Anda di halaman 1dari 8

Penggulungan daun pada tanaman monokotil saat kekurangan air

(Leaf rolling in monocotyledon plants under water deficit)

Nio Song Ai1)* dan Audry Agatha Lenak2)


1)
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115
2)
Alumni Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115
*Email korespondensi: nio_ai@yahoo.com

Diterima 28 Februari 2014, diterima untuk dipublikasikan 18 Juli 2014

Abstrak

Penggulungan daun merupakan salah satu bentuk resistensi terhadap


kekeringan atau lebih tepatnya mekanisme menghindari kekeringan pada tumbuhan
monokotil. Mekanisme ini terjadi dengan cara menurunkan laju evapotranspirasi
atau dengan meningkatkan absorpsi air pada tanah kering untuk mempertahankan
potensial air daun tetap tinggi. Proses penggulungan daun ini berkaitan erat dengan
peranan sel kipas. Pada saat kekurangan air, jumlah dan ukuran sel kipas
meningkat, sehingga daun akan menggulung. Tingkat penggulungan daun dapat
ditentukan secara visual berdasarkan sistem standar evaluasi untuk tanaman padi
dengan memberi skor 1-9. Rendahnya tingkat penggulungan daun berkorelasi positif
dengan meningkatnya potensial air daun.
Kata kunci: menghindari kekeringan, penggulungan daun

Abstract

Leaf rolling is one mechanism of drought resistance, i.e. drought avoidance.


This mechanism was resulted from decreasing evapotranspiration rate or increasing
water absorption in the dry soil to maintain high leaf water potential. The process of
leaf rolling in monocotyledon was closely related to the activity of bulliform cells. The
number and size of bulliform cells were increased under water deficit, so that leaf
rolling occurred. Leaf rolling score (1-9) could be visually determined based on the
system of standard evaluation in rice. The low leaf rolling score was positively
correlated with high leaf water potential.
Keywords: drought avoidance, leaf rolling

PENDAHULUAN hanya sebagian kecil air yang diserap


Air merupakan kebutuhan pokok akan ditranspirasikan melalui stomata
bagi semua tanaman dan bahan (Harwati 2007).
penyusun utama protoplasma sel. Pemanasan global (global
Tanaman selalu membutuhkan air warming) menyebabkan terjadinya
selama siklus hidupnya, mulai dari perubahan iklim (climate changes)
masa perkecambahan sampai panen. yang secara langsung berpengaruh
Semua proses metabolisme pada terhadap perubahan musim.
tanaman membutuhkan air, oleh Pergantian musim yang tidak menentu
sebab itu jumlah pemakaian air oleh merupakan salah satu akibat
tanaman berkorelasi positif dengan perubahan iklim, seperti musim
produksi biomassa tanaman dan kemarau yang berkepanjangan yang
Nio dan Lenak, Penggulungan daun …. 49

