Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

DEMONSTRASI SENAM KAKI UNTUK DIABETES MILITUS


PADA WARGA RT 05-07 PADUKUHAN KRONGGAHAN I
TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

Disusun Oleh:
AHMAD KHOLID MAFRUR
1810206065

PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG DIABETES MILITUS (DM)

Kelompok :2
Tanggal : Kamis, 11 Juli 2019

A. Latar Belakang
Diabetes melitus atau kencing manis merupakan penyakit yang terjadi akibat
gangguan metabolik menahun yang disebabkan karena organpankreas tidak cukup dalam
memproduksi insulin atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang telah
diproduksi. Akibatnya kadar glukosa di darah meningkat atau juga dikenal dengan
kondisi hiperglikemia (Kemenkes RI, 2014).
Prevalensi penyakit diabetes melitus (DM) setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Merujuk pada data WHO di tahun 1980 tercatat jumlah penderita diabetes melitus di
seluruh dunia mencapai 4,7% (108 juta) dan di tahun 2014 meningkat menjadi 8,5% (422
juta). Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang menjadi permasalahan
serius di dunia, termasuk Indonesia. Penderita diabetes melitus di Indonesia yang telah
terdiagnosis dokter di tahun 2013 mencapai 1,5% kemudian persentasenya bertambah
menjadi 2% di tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini
menduduki peringkat ke-3 dari 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah penderita diabetes
melitus terbanyak.
Diabetes melitusjuga dikenal sebagai “silent killer” atau pembunuh diam-diam yang
mana seringkali penderitanya tidak menyadari menderita diabetes melitus dan akan
menyadari ketika telah terjadi komplikasi (Kemenkes RI, 2014). Komlikasi yang akan
ditimbulkan antara lain gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit
ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru,
gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang, penderita diabetes
melitus yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi pembusukan
(Setiati et al, 2014).
Data WHO menujukkan bahwa di tahun 2016 angka kematian penderita diabetes
melitus mencapai1,6 juta. Sedangkan, di tahun 2012 penderita diabetes melitus yang
meninggal akibat peningkatan kadar gula darah cukup tinggi yakni 2,2 juta dan
persentasenya meningkat pada negara berpenghasilan rendah serta menengah.
Diabetes sudah merupakan suatu penyakit global dan bahkan bisa dikatakan
merupakan suatu epidemik, banyak penelitian dilakukan untuk mencoba mengatasinya.
Saat ini terdapat berbagai penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki kehidupan orang
dengan diabetes, ada yang berusaha untuk mencari obat untuk menyembuhkannya dan
ada pula yang mempelajari dampak diabetes pada beberapa populasi di dunia (Setiati et
al, 2014).
Pengelolaan penyakit DM dikenal dengan empat pilar utama yaitu penyuluhan atau
edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani atau aktivitas fisik dan intervensi farmakologis.
Keempat pilar pengelolaan tersebut dapat diterapkan pada semua jenis tipe DM termasuk
DM tipe II. Untuk mencapai fokus pengelolaan DM yang optimal maka perlu adanya
keteraturan terhadap keempat pilar utama tersebut (PERKENI, 2015).
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan di Dusun Keronggahan I RT 05,
RT 06 dan RT 07 diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat 2 orang warga yang
menderita diabetes melitus, Warga Dusun Kronggahan I banyak yang belum mengetahi
terkait penyakit diabetes melitus (gula) dan hal yang perlu diperhatikan untuk mengontrol
kadar gula darah dalam tubuh dan mengetahui arti dari diabetes melitus, penyebab, serta
tanda dan gejala dari diabetes maupun akibat dari diabtes melitus. Untuk itu, berdasarkan
latar belakang tersebut penulis memiliki ketertarikan untuk melakukan penyuluhan
tentang diabetes melitus di Dusun Keronggahan I RT 05, RT 06 dan RT 07, Trihanggo,
Gamping, Sleman, Yogyakarta.
B. Masalah
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan tentang Diabetes Militus di Dusun Keronggahan
I RT 05, RT 06 dan RT 07, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x30 menit pertemuan diharapkan
masyarakat mengetahui tentang langkah-langkah dari senam kaki untuk diabetes
mellitus
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan intervensi selama 1x30 menit mampu:
a. Masyarakat dapat mengetahui langkah-langkah senam kaki diabetes melitus yang
benar
b. Masyarakat dapat mempraktikkan senam kaki diabetes melitus dengan benar
c. Masyarakat bersedia untuk mempraktikan senam kaki diabetes melitus secara
mandiri

