Ilmu Penyakit Dalam II diagnosis penyakit ginjal (umumnya gangguan di
ginjal dilihat dari kadar kreatinin), asal azotemia:
TRaktus URinaRius [02-09-2019] prerenal, renal origin, postrenal. Sifat asal penyakit ginjal Reposisi kategori etiologis penyakit ginjal Herediter/Inheritance/Keturunan: Fancony ARF (gagal ginjal akut) syndrome (gangguan tubulus proximal, pada breed Merupakan pernyataan klinis untuk insufisiensi (Basenji, Norwegian Elkhound, Shetland Sheepdog, ginjal (penurunan), sangat cepat (abrupt) mulai Schnauzer), renal glucosuria (pada breed Norwegian dari jam sampai beberapa hari, sifatnya reversibel elkhound), renal cystinuria, cystic renal disease, (kecuali ada kerusakan parenkim), bagian (terberat) renal cell carcinoma (pada anjing herder, kucing) yang intact yaitu korteks ginjal. Kongenital/Dalam kandungan: kucing Insufisiensi berupa: penurunan laju filtrasi amyloidosis (protein, breed abyssinian). Anjing glomeruli, penurunan aliran darah ginjal (tubuler), renal tubular dysfunction, renal agenesis, idiopathic dan kegagalan fungsi eksretori (reabsorpsi dan polycystic renal disease, tubulointerstitialis fibrosis, sekresi). renal cortical hypoplasia, atrofi glomeruli, renal Predisposisi: penyakit prerenal ginjal: syok dysplasia, glomerulosklerosis, teloangiectasia, renal kardionik, trauma, asidosis, hipokalsemia, ctopic/malposition, renal tubular acidosis, hiponatremia, hipokalemia. Renal instrinsik: renal nephrogenic diabetes incipidus, Neoplasia ischemia. Umur : tua. Insidensi : pada anjing > (Nephroblastoma, Cystadenocarcinoma multifoci). kucing. Acuisata/Dapatan: ARF, CRF, nephritis Etiologi: Ischemia: prerenal semua faktor (Glomerulo/Tubuli nephritis), nephrosis predisposisi kecuali umur. Renal semua gangguan di ginjal misalnya kebocoran tanpa preexisting insufficiency (thromboemboli, vasculitis, diikuti adanya peradangan (G/T-nephrosis), hipertensi, pigment (Hb/mioglobiuria (?), multiple pyelonephritis, renal tubular acidosis kondisi myeloma)). Toksikan: antimikroba asam, hydronephrosis tingginya kadar cairan di aminoglikosida, sulfonamid, polimiksin, tetrasiklin, ginjal misalnya karena ada penyumbatan. siklosporin, sefalosporin. Antifungal: amfotericin B. Kategorisasi Khemofarmaka: cisplatin, methotrexate, doxorbcn, Berdasarkan etiologi azathioprine. Anthelmintik : thiacetarsamide. 1. Nephrosis (G/T nephrosis) Anestetikum: ethoxyflurane. Analgetik : Ischemia (gangguan kekurangan O2) acetaminofen, asetil salisilat, ibuprofen, prerenalis/sirkulatoris (sebelum masuk ginjal): fenilbutazon. Metal: pb, thalium, Zn, As, Hg. CHF, aritmia, anestesia p-inhalasia, dehidrasi, Lainnya : Malignancy (Ca↑↑), PTH sekunder, pendarahan internal/eksternal, hipoadreno- Toksisitas vit D3, CCl4, chloroform, Bahan Kontras kortismus. Renalis: thrombosis ginal, thrombosis Iod, ethylenglycol, Penicillamine (agen chelasi), sistemik, DIC. Infeksi (Leptospira sp, Leishmania sp), Toksikan prerenalis/sirkulatoris (obat-obatan): Glomerulopathy, Alergi obat, immune mediated. Aminoglikosid, Amphotericin B, Tetrasiklin, Patogenesis Cisplatinum, Thiacertasamid, hiperkalsemia, 1. Kepekaan ginjal terhadap keadaan ischemia Hemolisis intravaskuler. Renalis: MB, bahan disebabkan oleh daya terima 20% total Co, kontras Iod. tekanan darah berkisar 80-120 mmHg, keunikan 2. Nephritis (G/T nephritis) histologis korteks ginjal (vaskularisasi terbesar Primer pada anjing: E.coli, S. aureus, dan adanya glomerulus, tubulus proximal dan Streptococcus sp, Proteus mirabilis, Klebsiella loop of henle (pars ascenden) di korteks sampai pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Capillaria perbatasan medulla) plica, dioctophyma renale. Pada kucing: E.coli, S. 2. Kepekaan ginjal terhadap kehadiran toksikan aureus, Streptococcus sp., Klebsiella sp., disebabkan oleh tubuli sebagai tempai sekresi Enterobacter sp., Pseudomonas sp., Capillaria dan reabsorpsi air dan elektrolit, toksikan akan feligata, Pasteurella sp.. terproses dan berkumpul di dalam sel (Loci: Sekunder pada anjing: Brucella, Dirofilariasis, medulla sampai pyelum). Ehrlichia, Borelia, mikosis sistemik, Leishmania, Skenario 1: hipovolemia-hipotensi Leptospira. Pada kucing: Dirofilariasis, mikosis, Vasokonstriksi (I) vaskularisasi↓ Feline infectious peritonitis (FIP), FeLine vasokonstriksi (II) aliran darah tubuler↓ Leuvimua Virus(FelV), Leptospira, Ehrlichia. hipoksia ischemia. Sisi lain cadangan ATP pada Berdasarkan onset kejadian (tergantung lama dan saat (II) disiapkan untuk atasi ischemia. keparahan insufisiensi) Skenario 2: Toksikan Disebut renal failure, merangkum semua bentuk Injuri tubuli secara langsung pasca filtrasi azotemia (meningkatnya kreatinin dan BUN), menempel bebas pada sisi lumen/sisi membran merujuk pada ketidakmampuan basal/sisi organel intraselkerusakan bertahap (innefficiency/insufficiency) dalam menunjukkan (pada membran, sistim transport, pertukaran fungsi gingal secara optimal, dikenal azotemia oksigen) reversible vs persistent, merupakan dasar dari Skenario 3: penetapan rasio enzim terhadap kreatinin urin Injuri dan hipoksia permeabilitas sel ↑ (GGT atau N-acetyl-B-D-Glukosaminidase/NAG), Fungsi reabsorpsi sel ↓ Ca dan Na (& pasif klirens (suatu proeses elimina jumlah atau kadar H2O) influx intra sel bengkak mati arus obat) fraksi eletrolit, urinalisis BJ/osmolalitas balik ke Glomeruli ↑🡺 perfusi tubuli ↓ menurun. Fase-fase ARF 4. Radiografi 1. Fase inisiasi/induksi dan pengembangan Normal x-ray tidak ditemukan perubahan, (oligouria/anuria) renografi/urigrafi, fluoroskopi, USG, scanning. Mulai cedera sampai GFR tidak optimal, perfusi Prognosis baik dengan kehati-hatian, dapat tubuli menurun, mulai azotemia (intrinsik) bergeser ke kronis. sampai oligouria-anuria Terapi: 1) minimalisasi renal injury 2) rangsang Normal = 1-2 ml/kg BB/jam diuresis 3) cegah konsekuensi uremia Oligouria < 1 ml/kg BB/jam 1. Substitusi cairan : ringer-dextrose 5% atau 2. Fase pemeliharaan/diuresis (poliuria) ringer laktat + dextrose 5%: 40-60, 60-80, 80-100 Mulai ada lesio tubuli (destruksi sel), azotemia ml/kg BB secara IV, TJP. (intrinsik), terbentuk kristaluria (casts d febris), 2. Osmotik diuresis dengan mannitol 20%: 0,25- aliran filtrat kacau intestitium edema, 0,50 g/kg BB secara IV pelan-pelan. Dextrose vasokonstriksi (afferent) dan vasodilatadi 20%: 0,50-1,50 g/kg BB secara IV pelan-pelan. (efferent) permeabilitad glomerulus menurun Furosemid: 1-4 mg/kg BB secara IV BID (2 x filtration surface area menurun, reseptor sehari). ADH menurun daya pekat filtrat menurun 3. Atasi metabolik asidosis: Na-bicarbonatii: 1-5 poliuria (>2 ml). mEq/kg BB secara IV, SID. 3. Fase recovery/rehabilitasi (kompensasi “new 4. Antiemetikum: cimetidine 10 mg/kg BB, IV, BID. normal”) Ranitide 2 mg/kg BB pada anjing dan 2,5 mg/kg Membran basal sel masih ada dan utuh, sel epitel BB pada kucing, IV, TID (3 x sehari) tubuli masih cukup dengan kompensasi 5. Antibiotik (suspect Leptospirosis): penisillin hipertrofi, waktu reparasi bervariasi dan tidak 20.000-40.000 U/kg BB, IM, BID, 14 hari. pernah normal. Ampisillin 15-30 mg/kg BB, IV, BID, 14 