Sap Pneumonia Fix
Sap Pneumonia Fix
I. Tujuan umum
Setelah proses penyuluhan diharapkan keluarga pasien mengerti tentang pencegahan
pneumonia pada tirah baring
III.Materi
1. Pengertian pneumonia
2. Penyebab pneumonia
3. Tanda dan gejala pneumonia
4. Patogenesis pneumonia
5. diagnosis pneumonia
6. Pencegahan pneumonia
7. Penatalaksanaan pneumonia
IV. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
V. Media
1. Poster
2. Leaflet
VI. Pengorganisasian
Pembimbing Klinik : Anisah Amini, S.Kep., Ns
Pembimbing Pendidikan : Harmayetty S.Kp., M.Kes.
Penyaji : Fina Ainur R
Moderator : Achmad Fahri Ali
Observer : Farida Norma dan Risma Wahyuningtyas
Fasilitator : Itsnaini Lina dan Wahyu Agustin Eka L
Job Description
1. Moderator : Mengarahkan jalannya acara
2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan
3. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi
jalannya penyuluhan
4. Fasilitator : Membantu dan memfasilitasi sekelompok orang memahami tujuan
bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai
tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi
A. PENGERTIAN
Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang jaringan paru-paru (alveoli) yang
disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur (Rasyid, 2013). Pneumonia nosokomial
terjadi 5- 10 kasus/1000 penderita yang masuk ke rumah sakit dan akan menjadi lebih
tinggi 6-20x pada penderita dengan ventilasi mekanik. Angka kematian pada pneumonia
nosokomial 20-50%.
Insiden pneumonia dilaporkan meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Pada
pasien usia ≥65 tahun yang dirawat di rumah sakit, pneumonia merupakan diagnosis
terbanyak ketiga. Angka ini menjadi semakin penting mengingat bahwa diperkirakan
sebanyak 20% dari penduduk dunia akan berusia lebih dari 65 tahun di tahun 2050
(Sari, 2016).
5. Menggunakan alat pelindung diri seperti masker. Alat yang digunakan pasien
harus diganti misalnya selang makan, jarum infus, dll.
6. Keluarga melakukan fisioterapi nafas kepada pasien. Hal yang dapat dilakukan
ialah sebagai berikut:
a. Clapping (Menepuk-nepuk dada) : Untuk membantu mendorong dalam
mengeluarkan secret didalam paru – paru yang diharapkan dapat keluar secara
gaya berat (Gravitasi). Teknik ini dilakukan dengan menepuk – nepukkan
tangan dalam posisi tertelungkup
Caranya ialah :
1)Menepuk – nepuk pada dinding thorak pasien (± 30 menit satu kali
fisioterapi nafas)
2)Penepukan dapat membuat secret terlepas, sehingga udara dapat masuk ke
paru – paru dan secret bias keluar ke arah bronchus dan trachea, lalu klien
disuruh batuk
3)Pada waktu penepukan perhatikanlah keadaan umum pasien dan reaksi
pasien
b. Vibrating (menggetarkan) : tujuannya untuk merangsang terjadinya batuk dan
membantu melancarkan pengeluaran secret
Caranya ialah :
1) Klien disuruh bernafas diafragma
2) Letakkan kedua tangan diatas dinding thorak paad waktu klien
mengeluarkan nafas, kita lakukan tindakan menggetarkan tangan (vibrating)
3) Setelah dilakukan vibrasi sebanyak 3 – 4 kali, lalu klien disuruh batuk
c. Batuk efektif : untuk mengeluarkan benda asing dari dalam saluran pernafasan
secara efisien termasuk mengeluarkan secret dari traktus respiratorius.
Caranya ialah :
1) Pasien diinstruksikan untuk menarik nafas dalam selama 3 detik
2) Kemudian pasien diinstruksikan untuk batuk
7. Ventilasi ruangan baik
8. Batasi pengunjung untuk meminimalisir penyaluran bakteri
9. Nebulizer
Alat nebulizer terdiri dari kompresor udara, masker atau corong mulut, tabung
kompresor, dan cangkir nebulizer atau wadah obat. Obat yang biasa digunakan
adalah obat asma (bronkodilator), obat antiradang, dan obat pengencer dahak.
10. Suction
Suction adalah pengisapan lendir pada hidung dan atau mulut. Tujuan dari suction
adalah mempertahankan kepatenan jalan nafas dan membebaskan jalan nafas dari
secret/ lendir yang menumpuk. Atur posisi klien, jika klien sadar : posisi semi
fowler kepala miring ke satu sisi (oral suction) dan posisi fowler dengan leher
ekstensi (nasal suction). Sedangkan jika klien tidak sadar : baringkan klien dengan
posisi lateral menghadap pelaksana tindakan (oral/nasal suction).
DAFTAR PUSTAKA
20 20.
LEMBAR OBSERVASI