Anda di halaman 1dari 33

Guruku

GurukuPahlawanku
Pahlawanku
Blog By EVA NOVA LINA. S.Pd
         

HOME KELAS ADMINISTRASI KELAS

KOTA PALEMBANG SOAL- SOAL PROFIL SEKOLAH

ABOUT ME

Resume pembelajaran PKN di Sd


Universitas Terbuka Modul 9 - 12
  MARET 26, 2018
  
EVAVEGA4666
  RESUME TUGAS UNIVERSITAS TERBUKA PRODI BI 2018
  1 COMMENT

Bagi teman-teman yang membutuhkan


Rangkuman Pembelajaran PKN di SD Modul 9 - 12
bisa dilihat di sini,,,

semoga bermanfaat
MODUL 9
MODEL PEMBELAJARAN PKN TEMATIS
DI KELAS I, II, DAN III SD/MI

Kegiatan Belajar 1

Model Pembelajaran PKn Tematis di Kelas I, II, dan III

SD/MI

A.     LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN


TEMATIS PKN SD/MI
1.      Hakikat Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah model
pembelajaran yang menggunakan tema tertentu
sebagai titik sentral pembelajaran yang
mengakomodasikan berbagai kompetensi dasar yang
harus dicapai dari satu mata pelajaran atau beberapa
mata pelajaran. Untuk kelas-kelas rendah (I, II, dan III)
kegiatan kurikuler diorganisasikan dalam bentuk
pembelajaran tematis.

Pembelajaran tematis adalah bentuk


pengorganisasian  pembelajaran terpadu. Pembelajaran
terpadu adalah proses pembelajaran yang mengaitkan
atau menghubungkan tema atau topik yang berkaitan
dalam satu mata pelajaran atau antarmata pelajaran
pada suatu kurikulum sekolah. Keterkaitan ini dapat
terbentuk keterkaitan materi dan kompetensi dasar
dalam suatu atau beberapa mata pelajaran dengan
kebutuhan/pengalaman anak dan lingkungan sosial
anak. Karakteristik pembelajaran terpadu, yaitu
holistik, bermakna, otentik, dan aktif.
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok
yang menjadi pokok pembicaraan. (Poerwadarminta,
1983)
Menurut Wolfinger (1994) secara definitif
kurikulum tematis adalah kurikulum yang
menggabungkan sejumlah disiplin ilmu melalui
pemaduan area isi, keterampilan, dan sikap.
Pappas dan Kiefer (1995) melaporkan bahwa
model pembelajaran tematik sangat cocok diberikan
kepada anak didik pada kelas rendah.
Hal yang perlu mendapat perhatian dalam
pembelajaran tematik, yaitu:
a.            Pembelajaran tematik dimaksudkan agar
pelaksanaan kegiatan pembelajaran menjadi lebih
bermakna dan utuh.
b.          Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu
mempertimbangkan antara lain alokasi waktu setiap
tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan
yang ada di lingkungan.
c.       Usahakan pilihan tema yang terdekat dengan anak.
d.          Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan
dicapai daripada tema (Alunan, dkk., 2004)
Kekuatan/keunggulan pembelajaran tematik:
a.            Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.
b.          Menyenangkan karena bertolak dari minat dan
kebutuhan siswa.
c.       Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih
berkesan dan bermakna.
d.          Mengembangkan keterampilan berpikir siswa
dengan permasalahannya yang dihadapi.
e.            Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja
sama, toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap
gagasan orang lain.

2.    Langkah-Langkah Pembelajaran Tematik


Langkah-langkah menyusun pembelajaran tematik
antarmata pelajaran sbb:
a.            Mempelajari kompetensi dasar pada kelas dan
semester yang sama dari setiap mata pelajaran.
b.          Membuat memilih tema yang dapat
mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk
setiap kelas dan semester.
c.       Membuat matrik atau bagan hubungan kompetensi
dasar dengan tema/topik.
d.          Membuat pemetaan pembelajaran tematik dalam
bentuk matrik/jaringan tema.
e.            Menyusun silabus berdasarkan matrik/ jaringan
tema pembelajaran tematik.
f.       Menyusun rencana pembelajaran tematik.

6 langkah pembelajaran tematik menurut Dyah


Sriwilujeng (2006), yaitu:
a.       Membuat/memilih tema.
b.      Melakukan analisis indikator, kompetensi dasar dan
hasil belajar yang sesuai dengan tema dan membagi
alokasi waktu.
c.       Melakukan pemetaan hubungan kompetensi dasar,
indikator dengan tema (yang telah dibuat).
d.      Membuat pengelompokan jaringan indikator.
e.       Melakukan penyusunan silabus.

MODUL 10
MODEL PEMBELAJARAN PKn SD BERBASIS
PORTOFOLIO DI KELAS IV, V, DAN VI

KEGIATAN BELAJAR  1

A.Konsep dan Hakekat Pembelajaran Portofolio

Pembelajaran portofolio adalah sebua inovasi


dalam pembelajaran PKn sebagai wujud
nyata dari pembelajaran kontekstual. Pembelajaran

portofolio mengandalkan keaktifan siswa

untuk terjun ke lapangan guna menghubungkan antara

tekstual dengan kontekstual di bawah bimbingan guru

guna memperoleh sebuah pengalaman langsung yang

hasilnya harus disajikan di kelas oleh masing- masing

kelompok siswa dengan masalah yang dipilihnya.

Langkah- langkah yang harus ditempuh oleh siswa

maupun guru :

1.      Mengidentifikasi masalah - masalah kebijakan Publik

di Masyarakat

2.      Memilih masalah untuk kajian kelas

3.      Mengumpulkan informasi tentang

4.      masalah yang akan dikaji kelas

5.      Membuat portofolio kelas

6.      Menyajikan portofolio

7.      Merefleksi pada pengalaman belajar

8.      Mengidentifikasi masalah- masalah kebijakan public

dalam masyarakat

9.      Memilih masalah untuk kajian kelas

10.  Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan

dikaji kelas

11.  Membuat portofolio kelas

12.  Menyajikan portofolio

13.  Merefleksi pada pengalaman belajar

Portofolio adalah kumpulan informasi yang tersusun

dengan baik yang menggambarkan

rencana kelas berkenaan dengan suatu isu kebijakan


public yang telah diputuskan untuk dikaji, baik dalam

kelompok kecil maupun kelas (antar kelompok dalam

kelas atau antar kelas dan bahkan antar sekolah.


