanggal deposito jatuh tempo dan bilyet diharapkan dapat melindungi kegiatan bisnis di
deposito telah diserahkan oleh nasabah, bidang perbankan yang saat ini menjadi motor
pembayaran deposito sebelum tanggal jatuh penggerak utama bagi aktivitas perekonomian
waktu semata-mata hanya karena nasional. Bagi dunia usaha maupun
pertimbangan dan kebijakan bank dan dengan perorangan keberadaan bank penting termasuk
syarat serta ketentuan-ketentuan yang dalam hal untuk penempatan dana-dana
ditetapkan. penarikan deposito sebelum jatuh mereka dalam bentuk deposito, sedangkan bagi
tempo dikenakan penalty rate (denda) yang pihak perbankan deposito merupakan salah
diberlakukan kepada deposito deposan. satu alternatif sumber dana murah bagi pihak
Kata kunci: Aspek hukum, deposito berjangka, bank, yang sangat menarik sampai dengan saat
bank, pemerintah ini, hal ini dapat dilihat dari adanya pemberian
suku bunga yang memiliki rate tertinggi untuk
PENDAHULUAN deposito, jika dibandingkan dengan sumber
A. Latar Belakang dana lainnya seperti tabungan maupun giro
Bank merupakan lembaga keuangan yang yang ditempatkan masyarakat di sebuah bank.4
saat ini berperan penting bagi pengembangan Diterimanya deposito sebagai salah satu
ekonomi nasional melalui penerapan fungsinya bentuk pendanaan yang berasal dari
sebagai lembaga intermediasi antara masyarakat oleh pihak bank karena deposito
penyimpan dana dan para pengguna melalui meski balas jasa berupa bunga deposito cukup
pemanfaatan fasilitas berupa produk maupun tinggi, akan tetapi bank memiliki kepastian
jasa-jasa perbankan. Bank Umum yang meliputi untuk menempatkan kembali dana deposito
Bank Bank Umum Milik Negara (Bank BUMN), tersebut sebagai instrumen investasi. Didalam
praktik perbankan di samping bank
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Godlieb N.
3
Mamahit, S.H., M.H; Atie Olii, S.H., M.H Widjanarto, Hukum dan Ketentuan Perbankan di
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2003, hal. 12.
4
120711614 Ibid, hal. 15.