D. Sasaran
Masyarakat tentang DM di Dusun Keronggahan I RT 05, RT 06 dan RT 07, Trihanggo,
Gamping, Sleman, Yogyakarta.
E. Strategi
Penyuluhan (pendidikan kesehatan)
F. Rencana Kegiatan
1. Topik : Senam Kaki Diabetes Mellitus (DM)
2. Metode : Penyajian Materi, Melihat Video dan Demonstrasi
3. Media : PPT, LP, Leafleat, SAP, Video
4. Hari/tanggal : Kamis, 11 Juli 2019
5. Waktu : 16.00 WIB - selesai
6. Tempat :
a. Susunan panitia
1) Ketua/penanggung jawab : Ahmad Kholid Mafrur
2) Sie Dokumentasi : Adi Fajar
Fitri
3) Sie Perlengkapan : Fuad
Firman
4) Sie Acara : Anggita Rohman
Anggi Luckita
Hajar
5) Sie Konsumsi : Furi
Gunarto
6) Penyaji/pemateri : Fitri
Ahmad Kholid Mafrur
b. Tata Tempat

Keterangan:
: Layar
: Operator
: Demonstrator
: Peserta

A. Jenis Kegiatan
1. Perencanaan
a. Persiapan
1) Pengkajian
2) Pengumpulan data dan perumusan masalah
3) Pengumpulan materi
4) Penyusunan acara dan koordinasi
5) Persiapan alat
b. Undangan
1) Peserta : 25 orang
2) Pembimbing PPN-PSIK UNISA : 1 orang
3) Mahasiswa PPN-PSIK UNISA :11 orang
Total Peserta : 47 orang
c. Acara
Penanggung
No Waktu Kegiatan Pembicara
Jawab
1 5 menit Pembukaan, perkenalan Mc Anggita Rohman
pre tes.
3 15 menit Demonstrasi Senam Pemateri Ahmad Kholid
Kaki DM
5 7 menit Post test.dan Praktek Moderator Adhi Fajar
Masyarakat
6 3 menit Penutup Mc Anggita Rohman

2. Pelaksanaan
Teknik pelaksanaannya antara lain:
a. Tahap persiapan
1) Pengkajian
2) Pengumpulan data dan perumusan masalah
3) Pengumpulan materi
4) Penyusunan acara dan koordinasi
5) Persiapan alat
b. Tahap pelaksanaan
1) Setting tempat disusun sedemikian rupa seperti rencana.
2) Acara dibuka dan dilanjutkan pre test. Selanjutnya pemutaran video senam kaki
diabetes mellitus. Dilakukan demonstrasi oleh warga dan dilanjutkkan post test.
3) Penutupan
c. Tahap evaluasi
1) Evaluasi struktur
Perencanaan terlaksana 2 hari sebelum hari pelaksanaan dan undangan
disebarkan 1 hari sebelum acara dilaksanakan.
2) Evaluasi proses
Kegiatan terlaksana sesuai jadwal dengan undangan yang hadir diperkirakan
sebesar 50%, media yang digunakan yaitu LCD, Video, Kursi, Koran dan laptop
. Keaktifan peserta 80% dalam tanya jawab dan diskusi.
3) Evaluasi hasil
Peserta diharapkan mampu memahami dan mempraktekan senam kaki DM

Demikian laporan pendahuluan ini saya susun untuk dapat dilaksanakan


sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 09 Juli 2019
Ketua Kelompok Mahasiswa

Irham Fuadi,. S.Kep. Ahmad Kholid Mafrur,. S.Kep.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

(Suri Salmiyati, S.Kep.,Ns.,M.Kes)


SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEMONSTRASI SENAM KAKI UNTUK DIABETES MELLITUS


PADA WARGA RT 05-07 PADUKUHAN KRONGGAHAN I
TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

Disusun Oleh:
AHMAD KHOLID MAFRUR
1810206065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS 'AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan dengan topik “Penyuluhan Senam Kaki Diabetes Melitus” telah
diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing untuk disajikan pada tanggal 09 Juli 2019.

