Anda di halaman 1dari 31

URGENSI PROGRAM PENGEMBANGAN

EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH

Dr. Perry Warjiyo


Deputi Gubernur Bank Indonesia

High Level Meeting


SILAKNAS IAEI
28 Juli 2017

1
Prinsip Dasar Ekonomi dan Keuangan Syariah
• Nilai-nilai ekonomi syariah.
• Prinsip dasar dan mekanisme ekonomi syariah.
1
Urgensi Program Pengembangan EKSyar
2 • Tantangan & peluang global maupun domestik : potensi pasar industri
halal Indonesia, potensi ZISWAF menutup kesenjangan.
• Key Success Factors negara lain dalam pengembangan EKSyar.

Strategi & Program Pengembangan EKSyar


• Tiga pilar pengembangan, strategi utama dan pendukung.
• Peta kolaborasi antar instansi.
• Program-program yang telah BI laksanakan.
3
2
NILAI-NILAI EKONOMI SYARIAH

1. Kepemilikan
• Segala sesuatu adalah milik absolut Allah (QS Yunus:
55,66; QS Ibrahim: 2), manusia sebagai khalifah dipercaya
untuk mengelolanya (QS Al Baqarah:195; QS Ali Imran:
180). Manusia mendapatkan hak kepemilikan pribadi
terhadap hasil usaha, tenaga dan pemikirannya, maupun
yang didapatkan dari hasil pemindahan kepemilikan
berdasarkan transaksi ekonomi maupun warisan. Islam
menghormati hak kepemilikan dengan menjaga
keseimbangan hak pribadi, kolektif dan negara.

Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI 3


NILAI-NILAI EKONOMI SYARIAH

• Manusia didorong untuk berusaha (QS Al Jumuah:10; QS Al Isra: 12; QS An


Nahl: 14) memanfaatkan segala sumber daya yang berlimpah yang telah
diciptakan Allah untuk manusia (QS Al Baqarah: 29; QS Ibrahim: 34)
• Kepemilikan pribadi tidak diperbolehkan untuk menjadi akumulasi
kekayaan yang berlebihan (QS Al Humazah: 1-3), namun karena manusia
mempunyai kecenderungan (inherent) cinta terhadap harta (QS Ali
Imron: 14; QS Al Fajr: 20; QS Asy Syura: 27; QS Al-Fajr-20), maka
penumpukkan harta harus dikendalikan dengan mendorong sedekah dan
perniagaan (QS An Nisa: 29).
• Sementara tujuan individual atas hasil usaha ekonomi dibatasi agar tidak
berlebihan, tujuan sosial diupayakan maksimal dengan menafkahkan
sebagian hartanya untuk kepentingan bersama (QS Al Hadid: 7; QS An
Nur: 33; QS Al Baqarah: 267-268).

Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI 4


NILAI-NILAI EKONOMI SYARIAH

3. Kebersamaan dalam Kebaikan dan


Kemaslahatan
• Kegiatan ekonomi tersebut dijalankan berdasarkan kerjasama
dengan tolong menolong dalam kebaikan (QS Al Maidah: 2) dan
berkeadilan (QS Shaad: 24).
• Kompetisi tetap didorong namun tetap berdasarkan kerjasama
(co-operative competition) berlomba-lomba dalam kebaikan (QS
Al Baqarah: 148; QS Al Maidah: 48).

Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI 5


NILAI-NILAI EKONOMI SYARIAH

4. Keseimbangan dalam Pertumbuhan

• Dalam rangka mewujudkan tujuan keberadaannya di dunia yaitu


untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada
kemanusiaan sebagai rahmatan lil ’alamin (QS Al Anbiya 107, QS
Al Ankabut: 51), pertumbuhan ekonomi menjadi penting.
Pertumbuhan yang dimaksud tetap menjaga keseimbangan
kesejahteraan spiritual dan kelestarian alam (QS Al Baqarah:
11,12).

Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI 6


PRINSIP DASAR EKONOMI SYARIAH

Fungsi
instrumen zakat

Pelarangan Pelarangan
riba judi

Prinsip transaksi
muamalat Fungsi instrumen infaq,
sedekah dan wakaf

Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI x Keterangan: berkaitan dengan prinsip no.x pada slide selanjutnya 7
CARA ISLAM MENGHIDUPKAN EKONOMI

PAD
G Z
APBD/N

HARTA
PAJAK : PBB,
PENDAPATAN
PKB PASAR
Tanah P K
4

JUDI
Fungsi zakat Rumah, R PASAR O
1
mendorong harta
mengalir produktif
Emas,
dsb.
I Pelarangan
O N
D S
ZAKAT HARTA RIBA 3
Riba menghambat
investasi produktif
judi (maysir)
U Y 6 U
K M
S PASAR S
UANG
Z ISWaf 5 I I
Z
Nisab Zakat Partisipasi PASAR
sosial (ISWaf)
untuk Kegiatan ekonomi sesuai
Fungsi zakat dalam kepentingan prinsip transaksi
distribusi pendapatan Rich publik muamalat

Poor 2
C
Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI 8
POSISI INDONESIA SEBAGAI PASAR BESAR PRODUK HALAL

INDONESIA
Masuk Top 10 Expenditure di tiap industri, namun tidak
sebagai player.
II I
Total Expenditure for Muslim Market dan Ranking Indonesia
Expend. Player 1
Industry 2015 2021 Indonesia
Rank Rank
Halal Food 1,17 1,91 0,16 1 -
Islamic Finance 2,00 3,46 0,02 10 10 2
Halal Travel 0,15 0,24 0,01 5 - III IV
Halal Fashion 0,24 0,37 0,01 5 -
Halal Media & 3
Recreational 0,19 0,26 0,01 6 -
Halal Pharmacy &
Cosmetics 0,08 0,13 0,01 4 8
Sumber: Laporan GIEI-Thompson Reuters 2014 s.d 2017, diolah
TOTAL (USD trillion)
3,84 6,38 0,22 - -
Kuadran II Kuadran I
(Lower expenditure, Top Player) (Lower expenditure, Low Player)
Kuadran III Kuadran IV
(Higher expenditure, Top Player) (Higher expenditure, Low Player)

9
KINERJA ZISWAF MENUTUP KESENJANGAN BELUM OPTIMAL

80.000
Peraturan turunan UU No. 23 tahun 2011 tentang Zakat 70.000
1 Peraturan 60.000
Pemerintah
50.000
(Kelembagaan

Rp miliar
BAZNAS) 40.000

1 Instruksi 30.000
6 Peraturan Presiden
Baznas 20.000
(Otimalisasi
(Kelembagaan Pengumpulan 10.000
dan Zakat)
operasional 0
BAZDA dan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
LAZ) Pengumpulan zakat Potensi zakat Kebutuhan gap kemiskinan
Sumber: data kemiskinan BPS (diolah); data pengumpulan zakat BAZNAS (diolah)
Peraturan turunan UU No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf
1 Peraturan Nazhir wakaf uang 135
pemerintah
(tantang Lembaga keuangan 18 13.3%
wakaf) Non lembaga keuangan 117 86.7%
3 Peraturan Yang melaporkan pengumpulan wakaf uang 52 38.5%
BWI (Prosedur
perubahan 2 Peraturan Jumlah Tanah Wakaf (ha) 435768
status wakaf, Menteri Agama Sudah bersertifikat 287160 65.9%
pergantian (tata cara Belum bersertifikat 148608 34.1%
nazhir, dan perwakafan dan
Pengelolaan administrasi Sudah dalam proses AIW 73090 49.2%
wakaf uang) pendaftaran wakaf Belum proses AIW 19403 13.1%
uang) Tidak jelas 56115 37.8%
Sumber: Badan Wakaf Indonesia (2016) 10
KEY SUCCESS FACTORS PENGEMBANGAN EKSYAR DI NEGARA LAIN

Dicanangkan sebagai Program


Nasional.

Political will yang sangat kuat


dengan dukungan penuh
Pemerintah secara konsisten. ARAB SAUDI

Pembentukkan badan khusus/komite BAHRAIN


nasional untuk akselerasi dan
koordinasi lintas kementerian/otoritas.

Fokus memanfaatkan endowment KUWAIT


comparative & competitive
advantage suatu negara. MALAYSIA

Strategi nasional yang menyeluruh


mencakup reformasi struktural pemerintah,
maupun paradigma masyarakat. UNI EMIRAT ARAB
11
VISI DAN MISI PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
Guiding
Principles Berkembangnya ekonomi dan keuangan Indonesia yang adil,
bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan
1. Pengendalian harta nilai-nilai syariah.
Fondasi individu

