NIM : 4173141050
1. Sebutkan dan jelaskan 4 ciri biologi dan statistik dari populasi hewan?
Jawab :
Adapun ciri biologi dari populasi hewan adalah antara lain sebagai berikut:
a. Mempunyai struktur dan organisasi tertentu yang sifatnya ada yang konstan dan ada
juga yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu (umur).
b. Ontogenik, yakni mempunyai sejarah kehidupan.
c. Dapat dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap perubahan
lingkungan.
d. Mempunyai hereditas.
e. Terintegrasi faktor-faktor hereditas dan ekologi.
Adapun ciri statistik populasi hewan antara lain sebagai berikut:
a. Kerapatan atau ukuran besarnya populasi.
b. Sebaran.
c. Komposisi genetik.
d. Dispersi (sebaran individu intra-populasi).
e. Natalis (laju kelahiran).
f. Mortalitas (laju kematian).
Fekwensi vokalisasi, indeks kelimpahan populasi dinyatakan dinyatakan sebagai frekwensi bunyi
per satuan waktu.
0 35 0 0 1225
I. Metode singkat
5. Burung jalak bali dikenal sebagai spesies langka, atas dasar prevalensi dan intensitas, jelaskan
lah makna dari pernyataan itu ?
Makna dari pernyataan diatas ialah jalak bali termasuk kedalam kategori spesies hewan
terlokalisi dan intensitas rendah karena jalak bali hanya dapat ditemui disuatu daerah tertentu
dan memiliki jumlah populasi yang sedikit.
7. Apakah yang dimaksud dengan tabel kehidupan dan jelaskanlah peranannya bagi dunia
perasuransian ?
Jawab :
Tabel kehidupan merupakan suatu format yang berisi gambaran lengkap dan sistematis
mengenai mortalitas-mortalitas spesifik umur yang terjadi dalam suatu populasi. Dan
hubungan tabel kehidupan dengan dunia perasuransian adalah perasuransian menggunakan
tabel kehidupan tingkat mortalita setiap kelompok umur.
8. Pertumbuhan suatu serangga telah diamati dilaboratorium. Apabila pada hari ke-2 jumlah
serangga tersebut adalah 50 individu, kemudian pada hari ke-4 telah menjadi 150 individu.
Berapakah laju pertumbuhan sesaat (r) dan laju peningkatan terbatas dari populasi serangga
itu. Demikian juga, berapakah waktu penggandaan populasinya (t).
Jawab :
Dik : No : 50
Nt : 150
t1 : 2
t2 : 4
e : 2,71828
Dit : r ? λ ? t?
ln Nt−ln No
Dij : r :
𝑡
ln 150−ln 50
:
4−2
1,09
:
2
: 0,545
λ : er
: 2,71828 (0,545)
: 1,724
ln 2
T:
5
0,693
:
0,545
: 1,27
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dinamika populasi hewan dan mengapa terjadi?
Jawab :
Dinamika populasi hewan adalah perubahan populasi hewan dari masa ke masa.
Pada dinamika populasi ini paling tidak dapat diketahui waktu populasi puncak terjadi.
Terjadinya dinamika populasi disebabkan oleh adanya faktor abiotik lingkungan (suhu,
curah hujan, jumlah hari hujan, dan lain-lain), ketersediaan sumber daya makanan dan
kehadiran dari predator, kompetitor, parasitismus, dan parasitoid.
1. Jika data pertambahan populasi Ceredaphnia sp yang berasal dari danau toba yang dibiakkan
pada kondisi laboratorium dan diberi makanan yang berlimpah adalah sebagai berikut :
Hari Jumlah
0 20
0 20
0 20
2 100
2 100
2 100
4 140
4 120
4 160
6 200
6 300
6 200
8 400
8 320
8 380
10 500
10 540
10 560
12 780
12 800
12 700
Dengan bertitik tolak dari data pertumbuhan populasi tersebut diatas, tentukanlah persamaan
pertumbuhan eksponensial dari populasi Cerodaphnia sp itu. Demikian juga halnya dengan
persamaan regresi linernya, korelasi (r) dan koefisien determinannya (𝑟 2 ) .
