Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN INDIVIDU

Oleh Marisa Diah Lestari, 1306409394

Topik LP : Gangguan Fungsi Afektif : Depresi pada lansia

1. Latar belakang
a. Definisi
Depresi menjadi masalah yang dapat terjadi pada lansia. Kondisi depresi
didefinisikan sebagai gangguan fungsi psikososial dimana lansia yang
mengalami depresi akan mengalami perubahan mood, suatu sindrom, dan
mengalami masalah kesehatan (Miller, 2012). Perkembangan teori terkait
depresi pada lansia disebut dengan late-life depression. Menurut Miller (2012),
late-life depression merupakan kondisi kompleks dimana disebabkan oleh
hubungan yang biasa terjadi pada usia lanjut. Kondisi late-life depression dapat
mempengaruhi psikososial, kognitif, serta biologis seorang lansia.
b. Etiologi
Faktor risiko yang mempengaruhi late-life depression menurut Blazer dalam
Miller (2012) diantaranya :
- Kehilangan peran sosial
- Status ekonomi rendah
- Memiliki trauma yang kurang baik di masa muda
- Hubungan sosial yang tidak baik seperti tidak memiliki partner,
memiliki sedikit teman, dan hubungan dengan keluarga yang kecil
- Kurangnya interaksi sosial, seperti tidak beradaptasi dengan
lingkungan dan kurangnya afiliasi kekuatan keagamaan.
c. Patofisiologi late-life depression
Depresi terjadi ketika individu memiliki ekspektasi yang buruk terhadap
kehidupannya. Menurut Seligman dalam Miller (2012), individu lansia
mengekspektasikan hal buruk dapat terjadi, kemudian memiliki percaya bahwa
dirinya tidak dapat melakukan sesuatu hal untuk mencegah atau menyelesaikan,
serta merasakan bahwa suatu kejadian diakibatkan dari internal dirinya. Kondisi
depresi akan menyebabkan penurunan keempat fungsi yaitu kognitif, motivasi,
harga diri, dan affective-somatic.
d. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan pada fungsi fisik maupun psikososial.
Pemeriksaan fisik pada lansia dengan late-life depression menurut Miller
(2012), yaitu :
Dimensi Pemeriksaan Keterangan
Fungsi Nutrisi Mengkaji:
Fisiologis BB, TB, status gizi, kondisi penurunan
berat badan, dan nafsu makan
Sistem Mengkaji :
pencernaan Disfagia, flatulen, konstipasi, pola BAB,
dan bising usus
Istirahat dan Mengkaji :
tidur Pola istirahat, insomnia, hipersomnia,
gangguan tidur, frekuensi terbangun,
kelelahan, dan kehilangan energi
Kenyamanan Mengkaji :
Nyeri, rasa tidak nyaman, dan dipsnea
Psikososial Fungsi Mengkaji :
psikologis Tingkat harga diri, harapan, motivasi,
kecemasan, dan keputusasaan.

e. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lain yang dilakukan untuk mengidentifiksi kondisi late-life
depression dengan menggunakan skrining pengkajian depresi. Skrining yang
dilakukan dengan menggunakan form geriatric depression scale (GDS). Form
GDS terdiri atas 15 pertanyaan yang dilakukan dalam waktu 5 – 7 menit.
f. Penatalaksanaan Non Medis dan Medis
- Penatalaksanaan non medis yang dapat dilakukan pada lansia dengan
late-life depression yaitu dengan life review, dukungan kelomok, dan
kegiatan sederhana yang menyenangkan (Tabolski, 2014). Kegiatan
life review bertujuan untuk meningkatkan integritas dan kekuatan
emosional lansia. kegiatan dukungan kelompok untuk meningkatkan
interaksi sosial dan pemecahan masalah dengan sesama lansia yang
memiliki masalah yang sama. Kegiatan sederhana yang
menyenangkan dengan melakukan hobi yang dapat dilakukan sebagai
koping bagi lansia.
- Penatalaksanaan medis yang dapat diberikan pada lansia dengan late-
life depression yaitu obat antidepresan. Pemberian obat antidepresan
tersebut dalam jangka waktu 6 – 12 minggu (Tabolski, 2014).
Pemberian obat pada lansia membutuhkan pengontrolan dan
monitoring terhadap efek samping obat.
g. Rencana Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul :
- Koping tidak efektif
- Keputusasaan
- Risiko harga diri rendah kronik

Intervensi Keperawatan:

- Koping tidak efektif : penurunan kecemasan, dukungan emosional,


dukungan kelompok, dan management lingkungan
- Keputusasaan : peningkatan koping individu, dukungan membuat
keputusan, dan simulasi kognitif
- Risiko harga diri rendah kronik : peningkatan interaksi sosial,
dukungan keluarga, terapi musik, dan peningkatan koping.

Daftar pustaka :

Bulecheck, G. M., Butcher, H. K., & Dochterman, J. M. (2008). Nursing intervention


classification 5th ed. E Elsevier: St. Louis, Missouri.

Herdman, T. H. & Kamitsuru, S. (2014). Nursing diagnoses: Definitions& ClassifiCation


2015–2017 10th ed. Oxford: Wiley Blackwell.

Miller, C, A. (2012). Nursing for wellness in older adults, 6th edition. China: Lippincott
Williams & Wilkins
Tabloski, P. A. (2014). Gerontological nursing 3rd edition. United States of America: Pearson

Anda mungkin juga menyukai