2. Distribusi pendapatan
yang inklusif.
Visi
Akidah
3. Bertransaksi produktif
dan berbagi hasil
Misi
Akhlak
1. Mendorong mengalirnya faktor produksi (harta, tenaga kerja, inovasi teknologi),
4. Transaksi keuangan
untuk kegiatan produktif/investasi bagi bertumbuhnya perekonomian yang sepadan
Syariah terkait erat sektor riil
dengan produktivitas.
5. Partisipasi sosial untuk 2. Mengintegrasikan sektor keuangan dan sektor riil secara langsung yang seimbang
kepentingan publik berdasarkan kerjasama yang mengutamakan bagi hasil.
6. Bertransaksi atas 3. Memberdayakan dana sosial syariah (ZISWAF) untuk meningkatkan keseimbangan
dasar kerjasama dan dan pemerataan kesempatan usaha dan pendapatan.
keadilan. 4. Mengembangkan kebijakan untuk mendorong terkelolanya kesinambungan aktivitas
ekonomi dan keuangan sesuai nilai-nilai syariah.
5. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah

Kepemilikan Allah Berusaha dengan Kerjasama dalam Pertumbuhan yang


secara absolut berkeadilan kebaikan seimbang

Nilai-nilai Ekonomi Syariah* 12


KERANGKA PIKIR PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
Lingkungan Global
PELUANG • Besarnya potensi ekonomi • Beragamnya mazhab fiqih. TANTANGAN
syariah global. • Sudah majunya tahap
• Pesatnya pertumbuhan program pengembangan
KONDISI SAAT INI ekonomi dan keuangan EKSyar di negara lain. KONDISI YANG DIHARAPKAN
syariah global.

1. Tingkat pemahaman Eksyar yang rendah 1. Tingkat pemahaman


• Tingkat literasi Eksyar yang tinggi
2. Kondisi ekonomi syariah
STRATEGI UTAMA 2. Kondisi ekonomi syariah
Share usaha syariah yang rendah.
• Meningkatnya share usaha syariah thd
Top 10 Expenditure (GIEI) di tiap halal 1. Pemberdayaan Ekonomi Syariah perekonomian nasional (% share thd
industry namun tidak sebagai top player. PDB)
2. Pendalaman Pasar Keuangan Syariah
3. Keuangan syariah yang masih didominasi • Top 10 player di tiap halal industry
3. Penguatan Riset, Asesmen dan Edukasi
sektor perbankan dengan share perbankan Ekonomi dan Keuangan Syariah 3. Keuangan syariah
syariah yg rendah (5.12%) • Meningkatnya share keuangan syariah
4. Tingkat dan pemanfaatan ZISWAF yang STRATEGI PENDUKUNG mencapai (% total keuangan).
belum optimal. Dengan pengumpulan yang • Meningkatnya share outstanding pasar
1. Kebijakan EKSYAR Daerah uang syariah.
masih rendah dan penyaluran ke sektor
2. Kebijakan EKSYAR Internasional 4. Optimalisasi pengumpulan dan
produktif yang belum optimal.
3. Proker pendukung: SDI, Data & Informasi penyaluran dana ZISWAF
5. Belum ada strategi nasional Eksyar. 5. Kebijakan Eksyar sebagai bagian dari
dan Koordinasi & Kerjasama
kebijakan nasional dan internasional

• Berdirinya KNKS. • Melebarnya kesenjangan. TANTANGAN


PELUANG • Besarnya pasar halal domestik. • Tingginya konsentrasi
• Besarnya potensi ZISWAF usaha.
• Pembentukan KEKS • Rendahnya literasi eksyar
13
Lingkungan Nasional 13
KERANGKA DASAR PENGEMBANGAN EKSYAR

Berkembangnya ekonomi
dan keuangan Indonesia yang adil,
bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan nilai-nilai syariah
Target Peningkatan Aset Pembiayaan Tk. Kedalaman
Capaian Tk. Literasi Int’l Standing
Usaha Syariah Keuangan Syariah Pasar Keuangan
Indikator Pert. Aset Usaha Share Keu. Syariah Share outstanding pasar
Indeks Literasi
Inisiasi
Syariah (%/Th) (% Total Keu.) uang syariah (% PDB) Internasional
Utama

Strategi Pemberdayaan Pendalaman Penguatan Riset,


Ekonomi Pasar Keuangan Asesmen &
Utama
Syariah Syariah Edukasi

Halal Supply Instrumen


Chain Riset dan
Infrastruktur Asesmen
Program
Kerja Kelembagaan
Regulasi
Utama Edukasi
Infrastruktur
Basis
Pendukung
Investor

