Lingkungan
Berdampak pada kinerja material perkerasan. Suhu dan air
mempengaruhi ketahanan material, reologi bitumen, daya dukung
struktur, umur dan kerusakan perkerasan.
Daya Dukung Tanah Dasar
Kepadatan dan
Daya Dukung Tanah
• lapangan
– Uji CBR lapangan (hanya di permukaan)
– Dynamic Cone Penetrometer/DCP (sampai kedalaman 2m)
– Static Cone Penetromer/SCP (sampai kedalaman 1m)
– Electric friction cone penetrometer/CPT (dalam)
– Clegg (impact) hammer (di permukaan)
– Falling Weight Deflectometer/FWD
• laboratorium
– Uji CBR laboratorium (tanah tak terganggu)
– Remoulded CBR (unsoaked, soaked, EMC)
– Uji triaksial pada rentang kadar air tertentu
Tanah Dasar
Qc ≈ (2.5 to 3.3)CBR
Tanah Dasar
600
f20mm
cone
Tanah Dasar
Clegg Hammer
• 4.5 kg hammer with
accelerometer to measure impact
deceleration
• Measurements
– Clegg Impact Value CIV
• Calculations
– CBR ≈ 0.06CIV² + 0.52CIV + 1
• Gives surface value only
Tanah Dasar
CBR C
CBR Fill + CBR B
CBR B
CBR C + CBR D
CBR Fill
CBR B + CBR C
CBR A + CBR B
Tanah Dasar
hiCBRi
3
0.33
CBRtitik = i ≤ 20
i
hi
hiCBRi
3
0.33
CBRtitik = i
i
hi
3
= 0.2 8
0.33
0.5 4 0.3 2
0.33 0.33
= 3.8%
0.2 0.5 0.3
Pembagian Segmen
• Ruas jalan yang didesain harus dikelompokkan
berdasarkan kesamaan segmen yang mewakili kondisi
tanah dasar yang dapat dianggap seragam (tanpa
perbedaan yang signifikan).
• Pengelompokan awal berdasarkan hasil penyelidikan
tanah (kondisi geologi, pedologi, kondisi drainase dan
topografi, karakteristik tanah; seperti gradasi dan
plastisitas).
• CBR segmen dapat ditentukan dengan cara:
– Distribusi Normal (beban lalu-lintas rendah)
CBR = rerata CBR – k x deviasi standar
– Nilai CBR terendah yang paling logis (beban tinggi)
Tanah Dasar
CBR Tanah Dasar suatu Segmen Jalan
• Cara analitis :
CBR segmen = CBR rata-rata – (CBR mak – CBR min )/R
Tanah Dasar
CBR Tanah Dasar suatu Segmen Jalan
CBR segmen Metoda Grafis
CBR Ruas : 1
100
% SAMA ATAU LEBIH DARI
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2.8 % CBR
Tanah Dasar
Umur Rencana
• Umur Rencana perkerasan jumlah repetisi beban lalu
lintas (Equivalent Standard Load, ESAL) yang diperkirakan
akan melintas dalam kurun waktu tertentu.
• Biasanya dibuat untuk 10 tahun dengan catatan terdapat
pemeliharaan berkala di paruh waktu (5 tahun)
• Kondisi Lelah (fatigue) perkerasan diperkirakan akan muncul
pada akhir Umur Rencana perlu peningkatan struktur.
• Jika kondisi lelah muncul sebelum akhir umur rencana
kerusakan dini.
• Kerusakan dini dapat disebabkan oleh kualitas jalan yang di
bawah standar dan atau beban berlebihan (overload).
• Overloading adalah suatu kondisi muatan gandar kendaraan
melebihi beban standar yang dipakai dalam asumsi desain.
Lintas Ekivalen
• Lintas ekivalen adalah repetisi beban yang dinyatakan
dalam lintas sumbu standar diterima oleh konstruksi jalan.
Rehabilitasi
Masa Layan
N (log)
Pedoman penentuan jumlah Lebar Perkerasan (L) Jumlah Lajur (m)
Tekanan Angin =
5.5 kg/cm2
8.16 ton
11 cm
Beban Lalu Lintas
ESAL (Equivalent Standard
Axle Load)
(Metode Bina Marga, 1989)
4
L
ESAL k
8.16