Anda di halaman 1dari 10

...

...
...
...
...
PONDASI
PONDASI ...
...
...
SKB ..
STRUKTUR
STRUKTUR DAN
DAN KONTRUKSI
KONTRUKSI BANGUNAN
BANGUNAN
ACHMAD HABIB RIKZA FERDIANSYAH (H03218002)

MUIZZATUL ILAH (H03218016)

DEWI APRILASARI (H93218060)

DOSEN PENGAMPU :
KUSNUL PRIYANTO S.T., M.T., IPM.
P ENGERTIAN
ONDASI
Pondasi suatu bangunan adalah konstruksi
bawah yang meneruskan semua beban konstruksi
diatasnya ketanah pendukung atau merupakan
elemen penghubung antara konstruksi atas
dengan tanah (Bowles, 1986).

Pondasi tiang pancang adalah suatu struktur


pondasi berbentuk tiang yang penempatannya
pada lapisan tanah pendukung. Sistem kerja
pondasi jenis ini dikaitkan dengan kapasitas
dukung tanah, didasarkan pada kapasitas dukung
ujung tiang maupun lekatan tanah pada keliling
permukaan tiang pancang (Sardjono, 1988).

JENIS
MATERIAL
PENYUSUN
Tiang Pancang Beton
Precast Reinforced Concrete Pile

Precast renforced concrete pile adalah tiang


pancang dari beton bertulang yang dicetak
dan dicor dalam acuan beton (bekisting),
kemudian setelah cukup kuat lalu diangkat
dan dipancangkan.

Karena tegangan tarik beton adalah kecil dan praktis dianggap sama dengan nol,
sedangkan berat sendiri dari pada beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini
haruslah dieri penulangan-penulangan yang cukup kuat untuk menahan momen
lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan. Karena berat
sendiri adalah besar, biasanya pancang beton ini dicetak dan dicor di tempat
pekerjaan, jadi tidak membawa kesulitan untuk transport.
Tiang pancang ini dapat memikul beban yang besar (>50 ton untuk setiap tiang), hal ini
tergantung dari dimensinya. Dalam perencanaan tiang pancang beton precast ini panjang
dari pada tiang harus dihitung dengan teliti, sebab kalau ternyata panjang dari pada tiang
ini kurang terpaksa harus dilakukan penyambungan, hal ini adalah sulit dan banyak
memakan waktu.Reinforced Concrete Pile penampangnya dapat berupa lingkaran, segi
empat, segi delapan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

T EKNOLOGI
STRUKTUR

Metode Terbaru Pemancangan Tiang Pancang


Teknologi Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) atau dikenal dengan
nama ‘Press in Pile’ merupakan metode pemancangan terbaru
sebagai solusi pemancangan pondasi tiang pancang pada
lingkungan padat hunian. Secara umum teknologi ‘Press in Pile’
mengurangi masalah lingkungan saat pekerjaan pemancangan
pondasi tiang pancang, lebih praktis, lebih cepat dan lebih ekonomis.

Pondasi tiang pancang menurut pemasangannya


Proses pemancangan dimulai dengan tiang pancang diangkat dengan
bantuan service crane yang tergabung dalam unit HSPD dan dimasukkan
peralatan ke dalam lubang pengikat tiang atau yang disebut “Clamping Box“,
kemudian sistem jack-in akan naik dan mengikat atau memegangi tiang
pancang tersebut, ketika tiang sudah dipegang erat oleh “Clamping Box“,
maka tiang mulai ditekan tiap 1,5 m. Di saat pemancangan dilakukan check
verticality tiang pancang setiap kedalaman 0,5 m s/d 2 m.
Untuk mengetahui besarnya tekanan yang diberikan pada tiang pancang pada alat ini
dilengkapi dengan manometer oil pressure yang terletak pada ruang control / kabin.
Besarnya tekanan yang diberikan kemudian dikonversikan ke pressure force dengan
menggunakan tabel yang ada.