115
Lex Crimen Vol. VI/No. 1/Jan-Feb/2017

memberikan suku bunga yang tinggi terhadap normatif, di mana didalamnya penulis meneliti
deposito nasabah yang telah ditempatkan, di dan mempelajari norma yang terdapat dalam
sisi lain pihak bank akan memberlakukan sistem peraturan perundang-undangan ataupun
penalty terhadap deposito nasabah yang akan norma yang mengatur tentang deposito
dicairkan sebelum deposito tersebut jatuh berjangka dalam praktik pada Bank menurut
tempo seperti yang tertera pada tanggal jatuh Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
tempo di bilyet deposito nasabah. Perbankan, sehingga dalam pelaksanaannya
Masalah penalti terhadap deposito ini tentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi nasabah dirasa sangat memberatkan, dan yang berlaku.
bahkan mempersulit posisi nasabah yang pada
kondisi tertentu sangat membutuhkan dana PEMBAHASAN
mereka sedangkan di sisi yang lain bank juga A. Aturan Hukum Deposito Berjangka Pada
merasa kesulitan karena dana yang Bank Menurut Undang-Undang No. 10
ditempatkan oleh nasabah tersebut telah Tahun 1998
diinvestasikan kembali dalam bentuk kredit Bagi pihak bank salah satu dana bank yang
maupun ditempatkan di pasar uang atau pasar harga atau biayanya cukup tinggi dibandingkan
modal sehingga pencairan dana deposito dana giro adalah simpanan berjangka atau lebih
tersebut tentu akan mengganggu perencanaan dikenal dengan deposito berjangka.
keuangan bagi bank tersebut. Berdasarkan ketentuan pada Undang-
Praktik penempatan deposito sebagai undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998
instrumen penyimpanan dana masyarakat juga tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7
dilakukan oleh Bank BUMN yang masyoritas Tahun 1992 tentang Perbankan pada Pasal 1
sahamnya dimiliki oleh Pemerintah RI. Dalam disebutkan deposito adalah simpanan yang
praktinya Bank-bank BUMN juga penarikannya hanya dapat dilakukan pada
memberlakukan penalti terhadap deposito waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah
berjangka yang dicairkan sebelum jatuh tempo. penyimpan dengan bank. Artinya jika nasabah
Praktik penerapan deposito secara berjangka, deposan menyimpan uangnya untuk jangka
perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam dari waktu 6 (enam) bulan, maka uang tersebut
sisi hukumnya dengan tujuan untuk baru dapat dicairkan setelah jangka waktu
memberikan kepastian hukum terhadap para tersebut berakhir dan sering disebut tanggal
nasabah penyimpan khususnya dalam jatuh tempo.
melindungi hak-hak nasabah sebagai deposan Artikel Finansial (2016) menyatakan
pada Bank BUMN. deposito berjangka adalah produk bank
Melihat uraian yang telah dipaparkan di sejenis tabungan, dimana uang yang
atas, maka menarik Penulis kiranya untuk dapat disetorkan dalam deposito berjangka tidak
meneliti dalam bentuk : “Kajian Hukum boleh ditarik nasabah dan baru bisa
Deposito Berjangka Dalam Praktik Pada Bank dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh
Pemerintah Menurut Undang-Undang No.10 temponya. Ada beberapa jangka waktu yang
Tahun 1998 Tentang Perbankan”. dapat dipilih, yaitu 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan.
Namun, bila deposito dicairkan sebelum
B. Perumusan Masalah tanggal jatuh tempo, maka akan dikenakan
1. Bagaimanakah aturan hukum pelaksanaan penalti. Kelebihan dari deposito adalah
deposito berjangka pada Bank menurut tingkat suku bunga bank yang diberikan
Undang-Undang No.10 Tahun 1998 ? lebih besar daripada produk tabungan biasa,
2. Bagaimanakah proses penempatan, karena itulah uang yang telah disimpan
pencairan dan penalty terhadap deposito hanya boleh ditarik nasabah setelah jangka
yang ditempatkan nasabah pada Bank di waktu yang ditentukan.5
Indonesia Sebagai contoh jika seorang deposan
mendepositokan uang tanggal 1 Juli 2016 untuk
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode 5
Artikel Finansial, Deposito Berjangka, Diakses tanggal 18
penelitian yang termasuk jenis penelitian Juli 2016, https://www.cekaja.com/deposito-berjangka.
hal. 1.

