Anda di halaman 1dari 18

10/25/2019

PENGOLAHAN
LIMBAH B3
DAN INDUSTRI
Semester Ganjil 2019/2020

Kontrak Perkuliahan
• Minimum Kehadiran 80% di untuk kuliah

• Toleransi keterlambatan disepakati waktunya 15 menit setelah


kuliah berjalan, kecuali disepakati lain

• Tidak menggunakan sandal dan pakailah pakaian yang pantas dan


sopan.

• Membawa alat bantu hitung dianjurkan kalkulator scientific di


setiap kuliah

• Tugas wajib dikumpulkan pada waktu yang telah ditentukan, jika


pada waktu yang diminta tugas belum dikumpulkan, maka akan
ada pengurangan nilai minimal 40 dari nilai yang seharusnya,
maksimal pengumpulan tugas yang terlewat adalah satu minggu.

• Aktif dalam aktivitas kelas

1
10/25/2019

PENILAIAN
• UTS 30%

• UAS 35%

• TUGAS 35% -
 Berupa Analisis hasil Kajian, rangkuman, menulis dan
diskusi kelompok.
 Analisis hasil Kunjungan Lapangan Aplikasi Pengolahan
Limbah B3 dan Industri (setelah UTS).

• Absensi tidak menjadi bagian penilaian, namun menjadi


prasyarat mengikuti ujian

KRITERIA PENILAIAN
• Nilai akhir ≥ 80  A

• Nilai akhir antara 73-79  AB

• Nilai akhir antara 65-73  B

• Nilai akhir antara 60-65  BC

• Nilai akhir antara 50-60  C

• Nilai akhir antara 40-50  D

• Nilai akhir ≤ 39  E

2
10/25/2019

Refreshing Test…..
• Apa yang dimaksud dengan limbah?
• Apa itu limbah B3?
• Bagaimana menentukan suatu limbah termasuk
limbah B3 atau bukan?
• Apakah semua limbah dari kegiatan industri termasuk
dalam limbah B3?
• Berikan contoh empat jenis industri dengan jenis
potensi limbah yang dihasilkan!
• Bagaimana sebaiknya pola penanganan limbah
Industri?
• Bagaimana pandangan kalian dengan kondisi terkini
dalam pengelolaan limbah Industri di Indonesia?

APA ITU LIMBAH


• Limbah adalah sisa dari suatu usaha/kegiatan (UU
32/2009 PPLH)
• Limbah dihasilkan dari suatu proses transformasi dari
bahan menjadi produk
• Dalam proses dan transformasi yang terjadi terdapat
perubahan karakteristik dan sifat dari bahan yang
berpotensi merusak/mencemari lingkungan

3
10/25/2019

MENGAPA LIMBAH HARUS


DIOLAH/KELOLA ?
• Limbah harus dikelola dengan alasan lingkungan,
bahwa limbah dapat (berpotensi) mencemari lingkungan
kehidupan manusia.
• Limbah harus dikelola dengan proses dan
pendekatan untuk memperkecil dampak melalui
upaya memperpanjang nilai tambah sebagai
produk/produk sampingan sebelum nantinya limbah
diolah
• Upaya yang dilakukan adalah melalui pendekatan
reduce dengan 3R (reuse, recycle dan recovery)
• Dengan bertambahnya nilai manfaat limbah maka
pemakaian sumberdaya dapat diefesiensikan
pemanfaatannya
• Pengolahan limbah sendiri harus menggunakan proses
dan pendekatan teknologi yang akrab lingkungan

PRINSIP PENGKAJIAN LIMBAH

Aliran
Bahan
Proses Produksi Produk
Baku &
Penolong

Pengelolaan limbah Pengelolaan limbah


Pada proses produksi Pasca produk

4
10/25/2019

Definisi Limbah B3
(PP101/2014)
• Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang
selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan yang mengandung B3.

