Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

KONSEP PUSKESMAS

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 2 :

ASHAR NIM : P00220217004

AYU GITA NIM : P00220217005

HAMDANI CAHYA NINGSI NIM : P00220217014

NOVIYANTI ABDULLAH NIM : P00220217029

RISQUH TOYYIB NIM : P00220217039

POLTEKKES KEMENKES PALU

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D-III KEPERAWATAN POSO

T. A 2019/2020
A. Defenisi Puskesmas

Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan ,serta
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelengarakan kegiatan secara menyeluruh ,
terpadu dan kesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah
tertentu .
Para ahli mendefinisikan puskesmas sesuai dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan
kesehatan , diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Azrul azwar (1980) . Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu
dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok
2. Departemen Kesehatan RI (1981) Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang
langsung memberikan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat di
wilayah kerja tertentu dalam usaha- usaha kesehatan pokok
3. Departemen Kesehatan RI (1987) Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan
yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelengarakan
pelayanan kesehatan tedepan dan terdekat dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang
menyeluruh dan terpandu di wilayah kerja
4. Departemen kesehatan RI (1991) . Puskesmas adalah suatu kesatua organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat dalam memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

B. Wilayah Kerja Puskesmas


Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kacamata. Factor
kepadatan penduduk , luas daerak geografis dan keadaan infra struktur lainya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat
pemerintah dearah tingkat II , sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas di tetapkan oleh Bupati,
mendengar saran teknis dari kantor Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi. Di kota besar wilayah
kerja biasa satu kelurahan. Sedangkan puskesmas di ibu kota kecamatan merupakan puskesmas
rujukan yang berfungsi sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga mempunyai fungsi
koordinasi. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata- 30 ribu penduduk setiap
puskesmas
C. Pelayanan Kesehatan Puskesmas

1. Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang dilakukan


petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP) diwilayah kerja Puskesmas
2. Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu
pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, naik atlet maupun
masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan kesegaran jasmani anak
sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan puskesmas di luar gedung
3. Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan penanganan kasus tertentu
dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti atau dikunjungi ketempat tinggalnya untuk
dilakukan asuhan keperawatan induvidu dan asuhan keperawatan keluarganya. Misalnya
kasus gizi kurang penderita ISPA/Pneumonia
4. Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang ditujuhkan
untuk masyarakat pekerja informal maupun formal diwilayah kerja puskesmas dalam
rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan
dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya pemeriksaan secara berkala di tempat
kerja oleh petugas puskesmas
5. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan mulut yang
dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun diluar gedung (mengatasi
kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gizi yang merupakan salah satu penyakit yang
terbanyak di jumpai di Puskesmas
6. Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh
tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat, dalam rangka
mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui kegiatan
pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan jiwa dan konseling
jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan
hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif
terhadap diri sendiri dan orang lain. Misalnya ada konseling jiwa di Puskesmas.
7. Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata terutama pemeliharaan
kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dibidang mata dan pencegahan
kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung oleh peran serta aktif
masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan gangguan refraksi pada anak sekolah.
8. Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut atau upaya
kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan dukungan peran
serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia
lanjut. Misalnya pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini penyakit degeneratif,
kardiovaskuler seperti : diabetes Melitus, Hipertensi dan Osteoporosis pada kelompok
masyarakat usia lanjut.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional, Adalah program pembinaan terhadap pelayanan
pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang
dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang dilakukan secara turun
temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru sunat) maupun
keterampilan (pijat, patah tulang).
10. Kesehatan haji adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan jemaah haji yang
meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan pemantauan kesehatan
jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan ibadah haji.
11. Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang spesifik lokal yang
dikembangkan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
D. Fungsi Puskesmas

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya .


2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan
untuk hidup sehat
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
menolong dirinya sendiri
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat bagaimana menggali dan menggunakan sumber
daya yang ada secara efektif dan efisien’
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan tehnik materi dan rujukan medis maupun
rujukan kesehatan kepada masyarakat
4. Memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program
puskesmas

E. Peran Puskesmas

Dalam kontek otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat viltal.
Sebagai institusi pelaksana teknis, puskesmas di tuntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan
jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk keikutsertaan untuk menentukan kebijakan daerah
melalui system perencanaan yang matang , tata laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta system
evaluasi dan pemantauan yang akurat.puskesmas juga di tuntut dalam pemanfaatan teknologi informasi
terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara kompeherensif dan terpadu.

