Anda di halaman 1dari 4

Nama : Maulana Afif

Kelas : B
NIM : I0719041

I’m Possible
Sabtu, 7 September 2019
Pukul : 19.05 - 20.00 WIB
Pembicara : Miss. Merry Riana dan Pak Iwan Hartawan (Konsultan Hutang)

Gara-Gara Hutang Hidup Jadi Tidak Tenang

Akibat hutang, banyak orang yang menjadi stress, bunuh diri, bahkan
berpengaruh buruk terhadap lingkungan. Hutang sebenarnya dapat dijadikan
sebagai solusi, bahkan sebagian orang menjadikan hutang sebagai solusi untuk
memenuhi kebutuhan. Hal tersebut tentu boleh dilakukan, tetapi ada hal yang
perlu kita ingat, yaitu cara melunasi hutang tersebut. Akan tetapi pada praktiknya,
banyak orang yang menjadikan hutang hanya sebagai pemenuh keinginan bukan
kebutuhan yang menjadikan orang-orang tersebut terlilit hutang dan sulit untuk
melunasinya. Oleh karena itu, kami akan memberikan solusi untuk anda, bukan
hanya meringankan beban pikiran tetapi juga bagaimana cara melunasi hutang-
hutang tersebut.
Sebelum kita membahas tentang solusi, saya akan menjelaskan apa alasan-
alasan orang melakukan hutang, dalam hal ini saya akan kelompokkan menjadi 2
hal, yaitu :
1. Yang pertama, hutang karena musibah. Contohnya : terkena penyakit
yang akhirnya membutuhkan biaya yang besar untuk berobat, dan
akhirnya mencari hutang. Hal ini mungkin bisa dimaklumi, karena
musibah seringnya datang secara tiba-tiba. Akan tetapi sebenarnya kita
dapat mencegah hal tersebut, dengan pengelolaan uang yang baik kita
dapat mencegah hutang tersebut, seperti dengan membuat asuransi atau
menyiapkan uang untuk kebutuhan urgent di jauh-jauh hari.
2. Hutang karena ingin memperbaiki penampilan, seperti untuk membeli
pakaian, membeli mobil, membeli rumah dll. Hutang yang seperti
inilah yang sering kali menjadi permasalahan.
Selanjutnya saya akan menjelaskan 5 langkah agar terbebas dari hutang,
yaitu :
1. Yang pertama adalah mengakui masalah, anda harus sadar bahwa ada
sesuatu yang salah yang membuat anda mengalami hal tersebut.
Mengapa ini penting, karena jika anda tidak menyadari kalau tidak ada
yang salah maka anda tidak akan bisa menyelesaikan masalah tersebut.
2. Yang kedua adalah harus dihitung, harus tau dengan jelas dan
membuat listnya, hutang dimana saja, kapan, berapa jumlahnya, berapa
bunganya dan dengan siapa harus diingat. Termasuk pendapatan dan
pengeluaran anda perbulan itu berapa, aset-aset yang anda miliki apa
dan kira- kira harganya berapa jika dijual. Mengapa hal ini perlu ditulis
dan dihitung, karena dari sinilah kita dapat menentukan solusi-solusi
yang bisa kita lakukan.
3. Yang ketiga adalah sebelum anda tau solusinya anda harus iklas,
kenapa harus iklas karena mungkin ada solusi yang berat untuk anda
lakukan, mungkin anda harus merelakan rumah, kendaranm, atau harta
yang anda miliki sekarang harus direlakan untuk melunasi hutang.
4. Yang keempat adalah meminta bantuan, carilah orang-orang yang
sekiranya bisa membantu anda, baik dalam memberikan solusi maupun
melunasi hutang anda.
5. Yang kelima adalah mengubah kebiasaan. Kita harus instropeksi diri
dan sadar atas kesalahan-kesalahan yang dulu pernah kita lakukan, kita
tidak perlu menginginkan sesuatu yang lebih tetapi dengan cara
hutang, lebih baik kita apa adanya dan bersikap sederhana, dari pada
bermewah mewahan tetapi dari hasil hutang.
