Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN POKJA ANAK USIA SEKOLAH

PRAKTIK KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS


DI RW 4 KELURAHAN KLAMPIS NGASEM
KECAMATAN SUKOLILO, SURABAYA
09 SEPTEMBER – 26 OKTOBER 2019

Oleh :
MAHASISWA B20 GELOMBANG I

STASE KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan anak merupakan salah satu indikator penilaian SDG’s
(Suistanable Development Goals) untuk status kesehatan (Effendi & Makhfudli,
2009). Dalam menjaga kesehatan anak diperlukan peran serta ibu, masyarakat,
petugas kesehatan, dan kader kesehatan yang bertugas di tiap tempat binaan. Jika
salah satu dari peran tidak berjalan dengan baik, maka akan muncul permasalahan
kesehatan bagi anak.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian pada tanggal 10 – 13
September 2019, didapatkan jumlah anak usia sekolah di RT 02, 03, dan 04
sebanyak 4% dari total jumlah penduduk RW 04. Hampir sebagian anak usia
sekolah tidak patuh dalam mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan
sebagian besar sering menggunakan gadget (smartphone) dalam aktivitasnya.
Berdasarkan data pengkajian di RW 04 terdapat kegiatan TK Bina Tunas
Bangsa yang terletak berdampingan dengan Balai RW 4. Kegiatan TK ini
dilaksanakan setiap hari Senin sampai Sabtu yang diikuti sekitar 50 anak. Dari
hasil wawancara dengan orang tua anak yang mengikuti TK di dapatakan jika
anak-anak masih kurang dalam hal personal hygiene terutama cuci tangan dengan
sabun. Selain itu orang tua juga khawatir dengan cuaca saat ini yang sangat terik
dan panas dan anak-anak yang sering bermain saat pulang sekolah.
Dalam mencegah dan mengurangi potensi komplikasi permasalahan
kesehatan anak usia sekolah, perlu deteksi dini kesehatan agar tidak berkembang
menjadi masalah yang lebih berat. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain
dengan melakukan promosi kesehatan dimana program ini akan mengurusi setiap
persoalan dan kesadaran pada ibu, sehingga dapat mengurangi angka kejadian
kesakitan pada anak dan dapat memantau perkembangan, pertumbuhan dan
permasalahan anak setiap bulan serta dapat memberikan informasi pada ibu-ibu
tentang masalah kesehatan anak.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas khususnya kesehatan anak
usia sekolah diharapkan masyarakat RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem
Kecamatan Sukolilo, Surabaya dapat meningkatkan kemampuannya untuk
hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan anak yang optimal.

1.2.2 Tujuan Khusus


Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas, masyarakat dapat:
1. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan anak secara mandiri.
2. Mengetahui kondisi tumbuh kembang anak.

1.3 Manfaat Kegiatan


1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas pada anak secara
nyata kepada masyarakat.
2. Belajar menjadi perawat profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas pada anak.
3. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika pada anak.

1.3.2 Bagi Masyarakat


1. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit pada anak
2. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan memahami
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan
yang ada pada anak
3. Ibu mengetahui gambaran status kesehatan anaknya dan mempunyai
upaya peningkatan status kesehatan tersebut.

1.3.3 Bagi Pendidikan


1. Salah satu indikator keberhasilan program studi ilmu keperawatan
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya program profesi
khususnya di bidang keperawatan komunitas pada anak.
2. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model
praktek keperawatan komunitas pada anak selanjutnya.

1.3.4 Bagi Profesi


1. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang professional, berpotensi secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
2. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas pada anak
sehingga profesi mampu mengembangkannya.

1.4 Ruang Lingkup


Asuhan keperawatan komunitas ini dilaksanakan di RW 4 meliputi RT
01, RT 02, RT 03, RT 04 dan RT 05 Kelurahan Klampis Ngasem dalam
masalah kesehatan anak.

1.5 Metode Pendekatan


Metode pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan penerapan
metode pendekatan padakeluarga dan masyarakat melalui asuhan
keperawatan profesional yang meliputi biologis, psikologis, sosial dan
kultural secara mandiri maupun kolaborasi lintas sektor.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dimulai pengkajian keperawatan, hasil analisis
data, penapisan masalah, penentuan prioritas diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan, implementasi, evaluasi keperawatan dan simpulan.
BAB 2
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
DI RW 4 KELURAHAN KLAMPIS NGASEM, SUKOLILO, SURABAYA

Praktik keperawatan kesehatan komunitas dilakukan di RW 4 Kelurahan


Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo selama 7 minggu mulai tanggal 9
September – 26 Oktober 2019. Data yang didapatkan dari pengamatan melalui
komponen Windshield Survey adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Hasil Windshield Survey


ASPEK KONDISI
BATAS WILAYAH Kelurahan Klampis Ngasem termasuk dalam wilayah
Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Luas wilayah
Kelurahan KlampisNgasem adalah 15,72 Ha dengan
batas wilayah bagian utara adalah Manyar Sabrangan,
sebelah timur daerah Keputih, selatan adalah
Semolowaru dan wilayah barat adalah Menur
Pumpungan.
Demografi Penduduk di wilayah RW 04 RT 01, 02, 03, 04 dan 05
terdiri dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia.
Proporsi jumlah penduduk adalah 199 KK, dengan
jumlah 597 orang.
Jenis Kelamin Dari seluruh anggota KK yang ada, sebagian besar
penduduk RW 4 berjenis kelamin perempuan sebanyak
301 orang (50,4%).
Kelompok Etnis Mayoritas penduduk RW 04 adalah orang jawa. Suku
Jawa sekitar 99%, suku Madura 1%.
Nilai dan Keyakinan Di RW 04 mayoritas beragama Islam. Terdapat
mushola dan masjid sebagai rumah ibadah warga yang
beragama islam dan kegiatan belajar mengaji anak-
anak setiap sore.
SUB SISTEM
LINGKUNGAN
Lingkungan Fisik 1. Bangunan
Rumah pada wilayah RW 04 paling banyak berupa
bangunan permanen terbuat dari tembok dengan
proporsi sekitar 90%, semi permanen yang terbuat
dari setengah tembok dan setengah kayu/bambu
sekitar 8%, dan tidak permanen dari sebanyak 2% .
2. Arsitektur
Rumah bermacam- macam antara satu rumah
dengan rumah lainnya. Lantai terbuat dari tegel/
keramik dan ada beberapa rumah warga yang tidak
terbuat dari keramik. Masing-masing rumah
terdapat jendela namun jarak antara rumah satu
dengan rumah yang lain berdempetan. Halaman
rumah sebagian besar tidak ada.
3. Keunikan Lingkungan
Lingkungan RW 04 merupakan lingkungan yang
padat penduduknya. Banyak penduduk yang bukan
penduduk asli melainkan pendatang yang telah
menetap lama. Selain itu banyak anak kos yang
sering keluar masuk.
4. Halaman
Hampir seluruh rumah yang menjadi tempat tinggal
warga di RW 4 tidak mempunyai halaman, namun
beberapa rumah memiliki teras yang tidak terlalu
luas. Di seluruh RT terdapat got tertutup yang
alirannya menyatu di kali Jalan Arif Rahman
Hakim.
5. Fasilitas
Di wilayah RW 4 terdapat TK Tunas Bangsa yang
berdampingan dengan pos kesehatan kelurahan
yang biasa diadakan posyandu balita, Posbindu dan
senam rutin. Balai RW 4 terletak disebelah TK
Tunas Bangsa, dalam lingkup RW.
Sanitasi Wilayah RW04 sudah terdapat tempat sampah di
masing-masing rumah warga. Setelah sampah
terkumpul diambil petugas sampah yang sudah dibayar
dan dibuang langsung ke TPA. Untuk saluran air
selokan dialirkan ke selokan/got. Kerja bakti dilakukan
pada hari-hari besar. Sebagian besar warga sudah
mempunyai WC leher angsa Tempat pembuangan tinja
langsung dialirkan ke septic tank.
KESEHATAN
Tempat Pelayanan Kebanyakan warga RW 04 jika sakit akan segera
Kesehatan periksa ke Puskesmas Klampis Ngasem dan ada
beberapa yang segera Rumah Sakit di Surabaya.
Kegiatan Pelayanan Di RW 4 memiliki kader kesehatan yang diketuai oleh
Kesehatan Ibu Hj, Kegiatan posyandu dilakukan setiap bulan
berupa : Posyandu balita (Mawar) dilaksanakan setiap
hari kamis minggu pertama. Posbindu dilaksanakan
setiap hari kamis minggu kedua. Posyandu Lansia
dilaksanakan setiap hari selasa minggu pertama.
Senam Lansia dilaksanakan setiap hari Sabtu. Senam
aerobik dilakukan setiap hari Minggu. Penyakit 6
bulan terakhir antara lain ISPA, Hipertensi, Diabetes
Mellitus.
EKONOMI
Ekonomi Pekerjaan warga di RW 04 mayoritas adalah pegawai
swasta dan wiraswasta. Wilayah RT 02 terdapat home
industri soto ayam dan las karbit. Selain itu warga di
wilayah RW 04 mayoritas juga memiliki usaha sendiri,
misalnya: warung untuk kebutuhan sehari-hari, warung
makan, warung kopi, dan juga kos-kosan.
KEAMANAN-TRANSPORTASI
Masyarakat bepergian Transportasi warga di RW 04 menggunakan kendaraan
dengan pribadi (motor, sepeda, mobil) selain itu juga jalan
kaki. Mayoritas warga memiliki kendaraan bermotor
roda dua. Kondisi jalan cukup baik, jalanan 98%
berpaving dan beraspal.
Pos keamanan Dari 5 RT yang ada, terdapat 1 RT yang memiliki pos
keamanan yang dijalankan sendiri oleh warga .
PEMERINTAH DAN POLITIK
Pemerintahan Wilayah RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem diketuai
oleh ketua RW dan masing-masing RT dipimpin oleh
satu orang ketua. Kemudian terdapat juga Ketua
Karang Taruna yang membawahi kegiata remaja dan
Ketua PKK.
Kegiatan Kemasyarakatan Warga sering melakukan pertemuan rutin seperti doa
bersama, atau arisan yang rutin dilakukan satu bulan
sekali yang diketuai oleh Ketua PKK RT dan RW.
Selain itu setiap hari Senin, Rabu dan Jumat rutin
diadakan kegiatan Pelayanan Satu Atap oleh Ketua
RW dan Seluruh Ketua RT yang membahas mengenai
kegiatan di wilayah RT/RW
KOMUNIKASI
Komunikasi Apabila ada pertemuan seperti rapat, PKK, posyandu,
senam dan kegiatan lainnya biasanya menggunakan
surat undangan atau alat komunikasi yang canggih
seperti handphone. Penduduk juga mayoritas sudah
memiliki televisi sebagai media elektronik yang
menyajikan informasi.
PENDIDIKAN
Pendidikan Di Wilayah RW 04 terdapat sekolah yaitu TK Tunas
Bangsa yang berada di Balai RW 04.
REKREASI
Rekreasi Anak-anak biasanya bermain di rumahnya masing-
masing dan jalanan disekitar perkampungan RW 04
dengan bermain layang-layang, sepeda, sepak bola
atau bermain di halaman TK Bina Tunas Bangsa. Para
remaja biasanya rekreasi dengan teman sebaya mereka
ke mall, warkop dan ada kegiatan rohani seperti
diba’an setiap hari jum’at. Orang dewasa di wilayah
RW 04 khususnya para ibu-ibu biasanya memiliki
kebiasaan PKK di masing-masing RT, sedangkan
bapak-bapak biasanya rekreasi mereka dalam bentuk
kumpul bersama dengan para bapak-bapak yang lain di
warung kopi sambil bergurau dan berbincang-bincang..

