Anda di halaman 1dari 25

LECTURE 3.

HISTOLOGY OF RESPIRATORY SYSTEM

LIGHT BLUE : DOKTER ARIJANA, M.Si.Med


A. INTRODUCTION

- Menonton video, ada diliatin trakea tulang rawannya bentuk C-shape

- Ada bagian anterior dan posteriornya

- Tadi tulang rawan nya kan kek cincin nah makin ke dalem pecah pecah dia
- Epitelnya khas yaitu pseudostratified (berlapis semu ada silianya), bedakan dengan

epitel bibir yang basah-basah itu epitel berlapis pipih

- Silianya bisa ngangkat mukus dari bawah keatas

- Lebih baik tonton videonya ya guys 

- Ada hidung  faring (naso, oro sama laringo)  laring, disini ketemu pita suara

semu dan sejati (yang semu superior, yang sejati yang kek garis 2 *nonton video
lagi *) di pita suara sejati ada otot skelet tapi gak keliatan, epitelnya berlapis pipih

sama kek di bibir  trakea (bentuk cincin)  bronkus kanan kiri (ada yang tajam

dan ada yang lebih datar)  bronkus terminalis, disini gaada tulang rawan, tulang

rawannya dari atas utuh makin kebawah makin hilang  alveolus (terjadi
pertukaran gas)

- Epitelnya juga berubah dari hidung tu pseudostratified  pipih (bisa bertukar


oksigen dan CO2)
B. SISTEM PERNAFASAN

- Bagian konduksi saluran nafas ekstra pulmuner  ini zona konduksi yang Cuma
pipa aja Cuma menghantarkan oksigen dan CO2

- Bagian konduksi saluran nafas intra pulmoner  ini yang terlibat pertukaran gas

ke darah

- Bagian respirasi

C. CAVUM NASI (RONGGA HIDUNG)

- Struktur histologis :

 Epitel
 Tunika propria

- Regio:

1. R. Vestibularis (vestibulum nasi)  yang ada bulu

2. R. Respiratorius  yang ada konka


3. R. Olfactorius  dipangkal yang ada indra penciuman

4. Sinus Paranasales

**
1) REGIO VESTIBULARIS

 Struktur Histologis : ini mirip yang dikulit di kumis, ada bulu-bulu juga

 Epitel : berlapis pipih menanduk

 Tunika propria:
folikel rambut

kelenjar keringat

kelenjar minyak

papil-papil kulit
 Folikel rambut & kelenjar makin kedalam makin berkurang

 Vibrissae

2) REGIO RESPIRATORIUS

 Ini yang ada konka, jadi ini yang bisa buntu kalo kita pilek, ini bisa tersumbat

karena dia bisa membengkak kayak ereksi pada penis

 Mukosa hidung/Membrana Schneider


 Struktur histologis :

 Epitel :
berderet bersilia (sel silindris, sel basal, sel goblet)  ini epitelnya udah

mulai berubah udah kearah yang agak basah-basah yaitu berderet

bersilia, di video gak keliatan kecuali di mikroskop

basal lamina tebal (khas)


 Tunika propria :

jaringan ikat fibroelastis

kelenjar mukus/seromukus

jaringan erektil (vena kecil, otot polos)


mukoperiosteum, mukoperichondrium

limfosit & limfonodus

- pseudo artinya palsu, dan stratified artinya berlapis


- kesannya kan berlapis-lapis atas bawah. Yang diatasnya palsu soalnya sebenernya

dia sel nya langsung kebawah karna kejepit oleh tetangganya makanya kek seolah-

olah berderet

- TERIMA AJA DULU


- Pokoknya kalo pernapasan pseudostratified
3) REGIO OLFACTORIUS
 Mirip respiratorius Cuma ada modifikasi

 Mukosa pembau

 Struktur histologis :