Pada kesempatan kali ini kedatangan bintang tamu yaitu Pak Iwan
Hartawan, beliau merupakan konsultan hutang yang dalam hidupnya pernah
terjerat dalam kasus hutang yang sangat banyak. Pada usia 28 tahun, berawal
ketika dia patahhati karena tida jadi menikah dengan wanita yang sudah
ditunanginya, karena hal tersebut beliau frustasi dan melampiaskan hal tersebut
dengan melakukan traveling tiap hari Jum’at. Karena kebiasan travelingnya
tersebut dia kehabisan uang dan mulai melakukan kredit dan akhirnya hutang,
karena hal itu juga pekerjaan beliau juga mulai terganggu dan akhirnya beliau
dikeluarkan dari tempat kerjanya. Kabar tersebutpun sampai kepada ibunya Pak
Iwan yang membuat ibunya Pak Iwan sakit dan masuk rumah sakit.
Karena beliau terjerat masalah hutang dan dikejar-kejar depkolektor
akhirnya beliau memutuskan pindah ke kota Bogor, kota yang dianggapnya
sebagai tempat yang aman untuk bersembunyi. Di kota tersebut tiap hari pergi ke
suatu masjid dan hanya menghabiskan waktunya dari pagi sampai sore dengan
berduduk-duduk saja. Lama kelamaan beliau sadar dan teringat dengan ibunya,
dan akhirnya beliaupun sadar dan berjanji untuk lebih baik.
Beliau mulai karirnya dia mulai menjadi guru les, yang gajinya hanya bisa
digunakan sebagai perjalan PP dan uang makan. Setelah itu beliau mendapatkan
kesempatan dari salah satu orang tua siswa yang les sama beliau yang kebetulan
pemilik perusahaan chiken nugert untuk menjadi distributornya. Beliau di pinjami
dari perusahaan tersebut sebanyak kurang lebih 635 buah freezer, lalu beliau
meminjamkan freezer-frezer tersebut ke took-toko kecil dan jualannya laku
hingga mendapatkan omset 600juta – 1 milyar rupiah per 2 bulannya, dari sini Pak
Iwan sudah bisa mulai melunasi hutang-hutangnya.
Selanjutnya mulai tahun 2008 beliau mempunyai tekat untuk berbagi ilmu
tentang pelunasan hutang, yaitu dengan menjadi konsultan hutang. Dimana
pekerjaan tersebut gtidak mengharapkan bayaran sama sekali. Tetapi untuk bisa
berkonsultasi dengan beliau, beliau memiliki persyaratan khusus. Yaitu bagi
orang-orang yang ingin berkonsultasi dengan beliau harus dating bersama
pasangannya. Setiap harinya ada kurang lebih sekitar 3-4 orang yang
berkonsultasi dengan beliau.
Selanjutnya dari Pak Iwan memberikan tips kepada orang yang ingin
berhutang tetapi agar tidak terjerat oleh hutang tersebut, yaitu :
1. Melakukan perencanaan keuangan yang baik, jadi jika kita ingin
hutang kita harus berpikir akan kemampuan kita dalam membayar
hutang tersebut.
2. Kita harus dapat membedakan, anatara kebutuhan dan keinginan,
sebaiknya jika kita hanya memiliki uang yang pas-pasan, hendaknya
kita harus memenuhi kebutuhan kita terlebih dahulu.
“ Gara-gara hutang hidup jadi tidak tenang, muncul banyak tagihan karena gaya
hidup yang dipaksakan, nunggak sana sini demi gengsi, lupa untuk setor jadinya
dikejar-kejar depkolektor, ingat jika ingin hidup yang tenang bebas dari segala
beban, pandai-pandai atur prioritas, jangan sampai kelewat batas, berhutang
sebenarnya tidak salah, asalkan diprnuhi keajibannya, mau berhutang tanpa
sangsi, berarti harus bisa melunasi, pikirkan mulai dari hari ini, bukan lihat
bagaimana nanti, sadar bahwa ada yang salah ada yang harus di benahi, niatkan
diri pelan-pelan hutang itu pasti bisa dilunasi” ~ MERRY RIANA ~

Anda mungkin juga menyukai