Strategi Kebijakan Eksyar Daerah Kebijakan Eksyar Nasional Kebijakan Eksyar Internasional
Dasar
Sumber Daya Insani Data dan Informasi Koordinasi dan Kerjasama
14
14
PILAR 1 PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH

KONDISI SAAT INI


STRATEGI UTAMA KONDISI YANG DIHARAPKAN
1. Variasi usaha halal masih terbatas 1. Penetapan sektor usaha halal yang
dan terkonsentrasi pada sektor menjadi prioritas yaitu Integrated 1. Pertumbuhan asset usaha syariah
tertentu. Farming, food and fashion, wisata, dan meningkat rata-rata 15-20%
renewable energy. pertahun.
2. Awareness pengusaha dan dukungan
regulator belum optimal 2. Pengembangan model-model usaha 2. Dominasi ekonomi syariah terhadap
syariah untuk diimplementasikan secara perekonomian nasioan (> 50% PDB)
3. Belum optimalnya :
nasional. 3. Kebijakan bisnis halal yang
a. Sinergi dan kolaborasi antara komprehensif
3. Pengembangan model usaha champion
Usaha Mikro Kecil dengan Usaha 4. Integrasi dan sinergi antara usaha
dan linkage antaraPENDUKUNG
STRATEGI UMK dan UMB.
Menengah Besar mikro kecil (termasuk lembaga
4. Penguatan outlet pasar termasuk virtual
b. Pemberdayaan ekonomi di pendidikan Islam/pesantren) dan
market (DN dan LN).
pesantren/lembaga pendidikan usaha menengah
Islam 5. Penguatan kerangka regulasi dan
5. Koordinasi dan kolaborasi antara
standarisasi (tmk market code of
4. Kerangka ketentuan, fatwa dan stakeholder dengan dukungan
conduct, persaingan usaha, dll)
standarisasi yang belum memadai dan penuh fatwa/regulasi/dan
terintegrasi 6. Penguatan dukungan kelembagaan standarisasasi
(asosiasi WIIB, KEK, BMT, dll) dan
5. Data aset dan usaha syariah masih
koordinasi serta kolaborasi antar
terbatas
stakeholder, pelaku usaha, regulator, dll)
15
15
CONTOH MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH
OPTIMALSISASI DANA INFAQ SHODAQOH LAZISMU
Dengan memperbaiki Rantai Nilai Tambah (NT) distribusi kesejahteraan dapat diperbaiki.
(Nilai Tambah Nelayan)> (Nilai Tambah Industri)
Social-Preneur Industrial-Preneur
Nelayan Industri
Importir-USA
NT1 NT2 NT3 NT4 NT5

Tangkap dg
bubu

High Tech – High Tech – Proses


Low Tech / Low Tech / alat Low Tech / Low Tech / Capiltal Intensif Capiltal Intensif Pengapalan
alat tangkap sederhana Freezer Penyortiran Sterilisasi & Casing, Packing (ekspor)
bubu Ficking Cold Chain
Pasteurisasi & Stuffing

Nelayan Kel. BTM - BTM -


KORPORASI
Nelayan Miniplant Miniplant

Aliran uang (Rp)-


Redistribusi Modal
Infaq & Skill Aliran Pengetahuan (Rp)-
Shodaqoh Provider Redistribusi Pengetahuan
Aliran Pasar-Akses pasar
Koordinasi, Pemantauan 16
(negotiating power)
CONTOH MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH
OPTIMALSISASI DANA ZAKAT PRODUKTIF
Dengan memperbaiki Rantai Nilai Tambah (NT) distribusi kesejahteraan dapat diperbaiki.
(Nilai Tambah Petani)> (Nilai Tambah Pedagang)
Petani Pedagang
Petani Pedagang Konsumen
NT1 NT2 NT3 NT4 NT5 NT6

20 Hr 85 Hr 120 Hr

Low Tech Low Tech


Low Tech / Alat Low Tech Beras Konsumsi
Alat sederhana Alat Gabah/ padi
sederhana Lumbung
sederhana
Petani &
Petani & Kel. Usaha Kel. Usaha Pasar
buruh Pengepul Masyarakat
buruh Bersama Bersama Induk

