Anda di halaman 1dari 20

Tugas Kelompok

MAKALAH SISTEM OTOT

KELOMPOK 8 REGULER B :

WA ODE MERISA SINTIA SAIFUL (J1A118149)

ANNISA FITRI SALSYABILAH (J1A118171)

JENNY YARI.M (J1A118170)

SULISTIAWATI ULFI (J1A118137)

FITRI AULIA (J1A118140)

WIRNA ARMEY(J1A118123)

DOSEN PENGAMPU
RIZKI EKA SAKTI OCTAVIANI KOHALI, S.Gz., M.Kes.

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat limpahan
ranhmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Sistem
Otot“.Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Analisis fisiologi dan anatomi”.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Ibu Rizki Eka
Sakti Octaviani dosen pembimbing kami pada mata kuliah Biomedik Anatomi dan Fisiologi
serta semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai kesempurnaan
makalah berikutnya. Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.

Kendari, 5 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3 Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Otot................................................................................................3

2.2 Fungsi Sistem Otot......................................................................................................3

2.3 Jenis - Jenis Sistem Otot..............................................................................................5

2.4 Mekanisme Sistem Otot..............................................................................................9

2.5 Penyakit Sistem Otot.................................................................................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................................15

3.2 Saran..........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu
dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi untuk
bergerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu
berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dari
seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil tersusun
dari protein kompleks, yaitu filamen aktin dan miosin ada saat otot berkontraksi, filamen -
filamen tersebut saling bertautan yang mendapatkan energi dari mitokondria di sekitar
miofibril.

Oleh karena itu, banyak jenis otot yang saling berhubungan walaupun jenis otot terdiri
dari otot lurik, otot jantung, dan otot rangka. ketiganya mempunyai fungsi dan tujuan yang
berbeda pula. Otot merupakan suatu organ yang sangat penting bagi tubuh kita, karena
dengan otot tubuh kita dapat berdiri tegap. Otot merupakan suatu organ atau alat yang
memungkinkan tubuh kita agar dapat bergerak. Otot merupakan alat gerak aktif, ini adalah
suatu sifat yang penting bagi organisme. Sebagaian besar otot tubuh ini melekat pada
kerangka yangmenyebabkan dapat bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan
bagian&bagiankerangka dalam suatu letak yang tertentu.

Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ
satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi
untuk bergerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan
mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit
dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat
kecil tersusun dari protein kompleks, yaitu filamen aktin dan miosin (Awik, 2004).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Dari Sistem otot ?
2. Apa Fungsi Dari Sistem Otot ?
3. Apa Saja Jenis-jenis Dari sistem Otot ?
4. Bagaimana Mekanisme sistem otot ?
5. Seperti Apakah Penyakit pada sistem otot ?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Sistem otot
2. Untuk Mengetahui Fungsi Dari Sistem Otot
3. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Dari sistem Otot
4. Untuk Mengetahui Mekanisme sistem otot
5. Untuk Mengetahui Penyakit pada sistem otot

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1 Pengertian Sistem Otot
Sistem otot adalah system yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan
glikogen dan menetukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung, dan otot rangka.
Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit, rambut setelah
mendapat rangksangan. Semua sel – sel otot mempumyai kekhususan yaitu untuk
berkontraksi.
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk alat gerak, menyimpan
glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka.
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara
kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang
terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti : lambung
dan usus. Otot Lurik (otot rangka).

Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi.
Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh substansi dalam tubuh.
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.
Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot
dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat
memanjang dan memendek.

2.2 Fungsi Sistem Otot


Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi
bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan.
Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memeperkuat
rangsangan kedua . Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum.
Setiap jenis otot manusia memiliki fungsinya masing-masing. Berikut beberapa fungsi dari
sistem otot manusia.

