Elektrolit PDF
Elektrolit PDF
IZAK PARIURY
N121 07 018
PROGRAM KONSENTRASI
TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
GAMBARAN KADAR ELEKTROLIT (Na+,K+)
PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)
SKRIPSI
IZAK PARIURY
N121 07 018
PROGRAM KONSENTRASI
TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
GAMBARAN KADAR ELEKTROLIT (Na+,K+)
PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)
IZAK PARIURY
N121 07 018
Disetujui oleh :
iii
PENGESAHAN
Oleh
IZAK PARIURY
N121 07 018
Mengetahui :
Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini adalah karya saya
sendiri, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar,
maka skripsi dan gelar yang diperoleh, batal demi hukum.
Izak Pariury
NIM. N121 07 018
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala pujian hormat dan syukur hanya bagi Tuhan Yesus, yang
karena itu, penulis dengan tulus menghaturkan banyak terima kasih dan
Wahyudin, DEA., Apt, Wakil Dekan I Prof. Dr. Gemini Alam, M.Si., Apt,
Wakil Dekan II Prof. Dr. rer.nat. Marianti A. Manggau, Apt., dan Wakil
vi
5. Drs. H. Hasyim Bariun, M.Si., Apt dan Drs. Abd. Muzakkir Rewa, M.Si,,
secara khusus Ibu Dra. Christiana Lethe, M.Si., Apt terima kasih atas
Terima kasih atas seluruh kasih sayang dan jerih lelah yang diberikan.
Makassar
vii
12. Teman sekaligus saudara Yondri, William, Thesa, Mariska, Andre,
Izak Pariury
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN .............................................................................. v
ABSTRAK ..................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................... x
xi
II.4 Cairan Tubuh ...................................................... 15
xii
III.10 Analisis Data ..................................................... 25
LAMPIRAN .................................................................................... 36
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ginjal ....................................................................................... 6
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xvi
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
Lambang/singkatan Arti
K+ Ion Kalium
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
urat serta zat yang tidak diperlukan. Jika fungsi ginjal telah mengalami
seluruh dunia pada tahun 1996 diperkirakan sekitar satu juta orang
menjadi dua juta orang pada tahun 2011. Dari jumlah ini 70% berada di
masyarakatnya. (2)
1
2
terdapat didalam fase air plasma. Kadar intrasel elektrolit tentu saja
sangat penting, tetapi hal ini tidak mudah diukur dengan metode-metode
cenderung sangat tinggi didalam sel (sekitar 475,5 mg/dl) dan rendah
diluar sel (sekitar 15,85 mg/dl), sedangkan Natrium rendah didalam sel
dan tinggi diluar sel. Perbedaan dalam konsentrasi ion ini menghasilkan
perbedaan voltase listrik dikedua sisi membran pada sel otot dan saraf
adalah bahwa pada kondisi normal, ekskresi oleh ginjal ditentukan oleh
ekskresi oleh ginjal karena jumlah yang diekskresikan dalam feses hanya
Kaliumnya dengan cepat dan tepat untuk variasi asupan yang besar,
Akibatnya, diekskresikan urin yang pekat dalam jumlah yang sedikit. Urin
atau BUN (blood urea nitrogen) pada pasien gagal ginjal kronik (GGK),
diagnosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
peritoneum, di depan dua iga terakhir, dan tiga otot besar (transversus
dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Kelenjar adrenal
serta berat sekitar 120 - 170 gram (rata-rata 150 gram) dengan lekukan
di dalam rongga perut. Kedua ginjal dilapisi oleh lemak yang berguna
5
6
nefron, dan tiap nefron dapat membentuk urin sendiri. Pada dasarnya
Arteriol eferen
Arteriol aferen
Kapiler jaringan
tubulus sekitarnya
Tubulus
distal Arteriol
aferen
Saluran
Tubulus pengum Kapsula Bowman
proksimal pul
Dari arteri Arteriol eferen
ginjal Menuju Menuju
pembuluh Hansa panggul
darah henle Tubulus
ginjal
ginjal distal
Selain itu banyak zat lain, seperti ion natrium, ion kalium, ion klorida, dan
dalam darah diantaranya urea dan uric acid. Jika kandungan kedua
cairan ekstrasel dalam batas-batas normal. Tentu saja ini dapat terlaksana
8
dengan mengubah ekskresi air dan solut dimana kecepatan filtrasi yang
tinggi. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini dikontrol oleh filtrasi
dalam vena.
filtrasi atau penyaringan. Di dalam glomerulus ini zat terlarut dan air di
3. Filtrat glomeruli yang mengandung zat yang masih dapat dipakai oleh
Hidrogen (H+), ion Klorida (Cl-), racun dan sisa obat yang tidak
terpakai.
