Anda di halaman 1dari 13

Tugas Terstruktur Minggu Ke-4

March 7th, 2018

1. Istilah-istilah pada minggu ke 4

1. – Inklusi : merupakan suatu luasan yang tidak dapat dipetakan dikarenakan luasannya yang kecil
dengan skala yang besar sehingga luasan tersebut tidak dapat nampak dalam peta.

2. – Pendekatan fisiografi : merupakan metode dalam survei tanah yang diawali dengan melakukan
interpretasi foto udara untuk mendelineasi landform yang terdapat di daerah yang di survei, diikuti
dengan pemeriksaan lapangan terhadap komposisi satuan peta, biasanya hanya di daerah pewakil.

3. – Overlay : adalah menempatkan satu grafis peta di atas grafis peta yang lain sehingga menghasilkan
informasi gabungan dari kedua peta tersebut.

2. Resume Kuliah Minggu ke-4

3. – Kuliah pada minggu keeempat dijelaskan mengenai kegiatan yang dilakukan dalam survei tanah
menurut USDA yaitu deskripsi dan pencirian tanah, kalsifikasi tanah, pemetaan atau penentuan batas
satuan peta tanah dan interpretasi survei tanah. Namun sebelum semua kegiatan tersebut, kegiatan
yang paling awal dilakukan adalah penyiapan lahan yang akan disurvei.

4. – Penjelasan lainnya adalah mengenai inklusi. Inklusi dijelaskan sebagai suatau luasan yang tidak
dapat dipetak dikarenakan luasannya yang kecil dengan skala yang besar sehingga luasan tersebut
tidak dapat nampak dalam peta. Misalkan kita ingin melihat suatu lapangan dengan luas 100 m
persegi pada peta dengan skala 1:250000 maka lapangan tersebut tidak dapat nampak pada peta
tersebut.

5. Pada survei tanah sebelum melakukan survei, ditentukan terlebih dahulu metode untuk survei
tersebut. Pendekatan fisiografi merupakan metode fisiografi survei tanah. Metode ini diawali dengan
melakukan interpretasi foto udara untuk mendelineasi landform yang ada pada daerah yang akan
disurvei, kegiatan ini dikuti dengan pemeriksaan lapangan terhadap komposisi satuan peta, biasanya
hanya di daerah pewakil.

6. -Peta dibagi atas beberapa jenis. Pada masing-masing peta tersebut memuat informasi-informasi
berdasarkan tujuan dari pembuatan peta tersebut. Jika ingin menggabungkan informasi antar atu peta
dengan peta yang lain maka overlay menjadi hal yang perlu. Overlay adalah menempatkan satu grafis
peta di atas satu grafis peta yang lain untuk menggabungkan informasi yang ada pada masing-masing
peta tersebut. Misalnya peta tanah tinjau provinsi yang hanya memuat data jenis tanah pada provinsi
tersebut sehingga tidak menyajikan batas-batas daerah yang ada pada provinsi tersebut misalnya
batas kabupaten, maka dilakukan overlay dengan peta yang memiliki informasi batas wilayah sehingga
pada peta tanah tinjau tersebut terdapat batas-batas wilayah kabupaten.
3. Mengapa perlu ditentukan satuan luasan SPT terkecil 0,4 cm per segi ?

 Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan dalam perbesaran dan menghindari kerumitan dalam
satuan peta tanah.

4. Apakah dibenarkan kita membesarkan peta analog (misalnya peta tanah cetak) dengan scanner
/fotocopy skala 1:250000 menjadi 1:50000?

 Hal tersebut dapat dilakukan tetapi tidak bisa dibenarkan, dikarenakan dalam suatu peta telah memuat
informasi-informasi yang sesuai dengan isi peta tersebut. Pada peta dengan skala 1:250000 maka
informasi yang tersaji sudah disesuaikan dengan skala tersebut perbesaran skala memang daapt
mengubah skala dari peta, akan tetapi informasi yang terdapat di dalamnya tidak dapat sesuai. Peta
dengan skala 1;250000 yang dibesarkan menjadi skala 1:50000 mengakibatkan peta menjadi lebih
kecil sehingga kenampakan atau informasi yang ada menjadi lebih kecil pula, bahkan memungkinkan
adanya informasi yang hilang akibat perbesaran skala tersebut.