menurunkan ketersediaan air di dalam pikiran di atas, pembahasan dalam


tanah. Salah satu bentuk dampak makalah ini akan difokuskan pada
perubahan iklim adalah kekeringan proses penggulungan daun sebagai
akibat kekurangan air pada lahan respon tanaman pada saat mengalami
pertanian. kekeringan akibat kekurangan air.
Tanaman dikatakan mengalami
kekurangan air pada saat
ketersediaan air dari lingkungannya KEKERINGAN AKIBAT
termasuk media tanam terbatas. KEKURANGAN AIR PADA
Kurangnya suplai air di daerah TANAMAN
perakaran dan permintaan air yang Lingkungan yang ekstrim dapat
berlebihan oleh daun akibat laju menimbulkan cekaman pada
absorpsi air adalah penyebab tanaman. Kekeringan sebagai salah
kekurangan air pada tanaman satu cekaman abiotik pada tanaman
walaupun air tanah tersedia dengan dapat dibedakan menjadi kekeringan
cukup (Levitt 1980; Bray 1997). primer dan kekeringan sekunder.
Tanaman mempunyai Kekeringan primer menunjukkan
mekanisme untuk mengkompensasi kekurangan air di lingkungan sekitar
pengaruh cekaman yang merusak tanaman, sedangkan kekeringan
pada skala waktu yang berbeda, sekunder diinduksi oleh keadaan
tergantung pada proses fisiologi yang dingin, pembekuan, panas atau kadar
dipengaruhi dan sifat cekaman. garam. Kondisi saat sel tanaman telah
Menurut Haryati (2008) kekurangan kehilangan air dan mempunyai
air akan mengganggu aktivitas tekanan turgor yang lebih rendah
fisiologis maupun morfologis, daripada nilai maksimumnya
sehingga mengakibatkan terhentinya dinamakan kekeringan akibat
pertumbuhan. Defisiensi air yang terus kekurangan air (Darusman et al. 1991;
menerus akan menyebabkan Filter dan Hay 1991).
perubahan irreversibel (tidak dapat Pembatas utama pertumbuhan
balik) dan pada gilirannya tanaman dan kesintasan (survival) pada
akan mati. tanaman adalah persediaan air yang
Berbagai karakter morfologi, tidak memadai. Laju pertumbuhan sel-
anatomi, fisiologi, biokimia dan sel dan efisiensi proses fisiologisnya
genetika telah dievaluasi sebagai mencapai tingkat tertinggi pada saat
respon tanaman terhadap kekeringan sel-sel tanaman berada dalam
akibat kekurangan air. Salah satu keadaan turgor maksimum. Pada
karakter morfologi yang dapat diamati kondisi tersebut sel-sel aktif
pada tumbuhan monokotil saat melakukan pembelahan sel dan
kekurangan air adalah penggulungan pembesaran sel. Kekeringan baik
daun. Penggulungan daun dapat secara langsung maupun secara tidak
memperkecil luas permukaan daun langsung dapat mengakibatkan
yang terpapar pada sinar matahari, hambatan pertumbuhan, kematian,
sehingga mengurangi laju transpirasi penimbunan protein dan toksin,
pada tanaman. Berkurangnya laju kerusakan biokimia dan inaktivasi
transpirasi akan membantu tanaman enzim (Nio et al. 1997)
untuk bisa bertahan dalam jangka Potensial air adalah kemampuan
waktu tertentu pada saat air untuk melakukan difusi yang
berkurangnya ketersediaan air di menggambarkan status energi bebas
lingkungan. Berdasarkan pokok-pokok air dalam sel atau jaringan tumbuhan
50 JURNAL BIOSLOGOS, AGUSTUS 2014, VOL. 4 NOMOR 2

(Salisbury dan Ross 1992). dan produksi (Takane et al. 1995


Kekeringan pada sel tanaman dalam Tubur 2011).
dibedakan dalam tiga tingkatan, yaitu:
a. Tingkat ringan: jika potensial air RESPONS TANAMAN AKIBAT
sel tanaman sedikit menurun KEKURANGAN AIR
sampai -0,5 MPa;
b. Tingkat sedang: jika potensial air Mekanisme respon tanaman
dalam sel tanaman menurun terhadap kekurangan air secara
sampai antara -0,5 dan -1,2 MPa umum disebut resistensi tanaman
atau antara -0,5 dan -1,5 MPa; terhadap kekurangan air. Jones et al
c. Tingkat berat: jika potensial air sel (1981) mendefinisikan resistensi
tanaman kurang dari -1,5 MPa terhadap kekurangan air sebagai
(Fitter dan Hay 1991). rentangan mekanisme pada saat
Kekeringan dari tingkat ringan sampai tanaman bertahan di periode
berat dapat menghambat kekeringan. Selanjutnya Turner (1979)
pertumbuhan sel, sintesis dinding sel, dan Cordon (1982) dalam Nio (2011)
pembentukan protoklorofil, kandungan mendefinisikan resistensi terhadap
nitrat reduktase, akumulasi asam kekurangan air sebagai kemampuan
absisat, kandungan sitokinin, tanaman untuk tumbuh dan
membuka dan menutupnya stomata, berproduksi secara optimal selama
asimilasi CO2, respirasi, akumulasi kekurangan air. Pakar agronomi
prolin dan gula pada tanaman ( Hsiao sering kali menghubungkan resistensi
1973 dalam Fitter dan Hay 1991). terhadap kekurangan air dengan
Istilah kekeringan akibat produktivitas dan produksi tanaman,
kekurangan air pada tanaman dapat sedangkan pakar ekologi lebih banyak
ditinjau dari aspek meteorologi, mengaitkannya dengan
hidrologi, sosial ekonomi dan kelulushidupan tanaman (Jones et al.
pertanian. Kekurangan air secara 1981; Mitra 2001).
meteorologi berkaitan dengan Resistensi tanaman terhadap
rendahnya curah hujan dalam periode kekurangan air dapat berupa drought
tertentu. Ditinjau dari aspek hidrologi, escape, drought avoidance, drought
kekeringan ini berkaitan dengan tolerance dan drought recovery.
rendahnya ketersediaan air di sungai, Drought escape (tahan kekeringan)
danau atau daerah aquifer yang merupakan kemampuan suatu
dimanfaatkan untuk kepentingan tanaman untuk menyelesaikan siklus
irigasi, wisata maupun transportasi. hidupnya sebelum terjadi kekeringan
Secara sosial ekonomi, kekeringan yang cukup serius. Drought avoidance
menggambarkan hubungan antara (menghindari kekeringan) berkaitan
suplai dan kebutuhan air untuk dengan kemampuan tanaman
berbagai kebutuhan sosial dan memelihara potensial air jaringan agar
ekonomi (WMO 2006 dalam Tubur tetap tinggi walaupun tanaman
2011). Kekeringan dalam ruang tersebut berada pada kondisi
lingkup pertanian berkaitan dengan kekurangan air (Jones et al. 1981;
rendahnya ketersediaan air tanah Jadid, 2007). Drought tolerance
yang mendukung pertumbuhan (toleransi terhadap kekeringan)
tanaman dan dapat diartikan sebagai memungkinkan tanaman untuk
penurunan potensial air tanah akibat bertahan terhadap kekeringan pada
evapotranspirasi di daerah perakaran potensial air jaringan yang rendah
yang mempengaruhi pertumbuhan (Jones et al. 1981, Jordan et al. 1983).
Nio dan Lenak, Penggulungan daun …. 51

Sedangkan drought recovery ukuran sel merupakan proses yang


(pemulihan pertumbuhan setelah bergantung pada turgor sehingga
melewati periode kekeringan) menghambat pertumbuhan daun
menunjukkan kemampuan tanaman muda dan memperlambat perluasan
untuk memperbaiki sistem permukaan daun (Campbell et al.
metabolismenya akibat kekurangan air 2012). Dehidrasi daun dapat
(Arrandeau 1989 dalam Tubur 2011). diminimalkan dengan cara penurunan
Jenis mekanisme resistensi terhadap evapotranspirasi atau dengan
kekeringan yang dapat dilakukan peningkatan absorpsi air pada tanah
merupakan faktor bawaan dari tiap kering. Pengurangan kehilangan air
genotipe tanaman. Tidak ada batasan dapat dilakukan dengan cara
tegas antara drought avoidance dan penggulungan daun, penutupan
drought tolerance sebagai mekanisme stomata, penurunan potensial air daun
resistensi tanaman saat kekurangan (Adisyahputra et al. 2011),
air karena penyesuaian osmotik yang pengurangan luas daun, percepatan
berkaitan dengan akumulasi solut pengguguran daun yang selanjutnya
untuk mempertahankan tekanan akan mengurangi total fotosintesis dan
turgor sel terjadi dalam kedua produksi biomassa (Bouman dan
mekanisme tersebut. Tuong 2001).
Kondisi pada saat tanaman tidak Proses pelayuan yang
lagi mampu menyerap air dan menjadi mengakibatkan penggulungan daun
layu disebut titik layu (wilting point). pada tanaman monokotil merupakan
Respon titik layu dapat bersifat balik salah satu mekanisme tanaman
maupun tidak balik tergantung pada menghindari kekeringan atau drought
spesies. Kemampuan tanaman untuk avoidance. Penggulungan daun
tetap tumbuh saat pemberian air (Gambar 1) berkaitan dengan
dilakukan setelah melewati periode kemampuan penyesuaian laju
kekeringan tertentu merupakan bentuk transpirasi untuk mempertahankan
respon titik layu yang dapat balik. potensial air daun tetap tinggi pada
Layu permanen terjadi saat tanaman saat kekurangan air. Daun yang
tidak dapat melakukan aktivitas menggulung menyebabkan luas
tumbuh, daun tetap mengalami permukaan daun yang tak terlindung
pelayuan walaupun telah diberikan air menjadi lebih kecil sehingga
kembali (Hardjowigeno dan transpirasi menurun. Penggulungan
Widiatmaka 2007). daun mengakibatkan penurunan
indeks luas daun dan tingkat
PENGARUH KEKURANGAN AIR penerimaan cahaya yang selanjutnya
TERHADAP PENGGULUNGAN akan menurunkan laju fotosintesis
DAUN (Fitter dan Hay 1991; Bouman dan
Gejala layu pada daun atau Tuong 2001; Kurniasih dan
terjadinya dehidrasi pada daun Wulandhany 2009; Campbell et al.
menunjukkan adanya kekurangan air 2012).
pada tanaman (Adisyahputra et al., Tingkat penggulungan daun
2011). Kekurangan air di daun dapat ditentukan secara visual
menyebabkan sel-sel penjaga (guard berdasarkan sistem standar evaluasi
cells) kehilangan turgor sebagai untuk tanaman padi dengan member
mekanisme kontrol sederhana untuk skor 1-9 (IRRI 2001 dalam Tubur
memperlambat transpirasi dengan 2011) seperti yang terlihat pada Tabel
menutup stomata. Pertambahan 1.
52 JURNAL BIOSLOGOS, AGUSTUS 2014, VOL. 4 NOMOR 2