Yogyakarta, 09 Juli 2019


Sasaran Pembuatan Rencana Penyuluhan

Ahmad Kholid Mafrur

Mengetahui,
Pembimbing Lapangan

(Suri Salmiyati, S.Kep.,Ns.,M.Kes)


Pokok Bahasan : Senam Kaki
Sub Pokok Bahasan : Senam Kaki Diabetes
Sasaran : Ibu ibu arisan Rt 05-07 Kronggahan I
PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Juli 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Ibu Nurati
Pemberi Materi : Ahmad Kholid Mafrur

I. Tujuan Instruksional
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami tentang senam
kaki diabetes dan diharapkan masyarakat dapat melakukan senam kaki diabetes di
rumah.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


Setelah selesai mengikuti penyuluhan, peserta dapat:
 Menyebutkan kembali pengertian senam kaki diabetes
 Menyebutkan kembali manfaat senam kaki diabetes
 Menyebutkan kembali hal-hal yang perlu diperhatikan dari senam kaki diabetes
 Menyebutkan kembali langkah-langkah senam kaki diabetes

II. Materi
(Terlampir)
III. Metode
1. Demonstrasi, Ceramah, Tanya Jawab, leafleat
IV. Media
Video, Laptop, Kursi Koran, Leaflet
V. Proses Belajar :

No Komunikator Peserta Waktu


1 Pra interaksi Menjawab salam
Memberikan salam dan berkenalan
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan 5 menit
penyuluhan
3 Isi Menjelaskan dan 5 menit
Menjelaskan materi penyuluhan
mengenai pengertian, manfaat, hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam senam
kaki diabetes.
4 Memutarkan video Senam Kaki. Memperhatikan 15 menit
Mendemostrasikan langkah-langkah Video dan
senam kaki diabetes melitus Mendemonstrasikan
5 Penutup Menjawab 5 menit
Memberikan pertanyaan akhir sebagai
evaluasi
6 Menyimpulkan bersam-sama hasil Mendengarkan
kegiatan penyuluhan
7 Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam
salam

VI. Evaluasi
1. Jelaskan tentang manfaat senam kaki diabetes mellitus ?
2. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam senam kaki diabetes mellitus ?
PANDUAN PELAKSANAAN

SENAM KAKI DIABETES Pengertian

Senam kaki adalah latihan gerakan-gerakan kaki yang dapat

meningkatkan aliran darah ke kaki. Pada area kaki yang kaku, atau

area yang ototnya ketat atau kram dapat merasa lebih baik. Latihan

kaki merupakan gerakan sederhana pada kedua kaki yang

dilaksanakan dengan posisi duduk.

Tujuan dan Manfaat

Latihan atau olahraga mampu memberikan dampak pada

pengendalian kondisi pasien DM melalui :

1) Meningkatkan penggunaan insulin oleh tubuh.

2) Membantu pembakaran lemak tubuh serta membantu

mengontrol berat badan.

3) Meningkatkan kekuatan otot.

4) Meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan kerusakan saraf.


5) Menurunkan stress, meningkatkan relaxasi, menurunkan Hal-hal yang perlu diperhatikan :

ketegangan dan kecemasan. 1) Senam kaki dapat dilaksanakan bila pasien memiliki gula darah

dan tekanan darah yang terkontrol.

Latihan kaki memiliki fungsi yang sangat baik bagi upaya 2) Senam kaki hanya boleh dilaksanakan oleh pasien diabetes yang

pencegahan komplikasi kaki diabetik. Beberapa manfaat yang akan tidak memiliki luka di kaki.

diperoleh adalah sebagai berikut : 3) Pelaksanaan senam dapat dilaksanakan tiga kali sehari, pada

pagi, siang, dan sore hari, masing-masing selama 10-20 menit.


1) Memperbaiki sirkulasi darah
4) Latihan dilaksanakan 2 jam setelah makan.
2) Memperkuat otot-otot kecil

3) Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki


Langkah-langkah senam kaki
4) Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
Langkah-langkah senam kaki adalah sebagai berikut:
5) Mengatasi keterbatasan gerak sendi

6) Mengurangi rasa nyeri, kram dan kaku. 1


Duduk dengan baik di atas kursi sambil meletakkan kaki ke 4

lantai

Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian depan kaki diangkat

ke atas dan putaran 360 º dibuat dengan pergerakan pada


Sambil meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki
pergelangan kaki sebanyak 10 kali
diluruskan ke atas dan dibengkokkan ke bawah sebanyak 10
5
kali.

Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan

Sambil meletakkan tumit di lantai, angkat telapak kaki ke putaran 360º dibuat dengan pergerakan pada pergelangan

atas. Kemudian, jari-jari kaki diletakkan di lantai sambil kaki sebanyak 10 kali

tumit kaki diangkat ke atas. Langkah ini diulangi sebanyak

10 kali
6 8

Letakkan sehelai kertas koran di lantai. Remas kertas itu


Kaki diangkat ke atas dengan meluruskan lutut. Putaran
menjadi bola dengan kedua kaki. Kemudian, buka bola itu
360º dibuat dengan pergerakan pada pergelangan kaki
menjadi kertas yang lebar menggunakan kedua belah kaki.
sebanyak 10 kali
Langkah ini dilakukan sekali saja.
7

Lutut diluruskan dan dibengkokkan ke bawah sebanyak 10

kali. Ulangi langkah ini untuk kaki yang sebelah lagi.


ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN TENTANG
DIABETES MELITUS DI RT 05-07 DUSUN KERONGGAHAN I
TRIHANGGO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan
Komunitas Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh:
AHMAD KHOLID MAFRUR
1810206065

PROGRAM PENDIDIKANPROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS 'AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
A. Data Fokus
1. Data Wawancara
a. Berdasarkan hasil wawancara, terdapat seorang warga yang mengatakan
sudah lama menderita diabetes melitus. Warga tersebut mengatakan sudah
menjaga pola makannya dan selalu mengonsumsi obat secara rutin namun
kadar gula darahnya tetap tinggi.
2. Data Survey

Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyakit Yang Diderita Keluarga
6 Bulan Terakhir
Penyakit Kronik Jumlah Persentase
1. Batuk Pilek 49 47%
2. Asma 8 8%
3. TBC 1 1%
4. Typhoid 0 0%
5. Typhoid abdominalis 0 0%
6. Asam urat 2 2%
7. Hipertensi 8 8%
8. Jantung 0 0%
9. Stroke 0 0%
10. Diabetes mellitus 2 2%
11. Lain-lain 2 2%
12. Tidak ada 37 37%
Total 109 100%
Sumber: Survei Mahasiswa Profesi Ners UNISA Juni 2019
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil survei tercatar 5 warga
(1%) dari 109 penduduk yang terkaji di RT 05 ,06 dan 07 menderita diabetes
melitus.

B. Diagnosa Keperawatan Komunitas


No Data Fokus Diagnosa Keperawatan
1. Hasil wawancaradidapatkan data: Ketidakefektifan manajemen
 Sebanyak 2 orang mengatakan jika 1 kesehatan pada kelompok
minggu terakhir penglihatannya lansiamengenai diabetes
sering kabur dan kaki merasa kebas. melitus di Dusun Keronggahan
 Seorang warga yang mengatakan I RT 05-07 Trihanggo
sudah lama menderita diabetes Gamping, Sleman, Yogyakarta.
melitus. Warga tersebut mengatakan
sudah menjaga pola makannya dan
selalu mengonsumsi obat secara
rutin namun kadar gula darahnya
tetap tinggi.
Hasil survey didapatkan data:
Penderita diabetes melitus Dusun
Keronggahan I RT 05-07 Trihanggo
terdapat 1% dengan hasil GDS >200
mg/dl.
Hasil Winshield Survey didapatkan:
Warga jarang melakukan pemeriksan
kesehatan jika tidak acara kegiatan
kesehatan.

