Anda di halaman 1dari 39

FARMAKOLOGI TOKSIKOLGI 2

FARMAKOLOGI TOKSIKOLGI 2

FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI
1.Prof. Dr. Afifah B. Sutjiatmo, Apt.
2.Puspa Sari Dewi, M.Si., Apt.
3.Faizal Hermanto, M.S.i, Apt.
4.Suci Nar Vikasari, M.Si., Apt.
5.Ita Nur Anisa, M.Si., Apt
6.Anna Choirunnisa, M.Si., Apt
FARMAKOLOGI TOKSIKOLGI 2
Metode kuliah:
- Kuliah
- Tugas
Jumlah pertemuan : 14 x
SKS : 3 (2 Farmakologi, 1 Toksikologi)
Syarat kelulusan : 80% kehadiran
Evaluasi : 2 x Ujian (UTS dan UAS)
Penilaian:
40% UTS
40% UAS
10% Tugas
10% kehadiran
FARMAKOLOGI TOKSIKOLGI 2
Pustaka:
1. Dipama. J.R. 1994 , Basic Pharmacology in Medicine, 4th.
Ed. Medicinal Surv, inc. Philladelphia
2. Laurence. L.B. 2005 , Goodman and Gillmans The
Pharmacological Basis of Theurapeutics ., 11th , Ed
McGraw Hill New York
3. Katzung.B.B, 2004, Basic and Clinical Pharmacology, 9th
ed., McGraw Hill Inc. London

Sumber informasi lain:


jurnal atau majalah kedokteran dan farmasi yang dapat
diakses secara langsung melalui internet yang berkaitan
dengan farmakologi toksikologi
FARMAKOLOGI TOKSIKOLGI 2

1. Antibakteri
2. Anti TB
3. Antilepra
4. Antijamur
5. Antiparasit
6. Antivirus
7. Antikanker
INFEKSI
Inti sari kuliah infeksi bakteri dan anti bakteri

Yang akan dipelajari:


• Bakteri apa saja yang dapat menginfeksi tubuh?
• Bagaimana bakteri menginfeksi tubuh?
• Apa saja pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri?
• Bagaimana cara meningkatkan pertahanan tubuh terhadap
infeksi bakteri?
• Bagaimana mekanisme kerja obat antibakteri?
• Resistensi antibakteri?
Picture taken from :Lullman et al., 2005, Color Atlas of Pharmacology, 3rd ed., Thieme, Notzingen, p.269
Gambaran penyakit infeksi pada awal abad
21 (negara maju )
1. Cacar(variola / smallpox) telah dieradikasi
diseluruh dunia, walaupun terdapat ancaman
penyebaran secara sengaja
2. Poliomielitis, mencapai erdikasi global, sdh tdk
ditemukan di Amerika dan Eropa slm lebih dr 3 th
3. Kolera, tifus , difteri( sekarang tdk mnjadi penyakit
endemik)
4. Campak, rubella, batuk rejan, tetanus, TB,
Haemophilus Influeanzae tipe b
5. Infeksi yg insidensinya tetap tidak berubah, yaitu
ISPA, cacar air (kecuali negara2 vaksinasi varisella
scr universal pd anak2 spt di AS)
Gambaran penyakit infeksi …… (LANJUTAN)

6. Infeksi yg meningkat : infeksi menular seksual,


ledakan kasus infeksi oleh Staphylokokus aureus
resisten methicillin (methicillin-resistent
Staphylococcus aureus, MRSA) di rumah sakit,
infeksi pd pengguna obat intravena
7. Infeksi yg meningkat pd th 1980 sp 2000, infeksi
salmonella, Clostridium difficile
8. infeksi di negara tropis : malaria, demam enterik,
amoebiasis, helminthiasis, traveller’s diarhea
9. infeksi baru : infeksi human immunodeficiency
virus (HIV), resistensi multi obat pd
pneumokokkus, salmonella,
Faktor 2 yg dapat menyebabkan perubahan
lebih lanjut
1) Perubahan iklim dan pemanasan global yg
scr spesifik dpt memperluas cakupan
geografis infeksi y.i malaria
2) Peningkatan populasi yg disertai
degradasi lingkungan dpt menyebabkan
kurangnya persediaan pangan yg aman
3) Meningkatnya perpindahan penduduk
kekota dinegara berkembang dan maju,
shg menyebabkan peningkatan penyakit
paru TB
4) Bioterorisme dan pelepasan agen biologis
yg disengaja
Infeksi yang mungkin sengaja dilepaskan
sbg ancaman terorisme

