Anda di halaman 1dari 2

Berikut ini adalah beberapa jenis hewan berpotensi menjadi penular dan perantara bibit

penyakit:
1. Monyet

Sejumlah pakar penyakit menular menyatakan, kera atau monyet bisa membawa virus
Herpes B yang dapat ditularkan melalui air liur dan berpotensi mematikan. "Herpes B dapat
mengakibatkan ensefalitis, pembengkakan otak. Virus ini terdapat dalam air liur dan dapat
masuk ke otak," kata dr William Schaffner, profesor dan chairman di Department of
Preventive Medicine dari Vanderbilt University School of Medicine di Nashville,
Tennessee.

2. Kelelawar

Meskipun kelelawar jarang ditemukan, binatang ini juga dapat menimbulkan penyakit serius.
"Kelelawar dapat mengakibatkan rabies pada manusia," ungkap Schaffner. Virus rabies lebih
sering menyebar melalui kontak dengan binatang lain yang terinfeksi, antara lain serigala,
anjing hutan, rakun, selain juga anjing, dan kucing. Rabies dapat memengaruhi sistem saraf
pusat dan dapat merangsang kebingungan, halusinasi, kelumpuhan parsial, dan kesulitan
menelan. Jika tidak diobati, rabies biasanya berakibat fatal dalam beberapa hari setelah gejala
muncul.

3. Kelinci liar

Sebagai binatang peliharaan, kelinci memang terlihat begitu manis dan menggemaskan.
Namun, kelinci juga bisa membahayakan karena dapat menularkan penyakit tularemia.
Tularemia adalah penyakit yang dapat menimbulkan masalah pernapasan serius. Tularemia
juga dikenal sebagai demam kelinci.

4. Burung

Burung dapat menularkan sejumlah penyakit. Di antaranya flu burung, penyakit yang cukup
mendapat perhatian internasional pada 1990-an. Flu burung disebabkan oleh virus H5N1, yang
dapat menular melalui penanganan unggas yang terinfeksi. Sejak 1997, lebih dari 120 juta
burung di seluruh dunia telah mati atau dimusnahkan untuk mencegah penyebaran virus
tersebut. H5N1 sangat mematikan pada manusia.

5. Tikus

Hantavirus adalah penyakit yang ditularkan oleh tikus. Hantavirus terdapat dalam tinja, air liur,
dan air kencing tikus. Gejala pada penderita antara lain demam dan nyeri otot, sakit perut,
diare, dan muntah. Gejala berlanjut menjadi batuk dan sesak napas dalam 4-5 hari setelah
terinfeksi. Jika tak segera ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal, yakni infeksi paru-paru.

6. Reptil

Reptil adalah hewan yang sangat berbahaya karena secara alami membawa bakteri salmonela
pada kulit mereka. "Sama halnya dengan manusia yang memiliki (bakteri Staph) pada kulit,
reptil juga mempunyai bakteri, yakni salmonela, pada kulit mereka," kata Emilio DeBess,
seorang dokter hewan.
7. Sapi

Menurut Emilio DeBess, sapi mempunyai keterkaitan dengan penyebaran tiga penyakit utama,
yakni infeksi salmonela, infeksi E coli, dan ensefalitis. Strain bakteri E coli yang dikenal
sebagai O157: H7 tidak berbahaya untuk hewan ternak, tetapi dapat mengakibatkan penyakit
serius dan bahkan kematian bagi manusia.

8. Anjing

Anjing merupakan teman terbaik manusia yang juga bisa menjadi musuh terburuk manusia
ketika menularkan penyakit. Selain memicu rabies, anjing dapat menularkan parasit seperti
cacing tambang dan cacing gelang. Bahkan DeBess menambahkan, kutu pada anjing dapat
membawa bakteri yang mengakibatkan penyakit Rocky Mountain Spotted Fever, yang
berakibat fatal jika tidak diobati.

9. Kucing
Selain menyebabkan rabies, kucing juga dapat menularkan penyakit tularemia dan
toksoplasmosis. Menurut DeBess, bakteri dan parasit yang menyebabkan tularemia dan
toksoplasmosis biasanya dibawa oleh hewan lain. Toksoplasma dapat terpapar apabila manusia
melakukan kontak dengan kotoran kucing yang terkontaminasi atau mengonsumsi makanan
dan minuman yang terkontaminasi. "Kami selalu khawatir hal akan terjadi pada wanita hamil
karena dapat menyebar dari ibu ke janin," katanya. Toksoplasma sangat potensial
menyebabkan infeksi bayi dalam kandungan yang dapat menyebabkan keguguran, kematian
bayi dalam kandungan, dan kecacatan pada bayi. Toksoplasmosis berat dapat menyebabkan
kerusakan pada otak, mata, atau organ lainnya.

Anda mungkin juga menyukai