Disusun Oleh:
AHMAD KHOLID MAFRUR
1810206065
Kelompok :2
Tanggal : Kamis, 11 Juli 2019
A. Latar Belakang
Diabetes melitus atau kencing manis merupakan penyakit yang terjadi akibat
gangguan metabolik menahun yang disebabkan karena organpankreas tidak cukup dalam
memproduksi insulin atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang telah
diproduksi. Akibatnya kadar glukosa di darah meningkat atau juga dikenal dengan
kondisi hiperglikemia (Kemenkes RI, 2014).
Prevalensi penyakit diabetes melitus (DM) setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Merujuk pada data WHO di tahun 1980 tercatat jumlah penderita diabetes melitus di
seluruh dunia mencapai 4,7% (108 juta) dan di tahun 2014 meningkat menjadi 8,5% (422
juta). Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang menjadi permasalahan
serius di dunia, termasuk Indonesia. Penderita diabetes melitus di Indonesia yang telah
terdiagnosis dokter di tahun 2013 mencapai 1,5% kemudian persentasenya bertambah
menjadi 2% di tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini
menduduki peringkat ke-3 dari 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah penderita diabetes
melitus terbanyak.
Diabetes melitusjuga dikenal sebagai “silent killer” atau pembunuh diam-diam yang
mana seringkali penderitanya tidak menyadari menderita diabetes melitus dan akan
menyadari ketika telah terjadi komplikasi (Kemenkes RI, 2014). Komlikasi yang akan
ditimbulkan antara lain gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit
ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru,
gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang, penderita diabetes
melitus yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi pembusukan
(Setiati et al, 2014).
Data WHO menujukkan bahwa di tahun 2016 angka kematian penderita diabetes
melitus mencapai1,6 juta. Sedangkan, di tahun 2012 penderita diabetes melitus yang
meninggal akibat peningkatan kadar gula darah cukup tinggi yakni 2,2 juta dan
persentasenya meningkat pada negara berpenghasilan rendah serta menengah.
Diabetes sudah merupakan suatu penyakit global dan bahkan bisa dikatakan
merupakan suatu epidemik, banyak penelitian dilakukan untuk mencoba mengatasinya.
Saat ini terdapat berbagai penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki kehidupan orang
dengan diabetes, ada yang berusaha untuk mencari obat untuk menyembuhkannya dan
ada pula yang mempelajari dampak diabetes pada beberapa populasi di dunia (Setiati et
al, 2014).
Pengelolaan penyakit DM dikenal dengan empat pilar utama yaitu penyuluhan atau
edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani atau aktivitas fisik dan intervensi farmakologis.
Keempat pilar pengelolaan tersebut dapat diterapkan pada semua jenis tipe DM termasuk
DM tipe II. Untuk mencapai fokus pengelolaan DM yang optimal maka perlu adanya
keteraturan terhadap keempat pilar utama tersebut (PERKENI, 2015).
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan di Dusun Keronggahan I RT 05,
RT 06 dan RT 07 diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat 2 orang warga yang
menderita diabetes melitus, Warga Dusun Kronggahan I banyak yang belum mengetahi
terkait penyakit diabetes melitus (gula) dan hal yang perlu diperhatikan untuk mengontrol
kadar gula darah dalam tubuh dan mengetahui arti dari diabetes melitus, penyebab, serta
tanda dan gejala dari diabetes maupun akibat dari diabtes melitus. Untuk itu, berdasarkan
latar belakang tersebut penulis memiliki ketertarikan untuk melakukan penyuluhan
tentang diabetes melitus di Dusun Keronggahan I RT 05, RT 06 dan RT 07, Trihanggo,
Gamping, Sleman, Yogyakarta.