5. 1) Berapa luas di lapangan untuk suatu SPT berukuran 0,8 m persegi pada peta berbagai skala
seperti pada butir-butir di bawah ?

 Eksplorasi, Skala 1:1000000

 luas sebenarnya = 0,8 cm2 x (1000000)^2 = 0,8 x 10^12 cm^2 = 8000 ha

 Tinjau, Skala 1:250000

 luas sebenarnya = 0,8 x (250000)^2 = 500 x 625 x 10^ 8 cm^2 = 500 ha

 Semi Detail, Skala = 1:50000

 luas sebenarnya = 0,8 x (50000)^2 = 20 x 10^8 = 20 ha

 Detil, Skala 1:25000

 luas sebenarnya = 0,8 x (25000)^2 = 500 x 10^6 = 5 ha

 Sangat Detil, Skala 1:5000

 luas sebenarnya = 0,8 x (5000)^2 = 2 x 10^7 = 0,2 ha

2) Berapa intensitas pengamatan untuk peta berbagai skala seperti btir-butir di bawah ?

 Eksplorasi, Skala 1:1000000

 Intensitas pengamatan pada peta adalah 1 untuk setiap 100 m2.

 Tinjau, Skala 1:250000


 intensitas pengamatan di lapangan untuk peta dengan skala ini adalah kurang lebih 1 untuk setiap
12,5 km^2.

 Semi Detil, Skala 1: 50000

 intensitas pengamatan untuk peta semi detil adalah sekitar 1 untuk setiap 50 hektar lahan dan
bergantung dari tingkat kerumitan bentang lahan. Pengamatan biasanya dilakukan dengan sistem grid
dan dibantu oleh hasil interpretasi foto udara dan citra.

 Detil, Skala 1:25000

 intensitas pengamatan untu peta detil adalah 1 tiap 12,5 hektar, 1 tiap 8 hektar, dan 1 tiap 2 hektar.

 Sangat Detil, Skala 1;5000

 intensitas pengamatan untuk peta sangat detil adalah 2 tiap 1 hektar.

Posted in Uncategorized | Comments Closed

Tugas Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Minggu Ke-2


February 28th, 2018

Nama : Kinanti Kalis Rubedo

NIM : 165040200111098

Kelas :B

1. Istilah-istilah yang dibahas dalam minggu pertama dan kedua perkuliahan

 Peta tanah

Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk menggambarkan persebaran taksa tanah dalam
hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi.

 Skala peta
Skala peta ialah perbandingan jarak antara dua titik peta dengan jarak yang
sebenarnya di lapangan secara mendatar. Skala peta berfungsi memberi keterangan mengenai
besarnya pengecilan atau redusi peta tersebut dari yang sesungguhnya.

 Delineasi batas tanah (Soil delineation)

Delineasi batas tanah merupakan batasan-batasan atau garis-garis batah tanah yang ada di lapangan.

 Poligon

Poligon berasal dari kata poly yang artinya banyak dan gone yang artinya titik. Poligon dalam hal
pemetaan berarti kerangka dasar pemetaan yang memiliki titik-titik dimana titik tersebut mempunyai
sebuah koordinat X dan Y.

 Satuan peta(Map unit)

Satuan peta tanah ( soil mapping unit) atau satuan peta terdiri atas kumpulan-kumpulan semua
deliniasi tanah yang ditandai oleh simbol, warna, nama atau lambang yang khas pada suatu peta.

 Satuan peta

Satuan peta merupakan bidang geometris yang mewakili pengwilayahan bumi pada peta.

 Satuan peta tanah

Satuan peta tanah adalah satuan lahan yang memiliki sistem fisiografi/bentuk lahan yang sama, yang
dibedakan satu sama lain di lapangan oleh batas-batas alami, dan dapat digunakan sebagai satuan
evaluasi lahan.

 Legenda

Legenda peta adalah daftar atau tabel yang menunjukkan tanda-tanda atau simbol dalam peta yang
merepresentasikan kondisi sebenarnya di suatu area.