Portofolio kelas akan berisi pernyataan- pernyataan

tertulis, peta, grafik, photography, dan karya seni asli.

B.Langkah -langkah Model Pembelajaran Portofolio

Langkah-langkah model pembelajaran berbasis

portofolio menurut Center for Civic

Education (2002:55 -7b) sebagai berikut:

1.  Mengidentifikasi Masalah yang ada dalam

masyarakat. Dalam tahap ini terdapat 3 kegiatan utama


yang dilakukan oleh siswa yaitu diskusi kelas, diskusi

kelompok, dan tugas pekerjaan rumah.


2.  Memilih masalah untuk kajian kelasLangkah-

langkah yang dilakukan adalah


mengkaji informasi yang dikumpulkan yang dianggap

paling penting  dan mengadakan pemilihan secara


demokratis tentang masalah yang akan mereka kaji

dengan cara memilih satu masalah.


3.  Mengumpulkan informasi tentang masalah yang

akan dikaji oleh kelas Langkah-langkahnya yaitu


mengidentifikasi sumber-sumber informasi, tinjau

ulang pedoman untuk memperoleh dan


mendokumentasi informasi, dan pengumpulan

informasi
4.Mengembangkan portofolio kelas Langkah -langkah

pada tahap ini menurut buku panduan guru “Kami


Bangsa Indoneisa ...
.” Proyek Kewarganegaraan (2000:12) :

KEGIATAN BELAJAR 2

Model pembelajaran portofolio siswa dituntut

untuk aktif, kreatif, berpartisipasi, juga dapat


bekerjasama dengan siswa lainnya. Adapun
seksi/tahapan dalam sebuah portofolio adalah ;

1. Seksi penayangan, bagian ini memuatrangkuman


masalah secara tertulis, penyajian masalah dengan

grafik, dan identifikasi sumber -sumber informasi.


2.Seksi dokumentasi, bertugas mengkoordinir bahan -

bahan yang paling baik untuk


didokumentasikan atau memberi bukti

penelitiannya.

Dalam menyelenggarakan show case, guru sebagai


pihak penyelenggara hendaknya melakukan hal -hal

sebagai berikut:
a. Persiapan

b. Pelaksanaan

Refleksi Pengalaman Belajar


Merefleksi maknanya adalah bercermin pada

pengalaman belajar yang baru saja dilakukan siswa,


baik secara perorangan maupun kelompok. Dalam

kegiatan refleksi ini siswa diajak untuk melakukan


evaluasi tentang apa dan bagaimana mereka belajar.

Tujuan dari refleksi ini yaitu untuk  belajar


menghindari kesalahan di masa yang akan datang dan

meningkatkan kinerja siswa. Panduan untuk merefleksi


pengalaman siswa dengan beberapa pertanyaan -

pertanyaan berikut:
a. Melalui kerja sama dengan teman - teman sekelas,

apakah yang telah saya pelajari secara pribadi tentang


cara-cara membuat suatu kebijakan untuk mengatasi

masalah?
b. Apakah yang telah kelas kami pelajari tentang cara-
cara membuat suatu kebijakan untuk mengatasi

masalah melalui pembuatan portofolio?


c. Keterampilan apa yang telah saya pelajari melalui

kegiatan ini?
d. Apa keuntungan bekerja dalam tim?

e. Apakah kerugian bekerja dalam tim?


f. Apakah yang telah kami lakukan dengan baik?

g. Bagaimanakah saya dapat meningkatkan


keterampilan memecahkan masalah?

h. Bagaimanakah kami dapat meningkatkan


keterampilan memecahkan masalah?

i. Apakah yang kami ingin lakukan secara berbeda,


seandainya kami membuat portofolio lain pada masa

yang akan datang?


Hasil refleksi pengalaman belajar tersebut

dimasukkan sebagai bab kelima pada portofolio seksi


dokumentasi. Oleh karena hasil refleksi tersebut

didasarkan atas refleksi individual dan refleksi kelas


maka hasil refleksi diletakkan secara terpisah. Dengan

demikian, refleksi hasil pembelajaran praktik belajar


Pendidikan Kewarganegaraan dapat disimpulkan

sebagai berikut:
a.       Mengembangkan sifat pembawa atau karakter siswa

berupa tanggung jawab individu; disiplin diri; sopan


dan jujur serta berani; menghormati hak-hak orang lain

dan hukum; berpikir terbuka dan kritis; negoisasi dan


kompromi;ketekunan;dan berpikir kemasyarakatan

b.      Temuan kunci yang bisa didiskusikan lebih lanjut,


yaitu siswa yakin bahwa mereka bisa berbuat sesuatu

di masyarakat yang berbeda dengan kebiasaan yang


selama ini mereka jalani di kelas; siswa belajar
bagaimana pemerintah bekerja untuk kepentingan

masyarakat; siswa mengembangkan komitmen untuk


menjadi warga masyarakat yang baik; siswa terlibat

secara langsung dalam kegiatan- kegiatan


kemasyarakatan; siswa dapat mempelajari masalah -

masalah yang dihadapi masyarakat sekitarnya; siswa


dapat bekerja secara kelompok.
MODUL 11
KARAKTERISTIK WARGA NEGARA
INDONESIA DALAM KKONTEKS INDIVIDU
YANG BERBHINEKA TUNGGAL IKA