B. Masalah
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan tentang Diabetes Militus di Dusun Keronggahan
I RT 05, RT 06 dan RT 07, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x30 menit pertemuan diharapkan
masyarakat mengetahui tentang langkah-langkah dari senam kaki untuk diabetes
mellitus
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan intervensi selama 1x30 menit mampu:
a. Masyarakat dapat mengetahui langkah-langkah senam kaki diabetes melitus yang
benar
b. Masyarakat dapat mempraktikkan senam kaki diabetes melitus dengan benar
c. Masyarakat bersedia untuk mempraktikan senam kaki diabetes melitus secara
mandiri
D. Sasaran
Masyarakat tentang DM di Dusun Keronggahan I RT 05, RT 06 dan RT 07, Trihanggo,
Gamping, Sleman, Yogyakarta.
E. Strategi
Penyuluhan (pendidikan kesehatan)
F. Rencana Kegiatan
1. Topik : Senam Kaki Diabetes Mellitus (DM)
2. Metode : Penyajian Materi, Melihat Video dan Demonstrasi
3. Media : PPT, LP, Leafleat, SAP, Video
4. Hari/tanggal : Kamis, 11 Juli 2019
5. Waktu : 16.00 WIB - selesai
6. Tempat :
a. Susunan panitia
1) Ketua/penanggung jawab : Ahmad Kholid Mafrur
2) Sie Dokumentasi : Adi Fajar
Fitri
3) Sie Perlengkapan : Fuad
Firman
4) Sie Acara : Anggita Rohman
Anggi Luckita
Hajar
5) Sie Konsumsi : Furi
Gunarto
6) Penyaji/pemateri : Fitri
Ahmad Kholid Mafrur
b. Tata Tempat
Keterangan:
: Layar
: Operator
: Demonstrator
: Peserta
A. Jenis Kegiatan
1. Perencanaan
a. Persiapan
1) Pengkajian
2) Pengumpulan data dan perumusan masalah
3) Pengumpulan materi
4) Penyusunan acara dan koordinasi
5) Persiapan alat
b. Undangan
1) Peserta : 25 orang
2) Pembimbing PPN-PSIK UNISA : 1 orang
3) Mahasiswa PPN-PSIK UNISA :11 orang
Total Peserta : 47 orang
c. Acara
Penanggung
No Waktu Kegiatan Pembicara
Jawab
1 5 menit Pembukaan, perkenalan Mc Anggita Rohman
pre tes.
3 15 menit Demonstrasi Senam Pemateri Ahmad Kholid
Kaki DM
5 7 menit Post test.dan Praktek Moderator Adhi Fajar
Masyarakat
6 3 menit Penutup Mc Anggita Rohman
2. Pelaksanaan
Teknik pelaksanaannya antara lain:
a. Tahap persiapan
1) Pengkajian
2) Pengumpulan data dan perumusan masalah
3) Pengumpulan materi
4) Penyusunan acara dan koordinasi
5) Persiapan alat
b. Tahap pelaksanaan
1) Setting tempat disusun sedemikian rupa seperti rencana.
2) Acara dibuka dan dilanjutkan pre test. Selanjutnya pemutaran video senam kaki
diabetes mellitus. Dilakukan demonstrasi oleh warga dan dilanjutkkan post test.
3) Penutupan
c. Tahap evaluasi
1) Evaluasi struktur
Perencanaan terlaksana 2 hari sebelum hari pelaksanaan dan undangan
disebarkan 1 hari sebelum acara dilaksanakan.
2) Evaluasi proses
Kegiatan terlaksana sesuai jadwal dengan undangan yang hadir diperkirakan
sebesar 50%, media yang digunakan yaitu LCD, Video, Kursi, Koran dan laptop
. Keaktifan peserta 80% dalam tanya jawab dan diskusi.
3) Evaluasi hasil
Peserta diharapkan mampu memahami dan mempraktekan senam kaki DM
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Disusun Oleh:
AHMAD KHOLID MAFRUR
1810206065
Satuan Acara Penyuluhan dengan topik “Penyuluhan Senam Kaki Diabetes Melitus” telah
diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing untuk disajikan pada tanggal 09 Juli 2019.
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan
I. Tujuan Instruksional
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami tentang senam
kaki diabetes dan diharapkan masyarakat dapat melakukan senam kaki diabetes di
rumah.
