Anda di halaman 1dari 1

BIOAKUMULASI LOGAM BERAT KADMIUM (Cd)

PADA TANAMAN BAYAM DI TANAH PERTANIAN


YANG TERCEMAR

ZUNNUR RAHMI
1605123296
Zunnurrahmi92@gmail.com

RINGKASAN

Bioakumulasi adalah penumpukan atau penimbunan dari zat-zat kimia seperti


pestisida termasuk logam berat di dalam atau sebagian tubuh organisme. Logam berat
adalah bahan pencemar yang tidak dapat didegradasi atau dihancurkan oleh proses
oksidasi kimia atau melalui proses thermal, sehingga terakumulasi di alam dan di
dalam tubuh organisme, diantaranya adalah timbal (Pb), kromium (Cr), arsen (As),
seng (Zn), kadmium (Cd), tembaga (Cu), merkuri (Hg), dan nikel (Ni). Logam berat
yang terakumulasi di tanah pertanian dapat berasal dari sisa-sisa pestisida yang
kemudian akan diserap oleh tanaman yang tumbuh di tanah pertanian tersebut.
Mekanisme akumulasi logam berat oleh tanaman dapat dibagi menjadi tiga proses
(Hardiani, dalam Setyarini, 2018) yaitu : 1. Penyerapan oleh akar. 2. Translokasi
logam dari akar kebagian tanaman lain. 3. Lokalisasi logam pada sel dan jaringan.
Menurut Standard Nasional Indonesia (SNI) 7387 : 2009 batas maksimum
keberadaan Cd pada tanaman yaitu 0,2 mg/kg. Apabila konsentrasi logam berat Cd
pada tanaman bayam melewati ambang batas maksimum maka tanaman bayam
tersebut tidak layak untuk dikonsumsi karena dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Pada konsentrasi Cd di tanaman > 10 mg/kg dapat menyebabkan klorosis pada daun,
warna batang dan daun menjadi pucat dan batang yang mengering. Tetapi apabila
konsentrasi Cd masih < 10 mg/kg maka tanaman bayam masih bisa mentolerir
penyerapan Cd yang masuk melalui mekanisme detoksifikasi, misalnya dengan
menimbun logam di dalam organ tertentu seperti akar maupun daun.

Anda mungkin juga menyukai