PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perhatian terhadap penyakit menular dan tidak menular makin hari semakin
meningkat, karena semakin meningkat nya frekuensi kejadiannya pada
masyarakat. Dari tiga penyebab utama kematian (WHO, 1990). Penyakit
jantung, diare, dan stroke, dua di antaranya adalah penyakit menular dan tidak
menular. Selama epidemiologi kebanyakan berkecimpung dalam menangani
masalah penyakit menular, bahkan kebanyakan terasa bahwa epidemiologi
hanya menangani masalah penyakit menular. Karena itu, epidemiologi hampir
selalu dikaitkan dan dianggap epidemiologi penyakit menular dan tidak
menular.hal ini tidak dapat disangkal dari sejarah perkembangan nya
epidemiologi berlatar belakang penyakit menular. Sejarah epidemiologi
memang bermula dengan penanganan masalah penyakit menular dan tidak
menular yang merajalela dan banyak menelan korban pada waktu itu.
Perkembangan sosio-ekonomi dan kultural bangsa dan dunia kemudian
menurut epidemiologi untuk memberikan perhatian kepada penyakit tidak
menular karena sudah mulai meningkatkan sesuai dengan perkembangan
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini khususnya untuk memenuhi tugas mata kuliah
issue global, dan umumnya supaya penyusun maupun pembaca dapat
mengetahui tentang peran perawat dalam menghadapi isu penyakit menular
dan tidak menular
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit menular ialah penyakit yang dapat berpindah dari seseorang ke orang
lain. Penyakit dapat ditularkan baik melalui kontak langsung dengan penderita,
melalui binatang perantara, udara, makanan dan minuman, atau benda-benda
yang sudah tercemar oleh bakteri, virus, cendawan, atau jamur.
3. Resistance Antimikrobial
Penyakit menular dapat berpindah dari penderita ke orang lain dengan cara-
carasebagai berikut.
Penyakit yang ditularkan dengan cara ini terutama pada penyakit saluran
pernapasan, di antaranya sebagai berikut.
a. Melalui udara yang mengandung bibit penyakitnya, misalnya
penularan penyakit TB.
b. Melalui ludah ketika batuk atau ber-cakap-cakap, misalnya penularan
penyakit dipteri dan pertusis.
1. Penyakit Tifus
2. Penyakit Kolera
4. Penyakit Hepatitis
Hepatitis ialah peradangan hati yang menahun karena suatu infeksi atau
keracun-an.
a. Penyebab: penyebab penyakit hepatitis ialah virus.
b. Masa inkubasi: selama 2-6 minggu
c. Cara penularan:
1) Pada ibu hamil bila terserang virus hepatitis B dapat menularkan
pada bayinya yang ada di dalam kandung-an atau sewaktu menyusui.
Bentuk penularan seperti inilah yang sering dijumpai pada penyakit
hepatitis B.
2) Penularan hepatitis C dan Delta melalui tranfusi darah.
3) Hepatitis E penularannya melalui mulut.
d. Gejala-gejala:
1) Badan terasa lemah, suhu badan meningkat, mual-mual, dan kadang-
kadang muntah, disertai sakit kepala,
2) Setelah beberapa hari, air seninya berwarna seperti teh pekat, dan
3) Mata terlihat kuning, akhirnya
4) Seluruh kulit tubuh menjadi kuning.
Dari ketiga jenis usaha tersebut, usaha pencegahan penyakit mendapat tempat
yang utama karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih
baik, serta memer-lukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha
pengobatan ataupun rehabilitasi.
Malaria tetap menjadi salah satu penyakit menular yang utama di sebagian
besar daerah di Indonesia.Ancaman yang muncul kembali telah terjadi di
daerah-daerah pengawasan efektif sebelumnya.Angka kesakitan dan
kematian Malaria secara bermakna mempengaruhi bagian-bagian yang lebih
miskin di negara.Sebuah rencana pembangunan telah dikembangkan,
bersama dengan meningkatnya pendanaan yang baru-baru ini disetujui
melalui Global Fund untuk AIDS, TB dan Malaria, namun pelaksanaanya
belum dimulai.Kini desentralisasi sedang berjalan yang memerintahkan
pelaksanaan tanggung jawab di tingkat daerah dan propinsi.Unit Malaria di
DepKes meneruskan kebutuhan untuk memperkuat fungsinya sebagai
koordinator dari "Gebrak Malaria" dan GFATM. Kebijakan perawatan obat-
obatan perlu terus diawasi dengan timbulnya kembali pola resistansi.
1. Care Giver
Perawat sebagai care giver adalah pemberi pelayanan kesehatan yang
berfokus pada kesembuhan klien. Perawat sebagai care giver dapat berperan
di puskesmas ataupun rumah sakit.
2. Researcher
Penelitian ini saat ini harus dikembangkan dan hasilnya perlu di
desiminasikan sebagai bagian dari sistem informasi strategis untuk
pengambilan keputusan dalam program pengendalian penyakit menular.
Sehingga perawat mempunyai kesempatan yang sangat besar terkait
program tersebut. Data-data yang ditemukan terkait penyakit menular,
upaya penanggulangan yang benar serta strategi atau metode yang paling
tepat dalam upaya menekan angka kejadian penyakit menular sangat
diperlukan.
3. Educator
Peran perawat klinis selanjutnya educator. Pendidik sangat berperan dalam
kesembuhan penyakit menular. Perawatan harus digerakan melakukan
sosialisasi untuk menanamkan nilai dan norma subjektif yang benar
terhadap penyakit menular seperti PHBS.
1. Tingkat-tingkat pencegahan.
Prinsip upaya pencegahan lebih baik dari sebatas pengobatan tetap juga
berlaku dalam PTM. Dikenal juga keempat tingkat pencegahan seperti
berikut:
A. Kesimpulan