Anda di halaman 1dari 10

Buletin Veteriner Udayana Volume 5 No.

1 : 31-40
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2013

Identifikasi Golongan Senyawa Kimia Dan Pengaruh Ekstrak Etanol


Buah Naga Daging Putih (Hylocereus undatus) Terhadap Penurunan
Kadar Glukosa Darah Serta Bobot Badan Tikus Putih Jantan
(Rattus novergicus) Yang Diinduksi Aloksan
(IDENTIFICATION OF CHEMICAL COMPOUNDS AND EFFECT OF ETHANOL
EXTRACT OF MEAT WHITE DRAGON FRUIT (HYLOCEREUS UNDATUS) TO
DECREASE IN BLOOD GLUCOSE LEVELS AND BODY WEIGHT IN ALLOXAN
INDUCED MALE RATS (RATTUS NOVERGICUS))

A.A. Gde Oka Dharmayudha1, Made Suma Anthara2


1
Laboratorium Radiologi Veteriner, Bagian Klinik Hewan, FKH-UNUD
2
Laboratorium Farmakologi Veteriner, Bagian Fisifarm FKH-UNUD
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana,
Jl. PB Sudirman Denpasar-Bali, telp. 0361 223789
email : o_dharmayudha@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa kimia ekstrak


etanol buah naga daging putih (H. undatus) serta pengaruh terhadap penurunan kadar
glukosa darah dan rata-rata berat badan tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang
diinduksi aloksan. Sampel darah diambil dari 25 ekor tikus putih jantan (R.
norvegicus) berumur 3 bulan dengan rata-rata berat badan 150-300 gram. Rancangan
yang digunakan adalah berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima
perlakuan yaitu tikus yang tidak diberi perlakuan (kontrol negatif), tikus yang diberi
perlakuan aloksan (kontrol positif), tikus yang diberi perlakuan aloksan + ekstrak
etanol buah naga daging putih (H. undatus) 2 % dosis I (50 mg/kg bb), tikus yang
diberi perlakuan aloksan + ekstrak etanol buah naga daging putih (H. undatus) 2 %
dosis II (100 mg/kg bb), tikus yang diberi perlakuan aloksan + glibenklamid 0,02%
(dosis 1 ml/ kg bb). Setiap perlakuan diperiksa kadar glukosa darah serta rata-rata
berat badan tikus pada hari ke-0, 3, 7, 14, dan 21. Sebelum diberi perlakuan tikus
diadaptasi 2 minggu dan dipuasakan selama 16-18 jam. Masing-masing perlakuan
terdiri dari 5 ulangan. Variabel yang diamati adalah kadar glukosa darah serta rata-
rata berat badan pada masing-masing perlakuan. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan
diantara perlakuan maka pengujian di lanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian
menunjukan pemberian ekstrak etanol buah naga daging putih (H. undatus) 2% dosis
(50 mg/ kg bb) , dosis (100 mg/kg bb) dan glibenklamid 0,02% 1 ml/kg bb secara
signifikan dapat menurunkan kadar glukosa darah (P<0,05) hari-7 sampai hari ke-21,
serta meningkatkan berat badan (P<0,05) pada tikus putih yang diinduksi aloksan. Hal
ini menunjukan ekstrak etanol buah naga daging putih (H.undatus) dapat digunakan
sebagai penurun kadar glukosa darah serta peningkatan berat badan.

Kata kunci : Buah Naga Daging Putih, Glukosa Darah, Aloksan

31
Buletin Veteriner Udayana Volume 5 No. 1 : 31-40
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2013

ABSTRACT

This study aims to determine the class of chemical compounds of ethanol


extract of white flesh dragon fruit (Hylocereus undatus) and the effect of the decrease
in blood glucose levels and weight average white male rats (Rattus novergicus)
induced alloxan. Blood samples were taken from 25 male white rats (R. novergicus) 3
months old with an average body weight 150-300 grams. The design used was in the
form of completely randomized design (CRD) with five treatments, namely that of
untreated mice (negative control), rats treated with alloxan (positive control), rats
treated with alloxan + ethanol extract of white flesh dragon fruit (H.undatus) 2% I
dose (50 mg/kg bw), rats treated with alloxan + ethanol extract of white flesh dragon
fruit (H. undatus) 2% II dose (100 mg/kg bw), alloxan treated rats + glibenclamide
0,02% (a dose of 1 ml/kg bw). Each treatment examined blood glucose levels and the
average body weight of rats on days 0,3,7,14, and 21. Before adapted mice were
treated 2 weeks and fasted for 16-18 hours. Each treatment consisted of 5 replicates.
The variables measured were blood glucose levels and the average body weight in
each treatment. The data obtained was analyzed using analysis of variance (ANOVA)
and if there is a difference between treatments then proceed to test Duncan test. The
results showed the ethanol extract of white flesh dragon fruit (H. undatus) 2% dose
(50 mg/kg bw), dose (100 mg/kg bw) and glibenclamide 0,02% 1 ml/kg bw can
significantly reduce levels of blood glucose (P<0,05) day-7 to day-21, and increased
weight (P<0,05) in alloxan-induced mice. This shows the ethanol extract of white
flesh dragon fruit (H. undatus) can be used as a lowering of blood glucose levels and
weight gain.