10

5
10/25/2019

Limbah B3 berdasarkan
kategorinya:

LIMBAH
B3

KATEGORI 1 KATEGORI 2
(AKUT) (KRONIS)

SIMPAN SIMPAN

ANGKUT ANGKUT

TIMBUN TIMBUN

11
RISIKO LIMBAH B3 BERBEDA, PENGELOLAANNYA BERBEDA

11

PENGELOLAAN LIMBAH B3 BERDASARKAN


RISIKO

RISIKO CONTOH KELOLA


Berdampak
secara
langsung
terhadap
LB3 kesehatan • Asam, basa,
manusia garam
KATEGORI
BERBEDA-BEDA

(akut) kimia B3
PENGELOLAAN

1 • PCBs,dll
TATA CARA

• Dapat
berdampak
• Steel slag,
secara tdk
copper
langsung
LB3 terhadap
slag
• Karbon
KATEGORI kesehatan
aktif bekas
manusia
2 • Berdampak
• Aki bekas
• Filter
terhadap
bekas, dll
lingkungan
(kronis)

12

12

6
10/25/2019

TATA CARA IDENTIFIKASI


LIMBAH B3
LIMBAH B3 NOTE: UJI KARAKTERISTIK
KATEGORI 1 DILAKUKAN OLEH
PEMERINTAH UNTUK LIMBAH
DI LUAR LAMPIRAN I

YA
YA
Apakah Apakah Apakah Apakah
limbah limbah limbah limbah
termasuk termasuk menunjuk menunjuk
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK
limbah B3 limbah B3 kan kan Limbah
kategori 1 kategori 2 karakteris karakteris non B3
dalam dalam tik LB3 tik LB3
Lampiran Lampiran kategori kategori
1? 1? 1? 2?

LIMBAH B3
KATEGORI
YA 2 YA 13

13

IDENTIFIKASI LIMBAH B3

Berdasarkan Sumber (PP 101/2014):


Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
Limbah B3 dari bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan,
bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak
memenuhi spesifikasi
Limbah B3 dari sumber spesifik:
Sumber spesifik umum
Sumber spesifik khusus

14

7
10/25/2019

IDENTIFIKASI LIMBAH B3

Berdasarkan Sumber (PP 18/1999):


• Lampiran I, tabel 1: sumber tidak spesifik
 Limbah B3 yang pada umumnya bukan berasal dari proses utamanya, tetapi
berasal dari kegiatan antara lain pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi
atau inhibitor korosi, pelarutan kerak, dan pengemasan.
 Pelarut terhalogenasi (kode limbah Axxxa)
 Pelarut yang tidak terhalogenasi (kode limbah Axxxb)
 Asam/Basa (kode limbah Axxxc)
 Yang tidak spesifik lainnya dengan kode Axxxd untuk kategori bahaya 1 dan kode
Bxxxd untuk kategori bahaya 2
 Contoh PCB (poly chlorinated Biphenyls) di trafo lama PLN (kategori 1)
 Aki/baterai bekas (kategori 1)
 Limbah elektronik (kategori 2)
 Pelumas bekas (kategori 2)
 Limbah terkontaminasi B3 (kategori 1)
 Kemasan B3 (kategori 2)

15

IDENTIFIKASI LIMBAH B3

Berdasarkan Sumber (PP 101/2014):


• Lampiran I, tabel 2:
 bahan kimia kadaluarsa
 B3 tumpahan,
 bekas kemasan,
 buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi produk yang akan
dibuang

• Kode (A2xxx)
• Terdapat 376 bahan pencemar yang keseluruhan termasuk
ke dalam limbah B3 kategori 1

16

8
10/25/2019

IDENTIFIKASI LIMBAH B3

Berdasarkan Sumber (PP 101/2014):


• Lampiran I, tabel 3: sumber spesifik umum
 Jenis industri/kegiatan – sumber pencemaran dan pencemar
utama
 Kode limbah A3xx-x untuk limbah kategori 1 dan kode
B3xx-x untuk limbah kategori 2
 Berasal dari mulai penyimpanan bahan, proses sampai
dengan pemanfaatan bahan dan limbah

17

IDENTIFIKASI LIMBAH B3

Berdasarkan Sumber (PP 101/2014):


• Lampiran I, tabel 4: sumber spesifik khusus
 Limbah B3 yang memiliki efek tunda (delayed effect),
berdampak tidak langsung terhadap manusia dan
lingkungan hidup, memiliki karakteristik beracun tidak
akut, dan dihasilkan dalam jumlah yang besar per satuan
waktu.
 kode B4xx untuk semua limbah kategori 2