I.     WARGA NEGARA YANG CERDAS


A.   KONSEP WARGA NEGARA
1.     Dilihat dari asal kata
Warga negara dalam Bahasa Inggris disebut Citizen,
dalam bahasa Yunani Civics (asal katanya Civicus) yang
berarti penduduk sipil (Citizen). Citizen melaksanakan
kegiatan demokrasi secara langsung dalam suatu
negara kota atau Polis (suatu organisasi yang berperan
dalam memberikan kehidupan yang lebih baik).
2.     Menurut Aristoteles
Warga negara adalah orang yang secara aktif ikut
mengambil bagian dalam kegiatan hidup bernegara,
yaitu orang yang bisa berperan sebagai orang yang
diperintah, dan orang yang bisa berperan sebagai yang
memerintah.
Warga negara dibagi ke dalam dua golongan :
a.  Yang menguasai atau yang memerintah
b.  Yang dikuasai atau yang diperintah
3.     Menurut Turner
Dalam bukunya yang berjudul Civics in Action,
menjelaskan bahwa warga negara adalah anggota dari
sekelompok manusia yang hidup atau tinggal di wilayah
hukum tertentu. Pemerintah (government) adalah
orang yang memerintah dan menguasai dengan dibuat
dan disusun hukumdengan tujuan mengatur kelompok
masyarakat.
B.        KARAKTERISTIK WARGA NEGARA YANG
CERDAS
Warga negara yang cerdas erat kaitannya dengan
kompetensi warga negara, sebab warga negara yang
cerdas harus memiliki dan melaksanakan kompetensi
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Ricey mengemukakan enam kompetensi dasar (basic
competencies) warga negara :
1.        Kemampuan memperoleh informasi dan
menggunakan informasi
2.     Menjaga dan membina ketertiban
          Dalam hal ini, akan dapat terwujud bila setiap
warga negara memiliki kesadarn kuat terhadap
peraturan yang berlaku serta mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Soerjono Soekanto(1990),ada 4 indikator penting
mengembangkan kesadarn hukum,(1) pengetahuan
hukum, (2) pemahaman, (3) sikap hukum, (4) perbuatan
hukum
3.     Membuat keputusan
      Di sini warga negara yang cerdas (civic intelligence)
adalah yang mampu mengambil keputusan dimana
tidak didasari sikap emosional, melainkan sikap dan
tindakan rasional, logis dan sistematis.
4.     Kemampuan berkomunikasi
5.     Kerja sama
6.     Melakukan berbagai Kepentingan dengan benar
          Dalam kaitan ini, setiap individu harus
memperhatikan kaidah atau norma yang berlaku
dalam masyarakat agar tidak terjadi interpersonal
conflict (pertentangan melibatkan individu satu dengan
lainnya sebagai anggota masyarakat).
C.        DIMENSI-DIMENSI KECERDASAN WARGA
NEGARA
Warga negara yang cerdas ( civic intelligence )
sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup bangsa dan
negara, tidak terkecuali bangsa Indonesia.
Warga negara yang cerdas sebagaimana hendak
diwujudkan melalui pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan ( civic education ) tidak semata-mata
memenuhi kualifikasi cerdas secara intelektual (
Intellectual Quotion ) melainkan cerdas secara
emosional ( Emotional Intelligence ), cerdas spiritual (
Spiritual intelligence ), cerdas secara moral ( Moral
intelligence ). Oleh karena itu penting untuk diusahakan
bagaimana memadukan dimensi-dimensi kecerdasan
tersebut.
Warga negara yang cerdas merupakan warga
negara yang mampu memberdayakan segala potensi
yang dimilikinya serta diaktualisasikan dalam
kehidupan riil.
Potensi dasar mental yang dapat dikembangkan
menurut Nursit Sumaatmadja (1998), meliputi :
1.     Minat ( sense of interest )
2.     Dorongan ingin tahu ( sense of curiosity )
3.     Dorongan ingin membuktikan kenyataan ( sense of
reality )
4.     Dorongan ingin menyelidiki ( sense of inquiry )
5.        Dorongan ingin menemukan sendiri ( sense of
discovery )
II.   WARGA NEGARA YANG PARTISIPATIF
A.     PENGERTIAN PARTISIPASI
1.      Partisipasi lazim dimaknai sebagai keterlibatan
atau keikutsertaan warga negara dalam berbagai
kegiatan kehidupan bangsa dan negara.
2.    Bentuk partisipasi menurut Koentjaraningrat ( 1994
):
a.    Berbentuk tenaga
b.    Berbentuk pikiran
c.    Berbentuk materi ( benda )
3.      Unsur yang harus dipenuhi warga negara
berpartisipasi dalam kegiatan berbangsa, bernegara,
dan berpemerintahan menurut (Wasistiono, 2003)
a.    Ada rasa kesukarelaan ( tanpa paksaan )
b.    Ada keterlibatan secara emosional
c.      Memperoleh manfaat secara langsung maupun
tidak langsung dari keterlibatannya

B.     PARTISIPASI POLITIK


Pengertian partisipasi politik menurut :
1.    Rush dan Althoff ( 1993 )
Keterlibatan atau keikutsertaan individu warga negara
dalam sistem politik.
2.    Huntington dan Nelson ( 1990 )
Mengartikan partisipasi dalam konteks politik yang
selanjutnya dikonsepsikan partisipasi ppollitik, yaitu
kegiatan warga negara preman  (private citizen) yang
bertujuan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh
pemerintah.
3.      Berdasarkan beberapa pengertian, dapat
disimpulkan bahwa partisipasi politik adalah
keterlibatan warga negara dalam kehidupan sistem
politik, yang mana disesuaikan dengan kemampuan
yang dimiliki masing-masing warga negara.
4.      Partisipasi politik secara teoritis ( Mas’oed dan
MacAndrew, 2000 ) dapat dibedakan ke dalam 2 bagian,
yaitu partisipasi politik yang konvensional dan
partisipasi politik non ko
Contoh perwujudan atau manifestasi partisipasi politik :
1.      Mengkritisi secara arif terhadap kebijakan
pemerintah
2.    Aktif dalam partai politik
3.    Aktif dalam kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat
( LSM )
4.    Diskusi Politik
Sikap yang harus dihindari dalam berpartisipasi politik
:apatisme, sinisme, alienasi, anomie

C.     PARTISIPASI SOSIAL


Partisipasi sosial warga negara erat hubungannya
dengan kegiatan atau aktivitas warga negara sebagai
anggota masyarakat untuk terlibat atau ikut serta
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
D.    PARTISIPASI DALAM BIDANG EKONOMI
Contoh partisipasi dalam bidang ekonomi yang dapat
dilakukan masyarakat antara lain :
1.    Membayar pajak
2.    Hemat dan cermat dalam
3.    Mensosialisasikan gerakan gemar menabung
4.    Menyisihakn sebagian harta
5.    Bagi pejabat
6.    Menghimpun modal
7.      Mengembangkan jiwa kewirausahaan (
entrepreneurship )

E.     PARTISIPASI DALAM BIDANG BUDAYA


Beberapa contoh sikap dan perilaku yang
mencerminkan partisipasi dalam bidang budaya, yaitu :
1.    Menghilangkan etnosentrisme dan chauvinisme
2.    Mencintai budaya lokal dan nasional
3.      Melakukan berbagai inovasi kreaatif untuk
menyokong pengembangan budaya daerah.