1. Antraks
2. Botulisme resiko kontaminasi makanan
atau air
3. Cacar (1950-1989)
4. Demam berdarah akibat Virus
Penularan Infeksi
1. Melalui udara
2. Secara oral (melalui
mulut  Intestinal)
3. Kontak langsung
4. Cara lain

Picture taken from :Lullman et al., 2005, Color Atlas of Pharmacology, 3rd ed., Thieme, Notzingen, p.269
Penularan Infeksi melalui udara
dilepaskan pasien melalui
batuk, bersin, atau berbicara dlm
bentuk droplet pernafasan yng
kemudian dihirup oleh pejamu
lain. Mikro org dpt melekat pd
pakaian atau debu, shg debu yg
terinfeksi dapat tetap
menghantarkan infeksi.

Contoh penyakit:
eksantema : campak, cacar air,rubella
Infeksi mulut dan tenggorokan: difteri, tonsilitis, stomatitis herpes
Infeksi saluran pernafasan : batuk rejan, influenza, infeksi
pernafasan lainnya, TB paru
Generalisata : infeksi meningokokkus dan stafilokokkus
Picture taken from :http://krames.sjmctx.com/HealthSheets/3,S,88961
Penularan Infeksi secara oral (melalui mulut
 intestinal)
Intestinal : infeksi yg terdapat pd ekskret usus pasien atau
karir, tertelan oleh pejamu sehat.
Penularan dapat terjadi segera dan langsung seperti
melalui jari2 yang terinfeksi, peralatan makan, pakaian,
WC dsb. atau scr tidak langsung melalui makanan dan
minuman
Contoh penyakit : tifoid dan paratifoid, salmonelosis,
disentri, kolera, gastroenteritis, poliomielitis, infeksi
enterovirus lainnya, hepatitis A dan E
Yang penularannya secara langsung melalui makanan yg
terkontaminasi : salmonelosis dan infeksi helminthes (
Cacing )
Penularan Infeksi secara Kontak Langsung
• Infeksi ditularkan melalui
kontak kulit. Sebagian besar
terdapat pd infeksi kutan
termasuk scabies
• Jalur Kelamin : GO,
limfogranuloma vevererum,
herpes genetalis, HIV, Hepatitis
B
• Melalui darah atau produk
darah yang terinfeksi :
hepatitis B, HIV, Hepatitis C

Picture taken from :http://www.yourblackworld.net/2012/11/black-news/caution-deadly-antibiotic-resistant-bacteria-spreading-throughout-the-nation/


Penularan Infeksi lain
• Penyakit yg dg cara
penyebaran lain :
• Leptospira : melalui ekskresi
urin tikus shg dpt
mengkontaminasi air yang
tergenang, selanjutnya
menembus kulit yg intak saat
manusia berendam dlm air.
• Spora tetanus dari feses hewan
herbivora dpt mengkontaminasi
tanah berumput dan bbrp thn
selanjutnya, dpt masuk kedalm
luka  penyakit pd manusia
• TB  melalui susu yg tertelan
dan atau kontak langsung.

Picture taken from : http://www.health.state.mn.us/handhygiene/why/5ways.html


Pengendalian
semua negara mempunyai sistem pelaporan
infeksi tertentu untuk tujuan kesehatan
masyarakat.
‘’ Pemberitahuan “
• Daftar penyakit , mekanisme pelaporan ,
dasar hukum pemberitahuannpd setiap
negara.
• Laporan masyarakat
• Tindakan kontrol unt pencegahan
• Pengumpulan data infeksi yg tlh dibuktikan
di laboratorium oleh ahli mikrobiologi
Pengontrolan Penyakit menular
• Wabah serta kasus infeksi yg serius
diselidiki oleh spesialis kesehatan
masyarakat dan petugas lingkungan,
bekerjasama dg ahli mikrobiologi dan
konsultan penyakit infeksi.
• Sumber infeksi, cara penyebaran , kontak,
dan lingkungan pekerjaan diperiksa serta
diberi tindakan yg tepat termasuk isolasi
dan pengobatan pasien, imunisasi ,kontrol
karier dan kontak.
Pertahanan terhadap infeksi
Tubuh manusia secara kontinyu
terpajanpada berbagai macam
mikroba yang berpotensi patogenik
dilingkungan maupun dlm dirinya
sendiri

