Anda di halaman 1dari 2

Kebahagian Dari Stasiun Bojong

Cerpen Karangan: Candra Wijaya Pramoda Wardhana


Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 23 October 2019

Matahari mulai turun dari langit ketika ku sedang duduk di teras rumah sambil membaca novel
kesukaanku, ditemani alunan musik Hardcore yang kuputar dari handphoneku.

Tiba-tiba handphoneku bergetar tanda ada yang menghubungiku, spontan aku langsung meraih
dan melihat, ternyata Riska pacarku yang menghubungiku, ia bilang “Yank, besok pagi aku ke
jakarta” katanya. “Jam berapa kamu kesini?” Jawabku. “Kira-kira jam 8 pagi” Sahutnya. Aku
akui bahwa aku sangat senang karena ia akan ke Jakarta karena kami menjalani hubungan jarak
jauh (LDR).

Aku di Jakarta sementara ia di Banten. Sudah delapan bulan aku pacaran dengannya dan aku
tidak tau kenapa bisa bertahan padahal ia sering berkhianat padaku bahkan sekarang ia juga
berkhianat karena aku tau dia punya pacar lain disana, meskipun aku sudah tau tapi tetap aku
menyayanginya.

Hari yang kutunggu sudah tiba, aku terus menyanyakan sudah sampai mana ia, kira-kira pukul
sebelas pagi aku datang ke stasiun Universitas Pancasila tempat kami biasa janjian. Tidak lama
kemudian datanglah kereta comuterline dan kulihat dari luar stasiun sosok dirinya yang begitu
manis mengenakan Hijab biru tua, celana bahan dan membawa tas kuning yang biasa ia bawa
kemana-mana. “Sungguh manis ciptaan tuhan yang satu ini” kataku dalam hati.
Setelah itu kami melepas rasa rindu karena dua bulan tidak bertemu tapi itu hanya dua hari
karena setelahnya ia harus pulang ke banten untuk sekolah.

Mulai dari situ masalah demi masalah terus datang pada hubungan ini, mulai dari orangtuanya
yang tidak setuju dan pengkhianatan yang terus ia lakukan padaku, hingga pada suatu hari ia
memutuskan hubungan ini. Memang perih rasanya tapi sudah kuputuskan untuk tidak
bersamanya lagi, bukan kali ini ia memutuskanku tapi sudah tidak terhitung jari lagi. Biasanya
aku langsung meminta maaf padanya meskipun aku tidak tau aku salah apa.

Dengan kata “PUTUS” yang telah dia katakan berarti dia lebih nyaman dengan pacarnya yang
satu lagi yang berinisial W, iya aku tau karena aku sudah pernah bertemu dengan orang itu saat
berkunjung ke rumah Riska, kami putus di bulan mei 3 hari setelah monthsive ke 11 bulan.
Mulai saat itu aku sudah tidak berkomunikasi lagi dengannya karena itu hanya akan membuka
luka di hatiku lagi.

Kira-kira seminggu habis kejadian itu aku mulai membuka hati kembali telah kubuang semua
kenangan bersama Riska. Dan sekarang aku menemukan seseorang yang selalu membuatku
bahagia tanpa ada pengkhianatan, ia bernama Rachel gadis gangster yang sungguh sempurna
dengannya aku berharap ia menjadi yang terakhir di hatiku, dia yang kusayang selalu.
Hari-hari yang aku jalani dengannya sungguh berbeda, ia selalu membuatku tertawa dengan
tingkahnya sungguh tidak ada pertengkaran sama sekali ditambah kedua orangtua kami setuju
dengan hubungan ini, bahkan Ayahnya memberikan restu jika setelah lulus nanti aku boleh
menikahi anaknya ditambah penghasilan sampinganku setara dengan karyawan di kantor, jadi
aku tenang saja.

Saat hari ulang tahunnya aku memberikan hadiah yang tidak akan pernah ia lupakan, yaitu
sebuah buku cerita yang kutulis sendiri, isi ceritanya tentang kami berdua dari awal bertemu di
Stasiun Bojong, PDKT hingga kami berpacaran dan itu saat-saat paling mengasikan yang pernah
aku rasakan.

Dia memberiku hal yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya dan satu lagi, ia membuatku
melupakan sakit hati yang pernah kurasakan sebelumnya.

Riska lihatlah aku bahagia disini, apa kau juga bahagia dengannya disana?
Maaf Riska, aku harus melupakanmu terima kasih telah menemaniku selama ini, terima kasih
Riska semoga kebahagiaan selalu ada di sisimu.

Terima kasih Rachel kamu sudah datang di kehidupanku, akan kujaga kamu selalu sampai akhir
hidupku.

Cerpen Karangan: Candra Wijaya Pramoda Wardhana


Blog / Facebook: Candra Astaroth

Cerpen Kebahagian Dari Stasiun Bojong merupakan cerita pendek karangan Candra Wijaya
Pramoda Wardhana, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca
cerpen cerpen terbaru buatannya.

Anda mungkin juga menyukai