 Epitel :
berderet (sel pembau, sel penyangga, sel basal)

basal lamina tipis

 Tunika propria :
tebal, sabut-sabut elastis

gabungan serat saraf pembau

pembuluh darah, limfosit

kelenjar Bowman
> serus

> tubuloalveoler bercabang-cabang

 Pada sel pembau

silia olfaktoria  membrana limitan olfaktori


Filum olfaktorium

 Sel basal : regenerasi sel penyangga dan pembau


- Ada A (panah kuning), B (panah biru) dan C (panah hijau)
- Regio tempat menyaring debu? A

- Regio untuk melembabkan? B

- Regio untuk penciuman? C

- Regio yang epitelnya mirip kulit? A


- Regio yang ada bulu-bulu? A

- Yang bisa bengkak kalo pilek? B

- Yang ada konka-konka? B


- Kalo ada meatus-meatus? B  kan ada sinus nih, ada tulang berongga, nanti ada

meatus inf dan sup

- Kalo di A epitelnya lapis pipih menanduk

- Kalo di B epitelnya psuedostratified


- Kalo C epitelnya khusus 3  sama-sama ada silia, tugasnya untuk membuang

mukus, tapi kalo di C silianya spesial yaitu merubah zat kimia menjadi listrik. Jadi

kalo ada impuls silia ini yang mengubah menjadi listrik  diteruskan ke otak. Ada
kelenjar bowman yang mencuci zat kimia tadi. NANTI KELUAR DI UJIAN, DI REGIO

OLFAKTORIUS ADA KELENJAR BOWMANN


 Sel olfaktori

 Sel penyangga  yang ijo-ijo, ini yang memberi makan sel olfaktorius

 Sel basal  kalo ada yang mati akan diganti

- Kelenjar bowmann khasnya di? C


**

- Kita ke nasofaring, berarti faring yang depannya ada naso. Kalo orofaring, faring

yang depannya ada oral. Laringofaring bawahnya itu langsung laring

- Disini (di trakea) itu peralihan tapi pada akhirnya ngikut pseudostratified
4) SINUS PARANASALIS

 Sinus Frontalis
 Sinus Ethmoidalis

 Sinus Sphenoidalis

 Sinus Maxillaris

 Struktur histologis sesuai dengan regio respiratorius  ini yang ditanya


pada saat ujian  jadi sinus itu gaada bulu hidung, kalo ada mungkin babi

soalnya ngupilnya kedalem 

D. PHARYNX

- Nasopharynx : Udara
- Oropharynx : Makanan/Udara

- Laringopharynx : Udara

**

- Struktut histologis
 Mukosa : Epitel sesuai jenis pharynx
 Berderet pada nasopharynx

 Berlapis pipih pada oropharynx

 Berlapis silindris  peralihan


 Tunika propria :

 Jaringat ikat fibrous

 Kelenjar seromukus
 Limfosit/limfonodus

 Lapisan otot : otot bergaris


 Adventisia : Jaringan ikat fibrous
E. LARING

- Struktur histologis :
 Mukosa

 Tulang rawan elastis & hyaline

 Otot ekstrinsik & intrinsik

- Mukosa :
 Tipis dan pucat

 Lipatan-lipatan mukosa  plica

 plica ventricularis (FVC = False Vocal Cord)  palsu  lebih superior 

epitel pseudostratified
 plica vocalis (TVC = True Vocal Cord)  sejati  lebih inferior  epitel kek

bibir (berlapis pipih tak menanduk)

 Recessus laryngis (Morgagni)

 Ventriculus laryngis

- Ini potongan sagital


- Ada yang palsu lebih ke superior dan yang sejati lebih ke inferior

- Di plika sejati ada otot skelet


- Kalo yang palsu ada epitel pseudo

F. EPIGLOTIS

- Epiglotis ini nutupin laring kalo kita lagi makan, makanya kalo kita makan makanan

gak kedepan kehidung tapi turun ke esofagus. Makanya kalo makan gakboleh
ngomong soalnya pita suara kan perlu udara jadi ntar dia kebuka, maka nasinya

masuk ke faring

- INI GAK KELUAR

- Katup :
 kerangka tulang rawan elastis

 kedua pihak ditutupi mukosa

Struktur Histologis :

- Epitel :
 Depan berlapis pipih tak menanduk.