Keywords : Dragon Fruit White Flesh, Blood Glucose, Alloxan

PENDAHULUAN 1). Insulin Dependent Diabetes Mellitus


(IDDM) atau diabetes mellitus tergantung
Di Indonesia, belum ada data yang insulin (DMTI); dan 2). Non-Insulin
jelas mengenai jumlah penduduk yang Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
mengidap penyakit diabetes mellitus, atau diabetes mellitus tidak tergantung
namun telah diteliti bahwa frekuensi insulin (DMTTI) (Suryohudoyo, 1996).
penderita penyakit diabetes mellitus Pada penanggulangan diabetes,
berkisar antara 1,2 – 2,3% dari jumlah obat merupakan pelengkap dari diet. Obat
penduduk yang berusia di atas 15 tahun. diberikan bila pengaturan diet secara
Angka ini cenderung bertambah seiring maksimal tidak berkhasiat
dengan pertumbuhan ekonomi (Sulastri, mengendalikan kadar gula darah. Obat
1999). antidiabetes oral akan berguna untuk
Diabetes mellitus merupakan penderita yang alergi terhadap insulin
sekumpulan gejala yang timbul pada atau yang tidak menggunakan suntikan
seseorang, ditandai dengan kadar glukosa insulin. Penggunaannya harus dipahami,
yang melebihi nilai normal agar ada kesesuaian dosis dengan
(hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan indikasinnya, supaya menimbulkan
insulin baik absolut maupun relatif. hipoglikemia. Karena obat antidiabetes
Penyakit ini bersifat menahun alias oral kebanyakan memberikan efek
kronis, dan penderitanya dari semua samping yang tidak diinginkan, seperti
lapisan umur. Secara klinis diabetes timbulnya hipoglikemia, mual, rasa tidak
mellitus dibedakan menjadi dua yaitu ; enak di perut, dan anoreksia, maka para

32
Buletin Veteriner Udayana Dharmayudha,dkk
ISSN : 2085-2495

ahli mengembangkan sistem pengobatan menghaluskan kulit. Secara keseluruhan,


tradisional untuk diabetes mellitus yang buah ini baik untuk kesehatan dan dapat
relatif aman (Agoes, 1991). memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi
Penyakit diabetes mellitus sehari-hari.
memerlukan pengobatan jangka panjang Penelitian yang telah dilakukan
dan biaya yang mahal, sehingga perlu terhadap buah ini antara lain adalah
mencari obat anti diabetes yang relatif pengaruh pemberian buah naga merah
murah dan terjangkau masyarakat. (H. polyrhizus) terhadap kadar glukosa
Sebagai salah satu alternatif adalah darah tikus putih yang diinduksi aloksan.
penggunaan obat tradisional yang Dilaporkan bahwa pemberian buah naga
mempunyai efek hipoglikemia. Pada daging merah mempunyai efek
tahun 1980 WHO merekomendasikan hipoglikemik (Feranose, 2010).
agar dilakukan penelitian terhadap Penelitian lain melaporkan penggunaan
tanaman yang memiliki efek menurunkan ekstrak etanol salah satunya penggunaan
kadar gula darah karena pemakaian obat ekstrak etanol 70% pada biji mahoni
modern kurang aman (Kumar. et al, dapat menurunkan kadar glukosa darah
2005). tikus putih (Linguat,2008). Ekstrak etanol
Penggunaan obat tradisional 70% adalah campuran dua bahan pelarut
secara umum dinilai lebih aman dari pada yaitu etanol dan air dengan kadar etanol
penggunaan obat modern. Hal ini 70%. Etanol 70 % sangat efektif dalam
disebabkan obat tradisional memiliki efek menghasilkan jumlah bahan aktif yang
samping yang relatif lebih sedikit dari optimal (Siswono, 2008).
pada obat modern. Contoh tanaman yang Pada uji farmakologi/bioaktivitas
digunakan sebagai tanaman obat yaitu pada hewan percobaan, keadaan diabetes
tanaman jenis kaktus. Salah satu jenis mellitus dapat diinduksi dengan
kaktus yang saat ini sudah dikenal di pemberian zat kimia. Zat kimia sebagai
Indonesia adalah buah naga (Dragon induktor (diabetagon) digunakan aloksan,
fruits). Sejak diperkenalkan pertama kali streptozotozin, diaksosida, adrenalin,
dalam expo “Agriteec” di Tokyo tahun glucagon, dan EDTA yang diberikan
1999, buah naga kian popular dan banyak secara parenteral. Diabetagon yang lazim
diburu orang karena memiliki rasa enak digunakan adalah aloksan karena obat ini
dan banyak khasiat. Adapun jenis buah cepat menimbulkan hiperglikemi yang
naga yang telah dibudidayakan ada empat permanen dalam waktu dua sampai tiga
yaitu buah naga berdaging putih hari, Aloksan secara selektif merusak sel
(Hylocereus undatus), buah naga beta pulau langerhans dalam pankreas
berdaging merah (H. polyrhizus), buah yang mensekresi hormon insulin
naga berdaging super merah (H. (Suharmiati, 2003).
costaricensis), dan buah naga berkulit Berdasarkan hal tersebut, pada
kuning dengan daging putih penelitian ini bertujuan untuk identifikasi
(Selenicereus megalanthus) (Winarsih, golongan senyawa kimia dan pengaruh
2007). ekstrak etanol buah naga daging putih
Buah naga umumnya di konsumsi (H.undatus) terhadap penurunan kadar
dalam bentuk buah segar sebagai glukosa darah serta berat badan tikus
penghilang dahaga karena kandungan air putih jantan (R.novergicus) yang
yang tinggi dan rasa yang manis. diinduksi aloksan.
Winarsih (2007), melaporkan buah naga
dapat menurunkan kadar kholesterol, METODE PENELITIAN
menyeimbangkan kadar gula darah,
mencegah kanker usus, menguatkan daya Penelitian ini merupakan penelitian
kerja otot, meningkatkan ketajaman mata, eksperimental laboratorik dengan

