Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/327384358

KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN DAN


LINGKUNGAN

Article · January 2006

CITATIONS READS

0 4,040

1 author:

Arif Susanto
PT Freeport Indonesia
20 PUBLICATIONS   14 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

CHEMICAL INVENTORY AND MANAGEMENT IN PTFI QUALITY CONTROL View project

OCCUPATIONAL EXPOSURE TO LEAD IN THE QUALITY CONTROL LABORATORY View project

All content following this page was uploaded by Arif Susanto on 02 September 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

Oleh. Arif Susanto


Email: arifssnt@yahoo.com
Buletin HSE Club Indonesia; Journal 03; Oktober 2006.

PENDAHULUAN
Kebisingan diartikan sebagai suara yang tidak dikehendaki, misalnya yang merintangi
terdengarnya suara-suara, musik dan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang
menghalangi gaya hidup. (JIS Z 8106, IEC60050-801 kosakata elektro-teknik Internasional Bab
801:Akustikal dan elektroakustikal). Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha
atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
manusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No.48 Tahun 1996) atau semua suara yang
tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja pada
tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran (KepMenNaker No.51 Tahun 1999).

Diantara pencemaran lingkungan yang lain, pencemaran/polusi kebisingan dianggap istimewa


dalam hal : (1) penilaian pribadi dan subjektif sangat menentukan untuk mengenali suara sebagai
pencemaran kebisingan atau tidak, (2) kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan
pencemaran udara dan pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian.

UNSUR SUARA
Apabila bel dibunyikan, seseorang menangkap ‘nyaring’, ‘tinggi’ dan ‘nada’ suara yang
dipancarkan. Ini merupakan suatu tolak ukur yang menyatakan mutu sensorial dari suara dan
dikenal sebagai ‘tiga unsur suara’.

Ukuran fisik ‘kenyaringan’, ada amplitudo dan tingkat tekanan suara. Untuk ‘tinggi’ suara adalah
frekuensi dan ‘nada’ adalah sejumlah besar ukuran fisik. Kecenderungan saat ini adalah
menggabungkan segala yang merupakan sifat dari suara, termasuk tingginya, nyaringnya dan
distribusi spectral sebagai ‘nada’.
FREKUENSI DAN PANJANG GELOMBANG
Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara
dengan gerakan seperti gelombang. Jarak antara dua titik
geografis (yaitu dua titik di antara mana tekanan suara
maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yang
dipisahkan hanya oleh satu periode dan yang menunjukkan
tekanan suara yang sama dinamakan ‘gelombang suara’, yang
dinyatakan sebagai (m). Apabila tekanan suara pada titik
sembarangan berubah secara periodik, jumlah berapa kali di mana naik-turunnya periodik ini
berulang dalam satu detik dinamakan ‘frekuensi’, yang dinyatakan sebagai f(Hertz/Hz, lihat
gambar gelombang sinusoidal). Suara-suara ber-frekuensi tinggi adalah suara tinggi, dan yang ber-
frekuensi rendah adalah suara rendah. Hubungan antara kecepatan suara c (m/s), gelombang 
dan frekuensi f dinyatakan sebagai berikut :
C=fx
Panjang gelombang dari suara yang dapat didengar adalah beberapa sentimeter dan sekitar 20m.
Kebanyakan dari objek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini. Mutu suara dipengaruhi oleh
kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkan suara, tingginya pagar-pagar dan faktor-
faktor lainnya, akan berbeda sebagai perbandingan dari panjang gelombang terhadap dimensi
objek.