2.1 Data Primer Dan Sekunder


Data primer didapatkan dari data kuesioner yang dilakukan melalui hasil
wawancara dengan bidan kelurahan, kader guru TK Bina Tunas Bangsa dan hasil
FGD yang dihadiri oleh 1 orang kader posbindu dan perwakilan puskesmas, serta
data yang tidak terduga yang didapatkan dari orang tua atau wali murid TK Bina
Tunas Bangsa (Anek Interview).
2.1.1 Proposi Jumlah Anak Usia Sekolah

JUMLAH POPULASI TIAP AGREGAT

4%
6%
BALITA
34%
20% ANAK USIA SEKOLAH
REMAJA
DEWASA
LANSIA
36%

Gambar 2.1.1 Proporsi tiap agregrat berdasarkan usia di RW 04 Kelurahan


Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo Surabaya pada bulan
September 2019.

Gambar diatas menunjukan bahwa jumlah anak usia sekolah adalah sebanyak
4 % dari total jumlah penduduk RW 04.

2.1.2 Proporsi Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Anak Usia Sekolah

Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun

24%
Ya
Tidak

76%

Gambar 2.1.2 Proporsi Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun pada


Penduduk RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem Kecematan
Sukolilo Surabaya pada bulan September 2019.

Gambar diatas menunjukan bahwa 76% penduduk pada RW 04 memiliki


kebiasaan cuci tangan dan 24% sisanya belum memiliki kebiasaan cuci
tangan dengan sabun termasuk anak usia sekolah.
2.1.3 Proporsi Penggunaan Gadget Pada Anak

Penggunaan Gadget (Smartphone) Pada Anak

Menggunakan Gadget

Tidak Menggunakan
Gadget
70%

Gambar 2.1.3 Proporsi Penggunaan Gadget pada Anak di RW 04


Kelurahan Klampis Ngasem Kecematan Sukolilo Surabaya
pada bulan September 2019.

Gambar diatas menunjukan bahwa 70% anak pada RW 04 sering


menggunakan gadget dan 30% tidak menggunakan gadget.

2.2 Resume FGD Anak Usia Sekolah

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah ada bentuk kegiatan yang Kader : Biasanya anak-anak pada sore
rutin dilakukan oleh anak usia hari mengikuti kegiatan kegiatan
sekolah pada waktu senggang atau keagamaan TPQ seperti mengaji di
waktu luangnya? masjid setempat.
Ketua Kartar : ada kegiatan anak-anak
sekitar usia sekolah dasar berkumpul 1
bulan sekali pada hari jumat minggu
pertama. Biasanya kami dari kartar
mengajarkan untuk membuat pekerjaan
rumah bersama.
2. Bagaimana bentuk kegiatan yang Guru TK : Tidak ada kegiatan rutin
berkaitan dengan kesehatan di khusus terkait kesehatan. Setiap hari
lingkungan TK Bina Tunas Bangsa? Jumat dilakukan kegiatan
ekstrakulikuler.
3. Apakah ada masalah kesehatan yang Guru TK : karena cuaca Surabaya yang
biasa dikeluhkan oleh orang tua? sekarang sangat panas, orang tua agak
khawatir dengan anak-anak yang sering
bermain dibawah sinar mataharidan
tidak memakai topi. Selain itu sebagian
orang tua yang mengeluh anaknya
malas cuci tangan dengan sabun
sebelum makan.
4. Apakah anak-anak TK sudah Guru TK : Beberapa bulan yang lalu
diajarkan cara mencuci tangan sempat diajarkan cara menggosok gigi
dengan sabun (CTPS) yang benar? dan beberapa penyuluhan lain yang
diadakan oleh mahasiswa PKL.
BAB 3
ANALISIS DATA KESEHATAN KOMUNITAS
DI RW 4 KELURAHAN KLAMPIS NGASEM KOTA SURABAYA

Data yang diperoleh dari hasil pengkajian yang dilakukan mulai 10 – 16


September 2019 kepada warga RW 4 Kelurahan Klampis Ngasem dan
wawancara dengan bidan, guru TK dan kader dan FGD dengan perwakilan
masyarakat dan perwakilan puskesmas dianalisis dan diperoleh diagnosa
kesehatan komunitas, kemudian dilakukan penapisan masalah untuk menentukan
prioritas diagnosa keperawatan.

3.1 Analisa Data


Diagnosa
Data Subyektif Data Obyektif
Keperawatan
Kelompok Anak Usia Pra-sekolah dan Sekolah
1. Orang tua mengatakan bahwa cuaca 1) Anak-anak TK sering Domain 5
terik matahari saat ini sangat panas, bermain saat pulang Persepsi / Kognisi
sehingga agak khawatir dengan kondisi sekolah di halaman Kelas 4 Kognisi
anak-anak sepulang sekolah jika sering sekolah. Diagnosa :
berlama-lama di bawah terik matahari 2) Sebanyak 24% warga Kesiapan
akan berkeringat dan kulit kemerahan RW 04 belum memiliki Meningkatkan
akibat terbakar matahari. kebiasaan cuci tangan Pengetahuan
2. Orang tua mengatakan anaknya malas dengan sabun termasuk (00161)
cuci tangan dengan sabun sebelum anak usia sekolah.
makan.
3. Ibu Guru TK mengatakan bahwa
beberapa bulan yang lalu sempat
diajarkan cara menggosok gigi dan
beberapa penyuluhan lain yang diadakan
oleh mahasiswa PKL.
3.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan komunitas di RW 4 Kelurahan Klampis Ngasem
Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya adalah sebagai berikut:
No. Diagnosa Keperawatan
1 Domain 5 :
Persepsi/Kognisi
Kelas 4 :
Kognisi
Kode :
00161
Diagnosa :
Kesiapan meningkatkan pengetahuan (00161) di RW 4 Kelurahan
Klampis Ngasem
BAB 4
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI RW 4 KELURAHAN KLAMPIS NGASEM KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA

Dari hasil analisa data maka telah didapatkan diagnosa keperawatan komunitas sesuai prioritas. Dari diagnosa tersebut kami melakukan
perencanaan bersama dengan orang tua anak yang dilaksanakan pada tanggal 01-08 September 2018 Adapun perencanaan yang akan kami
laksanakan adalah sebagai berikut:

Diagnosa
No NOC NIC PJ Waktu Tempat Metode Media
Keperawatan
1 Kesiapan Setelah dilakukan Prevensi Primer :
meningkatkan tindakan keperawatan Pendidikan Kesehatan
pengetahuan selama 5 minggu (Kode : 5510)
(00161) pada diharapkan anak usia 1) Pendidikan kesehatan Abraham Selasa, TK Bina Tunas Diskusi dan PPT dan leaflet
kelompok sekolah di RW 4 terkait heat stroke dan Steven Oktober Bangsa Demonstrasi
anak usia Kelurahan Klampis penanganannya pada Y. 2019 Kel.Klampis
prasekolah Ngasem Kecamatan anak. Ngasem
dan sekolah di Sukolilo mampu :
RW 4 2) Pendidikan kesehatan Abraham Jumat, 4 Balai RW 4 Kel. Ceramah PPT
Kelurahan Prevensi Primer tentang cuci tangan Steven Oktober Klampis Ngasem dan
Klampis 1. Pengetahuan Y. 2019 Demonstrasi
Ngasem Promkes (Kode
1823)
2. Pengetahuan:
Perilaku sehat
(Kode: 1805)
3. Pengetahuan gaya
hidup sehat
(Kode: 1855)

Prevensi Tersier Prevensi Tersier :