33
Buletin Veteriner Udayana Volume 5 No. 1 : 31-40
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2013

menggunakan rancangan acak lengkap aquades. Kemudian dimasukan ke dalam


(RAL) di lakukan pengujian langsung labu takar 100 ml. Volumenya
efek ekstrak etanol buah naga daging dicukupkan dengan aquades hingga 100
putih (H. undatus) terhadap penurunan ml.
kadar glukosa darah tikus putih jantan (R.
novergicus) yang diinduksi aloksan di Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol
laboratorium dengan metode perusakan Buah Naga 2% b/v
pankreas. Penelitian ini terdiri dari Ekstrak etanol buah naga (2 gr)
beberapa tahapan meliputi : pengambilan ditambahkan tetes demi tetes aquades.
dan pengolahan sampel, pembuatan Kemudian dimasukan ke dalam labu
ekstrak, dan pengujian efek penurunan takar 100 ml. Volumenya ditambahkan
kadar glukosa darah, perkembangan berat dengan aquades hingga 100 ml.
badan, skrining fitokimia, analisis data Pemberian ekstrak etanol buah naga
secara statistik dengan ANOVA dengan konsentrasi 2% yaitu untuk
menggunakan piranti dan Statistical mempermudah pemberian pada tikus
Program Social Science (SPSS) 15.0 for putih.
Window. Hewan yang digunakan pada
penelitian ini adalah 25 ekor tikus putih Pengujian Efek Anti Diabetes
jantan (Rattus novergicus), berumur 3 Untuk pengujian ini tikus dibagi
bulan dengan berat badan rata-rata 150- atas perlakuan (kontrol, bahan uji yang
300 gram. Sebelum percobaan dimulai, terdiri dari 2 dosis dan obat pembanding).
terlebih dahulu tikus dipelihara selama 2 Masing-masing terdiri dari 5 ekor tikus.
minggu dalam kandang yang baik untuk Tikus dipuasakan (tidak makan tapi tetap
menyesuaikan dengan kandangnya. minum) selama16-18 jam. Kemudian
berat badan ditimbang dan diukur kadar
Pembuatan Ekstrak Buah Naga glukosa darah puasa pada hari-0. Aloksan
Ekstrak buah naga dibuat dengan cara diinjeksi sekali sebanyak 120 mg/kgBB
maserasi, sebanyak 50 gram buah naga secara intra peritoneal. Setelah tiga hari
segar dihancurkan dengan menggunakan (hari ke-3), kadar glukosa darah dan berat
mortal, kemudian ditambahkan pelarut badan tikus kembali diukur, untuk
etanol 70% dimasukan ke dalam wadah, memastikan kadar aloksan masih
ditutup dan dibiarkan selama dua hari berfungsi sebagai diabetik eksperimental.
terlindung dari cahaya sambil diaduk, Adapun perlakuan yang diberikan
disaring sehingga di dapat maserat. sebagai berikut:
Ampas dimaserasi dengan etanol 70% 1. Perlakuan I sebagai kontrol negatif
menggunakan prosedur yang sama, (tikus sehat) tanpa diberikan
maserasi dilakukan sampai diperoleh perlakuan
maserat yang jernih. Semua maserat 2. Perlakuan II sebagai kontrol positif
etanol digabungkan dan diuapkan dengan aloksan
menggunakan alat penguap vakum putar 3. Perlakuan III aloksan + suspensi
pada temperature + 400 C sampai ekstrak etanol buah naga daging putih
diperoleh ekstrak etanol kental kemudian 2% (dosis 50 mg/kg bb), per oral.
dikeringkan menggunakan freeze dryer 4. Perlakuan IV aloksan + suspensi
(Maksum, 2008). ektrak etanol buah naga daging putih
2% (dosis 100 mg/kg bb) per oral.
Pembuatan Larutan dan Suspensi 5. Perlakuan V aloksan + suspensi
Pembuatan Suspensi Glibenklamid glibenklamid 0,02% (dosis 1 ml/kg
0,02% bb) per oral.
Sebanyak 20 mg glibenklamid Pemberian perlakuan pada perlakuan
digerus dan ditambahkan tetes demi tetes III,IV, dan V dilakukan setiap hari mulai