Bila “Clamping Box “ hanya mampu menekan tiang


pancang sampai bagian pangkal lubang mesin saja, maka
penekanan dihentikan dan “Clamping Box“ bergerak naik
ke atas untuk mengambil tiang pancang sambungan yang
disiapkan atau dolly bila tidak dilakukan penyambungan.

Apabila dilakukan penyambungan pada tiang


pancang maka tiang sambungan (upper pile) diangkat
dengan bantuan “service crane” dan dimasukkan ke
dalam “Clamping Box“ seperti pada awal permulaan
pemancangan tiang pancang pertama (bottom pile).
Bila tiang sudah dipegang erat oleh “Clamping Box”,
maka tiang mulai ditekan mendekati tiang pancang
pertama (bottom pile). Penekanan dihentikan sejenak
saat kedua tiang sudah bersentuhan. Hal ini dilakukan
guna mempersiapkan penyambungan kedua tiang
pancang dengan pengelasan.Sebelum pengelasan
cek kembali verticality tiang.

Setelah pengelasan selesai tiang kemudian ditekan


kembali hingga kedalaman yang direncanakan
atau sesuai dengan desain load / beban rencana
tiang pancang.
K ELEBIHAN DAN
EKURANGAN

Kelebihan

Pondasi tiang pancang mempunyai tegangan yang


kuat karena ia terbuat dari mutu beton terbaik.

Dengan menggunakan pondasi tiang pancang,


konstruksi galian pada tanah akan lebih minim
sebab Reinforced Concrete Pile
pengaplikasiannya tidak dipengaruhi tingga muka
air tanah.

Reinforced Concrete Pile (pondasi tiang pancang)


dapat dihitung sebagai fiction pile atau bearing pile.

Produk pondasi tiang pancang sangat awet


bahkan untuk puluhan tahun lamanya bila
dibandingkan dengan kayu.

Jika mutu beton berkualitas terbaik, otomatis beton


dekkingnya pun tebal sehingga ia bisa melindungi
bagian dalam tulangan beton bila terkena air
maupun bahan kimia korosif, hal ini menjadikannya
lebih kuat dan awet disegala kondisi.

Kekurangan

Produk tiang pancang beton memiliki bobot


yang sangat berat dan dimensinya besar. Jadi
sangat tidak memungkinkan bila produksi RCP
ini dilakukan pada pabrik, karena proses
pengangkutannya nanti akan sulit dan
memakan biaya yang mahal.

Dalam proses produksinya, produk tiang


pancang membutuhkan waktu untuk
memastikan kualitas beton cukup keras
dengan maksimal. Karena hal ini akan
mempengaruhi kualitasnya dalam menahan
beban yang berat.

Proses produksi tiang pancang yang harus


dilakukan dengan cermat, terutama pada
ukuran panjang yang dimilikinya. Jika tiang
pancang ternyata memiliki ukuran tinggi yang
kurang, akan sangat sulit dalam melakukan
penyambungan karena membutuhkan
penyambungan khusus.
INOVASI
STRUKTUR
TERKINI
Ada insiprasi inovasi dari bapak Joni Juni
Adi perihal cara mengangkut tiang
pancang ke lokasi yang sulit terjangkau
kendaraan besar, ide tersebut muncul
ketika mengalami kesulitan untuk
mendatangkan tiang pancang ke lokasi
proyek di Alabio Kalimantan selatan,
mengingat lokasinya yang hanya bisa
ditempuh dengan kendaraan kecil
sepanjang 5 km, maka cukup sulit dalam
mendatangkan material pondasi precast
ini. Namun sulit bukan berarti tidak bisa,
setelah dilakukan olah pikir maka
tercetuslah inovasi dengan memberikan
dua roda pada satu tiang pancang
sehingga bisa ditarik oleh truck ukuran
kecil, beberapa tenaga kerja ikut
mengiringi perjalanan untuk memastikan
agar tiang dalam kondisi aman dan bisa
berjalan dengan lancar, beginilah foto
penampakanya