1. Kepatuhan perilaku Pengajaran
(Kode:1600) Prosedur/tindakan (Kode
Perilaku Promkes : 5618)
(Kode:1602) a. Demonstrasi Abraham Selasa, TK Tunas Demonstrasi Alat dan bahan
penanganan heat stroke Steven Y Oktober Bangsa berupa handuk,
pada anak. 2019 Kelurahan selimut
Klampis Ngasem

b. Demonstrasi cara cuci Abraham Jumat, 4 Balai RW 4 Demonstrasi Alat (Ember


tangan Steven Oktober Kelurahan penampung air
Y. 2019 Klampis Ngasem dan sabun cair)
BAB 5
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMMUNITAS (PELAKSANAAN KEGIATAN)
DI RW 04 KELURAHAN KLAMPIS NGASEM KECAMATAN SUKOLILO SURABAYA
Diagnosa Kegiatan Waktu/ Peserta Pelaksanaan Hambatan Solusi
Tempat
Kesiapan 1. Memberikan Jumad, 04 Peserta Kegiatan diawali dengan Banyak anak Bagi anak-anak
meningkatkan pendidikan Oktober sejumah 12 menjelaskan materi yang tidak hadir yang tidak hadir
pengetahuan kesehatan 2019 / Balai orang anak pentingnya cuci tangan dalam kegiatan diharapkan
(00161) pada tentang cuci RW 04 usia sekolah pakai sabun oleh Dwi penyuluhan yang kehadirannya
kelompok anak tangan pakai Kelurahan Astutik. Materi yang dilaksanakan. pada penyuluhan
usia prasekolah sabun dengan Klampis diberikan yaitu mengenai berikut.
dan sekolah di benar dengan Ngasem pengertian cuci tangan,
RW 4 Kelurahan metode tujuan cuci tangan, prinsip
Klampis Ngasem ceramah dan cuci tangan, manfaat cuci
demonstrasi. tangan, waktu yang tepat
untuk cuci tangan dan cara
mencuci tangan pakai sabun
dengan benar. Selanjutnya
dilakukan simulasi cuci
tangan pakai sabun yang
benar dengan didampingi
oleh fasilitator.
2. Memberikan Jumad, 11 Peserta Kegiatan diawali dengan Jumlah peserta Orang tua
pendidikan Oktober sejumlah 24 menjelaskan materi heat yang hadir tidak diharapkan dapat
kesehatan 2019 / Balai orang tua stroke (sengatan panas) dan sesuai dengan mengikuti
tentang heat RW 04 anak usia penanganannya pada anak jumlah orang tua penyuluhan
stroke Kelurahan sekolah oleh Abraham Yotlely. murid TK bina kesehatan yang
(sengatan Klampis pada TK Materi yang diberikan yaitu tunas bangsa RW dilakukan.
panas) pada Ngasem bina tunas mengenai pengertian heat 04
anak dan bangsa RW stroke, penyebab heat
penanganan. 04 stroke, tanda dan gejala heat
stroke, komplikasi heat
stroke, pencegahan heat
stroke dan penanganan heat
stroke pada anak.
Selanjutnya dilakukan
simulasi penanganan dini
heat stroke (sengatan panas)
pada anak oleh fasilitator.
BAB 6
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS (PELAKSANAAN KEGIATAN)
RI RW 04 KELURAHAN KLAMPIS NGASEM KECAMATAN SUKOLILO SURABAYA
Diagnosa Strength Weakness Opportunity Threathened Tindak Lanjut
Kesiapan Cuci tangan pakai sabun :
meningkatkan 1. Anak usia sekolah sangat 1. Pelaksanaan Anak usia sekolah di 1. Tidak semua anak Program cuci tangan
pengetahuan antusias dan mau ikut kegiatan kurang wilayah RW 04 tahu tentang cuci pakai sabun pada
(00161) pada serta dalam kegiatan efektif karena antusias terhadap tangan pakai anak usia sekolah
kelompok anak mahasiswa. beberapa peserta kegiatan-kegiatan sabun. Hal ini juga akan di
usia prasekolah 2. Kegiatan dilakukan tidak hadir dalam yang dilakukan oleh terbukti saat evaluasi oleh
dan sekolah di menggunakan media PPT kegiatan. mahasiswa sehingga demonstrasi, gelombang
RW 4 Kelurahan dan video. Sebagai bahan 2. Kurangnya untuk memberikan terdapat anak yang berikutnya.
Klampis Ngasem evaluasi, peserta tampak dukungan orang pendidikan sulit menerapkan 5
senang dan dapat tua untuk kesehatan tidak langkah cuci
memahami penyampaian membiasakan cuci memgalami tangan pakai
materi. tangan pakai kesulitan karena sabun.
sabun pada anak- peserta mudah 2. Hampir sebagian
anak. memahami materi anak tidak tahu
dengan metode waktu kapan cuci
maupun media yang tangan dan cara
digunakan. yang benar
mencuci tangan
pakai sabun.
Heat stroke (sengatan panas)
pada anak dan penangannya :
1. Orang tua murid TK bina 1. Ada beberapa Para pengajar TK 1. Hampir semua Setelah pendidikan
tunas bangsa antusias dan orang tua yang bina tunas bangsa orang tua yang kesehatan, orang tua
mau ikut serta dalam tidak hadir dalam sangat memberikan hadir belum tahu diharapkan dapat
kegiatan. kegiatan. dukungan untuk tentang heat stroke mengetahui apa itu
2. Pengetahuan oran tua 2. Tidak semua pelaksanaan kegiatan (sengatan panas). heat stroke
tentang heat stroke orang tua murud mahasiswa yang 2. Hampir semua (sengatan panas)
(sengatan panas) pda anak yang hadir bertujuan menambah orang tua yang dan dapat mencegah
dan penanganannya memperhatikan pengetahuan orang hadir tidak tahu serta melakukan
meningkat. dengan baik tua terkait heat tentang penanganan dini
materi pendidikan stroke (sengatan pencegahan dan pada heat stroke
kesehatan yang panas) pada anak. penanganan dini (sengatan panas).
disampaikan heat stroke
(sengatan panas)
pada anak.
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan
Praktik profesi keperawatan komunitas yang dilaksanakan mahasiswa
Program Profesi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga di
RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem merupakan bentuk aplikasi disiplin ilmu
keperawatan keluarga dan komunitas.
Praktik klinik keperawatan komunitas terdapat beberapa kegiatan yang harus
dilakukan, yaitu praktik klinik keperawatan komunitas, praktik klinik keperawatan
keluarga dan praktik klinik di Puskesmas. Dalam pelaksanaan praktik klinik tidak
meninggalkan konsep proses keperawatan yaitu pengkajian, penetapan diagnosa,
perencanaan, intervensi dan evaluasi kegiatan yang terstruktur.
Kegiatan praktik profesi keperawatan komunitas di RW 04 Kelurahan
Klampis Ngasem yang dilaksanakan dibagi menjadi beberapa kelompok kerja
(POKJA) salah satunya pokja Anak Usia Sekolah (UAS). Kegiatan yang telah
dilaksanakan pada pokja anak usia sekolah adalah belajar dan bermain yang
diadakan dalam 1 kali pertemuan yaitu pendidikan kesehatan dan demonstrasi
cuci tangan pakai sabun. Selain itu juga diadakan kegiatan pendidikan kesehatan
pada orang tua murid TK bina tunas bangsa tentang heat stroke (sengatan panas)
pada anak.
Secara umum, praktik profesi keperawatan komunitas yang dilakukan oleh
mahasiswa bekerjasama dengan masyarakat di wilayah RW 04 terutama RT 01,
02, 03, 04 dan 05 Kelurahan Klampis Ngasem serta kelompok kerja kesehatan
pada khususnya,mendapatkan respon yang cukup baik dari masyarakat. Terbukti
dengan ketertarikan dan antusiasme orang tua yang baik terhadap semua kegiatan
pokja anak usia sekolah (AUS). Semoga dengan adanya praktik keperawatan
komunitas dari FKp Unair dapat lebih memotivasi warga untuk selalu
meningkatkan derajat kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.
8.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin kami sampaikan kepada beberapa pihak antara
lain:
a. Pemberian arahan dan bimbingan yang intensif pada mahasiswa sebelum
terjun ke masyarakat dengan konsep bimbingan yang baku, baik dari segi
mekanisme bimbingan maupun konsep-konsep keperawatan komunitas
sendiri.
b. Pemberian laporan kelompok sebelumnya kepada kelompok selanjutnya agar
dapat mengevaluasi program-program kerja yang telah dilakukan sebelumnya
dan tidak melakukan program yang sama dengan program yang pernah
dilaksanakan.
c. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah bekal
tentang konsep keperawatan komunitas sehingga kinerja dalam melaksanakan
praktik profesi keperawatan komunitas dapat lebih baik dan optimal.
Lampiran 1 : Laporan Kegiatan FGD Pokja UAS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN
KELUARGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA
KELURAHAN KLAMPIS NGASEM SURABAYA
9 SEPTEMBER – 26 OKTOBER 2018

PRE PLANNING
KEGIATAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) AUS

Hari / tanggal : Jumad, 13 September 2019


Tempat : Balai RW 4 Kelurahan Klampis Ngasem
Waktu : 19.00 - selesai
Topik : Anak Usia Sekolah di RW 4

I. Latar Belakang
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak usia tersebut
merupakan generasi penerus bangsa yang harus diperhatikan tumbuh
kembangnya. Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung pada
pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang benar. Dalam masa tumbuh
kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan zat gizi pada anak tidak selalu
dapat dilaksanakan dengan sempurna (Judarwanto, 2006). Orang tua mempunyai
harapan agar anaknya mempunyai pengetahuan (intelektual), keterampilan serta
kemampuan prilaku yang baik yang akan berguna untuk mengatasi persoalan
dalam kehidupannya sehari-hari, dimulai dengan memiliki pengetahuan kognitif
(membaca dan menulis), dan pengetahuan eksistensial pragmatis (Leksono, 2013).
Pengetahuan itu dapat berguna untuk menjalani kehidupan anak agar anak
menjadi survive, serta anak mampu mengembangkan bakat dan minatnya,
sehingga anak berguna bukan hanya bagi keluarga tapi bangsa dan negara.Kader
kesehatan merupakan orang pertama yang mengetahui kondisi dan permasalahan
di masyarakat, sehingga pengkajian kepada kader kesehatan maupun tokoh
masyarakat merupakan langkah yang penting dalam pengkajian mendalam
mengenai kesehatan komunitas dalam masyarakat terutama pada anak di RW
4Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya.
Hasil pengkajian yang dilakukan melalui wawancara di wilayah RW 4
didapatkan jumlah anak usia sekolah adalah 4% dari total jumlah penduduk RW
04 Kelurahan Klampis Ngasem. Berdasarkan data tersebut, kelompok Praktik
Keperawatan Komunitas Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga angkatan B20 bermaksud untuk melakukan focus group discussion
(FGD)untuk mengidentifikasi lebih spesifik dan dalam terkait masalah kesehatan
yang terjadi pada anak usia sekolah di RW 4Kelurahan Klampis Ngasem,
Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya.

II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dapat
menemukan masalah yang terjadi pada kesehatan anak usia sekolah di
RW 4 Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya.

2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi data anak usia sekolah di wilayah RW 4 Kelurahan
Klampis Ngasem.
b. Mengidentifikasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) anak usia
sekolah di wilayah RW 4 Kelurahan Klampis Ngasem.
c. Mengidentifikasi perilaku cuci tangan dan sikat gigi anak usia
sekolah di wilayah RW 4 Kelurahan Klampis Ngasem.
d. Mengidentifikasi kesukaan makan sayuran anak usia sekolah di
wilayah RW 4 Kelurahan Klampis Ngasem.
e. Mengidentifikasi pemanfaatan waktu luang anak usia sekolah di
wilayah RW 4 Kelurahan Klampis Ngasem.

III. Plan Of Action


1. Rencana Strategi.
1) Validasi data dan lokasi jumlah anak-anak usia sekolah di RW 4
Kelurahan Klampis Ngasem.
2) Mendiskusikan berbagai masalah anak-anak usia sekolah bersama
dengan ketua RW, kader dan guru TK Bina Tunas Bangsa di RW 4
Kelurahan Klampis Ngasem.

2. Tindakan
1) Menghubungi Ketua RW 4 Kelurahan Klampis Ngasem untuk
memohon ijin kegiatan FGD AUS di Balai RW 4 Kelurahan
Klampis Ngasem.
2) Mengundang kader, perwakilan puskesmas, dan ketua RT 01, RT 02,
RT 03, RT 04, RT 05 dan ketua RW 4 untuk mengikuti FGD di
BalaiRW 4 Kelurahan Klampis Ngasem.
3) Menyiapkan tempat dan media.

3. Pengorganisasian Kelompok
1) Leader : Abraham Steven Y.‚ S.Kep.
2) Moderator : Richa Kumalasari, S.Kep.
3) Notulen : Yayuk Ratnasari., S.Kep.
4. Sasaran
Kader, perwakilan puskesmas, dan ketua RT 01, RT 02, RT 03, RT 04,
RT 05 dan ketua RW 4 Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo
Kota Surabaya.

5. Media
Alat tulis, laptop, kamera handphone.

6. Metode
Focus Group Discussion

7. Susunan Acara
a. Setting Waktu
NO WAKTU KEGIATAN PJ PELAKSANA
1. 19.00 – 19.10 WIB Pembukaan Leader
2. 19.10 – 19.25 WIB Pemaparan hasil temuan yang didapatkan Moderator
dari data pengkajian yang dilakukan oleh
mahasiswa profesi angkatan B20
Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga.

3. 19.25 – 19.50 WIB Pemaparan masalah KIA/KB Penanggungjawab


berdasarkan pengkajian di RW 4 AUS
4. 19.50 – 20.00 WIB Penyampaian hasil Focus Group Moderator
Discussion
5. 20.00 – 20.15 WIB Penutupan Leader

b. Setting Tempat

PJ/Leader moderator PJ/Leader notulen

Dokumentasi

Keterangan
: partisipan
8. Evaluasi Kegiatan
a. Evaluasi Struktur
1. Kesiapan materi.
2. Kesiapan Pre Planning.
3. Peserta yang hadir di tempat pelaksanaan kegiatan.
4. Kader hadir dalam kegiatan diskusi.

b. Evaluasi Proses
1. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya.
2. Peserta diskusi 2 (dua) arah dalam menyamakan masalah yang
ada dengan hasil temuan mahasiswa Fakultas Keperawatan Unair.
3. Suasana kegiatan tertib dan kondusif.
4. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat selama kegiatan
berlangsung.

c. Evaluasi Hasil
1. Masing-masing peserta dapat mengetahui temuan kasus di
wilayah RW 4 kelurahan Klampis Ngasem.
2. Masing-masing peserta mampu mengemukakan pendapat secara 2
arah dalam menyelesaikan temuan masalah mahasiswa profesi
keperawatan Universitas Airlangga.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN
KELUARGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA
KELURAHAN KLAMPIS NGASEM SURABAYA
9 SEPTEMBER – 26 OKTOBER 2018

Surabaya, 12 September 2019


Ketua Kelompok PJ POKJA AUS

Muhammad Hadyanul Haqi., S.Kep. Abraham Steven Yotlely., S. Kep.


NIM. 131823143056 NIM. 131823143057

Mengetahui,
Pembimbing Profesi Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga Program
Pendidikan Profesi Ners (P3N) Fakultas Keperawatan UNAIR
Pembimbing Akademik

Rista Fauziningtyas, S. Kep, Ns., M.Kep


NIP. 198707172015042002
DAFTAR PERTANYAAN FGD UAS
No. Pertanyaan Jawaban
KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH
1. Bagaimana program kesehatan anak usia sekolah
di RW 4?

2. Apakah ada bentuk kegiatan yang rutin dilakukan


oleh anak usia sekolah pada waktu senggang atau
waktu luangnya?

3. Bagaimana bentuk kegiatan yang berkaitan dengan


kesehatan di lingkungan TK Bina Tunas Bangsa?

4. Apakah ada masalah kesehatan yang biasa


dikeluhkan oleh orang tua?
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI KELURAHAN KLAMPIS NGASEMKECAMATAN SUKOLILO
KOTA SURABAYA
PERIODE 9 SEPTEMBER – 26 OKTOBER 2019

RESUME FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) UAS

Hari / tanggal : 13 September 2019

Tempat : Balai RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem

Waktu : 19.30-21.00 WIB

I. Acara Dihadiri Oleh:


1. Mahasiswa : 11 mahasiswa
2. Undangan : 9 orang

II. Susunan Acara


NO WAKTU KEGIATAN PJ PELAKSANA
1. 19.30 – 19.35 Pembukaan Moderator
WIB
2. 19.36-19.45 Pemaparan hasil temuan PJ Pokja AUS
WIB yang didapatkan dari data
pengkajian yang dilakukan
oleh mahasiswa profesi
angkatan B20 Fakultas
Keperawatan Universitas
Airlangga
3. 19.45-19.50WIB Pemaparan masalah AUS PJ Pokja AUS
berdasarkan pengkajian di
RW 04
4. 20.30-20.40 Penyampaian hasil Focus Moderator
WIB Group Discussion
5. 20.55-21.00 Penutupan Moderator
WIB
III. Hasil Evaluasi
Lembar Observasi
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD)

Struktur Proses Hasil


1. Kesiapan materi 1. Kegiatan dilaksanakan 1. Masing-masing peserta
yang akan sesuai dengan dapat mengetahui temuan
didiskusikan (√ ) waktunya (√) kasus di wilayah RW 04
(√)
2. Kesiapan Pre 2. Peserta diskusi 2 (dua) 2. Masing-masing peserta
Planning (√ ) arah dalam mampu mengemukakan
menyamakan masalah pendapat secara 2 arah
yang ada dengan hasil dalam menyesuaikan
temuan mahasiswa temuan masalah
FKP UNAIR (√ ) mahasiswa FKP UNAIR
dengan masalah yang ada
3. 100% peserta hadir 3. Suasana kegiatan dengan kader, Ketua RW
di tempat tertib dan kondusif (√ ) dan Ibu. (√ )
pelaksanaan kegiatan
(√)
4. Kader dan ketua RW 4. Tidak ada peserta yang
beserta ibu hadir meninggalkan tempat
dalam kegiatan selama kegiatan
diskusi (√) berlangsung (√)
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

Kegiatan Kegiatan diskusi berjalan dengan Kader Posbindu dan perwakilan dari
Puskesmas Klampis Ngasem dan beberapa undangan yang hadir. Penggalian data
sebelumnya telah dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan guru TK Bina
Tunas Bangsa. Berikut adalah hasil pertanyaan dan jawaban berkaitan dengan Pokja
AUS:
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah ada bentuk kegiatan yang Kader : Biasanya anak-anak pada sore
rutin dilakukan oleh anak usia hari mengikuti kegiatan kegiatan
sekolah pada waktu senggang atau keagamaan TPQ seperti mengaji di
waktu luangnya? masjid setempat.
Ketua Kartar : ada kegiatan anak-anak
sekitar usia sekolah dasar berkumpul 1
bulan sekali pada hari jumat minggu
pertama. Biasanya kami dari kartar
mengajarkan untuk membuat pekerjaan
rumah bersama.
2. Bagaimana bentuk kegiatan yang Guru TK : Tidak ada kegiatan rutin
berkaitan dengan kesehatan di khusus terkait kesehatan. Setiap hari
lingkungan TK Bina Tunas Bangsa? Jumat dilakukan kegiatan ekstrakulikuler.
3. Apakah ada masalah kesehatan yang Guru TK : karena cuaca Surabaya yang
biasa dikeluhkan oleh orang tua? sekarang sangat panas, orang tua agak
khawatir dengan anak-anak yang sering
bermain dibawah sinar mataharidan tidak
memakai topi. Selain itu sebagian orang
tua yang mengeluh anaknya malas cuci
tangan dengan sabun sebelum makan.
4. Apakah anak-anak TK sudah Guru TK : Beberapa bulan yang lalu
diajarkan cara mencuci tangan sempat diajarkan cara menggosok gigi
dengan sabun (CTPS) yang benar? dan beberapa penyuluhan lain yang
diadakan oleh mahasiswa PKL.
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN FGD POKJA KIA
Lampiran 2 : Laporan Kegiatan Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan Pakai Sabun
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN
KELUARGA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI RW 04 KELURAHAN KLAMPIS NGASEM
KECAMATAN SUKOLILO SURABAYA
09 SEPTEMBER – 26 OKTOBER 2018

PRE PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN

Topik : Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan Pakai Sabun


Pelaksana : Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR Angkatan B20
Hari / Tanggal : Jumad, 04 September 2019
Waktu : 19.00 WIB - selesai
Tempat : Balai RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem
Sasaran : Anak usia sekolah di RW 04 Klampis Ngasem

A. LATAR BELAKANG
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana
individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah
terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih
hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata,
telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya
pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri
tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2011).
Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit. Cuci tangan pakai sabun
(CTPS) diyakini dapat mencegah diare dan ISPA. CTPS juga dapat mencegah
infeksi kulit, mata, dan lainnya. Cuci tangan pakai sabun adalah salah satu
intervensi kesehatan yang paling murah dan efektif dibandingkan dengan hasil
intervensi kesehatan dengan cara lainnya serta telah terbukti mampu mengurangi
resiko penyakit bukan hanya yang terkait dengan diare, namun juga beberapa
penyakit berbahaya lainnya seperti kolera dan disentri.
Sehubungan dengan hasil pengkajian komunitas kepada anak usia sekolah yang
dilaksanakan oleh Mahasiswa Praktek Profesi Keperawatan UNAIR, didapatkan
hasil wawancara bahwa orang tua mengatakan bahwa anak usia sekolah belum bisa
mencuci tangan dengan benar. Untuk itu perlu diberikan penyuluhan tentang cara
mencuci tangan enam langkah pakai sabun dengan benar.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan ini diharapkan peserta dapat
mengetahui cara menjaga kebersihan diri dengan cara mencuci tangan
menggunakan sabun dengan benar.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan peserta mampu untuk :
a. Menyebutkan pengertian mencuci tangan dengan benar.
b. Menyebutkan tujuan mencuci tangan dengan benar.
c. Menyebutkan prinsip cuci tangan dengan benar.
d. Menyebutkan manfaat cuci tangan dengan benar.
e. Menyebutkan waktu yang tepat dalam mencuci tangan dengan benar.
f. Menyebutkan cara mencuci tangan dengan benar.
g. Mampu mendemonstrasikan cara mencuci tangan dengan benar.

C. PLAN OF ACTION
1. Rencana Strategi
a. Validasi lokasi dan data jumlah anak usia sekolah di RW 04 Kelurahan
Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.
b. Menyusun program kerja untuk kegiatan pendidikan kesehatan mencuci
tangan enam langkah pakai sabun dengan benar.
c. Berkoordinasi dengan karang taruna RW 04 untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan kesehatan mencuci tangan enam langkah pakai sabun dengan
benar.

2. Tindakan
a. Menghubungi ketua dan pengurus karang taruna RW 04 Kelurahan Klampis
Ngasem untuk memohon ijin pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan
mencuci tangan enam langkah pakai sabun dengan benar.
b. Mengundang anak usia sekolah RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem.
c. Menyiapkan tempat dan media.

3. Pengorganisasian Kelompok
Penanggung jawab : Abraham Steven Y., S.Kep.
Moderator : Yayuk Ratnasari, S. Kep.
Pemateri : Dwi Astutik, S. Kep.
Notulen : Yani Arnoldus, S. Kep.
Observer : Vinda Kuswana M., S. Kep.
Dokumentasi : Jaka Yanuar, S.Kep.
Fasilitator : Ria Sabekti, S. Kep.; Richa Kumalasari, S. Kep.; Yayuk
Ratnasari Dewi A., S. Kep.;Maria Fatima K., S. Kep.
Perlengkapan : M. Hadyanul H., S. Kep.; Yani Arnoldus T, S.Kep.

4. Sasaran
Anak usia sekolah pada RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem.

5. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Diskusi (tanya jawab)

6. Media Pembelajaran
a. Sabun cuci tangan.
b. Tempat cuci tangan.

7. Susunan Acara
a. Setting Waktu
NO WAKTU KEGIATAN PJ PELAKSANA
1. 18.30 – 19.00 Persiapan tempat di balai M. Hadyanul H., S.
RW 04. Kep.
2. 19.00 – 19.05 Pembukaan acara oleh Yayuk Ratnasari, S.
moderator : Kep.
a) Salam Pembuka.
b) Memperkenalkan diri.
c) Kontrak waktu.
d) Menjelaskan
mekanisme kegiatan.
3. 19.05 – 19.30 Menyampaikan materi oleh Dwi Astutik, S. Kep.
pemateri :
a) Menggali pengetahuan
dan pengalaman
peserta penyuluhan
tentang mencuci
tangan enam langkah
pakai sabun dengan
benar.
b) Pemberian materi
tentang cara mencuci
tangan enam langkah
pakai sabun dengan
benar.
c) Demonstrasi cara
mencuci tangan enam
langkah pakai sabun
dengan benar.
4. 19.30 – 19.40 Evaluasi hasil yang Yayuk Ratnasari, S.
dipandu oleh moderator Kep.
5. 19.40 – 19.50 Penutupan Yayuk Ratnasari, S.
Kep.

b. Setting Tempat

Moderator Penyaji

Peserta Peserta Fasilitator Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta Peserrta

Peserta Peserta Fasilitator Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Fasilitator Peserta Peserta

Observer

D. EVALUASI KEGIATAN
a. Evaluasi Struktur
1. Panitia mampu melakukan sesuai dengan tugasnya.
2. Peserta yang hadir minimal 70% dari jumlah undangan.
3. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelumnya.

b. Evaluasi Proses
1. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya.
2. Peserta antusias terhadap penjelasan.
3. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
4. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan diskusi.

c. Evaluasi Hasil
1. Menyebutkan kembali tentang cara mencuci tangan enam langkah pakai
sabun dengan benar.
2. Mengaplikasikan cara mencuci tangan enam langkah pakai sabun dengan
benar.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN
KELUARGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KELURAHAN KLAMPIS NGASEM SURABAYA
9 SEPTEMBER – 26 OKTOBER 2018

Surabaya, 04 September 2019

Ketua Kelompok PJ Anak

Muhammad Hadyanul Haqi, S.Kep. Abraham Steven Y., S. Kep.


NIM. 131823143056 NIM. 131823143057

Mengetahui,

Pembimbing Profesi Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga


Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Fakultas Keperawatan UNAIR
Pembimbing akademik

Rista Fauziningtyas, S. Kep, Ns., M.Kep


NIP. 198707172015042002
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Cuci Tangan Pakai Sabun


Sasaran : Anak Usia Sekolah di RW 04 Keluahan Klampis Ngasem
Hari/Tanggal : Jumad, 04 Oktober 2019
Waktu : 19.00 WIB – Selesai
Tempat : Balai RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem
Pelaksanan : Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

A. TujuanUmum
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan peserta dapat mengetahui cara
menjaga kebersihan diri dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun dengan
benar.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mampu dapat :
1. Menyebutkan pengertian mencuci tangan dengan benar.
2. Menyebutkan tujuan mencuci tangan dengan benar.
3. Menyebutkan prinsip cuci tangan dengan benar.
4. Menyebutkan manfaat cuci tangan dengan benar.
5. Menyebutkan waktu yang tepat dalam mencuci tangan dengan benar.
6. Menyebutkan cara mencuci tangan dengan benar.
7. Mampu mendemonstrasikan cara mencuci tangan dengan benar.

C. Sasaran
Anak usia sekolah pada RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem.

D. Pokok bahasan
1. Pengertian cuci tangan.
2. Tujuan cuci tangan.
3. Prinsip cuci tangan.
4. Manfaat cuci tangan.
5. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan.
6. Cara cuci tangan pakai sabun yang benar.
7. Demonstrasi cuci tangan pakai sabun dengan benar.

E. Pengorganisasian
Penangggung Jawab : Abraham Steven Yotlely, S.Kep.
Moderator : Yayuk Ratnasari, S. Kep.
Pemateri : Dwi Astutik, S. Kep.
Notulen : Yani Arnoldus, S. Kep.
Observer : Vinda Kuswana M., S. Kep.
Fasilitator : Richa Kumalasari, S. Kep.
Tamara Regina V., S. Kep.
Ria Sabekti, S. Kep.
Maria Fatima K., S. Kep.
Jaka Januar, S.Kep.

F. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi (tanya jawab)

G. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Laptop
4. Tempat cuci tangan
5. Sabun cuci tangan

H. Setting Tempat

Moderator Penyaji

Peserta Peserta Fasilitator Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta Peserrta

Peserta Peserta Fasilitator Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Fasilitator Peserta Peserta

Observer

I. KegiatanPenyuluhan
Kegiatan Respon Peserta Alokasi waktu
Persiapan :
a. Mempersiapakan tempat. 5 menit
b. Mempersiapkan peserta.
c. Mempersiapkan alat dan
keperluan penyuluhan.
Pembukaan :
a. Membuka/memulai kegiatan a. Menjawab salam 5 menit
dengan mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri. b. Mendengarkan
c. Menyebutkan materi c. Memperhatikan
penyuluhan.
d. Menjelaskan tujuan dari d. Mendengarkan dan
penyuluhan. Menyetujui
e. Melakukan kontrak waktu e. Mendengarkan
dengan peserta.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan
a. Menggali sejauh mana a. Menjawab pertanyaan 15 menit
pengetahuan peserta tentang yang diajukan
cuci tangan. pemateri.
b. Menjelaskan tentang pengertian
cuci tangan. b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan cuci penjelasan yang
tangan. diberikan.
d. Menjelaskan prinsip mencuci c. Memberi umpan balik
tangan dengan benar. dalam memahami
e. Menjelaskan manfaat cuci penjelasan yang
tangan. diberikan.
f. Menjelaskan waktu yang tepat
dalam mencuci tangan.
g. Menjelaskan cara mencuci
tangan pakai sabun dengan
benar.
h. Mendemonstrasikan cara
mencuci tangan pakai sabun
dengan benar.
Tanya jawab/evaluasi
a. Memberikan kesempatan pada a. Mengajukan 10 menit
peserta untuk bertanya pertanyaan.
mengenai materi yang
disampaikan.
b. Menanyakan kembali kepada b. Menjawab pertanyaan
peserta apa yang telah yang diajukan.
disampaikan dan membuat
kesimpulan.
Penutup 5 menit
a. Menyimpulkan hasil a. Menjawab salam.
penyuluhan.
b. Mengucapkan terima kasih b. Mendengarkan.
kepada peserta.
c. Mengakhiri dengan salam. c. Menjawab salam

J. JobDeskripsi
1. Pemateri
a. Menggali kemampuan dan pengalaman peserta mengenai topik yang
dibicarakan.
b. Menyampaikan materi.
2. Moderator
a. Membuka dan menutup acara.
b. Memperkenalkan tim.
c. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme acara.
d. Memberikan umpan balik atau feed back.
e. Memfasilitasi diskusi.
f. Membuat kesimpulan.
3. Fasilitator
a. Memperhatikan kehadiran anggota.
b. Memotivasi anggota.
c. Mempertahankan dan memotivasi anggota.
d. Membantu dalam hal teknis penyajian penyuluhan.
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya penyuluhan.
b. Mengevaluasi jalannya penyuluhan.
c. Menulis pertanyaan dan jawaban.

K. KriteriaEvaluasi
a. Evaluasi struktural
 75 % anak usia sekolah dapat menghadiri kegiatan penyuluhan.
 Tempat dan peralatan penyuluhan yang dibutuhkan tersedia.
 Mahasiswa menjalankan tugas yang diberikan dengan baik.

b. Evaluasi proses
 Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai dengan waktu yang ditetapkan
 75% anak usia sekolah yang hadir, mendengarkan dan berpatisipasi aktif
dalam kegiatan penyuluhan.

c. Evaluasi hasil
a. Anak usia sekolah yang hadir mampu untuk menyebutkan :
 Pengertian cuci tangan.
 Tujuan cuci tangan.
 Prinsip cuci tangan.
 Manfaat cuci tangan.
 Waktu yang tepat untuk mencuci tangan.
 Cara cuci tangan pakai sabun yang benar.
b. Anak usia sekolah yang hadir mampu mendemonstrasi cara cuci tangan
pakai sabun dengan benar.
MATERI PENYULUHAN
CUCI TANGAN PAKAI SABUN

A. Pengertian Cuci Tangan


Mencuci tangan adalah proses untuk menghilangkan kotoran dari kulit tangan
dengan menggunakan air bersih dan sabun yang bertujuan untuk mencegah
penularan penyakit (Kemenkes, 2011). Sedangkan menurut WHO (2009),
mencuci tangan adalah istilah umum yang mengacu pada setiap tindakan yang
dilakukan untuk membersihkan tangan.
Menurut Kamaruddin (2009), tangan merupakan bagian tubuh yang lembab yang
paling sering berkontak dengan kuman yang menyebabkan penyakit dan
menyebarkannya. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan membiasakan
mencuci tangan dengan memakai sabun. Mencuci tangan adalah teknik yang
sangat mendasar dalam mencegah dan mengendalikan infeksi, dengan mencuci
tangan dapat menghilangkan sebagian besar mikroorganisme yang ada di kulit
(DepKes RI, 2009). Cuci tangan dengan sabun memang terlihat sesuatu yang
sepele, tetapi apabila dilakukan dengan baik hal tersebut memiliki dampak yang
luar biasa, karena dengan mencuci tangan bisa terhindar dari berbagai penyakit
(DepKes RI, 2009).

B. Tujuan Cuci Tangan


Mencuci tangan bertujuan untuk :
1. Mencegah terjadinya penularan penyakit melalui tangan.
2. Membantu menghilangkan mikroorganisme atau kuman yang ada di kulit
tangan.

C. Prinsip Mencuci Tangan


Cuci tangan yang benar memerlukan sabun dan air mengalir. Air mengalir dari
kran bukan suatu keharusan, yang penting air mengalir dari sebuah botol atau
gentong atau jerigen. Sabun digunakan untuk membersihkan kotoran dan
menghilangkan kuman. Tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal pada
tangan (Kemenkes, 2018a).

D. Manfaat Cuci Tangan


1. Dengan tangan yang bersih dapat mencegah kuman penyebab penyakit dan
bahan berbahaya lainnya agar tidak masuk tubuh yang dapat menimbulkan
sakit.
2. Membersihkan tangan dari bakteri penyakit, bahan kimia dan kotoran lainnya.
3. Membiasakan diri untuk selalu hidup bersih dan sehat (Kemenkes, 2011).

E. Waktu Untuk Mencuci Tangan


Waktu yang tepat untuk cuci tangan dengan sabun adalah :
1. Setiap kali tangan kotor (memegang hewan atau binatang, memegang uang).
2. Sesudah dari kamar mandi.
3. Sebelum memegang makanan dan setelah makan.
4. Setelah bermain di tanah, lumpur atau tempat kotor.
5. Setelah bersin atau batuk (Kemenkes, 2018b)

F. Cara Cuci Tangan Pakai Sabun Yang Benar


Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka mencuci tangan haruslah dengan air
bersih yang mengalir, baik itu melalui kran air atau disiram dengan gayung,
menggunakan sabun yang standar, setelah itu keringkan dengan handuk yang
bersih atau menggunakan tisu (Umar, 2009).
5 langkah cuci tangan pakai sabun menurut Kemenkes RI (2018) adalah :
1. Basahi seluruh tangan dengan air bersih mengalir.
2. Ambil sabun dan gosok ke telapak tangan, punggung tangan dan sela-sela jari.
3. Bersihkan bagian bawah kuku-kuku tangan.
4. Bilas tangan dengan air bersih mengalir.
5. Keringkan tangan dengan handuk (tisu) atau keringkan dengan diangin-
anginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI, 2011. Menuju Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan
Berkeadilan. Jakarta. Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI, 2018a. Mengapa Harus Mencuci Tangan Dengan Air Bersih
dan Sabun. Jakarta. Direktorat P2PTM.

Kementerian Kesehatan RI, 2018b. Kapan Saja Harus Mencuci Tangan. Jakarta.
Direktorat P2PTM.

Kementerian kesehatan RI, 2018c. 5 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun. Jakarta.
Direktorat P2PTM.

World Health Organization, 2009. Guidelines On Hand Hygiene In Health Care.


Switzerland. W.H.O
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI KELURAHAN KLAMPIS NGASEMKECAMATAN SUKOLILO
KOTA SURABAYA
PERIODE 9 SEPTEMBER – 26 OKTOBER 2019

RESUME KEGIATANPENDIDIKAN KESEHATAN


CUCI TANGAN PAKAI SABUN

Hari / tanggal : Jumat, 4 Oktober 2019

Tempat : TK Bina Tunas Bangsa

Waktu : 19.00 – 20.00 WIB


Kegiatan : Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan Pakai Sabun
Sasaran : Anak usia sekolah pada RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem

I. Acara Dihadiri Oleh:


Mahasiswa : 11 mahasiswa
Undangan : 12 orang (daftar hadir terlampir)

II. Susunan Acara


NO WAKTU KEGIATAN PELAKSA
NA
1. 19.00 – 19.05 a) Mengucapkan salam Moderator
WIB b) Memperkenalkan diri
c) Kontrak waktu
d) Menjelaskan tujuan dan mekanisme
kegiatan
2. 19.05-19.20 a) Menjelaskan pengertian cuci tangan Pemateri
WIB b) Menjelaskan tujuan cuci tangan
c) Menjelaskan prinsip cuci tangan
d) Menjelaskan manfaat cuci tangan
e) Menjelaskan waktu cuci tangan
f) Menjelaskan langkah-langkah cuci tangan
3. 19.20-19.50 Demonstrasi cara cuci tangan Pemateri
WIB
4. 19.50-20.00 Penutupan Moderator
WIB
III. Hasil Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan dan pre planning dilaksanakan 2 hari sebelum kegiatan
b. Berkoordinasi dengan karang taruna untuk meminta ijin
c. Kegiatan pendidikan kesehatan cuci tangan dan demonstrasi cuci tangan
didokumentasikan sebagai bahan laporan akhir.

2. Evaluasi Proses
a. Pada saat pelaksanaan sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan.
b. Peserta aktif dalam bertanya dan memperhatikan.
c. Semua peserta antusias dalam demonstrasi cuci tangan

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang hadir saat acara adalah anak-anak usia sekolah binaan
karang taruna di RW 4 Kelurahan Klampis Ngasem sejumlah 12orang.
b. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan dengan antusias dan
sesuai dengan rencana dan waktu yang telah disepakati.
c. Peserta antusias pada sesi demonstrasi cuci tangan.
DOKUMENTASI DAFTAR HADIR PESERTA KEGIATAN
DOKUMENTASI LEMBAR OBSERVASI
DOKUMENTASI KEGIATAN
Lampiran 3 : Laporan Kegiatan Pendidikan Kesehatan Heat Stroke (Sengatan
Panas)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN
KELUARGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KELURAHAN KLAMPIS NGASEM SURABAYA
9 SEPTEMBER – 26 OKTOBER 2018

PRE PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN HEAT STROKE PADA ANAK
DANPENANGANANNYA

Topik : Pendidikan Kesehatan Heat Strokepada anak dan penanganannya


Pelaksana : Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR Angkatan B20
Hari / Tanggal : Selasa, Oktober 2019
Waktu : 18.00 WIB - selesai
Tempat : TK Bina Tunas Bangsa Kelurahan Klampis Ngasem
Sasaran : Orang Tua Murid TK Bina Tunas Bangsa Kelurahan Klampis Ngasem

A. LATAR BELAKANG
Heat stroke biasanya terjadi pada saat tubuh tidak mampu lagi untuk
mendinginkan diri, akibat berada di dalam paparan suhu yang panas dalam jangka
waktu lama. Heatstroke sangat berbahaya apabila suhu tubuh mencapai lebih dari
40 derajat Celcius. Kondisi merupakan keadaan darurat yang harus segera
ditangani. Komplikasi yang ditimbulkan bisa berbahaya dan bahkan bisa
menyebabkan kematian. Heat stroke dapat dicegah, demikian juga dengan
komplikasinya. Untuk itu diharapkan harus tahu bagaimana heat stroke bisa terjadi
dan tanda-tandanya.
Heat stroke termasuk dalam kondisi darurat yang dapat berakibat fatal jika
tidak segera ditangani. Heat stroke terjadi ketika mekanisme alami dari tubuh untuk
mendinginkan suhu tubuh tidak lagi berhasil berhasil. Dapat terjadi pada orang
yang terpapar panas dalam jangka waktu tertentu dan mengalami dehidrasi.
Walaupun heat stroke bisa terjadi pada siapa pada siapa pun namun, bayi dan anak-
anak merupakan kelompok yang lebih rentan, karena mekanisme pengaturan suhu
tubuh belum bekerja dengan normal.
Sehubungan dengan hasil pengkajian komunitas kepada anak usia sekolah yang
dilaksanakan oleh Mahasiswa Praktek Profesi Keperawatan UNAIR, dimana hasil
wawancara disebutkan bahwa orang tua merasa khawatir dengan kondisi anak-
anaknya sepulang sekolah berhubung dengan cuaca terik matahari yang panas dan
anak-anak sering bermain saat pulang sekolah. Hal ini bisa saja mengakibatkan
terjadinya kondisi heat stroke pada anak. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut
maka perlu diberikan penyuluhan tentang heat stroke pada anak dan
penanganannya.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapat pendidikan kesehatan diharapkan peserta dapat
mengetahui tentang heat stroke pada anak-anak dan penangannya serta mampu
melakukan penangan dini pada anak yang mengalami heat stroke.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan peserta serta mampu untuk :
1. Menyebutkan pengertian heat stroke.
2. Menyebutkan penyebab dari heat stroke pada anak.
3. Menyebutkan bahaya dari heat stroke pada anak.
4. Menyebutkan tanda dan gejala heat stroke pada anak.
5. Menyebutkan cara pencegahan heat stroke pada anak.
6. Menyebutkan cara penanganan heat stroke pada anak.
7. Mampu mendemonstrasikan penanganan heat stroke pada anak dengan
benar.

C. PLAN OF ACTION
1. Rencana Strategi
a. Validasi lokasi dan data jumlah murid TK Bina Tunas Bangsa RW 04
Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.
b. Menyusun program kerja untuk kegiatan pendidikan kesehatan heat stroke
pada anak dan penangannya.
c. Berkoordinasi dengan guru karang taruna TK Bina Tunas Bangsa untuk
melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan heat stroke pada anak dan
penangannya.

2. Tindakan
a. Menghubungi guru karang taruna TK Bina Tunas Bangsa untuk memohon
ijin pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan heat stroke pada anak dan
penangannya.
b. Mengundang murid TK Bina Tunas Bangsa RW 04 Kelurahan Klampis
Ngasem.
c. Menyiapkan tempat dan media.

3. Pengorganisasian Kelompok
Penanggung jawab : Abraham Steven Y., S. Kep.
Moderator : Ria Sabekti, S. Kep.
Pemateri : Abraham Steven Y., S.Kep.
Observer : Yani Arnoldus, S. Kep.
Dokumentasi : Maria Fatima K., S. Kep.
Fasilitator : Yani Arnoldus T., S. Kep.; Ria Sabekti, S. Kep.; Vinda
Kuswana M., S. Kep.; M. Hadiyanul H., S. Kep.
Perlengkapan : Jaka Januar, S. Kep.; Tamara Regina V., S. Kep.

4. Sasaran
Murid TK Bina Tunas Bangsa RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem.

5. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Diskusi (tanya jawab)

6. Media Pembelajaran
a. Handuk.
b. Selimut.

7. Susunan Acara
a. Setting Waktu
NO WAKTU KEGIATAN PJ PELAKSANA
1. 18.30 – 19.00 Persiapan tempat di TK Tamara Regina V., S.
Bina Tunas Bangsa RW 04. Kep
2. 19.00 – 19.05 Pembukaan acara oleh Ria Sabekti, S. Kep.
moderator :
a) Salam Pembuka.
b) Memperkenalkan diri.
c) Kontrak waktu.
d) Menjelaskan
mekanisme kegiatan.
3. 19.05 – 19.30 Menyampaikan materi oleh Abraham Steven Y.,
pemateri : S.Kep.
a) Menggali pengetahuan
dan pengalaman
peserta pendidikan
kesehatan tentang heat
stroke pada anak dan
penangannya.
b) Pemberian materi
tentang heat stroke
pada anak dan
penangannya.
c) Demonstrasi cara
penanganan heat stroke
pada anak.
4. 19.30 – 19.40 a) Sesi tanya jawab. Ria Sabekti, S. Kep.
b) Evaluasi hasil yang
dipandu oleh
moderator
5. 19.40 – 19.50 Penutupan Ria Sabekti, S. Kep.

b. Setting Tempat

Moderator Penyaji

Peserta Peserta Fasilitator Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta Peserrta

Peserta Peserta Fasilitator Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Fasilitator Peserta Peserta

Observer

D. EVALUASI KEGIATAN
a. Evaluasi Struktur
1. Panitia mampu melakukan sesuai dengan tugasnya.
2. Peserta yang hadir minimal 70% dari jumlah undangan.
3. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelumnya.

b. Evaluasi Proses
1. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya.
2. Peserta antusias terhadap penjelasan.
3. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
4. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan diskusi.

c. Evaluasi Hasil
1. Menyebutkan kembali dengan benar materi yang disampaikan tentang heat
stroke pada anak dan penangannya
2. Mengaplikasikan penanganan heat stroke pada anak dengan benar.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Heat Stroke Pada Anak


Sasaran : Orang Tua Murid TK Bina Tunas Bangsa Keluahan Klampis Ngasem
Hari/Tanggal : Jumad, 11 Oktober 2019
Waktu : 09.00 WIB – Selesai
Tempat : Balai RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem
Pelaksana : Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

A. TujuanUmum
Setelah mendapat penyuluhan kesehatan diharapkan peserta dapat mengetahui
tentang heat stroke pada anak dan mampu melakukan penangan awal pada anak
yang mengalami heat stroke.

B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan peserta serta mampu untuk :
1. Menyebutkan pengertian heat stroke.
2. Menyebutkan penyebab dari heat stroke pada anak.
3. Menyebutkan tanda dan gejala heat stroke pada anak.
4. Menyebutkan komplikasi heat stroke pada anak.
5. Menyebutkan cara pencegahan heat stroke pada anak.
6. Menyebutkan cara penanganan heat stroke pada anak.
7. Mampu mendemonstrasikan penanganan heat stroke pada anak.

C. Sasaran
Orang tua murid TK bina tunas bangsa RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem.

D. Pokok bahasan
1. Pengertian heat stroke
2. Penyebab heat stroke
3. Tanda dan gejala heat stroke
4. Komplikasi heat stroke pada anak
5. Pencegahan heat stroke pada anak
6. Penanganan heat stroke pada anak
7. Demonstrasi penanganan heat stroke pada anak

E. Pengorganisasian
Penangggung Jawab : Abraham Steven Yotlely, S.Kep.
Moderator : Ria Sabekti, S. Kep.
Pemateri : Abraham Steven Yotlely, S.Kep.
Notulen : Maria Fatima K., S. Kep.
Observer : Yani Arnoldus, S. Kep.
Fasilitator : Yayuk Ratnasari, S. Kep.
Vinda Kuswana M., S. Kep.
Richa Kumalasari, S. Kep.
Tamara Regina V., S. Kep.
Jaka Januar, S.Kep.
Muhammad Hadiyanul Haqi, S.Kep.
Dwi Astutik, S. Kep.

F. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi (tanya jawab)

G. Media
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet
4. Handuk
5. Selimut

H. Setting Tempat

Moderator Penyaji

Peserta Peserta Fasilitator Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta Peserrta

Peserta Peserta Fasilitator Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Fasilitator Peserta Peserta

Observer

I. KegiatanPenyuluhan
Kegiatan Respon Peserta Alokasi waktu
Persiapan :
a. Mempersiapakan tempat. 5 menit
b. Mempersiapkan peserta.
c. Mempersiapkan alat dan
keperluan penyuluhan.
Pembukaan :
a. Membuka/memulai kegiatan f. Menjawab salam 5 menit
dengan mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri. g. Mendengarkan
c. Menyebutkan materi h. Memperhatikan
penyuluhan.
d. Menjelaskan tujuan dari i. Mendengarkan dan
penyuluhan. Menyetujui
e. Melakukan kontrak waktu j. Mendengarkan
dengan peserta.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan
a. Menggali sejauh mana d. Menjawab pertanyaan 15 menit
pengetahuan peserta tentang yang diajukan
heat stroke. pemateri.
b. Menjelaskan tentang pengertian
heat stroke. e. Memperhatikan
c. Menjelaskan penyebab heat penjelasan yang
stroke. diberikan.
d. Menjelaskan tanda dan gejala f. Memberi umpan balik
heat stroke pada anak. dalam memahami
e. Menjelaskan komplikasi heat penjelasan yang
stroke pada anak. diberikan.
f. Menjelaskan cara pencegahan
heat stroke pada anak
g. Menjelaskan cara penanganan
heat stroke pada anak.
h. Mendemonstrasikan
penanganan heat stroke pada
anak.
Tanya jawab/evaluasi
a. Memberikan kesempatan pada c. Mengajukan 10 menit
peserta untuk bertanya pertanyaan.
mengenai materi yang
disampaikan.
b. Menanyakan kembali kepada d. Menjawab pertanyaan
peserta apa yang telah yang diajukan.
disampaikan dan membuat
kesimpulan.
Penutup 5 menit
a. Menyimpulkan hasil d. Menjawab salam.
penyuluhan.
b. Mengucapkan terima kasih e. Mendengarkan.
kepada peserta.
c. Mengakhiri dengan salam. f. Menjawab salam
J. JobDeskripsi
1. Pemateri
a. Menggali kemampuan dan pengalaman peserta mengenai topik yang
dibicarakan.
b. Menyampaikan materi.
2. Moderator
a. Membuka dan menutup acara.
b. Memperkenalkan tim.
c. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme acara.
d. Memberikan umpan balik atau feed back.
e. Memfasilitasi diskusi.
f. Membuat kesimpulan.
3. Fasilitator
a. Memperhatikan kehadiran anggota.
b. Memotivasi anggota.
c. Mempertahankan dan memotivasi anggota.
d. Membantu dalam hal teknis penyajian penyuluhan.
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya penyuluhan.
b. Mengevaluasi jalannya penyuluhan.
c. Menulis pertanyaan dan jawaban.

K. KriteriaEvaluasi
a. Evaluasi struktural
 75% orang tua murid dapat menghadiri kegiatan penyuluhan.
 Tempat dan peralatan penyuluhan yang dibutuhkan tersedia.
 Mahasiswa menjalankan tugas yang diberikan dengan baik.

b. Evaluasi proses
 Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai dengan waktu yang ditetapkan
 75% orang tua murid yang hadir, mendengarkan dan berpatisipasi aktif
dalam kegiatan penyuluhan.

c. Evaluasi hasil
1. Orang tua murid yang hadir mampu untuk menyebutkan :
 Pengertian heat stroke.
 Penyebab heat stroke.
 Tanda dan gejalaheat stroke pada anak.
 Komplikasi heat stroke pada anak.
 Pencehagan heat stroke pada anak.
 Penanganan heat stroke pada anak.
2. Orang tua murid yang hadir mampu mendemonstrasi penanganan heat stroke
pada anak.

MATERI PENYULUHAN
HEAT STROKE (SENGATAN PANAS) PADA ANAK

A. Pengertian Heat Stroke (Sengatan Panas)


Heat stroke adalah kondisi dimana suhu tubuh dapat mencapai lebih dari 40°C atau
lebih. Heat stroke atau sengatan panas merupakan kondisi emergensi atau gawat
darurat yang dapat berakibat pada disfungsi sistim saraf pusat dan kemungkinan
kerusakan pada organ tubuh (Melinda, Yofrindo dan Setiawan, 2019).

B. Penyebab Heat Stroke (Sengatan Panas)


Penyebab munculnya heat stroke juga beragam. Heat stroke dapat disebabkan
karena kenaikan suhu lingkungan (cuaca yang terlalu panas), memakai pakaian yang
terlalu tebal sehingga mengganggu pengeluaran keringat, aktivitas yang dapat
meningkatkan suhu tubuh seperti terpapar sinar matahari langsung dalam waktu
yang lama serta aktivitas atau olahraga berlebih (Adnamazida, 2013).
Menurut University of Marlyland Medical Center, biasanya penyebab utama dari
heat stroke adalah karena terlalu lama terpapar sinar matahari seperti bekerja atau
beraktivitas di bawah panas matahari selama berjam-jam, dengan kondisi cairan
pada tubuh yang tidak mampu menyuplai sistem pendingin tubuh.

C. Tanda Dan Gejala Heat Stroke (Sengatan Panas) Pada anak


Sengatan panas dapat menimbulkan beberapa tanda dan gejala. Adapun tanda dan
geala yang dapat terlihat adalah :
1. Kenaikan suhu sampai 40°C atau lebih.
2. Tidak berkeringat dan kulit menjadi panas. Jika heat stroke disebabkan oleh
karena suhu lingkunganyang sangat panas, maka kulit cenderung terasa panas
dan kering.
3. Kemerahan pada kulit.
4. Nafas menjadi cepat dan terasa berat.
5. Denyut jantung semakin cepat.
6. Sakit kepala seperti ditusuk-tusuk.
7. Gejala saraf lain, misalnya kejang, tidak sadar.
8. Otot bisa terasa kram, lalu selanjutnya terasa lumpuh (Iso & Tobing, 2016).

D. Komplikasi Heat Stroke (Sengatan Panas)


Heat stroke adalah kondisi yang dapat mengancam nyawa. Adapun komplikasi yang
dapat timbul apabila sengatan panas ini tidak tertangani adalah sebagai berikut :
1. Syok, karena aliran darah yang kurang secara tiba-tiba.
2. Kerusakan pada otak dan organ lainnya.Tanpa respon yang cepat untuk
menurunkan suhu tubuh, sengatan panas bisa menyebabkan otak atau organ vital
lainnya membengkak. Kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan permanen
pada sejumlah organ dalam tubuh.
3. Kematian. Tanpa penanganan yang cepat dan memadai, heat stroke dapat
mengancam nyawa dan memicu terjadinya kematian(Safitri, 2019).

E. Pencegahan Heat Stroke (Sengatan Panas) Pada Anak


Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya heat stroke
(sengatan panas) pada anak adalah :
1. Tetaplah di dalam ruangan yang sejuk jika memungkinkan.
2. Berikan minum air putih kepada anak dalam jumlah cukup sebelum melakuakn
aktivitas di luarruangan.
3. Kurangi mengkonsumsi minuman seperti teh.
4. Gunakan pakaian yang ringan, longgar, berwarna cerah dan menyerap keringat.
5. Lindungi diri anak dari matahari dengan menggunakan payung atau topi saat
diluar ruangan.
6. Jangan berada di luar ruangan pada saat matahari sedang sangat terik.
7. Jika anak melakukan aktivias di luar ruangan, usahakan agar anak sering minum
setiap15 sampai 20 menit.

F. Penanganan Heat Stroke (Sengatan Panas) Pada Anak


Penanganan yang dapat dilakukan ketika anak mengalami heat stroke (sengatan
panas) adalah sebagai berikut :
1. Pindahkan anak ke ruangan yang dingin atau ber-AC, lepaskan pakaian bila
memungkinkan.
2. Turunkan suhu tubuh sampai dengan 39°C dengan cara :
a. Kipasi tubuh anak sambil basahi kulitnya dengan spons basah atau
mengguyur dengan air secara perlahan-lahan.
b. Letakan kompres dingin pada ketiak, selangkang, leher dan punggung anak.
Bagian-bagian tubuh tersebut mengandung pembuluh darah yang dekat
dengan kulit. Mendinginkan area tersebut dapat membantu menurunkan suhu
tubuh pada anak.
c. Gunakan selimut pendingin.
3. Pijat anak untuk meningkatkan sirkulasi.
4. Posisikan kipas angin listrik sehingga menghembus pada pasien.
5. Pantau suhu tubuh anak secara konstan.
6. Segera bawa ke unit pelayanan kesehatan terdekat (Safitri, 2019).
DAFTAR PUSTAKA

Melinda, Yofrido FM, Setiawan P, 2019 Exertional Heatstroke, Asesmen Cepat Dan
Penatalaksanaan Tepat. Laporan Kasus. Jurnal Widya Medika.

Adnamazida R, 2013. Heat Stroke, Sengatan Panas Yang Bisa Memicu Kematian.
Jakarta. Merdeka

Iso S, Tobing A, 2016. Prinsip Umum Penatalaksanaan Cedera Olahraga Heat Stroke.
Jurnal Olahraga Prestasi.

Safitri AM, 2019. Heat Stroke: Penyebab, Gejala Dan Pengobatan. Jakarta. Honestdocs.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN
KELUARGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KELURAHAN KLAMPIS NGASEM SURABAYA
9 SEPTEMBER – 26 OKTOBER 2018

Surabaya, 04 September 2019

Ketua Kelompok PJ POKJA KIA-ANAK

Muhammad Hadyanul Haqi, S.Kep. Abraham Steven Yotlely., S. Kep.


NIM. 131823143056 NIM. 131823143057

Mengetahui,

Pembimbing Profesi Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga


Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Fakultas Keperawatan UNAIR
Pembimbing akademik

Rista Fauziningtyas, S. Kep, Ns., M.Kep


NIP. 198707172015042002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI KELURAHAN KLAMPIS NGASEMKECAMATAN SUKOLILO
KOTA SURABAYA
PERIODE 9 SEPTEMBER – 26 OKTOBER 2019

RESUME KEGIATANPENYULUHAN HEAT STROKE

Hari / tanggal : Jumat, 11 Oktober 2019

Tempat : Balai RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem

Waktu : 09.00 – 10.00 WIB


Kegiatan : Pendidikan Kesehatan Heat Stroke (Sengatan Panas) Pada anak Dan
Penanganannya
Sasaran : Orang Tua Murid TK Bina Tunas Bangsa

I. Acara Dihadiri Oleh:


Mahasiswa : 11 mahasiswa
Undangan : 24 orang (daftar hadir terlampir)

II. Susunan Acara


NO WAKTU KEGIATAN PELAKSANAAN
1. 09.00 – 09.05 a. Mengucapkan salam Moderator
b. Memperkenalkan diri
c. Kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan dan mekanisme
kegiatan
2. 09.05-09.30 a. Menjelaskan pengertian Heat Stroke Pemateri
b. Menjelaskan penyebab dan faktor risiko
Heat Stroke
c. Menjelaskan tanda dan gejala Heat
Stroke
d. Menjelaskan pencegahan dan
penanganan Heat Stroke
e. Menjelaskan dampak dari Heat Stroke
f. Demonstrasi penanganan dini Heat
Stroke
3. 09.30-09.50 Sesi tanya jawab Pemateri
3. 09.50-09.55 Pengulangan Ringkasan materi dan Pemateri
WIB pertanyaan
4. 09.55-0-10.00 Penutupan Moderator
WIB

III. Hasil Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan dan pre planning dilaksanakan 3 hari sebelum kegiatan
b. Berkoordinasi dengan Guru dan Kepala Sekolah TK Bina Tunas Bangsa
untuk meminta ijin.
c. Kegiatan pendidikan kesehatan mengenai Heat Stroke didokumentasikan
sebagai bahan laporan akhir.

2. Evaluasi Proses
a. Pada saat pelaksanaan sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan.
b. Peserta aktif dalam bertanya dan memperhatikan.

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang hadir yakni ibu-ibu wali murid TK Bina Tunas Bangsa
sejumlah 24 orang.
b. Ibu-ibu mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan dengan antusias dan
sesuai dengan rencana dan waktu yang telah disepakati.
c. Ibu-ibu antusias pada sesi tanya jawab dengan mengajukan 4 pertanyaan
dan dijawab dengan baik oleh penyaji materi.
DOKUMENTASI DAFTAR HADIR PESERTA KEGIATAN
DOKUMENTASI LEMBAR OBSERVASI
DOKUMENTASI LEMBAR NOTULENSI
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai