PENDAHULUAN
Stroke merupakan silent killer atau pembunuh berdarah dingin yang dapat
menyerang siapa saja, kapan saja tanpa mengenal waktu dan tempat. Penyakit stroke
menyerang otak sehingga aliran darah dan oksigen yang mengalir seketika berhenti dan
dapat berisiko menyebabkan kematian sel-sel otak. Di Indonesia, stroke merupakan
penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut
survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh nomor satu di RS Pemerintah di
seluruh penjuru Indonesia. Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke dan
berdasarkan hasil Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas) tahun 2018, salah satu penyakit
tidak menular (PTM) mengalami kenaikan prevalensi yaitu stroke. Hasil Riskesdas
2013 memaparkan prevalensi stroke pada laki-laki sebesar 7,1% dan perempuan 6,8%
sedangkan pada hasil Riskesdas 2018 pada laki-laki sebanyak 11% dan untuk
perempuan 10,9%. Hal ini perlu mendapatkan perhatian penting bagi kita semua untuk
mencegah dan mendeteksi stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih
kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan
sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita
terus menerus di kasur yang membutuhkan perawatan jangka panjang (Yastroki, 2006).
Penanganan stroke selama di rumah sakit akan dilakukan oleh tenaga kesehatan
sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Tanda dan gejala stroke yang
terjadi tidak dapat secara langsung pulih selama dirawat di rumah sakit karena proses
pemulihan kondisi setiap orang berbeda-beda tergantung daerah otak yang mengalami
kerusakan. Sebelum pulang ke rumah, pasien dan keluarga akan diberikan edukasi
untuk merawat pasien post-stroke agar proses rehabilitasi pasien dapat berkelanjutan.
Tahap rehabilitasi ini sangat penting karena dapat mengurangi angka kecacatan pasien
post-stroke dan mencegah terjadinya stroke berulang.
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui inovasi teknologi informasi kesehatan berupa telerehabilitasi
pada pasien pasca stroke dan menjelaskan implikasinya terhadap perkembangan ilmu
keperawatan.