“CKD”
Disusun oleh:
196410010
JOMBANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan ini telah disetujui untuk diajukan sebagai tinjauan teoritis kasus
kelolaan individu Stase Keperawatan Medikal Bedah dengan kasus CKD di ruang 22
RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG untuk memenuhi tugas individu Program
Studi Profesi Ners STIKES ICME JOMBANG.
Disetujui
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
( )
Mengetahui,
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan Keperawatan ini telah disetujui untuk diajukan sebagai tinjauan teoritis kasus
kelolaan individu Stase Keperawatan Medikal Bedah dengan kasus CKD di ruang 22
RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG untuk memenuhi tugas individu Program
Studi Profesi Ners STIKES ICME JOMBANG.
Disetujui
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
( )
Mengetahui,
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD
DI RUANG 22 RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
DEPARTEMEN
Disusun Oleh:
196410010
status kronis atau penyakit yang menetap sangat lamban dan menunggu
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan
status kronis atau penyakit yang menetap sangat lamban dan menunggu
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan
menghadap ke medial. Pada sisi ini, terdapat hilus ginjal, yaitu tempat struktur-
sturuktur pembuluh darah, sistem limfatik, sistem saraf, dan ureter menuju dan
meninggalkan ginjal. Besar dan berat ginjal sangat bervariasi tergantung pada
jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi lain. Ukuran ginjal rata-
capsule (kapsul fibrosa) ginjal dan di luar kapsul ini terdapat jaringan lemak peri
dan jaringan lemak perineal dibungkus oleh fasia gerota.Fasia ini berfungsi
serta mencegah ekstravasasi urin pada saat terjadi trauma ginjal. Selain itu, fasia
gerota dapat pula berfungsi sebagai barier dalam menghambat metastasis tumor
tebal serta tulang rusuk ke XI dan XII, sedangkan di sebelah anterior dilindungi
jejunum, dan kolon (Aziz dkk. 2008).Ginjal kanan tingginya sekitar 1 cm di atas
Secara anatomik ginjal terbagi dalam dua bagian, yaitu korteks dan
medula banyak terdapat duktuli ginjal.Nefron adalah unit fungsional terkecil dari
ginjal yang terdiri atas glomeruli dan tubuli ginjal. Darah yang membawa sisa-
ginjal beberapa zat yang masih diperlukan tubuh mengalami reabsorbsi dan zat-
zat hasil sisa metabolisme tubuh disekresi bersama air dalam bentuk urin (Aziz
dkk. 2008).
ginjal terdiri atas kaliks minor, infundibulum, kaliks mayor, dan pielum/pelvis
terdiri otot polos yang mampu berkontraksi untuk mengalirkan urin sampai ureter
Ginjal bekerja untuk menyaring darah sebanyak kurang lebih 200 liter
tiap harinya dan juga membuang sisa-sisa metabolisme serta kelebihan cairan tubuh
melalui urin. Selain membuang sisa-sisa metabolisme tubuh melalui urin, ginjal
pembentukan sel darah merah, renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah, kalsitriol atau vitamin D3 yaitu bentuk aktif dari vitam D yang berfungsi
C. KLASIFIKASI
Klasifikasi gagal ginjal kronis berdasarkan derajat (stage) LFG (Laju Filtration
D. ETIOLOGI
Penyebab GGK menurut Price, 1992; 817, dibagi menjadi delapan kelas, antara
lain:
tubulus ginjal
striktur uretra, anomali kongenital pada leher kandung kemih dan uretra.
E. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Brunner & Suddart (2002) setiap sistem tubuh pada gagal ginjal kronis
dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien akan menunjukkan sejumlah tanda
dan gejala. Keparahan tanda dan gejala bergantung pada bagian dan tingkat
kerusakan ginjal, usia pasien dan kondisi yang mendasari. Tanda dan gejala pasien
a. Manifestasi kardiovaskuler
Mencakup hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivasi sistem
b. Manifestasi dermatologi
Warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering, bersisik, pruritus, ekimosis, kuku
c. Manifestasi Pulmoner
d. Manifestasi Gastrointestinal
e. Manifestasi Neurologi
f. Manifestasi Muskuloskeletal
g. Manifestasi Reproduktif
F. PATOFISIOLOGI
dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh).
nefron–nefron rusak.Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada
pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila
kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%.Pada tingkat ini fungsi renal yang
demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih rendah itu.(
maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah dialisis.
Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi tiga stadium
yaitu:
Ditandai dengan kreatinin serum dan kadar Blood Ureum Nitrogen (BUN)
Lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak (Glomerulo filtration Rate
besarnya 25% dari normal). Pada tahap ini Blood Ureum Nitrogen mulai
Timbul apabila 90% massa nefron telah hancur, nilai glomerulo filtration rate
10% dari normal, kreatinin klirens 5-10 ml permenit atau kurang. Pada tahap
ini kreatinin serum dan kadar blood ureum nitrgen meningkat sangat
Seperti penyakit kronis dan lama lainnya, penderita CKD akan mengalami
beberapa komplikasi. Komplikasi dari CKD menurut Smeltzer dan Bare (2001)
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin
angiotensin aldosteron.
5. Penyakit tulang serta klasifikasi metabolik akibat retensi fosfat, kadar kalsium
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Radiologi
asam basa.
b. Foto Polos Abdomen
Menilai besar dan bentuk ginjal serta adakah batu atau obstruksi lain.
c. Pielografi Intravena
Menilai sistem pelviokalises dan ureter, beresiko terjadi penurunan faal ginjal
d. USG
Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkin ginjal , anatomi sistem
e. Renogram
Menilai fungsi ginjal kanan dan kiri , lokasi gangguan (vaskuler, parenkhim)
j. EKG
k. Biopsi Ginjal
dilakukan bila terdapat keraguan dalam diagnostik gagal ginjal kronis atau
Volume : Biasanya kurang dari 400 ml/jam (oliguria atau urine tidak ada
(anuria).
Ureum:
4) Hiponatremia
5) Hiperkalemia
9) Hipertrigliserida
J. PENATALAKSANAAN MEDIS
fungsi ginjal yang tersisa dan homeostasis tubuh selama mungkin serta mencegah
konservatif tidak dapat mengobati GGK namun dapat memperlambat progres dari
penyakit ini karena yang dibutuhkan adalah terapi penggantian ginjal baik dengan
1. Untuk memelihara fungsi renal dan menunda dialisis dengan cara mengontrol
proses penyakit melalui kontrol tekanan darah (diet, kontrol berat badan dan
intake protein sehari-hari dengan nilai biologik tinggi < 50 gr), dan katabolisme
mengurangi katabolisme)
tetap atau transplantasi. Pada tahap ini biasanya GFR sekitar 5-10 ml/mnt. Dialisis
5) Efusi perikardial
K. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Konservatif
2. Dialysis
1) peritoneal dialysis
Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat
2) Hemodialisis
3. Operasi
1) Pengambilan batu
2) transplantasi ginjal
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
DI RUANG 22
1. PENGKAJIAN
Pengkajian dalam hal ini terdapat beberapa pengkajian yang harus di isi
seperti identitas, pasien tanggal masuk, penangguang jawab pasien, semua itu
2. RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat kesehatan merupakan bagian dari salah satu pengkajian dalam hal ini
Dalam hal ini meliputi harapan dirawat di rumah sakit, penegetahuan tentang
bantu.
Dalam hal ini terdapat kebiasaan tidur pasien, lama tidur pasien, dan masalah
tidur pasien
8. ELIMINASI
Hal ini terdapat kebiasaan defekasi, pola defekasi, warna feces, kolostomi,
Terdapat hargadiri pasien, identitas diri pasien, ideal diri pasien, penampilan
koping.
Hal ini terdapat peran pasien saat ini, penampilan pasien, system pendukung,
Hal ini terdapat agama dan nilai keyakianan yang dianut oleh pasien.
2) Pemerkasaan fisik
kepala.
palatum, faring.
resensi
operasi
permasalahan.
energi
20. IMPLEMENTASI
21. EVALUASI
langsung.
Melitus.http://internis.files.wordpress.com/2011/01/dialisis-pada-diabetes-
EGC. 1999
Management for Positive Outcome Seventh Edition. China : Elsevier inc. 2005
2008.