Proses High Pressure Die Casting (HPDC), dewasa ini telah banyak di
gunakan oleh produsen otomotif dalam proses pembuatan produk nya. Prinsip kerja
HPDC adalah dengan menuangkan setangkup cairan Al ke lubang sleeve kemudian
dengan tekanan hidrolis ditekan ke dalam rongga cetakan (die ). Dengan adanya
tekanan yang tinggi diberikan dalam proses injeksi nya, maka diharapkan problem
keropos dan uncomplete reject dapat diatasi. Disamping itu, teknologi ini dirasakan
sangat produktif untuk pembuatan part atau komponen yang terbuat dari Alumunium
untuk produksi massal. Perkembangan dunia otomotif, baik di Indonesia dan banyak
negara-negara lain sangat berkembang dengan cepat. Oleh sebab itu, kebutuhan akan
produk ataupun komponen/part sangat tinggi dirasakan. Dan tentu saja hal itu
membawa keuntungan bagi die caster yang ada dalam industri manufaktur. Namun,
penggunaan mesin HPDC sekarang ini juga telah banyak dimanfaatkan untuk
pembuatan produk seperti peralatan rumah, elektrikal equipment, agroindustri, dan
produk teknik lainnya. Tentu saja pertimbangan quantity menjadi faktor yang besar
dalam menentukan teknolgi suatu proses. HPDC adalah salah satu teknologi proses
casting yang sangat mempertimbangkan jumlah produksi yang massal. Jenis mesin
casting pressure ini telah banyak berkembang di negara asia khususnya jepang, dan
china. HPDC yang banyak beredar di industri biasanya D/C 135 ton; 250 ton; 350
ton; 500 ton; 650 ton; 800 ton; 900 ton; 1500 ton; dan 2500 ton. Kapasitas mesin
atau tonase lebih mempertimbangkan ke arah berat casting( casting weight ).
Teknik ini dilakukan dengan menginjeksi logam cair dengan tekanan
kedalam cetakan logam. Prinsip HPDC adalah mendorong logam cair pada shot tube
ke dalam cetakan dengan tekanan, tekanan ini dapat mencapai 100 MPa. Tabel 2.6
menunjukkan tekanan yang digunakan untuk beberapa jenis part (Brown, 1999).
Tabel 2.6 Pedoman angka untuk pengecoran bertekanan
Tekanan saat pengecoran (bar)
Al dan Mg Zn Brass
Komponen standar hingga 400 100-200 300-400
Komponen teknik 400-600 200-300 400-500
Komponen dengan kontrol tekanan ketat 800-1000 250-400 800-1000
Komponen dengan kromium plating 220-250
Cetakan atau perkakas die casting dibuat dari paduan tool steel terdiri dari
dua bagian, fixed die half atau cover half, dan ejector die half, untuk mengeluarkan
benda cor. Cetakan modern mempunyai penggerak luncur, inti atau potongan-
potongan untuk membuat lubang,
ulir dan bentuk lain yang diinginkan dalam pengecoran. Lubang saluran turun pada
fixed die half merupakan tempat lewatnya logam cair sebelum memasuki cetakan
dan mengisi rongga cetakan. Ejector half biasanya terdiri dari saluran dan pintu
masuk (inlet) yang mengalirkan logam cair ke rongga cetakan. Pin pengunci
berfungsi untuk mengamankan kedua bagian, membantu dalam mengeluarkan benda
cor, dan membuka cairan pendingin dan pelumas.
• Menghemat pressur Hidrolik yang di butuhkan untuk proses Die Close, sehingga
akan meringankan beban pompa Hidrolik.
• Dengan memakai sitem ini, tidak terlalu dibutuhkan Cyl Hydrolik yang terlalu
besar
sehingga akan mengurangi bobot dari mesin.
• Mudah dalam perawatan
• DieMold
Adalah cetakan atau tempat cavity / rongga cetak dari bentuk produk yang
di buat. Dalam setiap proses dari part yang berbeda akan dibutuhkan cetakan (dies)
yang berbeda, sehingga memungkinkan dalam satu mesin casting bisa memproduksi
macam-macam part
yang berbeda / multi part.
Pada HPDC terdapat empat jenis die:
• Single cavity untuk produksi satu komponen.
• Multiple cavity untuk produksi sejumlah komponen yang identik.
• Unit die untuk produksi komponen dengan bentuk yang berbeda pada satu waktu.
