Anda di halaman 1dari 2

MOSSI DEBAT

Dinar dan dirham sebagai alat transaksi di Indonesia

KEYWORDS :

Dinar emas berdasarkan Hukum Syari’ah Islam adalah uang emas murni yang memiliki berat 1
mitsqal atau setara dengan 1/7 troy ounce, sedangkan Dirham perak Islam berdasarkan ketentuan
Open Mithqal Standard (OMS) memiliki kadar perak murni dengan berat 1/10 troy ounce, atau
setara dengan 3,11 gram.[] Dengan demikian, dinar emas memiliki berat 4,45 gram[4]. World
Islamic Mint (WIM), mengikuti pendapat Syaikh Yusuf Qardhawi, menetapkan 1 dinar memiliki
berat 4,25 gram[5]. Ketentuan berat 1 dinar = 4,25 gram ini diikuti oleh beberapa pihak seperti
Kerajaan Kelantan di Malaysia, Wakala Induk Nusantara di Indonesia, dan Gerai Dinar di
Indonesia.

Khalifah Umar ibn Khattab menentukan standar antar keduanya berdasarkan beratnya masing-
masing: "7 dinar harus setara dengan 10 dirham."

Dirham secara bahasa adalah sesuatu yg terbuat dari perak dalam bentuk khusus. Ia (Dirham)
merupakan satuan alat tukar (Uang) yang terbuat dari perak dengan timbangan tertentu.Kata
‘Dirham” berasal dari kata ajam (non-Arab) dan disadur ke dalam bahasa Arab dari Yunani,
yaitu “Drakhma”. Dirham telah disebutkan dalam Al Qur’an Al Karim dalam Firman Allah
Subhanahu wa ta’ala, surat Yusuf ayat 20: “Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang
murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka tidak tertarik harinya kepada Yusuf”Ukuran
Dirham (Jumhur ‘Ulama): +/- 2.975gr

KARAKTERISTIK DINAR dan DIRHAM

1. Terbebas dari bahaya inflasi. Sebagaimana diketahui, inflasi mengakibatkan atau lebih
tepatnya mengacaukan sistem perekonomian dengan semakin turunnya nilai mata uang
kertas. Lain halnya dengan dinar yang berbahan dasar emas. Nilainya justru semakin
lama semakin meningkat, setidaknya tidak akan mengalami penyusutan nilai karena
inflasi sebagaimana uang kertas.
2. Mudah dicairkan. Berbeda dengan produk investasi seperti misalnya deposito yang baru
bisa dicairkan setelah jangka waktu tertentu dan untuk nilai tertentu sebagaimana
kesepakatan, maka dinar memiliki kebaikan lebih dari itu. Anggap kamu memiliki 100
dinar dan hanya ingin melepaskan sebanyak 5 dinar maka itu sangat mungkin dilakukan.
Dinar memiliki likuiditas yang tinggi. Artinya apa? Kemudahannya untuk
diperjualbelikan karena dinar dapat dengan mudah dibagi dan dijumlahkan.
3. Mudah dijual atau dibeli. Bandingkan dengan perhiasan seperti emas, gelang, atau
cincin. Meski memiliki bahan dasar sama yaitu emas, namun semua perhiasan tersebut
agak sulit untuk ditukar atau dijual kembali mengingat bentuk dan ukuran perhiasan yang
bersifat personal. Hal ini tentu sangat berbeda dengan kepingan dinar yang memiliki
bentuk sama.
4. Nilai jual kembali yang tinggi. Tentu saja selain berkah karena jauh dari riba, dinar
memiliki nilai jual kembali yang tinggi. Mengapa demikian? Karena bahan dasar dinar
adalah emas. Tentu saja segalanya otomatis mengikuti perkembangan harga emas
internasional. Sekalipun dikurangi biaya administrasi, harap diingat bahwa nilai investasi
dinar bisa mengalami kenaikan hingga 31 persen pertahun!
5. Hidup yang islami. Memiliki dinar seperti ada kebanggaan sendiri sebagai umat muslim.
Bagaimana pun, dinar secara tak langsung menggambarkan betapa makmur kehidupan
Islam di masa jaya. Selain itu, zakat dalam umat Islam menggunakan ukuran dinar
sebagai batas (nishab) dikeluarkannya zakat.

STATUS QUO

Anda mungkin juga menyukai