34
Buletin Veteriner Udayana Dharmayudha,dkk
ISSN : 2085-2495

hari ke-3 sampai hari terakhir (hari ke- Reaksi positif jika terjadi perubahan
21). Kadar glukosa darah serta bobot warna spesifik.
badan tikus diukur kembali pada hari ke- b. Pereaksi Wilstater
7,14, 21. Pengukuran kadar glukosa Satu ml ekstrak ditambahkan beberapa
darah dilakukan dengan menggunakan tetes HCl pekat + sedikit serbuk Mg.
glucotest EZ smart (Salim, 2007). Reaksi positif jika terjadi perubahan
warna merah-orange.
Pemeriksaan Glukosa Darah c. Pereaksi Smith-Metacalfe
Darah tikus diambil dari vena Satu ml ekstrak ditambahkan beberapa
cocygealis, dengan sedikit memotong tetes HCl pekat kemudian dipanaskan.
ujung ekor tikus. Pengukuran glukosa Reaksi positif jika memberikan warna
darah menggunakan Glukometer (EZ putih.
Smart), glukotest ini secara otomatis akan
berfungsi ketika strip dimasukan dan Pemeriksaan Saponin (Uji Busa)
akan tidak berfungsi ketika strip dicabut. Satu ml ekstrak ditambahkan air
Dengan menyentuhkan setetes darah ke panas dan dikocok. Reaksi positif jika
strip, reaksi dari wadah strip akan terbentuk busa yang tahan lama.
otomatis menyerap darah ke dalam strip
melalui aksi kapiler. Ketika wadah terisi Pemeriksaan Polifenol
penuh oleh darah, alat akan mulai Satu ml ekstrak ditambahkan
mengukur kadar glukosa darah, hasil pereaksi FeCl3 1%. Reaksi positif jika
pengukuran dibaca selama 9 detik darah terbentuk warna kehitaman atau biru tua.
masuk strip.
Pemeriksaan Steroid danTriterpenoid
Skrining Fitokimia Satu ml ekstrak ditambahkan asetat
Skrining fitokimia digunakan untuk anhidrat ditambah H2SO4 pekat dan asetat
mendeteksi senyawa tumbuhan anhidrid jika terjadi perubahan warna
berdasarkan golongannya. Sebagai hijau-biru menunjukan positif steroid dan
informasi awal dalam mengetahui jika perubahan warna merah-ungu, coklat
golongan senyawa kimia apa yang menunjukan triterpenoid.
mempunyai aktivitas biologi dari suatu
tanaman. Metode yang telah Analisis Data
dikembangkan dapat mendeteksi adanya Data kadar glukosa darah dan berat
golongan senyawa alkaloid, flavonoid, badan yang diperoleh dianalisis dengan
tannin, saponin, steroid (Teyler,1998). ANOVA. Uji lanjutan yang digunakan
untuk melihat perbedaan yang nyata antar
Pemeriksaan Alkaloid perlakuan adalah uji rata-rata Duncan
a. Pereaksi Wagner (Steel dan Torrie, 1980). Perhitungan
Satu ml ekstrak ditambahkan beberapa Statistik dilakukan dengan bantuan
tetes pereaksi wagner, reaksi positif piranti SPSS 15.0 for Window.
jika terbentuk endapan coklat.
b. Pereaksi Meyer HASIL DAN PEMBAHASAN
Satu ml ekstrak ditambahkan beberapa
tetes pereaksi meyer, reaksi positif jika Skrining Ekstrak Etanol Buah Naga
terbentuk endapan putih. Daging Putih (H. undatus) 2%
Hasil pemeriksaan skrining
Pemeriksaan Flavonoid fitokimia ekstrak etanol buah naga daging
a. Pereaksi NaOH 10% putih (H. undatus) 2 % dapat dilihat
Satu ml ekstrak ditambahkan dalam Tabel 4.
beberapa tetes pereaksi NaOH 10%.

