Anda di halaman 1dari 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. ASI eksklusif

a. Pengertian

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan

lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa

tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,

dan nasi tim. Pemberian ASI ini dianjurkan dalam jangka waktu 6 bulan

(Haryono, 2014).

b. Waktu pemberian ASI

Waktu yang tepat untuk menyusui bayi adalah secara nir-jadwal

(on demand) Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik,

karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI

selanjutnya. Dengan menyusui nir-jadwal, sesuai kebutuhan bayi, akan

mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja diluar rumah

dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari.bila sering

disusukan pada malam hari akan memacu produksi ASI.

Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka

sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Ibu harus

berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI

menjadi lebih baik. Selama masa menyusui sebaiknya ibu


commit to user

5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id

menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi

tidak terlalu ketat.

c. Cara penyimpanan ASI

1) ASI yang diperas hanya bisa bertahan di suhu ruangan atau udara

terbuka (19-250C) selama 10 jam.

2) ASI dapat disimpan di kulkas (40C) untuk 5 sampai 7 hari kedepan.

3) Jika disimpan di dalam freezer (-180C), ASI bisa bertahan hingga 6

bulan dan harus menyimpannya di bagian yang paling dingin.

4) ASI bisa dipindahkan dari kulkas ke freezer tetapi jangan

pindahkan jika ASI telah ada dikulkas selama 48 jam.

5) Jangan memenuhi semua botol dengan ASI, sisakan minimal 4 cm

dari bagian atas botol karena ASI akan mengembang. Botol asi

dapat ditutup dengan menggunakan tutup dari plastik dan karet,

serta pastikan tutup rapat.

6) Jangan lupa untuk memberikan label tanggal sehingga ASI yang

sudah lama bisa dipakai terlebih dahulu dan tidak basi.

7) Jika ASI tidak disimpan dalam kulkas atau freezer, bisa

menyimpan dalam kotak pendingin tetapi ini bukan alternatif untuk

jangka waktu yang lama, ini hanya bisa digunakan untuk beberapa

jam saja.

8) ASI yang disimpan di kulkas, harus segera digunakan dalam

setengah jam setelah berada di suhu ruangan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id

ASI yang telah didinginkan tidak boleh direbus bila akan

dipakai, karena kualitasnya akan menurun, yaitu unsur

kekebalannya. ASI cukup didiamkan beberapa saat di dalam suhu

kamar, agar tidak terlalu dingin atau dapat direndam didalam

wadah yang telah berisi air panas

d. Kandungan ASI

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan

garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu,

sebagai makanan utama bagi bayi (Kristiyanasari, 2011)

1) Macam – macam ASI (Haryono, 2014)

a) Kolostrum

Merupakan cairan yang pertama kali keluar, berwarna

kekuning-kuningan. Banyak mengandung protein dan antibodi

(kekebalan tubuh).

b) Air Susu Masa Peralihan

Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur.

Terjadi pada hari 4-10, berisi karbohidrat dan lemak serta

volume ASI meningkat.

c) Air Susu Matur

Merupakan cairan yang berwarna putih kekuningan,

mengandung semua nutrisi. Terjadi pada hari ke 10 sampai

seterusnya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id

2) Komposisi ASI

ASI merupakan cairan nutrisi yang unik, spesifik dan

kompleks dengan komponen imunologis dan komponen pemacu

pertumbuhan. Berbagai komponen yang terkandung dalam ASI

antara lain (Haryono, 2014) :

a) Protein

Air Susu Ibu mengandung protein khusus yang dirancang

untuk pertumbuhan bayi. ASI mengandung total protein lebih

rendah tapi lebih banyak protein yang halus, lembut dan

mudah dicerna. Komposisi inilah yang membentuk gumpalan

lebih lunak yang mudah dicerna dan diserap oleh bayi.

b) Lemak

Kadar lemak yang terdapat pada ASI dapat berubah – ubah

kadarnya yang disesuaikan dengann kebutuhan kalori untuk

bayi yang sedang tumbuh .ASI yang pertama kali keluar

disebut susu mula (foremilk). Cairan ini kira – kira

mengandung 1-2 % lemak dan tampak encer. ASI berikutnya

disebut susu belakang (hindmilk) yang mengandung lemak

paling sedikit tiga seperempat kali lebih banyak daripada susu

formula.

c) Karbohidrat

Laktosa merupakan komponen utama karbohidrat dalam ASI.