Sel kipas ini mengandung banyak air,


tanpa atau hampir tidak mengandung
kloroplas dan hanya mempunyai
sedikit atau bahkan tidak ada kutikula.
Oleh sebab itu sel ini akan kehilangan
air melalui transpirasi lebih cepat
daripada sel epidermis lainnya. Saat
terjadi kekurangan air, tekanan turgor
pada sel ini menurun dan
memungkinkan daun menggulung ke
dalam (Salisbury dan Ross 1992;
Kurniasih dan Wulandhany 2009).

Gambar 1. Morfologi daun yang


menunjukkan tingkat penggulungan
daun (Zou et al., 2011)

B
Tabel 1. Nilai skor penggulungan daun
(IRRI, 2001 dalam Tubur, 2011)
Skor Penggulungan Daun Gambar 3. Anatomi sel kipas atau
0 Daun sehat/daun tidak bulliform cell. A. Sel kipas, B. Tulang
menggulung daun bagian tengah (Alvarez et al.
1 Daun mulai menunjukkan 2008)
lipatan
3 Daun melipat bentuk huruf V
5 Daun melipat bentuk huruf U
7 Pinggiran daun saling
bersentuhan-bentuk huruf O
9 Daun menggulung penuh

Anatomi daun yang


menggulung (Gambar 3 dan 4) terjadi
karena proses pengkerutan bulliform
cell atau sel kipas. Sel kipas
merupakan sederet sel yang lebih
besar daripada sel epidermis lainnya, Gambar 4. Anatomi daun monokotil
berdinding tipis, bervakuola besar dan ketika terjadi penggulungan
berisi air. Fungsi sel kipas sendiri (Culbertson, 2012)
adalah melindungi jaringan di
bawahnya agar tidak mengalami
kerusakan akibat kehilangan air yang
lebih besar serta membuka dan
menutupnya daun dalam proses
penggulungan daun (Zou et al. 2011).
Nio dan Lenak, Penggulungan daun …. 53

