PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi
keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relatif tinggi. Esensi tugas program
Keluarga Berencana (KB) dalam hal ini telah jelas yaitu menurunkan fertilitas agar dapat
mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi
rakyat dan bangsa Indonesia. Seperti yang disebutkan dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, definisi KB yakni
upaya meningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan
kesejahteraan keluarga guna mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Berdasarkan data dari SDKI 2002 – 2003, angka pemakaian kontrasepsi
(contraceptive prevalence rate/CPR) mengalami peningkatan dari 57,4% pada tahun 1997
menjadi 60,3% pada tahun 2003. Pada 2015 jumlah penduduk Indonesia hanya mencapai
255,5 juta jiwa. Namun, jika terjadi penurunan angka satu persen saja, jumlah penduduk
mencapai 264,4 juta jiwa atau lebih. Sedangkan jika pelayanan KB bisa ditingkatkan dengan
kenaikan CPR 1%, penduduk negeri ini sekitar 237,8 juta jiwa (Kusumaningrum, 2009).
Menurut SDKI 2002-2003 Pada tahun 2003, kontrasepsi yang banyak digunakan
adalah metode suntikan (49,1 persen), pil (23,3 persen), IUD/spiral (10,9 persen), implant
(7,6 persen), MOW (6,5 persen), kondom (1,6 persen), dan MOP (0,7 persen)
(Kusumaningrum, 2009).
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan konsepsi
yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma. Pelayanan kontrasepsi
(PK) merupakan salah satu komponen dalam pelayanan kependudukan/KB.
Kontrasepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. (BKKBN,1999)
Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi dengan menggunakan
alat atau obat-obatan. Keluarga berencana adalah suatu usaha menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. (Mochtar, 1998)
2
1. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat jika digunakan
2. Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah
kehamilan.
3. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan budaya di
masyarakat.
4. Terjangkau harganya oleh masyarakat
5. Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, klien akan segera kembali
kesuburannya, kecuali untuk kontrasepsi mantap (Kusumaningrum, 2009).
2.4 Sasaran
1. Pasangan usia subur
Semua Pasangan Usia Subur yang ingin menunda, menjarangkan kehamilan dan
mengatur jumlah anak.
2. Ibu yang mempunyai banyak anak
Dianjurkan memakai kontrasepsi untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka
kematian bayi yang disebabkan karena faktor multiparitas (banyak melahirkan anak)
3. Ibu yang mempunyai resiko tinggi terhadap kehamilan
Ibu yang mempunyai penyakit yang bisa membahayakan keselamatan jiwanya jika dia
hamil, maka ibu tersebut dianjurkan memakai kontrasepsi.
1 Metode Alamiah
a. Coitus Interruptus (Sanggama Terputus)
3
Aksi ini dapat mencegah terjadinya pembuahan yang berujung pada
kehamilan. Coitus Interruptus dapat diartikan sebagai senggama terputus atau dalam
artian penis dikeluarkan dari vagina sesaat seblum ejakulasi terjadi. Dengan cara ini
diharapkan cairan sperma tidak akan masuk kedalam rahim serta mengecilkan
kemungkinan bertemunya sperma dengan sel telur yang dapat mengakibatkan
terjadinya pembuahan.
Teknik ini membutuhkan pastisipasi yang besar dari pasangan Anda . Selain itu
juga menuntut jiwa yang besar dari Anda dan pasangan alias siap mental jika ternyata
metode tersebut gagal. Faktor kegagalan dari metode ini memang cukup tinggi karena
bisa saja sperma telah keluar sebelum orgasme. Dengan kata lain sperma sudah terlepas
dan berenang cepat menuju sel telur sesaat sebelum penis ditarik keluar.
EFEKTIF : Bagi wanita yang suami atau pasangannya mampu mengontrol
waktu ejakulasi.
4
2. Metode Perlindungan (Barrier)
a. Kondom
Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar.
Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan menggunakan kondom secara tepat, yaitu
gunakan pada saat penis sedang ereksi dan dilepaskan sesudah ejakulasi. Alat
kontrasepsi ini paling mudah didapat serta tidak merepotkan.
Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati atau
karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan.