III.                WARGA NEGARA YANG BERTANGGUNG


JAWAB
A.     PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Pengertian tanggung jawab menurut :
1.    Ridwan Halim ( 1998 )
tanggung jawab sebagai suatu akibat lebih    lanjut
daripelaksanaan peranan,baik perananitu merupakan
hak maupun kewajiban ataupun kekuasaan
2.    Purbacaraka ( 1998 )
tanggung jawab lahir atas penggunaan fasilitas dalam
penerapan kemampuan tip orang untuk menggunakan
hak dan melaksanakan kewajibannya
Dalam menggunakan haknya,setiap warga negara 
harus memperhatikan beberapa aspek,yaitu :
1.  Aspek kekuatan yaitu kekuasaan atau wewenang
untuk melaksanakan hak tersebut.
2.  Aspek perlindungan hukum (proteksi hukum)
mengesahkan aspek kekuasaan yang memberi
kekuatan bagi pemegang hak mutlak untuk
menggunakan haknya
3.  Aspek pembatasan hukum (retriksi hukum) yang
membatasi dan menjaga jangan sampai terjadi
penggunaan hak yang melampaui batas sehingga
menimbulkan akibat kerugian bagi pihak lain.
Sedangkan dalam melaksanakan kewajiban maka aspek
- aspek yang perlu diperhatikan:
1.  Aspek kemungkinan dalam arti kelogisan bahwa
pihak yang berkewajiban itu sungguh mungkin dan
mampu untuk mengemban kewajibanya.
2.  Aspek perlindungan hukum yang mengesahkan
kedudukan pihak yang melaksanakan kewajibannya
sebagai pihak yang harus di lindungi dari adanya
tuntutan terhadapnya,apabila ia telah melaksanakan
kewajibanya dengan baik.
3.  Aspek pembatasan hukum,yang membatasi dan
menjaga agar pelaksanaan kewajiban oleh setiap pihak
yang bersangkutan jangan sampai kurang dari batas
minimalnya sehingga menimbulkan kerugian bagi
pihak lain.
3.  Aspek pengecualian hukum,yang memuat
pertimbangan “jiwa hukum “dalam menghadapi
pelaksanaan kewajiban oleh seseorang atau pihak yang
tidak memadai.

B.  TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP


TUHAN YANG MAHA ESA
Perwujudan tanggung jawab warga negara
terhadap Tuhan YME dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1.        Mensyukuri nikmat yang telah dikaruniakan Nya
kepada kita semua.
2.        Beribadah kepada Tuhan YME sesuai dengan
keyakinan dan kkepercayaan masing-masing.
3.        Melaksanakan perintahnya dan menjauhi
laranganNya
4.        Menuntut ilmu dan menggunakannya dalam
kebaikan/
5.        Menjalin silatur rahim (persaudaraan) demi
terwujudnya masyarakat yang aman,tentram,damai
dan sejahtera.
C.     TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP
MASYARAKAT
                    Sebagai anggota masyarakat setiap individu
mempunyai tanggung jawab ,antara lain dapat
dilakukan dengan sikap sebagai berikut :
        1.  Memeliharkan ketertiban dan keamanan hidup
bermasyarakat.
        2.  Menjaga dan memelihara rasa persatuan dan
kesatuan masyarakat.
     3.  Meningkatkan rasa solidaritas sosial dengan sesama.
        4.  Menghapus bentuk-bentuk tindakan diskriminatif
dalam kehidupan di masyarakat.

D.    TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP


LINGKUNGAN
Tanggung jawab warga masyarakat terhadap
lingkungan dapat di wujudkan dengan contoh sikap
atau perilaku sebagai berikut :
       1.     Memelihara kebersihan lingkungan,seperti tidak
membuang sampah sembarangan.
            2.        Tidak mengeksploitasi alam secara
berlebihan,mengingat keterbatasan sumber daya alam
yang ada.
            3.        Menggunakan teknologi yang ramah
lingkungan,agar kebersihan dan keasrian lingkungan
tetap terjaga dengan baik.

E.     TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP


BANGSA DAN NEGARA
Bentuk-bentuk sikap dan perilaku warga negara
yang mencerminkan perwujudan tanggung jawab
terhadap negara dan bangsa,yaitu sebagai berikut :
          1.        Memahami dan mengamalkan ideologi nasional
kita ,yaitu pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
          2.        Menjaga dan memelihara nama baik bangsa dan
negara di mata dunia internasional sebagai bangsa dan
negara yang merdeka,berdaulat,berperadapan dan
bermartabat.
          3.        Menjaga persatuan bangsa dengan menghindari
sikap perilaku yang diskriminatif.
          4.        Membina solidaritas sosial sebagai sesama warga
negara Indonesa.
                  5.              Meningkatkan wawasan kebangsaan agar
senantiasa terbaina rasa kebangsaan,paham
kebangsaan,dan semangat kebangsaan pada setiap diri
warga negara.