 Belakang atas berlapis pipih tak menanduk, taste bud (+)

 Belakang bawah berderet dengan sel goblet.

- Tunika propria :
 jaringan ikat fibroelastis

 kelenjar seromukus
- ke kesini (kiri) laring (ini epitelnya pseudo), kesini (kanan) orofaring (epitelnya

berlapis pipih)
- kemudian ke trakea, di video keliatan cincin nya ini
- INI KELUAR UJIAN  bentuk C-Shape

- Di posterior ada esofagus

- Ada bronkus primer dan sekunder, masih ada tulang rawan tapi discontinuitas

G. TRACHEA

- Pars Cartilagenes  bagian yang ada tulang rawan

- Pars Membranacea  bagian yang gak ada tulang rawan, ini isinya otot polos (cek
gambar sebelumnya)

**

Struktur Histologis :

- Mukosa :
 Epitel berderet bersilia dengan sel goblet, sel Kulchitsky  endokrin, sel sikat

(brush cells)

 Tunika propria : jaringan ikat fibroelastis, kelenjar mucous & seromucous,


limfonodus
- Tulang rawan : hyalin, tapal kuda (C-shape), membuka ke belakang. Otot polos cir-

long (pars membranacea


- Tunika adventitia : jaringan ikat fibroelastis

- Ini pars cartilage (panah hijau) ini pars membranasea (panah kuning) ada otot
polosnya

- Udara akan masuk disini (sekitaran panah merah)

H. BRONCHIAL TREE

- Bronchus dengan percabangannya yang berakhir sampai dengan alveoli.

- Bronchus primer  Bronchus sekunder  Bronchiolus  Bronchiolus terminalis

(menyilangnya disini)  Bronchiolus Respiratorius  Ductus alveolaris  Saccus


alveolaris  Alveolus

- Dari bronciolus respi sampe alveolus gak ada tulang rawan

- Dari atas berderet epitelnya

- Di bronkiolus, bronki terminal dan bronki respi epitelnya kuboid


- Kalo di ductus alveo, saccus alveo dan alveolus itu epitelnya pipih
I. BRONCHUS PRIMER
- Mukosa :

 Epitel berderet bersilia dengan sel goblet  ini mirip trakea

 Tunika propria : jaringan ikat fibroelastis, kelenjar mukoserus, limfonodus,

limfosit
- Tunika muskularis : otot polos 2 bendel, spiral (otot Reisessen)

- Tulang rawan : hyalin, lempengan  yang membedakan adalah tulag rawan,


dimana tulang rawannya sudah terpecah menjadi lempengan
- Tunika adventitia: jaringan ikat fibrous.

J. BRONCHUS SEKUNDER

- Mukosa :
 Epitel berderet bersilia dengan sel goblet

 Tunika propria : sabut elastis banyak, sabut retikulin dan kolagen sedikit,

kelenjar (+), limfonodus, limfosit


- Tunika muskularis : otot polos 2 bendel, spiral

- Tulang rawan : bentuk cincin  benjolan-benjolan tulang rawan hyalin.


 Tadi kan cincin diatas, makin kebawah makin kecil disebut benjolan

- Ini kalo paru dipotong kita bisa liat tulang rawannya udah kecil-kecil (lingkaran

kuning)
- Ada bronkiolus terminal ini langsung otot polos (lingkaran merah)

- Misalnya ada kasus asma, maka otot polosnya kontraksi kan tapi karena ada tulang

rawan jadi kontraksinya gak terlalu bikin sesek


- Kalo di bronkiolus terminal kan gak ada tulang rawan, jadi lebih bersuara dia kalo

asma. Jadi pas narik napas gak apa karena otot polosnya masih baik-baik aja, pas

ngeluarin jadi bunyi “ngikkkkkkk”

