Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN PADA NY.

“D” DENGAN DIAGNOSA COLIC ABDOMEN

DI RSU SARI MUTIARA

Oleh :

1. Mery Apriyanti Sinulingga 160204117

DOSEN PEMBIMBING : Ns. AGNES MARBUN, M.Kep

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

MEDAN

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN PADA NY. “D” DENGAN DIAGNOSA COLIC
ABDOMEN

i. PENGANTAR
Bidang studi : keperawatan medical bedah

Topik : Colic Abdomen

Sasaran : Keluarga dan NY. “D”

Hari/Tanggal : Rabu, 20 November 2019

Waktu : 30 menit

Tempat : RSU. Sari Mutiara Lubuk Pakam NY. “D”

ii. Latar Belakang

Akhir-akhir ini, peningkatan kolik abdomen meningkat sangat pesat. Kejadian


penyakit kolikabdomen terjadi karena pola hidup yang tidak sehat sehingga berdampak
pada kesehatan tubuh (Bare, 2011)

Menurut data dari WHO (world Health Organitation) pada tahun 2012 kurang
lebih 7 miliar jiwa, Amerika serikat berada diposisi pertama dengan penderita kolik
abdomen terbanyak 47% dari 810.000 orang penduduk

iii. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan pada klien, diharapkan klien tersebut dapat


mengerti tentang penyakit kolik abdomen dari penyebab hingga penanganannya.

iv. Tujuan Khusus


1. Mengetahui dan memahami pengertian kolik abdomen
2. Mengetahui dan memahami penyebab kolik abdomen
3. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala kolik abdomen
4. Mengetahui dan dan memahami pengobatan untuk kolik abdomen
v. Materi : Terlampir
vi. Metode
Metode yang diperlukan dalam penyuluhan :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
vii. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan :
1. Leaflet
viii. Kegiatan Pembelajaran :
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan :
a) memberi salam Menjawab salam
b) perkenalan
c) menjelaskan tujuan materi Mendengarkan dan
memperhatikan
materi yang
disampaikan
2 15 menit Pelaksanaan/Penyampain materi :
a) pengertian kolik abdomen Menyimak dan
b) penyebab kolik abdomen memperhatikan
c) tanda dan gejala kolik abdomen
d) pengobatan kolik abdomen
3 10 menit Evaluasi Peserta bertanya
a) memberi kesempatan untuk bertanya mengenai masalah
b) melakukan Tanya jawab untuk yang belum
mengetahui pemahaman dipahami
c) membacakan kesimpulan hasil
penyuluhan Medengarkan dan
memperhatikan
4 2 menit Penutup Peserta menjawab
Mengakhiri pertemuan dengan salam
mengucapkan terimakasih dan salam

ix. Evaluasi
1. Apa saja penyebab kolik abdomen ?
2. Bagaimana tanda dan gejala kolik abdomen ?
3. Bagaimana cara mencegah kolik abdomen ?
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Kolik Abdomen

Kolik abdomen adalah pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal
(Nettina, 2001).

Kolik abdomen merupakan obstruksi yang terjadi ketika ada gangguan yang
menyebabkan terhambatnya aliran usus tetapi peristaltinya normal (Reeves,2001)

2. Penyebab Kolik Abdomen


1. Spasme otot polos
2. Penekanan abdomen
3. Luka yang terdspst di dalam atau di luar perut \
4. Peradangan pada organ dalam perut
5. Adanya kelainan dalam rongga dada atau perut

3. Tanda dan Gejala Kolik Abdomen


1. Nyeri perut (karakteristik pada kebanyakan pasien)
2. Nyeri, sering digambarkan sebagai kram dan intermiten, yang lebih menonjol pada
obstruksi sederhana
3. Seringkaki tampilan klinis dapat memberikan petunjuk kepada perkiraan lokasi dan
sifat obstruksi. Nyeri berlangsung beberapa hari, yang menjadi progresif dengan
distensi perut
4. Mual, muntah yang lebih berhubungan dengan obstruksi proksimal
5. Diare (temuan awal)
6. Sembelit (temuan akhir) yang dibuktikan dengan tidak adanya gerakan usus atau
buang angin.
7. Demam dan takikardia terjadi belakangan dan mungkin terkait dengan strangulasi
8. Riwayat operasi abdomen atau pelvis
9. Riwayat keganasan (terutama ovariumdan usus)

4. Pencegahan kolik Abdomen


Pencegahan kolik abdomen yang dilakukan pada pasien adalah mengurangi dan
menghindari makanan yang pedas, bersifar asam, makanan instan, dan jenis sayuran
tertentu misalnya kol dan sawi, serta menghindari melakukan aktivitas yang berat
(Suyetno, 2011)

5. Komplikasi Kolik Abdomen


1. Kolik ureter (tersumbatnya aliran-aliran dari ginjal ke usus)
2. Kolik biliaris
3. Kolik intestinal (obstruksi usus, lewatnya isi usus yang terhalang)
(Reeves, 2011)
6. Pemeriksaan Penunjang kolik Abdomen
1. Pemeriksaan fisik : tanda-tanda vital
2. Pemeriksaan abdomen : lokasi nyeri
3. Pemeriksaan rectal
4. Laboratorium : leukosit, HB
5. Sinar X abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus
6. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid
yang tertutup
7. Penuranan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat munta, peningkatan hitung
SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum
amylase karena iritasi pancreas oleh lipatan khusus.
8. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik (Reeves,
2011).

7. Pengobatan
Secara Non-farmakologi dapat berupa :
1. Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
2. Implementasikan pengobatan pada penyakit
3. Kolostomi lingkarangn untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi usu yang
dilakukan sebagi prosedur kedua

Secara farmakologi yaitu :


1. Terapi Na + K + komponen darah
2. Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan
3. Dekstrose dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler
4. Dekompresi selang nasoenternal yang panjang dari proksimal usus ke area
penyumbatan selang dapat dimasukkan sengan lenih efektif dengan pasien berbaring
miring ke kanan.
5. Antasid (obt yang melawan keasaman)

DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, Hardhi Kusuma. 2016 . Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan
Diagnosa Nanda Nic Noc dalam Berbagai Kasus Edisi Revisi Jilid 2. Jogjakarta : Media
Action

Anda mungkin juga menyukai