Dari gambar garis bentuk kenyaringan dari tes (hearing)


psikiatris ini bahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar
oleh rata-rata orang adalah 20-20.000Hz tetapi bisa
terdengarnya tergantung pada frekuensi. Kurva menggunakan
1000Hz dan 40dB sebagai referensi untuk suara murni dan
mem-plot suara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa
terdengar dari kenyaringan yang sama pada berbagai frekuensi.
TIPE-TIPE KEBISINGAN
Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabel berikut :

Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dan suatu waktu tertentu
Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yang dapat dengan jelas
dibedakan untuk alasan-alasan akustik. Seringkali sumber kebisingan
dapat diidentifikasikan
Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudah penghapusan seluruh kebisingan
spesifik dari jumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dan suatu
waktu tertentu
Kebisingan latar belakang Semua kebisingan lainnya ketika memusatkan perhatian pada suatu
kebisingan tertentu. Penting untuk membedakan antara kebisingan
residual dengan kebisingan latar belakang

DECIBELS
Decibel (dB) adalah ukuran energi bunyi atau kuantitas yang
dipergunakan sebagai unit-unit tingkat tekanan suara
berbobot A. Yang dilakukan untuk mensederhanakan plot-
plot multipel seperti pada gambar dan untuk secara kira-kira
menyebandingkan kuantitas logaritmik dari stimulus untuk
stimulus akustik yang diterima telinga manusia dari luar.
Untuk menilai kebisingan diperlukan untuk menghitung
tambahnya atau kurangnya tingkat tekanan suara berbobot A rata-ratanya dan sebagainya.

PENGARUH DAN AKIBAT DARI KEBISINGAN


Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktor psikologis dan emosional, ada
kasus-kasus dimana akibat-akibat serius seperti kehilangan pendengaran terjadi karena tingginya
tingkat kenyaringan suara pada tingkat tekanan suara berbobot A dan karena lamanya telinga
terpajan terhadap kebisingan itu. Berikut jenis dari akibat kebisingan :
Tipe Uraian
Akibat lahiriah Kehilangan Perubahan ambang batas sementara akibat
pendengaran kebisingan, perubahan ambang batas permanen
akibat kebisingan
Akibat fisiologis Rasa tidak nyaman atau stress meningkat, tekanan
darah meningkat, sakit kepala, bunyi dering
Akibat Gangguan emosional Kejengkelan, kebingungan
psikologis Gangguan gaya hidup Gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi
waktu bekerja, membaca dan sebagainya.
Gangguan Merintangi kemampuan mendengarkan TV, radio,
pendengaran percakapan, telpon dan sebagainya.

BAKU TINGKAT KEBISINGAN


Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang
ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan
manusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No.48 Tahun 1996). Baku tingkat kebisingan
(Nilai Ambang Batas,NAB) peruntukan kawasan/lingkungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini
(KepMenLH No.48 Tahun 1996) :

Peruntukan kawasan / lingkungan kegiatan Tingkat kebisingan (A)


a. Peruntukan Kawasan
1. Perumahan dan pemukiman 55
2. Perdagangan dan jasa 70
3. Perkantoran dan perdagangan 65
4. Ruang terbuka hijau 50
5. Industri 70
6. Pemerintahan dan fasilitas umum 60
7. Rekreasi 70
8. Khusus :
- Bandar udara
- Stasiun Kereta Api 60
- Pelabuhan Laut 70
- Cagar Budaya

b. Lingkungan Kegiatan
1. Rumah Sakit atau sejenisnya 55
2. Sekolah dan sejenisnya 55
3. Tempat ibadah dan sejenisnya 55
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau
gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40
jam seminggu yaitu 85 dB(A) (KepMenNaker No.51 Tahun 1999, KepMenKes No.1405 Tahun
2002). Pada lampiran 2 KepMenNaker No.51 Tahun 1999, NAB dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :

Waktu pemajanan per hari Intensitas kebisingan


dB(A)
8 Jam 85
4 88
2 91
1 94

30 Menit 97
15 100
7.5 103
3.75 106
1.88 109
0.94 112

28.12 Detik 115


14.06 118
7.03 121
3.52 124
1.76 127
0.88 130
0.44 133
0.22 136
0.11 139
Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB(A) walaupun
sesaat

Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan perlu diambil tindakan seperti
penggunaan peredam pada sumber bising, penyekatan, pemindahan, pemeliharaan, penanaman
pohon, pembuatan bukit buatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat
pelindung diri sehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan.
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai