Anda di halaman 1dari 4

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan secara
retrospektif dengan desain penelitian secara cross-sectional (potong lintang)

3.2. Tempat dan waktu penelitian


Penelitian dilakukan di Puskesamas Kelurahan Grogol Petamburan, data
diambil mulai dari periode Desember 2017-Juni 2018

3.3. Populasi dan sampel penelitian


Populasi yang digunakan adalah pasien Tuberkulosis paru yang mendapat
obat Tuberkulostatik
Sampel penelitian yang digunakan adalah pasien Tuberkulosis paru yang
berobat di Puskesmas kelurahan Grogol Petamburan, Jakarta Barat dan
mendapatkan obat Tuberkulostatik

3.4. Perkiraan besar sampel


Pengambilan sampel menggunakan metode Conssecutive, dapat dihitung
dengan rumus :
Za2 PQ
n= 𝑑
P : Proporsi pasien Tuberkulosis paru yang menggunakan obat
Tuberkulostatik, proporsi sebelumnya tidak diketahui = 0,52
d : tingkat ketepatan absolut yang digunakan = 10 %
Q : (1-P) = (1-0,52) = 0,48
α : tingkat kemaknaan = 1,96

1,962 𝑥 0,52 𝑥 0,48


n= = 95,88 = 96
0,10

3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Kriteria Inklusi :
1. Pasien terdiagnosa Tuberkulosis paru
2. Berusia 17-50 tahun
3. Pasien yang mendapatkan terapi obat Tuberkulostatik regimen I
4. Pasien yang berobat di Puskesmas Kelurahan Grogol Petamburan, Jakarta
Barat

Universitas Tarumanagara
Kriteria eksklusi :
1. Rekam medis tidak lengkap
2. Penderita Hepatitis Virus
3. Pemakaian obat Tuberkulostatik tidak selesai
4. Pasien HIV

3.6. Cara Kerja / Prosedur Kerja Penelitian


Alokasi subjek
Pengambilan data dilakukan kepada seluruh pasien Tuberkulosis paru yang
mendapatkan obat Tuberkulostatik dan memenuhi kriteria inklusi. Data akan
diambil pada periode Desember 2017 – Juni 2018. Data yang diambil
didasarkan atas rekam medis atau medical record pasien Tuberkulosis paru di
Puskesmas Kelurahan Grogol Petamburan, Jakarta Barat

3.7. Definisi Operasional


3.7.1. Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menular kronik yang
terutama menyerang organ paru-paru, disebabkan oleh bakteri gram
negatif Mycobacterium tuberculosis. Terutama dapat disebarkan
infeksinya melalui droplet udara. Penetapan diagnosa Tuberkulosis
paru yang terjadi didasarkan atas hasil medical record atau rekam
medies pasien di Puskesmas Kelurahan Grogol Petamburan
3.7.2. Obat Tuberkulostatik (OAT)
Obat tuberkulostatik adalah antibiotik yang dapat digunakan
untuk membunuh kuman Mycobacterium tuberculosis dan
mengaktivasi terjadinya sterilisasi. Pada pasien Tuberkulosis paru
digunakan obat Tuberkulostatik regimen pertama, yang terdiri dari
Isoniazid, Pirazinamid, Rifampisin, Ethambutol, dan Streptomisin.
Subjek penelitian yang digunakan adalah pasien Tuberkulosis paru
yang mendapatkan pengobatan OAT regimen I pada data rekam medis
atau medical record pasien
3.7.3. Hepatotoksik imbas obat
Hepatotoksik imbas obat adalah gangguan keadaan atau fungsi
hati yang abnormal yang diakibatkan oleh aktivitas obat tertentu yang
diabsorbsi di dalam tubuh, dalam penelitian ini dinilai berdasarkan
hasil data rekam medis atau medical record pasien tuberkulosis paru di
Puskesmas Kelurahan Grogol Petamburan
3.7.4. Skor naranjo
Penilaian hubungan antara hepatotoksik yang terjadi dengan
penggunaan obat Tuberkulostatik pada pasien tuberculosis paru di
Puskesmas Kelurahan Grogol Petamburan dinilai berdasarkan
algoritma skor naranjo. Digunakan metode skor naranjo untuk
memastikan bawah reaksi gangguan abnormal dari fungsi hati yang
terjadi disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi oleh pasien.
Penilaian skor naranjo dilakukan terhadap hasil data yang didapatkan

Universitas Tarumanagara
dari medical record atau rekam medis pasien Tuberkulosis paru.
Kriteria penilaian skor naranjo dapat dilihat pada table 1. Setelah
dilakukan observasi data, ditentukan kemungkinan hepatotoksik imbas
obat OAT yang terjadi berdasarkan total skor yang didapat.
Tabel 2. Total kategori Skor Naranjo

+9 sangat mungkin
5-8 Mungkin
1-4 cukup mungkin
0 ragu-ragu

3.8. Instrumen Penelitian


Penelitian menggunakan sampel data yang berasal dari rekam medis pasien
Tuberkulosis di Puskesmas Kelurahan Grogol Petamburan.

3.9. Pengumpulan Data


Dilakukan dengan melakukan observasi data rekam medis pasien
Tuberkulosis di Puskesmas Kelurahan Grogol Petamburan

3.10. Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan metode statistic deskriptif
3.11. Alur Penelitian

Persetujuan usul
penelitian

Melakukan observasi
data rekam medis
pasien dengan kadar
standar pemeriksaan
fungsi hati

Mengolah data yang


didapat dengan skor
naranjo
Universitas Tarumanagara
Menyusun data yang
didapat secara
sistematis

Menyusun hasil
laporan

3.12. Jadwal Pelaksanaan


Penelitian akan dilakukan pada periode Desember 2017-Juni 2018

3.13. Anggaran
Anggaran yang ditetapkan untuk penelitian ini :
Biaya fotokopi Rp 200.000,00
Biaya transportasi Rp 300.000,00
Biaya lain-lain Rp 300.000,00

Total biaya Rp 800.000,00

Universitas Tarumanagara

Anda mungkin juga menyukai