116
Lex Crimen Vol. VI/No. 1/Jan-Feb/2017

3 bulan mendatang, maka tanggal jatuh memberikan jasa dalam lalu lintas
temponya adalah setelah 3 bulan yaitu tanggal pembayaran (menerima simpanan dalam
1 Oktober 2016 dan apabila dicairkan sebelum bentuk giro).
tanggal tersebut, maka si deposan akan Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya
dikenakan denda (penalty rate) yang besarnya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut.
tergantung dari ketentuan bank yang Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian
bersangkutan. dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang
Dilihat dari sisi operasional perbankan bersangkutan. Jenis bank dapat dilihat dari segi
khususnya bank-bank yang menawarkan kepemilikan tersebut adalah :8
produk deposito setelah keluarnya UU a. Bank Milik Pemerintah (Bank BUMN)
Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan Di mana baik akte pendirian maupun
ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang- modalnya dimiliki oleh pemerintah (milik
undang RI Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis negara), sehingga seluruh keuntungan
perbankan terdiri dari :6 bank ini dimiliki oleh pemerintah/negara
a. Bank Umum pula.
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Contoh bank milik pemerintah antara lain :
Di mana Bank Pembangunan dan Bank 1) Bank Mandiri
Tabungan berubah fungsinya menjadi Bank 2) Bank Negara Indonesia 46 (BNI)
Umum sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, 3) Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Lumbung Desa dan Bank Pegawai menjadi Bank 4) Bank Tabungan Negara (BTN)
Perkreditan Rakyat (BPR). Sedangkan bank milik pemerintah daerah
Adapun pengertian Bank Umum dan Bank (Pemda) terdapat di daerah tingkat I dan
Perkreditan Rakyat sesuai dengan Undang- tingkat II masing-masing propinsi. Sebagai
undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 1 angka 3 contoh :
dan 4 adalah sebagai berikut :7 1) BPD DKI Jakarta
a. Bank Umum 2) BPD Jawa Barat
Bank Umum adalah bank yang 3) BPD Jawa Tengah
melaksanakan kegiatan usaha secara 4) BPD Jawa Timur
konvensional dan atau berdasarkan prinsip 5) BPD Sumatra Utara
syariah yang dalam kegiatannya 6) BPD Sumatra Selatan
memberikan jasa dalam lalu lintas 7) BPD Sulawesi Selatan
pembayaran. 8) Dan BPD lainnya
Sifat jasa yang diberikan adalah umum, b. Bank milik swasta nasional
dalam arti dapat memberikan seluruh jasa Bank jenis ini seluruh atau sebagian
perbankan yang ada. besarnya dimiliki oleh swasta nasional
Begitu pula dengan wilayah operasinya serta akte pendiriannyapun didirikan oleh
dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank swasta, begitu pula pembagian
Umum sering disebut bank komersil keuntungannya untuk keuntungan swasta
(Commercial bank). pula.
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 1) Bank Muamalat
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank 2) Bank Central Asia
yang melaksanakan kegiatan usaha secara 3) Bank Bumi Putra
konvensional atau berdasarkan prinsip 4) Bank Danamon
syariah yang dalam kegiatannya tidak 5) Bank Mutiara
memberikan jasa dalam lalu lintas 6) Bank Sinar Mas
pembayaran. Artinya di disini kegiatan BPR 7) Bank Internasional Indonesia
lebih terbatas jika dibandingkan dengan c. Bank Milik Koperasi
kegiatan Bank Umum, karena tidak dapat Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki
oleh perusahaan yang berbadan hukum
6
koperasi. Sebagai contoh adalah Bank
C.S.T. Kansil, 1996, Pokok-pokok Pengetahuan Hukum
Dagang Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika, hal. 56.
Umum Koperasi Indonesia (Bank Bukopin).
7
Kasmir, 2002, Manajemen Perbankan, Jakarta, PT. Radja
8
Grafindo, hal. 11. Ibid, hal. 15.