F. Organisasi Puskesmas
1. Unsur pimpinan puskesmas (kepala puskesmas)
2. Unsur pembantu pimpinan (kepala urusan tata usaha)
3. Unsur pelaksana
a. Unit yang terdiri atas tenaga kesehatan atau pegawai dalam jabatan fungsional.
b. Jumlah untik tergantung kepada kegiatan, tenaga, dan fasilitas tiap daerah.
4. Unsur pelaksana terdiri atas unit I,II,III,IV,V,VI,VII.
G. Program Pokok Puskesmas
Program Pokok Puskesmas :

Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib di


laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 Program Pokok pelayanan kesehatan
di Puskesmas yaitu :

1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan kesehatan untuk
mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh
seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama
anamnesis dan pemeriksaan
2. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan untuk
membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan
(induvidu, kelompok maupun masyarakat).
3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di Puskesmas
yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk
ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu program
pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular penyakit
menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).
5. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas
untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar,
pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat,
6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan gizi
masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan
Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY),
Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

H. Jangkauan Pelayanan Kesehatan

Pola jangkauan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Metode yang digunakan untuk menentukan
pola jangkauan wilayah permukiman ke fasilitas pelayanan kesehatan merupakan pendekatan kualitatif
yang dilakukan melalui pemodelan SIG yaitu dengan melihat interseksi atau kaitan antara jangkauan
suatu fasilitas pelayanan kesehatan terhadap penggunaan tanah untuk permukiman. Jangkauan
fasilitas pelayanan kesehatan yang dianalisis dengan penggunaan tanah untuk permukiman adalah
jangkauan jarak pelayanan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang digabungkan dengan aksesibilitas
jaringan jalannya. Selanjutnya dihitung luas dan persentase dari pola jangkauan fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyinggung wilayah penggunaan tanah untuk permukiman.

Biaya transportasi ke fasilitas pelayanan kesehatan. Metode yang digunakan untuk


menentukan besaran biaya transportasi tiap orang ke fasilitas pelayanan kesehatan adalah dengan
overlay antara lokasi suatu fasilitas pelayanan kesehatan dengan faktor aksesibilitas dari suatu fasilitas
pelayanan kesehatan, yaitu jarak jangkauan fasilitas pelayanan kesehatan dan jarak ke jalan utama dan
arteri. Dengan asumsi bahwa semakin dekat jarak ke fasilitas pelayanan kesehatan dan semakin dekat
jarak ke jalan maka besaran biaya transportasi yang dikeluarkan tiap orang akan semakin murah, dan
sebaliknya jika semakin jauh jarak ke fasilitas pelayanan kesehatan dan semakin jauh jarak ke jalan
maka biaya transportasi yang dikeluarkan akan semakin mahal.

I. System Rujukan Upaya Kesehatan


1. Tugas Sistem Rujukan
Memeratakan pelayanan kesehatan melalui system jaringan pelayanan kesehatan mulai dari
Dati II sampai pusat karena keterbatasan sumber daya daerah yang seyogyanya bertanggung
jawab atas penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayahnya
2. Syarat Rujukan
 Adanya unit yang mempunyai tanggung jawab baik yang merujuk maupun yang menerima
rujukan
 Adanya pencatatan tertentu :
1. Surat rujukan
2. Kartu Sehat bagi klien yang tidak mampu
3. Pencatatan yang tepat dan benar
4. Kartu monitoring rujukan ibu bersalin dan bayi (KMRIBB)
 Adanya pengertian timbal balik antar yang merujuk dan yang menerima rujukan
 Adanya pengertian tugas tentang system rujuikan
 Sifat rujukan horizontal dan vertical (kearah yang lebih mampu dan lengkap).
3. Jenis Rujukan
a. Rujukan medis
• Rujukan pasien
• Rujukan pengetahuan
• Rujukan laboratorium atau bahan pemeriksaan
b. Rujukan kesehatan
• Rujukan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan, misalnya : pengiriman dokter ahli
terutama ahli bedah, kebidanan dan kandungan, penyakit dalam dan dokter anak dari RSU
Provinsi ke RSU Kabupaten.
• Pengiriman asisten ahli senior ke RS Kabupaten yang belum ada dokter ahli dalam jangka
waktu tertentu.
• Pengiriman tenaga kesehatan dari puskesmas RSU Kabupaten ke RS Provinsi.
• Alih pengetahuan dan keterampilan di bidang klinik, manajemen dan pengoperasian
peralatan.
c. Rujukan manajemen
• Pengiriman informasi
• Obat, biaya, tenaga, peralatan
• Permintaan bantuan : survei epidemiologi, mengatasi wabah (KLB)

J. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat


1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakatkan saat ini. Gerakan
Posyandu ini telah berkembang dengan pesat secara nasional sejak dari tahun 1982. Saat
ini telah popular di lingkungan Desa dan RW diseluruh Indonesia. Salah satu penyebab
menurunnya jumlah posyandu adalah tidak sedikit jumlah posyandu diberbagai daerah
yang semula ada sudah tidak aktif lagi.
2. Pondok Bersalin Desa (Polindes).
Pondok Bersalin Desa (Polindes) merupakan salah satu peran serta masyarakat dalam
menyediakan tempat pertolongan persalinan pelayanan dan kesehatan ibu dan kesehatan
anak lainnya.
Kegiatan di Pondok Bersalin Desa antara lain :
a. Melakukan pemeriksaan (Ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan balita).
b. Memberikan pertolongan persalinan normal yang bersih dan aman.
c. Memberikan pelayanan KB.
d. Memberikan imunisasi.
e. Penyuluhan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak.
f. Pelatihan dan pembinaan kepada kader dan masyarakat.
3. Pos Obat Desa (POD) atau Warung Obat Desa (WOD).
Pos Obat Desa merupakan perwujudan peran serta masyarakat dalam pengobatan
sederhana terutama penyakit yang sering terjadi pada masyarakat setempat (Penyakit
rakyat/penyakit endemik).
Dilapangan POD dapat berdiri sendiri atau menjadi salah satu kegiatan dari UKBM yang
ada. Gambaran situasi POD mirip dengan posyandu dimana bentuk pelayanannya a.l.
menyediakan obat bebas dan obat khusus untuk keperluan beberapa Program Kesehatan.
4. Pos Gizi (Pos Timbang).
Salah satu akibat krisis ekonomi adalah penurunan daya beli masyarakat termasuk
kebutuhan pangan. Hal ini menyebabkan penurunan kecukupan gizi masyarakat yang
selanjutnya dapat menurunkan status gizi.
Dengan sasaran kegiatan yakni :
a. Bayi umur 6 – 11 bulan terutama mereka dari keluarga miskin.
b. Anak umur 12 – 23 bulan terutama mereka dari keluarga miskin.
c. Anak umur 24 – 59 bulan terutama mereka dari keluarga miskin.
d. Seluruh ibu hamil dan ibu nifas terutama yang menderita kurang gizi.
Perlu ditekankan bahwa untuk kegiatan pada Pos Gizi ini apabila setelah diberikan PMT
anak masih menderita Kekurangan Energi Protein (KEP) maka, makanan tambahan terus
dilanjutkan sampai anak pulih dan segera diperiksakan ke Puskesmas (dirujuk).
5. Pos KB Desa (RW).
Sejak periode sebelum reformasi upaya keluarga berencana telah berkembang secara
nasional hingga ketingkat pedesaan. Sejak itu untuk menjamin kelancaran program berupa
peningkatan jumlah akseptor baru dan akseptor aktif, ditingkat desa telah dikembangkan
Pos KB Desa (PKBD) yang biasanya dijalankan oleh kader KB atau petugas KB ditingkat
kecamatan.
6. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).
Lingkup kegiatan oleh Poskestren adalah takjauh berbeda dengan Pos Obat Desa namun
pos ini khusus ditujukan bagi para santri dan atau masyarakat disekitar pesantren yang
seperti diketahui cukup menjamur di lingkungan perkotaan maupun pedesaan.
7. Saka Bakti Husada (SBH).
SBH adalah wadah pengembang minat, pengetahuan dan ketrampilan dibidang kesehatan
bagi generasi muda khususnya anggota Gerakan Pramuka untuk membaktikan dirinya
kepada masyarakat dilingkungan sekitar. Sasarannya adalah para peserta didik antara
lain: Pramuka Penegak dan Pandega, Pramuka Penggalang berusia 14-15 tahun dengan
syarat khusus memiliki minat terhadap kesehatan. Dan anggota dewasa, yakni Pamong
Saka, Instruktur Saka serta Pimpinan saka.
8. Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK).
Pos UKK adalah wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang
diselenggarakan oleh masyarakat pekerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama
dalam meningkatkan produktivitas kerja. Kegiatannya antara lain memberikan penyuluhan
kesehatan, melakukan pemeriksaan secara berkala, memberikan pelayanan kesehatan
dasar, serta menjalin kemitraan.
9. Kelompok Masyarakat Pemakai Air (Pokmair).
Pokmair adalah sekelompok masyarakat yang peduli terhadap kesehatan lingkungan
terutama dalam penggunaan air bersih serta pengelolaan sampah dan limbah rumah
tangga melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan seluruh warga.
10. Karang Taruna Husada.
Karang Taruna Husada adalah wadah kegiatan remaja dan pemuda di tingkat RW yang
besar perannya pada pembinaan remaja dan pemuda dalam menyalurkan aspirasi dan
kreasinya. Di masyarakat, Karang Taruna mampu mendorong dinamika masyarakat dalam
pembangunan lingkungan dan masyarakatnya termasuk pula dalam pembangunan,
kesehatan.
Pada pelaksanaan kegiatan Posyandu, gerakan kebersihan lingkungan, gotong - royong
pembasmian sarang nyamuk dan lain - lainnya potensi Karang Taruna ini sangat besar.
11. Pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan pemerintah terdepan yang memberikan
pelayanan langsung kepada masyarakat. Sejalan dengan upaya pemerataan pelayan
kesehatan diwilayah terpencil dan sukar dijangkau telah dikembangkan pelayanan melalui
Puskesmas Keliling.
Upaya pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dalam kaitan ini dipandang
selaku tempat rujukan bagi jenis pelayanan dibawahnya yakni berbagai jenis UKBM
sebagaimana tertera diatas.
DAFTAR PUSTAKA

AKK..DR.Dr.AzrulAzwar M.P.H 1996.Pengantar Administrasi Kesehatan.Bina rupa


Aksara: Jakarta
http://uptdyankespangalengan.blogspot.com/2009/04/profil-ukbm-uptd-yankes-
kecamatan.html
Saiful Ady.2009. pemberdayaan kesehatan masyarakat.Jakarta
http://aldy-pemberdayaankesehatanmasyarakat.blogspot.com/
UPTD.2009. Profil ukbm uptd yankes kecamatan pangalengan. Bandung

Anda mungkin juga menyukai