hari. Gambaran klinis kunci utama: konsekuensi logis dari fase inisiasi adalah oligouria akibat GFR dan TRaktus URinaRius [09-09-2019] perfusi tubuli yang menurun, kekacauan tubular CRF (gagal ginjal kronis) flow berakibat sistemik: hiponatremia, hiperkalemia, Shrinkage kidney, end stage kidney, chronic asidosis dan hiperfofatemia. Apatis, depresi, letargi, renal disease, uremic syndrome, chronic muntah, diare, anoreksia, oligouria/anuria intertitial nephritis. (+anemia). Nyeri epigastrikus pada Merupakan kerusakan ginjal secara progresif anjing/mesogastrikus pada kucing. dengan kemampuan membentuk urin pekat ↓, Diagnosis gagal mengeksresikan sisa nitrogen, imbalance (kata kunci: 1) ischemia intrinsik, sangat cepat 2) elektrolit (sindrom kekacauan klinis), disharmoni insufisiensi akut acute renal tubular necrosis 3) produksi hormon (ingat fungsi ginjal!!) filtrat, debris dan casts menembus balik sel epitel CRF dibagi dalam 2 kategori yaitu kongenital dan yang rusak) acquisata) 1. Anamnesis CRF Kongenital Cek kehadiram hipoperfusi/hipotensi prerenal, Etiologi dasar terlahir (kongenital) dengan cacat adakah pendarahan besar pascaoperasi, dalam atau terlahir (predisposisi) dengan peluang akan masa pengobatan apa serta obat apa yang cacat. digunakan, predisposisi terhadap ras/breed. Renal dysplasia/aplasia, glomerulopathy, 2. Pemeriksaan fisik (PE) amyloidosis, fanconi syndrome, polycycstic kidney BB, frekuensi dan kualitas nadi, produksi disease. (kuantitas urin): pada anjing normal = 1-2 ml/kg CRF-uremia menyebabkan gastrirtis BB/jam = 12-24 ml/kg BB/hari oligouria = < 1 hemorrhagica et ulcerativa, Stomatitis ml/kg BB/jam anuria = 0.1 ml/kg BB/jam poliuria necrotikans et ulcerativa. = > 2 ml/kg BB/jam, frekuensi urinasi poligouria adanya kista di korteks ginjal. atau oligouria/anuria, nyeri ginjal (epigastrikus di Abnormalitas perkembangan (renal polycystic anjing, mesogastrikus di kucing), tekanan darah terjadi bilateral) (doppler) Gangguan sirkulasi (pembendungan, 3. Laboratorium klinis pendarahan DIC, erysipelas, EIA, Canine CBC PCV↑, TP↑, BUN, kreatinin¸P, K, heroesvirus. pemeriksaan sedimen urin (casts: tergantung CRF-end stage kidney mikrorenal (korteks faktor awal), penetapan rasio protein menyusut disertai bintik-bintik kepucatan (total/albumin) terhadap kreatinin urin, [iskemia-infark]), jaringan ikat fibrosa di interstitial tubulus menggantikan parenkim fungsional. Renal Parenkhim tidak rapi dan tubuli dysplasia/ anomali aplasia - Dysplasia–focal - Aplasia–Umum menyeluruh Diagnosis pada hewan muda, gambaran CRF, biopsy. Glomerulo- Protein losing renal disease pathy -Degenerasi membran basalis -Mati sebelum umur 1 tahun Diagnosis melalui anamnesis, gambaran klinis, CBC, Diagnosis gambran CRF dan kimia darah, urinalisis, biakan bakterilogis, X-ray proteinuria persisten, biopsy. dan USG. Amyloidosis Amyloid menumpuk di dalam Gambaran klinis PE tergantung azotemia dan medulla sebaran glomerulus aktif tersisa: BB menurun, -PLN inkonsisten letargi, anoreksia, muntah, dehidrasi, -Ras : sharpei, abyssinian poliuria/polidipsi, stomatitis ulserative [gambaran Diagnosis: anamnesis umur 1-5 ARF]. tahun, pada sharpei dengan Tes diagnosis demam intermitten dan nyeri CBC Anemia umum: produksi EPO arthritis, gambaran CRF (eritropoiesis) ↓, RBC lifespan ↓, abyssinian, biopsy. anemia nonregenerativa. Fanconi Kegagalan transport solute pada Jumlah dan DD WBC tidak spesifik. syndrome STP Kimia -Basenji BUN & kreatinin↑(awas hewan Diagnosis gambaran CRF dan darah kurus!!!) glucosuria, gula darah