IV.  WARGA NEGARA YANG RELIGIUS DAN PENUH


TOLERANSI
A.     MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK RELIGIUS
Manusia adalah homo religius artinya makhluk yang
beragama,makhluk yang mempunyai keyakinan akan
kekuasaan Tuhan YME yang menguasai alam jagad raya
besarta seluruh makhluk hadup lainya di dunia.
B.     PENGERTIAN WARGA NEGARA RELIGIUS
warga negara relidius adalah warga negara yang
senantiasa memahami serta mengaktualisasikan nilai-
nilai ajaran  agama yang dipeluk dan di yakininya
dalam konteks kehidupan sehari-hari .
                        Nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan harus
senantiasa tercermin dalam sikap maupun perilaku
yang di tampilkan oleh setiap warga negara,baik dalam
hal :
     1.  Berhubungan dengan Tuhan
     2.  Berhubungan dengan sesama warga negara
     3.  Berhubungan dengan lingkungannya
     4.  Berhubungan dengan pemerintah negaranya
                          Pentingnya warga negara yang religius dan
penuh toleran untuk di wujudkan,mengingat fakta
sosial bangsa Indonesia yang merupakan bangsa yang
beraneka ragam (plural society)
C.     PENTINGNYA SUATU TOLERANSI
prinsip atau pendirian orang lain.Secara umum 
toleransi di bagi menjadi 2 yaitu;
     1.  Toleransi Agama adalah : toleransi yang menyangkut
keyakinan, yang berhubungan debgan aqidah.
     2.  Toleransi Sosial adalah : toleransi yang menyangkut
hubungan sosial masyarakat.(Daud Al,1988)
         Perwujudan sikap toleran tersebut antara lain dapat
di manifestsikan sebagai berikut :
        1.  Bergaul atau berinteraksi dengan sesama warga
masyarakat dengan tidak menonjolkan perbedaan
agma,keturunan,bahasa,budaya,ras atu etnik.
        2.  Tidak melakukan tindakan yang
memprofokasi,seperti mengadu domba,rasa
kedaerahan(primordialisme) yng sempit maupun
etnosentrisme,pelecehan ajaran agama tertentu.
        3.  Tidak mencampuradukkan ajaran- ajaran agama
yang satu dengan yang lainya.
V.        Penerapan karakteristik warga negara yang
bertanggung jawab
1.    Dalam lingkungan keluarga
a.    Berbicara dengan kata- kata yang baik
b.    Menjaga nama baik keluarga
c.      Mengakui dan menghormati pendPt orangtua dan
kakak
2.    Dalam lingkungan sekolah
a.    Mematuhi tata tertib yang berlaku
b.      Setiap warga sekolah harus saling menghormati
dan menghargai serta tanggungjawab terhadap sekolah
3.    Di lingkungan masyarakat, bangsa dan negara
a.    Rela berkorban demi kepentingan umum
b.    Mengakui dan menghargai pendapat bersama yang
dirumuskan dan disetujui dalam musyawarah
c.      Mengakui dan mengahrgai keberhasilan yang
dicapai orang lain.

MODUL 12
PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN SD

KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DAN PRINSIP PENILAIAN PKn SD/MI
Penilaian diartikan sebagai kegiatan menentukan
nilai suatu objek. Dalam penilaian ada 4 unsur pokok,
yaitu:
1. Objek yang akan dinilai;
2. Kriteria sebagai tolok ukur;
3. Data tentang objek yang dinilai;
4. Pertimbangan keputusan (judgment).

Penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi


pengukuran dan tes merupakan salah satu alat bentuk
dari pengukuran.

KEGIATAN BELAJAR 2
BERBAGAI ALAT PENILAIAN DALAM PKn SD/MI
Secara terperinci tujuan penilaian kelas yaitu untuk
memberikan:
1.    Informasi tentang kemajuan hasil belajar.
2.      Informasi yang dapat digunakan untuk membina
kegiatan nelajar lebih lanjut.
3.      Informasi yang dapat digunakan guru dan siswa
untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa.
4.    Informasi semua aspek kemajuan setiap siswa dan
membantu pertumbuhannya secra efektif.
5.    Bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau
jabatan yang sesuai minat, keterampilan dan
kemampuannya.
Prinsip-prinsip penilaian kelas yaitu sebagai berikut:
1. Valid;
2. Mendidik;
3. Beorientasi pada kompetensi;
4. Adil dan objektif;
5. Terbuka;
6. Berkesinambungan;
7. menyeluruh;
8. bermakna.

Penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran


Pendidikan Kearganegaraan, ditinjau dari dimensi
kompetensi yang ingin dicapai meliputi 3 ranah, yaitu
kognitif, afektif, psikomotor.
A.  Tes Tertulis
Penilaian bentuk tertulis dilakukan untuk mengukur
hasil belajar yang bersifat kompleks. Ada 2 jenis tes
tertulis, yaitu:
1.      Tes tertulis uraian
a. Terbatas
b. Bebas terbuka
2.      Tes tertulis Objektif
a. Pilihan Ganda
b.Benar Salah
c. Menjodohkan
d.Isian singkat
Kriteria tes objektif yang baik harus memiliki dan
memenuhi syarat seperti berikut:
a.       Memiliki validitas yang tinggi,
b.      Memiliki reliabilitas yang tinggi,
c.            Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang
memadai,
d.      Tingkat kesukaran tes berdasarkan kelompok yang
akan dites, kira-kira 30% mudah, 50% mudah, 20%
sukar,
e.       Mudah diadministrasikan,
f.       Memiliki norma atau patokan penafsiran data.
B.  Tes Perbuatan (Perfomance Treat)
Penilaian tindakan yang secara efektif dapat
dimanfaatkan untuk kepetingan mengumpulkan
berbagai informasi tentang bentuk-bentuk perilaku
yang diharapkan muncul dari dalam diri siswa, alat yag
digunakan adalah lembar pengamatan.
C.  Tes Lisan
Digunakan untuk menilai hasil belajar dalam bentuk
kemampuan mengungkapkan ide-ide dan pendapat
secara lisan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menyusun soal tes lisan:
1.      Buat format soal  dengan beberapa kemungkinan
jawaban serta bobot skornya.
2.      Siapkan beberapa format soal yang paralel untuk
beberapa orang siswa.
3.      Untuk memenuhi persyaratan parallel maka setiap
format soal harus memiliki isi, derajat kesukaran, dan
waktu untuk menjawab yang sama.
D.  Penilaian Non-Tes
1.      Observasi
Bak digunakan untuk menilai hasil belajar aspek
psikomotor. Agar observasi lebih efektif dan terarah
hendaknya:
a.            Dilakukan dengan tujuan yang jelas dan
direncanakan sebelumnya;
b.          Menggunakan pedoman observasi berupa daftar
cek atau skala  atau lainnya;
c.            Pencatatan dilakukan selekas mungkin tanpa
diketahui oleh siswa;
d.          Kesimpulan dibuat setelah program observasi
selesai dilaksanakan seluruhnya.
2.      Kuesioner
Agar teknik angket lebih efektif, hendaknya:
a.       Dilaksanakan dengan tujuan yang jelas;
b.          Isinya tidak menyimpang dari tujuan yang
diinginkan;
c.            Behasanya sesuai dengan kemampuan dan
kebiasaan siswa;
d.      Penarikan kesimpulan harus hati-hati.
3.      Wawancara
Pada wawancara informasi yang digali meliputi
berbagai aspek yang menggambarkan keadaan siswa
saat itu.
4.      Daftar Cek
Daftar aktivitas, sifat-sifat masalah dan jenis kesukaan.
Dapat digunakan dalam observasi, wawancara maupun
angket. Kegunaannya untuk menyatakan ada atau
tidaknya suatu unsur, komponen, trait, karakteristik
atau kejadian dalam suatu peristiwa, tugas atau satu
komponen yang kompleks.
5.      Skala Pilihan
Skala pilihan hampir sama dengan daftar cek. Berupa
pilhan ya atau tidak.
6.      Studi Kasus
Dilakasanakan pada sekolah menengah yang mana
dilakukan terhadap siswa yang berperilaku ekstrim dan
membutuhkan bantuan.
7.      Portofolio
Suatu penilaian yang bertujuan mengukur sejauh mana
kemampuan siswa dalam mengkonstruksi dan
merefleksi suatu pekerjaan atau tugas.
Pertimbangan dalam menentukan jenis alat penilaian
(Wyan Wida, 1984:18), yaitu:
1. Aspek yang dinilai kognitif, afektif, dan
psikomotor,
2. Sifat bahan yang akan kita sajikan,
3. Besar kecilnya kelompok yang akan diuji,
4. Frekuensi penggunaan alat latihan,
5. Kesempatan guru untuk koreksi.