 Foto udara

Foto udara adalah hasil pemotretan dengan perekaman sevara fiografi yang disajikan dalam bentuk dua
dimensi atau di cetak di media kertas (foto). Foto udara merupakan salah satu produk dari
bidang ilmu geografi dalam mengambil obyek, daerah, atau fenomena yang ada di permukaan bumi
ini menggunakan alat berupa kamera dengan proses perekaman secara fotografik dengan bantuan
detector atau alat pendeteksi berupa film.
Film hasil perekaman ini kemudian dicetak secara kimiawi dalam ruang gelap agar mendapatkan
hasil gambar yang sempurna

 Stereoskop

Stereoskopmerupakan yang digunakan untuk dapat melihat sepasang gambar/foto secara


stereoskopis.

 Pedon

Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi – dimensi lateral, Pedon biasanya mempunyai luas antara
1 hingga 10 meter. Dimana horizon – horizon terputus atau siklik.

 Bahan induk

Pada awal perkembangan tanah, bahan induk menjadi dasar terbentuknya tanah. Bahan induk
merupakan material batuan yang menjadi bahan dasar terbentuknya tanah. Material batuan yang
melapuk dan mengalami pencucian lambat laun menjadi tanah. Jenis bahan induk akan menetukan sifat
fisik maupun kimiawi tanah.

 Permebilitas Tanah

Permeabilitas adalah kecepatan atau cepat lambatnya air terserap ke dalam tanah baik kea rah
horizontal atau vertical melalui pori makro ataupun mikro.

 Perkolasi

Perkolasi adalah proses mengalirnya air ke bawah secara gravitasi dari suatu lapisan tanah ke lapisan
di bawahnya, sehingga mencapai permukaan air tanah pada lapisan jenuh air.

 Horizon Eluviasi

Lapisan Eluviasi atau Horison Eluviasi merupakan horison yang telah mengalami proses eluviasi
(pencucian) sangat intensif sehingga kadar bahan organik tanah, liat silikat, Fe dan Al rendah tetapi
kadar pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) serta mineral resisten lainnya tinggi, sehingga berwarna
agak terang.

 Geospasial
Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi
suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan
dalam sistem koordinat tertentu.

 Landmark

Landmark atau disebut juga Markah tanah adalah fitur geografis baik alami ataupun buatan manusia,
yang digunakan untuk menemukan jalan atau untuk navigasi.

 Peta Ekoregion

Peta ekoregion adalah peta yang menampilkan pola susunan berbagai ekosistem dan proses di antara
ekosistem tersebut yang terikat dalam suatu satuan geografis. Peta Ekoregion dilengkapi dengan
deskripsi yang berisi karakteristik geologi, flora dan fauna, kerentanan bencana, jasa ekosistem, potensi
pencemaran, iklim, potensi sumberdaya alam, tanah dan penggunaan lahan serta sosial budaya.

 Peta Geologi

Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu daerah / wilayah / kawasan
dengan tingkat kualitas yang tergantung pada skala peta yang digunakan dan menggambarkan
informasi sebaran, jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika, fisiografi dan potensi
sumber daya mineral serta energi yang disajikan dalam bentuk gambar dengan warna, simbol dan corak
atau gabungan ketiganya.

 Peta Tanah Tinjau

Peta Tanah Tinjau (Reconnaissance Soil Map) adalah peta yang satuan tanahnya mengunakan asosiasi
atau kompleks tanah dan maksimal berskala 1:250.000

2. Resume materi minggu pertama dan istilah-istilah yang dibahas pada minggu pertama

Pertemuan pertama mata kuliah survei tanah dan evaluasi lahan membahas mengenai pendahuluan
yang berupa kontrak kuliah, mengulas kembali beberapa materi mata kuliah dasar ilmu tanah dan
sekilas pembahasan mengenai mata kuliah survei tanah dan evaluasi lahan. Pada pertemuan ini juga
dibahas mengenai hasil akhir yang diharapkan dari pengadaan mata kuliah survey tanah dan evaluasi
lahan yakni mahasiswa dapat mebuat peta berdasarkan teori dan praktik yang telahd dipelajari selama
kuliah, praktikum dan fieldtrip.
Istilah-istilah yang muncul selama kuliah minggu pertama adalah sebagai berikut :

 Survei Tanah

Survei tanah adalah mendeskripsikan karakteristik tanah-tanah di suatu daerah, mengklasifikasikannya


menurut sistem klasifikasi baku, memplot batas tanah pada peta dan membuat prediksi tentang sifat
tanah.

 Bahan Induk

Pada awal perkembangan tanah, bahan induk menjadi dasar terbentuknya tanah. Bahan induk
merupakan material batuan yang menjadi bahan dasar terbentuknya tanah. Material batuan yang
melapuk dan mengalami pencucian lambat laun menjadi tanah. Jenis bahan induk akan menetukan sifat
fisik maupun kimiawi tanah.

 Tekstur tanah

Tanah terdiri atas fraksi debu,liat dan pasir. Perbandingan relatif antara debu,liat dan pasir yang
membentuk tanah disebut tekstur tanah. Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun
tanah (separate) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi(%) relative antara fraksi pasir, debu
dan liat.

 Struktur tanah

Struktur tanah merupakan kenampakan bentuk atau susunan partikel-partikel primer tanah (pasir,debu
dan liat individual) hingga partikel-partikel sekunder (gabungan partikel-partikel primer yang disebut
ped (gumpalan) yangbmembentuk agregat (bongkah). Fungsi dari struktur adalah memodofikasi
pengaruh tekstur tanah terhadap kondisi aerasi atau drainase tanah. Hal ini karena susunan antar
agregat tanah atau pet tanah akan menghasilkan ruang yang lebih besar daripada susunan antar
partikel primer. Selain itu, struktur tanah juga berperan sebagai regulator, peran tersebut yakni (1)
mengatur retensi dan pergerakan air tanah, (2) menyinambungkan arah pipa yang terbentuk dari
berbagai ukuran pori-pori yang berinterkoneksi, stabilitas dan durabilitasnya, (3) difusi gas dari dank e
atmosfer dan (4) mengontrol pertumbuhan akar dan perkembangannya.

 Warna tanah

Warna tanah merupakan campuran dari warna-warna komposit yang membentuknya. Warna tanah
dapat enjadi indikator terjadinya proses reduksi-oksidasi yang terjadi di dalam tanah sehubungan
dengan keberadaan air di dalam tanah. Selain itu, warna tanah juga busa menjadi indikator kondisi
iklim tempat tanah berkembang atau asal bahan induknya. Pada kondisi tertentu warna tanah juga
dapat menjadi indikator kesuburan atau kapasitas produktivitas lahan.

 Konsistensi tanah

Konsistensi adalah ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya yang berasal dari luar tanah, yang
merupakan indicator derajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik (kohesi dan adhesi) yang
bekerja pada tanah seimbang dengan tingkat kejenuhan airnya. Konsistensi dikelompokkan dalam tiga
kadar air tanah yaitu konsistensi basah, konsistensi lembab dan konsistensi kering.

 Kedalaman efektif tanah

Kedalaman efektif suatu tanah merupakan kedalaman lapisan tanah yang dapat ditembus oleh
perakaran tanaman. Tanah memiliki kedalaman efektif yang tinggi apabila perkembangan perakaran
tanaman tidak terhambat oleh faktor fisik tanah, seperti lapisan keras yang tidak tembus oleh akar atau
oleh adanya lapisan air yang tidak sesuai bagi perkembangan akar tanaman. Kedalaman efektif suatu
tanah sangat ditentukan oleh tekstur tanah serta homogeneitas antar lapisan tanah.

 Drainase tanah

Drainase tanaha merupakan kemampuan tanah untuk mengalirkan atau mengatus kelebihan air yang
mengalir di dalam tanah maupun di permukaan tanah.