EFEKTIF: Bagi siapa saja. Alergi terhadap karet kondom adalah hal yang
sangat jarang terjadi. Sebaiknya jika ada keluhan iritasi dan rasa tidak nyaman usai
berhubungan, Anda wajib konsultasi dengan dokter dan mencari alternatif kontrasepsi
lainnya.
b. Spermatisida
Ini bahan sejenis bahan kimia aktif yang berfungsi "membunuh" sperma.
Dapat berwujud cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina
5 menit sebelum senggama. Ketika memasukkan spermatisida kedalam vagina harus
menggunakan alat yang telah disediakan dalam kemasan. sangat tidak diperbolehkan
menggunakan tangan!. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut belum yang cukup,
jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas dalam
waktu kurang dari 6 jam usai senggama.
EFEKTIF: Dapat digunakan siapa saja dan untuk meningkatkan efektifitasnya,
gunakan bersamaan dengan kondom serta vaginal diafragma.
5
c. Vagina Diafragma
Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila
dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektifitasnya alat kontrasepsi
ini bisa menurun bila terlalu cepat dilepas kurang dari 8 jam setelah senggama.
"Permasalahanya, banyak wanita harus belajar dulu cara memasukkan kedalam
vagina. Dan kebanyakan wanita Indonesia tidak terbiasa atau sungkan memasukkan jari
ke dalam lubang vagina" jelas Dr. Prima
EFEKTIF: Dapat digunakan siapa saja dan untuk meningkatkan efektifitasnya,
gunakan bersamaan dengan kondom serta spermatisida.
d. Pil KB
Keuntungan pil ini adalah tetap membuat menstruasi teratur, mengurangi
kram atau sakit saat menstruasi. Kesuburan Anda juga dapat kembali pulih dengan cara
cukuo menghentikan pemakaian pil ini. Pil KB termasuk metode yang efektif saat ini.
Cara kerja pil KB adalah dengan mencegah pelepasan sel telut. Pil ini mempunyai
tingkat keberhasilan yang tinggi (99%) bila digunakan dengan tepat dan secara teratur.
Ada dua jenis pil KB yang sekarang beredar di pasaran, yaitu kombinasi antara
estrogen dan progesteron atau hanya mengandung progestoren saja. "Pil KB generasi
kedua tidak mempunyai efek seperti pil generasi pertama atau kita kenal dengan
lingkaran biru. Pil KB saat ini tidak membuat tubuh gemuk, jerawatan serta pusing.
EFEKTIF: Bagi wanita yang memang memiliki tingkat disiplin tinggi. Tidak
dianjurkan bagi yang sering lupa karena 2 kali alpa meminum pil KB justru dapat
membuat subur para wanita.
6
e. Suntik KB
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk
suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa
minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya terjadi
pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi.
EFEKTIF: Bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik
seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta riwayat
stroke. Tidak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat menyebabkan
peyumbatan pembuluh darah.
KONTRASEPSI SUNTIK
A. Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah suatu cara mencegah terjadinya kehamilan dengan
menyuntikkan secara berkala hormone estrogen dan progesterone ke dalam tubuh
wanita . KB suntik di Indonesiasemakin banyak dipakai karena kerjanya efektif ,
pemakaian praktis , harganya relatif murah dan aman ( Moctar. R, 1998: 277)
B. Jenis atau macam kontrasepsi suntik
a. Kontrasepsi suntik progestin
1.Depoprovera yang mengandung Depo Medroxy progesterone Asetat (DMPA)
150 mg / 3 cc → untuk 3 bulan.
2. Noristerat yang mengandung 50 mg Noritendron enantot ( Net- En ) 200mg /
1 cc → untuk 1 bulan.
b. Kontrasepsi suntik kombinasi
1.Cyclofem yang mengandung 50 mg Noretendron Enantat ( Net – En ) dan 50
mg Estrandial , valerat → 1 bulan sekali
2.25 mg , DMPA dan 5 mg Estradial Valerat ( Manuaba ,1998 : 444 )
7
C. Kontraindikasi KB suntik
ü Hamil atau diperkirakan hamil ( resiko cacat pada janin 7/100.000 KH )
ü Perdarahan pervagina yang tidak diketahui sebabnya .
ü Tumor atau keganasan
ü Terdapat penyakit berat seperti jantung, paru – paru , kelainan pada hati ,
tekanan darahb tinggi , obesitas , diabetes dll.
