Sap DM
Sap DM
Oleh :
Kelompok 4
1. Putri Intan Kumalasari
2. Afidaturrahmah
3. Fitrih Hanifiah Megarani
4. Agres Nofela Devi
5. Nur Fadilah
I. Analisis Situasi
1.1 Peserta Diskusi : Keluarga dan pasien ruang Bougenville
1.2 Ruangan Diskusi : Ruang Bougenville
1.3 Pemberi Materi : Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
II. Tujuan
2.1 Tujuan Umum :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Diabetes Melitus diharapkan keluarga dan
pasien dapat mengerti dan menjelaskan tentang Diabetes Melitus.
2.2 Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Diabetes Melitus , diharapkan peserta
dapat:
a. Menjelaskan pengertian Diabetes Melitus.
b. Menjelaskan jenis Diabetes Melitus.
c. Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Melitus.
d. Menjelaskan penyebab Diabetes Melitus.
e. Menjelaskan komplikasi Diabetes Melitus.
f. Menjelaskan pengobatan Diabetes Melitus.
g. Menjelaskan pencegahan Diabetes Melitus.
III. Materi
3.1 Pengertian Diabetes Melitus
3.2 Jenis Diabetes Melitus
3.3 Tanda dan gejala Diabetes Melitus
3.4 Penyebab Diabetes Melitus
3.5 Komplikasi Diabetes Melitus
3.6 Pengobatan Diabetes Melitus
3.7 Pencegahan Diabetes Melitus
IV. Metode dan Media
4.1 Metode : Ceramah, demonstrasi, tanya jawab
4.2 Media:Leaflet mengenai Diabetes Melitus.
V. Kegiatan Diskusi
No. Topik Waktu Kegiatan Diskusi Kegiatan Peserta PJ
1. Pembukaan 2 menit - Membuka kegiatan - Menjawab salam Putri Intan
diskusi dengan Kumalasari
mengucapkan salam
2. Pelaksanaan 15 - Menyampaikan sekilas - Memperhatikan Afidaturrahmah
menit tentang materi Diabetes
Melitus
- Mempersilahkan penyaji - Kelompok sangat
untuk memulai antusias
penyuluhan
- Pemateri menyampaikan Memperhatikan
materi
-
VIII. Pengorganisasian
8.1 Pemimpin Diskusi
Tugas :
a. Pembawa acara
b. Membuka tanya jawab antara pemandu dan peserta yang bertanya
c. Mengatur jalannya acara yang disajikan
d. Menyajikan kesimpulan tentang topik yang telah dibahas
e. Menutup acara
8.2 Pemandu Diskusi Kelompok
Tugas :
a. Menyiapkan topik atau pokok yang akan dibahas.
b. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta yang bertanya.
Tata Cara Berdiskusi yang Benar:
Salah satu cara memecahkan permasalahan adalah dengan berdiskusi. Saling bertukar
pikiran dan wawasan, permasalahan yang rumit niscaya dapat diuraikan dan pada akhirnya akan
diperoleh jalan keluarnya. Proses diskusi akan berjalan secara efektif jika peserta menyadari
hakikat diskusi dan memegang teguh prinsip-prinsip pelaksanaan diskusi.
Berikut ini beberapa prinsip berdiskusi yang harus diperhatikan:
1. Diskusi merupakan forum ilmiah untuk bertukar pikiran dan wawasan dalam menyikapi suatu
permasalahan yang dihadapi bersama. Diskusi bukan forum untuk berbagi pengalaman
(sharing), perasaan (curhat), kepentingan (musyawarah), atau ilmu kepintaran (mengajar).
2. Dalam diskusi, harus terjadi dialog atau komunikasi intelektual dan ilmiah. Dalam hal ini, harus
dijauhkan unsur emosional dan mengabaikan kedekatan hubungan personal sehingga terlahir
pemikiran – pemikiran yang rasional dan objektif.
3. Diskusi merupakan forum resmi, formal, dan terbuka. Oleh karena itu, proses komunikasi
menggunakan bahasa nasional yang baku sehingga dapat dipahami semua kalangan dengan
baik. Diskusi bukan forum kekeluargaan yang ditujukan pada kelompok terbatas.
4. Diskusi berlangsung dalam situasi yang tertib, teratur, dan terarah serta bertujuan jelas. Oleh
karena itu, diperlukan adanya perangkat dan instrumen pendukung seperti ketua/moderator,
notulis, dan tata tertib. Proses diskusi dikatakan hidup dan sehat jika seluruh peserta terlibat
secara aktif dengan mengikuti tatanan yang ada. Sebaliknya, akan dikatakan tidak sehat jika
proses bertukar pikiran didominasi oleh satu atau dua pikiran saja.
Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi . Inti dari
kegiatan diskusi adalah terjadinya proses bertukar pikran antar peserta diskusi . peserta diharap
menyampaikan pendapatnya terhadap permasalahan yang di hadapi selanjutnya pendapat tersebut
harus disampaikan oleh peserta lain . bermacam- macam bentuk tanggapan dapat disampaikan ,
misalnya dengan mempertahankan maksud dari pendapat tersebut jika dianggap belum jelas.
Tanggapan juga dapat disampaikan dengan menyatakan sikap setujuatau tidak setuju/ mendukung
atau tidank mendukung terhadap pendapat yang telah di kemukakan. Munculnya berbagai sikap
dan pikiran dan tanggapan yg berbeda – beda itu merupakan hal yang positif dalam kegiatan
berdiskusi.
Materi Penyuluhan
DIABETES MELITUS
7. Cepat lapar
Kurangnya insulin untuk memasukkan gula ke sel membuat otot dan organ melemah
dan tubuh kehabisan energi. Otak akan mengira kurang energi itu karena kurang makan,
sehingga tubuh berusaha meningkatkan asupan makanan dengan mengirimkan sinyal
lapar.
8. Berat badan turun tiba-tiba
Walau nafsu makan meningkat, para diabetesi dapat mengalami penurunan berat
badan, bahkan sangat drastis. Berhati-hatilah bila perubahannya sampai 5 persen dari
berat badan. Karena kemampuan metabolisme glukosa terganggu, tubuh akan
menggunakan apapun lain sebagai ‘bahan bakar’, misalnya otot dan lemak sehingga orang
akan tampak kurus. Mengetahui gejalanya lebih awal akan memudahkan Anda untuk
mengatasi gejala tersebut dan bahkan dapat mencegahnya.