117
Lex Crimen Vol. VI/No. 1/Jan-Feb/2017

d. Bank Milik Asing Mayoritas bank yang berkembang di


Bank jenis ini merupakan cabang dari bank Indonesia dewasa ini adalah bank yang
yang ada di luar negeri, baik milik swasta berorientasi pada prinsip konvensional. Hal
asing atau pemerintah asing. Jelas ini tidak terlepas dari sejarah bangsa
kepemilikannyapun dimiliki oleh pihak luar Indonesia di mana asal mula bank di
negeri. Indonesia di bawa oleh kolonial Belanda.
e. Bank milik campuran b. Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki Bank berdasarkan prinsip syariah belum
oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. lama berkembang di Indonesia. Namun di
Kepemilikan sahamnya secara mayoritas luar negeri terutama di negara-negara
dipegang oleh warga negara Indonesia. Timur Tengah bank yang berdasarkan
Dilihat dari segi kemampuannya dalam prinsip syariah sudah berkembang pesat
melayani masyarakat maka Bank Umum dapat sejak lama.
dibagi dalam 2 macam. Pembagian jenis ini Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa
disebut juga pembagian berdasarkan sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank
kedudukan atau status bank tersebut. sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang
Kedudukan atau status ini menunjukkan keuangan. Sama seperti halnya pedagang atau
ukuran kemampuan bank dalam melayani perusahaan lainnya kegiatan pihak perbankan
masyarakat bank dari segi jumlah produk, secara sederhana dapat kita katakan adalah
modal maupun kualitas pelayanannya. Oleh membeli uang (menghimpun dana) dan
karena itu untuk memperoleh status tersebut menjual uang (menyalurkan dana) kepada
diperlukan penilaian-penilaian dengan kriteria masyarakat umum.
tertentu. Salah satu instrumen keuangan yang
Status bank yang dimaksud adalah :9 menarik bagi manajemen bank termasuk oleh
a. Bank Devisa manajemen bank adalah deposito berjangka.
Merupakan bank yang dapat Sarana atau alat untuk menarik uang yang
melaksanakan transaksi ke luar negara disimpan di deposito sangat tergantung dari
atau yang berhubungan dengan mata uang jenis depositonya. Artinya setiap jenis deposito
asing secara keseluruhan, misalnya mengandung beberapa perbedaan sehingga
transfer keluar negeri, inkaso ke luar diperlukan sarana yang berbeda pula. Sebagai
negeri, travelers cheque, pembukaan dan contoh untuk deposito berjangka menggunakan
pembayaran Letter of Credit dan transaksi bilyet deposito, sedangkan untuk sertifikat
lainnya. deposito menggunakan sertifikat deposito.
b. Bank Non Devisa Deposito berjangka merupakan deposito
Merupakan bank yang belum mempunyai yang diterbitkan menurut jangka waktu
izin untuk melaksanakan transaksi sebagai tertentu. Jangka waktu deposito biasanya
bank devisa, sehingga tidak dapat bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai
melaksanakan transaksi seperti halnya dengan 24 bulan. Deposito berjangka
bank devisa. Jadi bank non devisa diterbitkan atas nama baik perorangan maupun
merupakan kebalikan daripada bank lembaga. Artinya didalam bilyet deposito
devisa, di mana transaksi yang dilakukan tercantum nama seseorang atau lembaga.
masih dalam batas-batas harga. Bunga deposito dapat ditarik setiap bulan
Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya atau setelah jatuh tempo (jangka waktu) sesuai
dalam menentukan harga baik harga jual jangka waktunya, baik ditarik tunai maupun
muapun harga beli terbagi dalam 2 kelompok non tunai (pemindahbukuan) dan dikenakan
yaitu :10 pajak dari jumlah bunga yang diterimanya.
a. Bank yang Berdasarkan Prinsip Jumlah yang disetorkan dalam bentuk bulat
Konvensional dan ada batas minimalnya. Penarikan
deposito sebelum jatuh tempo dikenakan
penalty rate (denda) yang diberlakukan
9
Hermansyah, 2006, Hukum Perbankan Nasional
untuk semua deposan yang mencairkan
Indonesia, Jakarta, Kencana, hal. 98. dananya sebelum tanggal jatus tempo.
10
Ibid.