35
Buletin Veteriner Udayana Volume 5 No. 1 : 31-40
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2013

Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia Rata-rata Bobot Badan


Ekstrak Etanol Buah Naga Hasil penelitian ekstrak etanol buah
Daging Putih (H. undatus) 2% naga daging putih (H. undatus) dalam rata-
rata bobot badan tikus putih dapat dilihat
No Pemeriksaan Hasil dalam Tabel 2.
1. Alkaloid -
2. Flavoniod + Tabel 3. Rata-Rata Bobot Badan Tikus
3. Saponin - putih Hari-0 sampai Hari ke-21
4. Polifenol - Perlakuan Rata-rata Bobot Badan (g)

5. Steroid dan Triterpenoid - 0 3 7 14 21


1 242,30+ 242,38+ 243,28+ 243,58+ 244,02+
42,51 42,39 41,54 41,83 43,36
Kadar Glukosa Darah
2 229,82+ 220,06+ 217,90+ 209,10+ 199,94+
Hasil penelitian ekstrak etanol buah 17,74 18,70 18,70 19,71 17,17
naga daging putih (H. undatus) 2%
sebagai penurun kadar glukosa darah 3 244,00+ 239,84+ 243,36+ 243,90+ 247,66+
23,29 17,88 17,44 18,22 26,26
pada tikus putih dapat dilihat pada Tabel
1. 4 205,30+ 195,02+ 205,28+ 208,88+ 210,18+
26,15 26,00 28,53 29,59 30,16
Tabel 2. Kadar Glukosa Darah Tikus
putih hari-0 sampai hari ke- 5 184,58+ 179,82+ 185,66+ 188,62+ 189,42+
21 22,80 20,73 19,85 15,59 11,92

Keterangan :
Rata-rata kadar glukosa darah (mg/dl)
Perlakuan
Perlakuan 1 : Kontrol negatif
0 3 7 14 21
1 92,00 + 92,40 + 92,20+ 93,60+ 93,80+
Perlakuan 2 : Kontrol positif
18,54a 15,86 a 17,59 a 16,86 a 11,88 a Perlakuan 3 : Dosis 50 mg/kg bb
2 90,40 + 369,20+ 471,00+ 480,80+ 415,80+
18,56 a 77,02 b 98,04 b 114,63 b 62,46 b
Perlakuan 4 : Dosis 100 mg/kg bb
3 85,60 + 269,20+ 138,20 102,80 91,40 + Perlakuan 5 : Glibenklamid 1 ml/kg bb
16.33 a 136,31 b + 69,73 + 19,94 34,24 a
a a

4 91,40 + 232,60+ 88,60+ 89,20+ 80,20+ Tabel 4. Rata-Rata Persentase Selisih


12,83 a 56,36 b 9,76 a 14,04 a 4,14 a
5 88,20 + 245,20+ 123,60+ 120,00+ 87,60+ Bobot Badan Tikus Putih Hari-3
7,72 a 144,34 b 82,89 a 74,97 a 23,38 a sampai Hari Ke-21
Keterangan : Angka yang diikuti dengan
Perlakuan Rata-rata persentase selisih Bobot Badan (%)
huruf superscript yang
3 7 14 21
sama kearah kolom 1 0,26+0,09a 1,50+1,18 a 0,96+0,88 0,82+0,63 a
a
menunjukan tidak berbeda
nyata (P>0,05). 2 4,26+2,07b 5,22+1,62 b 9,09+3,56
b
12,99+3,30
c
Perlakuan 1 : Kontrol negatif ab
3 2,71+2,27 3.19+1,94 2,23+1,72 3,85+2,99
Perlakuan 2 : Kontrol positif b a ab

Perlakuan 3 : Dosis 50 mg/kg bb


Perlakuan 4 : Dosis 100 mg/kg bb 4 4,47+1,67
b
3,02+3,07
ab
3,88+2,56
a
4,48+3,11
ab

Perlakuan 5 : Glibenklamid 1 ml/kg bb


5 2,51+1,42 3,31+2,54 4,43+2,79 6,06+2,58
b ab a b
500

400
Dosis ekstrak buah
naga
Keterangan : Angka yang diikuti dengan
Kadar Glukosa Darah (mg/dl)

Kontrol negatif
Kontrol positif
huruf superscript yang sama
300
Dosis 50 mg/kg BB
Dosis 100 mg/kg BB
Glibenclamid
kearah kolom menunjukan
tidak berbeda nyata (P>0,05).
200

Perlakuan 1 : Kontrol negatif


100
Perlakuan 2 : Kontrol positif
0
Perlakuan 3 : Dosis 50 mg/kg bb
1 2 3 4 5
Perlakuan 4 : Dosis 100 mg/kg bb
Hari Perlakuan
Perlakuan 5 : Glibenklamid 1 ml/kg bb