1. Melakukan gerakan tubuh


Otot rangka bertanggung jawab atas gerakan yang Anda lakukan. Otot rangka melekat
pada tulang Anda dan sebagian dikendalikan oleh sistem saraf pusat (SSP). Anda
menggunakan otot rangka kapan pun Anda bergerak. Otot mengikuti arah gerakan
yang Anda inginkan, bersama-sama dengan tulang dan tendon.
2. Membantu dalam peredaran darah manusia

3
Otot jantung dan otot polos yang tidak disadari membantu detak jantung dan aliran
darah ke seluruh tubuh Anda dengan menghasilkan impuls listrik. Otot jantung
ditemukan di dinding jantung. Ini dikendalikan oleh sistem saraf otonom yang
bertanggung jawab untuk sebagian besar fungsi tubuh. Pembuluh darah Anda terdiri
dari otot polos, dan juga dikendalikan oleh sistem saraf otonom.
3. Pernapasan
Diafragma adalah otot utama yang bekerja selama pernapasan. Saat Anda bernapas
lebih berat, seperti saat Anda sedang berolahraga, diafragma memerlukan bantuan dari
otot lain, seperti otot perut, otot leher, dan otot punggung.
4. Proses pencernaan
Pencernaan dikendalikan oleh otot-otot polos yang ditemukan di saluran pencernaan
Anda. Otot polos Anda melemas dan menegang saat makanan melewati tubuh Anda
selama pencernaan. Otot-otot ini juga membantu mendorong makanan keluar dari
tubuh Anda melalui buang air besar, atau muntah ketika Anda sakit.
5. Persalinan
Otot polos juga ditemukan di rahim. Selama kehamilan, otot-otot ini tumbuh dan
meregang saat bayi tumbuh. Saat proses melahirkan, otot polos di rahim berkontraksi
dan relaksasi untuk membantu mendorong bayi melewati vagina.
6. Keseimbangan
Otot rangka membantu melindungi tulang belakang Anda dan membantu
keseimbangan. Dalam otot ada yang disebut dengan otot inti, yang termasuk otot
perut, otot punggung, dan otot panggul. Semakin kuat otot inti Anda, maka akan
keseimbangan tubuh Anda semakin baik.
7. Mengatur postur tubuh
Otot rangka juga mengatur postur tubuh Anda. Kelenturan dan kekuatan adalah kunci
untuk mempertahankan postur yang tepat. Otot-otot leher kaku, otot punggung yang
lemah, atau otot-otot pinggul yang kaku dapat merusak keselarasan Anda. Postur yang
buruk dapat memengaruhi bagian tubuh Anda dan menyebabkan nyeri sendi dan otot
yang lebih lemah.
8. Pengatur Suhu
Kontraksi otot-tot secara metabolisme menghasilkan panas untuk mempertahankan
suhu tubuh normal.

2.3 Jenis - Jenis Sistem Otot

4
1. Otot Polos (Otot volunter)

Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti gelendongan,
dibagian tengah terbesar dan kedua ujungnya meruncing. Otot polos memiliki serat yang
arahnya searah panjang sel tersebut myofibril. Serta miofilamen dan masing-masing
miofilamen terdiri dari protein otot yaitu aktin dan myosin. Otot polos bergerak secara
teratur, dan tidak cepat lelah. Walaupun tidur, otot masih mampu bekerja. Otot polos
terdapat pada alat-alat dinding tubuh dalam, misalnya pada dinding usus, dinding
pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran pencernaan, takea, cabang
tenggerokan, pada muskulus siliaris ata, otot polos dalam kulit, saluran kelamin dan
saluran ekskresi. (Ville,1984)

 Cara kerja otot polos

5
Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi
pendek. Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu rangsang, maka reaksi
terhadap berasal dari susunan saraf tak sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos
tidak berada di bawah kehendak. Jadi bekerja di luar kesadaran kita.

 Ciri-ciri otot polos :


 Waktu kontraksi antara 3 sampai 180 detik
 Bentuk dari otot polos seperti perahu
 Terletak pada organ dalam
 Memiliki satu inti sel yang berada ditengah
 Bergerakannya dari otot polos lambat, dan mudah lelah
 Dipengaruhi oleh saraf otonom
 Otot polos biasanya berada pada bagian usus, saluran peredaran darah, otot di
saluran kemih.
 Tidak diperintah oleh otak atau tidak dipengaruhi oleh otak

2. Otot Lurik
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan beinti banyak, letaknya di
pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikronn. Sel otot lurik ujung selnya
tidak menunjukkan batas yang jelas dan myofibril tidak homongen akibatnya tampak
serat-serat lintang. Otot lurik dibedakan menjadi 3 macam, yaitu otot rangka, otot lurik,
dan otot lingkar. Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi
menggerakkan tulang. otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak
susunannya serabut-serabut Panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tampak
adanya garis-garis terang di selingi gelap yang melintang (Ville, 1984).