Jawab :
Dik : pada hari 0 = 20 individu
Pada hari 2 = 180 indidvidu
Pada hari 4 = 40 individu
Pada hari 6 = 60 indidvidu
Pada hari 8 = 200 individu
Pada hari 10 = 100 individu
Pada hari 12 = 280 individu
x y xy x2 y2
0 20 0 0 400
y = ax + k
Ʃxy = aƩx2 + kƩx
234000 = a 480000 + k 1360
Ʃy = aƩx + nk
780 = a 1360 + 8 k
101400 = a 248800
a = 248800
101400
a = 2,45
Teori Nicolson
Pemikiran nicolson akan faktor yang menentukan perkembangan jumlah serangga
dituangkannya dalam berbagai karya ilmiah. Ia adalah pengikut aliran biotik yang lebih
menekankan pada kerapatan populasi dan persaingan antar individu dalam populasi
sebagai faktor yang sangat menentukan pertumbuhan populasi. Jadi iklim dan cuaca tidak
menentukan kerapatan populasi.
Teori smith
Menurut Smith faktor yang dapat menentukan tercapainya keseimbangan populasi
hanyalah faktor-faktor yang terpaut kerapatan atau density-dependent. Faktor-faktor
terpaut kerapatan adalah faktor-faktor biotik seperti persaingan dan musuh musuh alami.
Jadi Smith masih saliran dengan nicolson di atas.
13. Sehubungan dengan dinamika populasi serangga daun Psammotettix alienus dahlb.
(Gambar 5.13) tentukan kapan:
a. Waktu munculnya di lapangan
b. Waktu hilangnya di lapangan
c. Waktu populasi puncaknya dilapangan
Jawab:
a. Waktu munculnya di lapangan
Berdasarkan Gambar 5.13, pada tahun 2000 larva stadium tua telah muncul atau ada di
lapangan pada minggu pertama bulan Mei. Hal ini menunjukkan sebelum minggu pertama
tersebut kehadiran larva 4,3,2, dan 1 juga telah ada di lapangan, dalam hal ini
kemungkinan besar pada awal bulan April. Itu berarti serangga tersebut muncul
dilapangan pada tahun 2000 dimulai pada bulan april
b. Waktu hilangnya di lapangan
Perihal waktu tidak ditemukannya lagi wereng daun tersebut di lapangan, Gambar 5.13
mengungkapkan larva tetuanya ditemukan hanya sampai buulan september, sedangkan
imagonya hingga minggu kedua bulan Desember. Itu berarti serangga tersebut hilang pada
minggu kedua bulan Desember
c. Waktu populasi puncaknya
Olehkarena penangkapan serangga pada awal bulan Mei hingga Juni dilakukan dengan
menggunakan jala serangga per 400 pukulan, sedangkan dari juli hingga Desember
dilakukan dengan Biosometer (per 5 m2), maka populasi puncak Psammotettix alienus
tersebut terjadi pada minggu kedua bulan September.
14. Jika biomassa cacing tanah Pheretima sp. yang diperoleh dari lapangan rumput yang ada di
Unimed melalui metode sortir tangan (hand sorting) pada 10 plot berukuran 30x30 cm adalah
sebagai berikut:
No Plot Biomassa cacing
tanah (gr)
1 11
2 10
3 5
4 4
5 0
6 2
7 8
8 7
9 0
10 6
Tentukanlah bagaimana distribusi cacing tanah tersebut di lapangan rumput Unimed (apakah acak,
seragam, atau berkelompok) !
Penyelesaian:
Distribusi cacing tanah di lapangan rumput Unimed dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan indeks dipersi Morsita.
No Plot X X2 Keterangan:
Id = Indeks dipersi morsita
1 11 121
n = jumlah plot (kuadrat)
2 10 100 ∑X = total jumlah individu dalam kuadrat
∑ X2 = total dari kuadrat jumlah individu
3 5 25 dalam kuadrat
Id = 1, distribusi acak
4 4 16
Id = 0, distribusi seragam
5 0 0 Id = n, distribusi mengelompok
6 2 4
7 8 64
8 7 49
9 0 0
10 6 36
n=10 ∑ X= 53 ∑ X2 = 415
∑ X2 − ∑ X 415−53 362
Id = n[ ]= 10[2809− ] = 10 [ ] = 10(0,13) = 1,3 ≈ 1
(∑ X)2 − ∑ X 53 2756
1. Uraikanlah dengan singkat minimal 8 macam interaksi antara dua spesies hewan dan
contohnya!
Penyelesaian:
Macam-Macam atau jenis-jenis Tipe Interaksi Antarspesies antara lain sebagai berikut :
1. Netralisme
Netralisme adalah suatu interaksi antara 2(dua) atau juga lebih spesies yang pada satu
sama lainnya tidak terpengaruh dari terdapatnya suatu asosiasi. Didalam Netralisme tidak ada
yang akan diuntungkan serta juga yang dirugikan.