Kandungan laktosa dalam ASI lebih banyak dibandingkan


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id

dengan susu sapi. Selain merupakan sumber energi yang

mudah dicerna. Beberapa laktosa diubah menjadi asam laktat,

asam ini membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak

diinginkan dan membantu dalam penyerapan kalsium dan

mineral lainnya.

d) Mineral

ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya

relatirendah tatapi cukup untuk bayi sampai umur 6

bulan.kadar kalsium, natrium, kalium, fosfor, dan klorida yang

lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi, tetapi dengan

jumlah itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.

e) Vitamin

Vitamin salam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin A, D,

dan C cukup, sedangkan golongan vitamin B kurang

e. Manfaat ASI eksklusif

Manfaat ASI selain bagi ibu dan bayi, ASI juga bermanfaat bagi

keluarga dan negara (Nina, 2013)

1) Bagi bayi

Manfaat ASI bagi bayi adalah :

a) Dapat memulai kehidupannya dengan baik

Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan

yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id

baik dan mengurangi kemungkinan obesitas (Kristiyanasari,

2011).

b) Mengandung antibody

Air Susu ibu merupakan cairan yang mengandung kekebalan

atau daya tahan tubuh sehingga menjadi pelindung bayi dari

berbagai penyakit infeksi bakteri, virus dan jamur (Nina, 2013)

c) ASI mengandung komposisi yang tepat

ASI mengandung komposisi yang tepat adalah ASI berasal dari

berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi terdiri dari

proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi

yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama.

d) Memberi rasa aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan

antara ibu dan bayi.

Hubungan fisik ibu dan bayi untuk perkembangan bayi, kontak

kulit ibu ke kulit bayi yang mengakibatkan perkembangan

psikomotor maupun social yang lebih baik.

e) Terhindar dari alergi

ASI tidak menimbulkan efek alergi. Pemberian protein asing

yang ditunda sampai umur 6 bulan akan mengurangi

kemungkinan alergi.

f) ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi

Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung

omega 3 untuk pematangan sel – sel otak sehingga jaringan


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id

otak bayi yang mendapat ASI eksklusif akan tumbuh optimal

dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga anak lebih

cerdas dan terhindar dari kerusakan sel- sel saraf.

2) Bagi ibu

a) Aspek kontrasepsi

ASI yang ibu berikan dengan cara menyusui dapat

memberikan aspek kontrasepsi bagi ibu. Hal ini dapat terjadi

karena hisapan mulut bayi pada puting susu ibu merangsang

ujung saraf sensorik sehingga post anterior hipose

mengeluarkan prolaktin. Prolaktin masuk ke indung telur,

menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi.

b) Aspek kesehatan ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya

oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi

uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.

penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan

mengurangi prevalensi anemia. Kejadian karsinoma mammae

pada ibu yang menyusui lebih rendah dibanding yang tidak

menyusui.

c) Aspek penurunan berat badan

Dengan memberikan ASI eksklusif, berat badan ibu yang

bertambah selama hamil, akan segera kembali mendekati berat

semula. Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id

rahim ke ukuran sebelum hamil. Demikian juga halnya dengan

aktivitas bangun malam untuk menyusui bayi yang haus dan

mengganti popok, menggendong, dan mengajak bermain juga

merupakan kegiatan yang dapat menurunkan berat badan. ASI

juga dapat membakar kalori sehingga membantu juga dalam

penurunan berat badan.

d) Aspek ekonomi

Dengan menyusui ibu tidak perlu mengeluarkan dana untuk

membeli susu/suplemen bagi bayi. Cukup dengan ASI

eksklusif kebutuhann selama 6 bulan terpenuhi dengan

sempurna.

