Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN PADA BY.

X DENGAN DIAGNOSA MEDIS ACUTE MYELOID LEUKIMIA (AML) IFFAH NUR AMALIA
22020119210085
DI RUANG ANAK LANTAI DASAR RS DR. KARIADI SEMARANG

PENGERTIAN ETIOLOGI KLASIFIKASI

Glomerulonefritis adalah suatu terminologi 1. Bakteri: Streptokokus grup C, Meningococcocus, Congenital (Herediter) Glomerulonefritis Primer Glomerulonefritis sekunder
umum yang menggambarkan adanya inflamasi Streptoccocus viridans, Gonococcus, Leptospira, Sindrom Alport (glomerulonefritis progresif Glomerulonefritis membranoproliferasif (glomerulonefritis pasca streptococcus,
pada glomerulus, ditandai oleh proliferasi sel–sel Mycoplasma pneumoniae, Staphylococcus albus, yang sering disertai tuli syaraf dan kelainan (tidak diketahui etiologinya dengan gejala
Salmonella typhi, dll hematuria nyata, kadang-kadang disertai
glomerulus akibat proses imunologi (Arsid, mata seperti lentikonus anterior) yang tidak spesifik, bervariasi dari hematuria
2019). 2. Virus: Hepatitis B, varicella, echovirus, hipertensi)
asimtomatik sampai glomerulonefitis
parvovirus, influenza, parotitis epidemika progresif.)
3. Parasit: Malaria dan toksoplasma (Arsid, 2019).
Sindrom Nefrotik Kongenital (proteinuria Glomerulonefritis membranosa (paling
masif, dan hypoalbuminemia, hematuria, sering dijumpai pada hepatitis B dan lupus
hipoproteinemia, hyperlipidemia) eritematosus sistemik.)
Nefropati IgA (penyakit berger, biasanya
pada pasien dengan glomerulonefritis akut,
MANIFESTASI KLINIS sindroma nefrotik, hipertensi dan gagal ginjal
kronik.
1. Kelainan urin asimptomatik (proteinuria 150 mg- 3 g/ hari), hematuria >2/LPB atau (Hebert et.al., 2013)
>10 x 106 sel/ liter tanpa adaya gangguan fungsi ginjal, edema atau hipertensi
2. Hematuria makroskopik (tanpa nyeri, terjadi infeksi)
3. Sindroma nefritik (oliguria, hematuria, proteinuria <3 gram/ hari, gangguan fungsi PENGKAJIAN
ginjal, retensi natrium dan air, edema, berlangsung cepat) 1. Pengumpulan data klien baik subyektif maupun obyektif pada gangguan sistem
4. Glomerulonefritis progresif cepat (dapat menjadi gagal ginjal dalam beberapa hari perkemihan
sampai minggu, proteinuria <3 gram/ hari, hematuria, TD kadang normal) 2. Identitas klien dan keluarga (penanggungjawab) : nama, umur, jenis kelamin, agama,
5. Sindroma nefrotik (proteinuria nefrotik <3,5 gram/ hari, hipoalbuminemi <3,5 suku bangsa, status perkawinan, alamat golongan darah, penghasilan, hubungan klien
mg/dL, hiperkolesterolemia, lipiduria dan edema) dengan penanggungjawab.
6. Glomerulus progresif cepat (dapat menjadi gagal ginjal dalam beberapa hari sampai 3. Riwayat kesehatan umum, meliputi gangguan atau penyakit yang lalu, berhubungan
dengan penyakit sekarang.
minggu, proteinuria <3 gram/ hari, hematuria, TD kadang normal)
4. Riwayat kesehatan sekarang, meliputi; keluhan/gangguan yang berhubungan dengan
7. Glomerulonefritis akut (proteinuria persisten >3 gram/ hari, dengan atau tanpa penyakit saat ini. Seperti; mendadak nyeri abdomen, Pinggang, edema.
hematuria, disertai penurunan fungsi ginjal, penurunan ukuran ginjal) 5. Riwayat penyakit keluarga yang mempunyai penyakit menular.
(Hebert et.al., 2013) 6. Riwayat tumbuh kembang anak (sesuai tumbuh kembang anak)
7. Pemeriksaan Fisik (Aktivitas/istirahat: kelemahan/malaise, Sirkulasi: hipertensi,
pucat, edema, Eliminasi: oliguri, hematuria, Cairan: anoreksia, mual, muntah,
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Pernafasan: takipnea, dispnea, kusmaul), Nyeri/kenyamanan: nyeri pinggang