2. Kompetisi (Persaingan)
Kompotesi adalah suatu interaksi antara 2 (dua) atau juga lebih spesies yang satu sama
lainnya saling menghalangi. Kompetisi tersebut dapat terjadi disebabkan karena pada tiap
spesies mempunyai kebutuhan yang sama yang pada tiap spesiesnya itu bersaing didalam
memperebutkan sesuatu yang diperlukan didalam hidupnya, seperti ruang (tempat),makanan,
sinar matahari, udara, air, serta juga pasangan kawin.
Persaingan itu berdampak pada spesies yang kalah dan akan mati, tersingkir atau juga
yang akan berpindah ke tempat lain. Kompetisi (persaingan) tersebut dibedakan menjadi 2
(dua) macam antara lain sebagai berikut :
a) Kompetisi intraspesifik
Kompetisi intraspesifik adalah suatu persaingan yang terjadi diantara organisme atau
juga individu yang mempunyai spesies yang sama. Contoh dari Kompetisi Intraspesifik
ialah Ular cobra dengan Ular cobra yang lain saling berkelahi untuk memperbutkan tempat
(wilayah).
b) Kompetisi interspesifik
Kompetisi interspesifik adalah suatu persaingan yang terjadi diantara organisme
atau juga individu yang berbeda spesies. Contoh dari Kompotisi Interspesifik adalah
tanaman jagung serta juga rumput yang sama tumbuh di ladang.
3. Komensalisme
Komensalisme adalah suatu interaksi atau juga hubungan antara 2(dua) atau juga lebih
spesies yang mana salah satu pihak diuntungkan serta juga spesies yang lain tidak dirugikan.
Contoh dari Komensalisme adalah tumbuhan paku serta anggrek yang hidupnya menempel di
pohon.
4. Amensalisme
Amensalisme adalah suatu interaksi antara 2(dua) spesies atau juga lebih yang
berakibat salah satu pihak akan dirugikan sedangkan pihak yang lain tidak akan terpengaruh
oleh terdapatnya asosiasi atau juga tidak berakibat apa-apa (tidak rugi serta juga tidak untung).
5. Parasitisme
Parasitisme adalah suatu interaksi atau juga hubungan diantara organisme yang berbeda
spesies yang hanya menguntungkan disalah satu pihak sedangkan pihak yang lain akan
dirugikan. Parasit tersebut memperoleh makanan dari inangnya, apabila inang mati, maka
parasit tersebut akan mati atau akan mencari inang baru.
6. Mutualisme
Mutualisme adalah suatu interaksi atau hubungan diantara 2(dua) spesies atau juga
lebih yang pada tiap pihak mendapatkan keuntungan dari adanya saling membutuhkan yang
sifatnya itu wajib. Contoh dari Mutualisme adalah Lichen yang merupakan suatu mutualisme
diantara jamur dan Cyanobacteria,
7. Protokooperasi
Protokooperasi adalah suatu interaksi antara 2(dua) spesies bahkan lebih yang pada
tiap nya itu mendapatkan keuntungan, namun tidak bersifat wajib. Contoh dari Protokooperasi
ialah kerbau dengan burung jalak. Burung jalak yang mencari makanan berupa kutu meskipun
burung jalak tersebut dapat mendapatkan makanan dari sumber lainnya seperti semut, belalang,
ulat Sementara itu kerbau tersebut akan terbebas dari kutu.
8. Predasi (Pemangsaan)
Predasi adalah suatu interaksi mangsa serta pemangsa (predator). Predasi adalah suatu
hubungan yang sangat erat disebabkan karena tanpa ada suatu mangsa, predator tersebut tidak
akan dapat hidup. Predator tersebut berfungsi sebagai pengontrol dari populasi mangsa. Contoh
Predasi adalah singa dengan kijang dll,
2. Uraikanlah hasil penelitian Dr. Thomas Park dkk. (1954) yang meneliti interaksi dua jenis
kumbang, yaitu antara Tribolium castaneum dan Tribolium cosfusum.
Jawab :
Dr. Thomas Park dkk. (1954) telah menunjukkan kompetisi interspesifik anata kumbang
tepung (Tribolium castaneum) dan Tribolium confusum pada kondisi laboratorium. Dalam hal
ini pada setiap kondisi lingkungan (iklim) yang diujikan (dalam keadaan terpisah), baik
populasi Tribolium castaneum maupun Tribolium confusum selalu lulus hidup. Namun, bila
kedua spesies itu berhadapan sebagai pesaing-pesaing dalam kultur campuran, maka selalu
akhirnya hanya tinggal satu spesies saja yang berhasil hidup. Tribolium castaneum selalu
menang dibawah keadaan suhu dan kelembaban yang tinggi, sedangkan Tribolium confusum
selalu menang dibawah keadaan kering-dingin.
3. Uraikanlah persamaan dan perbedaan antara masalah predasi, parasitoidime dan parasitisme.
Perbedaan
Organisme yang
menghabiskan sebagian
Hub simbiosis antara satu
besar riwayat hidupnya
organisme dgn organisme
Satu spesies memakan dengan bergantung pada atas
lain, yg di untungkan 1
spesies lain di organisme inang tunggal
pihak,, dan pihak lainnya
yang akhirnya membunuh
dirugikan
(dan sering mengambil
makanan) dalam proses itu
Trichogrammatoidea nana,
Singa vs kijang Cacing trematod
memparasiti telur
Persamaan
dua spesies yang berbeda dua spesies yang berbeda dua spesies yang berbeda
4. Jika anda dihadapkan pada masalah pengendalian biologi suatu populasi serangga hama,
manakah yang anda pilih : predatornya, parasitnya atau parasitoidnya ? jelaskan jawaban anda.
Parasitoid , karena Parasitoid mengendalikan hama pertanian. Satu parasitoid dapat
meletakkan puluhan telur pada tubuh inangnya. Ini menyebabkan inang (hama) mati dalam
beberapa hari saja. Sehingga populasi serangga hama dapat dikendalikan.
Dimana :
x adalah jumlah mangsa (misalnya, kelinci );
y adalah jumlah beberapa pemangsa (misalnya, rubah );
𝑑𝑦 𝑑𝑥
dan mewakili tingkat pertumbuhan instan dari dua populasi;
𝑑𝑡 𝑑𝑡
t mewakili waktu;
α , β , γ , δ adalah parameter nyata positif yang menggambarkan interaksi kedua spesies .
Sistem persamaan Lotka – Volterra adalah contoh model Kolmogorov yang merupakan
kerangka kerja yang lebih umum yang dapat memodelkan dinamika sistem ekologi dengan
interaksi predator-mangsa, persaingan , penyakit, dan mutualisme .
7. Apabila dua spesies hewan yang berbeda dihadapkan dalam suatu persaingan (kompetisi),
maka dalam suatu kondisi lingkungan tertentu satu spesies akan tereliminasi (“punah”).
Apakah efek persaingan itu akan selalu demikian bila kondisi lingkungan diubah? Dapatkah
kedua spesies yang bersaing itu berkoeksistensi?
Penyelesaian:
Ahli-ahli ekologi telah menunjukkan bahwa tidak ada dua spesies yang bisa menempati
relung yang sama dalam waktu yang terlalu lama akibat kompetisi diantara keduanya.
Pernyataan tersebut merupakan aturan Niche. Pada tahun 1930-an, serangkaian percobaan
rumit dengan Paramecium sp. yang dilakukan oleh G. F. Gause mengembangkan aturan itu
dengan menunjukkan bahwa dalam berkompetisi demi sumber daya yang langka, satu spesies
cenderung menyingkirkan spesies yang bersaing dengannya.
Adanya interaksi antar dua spesies atau lebih yang memiliki relung ekologi sangat mirip,
dapat menyebabkan spesies-spesies tersebut tidak berkoeksistensi (dua spesies hewan atau
lebih yang hidup bersama dalam satu habitat) secara terus menerus. Menurut asas koeksistensi,
beberapa spesies dapat hidup lebih lama dalam habitat yang sama ialah spesies yang memiliki
relung ekologi berbeda-beda. Pentingnya perbedaan-perbedaan diantara berbagai spesies
dikemukakan oleh Darwin, yang menyatakan bahwa semakin besar perbedaan-perbedaan yang
diperlihatkan oleh berbagai spesies yang hidup di suatu tempat, semakin besar pula jumlah
spesies yag dapat hidup ditempat tersebut. Pernyataan tersebut dikenal sebagai “asas
divergensi”.
Prinsip ekslusi kompetitif, atau prinsip Gause, telah dikonfirmasi berulang kali dalam
berbagai percobaan laboratorium. Prinsip itu menekankan peranan kompetisi dalam hal
menentukan kesintasan spesies dalam suatu ekosistem. Akan tetapi, pada tahun 1980-an, ahli-
ahli ekologi menyadari adanya kemungkinan spesies menempati relung yang sama dan sama-
sama sintas di alam. Untuk saat ini, diyakini bahwa eksklusi kompetitif memang berlaku, tetapi
masih terus dievaluasi.