Otot ini mudah lelah, yang di sebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-
selnya. Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan
bersifat sadar (bukan refleks) atau berada di bawah kehendak kita. Terdapat pada tulang
dan kulit, tetapi ada juga terdapat dalam kulit seluruhnya .

6
 Cara kerja otot lurik

Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut
dengan berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika di rangsangan oleh
rangsangan daraf sadar (otot valunter). Kerja otot lurik adalah bersifat sadar, karena
itu disebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan, karena itu di sebut otot sadar,
artinya bekerja menurut kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap
perangsang cepat tapi tidak tahan kelelahan.

 Ciri- ciri Otot Lurik


 Bentuk selindris dengan garis gelap terang
 Tlekat pada rangka
 Bekerja secara sadar dengan perintah otak
 Cepat dan mudah lelah
 Bentuk yang panjang
 Memiliki banyak inti sel
 Mempunyai pigmen mioglobin

3. Otot Jantung

Otot jantung merupakan otot “istimewa”. Otot ini bentuknya seperti otot
lurik perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain.
Berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan. Kontraksi tidak di
pengaruhi saraf, fungsi saraf hanya untuk percepat atau memperlambat kontraksi
karena itu disebut otot tak sadar. Otot jantung di temukan hanya pada jantung (kor),
mempunyai kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan gerakan
tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja otot jantung ini
disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogonik (Ville,1984).

Otot yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah
jaringan otot yang sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti
.Pergerakannya tidak di pengaruhi sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat di pengaruhi
oleh interaksi saraf simpatetik atau parasimpatetik yang memperlambat atau
mempercepat laju denyut jantung, tetapi tidak dapat mengontrolnya secara sadar. Ciri

7
khas otot jantung adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang
tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop.

 Ciri-ciri otot Jantung


 Otot jantung yang berbentuk silindris
 Memiliki percabangan disebut sinsitium
 Otot jantung terletak pada jantung
 Memiliki satu inti sel yang berada ditengah
 Bekerja tanpa kesadaran manusia
 Bekerja terus menerus dan tak membutuhkan istirahat.

8
2.4 Mekanisme Sistem Otot

Kontraksi otot terjadi karena adanya rangsangan. Namun, untuk menggerakan otot
biasanya diperlukan suatu rangkaian rangsangan yang berurutan. Rangsangan pertama
akan diperkuat oleh rangsangan kedua, rangsangan kedua akan diperkuat oleh rangsangan
ketiga, dan begitu seterusnya. Maka dengan demikian akan terjadi tonus, atau ketegangan,
yang maksimum. Tiap rangsangan yang diberikan akan menimbulkan potensi aksi, yang
akan menghasilkan kontraksi otot tunggal pada serabut otot. Jika setelah berkontraksi otot
tersebut mencapai relaksasi penuh, kemudian potensi aksi kedua diberikan, akan terjadi
kontraksi tunggal yang kekuatanya sama dengan kontraksi yang pertama tadi. Jika potensi
aksi yang kedua diberikan saat otot belum mencapai relaksasi penuh dari relaksasi pertama
akan terjadi kontraksi tambahan pada puncak kontraksi pertama. Ini dinamakan
penjumlahan kontraksi. bila otot diberikan rangsangan yang sangat cepat, tetapi masih ada
relaksasi diantara dua rangsangan, akan terjadi keadaan yang dinamakan tetanus tidak
sempurna. Jika tidak ada kesempatan relaksasi diantara kedua rangsangan, akan terjadi
kontraksi dengan kekuatan maksimum yang disebut tetanus sempurna.

Dalam sistem mekanisme kerja otot, komponen yang berperan dalam kontraksi otot
adalah duat set filamen, yaitu filamen aktin yang tipis dan filamen miosin yang tebal.
Kedua jenis filamen tersebut menyusun sebuah serabut otot. Setiap serabut otot diatur
sebagai ikatan unit kontraktil yang disebut sarkomer. Sarkomer ini yang membuat
penampakan bergaris atau lurik pada otot rangka atau otot jantung. Sarkomer terdiri dari
beberapa daerah. Ujung tiap sarkomer disebut garis Z; terdapat daerah gelap yang disebut

9
daerah A yang hanya terdiri dari filamen miosin, berselang seling dengan daerah terang
yang disebut daerah I yang hanya terdiri dari aktin; ditepi daerah A filamin aktin dan
miosin saling tumpang tindih; sedangkan daerah tengah hanya terdiri dari miosin yang
terdiri dari zona H; filamen aktin terikat; filamen miosin terikat pada garis M di bagian
tengah sarkomer.

Saat kontraksi filamen aktin bergeser di antara miosin kedalam zona H, Sehingga
serabut otot memendek. Panjang pita A tetap, sedangkan pita I dan zona H menjadi lebih
pendek. Filamen tebal otot terdiri dari beberapa ribu miosin yang tersusun secara pararel.
Ujung miosin mengikat ATP kemudian mengubahnya menjadi ADP, melepaskan beberapa
energi ke miosin yang kemudian berubah bentuk menjadi konfigurasi energi tinggi. Miosin
berenergi tinggi tersebut berikatan dengan aktin dengan kedudukan tertentu yang akan
membentuk jembatan silau. Lalu energi yang terdapat pada miosin dilepaskan, dari ujung
miosin beristirahat dengan energi rendah. Keadaan inilah yang dinamakan relaksasi.
Relaksasi tersebut, mengubah sudut perlekatan yang sebelumnya ada di ujung miosin
menjadi di ekor miosin. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin akan terpecah saat
molekul ATP baru bergabung dengan ujung miosin. Kemudian proses kontraksi akan
terjadi lagi berulang membentuk siklus.

2.5 Penyakit Sistem Otot


Selain sebagai alat gerak tubuh, otot yang tersebar hampir di seluruh tubuh
manusia berperan penting dalam membantu organ tubuh lain dalam menjalankan fungsinya.
Disfungsi otot bisa terjadi akibat adanya berbagai gangguan atau kelainan yang menyebabkan
kelemahan dan nyeri pada otot, hingga kelumpuhan. Kelainan otot atau miopati adalah istilah
medis yang merujuk pada beberapa kondisi gangguan otot di dalam tubuh. Kelainan pada otot
bisa disebabkan berbagai hal, baik yang berhubungan dengan kelainan genetik ataupun non-
genetik, seperti cedera otot dan penggunaan otot berlebihan, peradangan, infeksi, penggunaan
obat-obatan tertentu, kanker, dan penyakit saraf yang memengaruhi otot. Beberapa kasus
kelainan otot bahkan tidak diketahui pasti penyebabnya.

Secara garis besar, kelainan pada otot bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu kelainan
bawaan (inherited) dan kelainan yang didapat (acquired).

 Kelainan bawaan (inherited)


Beberapa kondisi yang termasuk dalam kelainan otot bawaan yakni :
 Distrofi otot

10
Distrofi otot adalah kelainan bawaan yang menyebabkan penurunan dan kelemahan
massa otot secara bertahap. Kondisi yang termasuk distrofi otot antara lain adalah
distrofi otot Duchenne, distrofi otot Becker, distrofi miotonik, distrofi otot
facioscapulohumeral, serta distrofi otot anggota gerak dan badan (Limb-girdle
dystrophy).
 Miopati kongenital
Kelainan otot jenis ini biasanya ditandai dengan keterlambatan perkembangan pada
keterampilan motorik, serta kelainan otot rangka dan wajah sejak lahir. Kelainan otot
jenis ini umumnya mulai terlihat sejak lahir atau sebelum usia 2 tahun. Miopati
nemaline dan miopati central core adalah jenis miopati kongenital yang umum
ditemukan.
 Miopati mitokondria
Miopati yang satu ini disebabkan oleh kelainan genetik pada mitokondria, yaitu
komponen di dalam sel yang berfungsi menghasilkan energi.
 Miopati metabolik
Kelainan otot juga dapat terjadi karena adanya masalah pada enzim di dalam tubuh
yang berperan dalam metabolisme otot. Kelainan otot metabolik bisa disebabkan oleh
beberapa kondisi, seperti defisiensi carnitine, kelainan oksidasi asam lemak, defisiensi
carnitine palmitoyl transferase, gangguan penyimpanan glikogen, defisiensi asam
maltase (penyakit Pompe).
 Serebal pasti
Palsi serebral adalah salah satu penyakit yang mempengaruhi sistem otot, di mana
sikap orang, keseimbangan dan motorik fungsinya yang terpengaruh. Kerusakan otak
selama atau sebelum melahirkan menyebabkan hilangnya kebugaran otot,
menyebabkan masalah melaksanakan tugas-tugas fisik pada anak-anak. Ini adalah
salah satu kelainan bawaan yang paling umum.