A kekurangan air cenderung mempunyai


tingkat penggulungan daun yang lebih
rendah (Kurniasih dan Wulandhany
2009). Berdasarkan hasil pengamatan
visual dari penelitian Tubur (2011)
B padi varietas IR64 menunjukkan skor
penggulungan daun tertinggi yaitu
9,00 (daun menggulung penuh) pada
perlakuan kekeringan saat 3 MST
(minggu setelah tanam) dan varietas
Jatiluhur menunjukkan skor
Gambar 5. Penampang melintang penggulungan daun terendah yaitu
daun yang menunjukkan perbedaan 3,00 dan 2,50 baik pada periode
jumlah dan ukuran sel kipas. A. Sel kekeringan 3 MST ataupun 6 MST.
kipas pada daun normal, B. Sel kipas Tingginya skor penggulungan daun
pada daun menggulung (Zou et al. berkorelasi negatif dengan produksi
2011) varietas padi pada saat kekurangan
air. Tanaman yang mempunyai skor
Sel kipas adalah sel epidermis penggulungan daun yang rendah dan
yang terspesialisasi di permukaan potensial air tinggi merupakan
bawah daun pada semua ordo pada tanaman yang resisten terhadap
tumbuhan Liliopsida kecuali Helobiae. kekurangan air (Tubur et al. 2012).
Penyusutan sel kipas pada bagian Penggulungan daun pada padi
permukaan bawah (adaxial) daun gogo varietas Mentik, Sentani, IR 64,
dekat tulang daun bagian tengah Ketan Gudel dan Cempo Grondol
dikaitkan dengan penggulungan daun dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
pada padi dan jenis rerumputan kadar air tanah yang menghambat
lainnya. Peningkatan jumlah dan pertumbuhan tanaman. Di antara
ukuran dari sel kipas berkaitan kelima varietas yang diuji, varietas
dengan terjadinya penggulungan daun Sentani memiliki skor penggulungan
(Gambar 5). lebih tinggi dibandingkan varietas
Gen yang diduga kuat berperan lainnya. Varietas ini lebih cepat
dalam proses ini pada padi ialah gen melakukan pemeliharaan potensial air
Roc5 (Rice outermost cell-specific daunnya saat terjadi kekurangan air.
genes) yang mengkode homeodomain Hal ini dilakukan untuk mengurangi
leucine zipper class IV transcriptional evapotranspirasi yang berlebihan.
factor. Overexpression gen tersebut Salah satu karakteristik padi gogo
mengakibatkan daun menggulung yang membedakannya padi sawah
pada sisi adaksial, sedangkan ialah daunnya yang cepat
cosuppression gen ini menyebabkan menggulung saat transpirasi tinggi
penggulungan daun di sisi abaksial (Kurniasih dan Wulandhany 2009).
(Zou et al. 2011).
Terlambatnya penggulungan KESIMPULAN
daun menunjukkan adanya usaha Penggulungan daun merupakan
tanaman untuk mempertahankan salah satu bentuk mekanisme drought
turgor dalam upaya menghindari avoidance pada tumbuhan monokotil
dehidrasi. Varietas padi yang mampu dengan cara menurunkan laju
mempertahankan potensial air daun evapotranspirasi atau dengan
yang tetap tinggi pada saat meningkatkan absorpsi air pada tanah
54 JURNAL BIOSLOGOS, AGUSTUS 2014, VOL. 4 NOMOR 2

kering untuk mempertahankan Culbertson Ed (2012) Labprac 1.1.