36
Buletin Veteriner Udayana Dharmayudha,dkk
ISSN : 2085-2495

PEMBAHASAN dalam sel, pembentukan glukosa oleh sel


(terutama di hati); dan metabolism
Pada hari ke-0, kadar glukosa glukosa menjadi. Hormon Insulin yang
darah pada perlakuan kontrol negatif, dihasilkan oleh sel beta pankreas
kontrol positif, ekstrak etanol buah naga memainkan peranan penting dalam
daging putih (H.undatus) 2% dosis 50 metabolisme glukosa. Insulin memiliki
mg/kg bb, dosis 100 mg/kg bb, dan empat efek yang dapat menurunkan kadar
glibenklamid dosis 1 ml/kg bb, masih glukosa darah dan meningkatkan
dalam keadaan normal (80-110 mg/dl). penyimpanan karbohidrat, antara lain
Pada hari ke-3 kadar glukosa insulin mempermudah masuknya glukosa
darah pada perlakuan kontrol positif, ke dalam sebagian besar sel. Molekul
ekstrak etanol buah naga daging putih glukosa tidak mudah menembus
(H.undatus) 2% dosis 50 mg/kg bb, dosis membran sel tanpa adanya insulin,
100 mg/kg bb, glibenklamid (dosis 1 dengan demikian sebagian besar jaringan
ml/kg bb), mengalami peningkatan, hal sangat bergantung pada insulin untuk
ini disebabkan pengaruh aloksan menyerap glukosa dari darah dan
menimbulkan hiperglikemi yang mengunakannya. Insulin meningkatkan
permanen dalam waktu dua sampai tiga difusi terfasilitasi (dengan perantaraan
hari (Suharmiati, 2003). Terhadap bobot pembawa) glukosa ke dalam sel-sel
badan terjadi penurunan, hal ini akibat tergantung glukosa tersebut melalui
dari ketidaksediaaan glukosa dalam sel fenomena transporter recruitment.
karena insulin yang membatasi proses Glukosa dapat masuk ke dalam sel hanya
glukoneogenesis sangat sedikit atau tidak melalui pembawa di membran plasma
ada sama sekali. Glukosa yang dihasilkan yang dikenal sebagai glucose transporter.
kemudian akan terbuang melalui urine Sel-sel tergantung insulin memiliki
akibatnya, terjadi pengurangan jumlah simpanan pengangkut glukosa intrasel.
jaringan otot dan jaringan adipose secara pengangkut-pengangkut tersebut
signifikan dan terjadi penurunan bobot diinsersikan ke dalam membran plasma
berat badan (Rizmahardian, 2008). sebagai respon terhadap peningkatan
Pada hari ke-7, terjadi penurunan sekresi insulin, sehingga terjadi
kadar glukosa darah pada perlakuan peningkatan pengangkutan glukosa ke
ekstrak etanol buah naga daging putih dalam sel. apabila sekresi insulin
(H.undatus) 2% dosis 50 mg/kg bb, dosis berkurang, pengangkut-pengangkut
100 mg/kg bb, dan glibenklamid dosis 1 tersebut sebagian ditarik dari membran
ml/kg bb, hal ini disebabkan karena sel dan dikembalikan ke simpanan
ekstrak etanol buah naga dan intersel (Sherwood, 2001).
glibenklamid sudah mampu menekan Dengan demikian, insulin sangat
peningkatan kadar glukosa darah dengan berperan dalam menurunkan konsentrasi
cara mengaktifkan sel beta pankreas glukosa darah dengan meningkatkan
untuk produksi insulin, penurunan kadar penyerapan glukosa dari darah untuk
glukosa darah ini berimplikasi dengan digunakan dan disimpan oleh sel,
peningkatan rata-rata berat badan pada sementara secara simultan menghambat
hari ke-7 sampai hari ke- 21. dua mekanisme yang digunakan oleh hati
Sel beta pankreas sangat berperan untuk mengeluarkan glukosa baru ke
dalam memelihara homeostasis glukosa dalam darah (glukogenolisis dan
darah. konsentrasi glukosa dalam darah glukoneogenesis). insulin adalah satu-
ditentukan oleh keseimbangan yang ada satunya hormon yang mampu
antara proses-proses berikut, yaitu: menurunkan kadar glukosa darah
penyerapan glukosa dari saluran (Sherwood, 2001).
pencernaan; transportasi glukosa ke

