Disusun oleh:
Alfian Wahyu Romadhan
130210160033
a) Sistem basah, yaitu, teknik pemberian pakan semacam ini dilakukan dengan pemberian pakan
yang dihaluskan terlebih dahulu, kemudian ditambahkan air. Pakan ini bisa diberikan kepada babi
dengan menggunakan tempat pakan. Hal ini juga sangat tergantung kepada jumlah babi dan
tempat. Keuntungan dalam pemberian secara basah, adalah pakan basah ini lebih mudah dimakan
dan dicerna; Menambah napsu makan, sebab babi lebih suka makanan basah. Kelemahan dalam
pemberian secara basah, adalah sebagai berikut: Lebih banyak tenaga, karena harus menyiapkan
atau membasahi makanan terlebih dahulu; Sisa makanan dengan sangat mudah menjadi basi dan
bau; Kandang lebih cepat menjadi kotor
b) Sistem Kering, tujuan pemberian pakan semacam ini ialah untuk memberikan rangsangan agar
bisa diperoleh berat hidup yang maksimal. Maka sistem ini sangat baik buat babi-babi potong,
yang umur sekitar 3 ½ - 4 bulan dengan berat 45 – 55 kg. Pemberian pakan ini dapat disebar
dilantai atau tempat khusus seperti tempat pakan otomatis. Keuntungan dalam pemberian secara
kering, adalah sebagai berikut: Pengisian makanan cukup dilakukan sekali sehari; Makanan yang
tersisa tidak mudah menjadi basi; Tempat atau kandang tidak mudah kotor; Lebih menghemat
tenaga, karena peternak tidak setiap kali harus membersihkan tempat makan dan tidak selalu
mengisikan makanan. Kelemahan dalam pemberian secara kering, adalah sebagai berikut:
Makanan mudah terhambur; Makanan dapat dimakan oleh binatang lain.
4. Desain Kandang
a) Kandang dara yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya minimal harusmemenuhi
luas kandang untuk babi berumur 8-18 minggu 1m2 dan luas kendang untuk babi dara berumur
19-30 minggu sebesar 1,5 m2. Di dalam kandang harus ada lampu penerang selama 16-18 jam
dengan intensitas 100 lux mulai dari 19 minggu hingga babi dikawinkan atau IB. Kandang babi
dara hanya untuk babi dara tidak disatukan dengan babi yang sudah pernah melahirkan.
Kebersihan kandang harus selalu dijaga untuk mencegah babi terkena penyakit.
b) Kandang induk bunting ukurannya harus cukup bagi induk bunting untuk tidur dan berdiri.
Kebersihan kandang harus terjaga
c) Kandang induk melahirkan harus ada pemisah anatara induk babi dan anak babi. Pemisah ini
tidak menyusahkan anak babi untuk menyusu. Tujuan induk babi dan anak babi dipisah agar anak
babi tidak tertindih oleh induknya sehingga meningkatkan resiko kecacatan bahkan kematian pada
anak babi.
d) Kandang kawin tersedia pada peternakan yang melakukan perkawinan. Kandang ini harus
memiliki ukuran yang cukup luas sehingga babi betina dan jantan dapat masuk ke dalamnya.
Daftar Pustaka