di pelvis renal pada rongga ginjal. Urin lalu di alirkan ke ureter menuju
merupakan salah satu fungsi ginjal proses hemostasis yaitu dengan cara
ginjal. (11)
1. Penyebab prerenal :
2. Penyebab renal
3. Penyebab postrenal
(output) urin sehingga terjadi aliran balik urin ke arah ginjal yang dapat
ginjal seperti proteinuria. Jika tidak ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis
penyakit ginjal kronik ditegakkan jika nilai laju filtrasi glomerulus kurang
2. laju filtrasi glomerulus < 60 ml/menit/1,73m2 selama > 3 bulan dengan atau
tanpa kerusakan ginjal
Sumber : Rindiastuti Yuyun., Deteksi Dini dan Pencegahan penyakit Gagal Ginjal Kronik.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS. Available from :
http://yuyunrindi.files.wordpress.com /2008/05/deteksi-dini-dan-pencegahan-penyakit-
gagal-ginjal-kronik.pdf.html
ditentukan oleh nilai laju filtrasi glomerulus, yaitu stadium yang lebih tinggi
c) Stadium III : penurunan LFG sedang yaitu LFG 30-59 ml/min/1.73 m2.
Tahapan ini terbagi lagi menjadi tahapan IIIA (LFG 45-59) dan
tahapan IIIB (LFG 30-44). Saat pasien berada dalam tahapan ini telah
terjadi penurunan fungsi ginjal yang berat. Pada tahapan ini dilakukan
fungsi ginjal yang sangat berat dan dilakukan terapi pengganti ginjal
Gagal ginjal kerap tanpa keluhan sama sekali. Bahkan tidak sedikit
kencing.
terdiri dari air dan zat terlarut. Elektrolit adalah zat kimia yang
berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk kedalam tubuh melalui
dengan yang yang lainnya; jika salah satu terganggu, maka demikian pula
yang lainnya. Oleh karena itu, cairan dan elektrolit harus dibicarakan
minor. (7)
14
a. Difusi
Membran semipermeabel
b. Filtrasi
Filtrasi adalah pergerakan cairan dan nutrien dari kapiler menuju cairan
c. Osmosis
(pekat).
15
Membran semipermeabel
Gambar 4. Proses Osmosis
d. Transpor Aktif
normal, konsentrasi natrium lebih tinggi pada cairan intraseluler dan kadar
cairan dalam bola mata (aqueous humor dan vitreous humor), cairan
a) Cairan intraselular
orang dewasa, sekitar dua per tiga dari cairan dalam tubuhnya
b) Cairan ekstraselular
kg. (10)
II.5 Elektrolit
Non elektrolit adalah zat terlarut dan tidak terurai dalam larutan dan tidak
Garam yang terurai didalam air menjadi satu atau lebih partikel-
(Mg++), Klorida (Cl-), Bikarbonat (HCO3 -), Fosfat (HPO4=), dan Sulfat
(SO4=).
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk
asam, basa atau garam. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion
Jumlah kation dan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur
dalam miliekuivalen).
Kation
Anion
a. Natrium (Na+)
beberapa mekanisme:
Central baroreseptor
Sekresi ADH
Perubahan yang terjadi pada air tubuh total (TBW=Total Body Water)
Kekurangan air dan natrium dalam plasma akan diganti dengan air dan
berlangsung, air akan ditarik dari dalam sel dan apabila volume plasma
b. Kalium (K+)
oleh jumlah Na+ yang mencapai tubulus distal dan peningkatan kadar K +
PELAKSANAAN PENELITIAN
cross sectional tentang gambaran kadar elektrolit (Na+, K+) pada pasien
Makassar.
Makassar.
21
22
1. Pasien gagal ginjal kronik dengan kadar kreatinin lebih besar dari 4,2
pemeriksaan kadar Natrium (Na+) dan Kalium (K+) , meliputi : pipet mikro,
tabung mikro, rak tabung, rak sampel, alat automatik ABX Pentra 400.
Kalium (K+).
dibiarkan sampai menjadi kering lagi. Jika memakai vena dalam fossa
cubiti; ikatan pembendung dipasang pada lengan atas dan diminta agar
vena. Kulit ditusuk dengan jarum yang telah dipasang pada holder,
1. Persiapan sampel
Laki-laki 21 60 %
Perempuan 14 40 %
Total 35 100%
kronik (GGK) tertinggi pada kategori usia 51-60 tahun dan terendah pada
26
27
sebesar 11,43 %.