KEGIATAN BELAJAR 3
MODEL-MODEL ALAT PENILAIAN PKn SD/MI
A.  Pengembangan Alat Penilaian Kelas Dalam PKn
Langkah-langkah mengembangkan berbagai alat
penilaian, meliputi:
1.      Menyusun spesifik tes
a.            Menetukan kompetensi dasar yang akan
diukur
b.      Menysusun kisi-kisi tes
2.      Menulis tes
3.      Menulis soal tes
4.      Menelaah tes
5.      Melakukan uji coba tes
6.      Menganalisis butir soal
7.      Memperbaiki soal tes
8.      Merakit tes
9.      Melaksanakan tes
10.  Menganalisis hasil tes
B.  Model-Model Alat Penilaian PKn SD/MI
1.      Test
a.    Pilihan Ganda
b.    Bentuk Hubungan Antarhal
c.    Pilihan Ganda Kompleks
2.      Non-test
a.       Model Penilaian Perbuatan
b.      Model Penilaian Skala Sikap
c.       Model Penilaian Daftar Cek

C.  Model Penilaian Catatan Anekdot


Yaitu penialan berupa catatan-catatan kejadian khusus
yang dapat dipergunakan untuk melihat perkembangan
individu atau kelompok siswa.
D.  Model Penilaian Cocok
Yaitu suatu daftar yang berisi pokok penilaian singkat,
tetapi jelas.
E.  Model Penilaian Skala Bertingkat (Numerical
Rating Scale)
Yaitu alat penilaian non-test untuk mengukur
karakteristik tertentu sebagaimana diharapkan muncul
dalam diri siswa.
F.   Model Penilaian Sosiometri
Yaitu suatu teknik untuk mendapatkan informasi
tentang struktur hubungan sosial anggota kelompok
dalam suatu kelompok formal atau non-formal.
G. Model Penilaian Pedoman Wawancara (Interview)
Yaitu teknik penilian dengan cara mengumpulkan data
akan kemajuan belajar siswa yang akan dilakukan
secara lisan.
H.  Model Penilaian Daftar Baik Buruk
Yaitu penilaian terhadap suatu sikap dengan
memberikan tanggapan baik atau buruk.
I.     Model Penilaian Daftar Tingkat Urutan
Yaitu penilaian penialaian terhadap poin-poin yang
akan diberi nilai tertentu dengan mengurutkan
pertanyaan terlebih dahulu kemudian menyertai
alasan.

KEGIATAN BELAJAR 4
PENGGUNAAN MODEL ALAT PENILAIAN PKn
BERBASIS PORTOFOLIO
                      Portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil
pekerjaan seorang siswa yang bersifat individual yang
menggambarkan taraf pencapaian. Kegiatan belajar,
kekuatan, dan pekerjaan terbaik siswa tersebut. Ciri
dari koleksi ini dinamis, selalu bertumbuh dan
berubah.  Konteks yang berkenaan dengan portofolio
adalah:
1.    Tujuan
a.       Hasil hakikat belajar:
b.      Fokus bukti
c.       Rentang waktu
d.      Hakikat bukti
2.    Peran Penilaian
a.       Pemantapan kembali pemahaman nilai
b.      Penilaian jati diri
c.       Penilaian formal
d.      Momentum dan media (umpan balik)
3.    TUjuan Penilaian Portofolio
a.            Menghargai perkembangan yang terjadi pada
siswa
b.          Menghargai prestasi terbaik yang ditunjukkan
siswa
c.       Mendokumentasikan proses pembelajaran
d.          Merefleksikan  kesanggupan dan melakukan
eksperimentasi
e.       Bertukar informasi
f.       Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep
diri positif siswa
g.            Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi
diri
h.      Membantu siswa dalam merumuskan tujuan
4.    Prinsip Penilaian Portofolio
a.       Saling percaya
b.      Keberhasilan bersama
c.       Kepuasan
d.      Kesesuaian
e.       Proses dan hasil
5.    Karakteristik Penilaian Portofolio
a.         Multisumber (dari berbagai sumber)
b.              Authentic (dikembangkan dan disususn oleh
siswa)
c.         Dinamis (terus berkembang dan dikembangkan)
d.        Eksplisit (kejelasan)
e.         Integrasi
f.         Kepemilikan
g.        Beragam tujuan
Adapun kelebihan dan kelemahannya adalah:
1.        Kelebihan
a.       Memungkinkan pendidik mengakses kemampuan
peserta sisik
b.          Memungkinkan pendidik menilai keterampilan
peserta didik
c.            Mendorong kolaborasi antara peserta didik
dengan pendidik, atau sebaliknya
d.          Memungkinkan pendidik mengintervensi proses
dan menentukan di mana pendidik harus membantu
e.       Mampu merefleksikan perubahan penting dalam
proses kemampuan intelekstual
f.       Menunjukkan prestasi pendidik harus membantu
g.      Mampu merefleksikan perubahan penting dalam
proses kemampuan intelekstual
h.          Menunjukkan prestasi akademik dan memotret
kompetensi siswa
2.        Kelemahan
a.       Memerlukan waktu yang lama
b.      Pendidikan harus tekun, sabar, dan terampil.
c.       Tidak ada criteria yang standar.
Pertimbangan guru dalam melaksanakan penilaian
portofolio, yaitu:
1. Hargai kepemilikan siswa terhadap hasil
karyanya.
2. Peserta didik dan pendidik berkolaborasi dalam
konteks kelas yang mendukung minat peserta
didik.
3. Orang tua juga terlibat dalam proses potofolio.
4. Upayakan ada kegiatan diskusi.
5. Diskusikan unsur-unsur lain yang mungkin
ditampilkan dalam hasil karyanya.
6. Hendaknya peserta didik dibantu dalam
menunjukkan hasil karyanya.
7. Meminta alasan peserta didik mengapa memilih
hasil karyanya untuk ditunjukkan.
8. Memperbarui portofolio secara berkala.