118
Lex Crimen Vol. VI/No. 1/Jan-Feb/2017

Insentif diberikan untuk jumlah nominal yang tercantum dalam surat deposito yang
yang besar baik berupa, special rate maupun telah dikeluarkan oleh pihak bank.
insentif seperti hadiah atau cendramata Agar proses pengaturan keuangan bank
lainnya. Insentif juga dapat diberikan tidak mengalami gangguan maka pihak
kepada nasabah yang loyal terhadap bank manajemen bank menetapkan penalty
tersebut.11 terhadap deposito berjangka yang dicairkan.
Dana deposito berjangka pada bank-bank Pemberlakuan penalty terhadap deposito
memperlihatkan arah yang meningkat yang dicairkan sebenarnya berpedoman
semenjak dikeluarkannya Paket Kebijakan 1 pada sifat hukum Verbintenis/perjanjian
Juni 1983 yang memberikan kebebasan kepada yang mempunyai “sifat dapat dipaksakan”
bank-bank untuk menetapkan suku bunga. (afduringbaarheid). Dalam perjanjian,
Bahkan semenjak itu dirasakan semakin kreditur/zchuldeiser atau pihak bank berhak
melimpah dana yang berhasil diserap oleh atas prestasi yang telah diperjanjikan
bank-bank. dengan nasbahanya. Hak mendapatkan
Dikeluarkannya Paket Oktober 1988 yang prestasi tadi “dilindungi” oleh hukum untuk
memberikan peluang kepada pihak swasta memaksa debitur/schuldenaar atau nasabah
dan pihak lainnya untuk memasuki bisnis atau deposan untuk menyelesaikan
perbankan, semakin terjadi persaingan yang pelaksanaan kewajiban/prestasi yang telah
ketat dalam menyerap dana masyarakat. mereka perjanjikan.13
Kebanyakan dana yang berhasil dihimpun
oleh sektor perbankan mengakibatkan B. Proses Penempatan, Pencairan dan Penalty
semakin melimpahnya jumlah dana sebagai Terhadap Deposito Berjangka Pada Bank di
akibat dari harga yang cukup tinggi yang Indonesia
bank bersedia untuk membeli.12 Penempatan deposito berjangka pada Bank
Sebelum dikeluarkannya Paket Kebijakan 1 memiliki keunikan tersendiri karena sebagai
Juni 1983, deposito yang mengendap di bank- bank milik Pemerintah RI, biasanya Bank-bank
bank adalah deposito atas dasar Instruksi memiliki tingkat bunga yang lebih rendah, jika
Presiden RI No. 28 Tahun 1968. Deposito Inpres dibandingkan dengan tingkat bunga yang
ini memiliki suku bunga tidak sebesar suku ditawarkan Bank Umum milik swasta. Hal ini
bunga deposito yang ada sekarang. karena pertimbangan antara lain; 1) untuk
Bagi pihak bank terutama bank BUMN atau mendorong dan menjaga stabilitas ekonomi, 2)
bank-bank milik pemerintah deposito Bank sahamnya dimiliki oleh Pemerintah RI
merupakan salah satu sumber dana yang sehingga aman, karena pemerintah menjamin
menarik mengingat jangka waktu untuk dana-dana yang disimpan para nasabah bank,
penempatan dana tersebut sudah pasti apakah 3) untuk menekan inflasi agar tidak terjadi
ditempatkan 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 resesi ekonomi.
(enam) bulan, atau 1 (satu) tahun. Sebagai contoh deposito berjangka yang
Kepastian penempatan dana tersebut maka ditempatkan pada PT. Bank Mandiri (Persero)
pihak manajemen bank BUMN dapat Tbk. sebagai salah satu Bank dapat dilihat
menempatkan kembali dana-dana mereka bahwa : Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
kepada dunia usaha dalam bentuk kredit Untuk memudahkan dalam pembukuannya
maupun melalui pasar modal sesuai jangka maka pada saat nasabah akan mendepositokan
waktu investasi yang direncanakan oleh pihak sejumlah uangnya, bank mengklasifikasikan
manajemen bank. transaksi tersebut menjadi beberapa tahap
Perencanaan keuangan bank akan sangat yaitu :
terganggu apabila deposito-deposito yang a. Permohonan menempatkan dana deposito.
sebelumnya diterima oleh pihak bank dari b. Pembukaan deposito.
nasabahnya kemudian akan dicairkan kembali c. Pemberian bunga deposito.
oleh nasabah sebelum tanggal jatuh tempo d. Pencairan deposito yang telah jatuh waktu.
e. Perpanjangan deposito secara Automatic
11
Sutarno, 2004, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Pada
Rollover.
Bank, Bandung, Alfabeta, hal. 145.
12 13
Ibid, hal. 148. Ibid, hal. 150.