Terlihat pada foto sebuah tiang pancang yang diberi dua roda depan belakang, sedang
ditarik oleh mobil pick up sambil di jaga keseimbangnya oleh seorang tukang bangunan,
melihat foto tersebut lalu muncul pertanyaan bagaimana kalau menemui jalan belok,
misalnya tikungan 90 derajat apakah bisa? ternyata hal itu juga sudah diperhitungkan
dengan membuat roda yang bisa diputar seperti gambar berikut ini.

Dari segi biaya tentu akan membutuhkan dana yang lebih besar dari kondisi normal seperti
pengangkutan tiang pancang pada pembangunan gedung ditepi jalan raya, hal ini bisa
menjadipelajaran berharga bagi kontraktor agar meneliti lokasi proyek dengan sedetail
mungkin sebelum ikut thender dan sudah memperkirakan metode kerja dari awal agar
dapat direncanakan biayanya dan menentukan harga tawar yang pas. Untuk
pengangkutan alat pancang akan lebih mudah karena bisa dibuat sistem bongkar pasang,
yaitu dibongkar agar bisa diangkut dengan kendaraan kemudian dirangkai kembali di lokasi
proyek.
G AMBAR
SESUAI
SNI
Fondasi yang dipakai dalam perencanaan
gedung kampus ini adalah jenis fondasi
tiang pancang dengan dimensi penampang
40x40 cm.

Efisiensi kelompok tiang

Tinjauan tegangan
geser 1 arah

Tinjauan tegangan
geser 2 arah
Penulangan poer

Perencanaan Sloof
Pondasi Tiang Pancang pada
Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya
Cara Menentukan Jenis Pondasi
Dalam pemilihan bentuk pondasi dan jenis pondasi yang memadahi, perlu diperhatikan
beberapa hal yang berkaitan dengan pekerjaan pondasi tersebut. Hal ini disebabkan
tidak semua jenis pondasi dapat dilaksanakan di semua tempat.(Misal penggunaan
pondasi tiang pancang pada daerah padat penduduk tentu tidak tepat meskipun secara
teknis telah memenuhi syarat).Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
pondasi :
Kondisi tanah yang akan dipasangi
akibat konstruksi di atas pondasi (superstructure).
Faktor lingkungan.
Waktu pekerjaan pondasi
Biaya pengerjaan
material pembuatan pondasi di daerah tersebut.
Pemilihan Pondasi Berdasar Daya Dukung Tanah :
Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan
tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal, (misal: pondasi jalur, pondasi
telapak atau pondasi strauss).
Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah
permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang minipile, pondasi
sumuran atau pondasi bored pile.
Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah
maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile.
Standar daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung
tahun 1983 adalah :
Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2).
Tanah sedang (2-5 kg/cm2)Tanah lunak (0,5-2 g/cm2)
Tanah amat lunak (0-0,5 kg/cm2)
Kriteria daya dukung tanah tersebut dapat ditentukan melalui pengujian secara
sederhana.
Misal pada tanah berukuran 1 cm x 1 cm yang diberi beban 5 kg tidak akan mengalami

D AFTAR

P USTAKA

http://eprints.ums.ac.id/58848/13/BAB%209.pdf
http://eprints.umm.ac.id/43598/3/BAB%20II.pdf
http://belajarsipil.blogspot.com/2012/06/cara-menentukan-jenis-pondasi.html?m=1
http://www.ilmusipil.com/cara-mengangkut-tiang-pancang-ke-lokasi-sulit-terjangkau
http://rizaldyberbagidata.blogspot.com/2012/06/pondasi-tiang-pancang-pile-foundation.html
https://alena02.wordpress.com/2011/11/15/metode-pelaksanaan-hydraulic-static-pile-driver-hspd/

Anda mungkin juga menyukai