2. Proses Menyusui dan Langkah – langkah Keberhasilan Menyusui

a. Proses menyusui

Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil

dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan

refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu.

b. Urutan tindakan menyusui

1) Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun cuci tangan

2) Perah sedikit ASI dan oleskan di sekitar puting

3) Duduk dan berbaring dengan santai, jika duduk kaki jangan

menggantung dan usahakan bahu disandarkan

4) Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sangga seluruh

tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id

5) Kepala dan tubuh bayi lurus

6) Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berfungsi

dengan puting susu ibu

7) Dekatkan badan bayi ke badan ibu, perut bayi menempel pada

perut ibu.

8) Sentuhkan bibir bayi ke puting, dan tunggu sampai mulut bayi

dibuka lebar

9) Segera masukakan puting susu ke dalam mulut bayi sampai

sebagian besar aerola masuk kedalam mulut bayi

Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat

mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar

optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya.

3. Faktor- faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif

a. Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir ( Dewi, 2010).

Umur ibu dapat menentukan kesehatan maternal yang berkaitan

dengan kondisi kehamilan, persalinan, nifas, serta cara mengasuh

bayinya.. Umur 20-35 tahun disebut usia reproduski sehat. Usia

reproduksi sehat merupakan suatu kondisi dimana organ reproduski

telah siap atau matang untuk menjalankan proses reproduksi kaitannya

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id

dalam pemberian ASI eksklusif atau laktasi serta didukung dengan

kematangan psikis atau mental (Purwaningsih, 2009)

b. Pendidikan

Pendidikan akan membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu,

untuk mencari pengalaman. Pengetahuan yang dimiliki akan

membentuk suatu keyakinan untuk melakukan perilaku tertentu dalam

pendidikan pemberian ASI eksklusif (Haryono, 2014). Pendidikan

dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang

akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan

serta dalam pembangunan, pada umunya makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah menerima informasi. (Dewi, 2010).

c. Pekerjaan

Pekerjaan adalah aktivitas sehari- hari yang dilakukan ibu di luar

pekerjaan rutin rumah tanggga yang tujuannya untuk mencari nafkah

dan membantu suami. Pekerjaan merupakan suatu tindakan yang

dilakukan oleh orang untuk ditekuni dan dilakukan sesuai dengan

bidang kemampuannya sebagai mata pencahariannya. Disebagian

negara berkembang, rata – rata wanita bekerja 12-18 jam perhari

sedangkan pria bekerja 10-12 jam. Wanita masih pula dibebani

dengan berbagai peran dalam keluarga yaitu sebagai pemelihara,

pendidik, penyuluh kesehatan, dan pencari nafkah. Kaum ibu yang

terpaksa harus bekerja untuk mencari nafkah bagi keluarganya

dituntut untuk mampu membagi waktu antara bekerja dan waktu


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id

untuk keluarga. Bekerja bukan alasan untuk tidak memberikan ASI

eksklusif karena waktu ibu berkerja, bayi dapat diberi ASI perah yang

diperah sehari sebelumnya (Yuli, 2014)

d. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil stimulasi informasi yang diperhatikan

dan diingat. Informasi tersebut bisa berasal dari pendidikan formal

maupun non formal, percakapan, membaca, mendengar radio,

menonton televisi, dan pengalaman hidup. Dari pengalaman penelitian

telah terbukti bahwa perilaku seseorang yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan (Notoadmojo, 2010). Dengan adanya

pengetahuan yang cukup diharapkan informasi tentang kesehatan dan

perilakunya akan lebih berubah dan diterima. Jadi jika pengetahuan

ibu menyusui tentang ASI eksklusif kurang, kemungkinan besar akan

menganggu atau menghambat dalam proses menyusui ibu sendiri.