IV.2 Pembahasan
Natrium (Na+). Hanya sebagian kecil (sekitar 1%) dari filtrasi Natrium (Na+)
status cairan dan elektrolit, yang secara fisiologis terkait dengan status
tersering mencakup elektrolit Natrium (Na+), Kalium (K+), Klorida (Cl-), dan
Ada beberapa faktor risiko biologis yang tidak dapat diubah, yaitu
usia, jenis kelamin, genetik dan riwayat keluarga. Salah satu dari faktor
tersebut adalah jenis kelamin. Angka kejadian penderita gagal ginjal kronik
penyakit gagal ginjal kronis di Inggris yang menunjukkan hal yang sama,
umumnya penurunan fungsi ginjal mulai terjadi pada saat seseorang mulai
memasuki usia 30 tahun dan pada 60 tahun fungsi ginjal menurun sampai
adanya kemampuan untuk regenerasi. Oleh karena itu, dari data tersebut
GGK, umumnya sering terjadi pada pasien dengan ESRD (end stage renal
disease). (22)
tubuh. (8) Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh dimana
cedera mekanis yang berat. Selain itu, pasien dengan gagal ginjal dan
asupan Kalium melalui makanan tidak dibatasi. (8) Pada hasil penelitian
didapat nilai Kalium (K+) yang lebih cenderung normal, hal ini disebabkan
95%), dengan bantuan Software SPSS for Windows versi 19 yang hasil
pengujiannya dapat dilihat pada tabel 4. Pembacaan hasil uji statistik ber-
pada data hasil penelitian diperoleh nilai p pada Natrium (Na+) yaitu
V.1 Kesimpulan
bahwa
pada kadar Natrium (Na+), yaitu sebesar 57,14 % dan nilai elektrolit
(Na+), Kalium (K+) dengan pasien gagal ginjal kronik (GGK) dimana
V.2. Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
4. Sean CM, Sean A, And Petrie MR. Too Much of a Good Thing: A
Woman with Hypertension and Hypokalemia. Clinical chemistry 55:12.
2009. 2093-2097.
5. Irawan M.A. Polton Sport Science & Performance Lab. Vol.1. Jakarta.
2007. Available as Pdf file
34
12. Sutanto P. Klasifikasi Stadium Gagal Ginjal Kronik pada Pria yang
menderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Perhitungan Laju Filtrasi
Glomerulus di RSMH Palembang. Palembang. 2003 Available as pdf
from :http://thebenez.wordpress.com
17. Mansjoer A. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jilid I. Jakarta: Media
Aesculapius FK-UI. 2001. hal. 531
21. Tanner G.A. Renal Physiologi and Body Fluids. Chapter 23. Medical
Physiologi. Available as Pdf file.
35
LAMPIRAN I
Sampel Penelitian
Darah
Disentrifus dengan
kecepatan 3000 rpm
Selama 15 menit.
Serum
Analisis Data
Pembahasan
Kesimpulan
36
LAMPIRAN II
37
LAMPIRAN III
Tabel Penelitian
KADAR
+
No. NAMA PASIEN (SINGKATAN) Natrium (Na ) Kalium (K+)
mmol/L mmol/L
1. TN. A.M 133 3,9
2. NY. K 148 2,6
3. TN.K.K 125 5,3
4. TN. Y.S.T 138 5,6
5. TN. M 131 4,4
6. TN.M.P 139 4,3
7. NY. H 130 4,1
8. TN. S 135 4,5
9. TN.M 140 3,8
10. TN.A.S 130 3,3
11. TN.M.B 122 3,1
12. TN.M.H 120 5,8
13. TN.P 135 4,1
14. NY.M 136 5,2
15. TN.S.Y 112 4,2
16. TN.J.P 127 4,2
17. TN.B.H 138 4,7
18. NY.D.S 143 3,9
19. NY.H 126 4,2
20. NY.I.H.T 136 6,4
21. NY.M 139 6,5
22. NY.K 141 5,6
23. NY.L.A.S 141 4,6
24. NY.A 130 3,5
25. TN.S 148 4,8
26. TN.B.S 129 3,7
27. TN.D.R.U 104 3,1
28. NY.T 139 4,0
29. TN.M.G.N 126 5,8
30. TN.M 135 3,6
31. NY.M 137 6,4
32. NY.Y 131 4,5
33. NY.A.T 118 4,7
34. TN.Y.S.T 138 5,5
35. TN.P.T 127 3,6
Ket:
*Nilai normal Natrium (Na+): 136-145 mmol/l
*Nilai normal Kalium (K+) : 3,5-5,1 mmol/l
38
LAMPIRAN IV
a. 52 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50.
a. 50 cells (96.2%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50.
39
LAMPIRAN V
Reagen Natrium
1. 60 ml larutan presipitasi
2. 60 ml Reagen warna
3. 2 ml standar
Reagen kalium
1. 50 ml presipitan
2. 50 ml Reagen TPB-Na
3. 50 ml Reagen NaOH
4. 5 ml standar
40