ü Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payu dara .
E. Pemberian Suntikan KB
1. Pasca persalinan , jika menyusui :
· Bisa mulai 6 mg setelah melahirkan .
· Jika lebih dari 6 minggu dan kurang dari 6 bulan , menyusui penuhdan masih
belum haid ( amenare ) , Klien boleh mendapat suntikan kapan saja .
· Jika menyusui tidak penuh , sebaiknya mulai 6 minggu setelah melahirkan
menunggu lebih lama beresiko hamil.
2. Setelah melahirkan , Jika tidak menyusui
· Bisa mulai segera setelah melahirkan , tidak perlu perlindungan tambahan .
· 6 minggu setelah melahirkan , Klien bisa mulai jika dipastikan tidak hamil .
Jika dia mas ih belum mendapatkan haid ( amenore ) dia harus menghindari senggama
atau memakai kondom selama 7 hari sejak mendapat suntikan pertama .
8
3. Setelah keguguran
· Jika terjadi sampai 7 hari lalu, bisa mulai sekarang tanpa perlu perlindungan
tambahan .
· Jika lebih dari 7 hari , klien boleh memulai selama dipastiakan dia tidak hamil,
klien harus menghindari senggama / memakai kondom selama 7 hari sejak
suntikan pertama .
2) CARA PEMBERIAN
Depo provera disuntikan secara IM pada otot bokong
9
( musculus gluteus ) agak kedalam , sebelum diberikan botol obat dikocok agak
lama dulu sampai seluruh obat kelihatan betul – betul larut dan tercampur baik,
suntikan diberikan sekali setiap 3 bulan.
3) EFEKTIFITAS
Kedua Kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi , dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan – tahun ,asal penyuntikannya dilakukan secara teratur
sesuai jadwal yang telah ditentukan .
4) EFEK SAMPING
· Aminorhoe
· Spooting ( Bercak darah )
· Pusing
· Jerawat
· Mual
· Kadang Libido
· Menoragia
· Sakit kepala
· Leukaorhoe
· BB bertambah
5) PENANGANAN
§ Perubahan pola haid ( Menoraghia )
Berikan informasi sehingga tidak perlu pengobatan khusus.
Bila perlu pengobatan , pertama - tama beriakan obat – obatan anti perdarahan,
seperti tablet daflon , Aclona , ACL, Metergin dll.
Selanjutnya dapat diberikan tablet Ignoral 0,05 – 0,1 mg sehari selama 7 – 10
hari atau pil kontrasepsi kombinasi sampai 6 minggu sesudah suntikan terdahulu atau
tablet primalut IV 5 mg 3 x I sekali selama 3 hari.
Perdarahan yang banyak dan tidak sembuh oleh pengobatan harus dilakukan
kuretase.
§ Amenorea
Bila tidak hamil , pengobatan apapun tidak perlu , jelaskan , bahwa darah haid
tidak terkumpul dalam rahim , nasehati untuk kembali ke klinik.
10
Bila telah terjadi kehamilan , rujuk klien . Hentikan penyuntikan jelaskan bahwa
hormon progestin tidak akan menimbulkan kelainan pada janin .
Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera.
Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan karena tidak
akan berhasil . Tunggu 3- 6 bulan kemudian , bila tidak terjadiperdarahan juga , Rujuk
ke klinik
§ Perdarahan bercak ( Spoting)
Informasikan bahwa perdarahan ringan sering di jumpai ,tetapi hal ini bukanlah
masalah serius , dan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Bila klien tidak dapat
menerima pedarahan tersebut dan ingin melanjutkan suntikan ,maka dapat disarankan
2 pilihan pengobatan.
Siklus pil kontrasepsi kombinasi ( 30 – 35 m-getinilestradiol), ibuprofen
(sampai 800 mg , 3x/ hari untuk 5 hari) , obat sejenis lain. Jelaskan selesai pemberian
pil kombinasi dapat terjadi perdarahan .Bila terjadi perdarahan banyak selama
pemberian suntikan ditangani dengan pemberian 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi /
hari selama 3 – 7 hari dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi hormonal ,atau diberi
50 mg etinilestradial atau 1, 25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14 – 21 hari.
§ BB Bertambah
o Informasikan bahwa kenaikan / penurunan BB sebanyak 1 – 2 kg dapat saja
terjadi . Perhatikan diet klienbila perubahan berat badan terlalu mencolok , bila BB
bertambah berlebihan , hentikan suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi lain.
§ Mual / Pusing/ Muntah
o Pastikan tidak ada kehamilan , bila hamil segera rujuk , Bila tidak hamil
informasikan bahwa hal ini adalah hal yang biasa dan akan hilang dalam waktu dekat
6) KEUNTUNGAN KB PROGESTI
Ø Sangat efektif.
Ø Pencegahan kehamilan jangka panjang.
Ø Tidak terpengaruh pada hubungan suami – istri.
Ø Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.
Ø Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
Ø Sedikit efek samping.
Ø Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
11
Ø Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.
Ø Membantu mencegah kanker endimetrium dan kehamilan ektopik
Ø Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
Ø Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul .
Ø Menurunkan krisis anemia bulan sabit ( Sickle cell )
7) KETERBATASAN KB PROGESTIN
Ø Sering ditemukan gangguan haid seperti :
- Siklus haid yang memendek dan memanjang
- Perdarahan yang banyak atau sedikit.
- Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (
- Tidak haid sama sekali.
Ø Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan ( harus
kebali untuk suntikan ).
Ø Tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu sebelum suntikan berikut.
Ø Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
Ø Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual ,
hepatitis B virus , atau infeksi virus HIV.
Ø Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Ø Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan /
kelainan pada organ genitalia , melainkan karena belum habisnya pelepasan obat
suntikan dari deponya ( tempat suntikan )
Ø Terjadi perubahan pada lipit serum pada pengunaan jangka panjang .
Ø Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang
( densitas ).
Ø Pada penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan kekeringan pada
vagina menurunkan libido, gangguan emosi ( jarang ), sakit kepala, nervositas,jerawat.
12
Ø Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
Ø Setelah abortus atau keguguran.
Ø Telah banyak anak , tetapi belum menghendaki tubektomi.
Ø Perokok
Ø Tekanan darah < 180 / 110 mmHg , dengan masalah gangguan pembekuan
darah atau anemia bulan sabit.
Ø Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
Ø Menggunakan obat untuk epilepsi ( fenitoin dan barbiturat atau obat
tuberkolosis rifampisin ).
Ø Tidak dapat memakai alat kontrasepsi yang mengandung estrogen.
Ø Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
Ø Animea defisiensi besi.
Ø Mendekatiusia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan
pil kontrasepsi.
13
Ø Bila ibu sedang menggunakan alat kontrasepsi jenis lain dan ingin
menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan
yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
Ø Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormoral dan ingin menggantinya
dengan jenis kontrasepsi hormonal , suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan
diberikan dapat segera diberikan ,asal saja ibu tersebut tidak hamil ,dan pemberiannya
tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid ,
Ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
Ø Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal , Suntikan
pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke – 7 siklus haid ,asal saja
yakin ibu tersebut tidak hamil .
Ø Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur . Suntikan pertama
dapat diberikan setiap saat , asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
f. Susuk KB
Implant/susuk KB adalah kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di
bawah kulit pada bagian tangan yang dilakukan olej dokter Anda. Tabung kecil berisi
hormon tersebut akan terlepas sedikit-sedikit, sehingga mencegah
kehamilan. Keuntungan memakai kontrasepsi ini, Anda tidak harus minum pil atau
suntik KB berkala. Proses pemasangan susuk KB ini cukup 1 kali untuk masa pakai 2-5
tahun. Dan bilamana Anda berenca hamil, cukup melepas implant ini kembali, efek
samping yang ditimbulkan, antara lain menstruasi tidak teratur.
EFEKTIF: Intinya kontrasepsi dengan hormon sebaiknya bagi wanita dengan
gangguan metabolik harus ekstra hati-hati dalam memilih jenis kontrasepsi ini.
14
g. IUD (Spiral)
Intrauterine Device atau biasa juga disebut spiral karena bentuknya memang
seperti spiral. Teknik kontrasepsi ini adalah dengan cara memasukkan alat yang terbuat
dari tembaga kedalam rahim, seperti yang dikatakan Dr. Prima "sekarang ini, IUD
generasi baru bisa dikombinasikan dengan hormon progesteron, agar efektifitasnya
meningkat. Spiral ini juga bekerja menghalangi pertemuan sperma dan sel telur serta
berdaya pakai hingga 5 tahun lamanya. Tingkat efektivitasnya bisa mencapai 98%,
layaknya seperti pil, IUD juga mudah mengembalikan kesuburan Anda.
EFEKTIF: Sebaiknya wanita yang mudah mengalami keputihan tidak
menggunakan metode ini. Benang di ujung IUD harus senantiasa bersih. Karena jika
kotor akan mudah menyebabkan infeksi, "saran Dr. Prima.
16
setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya.
Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.
Kontra indikasi pemasangan AKDR:
· Belum pernah melahirkan
· Adanya perkiraan hamil
· Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal
dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
Keluhan-keluhan pemakai AKDR
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan AKDR adalah terjadinya sedikit
perdarahan, bisa juga disertai dengan mules yang biasanya hanya berlangsung tiga hari.
Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-menerus dalam jumlah banyak, pemakaian
AKDR harus dihentikan. Pengaruh lainnya terjadi pada perangai haid. Misalnya, pada
permulaan haid darah yang keluar jumlahnya lebih sedikit daripada biasa, kemudian
secara mendadak jumlahnya menjadi banyak selama 1–2 hari. Selanjutnya kembali
sedikit selama beberapa hari. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim
(uterine cramp), serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi
kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap AKDR yang merupakan benda asing dalam
rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan segera teratasi. Selain hal di
atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian AKDR.
Ekspulsi
Selain keluhan-keluhan di atas, ekspulsi juga sering dialami pemakai AKDR,
yaitu AKDR keluar dari rahim. Hal ini biasanya terjadi pada waktu haid, disebabkan
ukuran AKDR yang terlalu kecil. Ekspulsi ini juga dipengaruhi oleh jenis bahan yang
dipakai. Makin elastis sifatnya makin besar kemungkinan terjadinya ekspulsi.
Sedangkan jika permukaan AKDR yang bersentuhan dengan rahim (cavum uteri)
cukup besar, kemungkinan terjadinya ekspulsi kecil.
Lama Pemakaian AKDR
Sampai berapa lama AKDR dapat dipakai? Hal ini sering menjadi pertanyaan.
Sebenarnya, AKDR ini dapat terus dipakai selama pemakai merasa cocok dan tidak ada
keluhan. Untuk AKDR yang mengandung tembaga, hanya mampu berfungsi selama 2–
5 tahun, tergantung daya dan luas permukaan tembaganya. Setelah itu harus diganti
dengan yang baru.
17
h. Sterilisasi
Cara kontrasepsi ini bersifat permanent. Konsepnya saluran telur pada wanita,
disumbat dengan cara diikat, dipotong atau dibakar. Sterilisasi pada wanita ini juga bisa
dilakukan dengan pengangkatan rahim. Sedangkan pada kaum pria, sterilisasi dilakukan
dengan cara memotong saluran sperma. Tetapi ada persyaratan khusus bagi wanita
yang ingin melakukan kontrasepsi jenis ini. "Amanya jumlah umur dikali jumlah anak
harus minimal seratus. Misalnya, Anda telah berusia 35 tahun dan telah memiliki tiga
anak. Lalu kalikan 35 x 3 = 105. Hasil ini dapat diartikan sebagai kondisi aman. Untuk
itu jika Anda ingin jalani kontrasepsi, sebaiknya usia anak bungsu Anda telah melewati
masa balita. hal ini sekedar berjaga-jaga jika suatu saat Anda masih berniat untuk hamil
kembali.
EFEKTIF: Pilihan kontrasepsi ini paling cocok bagi wanita yang memang
bertekad bulat tak ingin punya anak lagi.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma. Pelayanan kontrasepsi
(PK) merupakan salah satu komponen dalam pelayanan kependudukan/KB. Esensi tugas
program Keluarga Berencana (KB) yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi beban
pembangunan demi terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa
Indonesia
3.2 Saran
Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien karena
masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap klien. Untuk itu
disarankan klien lebih cerdas memilih alat kontrasepsi yang sesuai dan cocok.
19
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, Sarlito Wirawan, 1979. Herman Memilih Sterilisasi, Perkumpulan untuk Sterilisasi
Sukarela Indonesia, Jakarta.
20