Pencegahan terhadap masuknya


infeksi
• Mekanisme pertahanan imun
bawaan
• Mekanisme pertahanan imun
dapatan

Picture taken from :Lullman et al., 2005, Color Atlas of Pharmacology, 3rd ed., Thieme, Notzingen, p.269
Mekanisme Pertahanan Imun Bawaan

• Immunitas humoral  Sistem


komplemen
• Immunitas sellular  Neutrofil, Sel
mononuklear/makrofag
• Interferon
• Inflamasi
Mekanisme Pertahanan Imun Dapatan

• Immunitas humoral: Antibodi

• Immunitas sellular : limfosit T. Sel T. Sel T


CD4 ( sel T helper)

Salah satu cara memperoleh imun dapatan


 Imunisasi
Immunisasi
• Imunisasi Rutin pada anak 2
• Semua negara memiliki program vaksinasi untuk
anak2, program ini berbeda tergntung insidensi
penyakit infeksiyang dapat dicegah dan adanya
prioritas. Tujuan nya mmberikan vaksinasi pd
anak2
(contoh polio, BCG pd bayi, MMR pd tahap
selanjutnya

• Vaksinasi untuk bepergian atau bekerja


KEMOTERAPI
• Antibiotik merupakan kelompok
obat tersering kedua yg
digunakan. Satu dari 3 pasien
dirumah sakit mendapatkan
antibiotik, mencakup dari total
25% total biaya obat. Satu dari
20 kasus mengalami efek
samping yang kadang2 berat.
• Penggunaan obat secara
rasional sangat penting dan
membutuhkanpengetahuan
Chemo therapy
penyebab infeksi, spektrum
Senyawa kimia pengobatan aktivitas antimikroba,
farmakokinetik, kontra indikasi
dan interaksi obat.

Picture taken from :Lullman et al., 2005, Color Atlas of Pharmacology, 3rd ed., Thieme, Notzingen, p.269
Obat2 antibakteri dan antimikroba
• Definisi : adalah substansi yang menghambat
pertumbuhan atau membunuh bakteri atau
mikro organisme lain (bakteri, jamur, virus,
protozoa,ricketsia)

• Antibiotik :
• Zat kimia yang dihasilkan oleh satu macam
mikroorganisme yg menghambat pertumbuhan
atau membunuh mikroorganisme lain
Obat2 antibakteri dan antimikroba… (LANJUTAN)
Obat2 antibakteri tdk bekerja sendirian dalam
menghancurkan bakteri.
Pertahanan tubuh alami, prosedur pembedahan
untuk membuang jaringan yang terinfeksi dan
penggantian pembalut luka , juga diperlukan
seiring dg penggunaan antibakteri, untuk
kesembuhan suatu infeksi
Antibakteri :
• alami (penicillin)1928
• sintetik (sulfonamid)
Kerja
• Bakterio statik
 menghambat
pertumbuhan bakteri
(penicillin, sefalosforin)
• Bakterisida
 membunuh bakteri
(tetracyclin, sulfonamida)

Tergantung dari dosis dan kadar dlm serum


 obat2 tertentu dpt bersifat bakteriostatik atau
bakterisid
Picture taken from :Lullman et al., 2005, Color Atlas of Pharmacology, 3rd ed., Thieme, Notzingen, p.269
Spektum kerja antibiotika
Spektrum luas:
• sefalosforin dan tetrasiklin efektif terhadap bakteri gram+
(pos) dan Gram –(neg)
Spektrum sempit
• melawan satu jenis organisme
• penisilin, eritromisin  pada bakteri Gram + (pos)

Picture taken from : http://pharmacologydeh-28classof2011.wikispaces.com/Anti-Infective+Agents


Mekanisme kerja Antibiotik
1. Penghambatan sintesis
dinding sel bakteri.
a) pemecahan enzim
dinding sel
b) penghambatan enzim
dlm sintesa dinding
sel
c) sel mjd lisis

efek: bakterisidal

Contoh obat : penisilin, sefalosforin.basitrasin,


vankomisin
Picture taken from :Lullman et al., 2005, Color Atlas of Pharmacology, 3rd ed., Thieme, Notzingen, p.271
Mekanisme kerja Antibiotik….(LANJUTAN)
2. Pengubahan permeabilitas kapiler
- Meningkatkan permeabilitas membran bakteri
- Hilangnya substansi selular menyebabkan sel
mjd lisis.

*efek bakteriostatik
contoh obat :
- amfoterisin,
- nistatin,
- polimiksin,
- kolistin

Picture taken from : http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0163782711000518


Mekanisme kerja Antibiotik….(LANJUTAN)
3. Penghambatan sintesis
protein
• Mengganggu sintesis protein
bakteri tanpa mempengaruhi
sel normal
• Menghambat tahap sintesa
protein bakteri
* efek bakterisid atau
bakteriostatik
contoh obat : aminoglikosida ,
tetrasiklin, eritromisin,
linkomisin
Picture taken from :Lullman et al., 2005, Color Atlas of Pharmacology, 3rd ed., Thieme, Notzingen, p.279
Mekanisme kerja Antibiotik….(LANJUTAN)
4. Mengganggu metabolisme seluler
mengganggu tahap2 metabolisme dlm sel
bakteri /mikroba
* efek
bakteriostatik

contoh obat :
sulfon amid,
isoniazid,
asam nalidiksat ,
rifampin

Picture taken from : http://www.wiley.com/college/pratt/0471393878/student/activities/bacterial_drug_resistance/


Mekanisme kerja Antibiotik….(LANJUTAN)
Kesimpulan

Picture taken from : http://pharmacologydeh-28classof2011.wikispaces.com/Anti-Infective+Agents


Kombinasi antibiotik
Pada situasi tertentu diperlukan terapi
kombinasi:
1. untuk mengurangi kemungkinan
resistensi obat
2. untuk menghasilkan sinergi
(mis: benzilpenisilin dan gentamisin unt
mengobati Streptococcus viridans dan
endokarditis enterokokus)
Kombinasi antibiotik…(LANJUTAN)
3. Kemungkinan terjadinya infeksi campuran (mis.
Sefuroksim dan metronidazol unt infeksi saluran
pencernaan)
4. mengobati infeksi secara empiris bila organisme
tdk diketahui
5. mengatasi kemungkinan resistensi antibiotik
awal
Contoh kombinasi antibiotik:
1. AB betalaktam dan asam klavulanat
2. imipenem dan silastatin
3. probenesid dan penisilin
Kemo profilaksis
• Profilaksis primer : mencegah infeksi atau
penyakit awal
• Profilaksis sekunder: mencegah penyakit

Contoh :
• penisilin untuk mencegah penyakit rekuren demam
reuma
• Amoksisilin untuk mencegah endokarditis pada
prosedur operasi gigi dan lesi katup jantung
• Rifampisin dan INH unt mencegah relaps TB
primer subkronis
Resistensi antibiotik

Picture taken from : http://www.niaid.nih.gov/topics/antimicrobialResistance/Understanding/Pages/geneTransfer.aspx


Resistensi antibiotik… (LANJUTAN)
Terjadinya resistensi mikroba :
• Modifikasi protein pengikat ( beta laktam )
• Penurunan permeabilitas (aminoglikosida)
• Produsi enzim mikroba
• Efluks
• dll
Penggolongan Anti biotika
Bakteri yang umum menginfeksi
Mouth Skin/Soft Tissue Bone and Joint
Peptococcus S. aureus S. aureus
Peptostreptococcus S. pyogenes S. epidermidis
Actinomyces S. epidermidis Streptococci
Pasteurella N. gonorrhoeae
Gram-negative rods

Abdomen Urinary Tract Upper Respiratory


E. coli, Proteus E. coli, Proteus S. pneumoniae
Klebsiella Klebsiella H. influenzae
Enterococcus Enterococcus M. catarrhalis
Bacteroides sp. Staph saprophyticus S. pyogenes

Lower Respiratory Lower Respiratory Meningitis


Community Hospital S. pneumoniae
S. pneumoniae K. pneumoniae N. meningitidis
H. influenzae P. aeruginosa H. influenza
K. pneumoniae Enterobacter sp. Group B Strep
Legionella pneumophila Serratia sp. E. coli
Mycoplasma, Chlamydia S. aureus Listeria

Anda mungkin juga menyukai