18

9
10/25/2019

UJI KARAKTERISTIK

YA LIMBAH B3
KATEGORI 1

Apakah YA YA
limbah
eksplosif,
mudah Apakah Apakah
menyala, limbah limbah
reaktif, memiliki Apakah memiliki Apakah
infeksius, konsentrasi limbah konsentrasi T
limbah
T T T
dan/atau zat memiliki zat memiliki T Limbah
korosif? pencemar > nilai LD50 < pencemar < karakteristi non B3
TCLP Kolom 50 mg/kg TCLP k beracun
A Lampiran berat Kolom A & sub-kronis?
III? hewan uji? > TCLP
Kolom B
Lampiran
III?
YA
YA
LIMBAH B3
19
KATEGORI 2

19

KARAKTERISTIK LIMBAH
B3
Parameter Uji Karakteristik (PP 101/2014
Lampiran II ):
• Mudah meledak
• Mudah menyala
• Reaktif
• Infeksius
• Korosif
• Beracun

20

10
10/25/2019

PENGECUALIAN LIMBAH
B3

 Limbah B3 dari sumber spesifik kategori


2 dapat dikecualikan dari pengelolaan
limbah B3 berdasarkan Peraturan
Pemerintah ini.
 Untuk dapat dikecualikan dari
pengelolaan limbah B3, setiap orang yang
menghasilkan limbah B3 dari sumber
spesifik kategori 2 wajib melaksanakan
uji karakteristik limbah B3.

21

21

Beberapa limbah berbahaya & beracun yang


dihasilkan beberapa industri

22

11
10/25/2019

KEGIATAN INDUSTRI
DAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN

23

Lingkungan Sebagai Sumber Bahan Baku dan Daya Dukung Alam

Lingkungan merupakan sumber bahan baku (Sumber Daya Alam, SDA):

 yang dapat diperbaharui  biomassa, dan

 yang tidak dapat diperbaharui  gas/minyak bumi, batubara, mineral


logam (besi, aluminum), bahan bukan logam (pasir, batu kapur), dll

Lingkungan merupakan daya dukung alam:


 tempat penampungan berbagai hasil kegiatan yang harus
ditanggulangi dengan kemampuan diri [self replenishment] atau
dengan bantuan teknologi manusia agar dapat melaksanakan fungsi
daur sumberdaya alam dan siklus pemanfaatan material

24

12
10/25/2019

Daur Sumber Daya Alam dan Persoalan Lingkungan

• Proses alami atau ciptaan manusia akan menghasilkan daur-ulang yang


secara prinsip dapat memunculkan kembali sumber daya yang berbentuk
sama dengan sumber daya semula maupun berbentuk baru;

• Faktor yang mempengaruhi laju reklasifikasi spent resources menjadi SDA


kembali adalah ‘inovasi teknologi’. Walaupun pada prinsipnya alam
mampu memunculkan kembali sumber daya, terdapat persoalan bahwa:
 Daurulang sumber daya melalui proses alami butuh waktu lama,
 Alur teknologi yang memunculkan sumber daya dari spent resources
tidak dapat segera tersedia dan kalau ada harganya sangat tinggi,
 selama daur ulang bisa terjadi perubahan yang menyimpang dari
keadaan semula sehingga mengganggu keseimbangan alam.

 Berakibat terjadinya peningkatan penimbunan spent resources dan


menurunkan kemampuan daya dukung lingkungan.

25

Munculnya Kebutuhan Akan Sistem Proses yang “Environmentally


Compliant “ (Memenuhi Kaidah Lingkungan)

Makin tingginya
Perhatian
Kebutuhan Penurunan
Masyarakat
memaksimumkan daya dukung
Akan persoalan
profit alam
lingkungan

Kebutuhan akan
Menjaga Meningkatnya
Environmentally Daya dukung
company akumulasi
image
Compliant Pencemaran lingkungan rusak
Chemical Process spent resources

Peraturan Meningkatnya
lingkungan Tuntutan akan laju eksploitasi
yang makin Pengelolaan sumber daya
ketat Lingkungan alam
Yang lebih baik
End of pipe treatment

Industri Kimia  dikenal sarat dengan potensi pencemaran lingkungan


dan pengurasan sumber daya alam

26

13
10/25/2019

Dampak Lingkungan dan Sistem Energi Minyak Bumi

Lingk. Persoalan Lingkungan Isu Lingkungan Eksternalitas


Udara Eksplorasi: H2S dan HC dari blow out Program-program
Ekstraksi/Produksi:emisi dari refinary • (i) Lokal: lead human uptake, penurunan emisi
(SO2, H2S, CO2, CO, NOx, dan HC) Photochemical Smog; debu; (ii) GHGs/non GHGs
Pemanfaatan: Regional: -; (iii) Global: efek GHGs
• Urban Transportation:(i) emisi bahan bakar (global climate change) Penanggulangan
(partikulat, CO, CO2, HC, lead, NOx, H2S, • (i) Lokal:debu/ partikulat, CO, HC; limbah/emisi
acid precipitation); (ii) pembentukan photo- (ii) Regional:acid rain; (iii) Global:
chemical oksidan; (iii) emisi timbal; GHGs (global climate change) Pemulihan kualitas
• Lokal:debu/ partikulat, CO, S, HC udara dengan reboisasi,
• Pembangkitan Listrik: penggantian teknologi
atau bahan bakar yang
• End-user: industri, rumah tangga, dll digunakan,

Hydrospher Eksplorasi: crude oil blow out & splills Kontaminasi minyak yang sifatnya Pemulihan kualitas air
Ekstraksi/Produksi: crude oil blow out & bisa lokal maupun regional; laut, pengolahan suplai
splills, produced salt water, bahan kimia Jangka panjang menyebabkan air bersih;
bekas drilling, pencemaran proses refinary; pencemaran HC/senyawa turunan Pengolahan dan
Pemanfaatan:groundwater contamination HC, dan kerusakan biota laut penanggulangan
akibat penyimpanan dan used oil disposal pencemaran
Lithosphere Eksplorasi: crude oil blow out & splills Kontaminasi minyak, bahan kimia Pemulihan kualitas
Ekstraksi: crude oil blow out & splills, salt bekas drilling, sludge minyak, tanah yg tercemar;
water, bahan kimia bekas drilling, garam-garam dari produced water, pengolahan dan
pencemaran (B-3) proses refinary, dll overburden tanah maupun lumpur penanggulangan
Pemanfaatan:used oil disposal bekas drilling, dll pencemaran
Human Eksplorasi/Ekspolitasi:Disruption of life style Resource scarcity, Pemulihankesehatan;
Impacts (konstruksi dan pasca konstruksi), Gangguan tataguna lahan; Pembenahan lahan;
interference with fisheries, land use, dll; Gangguan kesehatan; Peningkatan kualitas
Pemanfaatan: gangguan emisi/disposal Penurunan kualitas hidup hidup

27

Pollution Control (Pengendalian Pencemaran)

 Kegiatan yang mengancam lingkungan fisik dinyatakan sebagai


pencemaran lingkungan [environmenal pollution] yang dapat
berubah ke pengotoran lingkungan [environmental contamination]
 Pencemaran dapat didefinisikan sebagai masuknya zat, energi,
dan makhluk asing ke dalam lingkungan sehingga kualitas
lingkungan itu menurun dan tidak sesuai lagi dengan
peruntukkannya.
 Pengendalian kegiatan yang mengancam lingkungan ini terdiri
atas kegiatan pengendalian pencemaran, penyusutan pencemaran
[pollution mitigation], dan penanggulangan pencemaran [pollution
abatement].
 Pengendalian pencemaran adalah melindungi lingkungan
penerima beban dari kegiatan manusia dengan cara penurunan
volum limbah dan penurunan konsentrasi zat pencemar baik
limbah fasa gas atau cair. 28

28

14
10/25/2019

Pollution Control (Pengendalian Pencemaran)

 Konsep pengendalian pencemaran umumnya ditujukan pada satu


media saja, misal udara [air pollution control], air [water pollution
control], atau tanah [terrestrial pollution control].
 Konsep yang hadir adalah pengendalian kualitas limbah yang
dikenal sebagai control and command yang membutuhkan
pedoman/acuan untuk digunakan dalam penilaian [evaluation] dan
penaatan [compliance]
 Nilai numerik yang berupa konsentrasi pencemar yang diizinkan
hadir dibutuhkan untuk penilaian keadaan lingkungan dan watak
limbah yang diizinkan untuk dibuang ke lingkungan.
 Hal ini berarti bahwa kondisi lingkungan yang menerima beban
limbah dan watak limbah itu sendiri harus dinilai.
29

29

Pollution Prevention

 Konsep ini menyatakan bahwa recycle harus dilakukan langsung


atau in-pipe recycle.
 Konsep dikembangkan karena end of pipe treatment technology
dan waste minimization yang telah diterapkan tidak memenuhi
sasaran menahan laju pemanfaatan sumber daya alam yang
terbatas serta perlindungan kualitas lingkungan.
 Konsep merupakan penerapan dari Undang-undang Pencegahan
Pencemaran [Pollution Prevention Act].
 Perbedaan antara konsep waste minimization dan pollution
prevention terletak pada penetapan peluang utama.
 Pollution Prevention menetapkan penyusutan pencemaran di
sumbernya sebagai awal kegiatan tanpa mencemari lingkungan.

30

30

15
10/25/2019

Tahapan Pelaksanaan Pollution Prevention

Konsep ini meliputi tahap-tahap


 source reduction, yang terdiri dari:
– material substitution,
– process changes, dan
– equipment modification,
 on-site recycle,
 waste treatment, dan
 waste disposal.

31

31

Pollution Prevention Hierarchy

Prevention & Reduction


(Source – reduction)

Recycling & Re-Use


(in-process recycle, on-site
recycle, off-site recycle)

Treatment

Disposal
secure disposal or direct
release to the environment

32

32

16
10/25/2019

Minimisasi Limbah dan Pencegahan Pencemaran

• Pencegahan Pencemaran (Pollution Prevention):


Pencegahan terbentuknya polutan di sumbernya
 minimisasi limbah:prevention-reduction, recycling-re-use-recovery;
 pengolahan limbah (padat-cair-gas);
 penanganan saat penyimpanan dan penanganan disposal.

• Minimisasi Limbah:
Reduksi limbah dari sistem produksi sebelum limbah mengalami
proses pengolahan, penyimpanan, dan pembuangan akhir pada
tingkat yang dimungkinkan dari segi volume maupun tingkat
bahaya/toksisitas limbah yang bersangkutan.

33

33

34

34

17
10/25/2019

End-of-pipe Treatment Technology

Pengendalian pencemaran dengan penerapan teknologi yang umum


dilaksanakan pada saat ini adalah ‘teknologi perlakuan akhir’ atau ‘end-of-pipe
treatment technology’.

 Konsep ini merupakan konsep perintah dan pengendalian [command


and control] yang hanya meninjau pembebanan pada salah satu
media udara, air, atau tanah dan menyelesaikan satu masalah yang
tertuju pada suatu kegiatan.

 Pemikiran yang parsial ini sering menimbulkan masalah, karena


penanganan hanya berdasarkan pada pengelolaan yang paling
mudah.

35

35

Environmental Impact Assessment dan Waste


Minimization

Setelah End-of’pipe muncul konsep Environmental Impact Assessment


 Konsep ini dikenal sebagai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
 Indonesia menerapkan konsep ini dalam PP No. 51 tahun 1993.
 Penerapan EIA menghasilkan EIS – Environmental Impact Statement yang
harus dipatuhi oleh pemrakarsa dan pengelola lingkungan untuk menerapkan
hasil-hasil yang disepakati.

Konsep EIA kemudian disusul dengan Waste Minimization yang


berakar pada konsep pengelolaan limbah B-3 (bahan berbahaya dan
beracun).
 Waste minimization memiliki tahap-tahap pelaksanaan
[hierarchy] yang dapat dilaksanakan tanpa berurutan di mana
peluang yang lebih menguntungkan akan dipilih lebih dulu.

36

36

18

Anda mungkin juga menyukai