119
Lex Crimen Vol. VI/No. 1/Jan-Feb/2017

f. Pencairan deposito yang belum jatuh 3. Dalam hal Deposito Dengan Bunga Dibayar
waktu. Di Muka ditunaikan sebelum jatuh tempo,
Prosedur penempatan deposito PT. Bank maka akan dikenakan denda dan atas
Mandiri (Persero) Tbk. dimulai dari pengisian jumlah bunga yang telah dibayar akan
formulir Permohonan deposito yang diajukan diperhitungkan kembali menurut jangka
oleh nasabah secara tertulis dan dilakukan waktu penyimpanan dan tingkat bunga
secara langsung oleh nasabah kepada pejabat yang berlaku untuk hal tersebut.
bank (customer service). Pada formulir 4. Pembayaran nominal hanya dilakukan oleh
deposito tersebut berisi syarat dan kondisi BANK, pada atau setelah tanggal Deposito
deposito berjangka yang akan ditempatkan dan ini jatuh waktu dan Bilyet Deposito ini
apabila nasabah menyetujui maka akan diakhiri diserahkan kepada BANK, pembayaran
dengan menandatangani formulir permohonan Deposito ini sebelum tanggal jatuh waktu
deposito tersebut. semata-mata hanya karena pertimbangan
Kemudian nasabah mengisi Kartu Contoh dan kebijaksanaan BANK dan dengan syarat
Tanda Tangan, kartu ini nantinya akan serta ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
digunakan sebagai alat verivikasi dan sebagai BANK. Apabila jangka waktu pada hari libur
bahan untuk perbandingan tandatangan pada maka pembayarannya dilakukan pada hari
saat diajukan permohonan dan pencairan kerja berikutnya.
deposito untuk memastikan keabsahan pemilik 5. Deposito ini dapat diperpanjang otomatis
deposito tersebut. Sebagai contoh dibawah ini dengan ketentuan :
dijelaskan bentuk perjanjian antara pihak a. Nominal dan jangka waktu tetap sama;
nasabah penyimpan deposito dengan pihak PT. b. Suku bunga disesuaikan dengan
Bank Mandiri (Persero) Tbk. serta ketentuan- ketentuan BANK yang berlaku pada
ketentuan yang harus dipenuhi oleh nasabah saat perpanjangan.
penyimpan deposito tersebut :14 6. Deposito ini dapat dijadikan agunan kredit.
1. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., Pihak yang menerima agunan (pemberi
selanjutnya disebut BANK, menerima uang kredit) harus meminta konfirmasi dari
simpanan dalam bentuk Deposito ini Kantor Cabang BANK yang menerbitkan
dengan suku bunga dan jangka waktu Deposito ini. BANK tidak bertanggung
sesuai ketentuan BANK yang berlaku pada jawab terhadap Deposito ini yang
saat penerbitan dan/atau perpanjangan. diagunkan tanpa konfirmasi Kantor
2. Bunga Deposito ini dibayar di muka, setiap Cabanng BANK yang menerbitkan.
bulan atau pada saat jatuh waktu. Pembagi 7. Pembayaran kembali Deposito ini dijamin
tetap dalam perhitungan bunga, satu bulan dengan seluruh harta dan kekayaan BANK.
dihitung 30 (tiga puluh) hari dan satu tahun 8. Deposito ini hanya dikeluarkan atas nama
360 (tiga ratus enam puluh) hari tanpa dan dapat dipindahtangankan dengan cara
membedakan jumlah hari riil pada bulan cessie, dengan syarat harus diketahui atau
dan atau tahun yang bersangkutan. disetujui oleh BANK. BANK tidak
“Dengan ketentuan : bertanggung jawab terhadap
Tanggal pembayaran bunga dan atau pemindahtanganan Deposito ini yang tidak
tanggal jatuh waktu Deposito adalah diketahui atau disetujui oleh BANK.
tanggal yang sama dengan saat pembukaan 9. Atas Bilyet Deposito yang hilang, musnah
Deposito, kecuali apabila tanggal atau cacat berdasarkan permohonan
pembayaran bunga dan atau tanggal jatuh pemilik yang dilengkapi dengan bukti-bukti
waktu Deposito tersebut ternyata pada yang dinilai sah oleh BANK dapat
bulan itu, tidak terdapat tanggal yang sama diterbitkan Bilyet Pengganti. Segala akibat
dengan tanggal pembukaan Deposito, maka biaya yang timbul sehubungan dengan
pembayaran bunga dan atau tanggal jatuh penerbitan Bilyet Pengganti Bilyet Deposito
waktu Deposito adalah pada tanggal akhir dimaksud sepenuhnya menjadi tanggung
bulan”. jawab pemili yang bersangkutan.