- Yang banyak bolong-bolongnya itu tempat pertukaran oksigen


- Disini ada tulang rawan

- Epitelnya kuboid dan akhirnya jadi pipih


- Pertanyaan yang sering, kenapa avleoli around alveolar duct bisa kembung? Karena

ada surfaktan yang dihasilkan oleh pneumosit tipe II

K. BRONCHIOLUS TERMINALIS

- Mukosa :
 Epitel selapis kubis/silindris, silia (+) atau (-), sel goblet jarang

 Tunika propria : tipis, sabut elastis, kelenjar (-)

- Tunika muskularis : otot polos relatif tebal, teranyam dg sabut elastis


- Tulang rawan : (-)

L. BRONCHIOULUS RESPIRATORIUS

- Mukosa :
 Epitel selapis silindris dengan silia, selapis kubis tanpa silia, sel Clara  sel

sekretoris, sel goblet (-)

 Tunika propria : tipis, sabut kolagen, kel (-)

- Tunika muskularis : otot polos sangat tipis, terputus-putus,teranyam dengan sabut


elastis

- Tulang rawan : (-)

- Bedanya di otot polos sama-sama gak punya tulang rawan


M. DUCTUS / SACCUS / ALVEOLI
- Epitel selapis pipih = sel alveoli tipe I (Pnemosit tipe I)

- Epitel selapis kubis = sel alveoli tipe II

 (Pnemosit tipe II)

 sel septal
 Great alveolar cell

N. PEMISAH ANTARA DARAH – UDARA (BARIER RESPIRASI)

1. Sitoplasma endotel kapiler


2. Basal lamina endotel kapiler
3. Basal lamina sel epitel alveoli
4. Sitoplasma sel epitel alveoli

5. Surfaktan
O. SEPTUM INTER ALVEOLARE

- Sel septum
- Makrofag (alveoler)

- Leukosit
- Fibroblast

- Sabut retikulin

- Bayi prematur surfaktannya sedikit


- Karena bayi prematur surfaktannya dikit jadi gak bisa ngembang dengan sempurna

dan lembut jadi udaranya gak bisa berputar dengan sempurna


- Jadi kompensasinya dengan mempercepat frekuensi  membutuhkan banyak

tenaga  mati

- Ini gambar alveoulus yang dipotong, yang mana penghasil surfaktan? Sel
pneumosit tipe II atau nama lainnya septal cell yang kuning tu selnya kuboid. Kalo

yang tipe I (lingkaran hijau) baru pipih

- Ini ada kapiler juga


- Pure of kohn itu merupakan jalan pintas antara alveolus dan ruang terbuka oksigen

(?)
P. S U R F A K T A N
- Protein fosfolipid aktif (dipalmitoyl phosphatidylcholine)

- Melapisi permukaan alveoli

- Disintesis oleh sel septal (Pnemosit tipe II)

- Fungsi :
 Mematangkan paru-paru

 Mengatur ketegangan alveoli

 Melicinkan gerakan alveoli


 Merangsang pernafasan (bayi)

- Bila produksi menurun (pada bayi prematur)  Respiratory Distress Syndrome 

INI KELUAR UJIAN


- Pleura yang melapisi dinding thorax = parietal

- Pleura yang melapisi paru : visceral


- Ini ada cavum (costodia.....) ini ada cairan dikit ini normal, tapi kalo edema itu akan

mendesak paru ada air fluid level, jadi begitu ada cairan maka paru-parunya akan
terlihat gelap

Q. PLEURAL CAVITIES

Serous pleura
- Pleura parietal: menutupi permukaan dalam dinding toraks, memanjang sepanjang

diafragma dan mediastinum

- Pleura visceral: menutupi permukaan luar paru-paru, meluas ke fisura lobus

- Cairan pleura: mengurangi gesekan antara permukaan parietal dan visceral

Anda mungkin juga menyukai