C. Skoring Masalah Keperawatan Komunitas


No Diagnosa Keperawatan A B C D E F G H I J K Total
1. Ketidakefektifan 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 34
Manajemen Kesehatan
Pada Kelompok Lansia
Mengenai Diabetes
Melitus di Dusun Dusun
Keronggahan I RT 05-07
Trihanggo
Gamping,Sleman,
Yogyakarta
Keterangan:
A : Resiko terjadi G : Tempat
B : Resiko parah H : Waktu
C : Potensi untuk pendidikan kesehatan I : Dana
D : Minat masyarakat J : Fasilitas kesehatan
E : Mungkin diatasi K : Sumber daya
F : Sesuai dengan program kesehatan

Pembobotan Rentang: 1-5


1 : Sangat Rendah 5 : Sangat Tinggi
2 :Rendah 4 : Tinggi
3 :Cukup
D. Planning of Action (POA)
No Masalah NOC Strategi NIC Sasaran Waktu Tempat Dana PJ
Intervensi
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Pendidikan Prevensi Primer Warga di Kamis, Mahasisw Ahmad
manajemen tindakan Kesehatan Pendidikan Keronggaha 11 Juli a Kholid
kesehatan padakeperawatan selama 2. Senam Kesehatan n I RT 05- 2019 Mafrur
kelompok lansia 1x pertemuan selama Kaki DM 07
mengenai diabetes30 menit diharapkan 1. Targetkan Trihanggo
melitus di Dusun Ketidakefektifanman kelompok yang Gamping
di Dusun ajemen kesehatan beresiko Diabetes
Sleman
Keronggahan II pada kelompok Melitus
2. Identifikasi faktor Yogyakarta.
RT 05-07 lansia mengenai
diabetes melitus di internal dan faktor
Trihanggo eksternal
Gamping, Dusun
3. Membuat Program
Sleman, Keronggahan I RT Pendidikan
Yogyakarta. 05-07 Trihanggo Kesehatan
Gamping, Sleman, 4. Memberikan gaya
Yogyakarta. hidup sehat dan
aktivitas kesehatan
Prevensi Primer 5. Memberikan
informasi dan
Domain 4: ilustrasi kesehatan
Pengetahuan dan 6. Evaluasi
Perilaku pengetahaunsesuai
Kesehatan tujuan
1. Pengetahuan:
perilaku sehat
2. Pengetahuan: Prevensi
Gaya hidup sehat Sekunder
3. Pengetahuan: 1. Pemantauan
promosi kesehatan kebijakan
kesehatan dengan
melakukan
surveilans dan
Prevensi undang undang
Sekunder aturan dan standar
1. Kesehatan dan pemerintah
Kualitas Hidup
2. Kesehatan
Komunitas Prevensi Tersier
3. Efektivitas 1. Mengantisipasi
skrining kesehatan dan identifikasi
kebutuhan
keluarga
Prevensi Tersier 2. Mendiskusikan
1. Kesehatan dukungan keluarga
Keluarga
2. Kualitas hidup
keluarga
E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