37
Buletin Veteriner Udayana Volume 5 No. 1 : 31-40
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2013

Pemberian aloksan menyebabkan sehingga terjadi insulin dependent


nekrosa spesifik pada pulau-pulau diabetes mellitus atau disebut juga
langerhans, memiliki efek sitotoksik alloxan diabetes pada hewan percobaan.
selektif pada sel beta. Saat sel beta Diabetes tipe ini memiliki karakteristik
dirusak oleh aloksan, terjadi gangguan yang serupa dengan diabetes tipe I pada
sekresi insulin mengakibatkan jumlah manusia, sehingga menghasilkan kondisi
insulin berkurang. Penurunan sekresi diabetes eksperimental (efek
insulin mengakibatkan tubuh tidak dapat diabetagonik) pada hewan percobaan
menggunakan glukosa sebagai sumber yang mengakibatkan hiperglikemi
energi. Glukosa terakumulasi dalam (Dorlan, 2002).
darah (hiperglikemia) hal itu disebut Efek diabetagonik aloksan ini
kondisi diabetes. Keadaan ini ditunjukan dapat dicegah oleh senyawa penangkap
oleh meningkatnya kadar glukosa darah radikal hidroksil. Amygladin adalah salah
tikus kontrol positif. Pengamatan dengan satu senyawa yang dapat bertindak
mikroskop cahaya menunjukan adanya sebagai penangkap radikal hidroksil.
pengurangan intisel dan granula Struktur kimia senyawa ini mempunyai
sitoplasmik pada sel beta pankreas 5 sebuah cincin bezena dan gugus gula
menit setelah penyuntikan aloksan yang menyebabkan sangat reaktif
dengan dosis diabetagonik (Cooperstein terhadap radikal hidroksil dan dikatakan
et al, 1981). sebagai penangkap radikal hidroksil
Menurut Santoso (2008), (Dorfman dan Adam, 1973).
mekanisme aloksan menginduksi diabetes Hasil skrining fitokimia salah satu
mellitus pada hewan percobaan, terdapat kandungan buah naga adalah senyawa
beberapa teori yang menerangkan kerja golongan flavonoid. Golongan ini
aloksan terhadap sel beta pankreas. terutama yang berada dalam bentuk
Aloksan dalam darah berikatan dengan glikosidanya mempunyai gugus-gugus
GLUT-2 (pengangkut glukosa) yang gula. Dalam penelitian ini, diduga
memfasilitasi masuknya aloksan ke glikosida flavonoid yang terkandung
dalam sitoplasma sel beta pankreas. Di dalam buah naga tersebut diduga
dalam sel beta, aloksan menimbulkan bertindak sebagai penangkap radikal
depolarisasi berlebih pada mitokondria hidroksil seperti halnya amygladin,
sebagai akibat pemasukan ion Ca2+ yang sehingga dapat mencegah aksi
diikuti dengan penggunaan energi diabetagonik dari aloksan (Herra dan
berlebih sehingga terjadi kekurangan Mulja, 2005).
energi dalam sel. Dua mekanisme ini Pada penelitian ini pemberian
mengakibatkan kerusakan sel maupun ekstrak etanol buah naga daging putih
massa sel pankreas. (H.undatus) 2% (dosis 50 mg/kg bb) dan
Beberapa teori lain menerangkan ekstrak etanol buah naga daging putih
bahwa aloksan dapat membangkitkan (H.undatus) 2% (dosis 100 kg/kb bb)
reactive oxygen species (ROS) melalui memberikan penurunan kadar glukosa
siklus reaksi yang hasil reduksinya yang bermakna, disebabkan jumlah
berupa dialuric acid. Dialuric acid ini flavonoid yang ada dalam dosis tersebut
mengalami siklus redoks dan membentuk cukup untuk menghasilkan penurunan
radikal superoksida. Radikal ini akan kadar glukosa dan sebanding dengan
mengalami dimutasi menjadi hydrogen pemberian glibenklamid 0,02% (dosis
peroksida dan pada tahap akhir 1ml/kg bb)
mengalami reaksi katalisasi besi
membentuk radikal hidroksil. Radikal
hidroksil inilah yang menyebabkan
kerusakan pada sel beta pankreas

38
Buletin Veteriner Udayana Dharmayudha,dkk
ISSN : 2085-2495

SIMPULAN DAN SARAN Cooperstein SJ and Watkins D. (1981).