II. Materi
(Terlampir)
III. Metode
1. Demonstrasi, Ceramah, Tanya Jawab, leafleat
IV. Media
Video, Laptop, Kursi Koran, Leaflet
V. Proses Belajar :
VI. Evaluasi
1. Jelaskan tentang manfaat senam kaki diabetes mellitus ?
2. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam senam kaki diabetes mellitus ?
PANDUAN PELAKSANAAN
meningkatkan aliran darah ke kaki. Pada area kaki yang kaku, atau
area yang ototnya ketat atau kram dapat merasa lebih baik. Latihan
ketegangan dan kecemasan. 1) Senam kaki dapat dilaksanakan bila pasien memiliki gula darah
Latihan kaki memiliki fungsi yang sangat baik bagi upaya 2) Senam kaki hanya boleh dilaksanakan oleh pasien diabetes yang
pencegahan komplikasi kaki diabetik. Beberapa manfaat yang akan tidak memiliki luka di kaki.
diperoleh adalah sebagai berikut : 3) Pelaksanaan senam dapat dilaksanakan tiga kali sehari, pada
lantai
Sambil meletakkan tumit di lantai, angkat telapak kaki ke putaran 360º dibuat dengan pergerakan pada pergelangan
atas. Kemudian, jari-jari kaki diletakkan di lantai sambil kaki sebanyak 10 kali
10 kali
6 8
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan
Komunitas Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta
Disusun oleh:
AHMAD KHOLID MAFRUR
1810206065
Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyakit Yang Diderita Keluarga
6 Bulan Terakhir
Penyakit Kronik Jumlah Persentase
1. Batuk Pilek 49 47%
2. Asma 8 8%
3. TBC 1 1%
4. Typhoid 0 0%
5. Typhoid abdominalis 0 0%
6. Asam urat 2 2%
7. Hipertensi 8 8%
8. Jantung 0 0%
9. Stroke 0 0%
10. Diabetes mellitus 2 2%
11. Lain-lain 2 2%
12. Tidak ada 37 37%
Total 109 100%
Sumber: Survei Mahasiswa Profesi Ners UNISA Juni 2019
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil survei tercatar 5 warga
(1%) dari 109 penduduk yang terkaji di RT 05 ,06 dan 07 menderita diabetes
melitus.
Disusun oleh:
AHMAD KHOLID MAFRUR
1710206065
6. Peserta penyuluhan
a. Kelompok 2
b. Kelompok Ibu-ibu warga RW 03
7. Susunan panitia:
a. Penanggung jawab : Ahmad Kholid Mafrur
b. Penyaji : Ahmad Kholid Mafrur
c. Sie Acara : Gunarto
d. Sie Konsumsi : Irham Fuadi
e. Sie Dokumentasi : Firman Aji Subahan
f. Sie Perlengkapan : Safitri Nur Wijayanti
Hasil Penyuluhan
1. Evaluasi kegiatan
Masalah Keperawatan Kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
Perilaku Kesehatan Cenderung Kamis, 11 Juli 2019 Faktor Warga:
Beresiko pada masyarakat pendukung: Masyarakat memiliki kesadaran
Dusun Kronggahan I, Tempat : Ibu Nurati Rt 05/03 a. Tempat mendukung dalam masalah penyakit
Gamping, Sleman Yogyakarta. b. Media dan alat cukup Diabetes Militus
lengkap
c. Peserta aktif Kader:
bertanya, kooperatif Membina masyarakat agar
Faktor penghambat : sadar akan pentingnya
a. Beberapa ada yang izin kesehatan sejak sekarang
tidak berangkat karena tentang penyakit Diabetes
ada acara lain Militus
b. Waktu dimulai acara
mundur 30 menit rencana Puskesmas:
pukul 16.00 berubah Membina kader agar warga
menjadi 16.30 karena mau melakukan senam kaki
sebagian ibu-ibu datang Diabetes Militus
terlambat dikarenakan
ada acara lain dahulu
Kesimpulan :
Naik : peserta
Tetap : peserta
Turun : peserta
b. Pengetahuan peserta tentang Keluarga Berencana meningkat dibuktikan
dengan peningkatan hasil dari pre dan post test .