MASALAH FAKTOR RENCANA TINDAK


NO KEGIATAN EVALUASI
KEPERAWATAN PENDUKUNG PENGHAMBAT LANJUT
1. Ketidakefektifan 1. Penyuluhan  Struktur:  Warga yang  Waktu  Warga tetap
manajemen tentang o Pemberitahuan antusias pelaksanaan mempraktikkan di
kesehatan pada diabetes dilakukan 3 hari terhadap penyuluhan rumah secara
kelompok lansia melitus pada sebelum berbagai dimajukan yang mandiri mengenai
mengenai kelompok pelaksanaan acara. kegiatan mana sebelumnya senam kaki
diabetes melitus lansia o Pengorganisasian penyuluhan dilaksanakan diabetes melitus
di Dusun 2. Penyuluhan diit penyelenggaraan kesehatan yang ba’da Isya  Warga yang
Keronggahan I diabetes penyuluhan diadakan. menjadi ba’da menderita diabetes
RT 05-07 melitus termasuk persiapan Magrib. melitus
Trihanggo 3. Senam kaki materi, peralatan, menerapkan diit
Gamping, diabetes pembagian tugas diabetes melitus
Sleman, melitus dilakukan 5 hari sesuai dengan
Yogyakarta. sebelumnya. yang telah
o Sasaran yang akan diajarkan.
disuluh yakni  Warga selalu
masyarakat di menerapkan pola
Dusun hidup sehat.
Keronggahan I RT
05-07 Trihanggo .
 Proses:
o Kelancaran acara
85%.
o Partisipasi
masyarakat 80%.
o Jumlah peserta yang
hadir sebanyak 10
warga.
o Peserta antusias
terhadap materi
yang diberikan.
o Banyak pertanyaan
yang ditanyakan
oleh peserta.
o Tidak ada peserta
yang meninggalkan
tempat selama
proses penyuluhan
berlangsung.
 Hasil:
o Kelompok lansia
mampu memahami
mengenai diit bagi
penderita diabetes
melitus.
o Kelompok lansia
mampu melakukan
senam kaki
diabetes.
o Persentase
keberhasilan
penyuluhan 80%.
LAPORAN HASIL EVALUASI TENTANG ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS TENTANG DIIT DAN SENAM KAKI DIABETES
MILITUS PADA KELOMPOK IBU IBU WARGA DUSUN
KRONGGAHAN I TRIHANGGO GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun oleh:
AHMAD KHOLID MAFRUR
1710206065

PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
HASIL PENYULUHAN KESEHATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS TENTANG DIIT DAN SENAM
KAKI DIABETES MILITUS PADA KELOMPOK IBU IBU WARGA
DUSUN KRONGGAHAN I TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

1. Hal : Penyuluhan tentang diit dan senam kaki Diabetes Militus


2. Hari : Kamis, 11 Juli 2019
3. Tempat : Rumah Ibu Nurati Rt 05 RW 03
4. Jam : 16.00 WIB
5. Susunan acara:
a. Penyuluhan tentang diit dan senam kaki Diabetes Militus (ceramah)
b. Penjelasan alat peraga
c. Diskusi
d. Penutup

6. Peserta penyuluhan
a. Kelompok 2
b. Kelompok Ibu-ibu warga RW 03
7. Susunan panitia:
a. Penanggung jawab : Ahmad Kholid Mafrur
b. Penyaji : Ahmad Kholid Mafrur
c. Sie Acara : Gunarto
d. Sie Konsumsi : Irham Fuadi
e. Sie Dokumentasi : Firman Aji Subahan
f. Sie Perlengkapan : Safitri Nur Wijayanti
Hasil Penyuluhan
1. Evaluasi kegiatan
Masalah Keperawatan Kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
Perilaku Kesehatan Cenderung Kamis, 11 Juli 2019 Faktor Warga:
Beresiko pada masyarakat pendukung: Masyarakat memiliki kesadaran
Dusun Kronggahan I, Tempat : Ibu Nurati Rt 05/03 a. Tempat mendukung dalam masalah penyakit
Gamping, Sleman Yogyakarta. b. Media dan alat cukup Diabetes Militus
lengkap
c. Peserta aktif Kader:
bertanya, kooperatif Membina masyarakat agar
Faktor penghambat : sadar akan pentingnya
a. Beberapa ada yang izin kesehatan sejak sekarang
tidak berangkat karena tentang penyakit Diabetes
ada acara lain Militus
b. Waktu dimulai acara
mundur 30 menit rencana Puskesmas:
pukul 16.00 berubah Membina kader agar warga
menjadi 16.30 karena mau melakukan senam kaki
sebagian ibu-ibu datang Diabetes Militus
terlambat dikarenakan
ada acara lain dahulu
Kesimpulan :

a. Hasil pre test dan post test didapat

 Naik : peserta
 Tetap : peserta
 Turun : peserta
b. Pengetahuan peserta tentang Keluarga Berencana meningkat dibuktikan
dengan peningkatan hasil dari pre dan post test .

Yogyakarta, 11 Juli 2019

Ahmad Kholid Mafrur

Anda mungkin juga menyukai