normal, P ↑↑, Ca↓(sesekali normal) aminoaciduria (asam amino di HCO3 ↓ urin) Urinalisis Isosthenuria 1.007-1.015 Polycycstic Pada anjing kista menyebar dari Kimiawi: glukosuria, proteinuria kidney kapsula ke medulla. Pada Biakan urin: renal pathogen, disease kucing kista berada di tubuli. gambaran pyelonefritis -Ras persia, cairn terrier Tekanan Sering diabaikan, umumnya tanpa Diagnosis USG, X-ray kurang darah tanda klinis, tekanan darah > 150/90 tegas perlu angiografi untuk Xray & USG disukai karena: arkhitektur, memastikan adanya gangguan USG perfusi, tubuli, tuntunan biopsi. di glomerulus atau di tubulus X-ray: size dan morfologinya CRF Acquisata/didapat lymphoma, hydronephrosis, renal Kausa cedera (insult) yang menurunkan jumlah neoplasia, kista, konkremen, anomali nefron. Perjalanan ARF: ischemia, nephrotoxican, bentuk agen infeksius. Intrinsik kronis: hipertensi, Akibat daru CRF dehidrasi, hipertensi, asidosis, pyelonefritis, hidronefrosis, neoplasia. hipokalemia, hiperfosfatemia, anemia nongenerativa. Patogenesis Terapi 1) kontrol uremia 2) pelihara keseimbangan 1. Sejumlah besar nefron rusak dan degeneratif asam/basa, elektrolit, air 3) attensi nutrisi 4) fungsi, nefron sisa mengalami hipertrofi: minimalisasi progresifitas stadium Aliran plasma ↑ LFG tunggal ↑ Terapi suportif hipertensi glomerular hiperfiltrasi klirens 1) diet rendah protein ↑ 2) turunkan kadar P: Al(OH)3 (phosphate binder) 2. Tekanan kapiler glomeruli ↑ kapiler rusak 100 mg/kg BB/hari, Ca-gluconate 100 g/kg BB/hari mekanis, glomeruli loloskan protein. Protein 3) atasi asidosis metabolis : na-bicarbonatii 8-12 masuk sel-sel epitel endositosis terurai di mg/kg BB, BID. dalam lisosom, sejumlah radikal bebas lepas. [Medikamen] Pelepasan mediator peradangan. Rangsan 4) atasi anemia (nongenerativa) dengan transfusi fibrosis tubuli. darah, steorid anabolikum Nandrolone 1-1,5 mg/kg BB, 1x/gg, eritropoietin/EPO 75-100 U/kg BB, SC, TID. 5) Kontrol hipertensi propanolol 0.25 -1 mg/kg BB, SID, ACE inhibitor 0,25-0.50 mg/kg BB. SID 6) (khusus kucing) naikkan kadar K: K glukonate: 2-6 mEq/cat IV TRaktus URinaRius [09-09-2019] Cystitis (LUTI bacterial, melibarkan ureteritis, Bovine Contagious Pyelonephritis urethritis) Merupakan penyakit infeksi akibat bakteri Merupkan penyakit infeksi saluran kemih bagian Corynebacterium renale di dalam VU, ureter, dan bawah terutama VU dan terbatas pada selaput ginjal. lendir VU (dan dapat meluas ke ureter dan uretra) Kausa C. Renale dengan 4 serotipe yang semuanya sebagai hasil dari kolonisasi mikroba di VU dan memberikan cross reaction dengan Mycobacterium bagian proksimal uretra. johnei infeksi campuran dengan C. cyctitidis dan C. Kausa Escherichia, Staphilococcus, proteus spp, pilosum. streptococcus, klebsiella, enterobacter, pseudomonas, Epidemiologi corynebacterium spp. - Ada di seluruh dunia, tingkat insidensi bervariasi. Kejadian ascendens prostatitis, pyometra, Di Indonesia daerah Bogor Utara ++, ascendens pyelonephritis predisposisinya betina dewasa, gravid, awal laktasi, Predisposisi betina perlakukan kateterisasi, jantan yang terkena urolithiasis. retensi urin, diabetes mellitus, infeksi bakterial - Kejadian ascendes 100%, hematogen dapat terjadi ascendens dan descendens, kucing sangat jarang. (berdasarkan eksperimen pada mencit. Adesi kuat Perjalanan akut dan kronis. pada selaput lendir vulva dan lebih resisten Patogenesis, mikroba aerobik berjalan ascendens terhadap fagositosis. melalui adesi pada epitel saluran kemih dan - Penularan dengan cara kontak langsung, melakukan