Pemisahan relung ekologi dicontohkan oleh berbagai spesies yang berkohabitasi seperti
serumpun padi dapat menjadi sumberdaya berbagai jenis spesies hewan. Orong-orong
(Gryllotalpa africana) memekan akarnya, walang sangit (Leptocorisa acuta) memakan
buahnya, ulat tentara kelabu (Spodoptera maurita) yang memakan daunnya, ulat penggerek
batang (Chilo supressalis) yang menyerang batangnya, hama ganjur (Pachydiplosis oryzae)
menyerang pucuknya, wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan wereng hijau (Nephotettix
apicalis) yang menghisap cairan batangnya. Tiap jenis hama tersebut masing-masing telah
teradaptasi khusus untuk memanfaatkan tanaman padi sebagai sumberdaya makanan pada
bagian-bagian yang berbeda-beda.
Adanya pemisahan relung ekologi pada spesies-spesies tersebut dapat menimbulkan suatu
keberlangsungan organisme. Hal ini disebabkan karena setiap spesies dalam habitat yang sama
memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Sehingga spesies tersebut dapat hidup lebih lama
karena pemenuhan kebutuhan untuk hidup pada spesies-spesies tersebut mampu diperoleh
dengan baik. Persaingan yang terjadi dalam pemenuhan kebutuhan tersebut tidak signifikan.
Akibatnya spesies-spesies tersebut dapat hidup bersama dalam suatu habitat yang sama atau
berkoeksistensi dengan baik.
8. Semakin serupa macam sumber daya yang dibutuhkan dan adaptasi-adapatasi struktural,
fungsional dan perilaku untuk mendapatkan sumber daya itu, maka persaingan yang terjadi
pun semakin keras. Sedangkan kebiasaan makan dua jenis burung perairan yang dekat
kekerabatannya, burung Cormorant (Phalacrocorak carbo) dan burung Shag (P. aristotelis)
yang dijumpai bersama-sama selama musim berkembangbiak. Kebiasaan makannya
menunjukkan bahwa walaupun habitatnya serupa tetapi makanannya berbeda, karena relung
kedua jenis burung tersebut berbeda dan mereka biasanya tidak dalam keadaan persaingan
langsung. Oleh karena itu tidak akan menyebabkan kepunahan pada salah satu jenisnya.
9. Uraikanlah perbedaan antara kompetisi tipe interferensi dengan kompetisi tipe eksploitasi.
Berikanlah minimal satu contohnya !
Jawab :
Persaingan interferensi ialah individu-individu yang bersaing berinteraksi secara
berhadapan langsung sehingga satu individu akan menghalangi individu lain untuk
mendapatkan sumberdaya yang diperlukan. Contoh : macam-macam unggas dan anjing laut
yang memperebutkan betina pasangan hidupnya. Sedangkan persaingan eksploitasi yaitu
persaingan individu-individu yang tidak berhadapan langsung, namun akibat aktivitas dan
kehadiran individu lain yang telah terlebih dahulu menggunakan sumberdaya yang tersedia,
maka ketersediaan sumberdaya itu menjadi berkurang atau habis sehingga lebih menyukarkan
diperolehnya sumberdaya itu oleh individu-individu lain. Contoh : situs atau tempat yang
sudah dihuni oleh suatu Balanus menjadi tak bisa dihuni oleh individu Balanus lainnya,
meskipun ketersediaan sumberdaya makanan di tempat itu mungkin saja cukup berlimpah.
10. Uraikanlah makna efek persaingan intraspesies yang bergantung kerapatannya dan berikanlah
contohnya !
Jawab :
Efek persaingan intraspesies terhadap individu cenderung makin besar dengan tingginya
jumlah individu yang bersaing. Sehubungan dengan itu maka efek persaingan intraspesies itu
dikatakan sebagai bergantung atas kerapatan (density dependent). Contoh : Pada relung,
disuatu mikrohabitat dengan 2 jenis spesies yang sama akan mengalami persaingan
intraspesies. Sehingga di relung tersebut satu spesies yang lemah harus mencari relung yang
baru agar dapat bertahan hidup. Hal ini menunjukkan semakin rapat suatu individu maka
semakin besar juga terjadinya persaingan.