 Sindrom kompartemen
Sindrom kompartemen kronis yang disebabkan oleh kompresi dari pembuluh darah,
saraf dan otot dalam area tertutup tubuh. Hal ini menyebabkan kematian jaringan
akibat kekurangan oksigen. Gejala-gejala sindrom kompartemen termasuk sakit parah
otot, rasa sesak di otot, paresthesia, kelumpuhan, dll Pengobatan melibatkan
perawatan bedah segera, disebut fasicotomy. Hal ini membantu dalam mengurangi
tekanan pada otot dan membantu mereka menjadi normal kembali.

 Kelainan yang didapat (acquired)


11
Adapun kelainan otot acquired yaitu :
 Miopati inflamatori
Kelainan otot yang disebabkan oleh peradangan otot kronis. Miopati inflamatori yang
umum terjadi adalah polimiositis dan dermatomiositis. Polimiositis memengaruhi otot
rangka di kedua sisi tubuh dan umumnya terjadi pada rentang usia 30 dan 60 tahun.
Tanda dan gejala polimiositis bervariasi dari orang ke orang. Kelemahan otot yang
tidak segera ditangani dapat menyebabkan kesulitan menelan, sulit berbicara, sulit
berdiri, serta kesulitan berjalan atau menaiki tangga.Beberapa penderita polimiositis
juga dapat mengalami radang sendi, sesak napas, aritmia (detak jantung tidak teratur),
atau gagal jantung kongestif.Sedangkan kelainan otot dermatomiositis ditandai
dengan munculnya ruam kulit yang disertai kelemahan otot. Orang dewasa penderita
dermatomiositis mungkin mengalami penurunan berat badan atau demam ringan,
radang paru-paru, dan sensitif terhadap cahaya.Keduanya juga terkait erat dengan
penyakit kolagen-vaskular atau penyakit autoimun seperti lupus. Polimiositis juga
berkaitan dengan infeksi HIV yang menyebabkan AIDS.
 Miopati infeksi
Ini adalah kelainan otot yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri dan parasit.
Infeksi virus yang menyebabkan miopati antara lain HIV, virus influenza, dan virus
Epstein-Barr. Sedangkan infeksi bakteri dan parasit yang bisa menyebabkan kelainan
otot adalah infeksi Staphylococcus aureus, Streptococcus, Spirochaeta (penyebab
penyakit Lyme), dan infeksi parasit Trichinella (penyebab trichinosis). Dalam kasus
yang sangat jarang, infeksi jamur juga bisa menyebabkan kelainan otot.
 Miopati karena obat-obatan (toxic myopathy)
Gangguan atau kelainan pada otot juga bisa disebabkan oleh efek samping obat-
obatan tertentu, seperti kortikosteroid, obat penurun kolesterol golongan statin, obat
antimalaria chloroquine, obat asam urat colchicine, dan obat golongan NAPZA seperti
kokain. Minuman beralkohol dan zat kimia beracun juga bisa menjadi penyebabnya.
 Miopati yang terkait penyakit sistemik
Miopati jenis ini terjadi akibat adanya penyakit yang menyerang sistem organ tertentu
di dalam tubuh. Kelainan otot jenis ini dapat disebabkan oleh banyak penyakit seperti
gangguan tiroid, penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis, gangguan
elektrolit, gizi buruk, dan critical illness myopathy atau kelainan otot akibat kondisi
kritis pada pasien yang terlalu lama berada di ruangan ICU.