Aliran uang (Rp)-


Redistribusi Modal
Pendamping Aliran Pengetahuan (Rp)-
-Dasamas Redistribusi Pengetahuan
(Dai Sahabat Aliran Pasar-Akses pasar
Zakat Skill Masyarakat)
Produktif Provider Koordinasi, Pemantauan
(negotiating power) 17
Muzaki
17
CONTOH MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH
PEMBERDAYAAN EKONOMI PESANTREN
Dengan memperbaiki Rantai Nilai Tambah (NT) distribusi kesejahteraan dapat diperbaiki.
(Nilai Pesantren Binaan)> (Nilai Tambah Pengumpul-Pasar)
Pesantren Binaan Pesantren Mentor
Petani Pedagang Konsumen
NT1 NT2 NA3 NA4 NA5
Pengumpulan Pemisahan Sampah Proses Hasil Hasil Hasil Hasil
Sampah Sampah Sampah yang siap Pengolahan Pengolahan Pengolahan Pengolahan Pengolahan
(Sortasi) diolah Sampah sampah Sampah Sampah Sampah

Low Tech Low Tech Low/high Tech


Alat sederhana Alat sederhana Alat sederhana Capital Intensif Capital Intensif Capital Intensif

Santri Santri Pesantren Pesantren Pesantren


Pasar Industri
Mentor

1 2 3

Aliran uang (Rp)-


Pendamping Redistribusi Modal

Pesantren Binaan memiliki Aliran Pengetahuan (Rp)-


Redistribusi Pengetahuan
pilihan untuk akses pasar : Skill
CSR
1. Pesantren Mentor Provider Koordinasi, Pemantauan
2. Pasar LEMBAGA/ (negotiating power)
PERUSAHAAN/INSTANSI
3. Industri 18
PILAR 2 PENDALAMAN PASAR KEUANGAN SYARIAH

KONDISI SAAT INI


STRATEGI UTAMA KONDISI YANG DIHARAPKAN
1. Pasar keuangan syariah belum dalam
dan berkembang: 1. Pengembangan, penguatan dan 1. Share keuangan syariah 10%-
• Variasi instrumen masih terbatas perluasan instrumen, mekanisme 20% dari keuangan
• Volume dan frekuensi transaksi transaksi, infrastruktur pasar konvensional.
belum signifikan. keuangan syariah. 2. Share pasar uang syariah 1%-
• Infrastruktur masih terbatas. 2. Peningkatan dan penguatan 2% dari GDP.
• Investor syariah belum dominan. investor confidence dan jumlah 3. Realisasi pembiayaan syariah
2. Potensi Islamic social fund belum potensial issuer di sektor ekonomi strategis.
dioptimalkan. 4. Kepercayaan dan keterlibatan
3. Penguatan
STRATEGIdanPENDUKUNG
perluasan
• Aset sosial syariah: tanah,
dukungan pasar keuangan syariah investor dan publik yang
bangunan wakaf, dll belum semakin meningkat.
optimal. global, serta kerjasama domestik
dan Internasional. 5. Mitigasi risiko likuiditas
• Penghimpunan dan pengelolaan dengan instrumen dan
dana sosial syariah (infaq, 4. Pengembangan, penguatan dan
mekanisme syariah.
shodaqoh, zakat, dll) belum perluasan pengaturan &
optimal 6. Optimalisasi pengumpulan
pengawasan pasar keuangan,
3. Sektor keuangan belum link dengan dan penyaluran dana ZISWAF
moneter syariah dan sektor sosial
sektor riil syariah

19
19
PEMENUHAN PEMBIAYAAN EKONOMI : PEMERINTAH DAN SWASTA

Pembiayaan Proyek Strategis


Nasional dan Prioritas*

Pemerintah Swasta BUMN/D

Pembiayaan dari
Pemerintah Pembiayaan Pembiayaan dari Pembiayaan dari
Lainnya (3%) Perbankan (74%) Non Bank (23%)
Surat Utang Surat Berharga Syariah
Negara (86%) Negara (SBSN) (14%) Perbankan Perbankan Obligasi Equity
Konvensional Syariah Korporasi (40%) (56%)
(95%) (5%)
• Pemenuhan kebutuhan pembiayaan nasional
dari keuangan syariah, masih terbatas dari: (i)
perbankan syariah, (ii) sukuk (korporasi dan Obligasi Obligasi
SBSN) dan saham syariah. Syariah (4%) Konvensional (96%)
• Namun demikian, pangsa pasar SBSN masih
+/- 14%, perbankan syariah +/- 5%, sukuk
korporasi +/- 4% dan saham syariah +/-56%. Saham Saham
Konvensional (44%) Syariah (56%)
* Menurut RPJMN 2015-2019, dibutuhkan dana sekitar Rp4796 triliun (Sumber: Bappenas- JICA, 2014)
PENGEMBANGAN KEUANGAN ISLAM (KOMERSIAL DAN SOSIAL)
Kelebihan Likuiditas Kesejahteraan Ekonomi
di Perekonomian dan Sosial
Manajemen
Keuangan Konvensional Manajemen Link dan berbasis
Sektor Ril
Keuangan Islam
Keuangan Keuangan
Komersial Syariah* Sosial Islam**

Pasar Uang Pasar Valas Pasar Operasi Moneter Wakaf Wakaf Dana Sosial lain: Infaq,
Syariah Syariah Sukuk Syariah Fisik/Aset Uang shodaqoh, hibah, dll

Pengembangan Penguatan
Pengembangan Penguatan Penguatan Basis Penguatan Penguatan Basis Dukungan
Instrumen Infrastruktur
Instrumen Infrastruktur Investor Regulasi Dana Sosial Muzzaki/donatur bagi regulasi
Keuangan Sosial

- Islamic market ethic - Investor domestik - Sukuk wakaf (BUMN)


- Instrumen moneter - Regulasi di pasar - Sistem informasi - Penguatan - Kerangka aturan
- Islamic benchmark rate - Bank - Sukuk wakaf
- Instrumen pasar uang sekunder dan monitoring zakat sosialisasi sektor zakat
- Settlement system -,Non Bank korporasi
- Instrumen pasar forex - Regulasi di pasar - Sistem informasi - Kerjasama - Kerangka aturan
- Kontrak Repo - Individual - Sukuk tabarru
- Instrumen pasar sukuk perdana dan monitoring kelembagaan sektor wakaf
- Treasury certification - Pemerintah (lembaga sosial Islam)
- Instrumen social fund wakaf (Baznas, BWI, dll)
- Kustodian - Quasy Pemerintah

- Repo syariah - Mini MRA syariah - e-learning syariah - Model Sukuk linked - Sistem informasi
- PBI repo syariah - Sosialisasi zakat di ISEF
- SIMA dan SIKA - iCOC - Sosialisasi dan edukasi wakaf zakat BI (integrasi -Zakat core principle
- PBI hedging syariah - Festival syariah
- TD valas syariah - BI-SSSS repo syariah - ISEF - Panduan penerbitan perbankan - Awqf core priciples
- PBI PLJPS (termasuk dana sosial)
- NCD syariah - PSAK waad - Festival Ekonomi dan Sukuk korporasi untuk dan lembacga zakat
- PBI sertifikasi treasuri di KPW DN)
- Hedging syariah - Index sektor riil keuangan syariah lembaga sosial Islami nasional)
*Kerjasama dengan OJK, Kementerian Keuangan, asosiasi, Industri, Lembaga Internasional dan instansi terkait. Kerjasama dengan BAZNAS, LAZ, BWI, Kemenag, Kemenkeu dan instansi terkait lainnya
PILAR 3 PENGUATAN RISET, ASESMEN & EDUKASI EKSYAR

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN


STRATEGI UTAMA
1. Pemahaman terhadap bentuk 1. Policy based research sudah
usaha syariah dan model 1. Penguatan riset pemberdayaan terbangun dan meluas.
usaha halal masih terbatas. ekonomi syariah dan pendalaman 2. Tersedianya berbagai model
2. Beragamnya kurikulum pasar keuangan syariah. usaha syariah yang telah
pengajaran ekonomi syariah. 2. Standarisasi dan pengembangan diimplementasikan dan siap
3. Sistem pendidikan formal dan kurikulum pengajaran. direplikasi.
non formal belum cukup 3. Pengembangan modul pengajaran, 3. Sistem pendidikan formal dan
mendukung kebutuhan buku referensi dan e-learning baik non formal yang mendukung
industri atau tataran untuk akademik maupun populer. implementasi dan
implementasi. 4. Pengembangan dan pengayaan pengembangan Eksyar.
4. Pengetahuan dan pemahaman program vokasi maupun profesi. 4. Peningkatan pemahaman
masyarakat terkait ekonomi 5. Peningkatan sosialisai dan edukasi masyarakat (literasi) terhadap
dan keuangan syariah masih masyarakat secara menyeluruh, ekononi dan keuangan
terbatas. kontinu dan terintegrasi. syariah.

22
22
PENGUATAN RISET, ASESMEN DAN EDUKASI EKSYAR

Peningkatan Literasi EKSYAR

RISET & EDUKASI &


ASESMEN SOSIALISASI

NON FORMAL FORMAL


Peningkatan Peningkatan
Riset & Asesmen Riset & Asesmen Kompetensi
Awareness
Pemberdayaan Pendalaman Pasar
Ekonomi Syariah Keuangan Syariah
AKADEMIK VOKASI PROFESI
KHUSUS UMUM SD, SMP, SMA, SMK, Politeknik, Sertifikasi
• Kerjasama riset: Universitas Praktik Kerja
− PAU
− Forum ahli • Sosialisasi: • Standarisasi & • Sertifikasi:
• Program
− Lembaga riset − Pemda • Gerakan pengembangan − Islamic
kewirausahaan
internasional − Forum daerah sosialisasi kurikulum. finance
• Program magang
− Asosiasi/ massal • Pengayaan program − Islamic social
pada:
kelompok • Buku vokasi finance
− LAZ
masyarakat referensi • Pengembangan − dealer syariah
− sekolah Islam &
− Kelompok populer bahan ajar, buku − auditor
pesantren
profesi referensi, e-learning produk halal
− industri halal
• TOT guru, pengajar − dll

23
RENCANA PETA KERJASAMA INSTITUSI PENGEMBANGAN EKSYAR DI INDONESIA
Termasuk dalam Dewan Pengarah KNKS

Area kerjasama: Area kerjasama: Area kerjasama:


Pilar 1 Pilar 3 Kemenko Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
Kemenag Perekonomian

Bappenas Area kerjasama:


Area kerjasama:
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
MUI
KNKS Area kerjasama:
Area kerjasama:
Kemenkop Pilar 1 Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
Pilar 2 Pilar 3
dan UMKM

Area kerjasama: Area kerjasama: Area kerjasama:


Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 2 Pilar 3
Pilar 1 Pilar 2 Kemenkeu

kerjasama dengan Area kerjasama:


Asosiasi Masyarakat Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
BPN
Kemenpar Kemendes
ICMI
Area kerjasama: Area kerjasama:
Kemendikbud Pertanian ESDM Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 PKES Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
24
PROGRAM EKSYAR YANG TELAH dan TENGAH DILAKUKAN (1/6)

Pilar Mitra Strategis Program Rincian Program Tujuan


Pilar 1 Kementerian Agama, Pengembangan 1. Menyusun standar 1. Peningkatan kompetensi
Pemberdayaan 65 pesantren di 31 Kemandirian Ekonomi laporan pesantren dan governance
Ekonomi Syariah wilayah kerja BI Pesantren
2. Pengembangan aplikasi 2. Mediator antar pesantren
virtual market dalam lingkup
wilayah/regional/nasional
3. Replikasi model bisnis 3. Perluasan pemberdayaan
dan kemitraan
Pilar 1 Asosiasi, pelaku Pemetaan Halal 1. Identifikasi aktivitas/model 1. Pemetaan usaha syariah
Pemberdayaan industri usaha Supply Chain dan usaha sektoral ekonomi secara sektoral untuk
Ekonomi Syariah syariah, Kementerian usaha syariah. syariah pengembangan Halal
terkait Supply Chain
2. Penyusunan pilot model 1. Replikasi model bisnis
bisnis dalam Halal Supply dalam implementasi Halal
Chain Supply Chain

25
PROGRAM YANG TELAH dan TENGAH DILAKUKAN (2/6)

Pilar Mitra Strategis Program Rincian Program Tujuan


Pilar 2 Otoritas Jasa Pengembangan 1. Pengembangan 1. Peningkatan mitigasi risiko
Pendalaman Keuangan instrumen instrumen hedging nilai tukar sesuai prinsip
Pasar Keuangan pendalaman pasar syariah syariah
Syariah keuangan syariah 2. Pengembangan 2. Peningkatan variasi
instrumen pasau uang instrumen berupa Repo
antar bank syariah syariah, SIMA (sertifikat
(PUAS) investasi mudharobah antar
bank) dan SIKA (sertifikat
perdagangan komoditas
antar bank).
3. Perumusan, penyusunan 3. Penguatan mitigasi risiko
dan pengaturan likuiditas jangka pendek
Pembiayaan Likuiditas perbankan syariah
Jangka Pendek Syariah

26
PROGRAM YANG TELAH dan TENGAH DILAKUKAN (3/6)

Pilar Mitra Strategis Program Rincian Program Tujuan


Pilar 2 BAZNAS dan BWI Pengembangan 1. Pengembangan, 1. Optimalisasi sektor
Pendalaman kerangka governance penyusunan dan keuangan sosial syariah,
Pasar Keuangan sektor keuangan sosialisasi zakat core khususnya zakat.
Syariah sosial syariah principles (ZCP)
2. Pengembangan, 2. Optimalisasi sektor
penyusunan dan keuangan sosial syariah,
sosialisasi waqaf core khususnya wakaf.
principles (WCP)
3. Persiapan pendirian 2. Berdirinya lembaga
lembaga standard setting standard setting
internasional yang dapat internasional guna
menaungi sektor meningkatkan optimalisasi
keuangan sosial syariah sektor keuangan sosial
syariah

27
PROGRAM YANG TELAH dan TENGAH DILAKUKAN (4/6)

Pilar Mitra Strategis Program Rincian Program Tujuan


Pilar 3 Perguruan tinggi, Pengembangan 1. Standarisasi kurikulum 1. Peningkatan kualitas lulusan
Penguatan Riset, KemenRistek-dikti kurikulum ekonomi ekonomi syariah melalui ekonomi dan keuangan
Asesmen dan dan keuangan syariah penentuan capaian syariah (edukasi formal)
Edukasi pembelajaran yang
seragam di 22 PT.
2. Penyusunan buku 2. Pengembangan bahan ajar
referensi/modul untuk melengkapi kurikulum
pembelajaran: EKSyar
• Modul Zakat
• Modul Wakaf
• Usaha mikro
Pilar 3 Sekolah Menengah Pengembangan 1. Pengembangan kurikulum 1. Perluasan awareness dan
Penguatan Riset, Atas (SMA) dan kurikulum ekonomi ekonomi dan keuangan peningkatan pemahaman
Asesmen dan Sekolah Menengah dan keuangan syariah syariah di tingkat sekolah sejak awal
Edukasi Pertama (SMP), menengah
Kemendikbud 2. Penyusunan buku 2. Pengembangan bahan ajar
referensi tingkat SMA untuk melengkapi kurikulum
EKSyar
28
PROGRAM YANG TELAH dan TENGAH DILAKUKAN (5/6)

Pilar Mitra Strategis Program Rincian Program Tujuan


Pilar 3 Dealer syariah, Pengembangan 1. Pengembangan Islamic 2. Capacity building dealer
Penguatan Riset, IIGMA (Indonesian program financial market code of syariah
Asesmen dan Islamic Global vokasi/profesi conduct
Edukasi Market Association), 2. Pengembangan sertifikasi 2. Capacity building dealer
Badan Nasional dealer syariah syariah
Sertifikasi Profesi
(BNSP)
Pilar 3 Otoritas Jasa Kajian integrasi sektor 1. Pemetaan model bisnis 1. Pengembangan dan
Penguatan Riset, Keuangan, Badan keuangan komersial integrasi keuangan replikasi model bisnis
Asesmen dan Wakaf Indonesia, dan sosial syariah komersial dan sosial integrasi keungan komersial
Edukasi Kementerian syariah di LKS dan sosial syariah
Koperasi, IFSB 2. Perumusan konsep 1. Perluasan implementasi
pengaturan dan integrasi keuangan
implementasi komersial dan sosial syariah
Otoritas Jasa Perumusan Indeks Formulasi dan perhitungan Penyediaan benchmark
Keuangan Return Sektor Riil Indeks return Sektor Riil instrumen keuangan syariah
berdasarkan sektor riil.

29
PROGRAM YANG TELAH dan TENGAH DILAKUKAN (6/6)

Pilar Mitra Strategis Program Rincian Program Tujuan


Pilar 3 Masyarakat umum Sosialisasi dan 1. International Sharia 1. Sosialisasi dan edukasi
Penguatan Riset, edukasi dalam Economic Forum program pengembangan
Asesmen dan International Sharia EKSyar
Edukasi Economic Festival 2. International Sharia 2. Sosialisasi dan
(ISEF) Economic Fair pemberdayaan UMKM
syraiah

Pilar Pendukung Kementerian Mendukung pendirian Mendukung penyusunan dan Mendukung berdirinya WIIB
Kerjasama Keuangan World Islamic perancangan aspek teknis guna mendukung Pilar 1 dan 2
Internasional dan Investment Bank dalam proposal
domestik (WIIB)
Kementerian Agama Mendukung pendirian Memberikan usulan bentuk, Mendukung berdirinya Bank
Bank Wakaf Ventura model bisnis, kelembagaan Wakaf Ventura guna mendukung
dan governance structure Pilar 1 dan 2
bank wakaf ventur.

30

Anda mungkin juga menyukai