Koleksi data pada penilaian portofolio adalah sebagai


berikut:
1.    Pengumpulan data oleh peserta didik, meliputi:
a.       Learning log (jurnal atau catatan pribadi)
b.      Pemetaan konsep
c.       Bermain peran
d.      Self-assessment (pastiripasi peserta didik)
2.    Pengumpulan data oleh pendidik, meliputi:
a.       Anecdotal notes (catatan kejadian spontan)
b.      Pemberian skor peta konsep
c.       Feedback (komentak atau umpan balik)
Perbedaan tes dan portofolio adalah :
N Tes Portofolio
o
1. Menilai siswa Menilai siswa berdasarkan
berdasarkan seluruh tugas dan hasil karya
sejumlah tugas yang berkaitan dengan
yang terbatas. kinerja yang dinilai.
2. Yang menilai Siswa turut serta dalam
hanya guru menilai kemajuan yang
berdasarkan dicapai dalam penyelesaian
masukan yang berbagai tugas dan
terbatas. perkembangan yang
berlangsung selama proses
pembelajaran.
3. Menilai semua Menilai setiap sisswa
siswa dengan berdasarkan pencapaian
menggunakan masing-masing.
satu kriteria.
4. Proses penilaian Proses penilaian kolaboratif.
tidak kolaboratif.
5. Penilaian diri Siswa menilai dirinya sendiri
oleh siswa bukan menjadi satu tujuan .
merupakan
sesuatu tujuan.
6. Yang dijadikan Yang dijadikan perhatian
perhatian hanya meliputi proses dalam bentuk
pencapaian usaha, kemajuan dan
(produk). pencapaian.
7. Terpisah antara Terkait erat kegiatan
kegiatan penilaian, pengajaran dan
pembelajaran, pembelajaran.
testing, dan
pengajaran.

1.    Format penilaian portofolio


Format penilaian meliputi aspek-aspek apa saja
yang dinilai serta beberapa persen bobot nilai yang
diberikan kepada setiap aspek.
2.    Pengamatan dan penilaian portofolio
Pengamatan atau observasi dilakukan kepada siswa,
terutama saat proses penyusunan portofolio
berlangsung, misalnya pada:
a.       Proses penyeleksian
b.      Proses penyususnan
1)      Koleksi
2)      Organisasi
3)      Refleksi
c.       Proses akuntabilitas
d.      Proses refleksi

Share This:    Facebook  Twitter  Google+

 Stumble  Digg

Related Posts:

Resume pembelajaran PKN di Sd Universitas


Terbuka Modul 9 - 12
Bagi teman-teman yang membutuhkan
Rangkuman Pembelajaran PKN di SD Modul 9 - 12 bisa
dilihat di sini,,, semoga bermanfaat MODUL 9 MODEL
PEMBE… Read More

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

1 komentar:

Agus Darma 20 Agustus 2018 09.41

,Izinkan Saya Mbah Agus Darma Untuk


Memberikan Solusi Terbaik Untuk Anda
Yang Sangat Membutuhkan.Ada Berbagai
Cara Untuk Membantu Mengatasi
Masalah Perekonomian,Dengan Jalan ;
1,Melalui Angka Togel Jitu ; Supranatural
2,Pesugihan Serba Bisa 3,Pesugihan Uang
Balik/Bank ghaib 4,Ilmu Pengasihan 5,DLL
HANYA DENGAN BERMODALKAN
KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN,INSYA
ALLAH ITU SEMUANYA AKAN BERHASIL
SESUAI DENGAN KEINGINAN ANDA...
Dunia yang akan mewujudkan impian
anda dalam sekejab dan menuntaskan
masalah keuangan anda dalam waktu
yang singkat. Mungkin tidak pernah
terpikir dalam hidup kita untuk
menyentuh hal hal seperti ini. Ketika
terpikirkan kekuasaan, uang dalam
genggaman, semua bisa dikendalikan
sesuai keinginan kita.Semua bisa
diselesaikan secara logika.Tapi akankah
logika selalu bisa menyelesaikan masalah
kita. Pesugihan Mbah Agus Darma
memiliki ilmu supranatural yang bisa
menghasilkan angka angka putaran togel
yang sangat mengagumkan, ini sudah di
buktikan member bahkan yang sudah
merasakan kemenangan(berhasil), baik di
indonesia maupun di luar negeri.. ritual
khusus di laksanakan di tempat tertentu,
hasil ritual bisa menghasilkan angka
2D,3D,4D,5D.6D. sesuai permintaan
pasien.Mbah bisa menembus semua jenis
putaran togel. baik itu
SGP/HK/Malaysia/Sydnei,Dll maupun
putaran lainnya. Mbah Akan Membantu
Anda Dengan Angka Ghoib Yang Sangat
Mengagumkan "Kunci keberhasilan anda
adalah harus optimis karena dengan
optimis.. angka hasil ritual pasti berhasil !!
BERGABUNGLAH DAN RAIH
KEMENANGAN ANDA..! Tapi Ingat Kami
Hanya Memberikan Angka Ritual Kami
Hanya Kepada Anda Yang Benar-benar
dengan sangat Membutuhkan Angka
Ritual Kami .. Kunci Kami Anda Harus
OPTIMIS Angka Bakal Tembus…Hanya
dengan Sebuah Optimis Anda bisa
Menang…!!! Apakah anda Termasuk dalam
Kategori Ini 1. Di Lilit Hutang 2. Selalu
kalah Dalam Bermain Togel 3. Barang
berharga Anda Sudah Habis Buat Judi
Togel 4. Anda Sudah ke mana-mana tapi
tidak menghasilkan Solusi yang tepat
Jangan Anda Putus Asa…Selama Mentari
Masih Bersinar Masih Ada Harapan
Untuk Hari Esok.Kami akan membantu
anda semua dengan Angka Ritual
Kami..Anda Cukup Mengganti Biaya
Ritual Angka Nya Saja… Apabila Anda
Ingin Mendapatkan Nomor Jitu 2D 3D 4D
6D Dari Mbah Agus Darma Selama Lima
Kali Putaran,Silahkan Bergabung dengan
Uang Pendaftaran Paket 2D Sebesar Rp.
500.000 Paket 3D Sebesar Rp. 700.000
Paket 4D Sebesar Rp. 1.000.000 Paket 6D
Sebesar Rp. 1.500.000 dikirim Ke Rekening
BRI.Atas Nama:No Rekening
PENDAFTARAN MEMBER FORMAT
PENDAFTARAN KETIK: Nama Anda#Kota
Anda#Kabupaten#Togel SGP/HKG#DLL
LALU kirim ke no HP : ( 0823-8738-4409 )
SILAHKAN HUBUNGI EYANG GURU:0823-
8738-4409

