Lecture 9. Cell Injury
Lecture 9. Cell Injury
ADAPTASI SEL
A. PATOLOGI
- Patologi berasal dari kata phatos dan logos. Phatos artinya sakit, logos itu ilmu jadi
patologi itu merupakan ilmu tentang penyakit. Yang dipelajari sangat global tidak
hanya diagnostik.
- Patologi merupkan prinsip dasar penyakit, yang dikemukanan oleh Vircho (bapak
patologi modern) : dasar penyakit itu adalah awalnya dari sel.
- Ex : (tumor ewing sarcoma, small round cell carcoma?) (Tumor ganas pada
tulang dan jaringan ikat pada anak). Sekarang diagnostiknya molekuler, pada
translokasi kromosom 11 dan 22, yang melibatkan gen (EWS1 dan FLI1?)
- Ilmu tentang struktur, biokimia dan perubahan fungsi dari sel jaringan dan organ
yang mendasari penyakit. Jadi gak hanya anatomi, awalnya dari level sel
- Patologi menjembatani ilmu dasar dan ilmu klinis
- Mekanisme mempelajarinya macam-macam, metode menjelaskan penyakit sampe
level molekuler, imunologis, tapi yang konvensional tetep dipake seperti
pemeriksaan morfologi konvensional.
- Dikelompokkan patogi umum dan sistemik
Patologi umum, yaitu mempelajari respon seluler terhadap stimulus secara
umum antar satu organ dengan organ lain
Patologi sistemik yaitu misalnya musculoskeletal belajar tentang patogi
sistemik
2. Patogenesis, pato artinya sakit dan genesis artinya terbentuknya. Jadi patogenesis
yang dipelajari adalah perubahan yang terjadi, baik perubahan molekuler, struktural,
fisiologis yang terjadi setelah sel itu expose dengan agent seperti injury atau stimulus
yang lain, sampe timbulnya penyakit yang spesifik.
B. OVERVIEW
- Patologi menjelaskan penyakit dari penyebab patogenesis perubahan
morfologi (baik yang bisa dilihat mata ataupun yang pake molekuler) perubahan
fungsi dan manifestasi klinis.
- Secara umum sel itu berada dalam rentang fisiologis, struktur yang sempit karena
keterbatasan sel itu sendiri atau batasan dari tetangganya atau matriks sel di
sekitarnya. Tapi sel selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan homeostasis,
yaitu keadaan dia bisa berfungsi normal.
- Jika ada stimulus patologis dari luar, ataupun peningkatan stressor fisiologi dari
dalam sel itu sendiri, pertama-tama sel akan berubah atau beradaptasi
- Pada ambang tertetu apabila stimulusnya berlanjut, maka sel akan mengalami injuri.
- Kadang- kadang dia gak perlu adaptasi dulu bisa langsung injury, atau kalo ada
gangguan genetik yang memepengaruhi protein esensial untuk sel itu, sel bisa
langsung injury.
- Sel injuri itu bisa reversibel bisa irreversibel
Reversibel, kalo stimulus dihilangkan sel bisa balik normal
Irreversibel, selnya mati meskipun stimulusnya dihilangkan selnya akan tetap
mati, tidak bisa balik normal lagi
Ada 2 jenis kematian sel
a. Nekrosis
b. Apoptosis
- Stimulus tertentu juga menimbulakan perubahan berupa akumulasi bahan intrasel
(ex pada kelainan genetik tertentu, sehingga gak ada enzim terentu, metabolisme
tidak bisa terjadi dan akhinya terakumulasi), kalsifikasi biasanya terjadi pada
jaringan yang nekrosis
- Perubahan stimulus bisa menimbulkan penuaan sel
Sel itu selalu berusaha untuk membuat keadaannya normal
(homeostasis). Kalo ada stressor dari dalam maka sel akan
beradaptasi, kalo dia gak bisa beradaptasi dia akan
mengalami injury. Kalo stressornya langsung injurius
maka selnya langsung injury. Kalo dia berat dari awal atau
pelan tapi lama-lama memberat progresif, sel akan
mengalami cereda irreversibel berupa nekrosis atau
apoptosis, sementara kalo dia ringan dan sesaat atau
sebentar, sel mengalami cedera reversibel, kalo progres
dan persisten bisa mengalami irreversibel
1. HIPERTROPI
Hipertropi merupakan peningkatan ukuran dari sel, misalnya membesar.
Terjadi karena peningkatan sintesis dari komponen struktural sel. Jadi kalo
membesar tentu perlu penyusun yang lebih banyak.
Terjadi pada sel yang tidak punya kemampuan membelah
Kedua- duanya bisa ada baik hiperplasi maupun hipertropi. Hipertropi dan
hiperplasi stimulus sama kalo sel bisa membelah berarti hiperplasia kalo gak
hipertropi.
Bisa terjadi pada keadaan fisiologis maupun patologis
2. ATROPI
Atropi berkurannya ukuran dari sel, akhirnya jaringan dan organel mengecil.