Gejala dan Perawatan Kelainan Otot

12
Gejala utama miopati atau kelainan otot adalah kelemahan otot yang disebabkan kelainan
pada serabut otot. Kelemahan otot ini bisa memengaruhi otot di seluruh tubuh, seperti otot
mata, wajah, lengan, kaki, otot untuk menelan, otot untuk berbicara, bahkan otot pernapasan.
Gejala lainnya bisa berupa nyeri otot, kram, otot kaku, dan kejang otot. Kelainan otot pada
anak-anak biasanya ditandai dengan masalah tumbuh kembang, seperti terlambat bicara,
berdiri, atau berjalan.Kondisi kelainan otot membutuhkan pemeriksaan dan penanganan
medis segera, terlebih jika gejalanya sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti
kelelahan, atrofi otot, kesulitan bergerak, sulit berjalan, sulit menggenggam sesuatu, serta
kelemahan otot berkepanjangan yang semakin parah dan terjadi sudah lebih dari beberapa
minggu. Jika terdapat gejala-gejala tersebut, segeralah berkonsultasi ke dokter.Dampak
kelainan otot pada setiap orang bisa berbeda. Sebagian orang bisa hidup normal, namun
sebagian lainnya mengalami gangguan dalam beraktivitas, kelumpuhan, hingga berbagai
kondisi yang berakibat fatal.Penanganan kelainan otot tergantung pada penyakit atau kondisi
yang mendasarinya. Kelainan otot yang disebabkan oleh faktor genetik umumnya tidak dapat
disembuhkan, dan penanganan hanya bersifat suportif. Untuk kelainan otot yang didapat
setelah lahir (acquired), dokter dapat memberikan penanganan berupa terapi obat, fisioterapi,
bracing untuk mendukung otot yang melemah, hingga operasi.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pengertian Sistem Otot adalah system yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menetukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot
jantung, dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan
tulang, kulit, rambut setelah mendapat rangksangan.

2. Fungsi Sistem Otot adalah Melakukan gerakan tubuh; Membantu dalam peredaran
darah manusia; Membantu dalam pernapasan; Membantu dalam proses pencernaan;
Membantu dalam persalinan; Menjaga keseimbangan; Mengatur postur tubuh dan
Pengatur Suhu.

3. Jenis - Jenis Sistem Otot di bagi menjadi 3 yaitu : Otot Polos (Otot volunter), Otot
Lurik dan Otot Jantung

4. Mekanisme Sistem Otot adalah Kontraksi otot yang terjadi karena adanya rangsangan.
Namun, untuk menggerakan otot biasanya diperlukan suatu rangkaian rangsangan
yang berurutan. Rangsangan pertama akan diperkuat oleh rangsangan kedua,
rangsangan kedua akan diperkuat oleh rangsangan ketiga, dan begitu seterusnya.

5. Penyakit Sistem Otot dibagi menjadi 2 yaitu : kelainan bawaan (inherited) dan
kelainan yang didapat (acquired). Dimana kelainan otot bawaan meliputi : Distrofi
otot, Miopati kongenita, Miopati mitokondria, Miopati metabolik, Serebal pasti dan
Sindrom kompartemen. Sedangkan kelainan yang didapat (acquired) meliputi :
Miopati inflamatori, Miopati infeksi, Miopati karena obat-obatan (toxic myopathy),
Miopati yang terkait penyakit sistemik

3.2 Saran
Materi tentang sistem otot ini perlu untuk di perkenalkan karena akan menambah
wawasan kita Mengenai alat gerak aktif yaitu otot.Materi tentang otot/ini perlu
diperkenalkan pada pendidikan olaraga karena akan menambah wawasan kita mengenai alat

14
gerak aktif pada manusia adalah otot serta penulis menerima masukan kritik dan saran agar
bisa menyempurnakan makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/10960153/Makalah_tentang_otot_pada_manusia

https://id.wikipedia.org/wiki/Otot

htt.htmlhttp://www.academia.edu/download/33050918/Adi_Gunawan_M.pdf

https://www.alodokter.com/seputar-kelainan-otot-yang-umum-terjadi

Anda mungkin juga menyukai