Balas
Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Accou

Publikasikan Pratinjau

Search SEARCH

nerdiescookie

Sheila On7 - Mudah Saja

Play on SoundCloud

Listen in browser

Cookie policy

Mengenai Saya

evavega4666

Lihat pro l lengkapku

Blog Archive
▼  2018 (21)

▼  Maret (21)

About Me

Lingkungan Alam dan Buatan

Resume pembelajaran PKN di Sd Universitas Terbuka


...

Program Tahunan Kelas 1 SD

Materi Tema Diriku Kelas 1 SD

Rpp Kelas 1 SD Semester 1 Tema Diriku Subtema Aku ...

Kemplang Tunu Palembang

Materi kelas 3SD

Rangka Manusia dan Kegunaannya

Mengajarkan Perkalian Kelas 2 Sd

Yok.. Wisata Religi Ke Palembang

Asian Games 2018 Jakarta Palembang

Silabus Matematika Kelas 5 SD

Promes Matematika kelas 5

Pro l Sekolah SD N 114

Soal Tema 2 Kelas 1 SD

#INTERNETBAIKPALEMBANG

Resume Pembelajaran Pkn Di Sd Modul 5 - MOdul 8


Un...
Soal Kelas 1 Tema Diriku

Mengajar Membaca di Kelas 1 SD

Cara Mudah Mengajarkan Pengurangan Anak TK dan


SD

Pengikut

Pengikut (2)

Ikuti

Halaman

Beranda

Guruku Pahlawanku
Blog By EVA NOVA LINA. S.Pd

Popular Posts

Cara Mudah Mengajarkan Pengurangan Anak TK


dan SD

Cara mudah mengajarkan anak TK dan SD


pengurangan Biasanya anak TK atau kelas satu SD merasa 
kesulitan untuk melakukan perhitu...
Resume pembelajaran PKN di Sd Universitas
Terbuka Modul 9 - 12

Bagi teman-teman yang membutuhkan


Rangkuman Pembelajaran PKN di SD Modul 9 - 12 bisa
dilihat di sini,,, semoga bermanfaat MODUL 9 ...

Mengajarkan Perkalian Kelas 2 Sd

Mengajarkan Perkalian Dasar Kelas 2 Sd Masih


ingat bagaimana dulu kita diperkenalkan dengan
perkalian? Yang terbayang dalam benak kita ...

Resume Pembelajaran Pkn Di Sd Modul 5 - MOdul 8


Universitas Terbuka

MODUL 5 KONSEP HAK ASASI MANUSIA DALAM UNDANG-


UNDANG DASAR 1945 Kegiatan Belajar 1 A.    PENGERTIAN
HAM ·         Deklarasi Uni...

Categories

About me (1)

adminitrasi sekolah (4)

Cara mengajarkan Pengurangan (1)

Kelas 1 (1)

Kelas 1 SD (3)

Kelas 2 SD (1)

Kelas 3 SD (2)

kelas 4 SD (1)

Kemplang Tunu Palembang (1)


Kota Palembang (3)

lingkungan alam dan buatan (1)

Materi Matematika kelas 3 Sd (1)

Materi Tema diriku (1)

Mengajar Membaca di Kelas 1 SD (1)

Mengajarkan Perkalian kelas 2 Sd (1)

My Pro l (1)

Palembang Menyambut Asian Games 2018 (1)

Penggunaan Internet baik (1)

Program Tahunan Kelas 1 SD (1)

Promes Matematika (1)

Rangka Manusia (1)

Resume Tugas Universitas Terbuka Prodi BI 2018 (1)

RPP tema diriku Subtema aku dan teman baru (1)

Sekolah dasar (1)

Silabus Matematika k13 (1)

Soal kelas 1 tema 2 (1)

Soal Kelas 1 Tema diriku (1)

soal- soal (2)

Wisata REligi AL- QUr'an AKbar (1)

Videos
Home

About

Contact

__DropDown 1.2

__DropDown 1.3

Features

_Multi DropDown

__DropDown 1

__DropDown 2

_ShortCodes

_SiteMap

_Error Page

Documentation

Seo Services

Download This Template

Copyright © 2019 Guruku Pahlawanku | Powered by Blogger


Design by CrestaProject | Blogger Theme by Lasantha -
PremiumBloggerTemplates.com | Distributed By Gooyaabi Templates

Anda mungkin juga menyukai