 Klasifikasi tanah

Klasifikasi tanah merupakan penamaan atau pengelompokan tanah berdasarkan karakteristik yang
dimilikinya. Klasifikasi tanah merupakan sebuah subjek yang dinamis yang mempelajari struktur dari
sistem klasifikasi tanah, definisi dari kelas-kelas yang digunakan untuk penggolongan tanah, kriteria
yang menentukan penggolongan tanah, hingga penerapannya di lapangan.

 Profil tanah

Profil tanah adalah irisanvertikal tanah dari lapisan paling atas (permukaan tanah) hingga lapisan
batuan induk (regolit) yang umumnya terdiri dari horizon O-A-E-B-C-R.

 Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah diantaranya adalah iklim, bahan induk, topografi,
organisme, dan waktu.

Posted in Uncategorized | Comments Closed


Tugas Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Minggu Ke-3
February 28th, 2018

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS MINGGU KE-3

Nama : Kinanti Kalis Rubedo

NIM : 165040200111098

Kelas :B

Istilah-istilah pada minggu ketiga

 Peta merpakan sebagian atau gambaran seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil
dengan menggunakan skala tertentu.

 Proyeksi peta merupakan usahauuntuk mengubah bidang lengkung berupa globe menjadi bidang datar
dua dimensi dengan memindahkan garis-garis paralel dan meridian dari bidang lengkung (globe) ke
bidang datar.

 Proyeksi azimuthal disebut juga proyeksi bidang datar. Pada proyeksi ini bidang proyeksi berupa
bidang datar menyinggung salah satu kutub.

 Proyeksi silinder merupakan proyeksi peta yang bidang proyeksinya berupa silinder. Pada proyeksi
silinder bidang proyeksi menyinggung ekuator, dan digunakan untuk di daerah di ekuator dan sekitar
ekuator, karena kesalahan di daerah ini tidak ada atau sangat kecil.

 Proyeksi kerucut merupakan proyeksi peta pada bidang berbentuk kerucut. Proyeksi dengan bidang
kerucut dilakukan dengan memindahkan garis-garis meridian dan pararel dari bidang lengkung (globe)
pada kerucut.

 Pixel merupakan bagian terkecil pada suatu gambar digital atau unsur gambar atau representasi
sebuah titik terkecil dalam sebuah gambar grafis yang dihitung per inci.

 Grid pada peta merupakan garis hayal yang terbentuk dari garis vertikal dan horizontal yang
mengorientasikan lokasi/koordinat peta dengan koordinat lokasi sebenarnya.

 Land use merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia dengan memodifikasi lingkungan hidup
menjadi lingkungan terbangun seperti sawah, kebun, lapangan dan lain sebagainya.

Koleksi Peta

 Peta Topografi Provinsi Jawa Timur


– Judul : Peta Provinsi Jawa Timur

– Tahun Terbit : 2003

– Pembuat Peta : Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.

– Skala : 1:500.000

– Sistem Proyeksi : Transverse Mercator

 Wilayah Kabupaten Ngawi pada Peta Topografi Provinsi Jawa Timur

 Peta Rupa Bumi Kabupaten Ngawi


– Judul : Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar
Ngawi

– Tahun Terbit : 1999

– Pembuat : Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional

– Skala : 1:25.000

– Sistem Proyeksi : –

 Peta Geologi Kabupaten Ngawi

– Judul : Peta Geologi Lembar Ngawi, Jawa


– Tahun Terbit : 1996

– Pembuat Peta : M.Datun, Sukandarrumidi, B.Hermanto dan N.Suwarna.

– Skala : 1:100.000

– Sistem Proyeksi : Transverse Mercator

 Peta Tanah Tinjau Provinsi Jawa Timur

– Judul : Peta Tanah Tinjau Provinsi Jawa Timur

– Tahun Terbit : 1966

– Pembuat Peta : Lembaga Penelitian Tanah

– Skala : 1:250.000

-Sistem Proyeksi : –

 Wilayah Kabupaten Ngawi dalam Peta Tanah Tinjau Provinsi Jawa Timur

 Peta Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan

– Judul : Peta Tutupan Lahan

– Tahun Terbit : 2010

– Pembuat Peta : Pemerintah Kabupaten Ngawi

– Skala : 1:50.000

– -Sistem Proyeksi : –

Anda mungkin juga menyukai