14
Marketing Bank Mandiri, 2016.Pedoman Pembukaan
Deposito, Bank Mandiri Cabang Manado

120
Lex Crimen Vol. VI/No. 1/Jan-Feb/2017

10. Deposito ini tidak diperuntukkan bagi dana terutama dalam hal jangka waktu
yang bersumber dari APBN dan/atau penempatan dana deposito, agar deposito
APBD. nasabah tersebut dapat dikelola pihak bank
11. Deposito ini menjadi kadaluarsa sesudah dengan baik, nasabah memperoleh
30 (tiga puluh) tahun terhitung mulai keuntungan berupa bunga deposito, dan
tanggal jatu waktunya. dikembalikan pokok deposito saat jatuh
12. Apabila pemilik deposito ini (perorangan) tempo, juga nasabah terhindar dari pinalty
meninggal dunia, nominal dan/atau bunga deposito oleh pihak bank.
Deposito ini dapat dibayarkan kepada ahli 2. Sebaiknya deposan memahami ketentuan
warisnya dengan memperhatikan pada UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang
ketentuan yang berlaku pada BANK. Perubahan Atas Undang-undang No. 7
13. BANK tidak bertanggung jawab atas Tahun 1992 tentang Perbankan Pasal 1
penurunan nilai Deposito ini yang yang mengatur deposito adalah simpanan
disebabkan oleh adanya ketentuan- yang penarikannya hanya dapat dilakukan
ketentuan hukum dan/atau kebijaksanaan pada waktu tertentu berdasarkan
pemerintah Republik Indonesia dan/atau perjanjian nasabah penyimpan dengan
peristiwa-peristiwa/keadaan-keadaan di bank. Dalam Arti apabila nasabah deposan
luar kemampuan BANK. menyimpan uangnya untuk jangka waktu 6
14. Deposito ini tunduk dan sesuai dengan (enam) bulan, maka uang tersebut baru
hukum negara Republik Indonesia. dapat dicairkan setelah jangka waktu
15. Tiap pemilik dianggap telah menyetujui tersebut berakhir sesuai tanggal jatuh
semua ketentuan tersebut di atas. tempo yang disepakati dan tercantum
Ketentuan lain yang ditetapkan kemudian dalam Bilyet Deposito.
oleh BANK akan diberitahukan kepada
pemilik melalui Kantor Cabang BANK. DAFTAR PUSTAKA
Gunawan Widjaja, Muljadi Kartini, Hapusnya
PENUTUP Perikatan, PT. Raja Grafindo Persada,
A. Kesimpulan Jakarta, 2003.
1. Pengaturan deposito berjangka di Gunawan Widjaja, Perikatan Yang Lahir Dari
Indonesia selain bersumber dari WvK, juga Undang-undang (Seri Hukum
bersumber pada UU RI No. 10 Tahun 1998 Perikatan), PT. Raja Grafindo Persada,
tentang Perbankan, Pasal 1 yang mengatur Jakarta, 2005.
deposito adalah simpanan yang Johannes Ibrahim, Sewu Lindawaty Sewu,
penarikannya hanya dapat dilakukan pada Hukum Bisnis, Dalam Persepsi Manusia
waktu tertentu berdasarkan perjanjian Modern, PT. Refika Aditama, Bandung,
nasabah penyimpan dengan bank. 2004.
2. Pembayaran nominal deposito hanya akan Imam Prayogo Suryohadibroto, Surat Berharga
dilakukan pihak bank pada waktu setelah Alat Pembayaran Dalam Masyarakat
tanggal deposito jatuh tempo dan bilyet Modern, Bina Aksara, Jakarta, 1987.
deposito telah diserahkan oleh nasabah, Iswardono Sp, Uang dan Bank, BPFE
pembayaran deposito sebelum tanggal Yogyakarta, 2001.
jatuh waktu semata-mata hanya karena Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya,
pertimbangan dan kebijakan bank dan PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
dengan syarat serta ketentuan-ketentuan 2002.
yang ditetapkan. penarikan deposito Komariah, Hukum Perdata, Edisi Revisi, Cet.
sebelum jatuh tempo dikenakan penalty Ketiga, Universitas Muhammadiyah,
rate (denda) yang diberlakukan kepada Malang, 2004.
deposito deposan. L.J. Van Apeldorn, Inleiding tot de Studie van
Het Nederlandse Recht, atau Pengantar
B. Saran Ilmu Hukum, terj. Oetarid Sadino,
1. Untuk menempatkan deposito berjangka, Pradnya Paramita, Jakarta, 1981.
sebaiknya nasabah bank berhati-hati