Action of Toxic Drugh on Islet Cell
Dari penelitian ini dapat ditarik : In SJ Cooperstein, Dudley
simpulan, ekstrak etanol buah naga Watkins (ed) The Islet of
daging putih (H. undatus) memiliki Langerhands Biochemistry,
kandungan senyawa kimia flavonoid Physiology, and Pathology ;
sebagai. Ekstrak etanol buah naga daging Academic Press. New York.
putih (H.undatus) 2% pada dosis 50 Dorlan WAN, (2002). Kamus
mg/kg bb, maupun dosis 100 mg/kg bb, Kedokteran Dorlan. Edisi 21. Alih
dapat digunakan sebagai obat alternatif Bahasa : Hartanto H. Jakarta : EGC.
penurun glukosa darah. Ekstrak etanol Dorfman, L.M. and Adam, G.E., (1973).
buah naga daging putih (H. undatus) 2% National Standard Reference Data
memiliki efek sebanding dengan System, NBS, Vol 4, hal. 1-59.
glibenklamid sebagai penurun glukosa Feranose, P. (2010). Pengaruh Pemberian
darah. Perlakuan pemberian ekstrak Buah Naga Merah (H. Polyrhizus)
etanol buah naga daging putih (H. terhadap Kadar Glukosa Darah
undatus) 2% dosis 50 mg/kg bb dan 100 Tikus Putih yang diinduksi
mg/kg bb dapat meningkatkan kembali Aloksan.
bobot badan tikus putih jantan dengan Herra Studiawan dan Mulja Hadi
kondisi diabetes mellitus. Santosa, (2005). Uji Aktivitas
Kadar Glukosa Darah Ekstrak Daun
SARAN Eugenia polyanta pada Mencit yang
Diinduksi Aloksan. Media
Perlu dilakukan penelitian lebih Kedokteran Hewan Vol. 21, no 2.
lanjut tentang gambaran histologi sel beta Universitas Airlangga, Surabaya.
pankreas terhadap efek pemberian Kristanto, D. (2008). Buah Naga,
ekstrak etanol buah naga daging putih Pembudidayaan di Pot dan di
yang diinduksi dengan aloksan. Perlu Kebun. Swadaya. Cimanggis,
dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Depok.
isolasi dan identifikasi flavonoid pada Kumar, E.K., Ramesh, A.,
ekstrak etanol buah naga daging putih. Kasiviswanath, R. (2005).
Hypoglicemic and
UCAPAN TERIMA KASIH Antihyperglicemic Effect of
Gmelina asiatica Linn. In normal
Penelitian ini sedikit didanai oleh and in alloxan Induced Diabetic
Universitas Udayana. Penulis Rats. Andhra Pradesh: Departement
mengucapkan terima kasih yang sebesar- of Pharmaceutical Sciences.
besarnya kepada, DR.Drh. I Nyoman Linghuat Lumbat Raja. (2008). Uji Efek
Suartha, MSi atas bimbingannya, Ekstrak Etanol Biji Mahoni
mahasiswa FKH-UNUD Putu Surya Alit (Swietinia mahagoni Jacq)
Wibawa, Agung Suprapca, Sri Puspati, Terhadap Penurunan Kadar Gula
Yudha yang telah membantu dalam Darah Tikus Putih. Fakultas
pelaksanaan penelitian ini. Farmasi. Universitas Sumatera
Utara.
DAFTAR PUSTAKA Maksum, U. (2008). Uji Efek Anti
Diabetes Ekstrak Etanol Daun
Agoes, A. (1991). Pengobatan Kembang Bulan (Thitonia
Tradisional di Indonesia, Medika difersifolia (hemsley) A. Gay)
No. 8, Thn 17, hal. 632 Terhadap Tikus yang Diinduksi

39
Buletin Veteriner Udayana Volume 5 No. 1 : 31-40
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2013

Streptozotocin. Skripsi Fakultas Suharmiati. (2003). Pengujian


Farmasi USU. Medan. Bioaktivitas Anti Diabetes Mellitus
Rizmahardian Ashari Kurniawan (2008). Tumbuhan Obat. Badan Penelitian
Kaitan antara Metabolisme dan Pengembangan Kesehatan.
Karbohidrat dan Diabetes Mellitus, Pusat Penelitian dan Pengembangan
Fakultas MIPA, Universitas Pelayanan dan Teknologi
Pontianak, Pontianak. Kesehatan. Departemen Kesehatan
Riyadi,S. (2007). Glukosa : Suplai RI. Surabaya.
Asupan Agar Otak Maksimal. Steel, R.G.D dan J.H. Torrie. (1980).
artikel@wikimi.com. Akses 18 Prinsip Prosedur Statistika Suatu
Februari 2008. Pendekakatan Biometrik. Edisi
Salim, E. (2007). Uji Efek Ekstrak Daun Kedua . PT. Gramedia. Jakarta.
Murbei (morus australis poir) Sulastri, R. (1999). Pemanfaatan
terhadap Penurunan Kadar Gula Tanaman Obat Sebagai Alternatif
darah Tikus Putih. Skripsi Fakultas untuk Pengobatan Diabetes
Farmasi USU. Medan. Mellitus. (Laporan Tugas). Jurusan
Santoso J, Saryono. (2008) Penggunaan Farmasi FMIPA Unpad. Bandung.
Rebusan Daging Buah Mahkota Suryohudoyo, P. (1996). Dasar
Dewa (Phaleria macrocarpa) dan Molekuler Diabetes Mellitus,
Pengaruhnya terhadap Penurunan Naskah Lengkap Surabaya
Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Diabetes.
yang Diinduksi Aloksan. Teyler. V.E., (1987). Pharmachognosy.
www.info.stikesmuhgombong.acid/ 9th edition. 187-188. Philadelphia :
edisi2saryono.doc. Lea & Febiger
Santoso, M.H., dan N.C. Zaini. (2002). Winarsih, S. (2007). Mengenal dan
Prospek Tantangan Penelitian dan Membudidayakan Buah Naga. CV
Pengembangan Tanaman Obat Aneka Ilmu. Semarang.
Untuk Terapi Diabetes. Surakarta.
Sherwood L. (2001). Fisiologi Manusia
dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta,
EGC.
Siswono Handoko Jati (2008). Efek
Antioksidan Ekstrak Etanol 70%
Daun Salam (Syzygium polyantum)
pada Hati Tikus Putih Jantan Galur
Wistar yang Diinduksi Karbon
Tetraklorida (CCl4).

40

Anda mungkin juga menyukai