Dies / cetakan mempunyai komponen yang sangat penting dalam mesin die
casting HPDC, diantaranya yaitu:
• Core
ada dua macam core pada dies
• Core Hydrolik, Core tersebut bergeser dengan menggunakan tekanan Hydrolik pada
cylinder
Hydrolik yang berdiri independen untuk tiap – tiap corenya.
• Angel Core, Core tersebut bergeser hanya pada saat dies close dan open efek
mekanis yang di timbulkan oleh tautan antara core dan angel pin yang terdapat pada
fix die yang diposisikan pada kemiringan sudut tertentu. Angel pin biasanya di pakai
untuk memperingan beban pompa hydrolik atau di pandang beban yang di
butuhkan untuk menggerakan core
yang tidal terlalu besar / berat.
• Pin Insert
Pin Insert digunakan untuk membuat cetakan lubang pada part yang berbentuk
sejajar
dengan plunyer
• Pin Ejektor
Pin Ejektor digunakan untuk mendorong part / mengeluarkan part dari cetakan
setelah
dies membuka.
• Central cooling
Berguna untuk masuknya air pendingin dan tempat pencabangan pendingin dies.
• Mould Base
Adalah tempat dipasangnya cavity dies
• Over Flow
dibuat untuk mencegah terjadinya keropos pada part dan tempat
pembuangan kotoran alumunium
• Runner Gate
Adalah jalan masuknya alumunium saat proses injection menuju profil part.
• Sprue Bush
Adalah jalan masuknya alumunium saat proses injection menuju runner gate.
• Injection Unit
untuk menghasilkan part yang sempurna didalam cetakan / rongga cetak di
butuhkan pressur yang relatif besar . Pressur tersebut dihasilkan oleh pompa plunger
( Plunger Tip dan Plunger Sleeve) yang di gerakan oleh tenaga Hidrolik pada
Plunger Rod Cylinder yang
terhubung dengan Hidrolik Pump, Piston Intensify dan Accumulator Tank.
• Holding Funace
Tempat alumunium cair setelah suply dari melting furnace dengan kapasitas
yang terbatas pada tiap – tiap mesin. Suhu di holding furnace ini di atur antara 640o
~ 660o C, untuk menjaga kestabilan suhu holding furnace tersebut kondisinya harus
tertutup rapat. Dan
bahan pemanasnya memanfaatkan heater listrik.
• Ladle
Adalah alat untuk menngambil alumunium cair pada Holding Furnace dan
menuangkannya pada lubang Plunyer untuk diinjeksi.
• Spray
Adalah alat unuk menyemprotkan / menspray Die Lubricant ke permuaan cetakan.
• Die Lube Auto Mixing
Adalah Alat / tempat penapung Die Lube sebelum dispraykan ke dies. Auto Mixing
ini secara otomatis bisa member kode pada operator apabila die lube habis dengan alarm.
yang terangkai pada lengan ayunnya akan masuk dan menyemprotkan lubricant (
pelumas ) pada permukaan Plunger Tip dan sekitarnya dan siap untuk proses
Injection selanjutnya.
Ø Ratakan
permuakaan
dies
kemungkinan
penyebab:
• Bercak Hitam
Adalah permukaan produk Casting menunjukan adanya warna hitam. Cara
identifikasinya:
Ø Inspeksi dengan mata telanjang (tanpa
penyebab:
• Kulit Jeruk
Adalah Visual permukaan part yang berlubang kecil-kecil Jeruk. Cara
identifikasinya: Ø Inspeksi dengan mata telanjang (tanpa alat bantu)
Kemungkinan
penyebab: v Settingan
penyebab: v Cooling
penyebab: v
Temperatur terlalu
tinggi
v Die cacat
v Mechanical Crack
• Under Cut/ Baret
Adalah goresan /baret pada permukaan produk casting akibat dari langkah buka dies
dan
saat ejector maju. Cara identifikasinya:
Ø Inspeksi dengan mata telanjang (tanpa
alat bantu) Ø Pengukuran kekerasan
permukaaan.
Kemungkinan
penyebab: v
Temperatur terlalu
tinggi
Kemungkinan penyebab:
penyebab: v Ejector
terlalu panjang
v Ejector terlalu pendek
v Temperatur tidak konstan.
penyebab: v Cara
v Bentuk gate
kurang baik v
Temperatur tidak
konstan.
• Inclusion/ Hardspot/Porosity on gate
Kemungkinan penyebab:
Source : http://nasukhamesin.blogspot.co.id/2014/06/proses-pengecoran-logam.htm