Oleh :
Naomi Pradita Yuwana
14711050
Pembimbing :
dr. Dwi Rejeki Nursanti, Sp.KJ
1
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. VA
Usia : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Sekar Asri, Mojosongo, Boyolali
Status : Bercerai
2
negeri karena kantornya ada di IND dan IDN. Menurut pasien itu adalah
sebuah kode, IND itu di Korea, sedangkan IDN itu di Indonesia. Pasien
juga mengatakan bahwa saat ini ia sedang menunggu dijemput oleh K
nya. Saat ditanya K itu apa, pasien mengatakan K itu karyawan. Menurut
pasien yang tahu tentang pekerjaannya hanya B saja, B itu bos. Pasien
juga mengatakan untuk bekerja di ART 4(1), pasien harus bersekolah di
AO dulu. Menurut pasien ia dikira berbicara sendiri oleh keluarganya,
padahal pasien sedang menghafalkan skenario. Pasien juga mengaku
memiliki negara, kantor polisi, pemerintah, rumah sakit, dan sekolah.
Dari hasil aloanamnesis dengan ibu dan ayah pasien, pasien
sebenarnya anak yang pitar, pasien lulusan D3 di AMA. Setelah lulus
kuliah, pasien sempat ikut kakaknya di Pontianak, Kalimantan dan
membantu pekerjaan kakaknya disana sambil menunggu tes CPNS.
Kakak pasien kuliah TI dan memiliki tempat reparasi komputer di
Pontianak. Setelah satu setengah bulan di Kalimantan, ada perempuan
mengaku dihamili oleh pasien dan meminta untuk dinikahi. Pasien
diancam bila tidak menikahi perempuan tersebut akan dibunuh oleh
keluarga perempuan tersebut. Karena keluarga pasien ketakutan,
akhirnya pasien dinikahkan. Menurut ibu pasien, pasien dijebak saat itu.
Pasien mulai mengalami gangguan jiwa saat istrinya sudah hamil tua dan
mau melahirkan, saat itu tahun 2011. Kemudian keluarga pasien
membawa pasien kembali ke Jawa untuk berobat. Setelah kembali ke
Jawa kemudian pasien bercerai dengan istrinya. Keluarga pasien
membawa pasien ke pengobatan alternatif dan sempat di ruqiyah namun
tidak ada sakit pasien tidak membaik. Kemudian pasien dibawa ke RSJ
di Solo, pasien di beri obat oleh dokter Jiwa di rumah sakit jiwa tersebut
namun tidak ada perbaikan, pasien mengatakan setelah minum obat
badan pasien malah terasa tidak enak. Pasien mulai berobat ke RSJD Dr.
RM Soejarwadi tahun 2017, awalnya keluarga pasien ingin merawat
inapkan pasien, namun pasien mengetahui rencana keluarganya dan
tidak mau dirawat inap, jadi hanya menjalani rawat jalan saja. Setelah
3
menjalani pengobatan rutin, keadaan pasien mulai membaik, pasien
mulai kumat lagi pada awal Agustus 2019 karena tidak minum
obatsebulan terakhir. Menurut ayah pasien, anaknya susah sekali minum
obat, ketika disuruh minum obat, pasien berbohong dan obatnya
disembunyikan dibawah lidah. Kemudian saat orang tuanya tidak tahu,
kemudian dibuang. Ayah pasien mengatakan pasien merasa dirinya tidak
sakit, jadi sulit sekali untuk minum obat. Akhir-akhir ini pasien
kerjaannya hanya bicara sendiri, bermain internet, sering meminta uang
untuk ngopi dan beli rokok. Dulu ayah pasien juga mencarikan pekerjaan
untuknya yaitu sebagai satpam, namun pasien selalu tidak betah dan
gonta-ganti tempat kerja.
4
B. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
C. RIWAYAT KEPRIBADIAN
D. KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat prenatal
5
kedua orang tuanya. Pasien juga tidak pernah mangalami sakit berat saat
kecil. Pasien sering bermain dengan teman-teman sebayanya saat kecil.
E. RIWAYAT KELUARGA
1. Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit pada keluarga disangkal.
6
melahirkan. Pasien bercerita bahwa anaknya kini sudah kelas 3 SD dan
sudah lama sekali tidak bertemu.
GENOGRAM
Ibu pasien
Ayah
pasien
Tn. VA
37 tahun
A. Deskripsi Umum
1. Kesan umum
Pasien seorang laki-laki, tampak sesuai usia, perawatan diri baik.