Atropi fisiologis
a. Pada struktur embrionik, jadi dalam perkembangannya dalam beberapa
struktur embriologi kita hilang, misalnya ada namanya notokor, notokor
itu lempeng saraf, notokorya ilang jadi nukleus pulposus, contohnya
kelenjar timus maturasi sel T, nanti begitu dewasa timus akan atropi
b. Post partum, kan kalo orang hamil rahimnya besar, habis hamil kan
mengecil karena selnya mengecil dan ada apoptosis juga
Atropi Patologis
a. Lokal
b. Generalized
` Penyebab atropi
b. Hilangnya inervasi, otot perlu saraf untuk bergerak kalo sarafnya gak ada bisa
atropi, misalnya pada orang stroke harus dilatih biar gak atropi
Mekanisme
Untuk mempertahankan sel itu diperlukan pembentukan
keseimbanagn antara pembentukan dan degradasi struktur
protein nya. Protein degradasi meningkat, semetara
sintesisnya berkurang, mekanisme nya dengan cara
menurunkan aktivitas metabolisme
Sementara degradasi meningkat dengan cara, sel itu akan
dibawa ke ubiquitin proteosome pathway, jadi proteinnya
ditandai dengan ubiquitin, nanti dibawa ke proteosome
untuk di dedegradasi. Atau ada juga yang di autophagy
Banyak penyakit degenerative dikaitkan dengan proses
autophagy
3. HIPERPLASIA
Hiperplasia, selnya tambah banyak, sel penyusul sel tambah banyak sehingga
sel organ tambah besar akibat respon dari adanya stimulus
Terjadi pada sel dewasa yang punya kemampuan membelah
Hiperplasia Fisilogis
a. Hormonal, contohnya pada wanita karena pengaruh estrogen dan
progresteron itu membuat endometrium dan organ genitalia yang
respon dnegan hormon tersebut bisa mengalami hiperplasia fisiologis.
Begitu hormonnya hilang dia lepas, jadi menstruasi
b. Compensatory, contohnya pada orang yang transplantasi hati, kan
transplan pake orang hidup, hatinya dibaginya 2. supaya bisa satu hati maka
Mekanisme hiperplasia
sel hati yang setengah itu dikasi stimulus yaitu growth factor, steroid, agar
Kalo pada
sel hati bisa membelah hati,dia
sampe selpunya
hati pada keadaan
volume normal
1 hati, diem pada
baik donor G0, kalo ada
maupun
stimulan yang sesuai dia masuk ke dalam siklus sel. Ataupun sel yang
resipien hiperplasi itu berasal dari stem cell (sel punca), di beberapa jaringan
Patologis itu pada keadaan
dewasaabnormal
punya kelompokan stem cell salah satunya di hati dekat kanal
hearing?, ada oval cell yang berfungsi sebagi stem cell. Stem cell nya
gak ilang, ada namanya asimetric replikasi, jadi stem cell sebagian
berdiferensiasi jadi sel dewasa, sebagiannya tetap jadi stem cell, bisa
berasal dari stem cell selama rangka jaringan (connective tissue) sel
hati masih bagus, kalo rangkanya rusak maka jadi sirosis atau fibrosis
hati. Ko eksis pada ibu hamil bisa hiperplasia dan hipertropi
4. METAPLASIA
Metaplasia merupakan Perubahan dari satu tipe sel (epitel atau mesenkimal)
menjadi tipe sel yang lain
Jenis metaplasia
a. Epitalia metaplasia
1. Squamous metaplasia
2. Columnar metaplasia
b. Metaplasia jaringan ikat
1. Myositis osifikasi
Misalnya kalo metaplasia squamous itu dari columnar berubah jadi squamos, yang berubah itu stem cell nya
(metaplasi squamos pada endoservic), sering terjadi dengan banyak organ, sering pada respiratory track, pada
perokok kronis. Epitel saluran nafas bagian bawah itu dilapisi epitel kolumnar lama-lama karena iritasi kronis baik
fisik atau kimia berbah jadi squamus karena epitel squamos relatif lebih tahan iritan itu. Tapi metaplasi itu seperti
pedang bermata dua. Satu sisi dia protektif, sisi lain dia mencederai kita karena proteksi alami dari epitel saluran
nafas itu, mislanya silia, mukus itu hilang, jadi kalo ada debu masuk aja langusng dan tertanam di paru-paru. Mukus
gak ada yang merupakan perangkap bakteri, kalo fak ada kuman langsung masuk ke alveoli.
Metaplasia merupakan fertil soil untuk malignansi, kalo dia persisten lama-lama jadi malignansi. Jadi kalo pada
perokok keganasan pada saluran nafas merupakan tipe squamous. Yang tipe kelenjar gak berhubungan dengan
merokok
Metaplasi juga bisa terjadi pada iritasi kronik di tempat lain, misalnya pada batu saluran kemih, atau batu saluran
kelenjar saliva lama-lama kandung kemih jadi metaplasi squamous. Metaplasi squamous perubahan akhirnya jadi
squamous. Fertil soil cancer tipe squamous, cervix utery juga
Metaplasi columnar atau granuler contohnya pada barred esofagus,
normalnya esofagus dilapisi epitel squamous. Secara alami pada orang normal,
esofagus dilewati makanan yang masih kasar, artinya berserat proteksi alaminya
adalah epitel squamous berlapis. Pada px gastroesofagal reflux disease, yaitu
asam lambungnya naik ke esofagus, lama-lama esofagus akan beradaptasi
seprti di lambung. Supaya dia bisa survive.
Meknismenya, yaitu metaplasi terjadi karena reprogramming stem cell. Jadi
tidak dari sel dewasa berubah jadi sel dewasa yang lainnya, stem cell nya yang
mengalami reprogramming. Ada sel dewasa yang punya stem cell.
Metaplasi pada connective tissue yaitu adanya trauma pada otot atau
hematum sekian lama bisa terjadi penulangan di tempat tersebut, makanya
namnya myocitis ossificants(jaringan ikat).
Yang menstimulasi perubahan diferensiasi ini diduga kalo iritasi kronis atau
inflamasi adalah oleh cytokines, growth factor, ECM yang memicu ekspresi
gen tertentu yang mendorong sel ke jalur diferensiasi yang lain dari yang
seharusnya.
Pada orang kekuranagan vitamin A atau hipervitaminosis bisa terjadi
metaplasi sqamous pada respiratory track. Defiensi akan mempengaruhi
transkripsi gen, sehingga mempengaruhi terbentuknya protein.