perkembangbiakan (kolonisasi) pencucian vulva/vagina kateter tidak steril. merusak sebagian dari mekanisme pertahanan Patogenesis adesi kuat pada sel epitel vulva, kebal tubuh pada saluran kemih. fagositosis, ascendens, kerusakan jaringan ginjal Gambaran klinis dan obstruksi urin uremia mati. Akut kenyerian yang amat, dinding VU Gambaran klinis teriritasi pengosongan VU darurat (stranguria, 1. Hematuria, kolik, eksplorasi rektal pada VU dysuria, pollakisuria), hilang kemampuan kontrol tidak ada kelainan. miksi, miksi di sembarang tempat, hematuria, bau 2. Demam tinggi, nafsu makan hilang, produksi kencing tajam dan menyimpang (malodorous) susu turun, hematuria tetap ada, piuria, Kualitas VU katarrhalis mikrohematuria, bermukus dan mengandung konkremen purulenta leukosituria, hemorrhagis (bermukus dan ada nanah), nyeri. Palpasi rektal bahan/konkremen, ulserosa, dipteroid nekrotik VU menebal sampai ureter teraba (epitel VU, bakteriuri (+), pH alkalis). Palpasi kontraksi VU teraba. VU:meluas, lembek, segera terangsang miksi. 3. Laboratoris, urinalisis semi kuantitatif (strip test) Kronis lanjutan dari akut VU menebal dan hematuria/hemoglobinuria, proteinuria, pH > berbungkul (C. folikularis dapat dilihat dalam 8.5, BJ = 1008-1021, leukosituria, biakan urin C. rontgen). Sebaliknya bila dinding/selaput lendir VU renale, hipoalbuminemia, dapat menebal dan melipat-lipat (C. poyposa). Urin hupergamaglobulinemia, neutrofilia, azotemia bau ammonia menyengat atau aktivitas bakteri (BUN dan kreatinin tinggi). urease. Diagnosis berdasarkan anamnesis, gambaran klinis, Diagnosis anamnesis (tingkah laku, nyeri laboratorium urinalisis, pupukan urin. abdomen/kolik, miksi yang menyimpang), DD: akut obstruksi ureter/calix ginjal oleh gambaran klinis, X-ray, lab, urinalisis (pyuria, nanah/luruhan jaringan, obstruksi intestinal akut, hematuria, proteinuria) hematuria kausa lain tanpa piuria. Kronis DD urolithiasis, neoplasia VU, pada kucing retikulitis traumatika, sistitis polipoida non spesifik. idiopathic hemorragic cystitis. Prognosis azotemia dubius Prognosis baik Terapi penisillin 15000 IU/kg BB, IM selama 3 Terapi minggu, asidifikasi urin monosodium fosfat 100 Akut : penghangatan lokal, antibiotik berminggu- gr/hari, nefrektomi (eksperimen). minggu diikuti dengan pemeriksaan rutin + Pencegahan/profilaksis isolasi dan minimalisasi penggantian antibiotik: pencillin (ampicillin, kesempatan transmisi. amoxillin), tertasiklin, trimethoprim + prep. Sulfa, Vesica urinari nitrofurantoin, phenazopyridin, sulfadiazin. Fase penyimpanan urin: tonus otot VU minimum, Diuretikum (salah satu yang dipakai) furosemid 1-2 phidr. Otot VU rendah, tonus otot uretra maksimal mg/kg BB s3dd, asam ethacrynat 0.3 mg/kg BB, VU menggembung thiazid 3 mg/kg BB. Pengasaman urin: NH4Cl. Fase pengosongan VU : otot detrusor kontraksi, otot Kronis : pengulangan, kondisi residivis berpeluang uretra relaksasi VU menyusut/keurt miksi besar. Gagal menyimpan = inkontinentia urinae Gagal mengosongkan = retensio urinae anuria dan dysuria. Penyakit genilatia Jantan [09-09- mg/kg BB, terbagi atas 2 dosis. 3) kastrasi (protokol bedah). 2019] Prostitis Penyakit genilatia Betina [16-09-2019] Merupakan peradangan parenkim prostat akibat infeksi. Sering berkaitan dengan cystic prostatic Cystic Endometrial Hiperplasia hyperplasia. CEH complex merupakan kondisi yang umum Kejadiannya akut dan kronis. ditemukan pada anjing betina senior dan fertil. Kausa Mikoplasma sp, Escherichia coli, Proteus sp, CEH merupakan hasil akhir dari abnormalitas dan Pseudomonas sp, Staphylococcus sp, Streptococcus respon berlebihan endometrium terhadap paparan sp, Brucella canis, Blastomyces dermatiditis. kronis progesteron (KB). CEH predisposisi terhadap Predisposisi jantan dewasa, infeksi saluran urin, pyometra. kondisi septikemia, kongesti sekresi prostat Kausa (hiperplasia), obstruksi duktus eksretoris, kualitas respon patologi uterus yang sering terjadi saat cairan sekresi↓antibakteri ↓, sistem imun ↓. diestrus (estrogen pada fase diestrus meningkatkan progesteron, progesteron tinggi Patogenesis akut dan kronis berdasarkan: penebalan dinding endometrium dan keparahan, lama dan besar prostat, terminal absces pembelahan terjadi terus menerus). prostat (cavitasi). Predisposisi sangat berperan. Paparan progesteron kronis [8-10 minggu saat Gambaran klinis konstipasi/tenesmus, dysuria- diestrus]. pollakisuria, nyeri, urin = hematuria-pyuria (urin Terdapat siklus yang unik pada anjing: level mengandung leukosit), jalan kaku, kaki estrogen yang tinggi pada serum akan diikuti belakang gemetaran, punggung arched/lordosis, dengan peningkatan progesteron dalam waktu abdomen menegang, umum anoreksi, depresi, yang lama setelah siklus. demam. Progesteron memiliki beberapa efek yang Absces prostat: discharge urethra >> darah +pur, berperan dalam patogenesa pyometra. muntah frekuen dan demam tinggi. Patogenesa Diagnosis anamnesis, gambaran klinis (akut vs 1) progesteron memiliki efek supresi terhadap respon kronis vs abses), radiografi (pembesaran prostat, imun. detil prostat hilang, mineralisasi intraprostat 2) Level progesteron yang tinggi akan menyebabkan kronis), lab (CBC leukositosis netrofilia, CBC hiperaktivitas endometrium dan glandural cystic UTI conformed. hiperplasia sehingga menciptakan kondisi DD prostatitis akut simetris, besar, longgar, lingkungan yang cocok untuk perkembangan nyeri. Hipertrofi prostat asimetris, fluktuatif, bakteri (hiperplasia endometrium yaitu longgar, nyeri. Absces prostat asimetris, besar, peningkatan jumlah dan ukuran kelenjar, ketika lembek, nyeri. terjadi cystic peningkatan hambatan untuk Terapi: Antibiotik – BS (?), feminisasi, laksativum sekresi) feses keluar, kastrasi. 3) serviks menutup saat progesteron tinggi. Hal ini Orchido-epididymitis menyebabkan gangguan terhadap proses drainase Merupakan peradangan testis sampai epididimis eksudat uterus. yang dapat bersifat akut dan kronis. 4) tingginya progesteron diakhir dan awal estrus Kausa Brucella canis, Blastomyces, akan mengacaukan ekspresi reseptor hormon. Coccidioidomycosis, Traumatik, Virus Distemper Gejala Klinis muncul jika Ceh mencapai tahap (anjing), Immune mediated Thyroiditis (Beagle), pyoemetra, gelajanya sistensi abdomen, demam, diabetes mellitus deteriorasi epitel seminiferi, anoreksia, letargi, polyuria, polidypsia, muntah, neoplasia (sertoli sel T), idiophatis: spermatocele, diare, kehilangan BB. Bila PE dehidrasi, torsio testis, variocele. endotoksemia atau septisemia hingga syok Gambaran klinis panas, nyeri, bengkak, testis keras, hipertermi. tunika undulatif edema, menjilat sampai menggigit skrotum/testis dan area perineum, umum demam, anoreksia, letargi, gambaran lain testis besar-keras-panas-nyeri infeksi jamur. testis atrofi, fibrotik, irregular kronis. Diagnosis anamnesis, gambaran klinis, pupukan semen, sitologi dengan membedakan granuloma vs purulen, lab dengan CBC, serologis B. Canis, fungal test. Prognosis bagus dengan kastrasi, dubius dengan obat. Terapi: 1) b. Canis tetrasiklin 10 mg/kg BB, PO, TID, 28 hari. 2) kortikosteroid metilprednisolon 1-2