4. Hubungan faktor pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan .

a. Hubungan umur ibu dengan Pemberian ASI eksklusif pada bayi

umur 0-6 bulan.

Pada faktor umur semakin cukup umur tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir, terutama

keputusan untuk memberikan ASI eksklusif. Dengan bertambahnya

umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psiologis

(mental). Secara garis besar, pertumbuhan fisik terdiri atas empat


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id

kategori perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan proposi,

hilangnya ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru. Pada aspek

psikologis atau mental, taraf berfikir seseorang menjadi semakin

matang dan dewasa (Mubarak, 2011).

b. Hubungan pendidikan ibu dengan pemberin ASI eksklusif pada

bayi umur 0-6 bulan.

Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-

hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas

hidup. Penddikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga

perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk

sikap berperan (Wawan, 2011).

Semakin tinggi tingkat pendidikan yang diperoleh semakin tinggi

pula pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif, sedangkan Ibu

yang berpendidikan rendah akan memberikan ASI dengan tambahan

makanan yang lain karena ibu akan menuruti saran dari keluarga atau

tradisi yang masih kuat dalam lingkungannya tentang ASI tanpa

mencari tahu apakah saran atau tradisi tersebut benar dan baik untuk

bayinya (Anik, 2012)

c. Hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada

bayi umur 0-6 bulan.

Tekanan ekonomi menyebabkan banyak ibu-ibu yang bekerja di

luar rumah, sehingga pemberian ASI eksklusif sering diabaikan,

meskipun sebenarnya bekerja bukanlah alasan untuk tidak


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id

memberikan ASI eksklusif karena waktu ibu bekerja bayi dapat diberi

ASI perah yang diperoleh sebelumnya dari ASI itu sendiri (Depkes,

2008).

Apabila status pekerjaan ibu bekerja maka besar kemungkinan ibu

tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya, dan apabila status

pekerjaan ibu tidak bekerja maka besar kemungkinan ibu dapat

memberikan ASI eksklusifnya. Karena kebanyakan ibu bekerja, waktu

merawat bayinya lebih sedikit, sehingga memungkinkan ibu tidak

memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Bekerja bukan alasan untuk menghentikan pemberian ASI secara

eksklusif selama paling sedikit 4 bulan dan bila mungkin sampai 6

bulan. Dengan adanya cuti hamil selama 3 bulan juga dapat membantu

ibu untuk dapat memberikan ASI eksklusif, ditambah dengan

pengetahuan yang benar tentang menyusui,perlengkapan memerah

ASI yang baik dan dukungan lingkungan kerja seorang ibu yang

bekerja dengan tetap memberikan ASI secara eksklusif (Roesli, 2007)

d. Hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif

pada bayi umur 0-6 bulan.

Pengetahuan merupakan hasil stimulasi informasi yang

diperhatikan dan diingat. Pengetahuan merupakan perilaku paling

sederhana dalam urutan perilaku kognitif. Seseorang dapat

mendapatkan pengetahuan dari fakta atau informasi baru dan dapat di

ingat kembali. Selain itu pengetahuan juga diperoleh dari pengalaman


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id

hidup yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam

mempelajari informasi yang penting (Ade, 2014).

Informasi maupun pengalaman yang didapat seseorang terkait

pemberian ASI eksklusif dapat mempengaruhi perilaku orang tersebut

dalam memberikan ASI eksklusif. Hal ini telah dibuktikan oleh

Anggrowati (2013) dalam penelitiannya yaitu ibu yang memiliki

pengetahuan yang baik berpeluang 5,47 kali lebih besar untuk

menyusui secara eksklusif. Dianning (2010) juga mendapatkan hasil

serupa pada penelitiannya. Ibu yang memiliki pengetahuan yang baik

memiliki kemungkinan 6,7 kali lebih besar untuk menyusui secara

eksklusif dari ibu yang memiliki pengetahuan

commit to user

Anda mungkin juga menyukai