KIMIA DASAR
NIM/GRUP : 2031910052/VI
Laboratorium merupakan suatu tempat untuk melaksanakan eksperimen, penelitian maupun Commented [T3]: 1.1 ya
pengajaran. Untuk membantu melakukan hal tersebut, diperlukan peralatan laboratorium dan
juga bahan kimia. Peralatan laboratorium terbagi menjadi beberapa kategori yaitu peralatan
gelas, peralatan penunjang dan peralatan modern. Peralatan tersebut tentunya memiliki jenis dan
fungsi berbeda sehingga cara penggunaan dan pengolahannya tentu berbeda pula. Dan bahan
kimia pun ada beberapa kategori yakni dalam kategori sifat, bentuk, grade,dan tingkat Commented [T4]: italic
bahayanya. Dengan adanya bahan kimia tersebut pula diperlukan beberapa cara yang berbeda
agar tidak menimbulkan bahaya bagi praktikan.
Umumnya bekerja di laboratorium mengandung kemungkinan terjadi kecelakaan atau bahaya
bila tidak hati-hati. Demi keselamatan kerja, perlu diketahui bahaya yang mungkin terjadi,
bagaimana pencegahannya dan bila terjadi bagaimana cara mengatasinya. Untuk mencegah
berbagai macam bahaya yang akan ditimbulkan agar praktikan dapat mengetahui teknik dasar
dalam pengelolaan laboratorium dan fungsi dari tiap alat serta prinsip kerjanya. Maka diperlukan
beberapa teknik laboratorium agar itu semua dapat terlaksana. Untuk itu pada praktikum kali ini
praktikan akan melaksanakan praktikum mengenai “Teknik Laboratorium” agar beberapa tujuan
dapat terlaksana. Laboratorium adalah suatu bangunan yang didalamnya dilengkapi dengan
peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan
ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan produksi bahan
tertentu.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari praktikum ini adalah
1. Untuk pengenalan alat-alat laboratorium
2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan alat-alat di laboratorium Commented [T6]: margin semua laporanmu 4333
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Wujud zat
1. Gunakan sendok atau spatula atau alat yang sesuai, bukan berasal dari logam
2. Mengambil bahan dengan secukupnya sesuai dengan kebutuhan, jangan mengeluarkan
bahan kimia secara berlebihan
3. Jangan mencampurkan aneka sendok untuk mengambil bahan kimia (Wardiyah, 2016)
terikat, ruangan harus dingin dan tidak terkena paparan sinar matahari, jauh dari api, panas, dan
bahan korosif.Penyimpanan gas di laboratorium mempertimbangkan pemasangan system gas
internal .system memberikan informasi tambahan tentang pengolahan gas mampat di Commented [T12]: italic kalau non bahasa
2.3 Alat-alat laboratorium Commented [T13]: Kalau nanggung, next page aja
Ilmu kimia sangat bergantung pada pengukuran. Sebagai contoh, praktikan menggunakan
pengukuran untuk membandingkan sifat dari berbagai zat dan untuk mempelajari perubahan
yang terjadi dalam sebuah percobaan. Sejumlah peralatan yang dapat kita gunakan untuk
melakukan pengukuran sederrhana terhadap sifatsifat zat penggaris untuk mengukur buret, pipet,
tabung volumetric dan lubu ukur untuk mengukur volume, timbangan untuk mengukur massa,
dan thermometer untuk mengukur suhu (Chang, 2005)
2.5.2 Pipet
Pipet adalah alat salah satu alat yang berada dilaboratorium yang digunakan untuk
memindahkan sejumlah larutan secara akurat dari suatu wadah ( biasanya beker) kedalam tabung
reaksi untuk pengenceran atau penetapan kadar, biasanya bersama-sama dengan pengisi pipet
(pippete fillers). Pipet ini bukanlah sedotan munuman dan sebaiknya jangna pernah ditempatkan
dalam mulut atau digunakan untuk larutan “pipet mulut”. Alat ini termasuk ke dalam alat gelas.
Penggunaan pipet ukur untuk mengambil larutan dengan ukuran tertentu. Ukuran dari pipet ukur
ini bermacam-macam mulai dari 1ml, 2ml, 5ml, 10ml dan seterusnya. (Cairns,2004)
2.5.3 Buret
Buret adalah alat untuk memindahkan regen dengan berbagai volume secara akurat.
Ukuran paling berguna adalah buret 50 mL. Buret ini dikalibrasi dalam satuan 0,1 Ml, tetapi para
siswa dianjurkan untuk membaca ke yang terdekat 0,05 mL. Setelah siswa memilki beberapa
kemampuan dalam teknik titrasi, mereka akan mampu membaca buret hingga ke yang terdekat
0,02 mL. Ini dilakukan dengan membagi setiap graduasi 0,1 mL menjadi lima, yaitu 0,02, 0,04,
0,06, 0,08, 0,1 mL(Cairns, 2004)
2.5.4 Labu Ukur
Labu ukur adalah alat yang digunakan untuk menyiapkan larutan volume yang akurat.
Labu ini berbentuk seperti buah per, dengan leher kurus yang panjang sehingga dapat
memudahkan operator dalam melakukan secara akurat pengenceran dengan pelarut sanmpi tanda
batas. Labu ukur tersedia dalam berbagai ukuran mulai dari 1 mL sampai dengam 10 Liter akan
tetapi ukuran yang paling umum adalah 20. 50, dan 100 ml. Ketika memilih ukuran labu yang
akan digunakan harus dilakukan penyesuaian antara keinginan menggunakan labu bervolume
kecil sehingga menghemat regen yang mahal. Dan keinginan menggunakan labu berukuran besar
untuk meminimalkan kesalahan pengenceran. Prosedur umum yang dilakukan adalah memipet
larutan pekat yang telah diketahui volumenya, tambahkan pelarut hingga mendekati tanda batas,
kocok atau balikkan labu untuk mencampurkan isinya, kemudian tambahkan pelarut hingga
mencapai tanda batas dengan seakurat mungkin. (Chairns, 2004)
2.7.3 Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah proses pemisahan zat partikel padat dari suatu cairan dengan
menggunakan prinsip gravitasi. Sentrifugasi juga diartikan sebagai proses pemisahan partikel
padat-padat dan cair-cair yang memiliki densitas berbeda dengan menggunakankombinasi gaya
sentrifugasi dan gaya gravitasi. Prinsip sentrifugasi didasarkan atas fenomena bahwa partikel
yang tersuspensi di dalam suatu wadah (tabung atau bentuk-bentuk lain)akan mengendap ke
dasar karena pengaruh gravitasi. (Yuwono, 2008)
Sentrifugasi adalah proses yang menggunakan gaya sentrifugal untuk memisahkan dan Commented [T17]: dilanjutkan dari paragraph sebelumnya,
karena diperbolehkan terdapat dua literature dalam 11 paragraf
memurnikan campuran partikel biologis dalam media cair. Ini adalah teknik kunci untuk
mengisolasi dan menganalisis sel, fraksi subseluler, komplek monoseluler dan makromolekul
pengisolasi seperti protein atau asam nukleat (Wilson & Walker, 2010)
2.8 Penyaringan
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
cairanya dengan menggunakan air berpori. Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran
partikel antara pelarut disebuah zat terlarut yang menahan zat padat yang akan mempunyai
ukuran partikel lebih besar dari saringan dan proses literasi yang dilakukan adalah harus dibuat
dalam bentuk udara yang kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisanya
disebut residu.(Rahmadhani dkk, 2012)
2.12 MSDS
2.12.1 NaOH
Dengan massa molar 40 g/mol.Titik didihnya 13,38 dan titi leburnya 323 C. Bersifat
berbahaya jika terkena kulit untuk menanganinya adalah basuh dengan air 15 menit.(Sciencelab,
2017)
2.12.2 NH4CL
Memiliki berat molekul 53,49 gr/mol dengan PH 5,5 yaitu asam, titik didihnya 520 C.
Bersifat berahaya jika terkena kulit basuh dengan air selama 15 menit. (Sciencelab, 2017)
2.12.3 HCL
Memiliki masa titik didih 108,58 C dapat larut dalam air, bersifat berbahaya dan
beracun apabila terkena kulit basuh dengan air mineral selama 15 menita. Dan apabila terhirup
segera bawa ke tempat yang berudara segar (Sciencelab, 2017)
2.12.4 H2SO4
Memiliki massa molar 98,08 g/mol yang memiliki titik didih 270 C-340 C dengan
komposisi pada suhu 340 C. Dan tituk lebur 35 C-10,36 C. Bersifat berbahaya jika terkena kulit
segera basuh dengan air mengalir selama 15 menit (Sciencelab 2017)
2.12.5 Pb (NO3)2
Memiliki berat molekul 331,2 gr/mol dengan tiik didih 0 c dan titik beku 470 C.
Pb(NO3)2 ini sangat berbahaya tidak boleh terjadi kontak secara langsung dengan kulit ataupun
dengan mata karena kan menyebabkan irotasi (Sciencelab, 2017)
3.1.1 Alat
Ada beberapa alat-alat yang digunakan saat melakukan praktikum tentang teknik-teknik
laboratorium diantaranya
3.1.2 Bahan
Beberapa bahan yang digunakan saat melakukan praktikum teknik-teknik laboratorium
diantaranya
1. Serbuk x
2. 3 butir NAOH
3. Cairan HCL
4. Aquades
5. Cairan H2SO4
6. K2CrO4
7. Cairan NaOH
8. Kertas lakmus
9. Phenolphtalein
10. Pb(NO3)2
11. Ammonium klorida
12. Natrium Hidroksida Commented [T20]: berapa gram dan konsentrassinya
Pada pengukuran massa dan berat ini dilakukan 2 percobaan, pertama menggunakan 3
butir NaOH dan menimbang serbuk X.
NaOH
o Mengambil 3 butir NaOH
o Memasukkan NaOH ke dalam botol timbang
o Kemudian menimbang dengan menggunakan neraca analitik Commented [T22]: pakai nomer 1, 2, 3, dst
Serbuk X
o Mengambil serbuk X dengan menggunakan spatula
o Menempatkan serbuk pada kaca arloji
o Menimbang pada neraca analitik.
2. Pengukuran Volume
o Mengambil aquades sebanyak 5 mL dengan pipet volume
o Memasukkan aquadeske dalam gelas ukur dan mengamati berapa volumnya
o Mengambil kembali cairan aquades yang ada di gelas ukur dengan menggunakan pipet
ukur 1 mL
o Mengukur aquades yang ada dipipet
Pengenceran H2SO4
o Pertama yaitu mengambil aquades terlebih dahulu, sesuai yang diperintahkan
o Kemudian menambahkan H2SO4setes demi setes secara perlahan
o Lalu meanambahkan kembali aquades
5. Titrasi
o Mencuci buret dengan menggunakan larutan kalium dikromat 0,1 M sampai buret
mencapai skala 0
o Mengambil HCl 10 ml dengan memakai pipet volume dan menepatkan pada Erlenmeyer
o Menambahkan 3 tetes indicator phenolphthalein
o Menitrasikan dengan larutan NaOH
o Mengamati perubahan warna yang terjadi, jika sudah mencapai titik ekivalen maka titrasi
sudah berakhir
o Melakukan percobaan ini selama 3 kali
6. Penyaringan
o Melipat kertas saring hingga berbentuk kerucut
o Membasahi orong dengan aquades agar kertas saring menempel
o Meletakan corong di atas Erlenmeyer
o Mengambil Pb(NO3)2 dan memasukannya dalam beaker
o Menambahkan H2SO4 sebanyak 10 ml
o Menuangkan larutan yang akan disaring, penuangan dibantu ddengan gelas pengaduk. Commented [T23]: disesuaikan semua
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
= 41,1122 gr – 38,1181 gr
=2,9941 gr
Percobaan 2
=0,6606 gr
Percobaan 2
5 mL aquades pada pipet volume = 5,1 mL pada gelas ukur
Lakmus merah jika dalam larutan asam akan berwarna merah dan dalam larutan basa
akan berwarna biru, jika dalam larutan netral akan tetap berwarna merah. Sedangkan lakmus biru
dalam larutan asam akan berwarna merah dan dalam larutan basa akan berwarna biru jika dalam
larutan negtral akan tetap berwarna biru Commented [T29]: ini tidak usah ya. Ini dibahas ke
pembahasan
4.2.4 Pengenceran
Pengenceran HCl
𝑉1 𝑀1 = 𝑉2 𝑀2
100. 0,1 = 𝑉2 . 10
10 = 10. 𝑉2
𝑉2 = 1 𝑚𝐿
Pengenceran 𝑯𝟐 𝑺𝑶𝟒
𝑉1 𝑀1 = 𝑉2 𝑀2
25 = 5. 𝑉2
𝑉2 = 5 𝑚𝐿
4.2.5 Penyaringan
Dari hasil pencampuran larutan tersebut menghasilkan endapaam berwarna putih Commented [T30]: ini dibahas di bab b
4.2.6 Titrasi
Percobaan 1
= 4 mL
Percobaan 2
Volume akhir = 42 mL
=3,8 mL
4 𝑚𝐿+3,8 𝑚𝐿
Rata-rata volume = = 3,9 Ml
2
1. Cara Menimbang
Aquades
Hasil
Amonium klorida
Hasil
4. Pengenceran
HCl
Hasil
H2SO4
Ambil aquades
Tambahkan H2SO4 secara pelan dan sedikit demi sedikit
Tambahkan kembali aquades
Hasil
5. Titrasi
HCl
Hasil
6. Penyaringan
Pb(NO3)2
Diambil 5 ml Pb(NO3)2
Dimasukan dalam gelas beaker
Ditambahkan H2SO4 sebanyak 10 ml pada percobaan pengenceran
Diamati endapan yang terbentuk
Lipat 2-3 kali kertas saring hingga berbetuk kerucut
Ditaruh kertas lipat pada corong
Basahi corong dengan aquades
Pasang kertas pada corong dan letakan di atas Erlenmeyer
Dituangkan larutan untuk disaring dan amati yang tersaring
Pb(NO3)2
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, 2005, Meningkatkan Produktifitas Puyuh Si Kecil yang Penuh Potensi, Jakarta,
Agromedia Pustaka
Chairunnisa, 2016, Pengukuran Massa Bahan dengan Menggunakan Neraca Analitik dan Ohaus,
Palangkaraya
Hari, 2019, Mengenal Sifat Kimia dan Sifat Zat, Edisi Pertama, Jakarta, Duta
Hr, 2014, E-learning Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Yogyakarta: Deepublish
Jackson, 2009, Materi Intisari Kimia dan Molekul, Bandung : Pakar Raya
Mcmurry& fay & Fantini, 2012, Chemistry, Sixth Edition, Amerika, Pearson Education
Wardiyah, 2016, Praktikum Kimia Dasar, Jakarta Selatan, Kementrian Republik Indonesia
Wilson & Walker, 2010, Principles And Technique of Bioxhemistry and Molecular Biology,
Seventh edition, New York, Cambridge Univercity Press
LAMPIRAN