potensial air daun tetap tinggi. Sel http://www.studyblue.com/note
kipas merupakan sel yang berperan s/note/n/labprac11/deck/22266
dalam proses penggulungan daun, 41. Diakses pada 8 Oktober
ketika tanaman mengalami 2013
kekurangan air terjadi peningkatan Bray EA (1997) Plant resources to
jumlah dan ukuran sel kipas sehingga water deficit. Trend in Plant Sci
bentuk dari daun akan berubah 2:48-54
(menggulung). Tingkat penggulungan Darusman LK, Koswara O,
daun dapat ditentukan secara visual Wiroatmodjo J, Arsjad A
berdasarkan sistem standar evaluasi (1991) Pengaruh stress air dan
untuk tanaman padi dengan memberi pH tanah terhadap
skor 1-9. Rendahnya tingkat kemungkinan timbulnya
penggulungan daun berkorelasi positif senyawaan stress pada
dengan meningkatnya potensial air tanaman kentang (Solanum
daun. tuberosum L.). Forum
Pascasarjana 14 (1):13-23
DAFTAR PUSTAKA Fitter AH, Hay RKM (1991) Fisiologi
Adisyahputra, Sudarsono, Setiawan K lingkungan tanaman. Gadjah
(2011) Pewarisan sifat Mada University Press,
densitas stomata dan laju Yogyakarta
kehilangan air daun (rate leaf Hardjowigeno S, Widiatmaka (2007)
water loss RWL) pada kacang Evaluasi kesesuaian lahan dan
tanah (Arachis hypogaea L.). perencanaan tataguna lahan.
Jurnal Natur Indonesia 14 Gadjah Mada University Press,
(1):73-89 Jakarta
Alvarez JM, Rocha JF, Machado SR Harwati TC (2007) Pengaruh
(2008) Bulliform cells in kekurangan air (water deficit)
Loudetiopsos chrysothrix terhadap pertumbuhan dan
(Nees) Conert and Tristachya perkembangan tanaman
lerostachya Nees (Poaceae): tembakau. Jurnal Inovasi
structure in relation to function. Pertanian 6 (1):44-51
http://www.scielo.br/scielo.php Haryati (2008) Pengaruh cekaman air
?pid=S1516- terhadap pertumbuhan dan
89132008000100014&script=s hasil tanaman.
ci_arttext. Diakses pada 8 http://library.usu.ac.id/downloa
Oktober 2013 d/fp/hslpertanian-haryati2.pdf.
Bouman BAM, Tuong TP (2001) Field Diakses pada 8 Oktober 2013
water management to save Jadid M N (2007) Uji toleransi aksesi
water and increase its kapas (Gossypium hirsutum L.)
productivity in irrigated rice. terhadap cekaman kekeringan
Agric Water Manage 49:11-30 dengan menggunakan
Campbell NA, Reece JB, Urry LA, polietilena glikol (PEG).
Cain MA, Wasserman SA, Skripsi. Fakultas Sains dan
Minorsky PV, Jackson RB Teknologi Universitas Islam
(2012) Biologi Jilid 2 Negeri Malang, Malang
(Terjemahan) Edisi ke-8. Jones MM, Turner NC, Osmond CB
Erlangga. Jakarta (1981) Mechanisms of drought
resistance. Dalam: Paleg LG,
Nio dan Lenak, Penggulungan daun …. 55

Aspinall D (ed) The physiology Nio SA (2011) Toleransi tumbuhan


and biochemistry of drought terhadap kekeringan dengan
resistance in plants, Academic penyesuaian osmotik. Makalah
Press, Sydney, pp 15-37 disampaikan dalam Orasi
Jordan WR, Dugas WR, Shouse PJ Ilmiah pada Dies Natalis ke-13
(1983) Strategies for crop FMIPA UNSRAT Manado. 16
improvement for drought-prone April 2011
regions. Agric Water Manag Salisbury F B, Ross CW (1992) Plant
7:281-299 Physiology, 4th Ed. Wadsworth
Kurniasih B, Wulandhany F (2009) Publishing Company.
Penggulungan daun, California
pertumbuhan tajuk dan akar Tubur HW (2011) Respon beberapa
beberapa varietas padi gogo genotipe padi terhadap periode
pada kondisi cekaman air yang kekeringan pada sistem
berbeda. Agrivita 31 (2): 118- sawah. Tesis. Sekolah
128 Pascasarjana. IPB. Bogor
Levitt J (1980) Responses of plants to Tubur HW, Chozin MA, Santosa E,
environmental stresses. II Junaedi A (2012) Respon
Water, radiation, salt and other agronomi varietas padi
stresses. 2nd Ed. Academic terhadap periode kekeringan
Press, New York pada sistem sawah. J Agron
Mitra J (2001) Genetics and genetic Indonesia 40 (3): 167 – 173
improvement of drought Zou Liang-ping, Sun Xue-hui, Zhang
resistance in crop plant. Zhi-guo, Liu Peng, Wu Jin-xia,
Current Science 80 (6):758- Tian Cai-juan, Qiu Jin-long, Lu
763 Tie-gang (2011) Leaf rolling
Nio SA, Siregar AH, Widiyanto SN controlled by the
(1997) Aktivitas peroksidase homeodomain leucine zipper
pada lini kalus padi (Oryza class IV gene Roc5 in rice.
sativa L.) toleran kekeringan. Plant Physiology 156:1589–
Eugenia 3:102-108 1602

Anda mungkin juga menyukai