Pada laboratorium didapatkan:


a. Hb menurun (8-11)
b. Ureum dan serum kreatinin meningkat. ACUTE MYELOID PENATALAKSANAAN
( Ureum : Laki-laki = 8,84-24,7 mmol/24jam atau 1-2,8 mg/24jam, wanita = 7,9-14,1
mmol/24jam atau 0,9-1,6 mg/24jam, Sedangkan Serum kreatinin : Laki-laki = 55-123
LEUKIMIA (AML)
1. Istirahat selama 1-2 minggu
mikromol/L atau 0,6-1,4 mg/dl, wanita = 44-106 mikromol/L atau 0,5-1,2 mg/dl ). 2. Modifikasi diet.
c. Elektrolit serum (natrium meningkat, normalnya 1100 g) 3. Pembatasan cairan dan natrium
d. Urinalisis (BJ. Urine meningkat : 1,015-1,025 , albumin , Eritrosit , leukosit ) 4. Pembatasan protein bila BUN meningkat.
e. Pada rontgen: IVP abnormalitas pada sistem penampungan (Ductus koligentes) 5. Antibiotika.
6. Anti hipertensi
ANALISA DATA 7. Pemberian diuretik furosemid intravena (1 mg/kgBB/kali)
8. Bila anuria berlangsung lama (5-7hari) dianjurkan dialisa peritoneal atau
1. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membrane 4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d hemodialisa.
alveolar-kapiler anoreksia, malaise, mual dan muntah
DO : Dispnea, takikardi, pucat DO : Mual, muntah
DS :- DS : Nafsu makan menurun
2. Kelebihan volume cairan b/d retensi natrium dan air 5. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d fatigue
DO : Edema, CRT > 2 detik, BC negatif, TTV tidak DO :-
normal DS : Nyeri tekana, PQRST
DS :-
1. Intoleransi aktivitas fisik b/d kelemahan
DO : Aktivitas ADL dibantu, indeks KATZ >7
DS :-
PATHWAY
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Infeksi Vaskuler Zat toksik Obstruksi Saluran Kemih


1. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membrane alveolar-kapiler
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi gangguan
pertukaran gas Reaksi antigen Arterioklerosis Tertimbun di
Kriteria hasil : Retensi urin Menekan saraf
& antibody ginjal Iritasi/ cedera jaringan
 TTV normal perifer
Intervensi : Suplai darah ke
a. Monitor penggunaan alat bantu pernafasan ginjal Hematuria
b. Monitor respirasi dan saturasi oksigen Nyeri
c. Kolaborasi dalam pemberian diuretic, bronkodilator, alat bantu nafas, oksigen pinggang
2. Kelebihan volume cairan b/d retensi natrium dan air
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan terjadi penrunan volume Anemia
cairan GFR
Kriteria hasil :
 Urine output 1-2 ml/kgBB/ jam
Intervensi : GGK (Glomerulonefritis)
d. Monitor balance cairan
e. Timbang berat badan setiap hari
f. Monitor edema
g. Kolaborasi dalam pemberian diuretik
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, mual dan muntah Sekresi protein terganggu Retensi Na Sekresi eritropoetin
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
 Nafsu makan meningkat
SINDROME UREMIA Urokom CES Hb
 BB meningkat
Intervensi : tertimbun
a. Beri makan porsi kecil tapi sering dikulit
b. Timbang BB Gangguan Tek. Kapiler Oksihemoglobin
c. Observasi nafsu makan pasien keseimbangan
d. Kolaborasi dengan tim ahli gizi Perubahan
As.basa
4. Intoleransi aktivitas fisik b/d kelemahan warna kulit Kelemahan
Vol. Intertisial Suplai O2
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan terjadi toleransi aktivitas
Kriteria hasil : Produksi
 Mampu melakukan ADL secara mandiri Edema
Asam
 TTV normal
Intervensi : Intoleransi
Kerja Jantung Kiri
a. Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dala Preload naik Aktivitas
As. Lambung
aktifitas sehari-hari
b. Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguan
c. Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan
d. Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan ambulasi Beban Jantung Cardiac Bendungan
e. Berikan O2 sesuai indikasi
Iritasi lambung output atrium kiri
5. Gangguan rasa nyaman b/d fatigue Nausea, Vomitus
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri klien berkuranf Hipertrofi V. kiri
Kriteria hasil : tidak terasa nyeri
Tek. Vena
Intervensi : Infeksi Perdarahan
Ketidakseimbangan
a. Monitor nyeri (PQRST) Suplai Pulmonalis
b. Kolaborasi : pemberian analgetik Nutrisi < kebutuhan Aliran Darah Ginjal
O2 ke
tubuh
Gastritis Hematemesis/ jar
Edema Paru
Melena Retensi Na& H2O
DAFTAR PUSTAKA
Mual
muntah Anemia Metabolisme
1. Arsid, R et.al.,. (2019). Glomerulonefritis Akut Pasca Streptococcus. Jurnal MedPro. Volume 1(2): 98-1042016.50 Ggn.
an aerob
2. Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal bedah. Edisi 8, Vol. 3, Jakarta, EGC. Kelebihan Pertukaran Gas
3. Bulechek, Gloria M., dkk. (2008). Nursing intervention classification (NIC). United States of America: Elsevier. Vol.ume Cairan
As. Laktat
4. Heather H et all. (2018). NANDA International Nursing diagnoses: Definitions and Classification 2018-2020, Eleventh editions.
Jakarta:EGC,2018
5. Hebert LA" Parikh S, Prosek J, Nadasdy T, Rovin BH. Difierential Dagnosis of Glomerufar Disease: A Systematic and Inclusive Fatigue & Nyeri
Apprcadr. Am J Nephrcl 20 13;38:253
6. Moorhead, Sue, dll. (2008). Nursing outcome classification (NOC): measurement of health outcome. United States of America:
Ggn. Rasa Nyaman
Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai