Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Osteomyelitis merupakan kata yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti
peradangan pada tulang dan sumsum tulang (osteon : tulang ; myelos : sumsum;
dan itis : peradangan)1 yang disebabkan oleh mikroorganisme dan dapat
mengakibatkan kerusakan tulang lokal, nekrosis, dan aposisi tulang baru.2

Bakteri atau jamur dapat menyebabkan terjadinya osteomyelitis. Osteomyelitis


paling sering terjadi pada anak, dan hampir 75% kejadian osteomyelitis disebabkan
oleh Staphylococcus Aureus.1 Kejadian osteomyelitis pada bayi paling umum
disebabkan Staphylococcus Aureus dan Streptococci Grup B. Pada anak usia 1-16
tahun penyebab osteomyelitis paling umum adalah Staphylococcus Aureus,
Streptococcus Pyogenes dan Haemophilus Influenza. Dalam beberapa populasi,
bakteri gram negatif, bakteri enterik adalah patogen yang signifikan.3

Ada 3 jenis osteomyelitis, osteomielitis akut, sub-akut, dan kronik.


Osteomielitis akut terjadi dalam 2 minggu setelah infeksi awal, cedera, atau
timbulnya penyakit yang mendasarinya. Osteomielitis sub-akut terjadi dalam 1
sampai 2 bulan setelah infeksi awal atau penyakit yang mendasarinya. Osteomielitis
kronik terjadi setelah 2 bulan dari infeksi awal atau penyakit yang mendasarinya.3

Pada osteomielitis, penderita akan merasakan nyeri tumpul pada tulang yang
terlibat, nyeri tekan, ruam kemerahan, pembengkakkan, rasa hangat pada lokasi
radang, dan disertai gejala sistemik seperti demam, menggigil dan perasaan lemas.4

Dalam penatalaksanaan osteomielitis, diperlukan intervensi bedah untuk


mengangkat jaringan nekrosis, dan pemberian antibiotik dalam penanganan
patogen. Penggunaan antibiotik pada osteomielitis harus sesuai dengan uji
sensitivitas. Jika hasil sensitivitas belum tiba, terapi antibiotik empiris harus segera
dimulai.1

Anda mungkin juga menyukai