PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ini menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap tahunnya. Pada
penyumbatan pada pembuluh darah tersebut. Hal itu terjadi karena adanya
1
atheroma atau atherosclerosis (pengerasan pembuluh darah), sehingga
berasal dari kenaikan kolesterol total (Saidi et al, 2013). Kolesterol dibawa
oleh beberapa lipoprotein antara lain VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
kolesterol, semakin besar resiko (Wardani, 2011). Kadar LDL dan HDL
darah arteri bagian dalam sebagai akibat dari kurangnya konsumsi serat
dalam makanan setiap harinya. Tanpa serat, kadar kolesterol dalam darah
2
(atherosklerosis) (Qaryati, 2011). Serat makanan adalah polisakarida
nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak dapat
dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat
makanan dapat digolongkan menjadi serat tidak larut dan serat larut
(Almatsier, 2010). Asupan tinggi serat makanan yang berasal dari bahan
makanan terutama serat larut yang berasal dari tumbuhan dan biji-bijian
2008).
empedu berkurang maka akan membentuk asam empedu yang baru dari
kolesterol yang ada didalam darah sehingga kolesterol darah menurun dan
akan menurunkan kadar LDL serta kadar HDL meningkat. Semakin tinggi
konsumsi serat larut, semakin banyak asam empedu dan lemak dikeluarkan
yang mudah ditemukan dalam bahan pangan dan hampir selalu terdapat
mentah (lalapan segar) atau setelah diolah menjadi berbagai macam bentuk
3
Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayur dan buah
gula dan kolesterol darah serta menurunkan risiko sulit buang air besar dan
kegemukan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi sayur dan buah yang
(Kemenkes RI, 2014). Akan tetapi akhir-akhir ini terjadi perubahan pola
buah. Sebagian besar hanya mengonsumsi sayur dan buah 1-2 porsi per
≥ 5 porsi sayur dan buah per hari hanya 2,5%, yang mengonsumsi 3-4
porsi per hari sebesar 18,1% dan sisanya 1,2% tidak mengonsumsi sayur
konsumsi sayur dan buah untuk hidup sehat sejumlah 400 gr (5 porsi) per
orang per hari, yang terdiri dari 250 gr sayur (setara dengan 2½ porsi atau
2½gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 gr buah (setara
4
ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Bagi orang Indonesia
dianjurkan konsumsi sayur dan buah 300-400 gr per orang per hari bagi
anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-600 gr per orang per hari bagi
remaja dan orang dewasa. Sekitar dua-pertiga dari jumlah konsumsi sayur
Estimasi penderita penyakit jantung koroner pada umur ≥15 tahun pada
seseorang, yaitu 1,6% pada kelompok usia 15-34 tahun, 1,3% pada usia
35-44 tahun, 2,1% pada usia 45-54 tahun, 2,8% pada usia 55-64 tahun, dan
5
terakhir yaitu bulan agustus dan september ada sebanyak 16 pasien yang
Diet serat yang larut dalam air seperti kacang polong, sayuran, buah,
dan sereal mempunyai efek hipokolesterolemik. Diet serat yang larut dalam
air sebanyak 5-10 gram/hari dapat menurunkan kolesterol LDL sebesar 5%.
(PERKI, 2013). Hal ini didukung dengan hasil penelitian Effendi, Hartati
dan Setyo (2008) tentang pemberian diet serat tinggi dan pengaruhnya
pada pasien PJK memberikan pengaruh yang signifikan antara sebelum dan
mengetahui hubungan pola makan sayur dan buah dengan kadar kolesterol
LDL dan HDL pada pasien jantung koroner rawat jalan di Klinik Penyakit
B. Rumusan Masalah
pola makan sayur dan buah dengan kadar kolesterol LDL dan HDL pada
6
pasien jantung koroner rawat jalan di Klinik Penyakit Dalam RSUD
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dengan kadar kolesterol LDL dan HDL pada pasien jantung koroner
2. Tujuan Khusus
2017.
7
e. Mengidentifikasi asupan buah pada pasien jantung koroner
2017.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Pasien.
8
buah dalam upaya mencegah progresivitas penyakit jantung koroner
yang diderita.