2. Kesadaran
Kuantitatif : Compos Mentis
7
Kualitatif : Terdapat perubahan
3. Sikap dan tingkah laku
Sikap : Kooperatif
Tingkah laku : Normoaktif
B. Alam Perasaan
1. Mood : Eutimia
2. Afek : Appropriate
C. Pembicaraan : Volume bicara cukup, spontan, artikulasi jelas.
D. Proses Berpikir
1. Bentuk pikir : Nonrealistik
2. Isi Pikir : Pengalaman mistik (-) Fantasi (-)
Fobia (-) Obsesi (-)
Kompulsi (-) Idea of reference (-)
Waham kejar (-) Anosognasis (-)
Waham cemburu (-) Waham mistik (-)
Waham kebesaran (+) Thought broadcasting (-)
Waham curiga (+) Ide kebesaran (-)
3. Arus Pikir : Neologisme (+) Word salad (-)
Magical thinking (-) Intelektuasial (-)
Sirkumtansial (-) Inkoheren (-)
Tangensial (-) Blocking (-)
Asosiasi longgar (-) Remming (-)
Logore (-) Flight of idea (-)
Stereotipi (-) Echolalia (-)
Aphasia (-) Relevan (-)
E. Kognitif
1. Daya konsentrasi : baik
2. Daya Ingat
Jangka Segera : Baik, dapat mengulang 3 kata yang disebutkan
pemeriksa dengan benar.
8
Jangka Pendek : Baik, pasien dapat menyebutkan aktivitas paginya
dengan runtut dan jelas
Jangka Panjang : Baik, pasien dapat menceritakan pengalaman
hidupnya.
3. Orientasi
Orang : Baik, dapat mengenali orang disekitarnya
Tempat : Baik, pasien tahu dimana tempat ia berada saat itu yaitu di
RSJD Dr. RM Soejarwadi Provinsi Jawa Tengah
Waktu : Baik, pasien dapat mengetahui saat itu pagi
Situasi : Baik, pasien tahu situasi disekitar sedang ramai
4. Kemampuan membaca dan menulis : Baik
5. Kemampuan visuospasial : Baik
6. Intelegensi : Baik
F. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : (+)
2. Ilusi : (-)
3. Derealisasi : (-)
4. Depersonalisasi : (-)
G. Perhatian : Mudah ditarik, mudah dicantum.
H. Hubungan Jiwa : Baik
I. Pengendalian Impuls : Baik
J. Insight / Tilikan : Derajat 1
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis
B. Pemeriksaan Tanda Vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
C. Pemeriksaan Sistem
Cerebrospinal : Dalam batas normal
9
Kardiovaskular : Dalam batas normal
Respirasi : Dalam batas normal
Gastrointestinal : Dalam batas normal
Urogenital : Dalam batas normal
Muskuloskeletal : Dalam batas normal
VI. RESUME
Pasien datang ke poli Jiwa diantar oleh orang tuanya dengan keluhan
bicara sendiri, tertawa sendiri, mudah marah, tidak bisa tidur, dan
tidak mau minum obat. Pasien putus obat selama 1 bulan terakhir.
Pasien pertama kali mengalami gangguan jiwa pada tahun 2011, saat
itu keluhan pasien bicara sendiri, sulit tidur, dan mudah marah.
Hasil pemeriksaan psikiatri pada pasien sekarang yaitu mood
eutimia, afek appropriate, bentuk pikir nonrealistik, terdapat waham
kebesaran, neologisme, dan halusinasi.
Pasien mulai rutin minum obat setelah rawat jalan di RSJD Dr. RM
Soejarwadi tahun 2017, kemudian putus obat selama sebulan sebelum
di rawat inap pada awal bulan agustus.
Insight/tilikan pasien derajat 1.
VII. DIAGNOSIS
F 20.0 – Skizofrenia Paranoid
Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia
Sebagai tambahan :
- Halusinasi dan/atau waham harus menonjol :
a. Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi
perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa
bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi
tawa (laughing);
10
b. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat
seksual, atau lain-lain perasaan tubuh; halusinasi visual
mungkin ada tetapi jarang menonjol;
c. Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham
dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of
influence), atau “passivity” (delusion of passivity), dan
keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang
paling khas;
- Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta
gejala katatonik secara relatif tidak nyata/menonjol.
X. TERAPI
1. Farmakoterapi
a. Risperidone 2 x 2 mg
b. Triheksifenidil 2 x 2 mg
c. Alprazolam 1 x 0,5 mg (malam)
11
2. Psikoterapi
a. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien dan faktor pencetusnya.
b. Terapi berorientasi keluarga / suportif terapi dengan
mengedukasi kepada keluarga untuk memberikan dukungan dan
bantuan terhadap pasien.
c. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga tentang
kewajiban pengobatan agar meningkatkan kepatuhan pasien
dalam pengobatan dan menjelaskan mengenai fungsi serta
penggunaan obat.
d. Memberikan edukasi spiritual terhadap pasien.
XI. PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
12
sadar bahwa dirinya sakit. Keluarga pasien seharusnya selalu mengikuti
proses perawatan sehingga dapat memberikan informasi, saran,
dukungan, perhatian, mengontrol, dan mengawasi penderita minum
obat.
13