121
Lex Crimen Vol. VI/No. 1/Jan-Feb/2017

Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum


Bisnis, Alumni, Bandung, 1994. Perjanjian, Sumur, Bandung, 2000.
______________________, KUH Perdata Buku Sumber Lain :
III, Hukum Perikatan Dengan Artikel Finansial, Deposito Berjangka.
Penjelasannya, Alumni, Bandung, 1996. https://www.cekaja.com/deposito-
Marsh S.B. And J. Soulsby, Businnes Law berjangka. Diakses tanggal 18 Juli 2016.
(Terjemahan Abdulkadir Muhammad,
Hukum Perjanjian, Bina Cipta, Bandung,
1980.
Mgs. Edy Putra The Aman, Kredit Perbankan
Suatu Tinjauan Yuridis, Liberty,
Yogyakarta, 2000.
Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan Di
Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2002.
Munir Fuady, Hukum Kontrak Dalam
Paradigma Hukum Bisnis (Buku Kesatu),
PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.
M. Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian,
Alumni, Bandung, 1986.
Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum
Perbankan di Indonesia, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum
Dalam Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta.
2003.
R. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata,
Intermasa, Jakarta, 1984.
___________, R. Subekti, Aspek-aspek Hukum
Perikatan Nasional, Alumni, Bandung,
2001.
Soedharyo Soimin, Kitab Undang-undang
Hukum Perdata, Sinar Grafika, Jakarta,
1999.
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Hukum Benda,
Liberty, Yogyakarta, 1975.
Suharnoko, Hukum Perjanjian, Teori Dan
Analisa Kasus, Kencana, Jakarta, 2004.
Sunarjati Hartono, Hukum Ekonomi
Pembangunan Indonesia, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung, 1982.
Sutarno, Aspek-aspek Hukum Perkreditan Pada
Bank, Alfabeta, Bandung, 2004.
Thomas Suyatno, dkk., Dasar-dasar
Perkreditan, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 1993.
Tirtamidjaja, Hukum Perjanjian, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1976.
Widjanarto, Hukum dan Ketentuan Perbankan
di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti,
Jakarta, 2003.

122

Anda mungkin juga menyukai