Anda di halaman 1dari 3

[L.

1] UJI KARAKTERISTIK SEL FOTOVOLTAIK (HUBUNGAN ARUS DAN TEGANGAN)

Jasmine Fadhila (K1C017011)


Asisten: Ajeng Cantika Saraswati
Tanggal Percobaan: 11/11/2019

Abstrak
Praktikum uji karakteristik sel fotovoltaik bertujuan untuk mendeskripssikan bahwa karakteristik sel fotovoltaik ditentukan oleh
intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan sel, dan agar mahasiswa dapa menggambarkan grafik arus keluaran(I) terhadap
tegangan(V) untuk berbagai intensitas cahaya. Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini yaitu sel fotovoltaik, dua
buah MMD, resistor, lampu, serta kabel penghubung dan breadboard. Parameter yang diukur dalam praktikum ini yaitu nilai arus
dan tegangan, baik saat sel fotovoltaik dikenai sumber cahaya lampu, maupun saat dikenai sumber cahaya matahari. Hasil yang
diperoleh dari praktikum ini yaitu nilai arus dan tegangan pada rangkaian dengan sumber energi sinar matahari menunjukkan hasil
yang lebih baik jika dibandingkan dengan sumber sinar lampu.
Katakunci: fotovoltaik, arus, tegangan.

1. PENDAHULUAN
2.2 DIAGRAM ALIR
Sel fotovoltaik merupakan piranti yang mampu
mengubah secara langsung energi cahaya menjadi
energi listrik. Proses perubahan energi tersebut
terjadi akibat adanya efek fotovoltaik. Bahan Mulai
penyusun sel fotovoltaik adalah semikonduktor tipe
p-n. Sel fotovoltaik akan menghasilkan foton saat
disinari, yang nantinya foton tersebut akan masuk ke Alat dan Bahan
-Sel fotovoltaik
lapisan tipe-n dan menuju tipe-p yang lebih tebal -MMD
pada kedalaman-kedalaman yang berbeda-beda dari -Breadboard
permukaan sel [1]. -kabel penghubung
-resistor
Sel fotovoltaik akan menghasilkan arus dan -cahaya lampu
-cahaya matahari
tegangan listrik saat dikenai cahaya. Besarnya
tegangan dan arus listrik yang dihasilkan sangat
bergantung pada intensitas cahaya yang mengenai -Membuat rangkaian sesuai dengan Gambar
L1-1 pada Modul Praktikum Fisika Eksperimen
permukaan sel fotovoltaik tersebut. Sumber cahaya 2019
yang digunakan biasanya adalah sumber cahaya -Mengarahkan cahaya lampu pada sel
matahari, karena tersedia secara di alam dan fotovoltaik
-Memvariasikan hambatan
jumlahnya tak terbatas. Akan tetapi, pada praktikum R1,R2,R3,R4,R5,R6,R7,R8,R9,dan R10
ini juga akan menggunakan sumber energi berupa
cahaya lampu untuk membandingkan pengaruh
kedua sumber tersebut bagi tegangan dan arus yang
dihasilkan sel fotovoltaik. R1;R2;R3;R4;R5;R6;R7,
R8;R9; R10
2. METODE PENGAMBILAN DATA

2.1 ALAT DAN BAHAN Mengukur nilai V

Alat dan bahan yang digunakan dalam


praktikum ini adalah breadboard, multimeter digital, V1;V2;V3;V4;V5;V6;
kabel penghubung, sel fotovoltaik, resistor, serta V7;V8;V9;V10
cahaya lampu dan cahaya matahari.
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Fisika
Inti dan Material Fakultas MIPA Universitas Jenderal
Soedirman pada pukul 10.00 s.d pukul 12.00 WIB.

Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Komputasi– FMIPA Unsoed 1


Panel surya bekerja berdasarkan efek
fotovoltaik atau efek fotolistrik. Ketika terkena
sinar matahari, foton yang merupakan partikel
sinar matahari menghantam semikonduktor silicon
Mengukur nilai I sel surya sehingga menimbulkan energi yang
cukup besar untuk memisahkan electron dari
struktur atomnya. Elektron yang terpisah dari
I1;I2;I3;I4;I5;I6;I7;I8;I9; atomnya akan bergerak menuju daerah positif dan
I10 hole akan bergerak menjauhi daerah positif
sehingga terjadilah arus listrik [3].

Menggambar grafik hubungan V-I

Grafik V-I

Selesai Gambar 3-1. Struktur Sel Surya

Panel surya saat digunakan diletakkan pada


ruang terbuka, sehingga kinerjanya memiliki
3. HASIL DAN PEMBAHASAN beberapa faktor penentu, yaitu Ambient Air
Temperature, yaitu sel surya dapat beroperasi secara
Panel surya merupakan komponen terpenting maksimal jika temperatur sel tetap normal pada 25
dari sebuah Pembangkit Listrik Tenaga derajat celsius. Kenaikan temperatur lebih tinggi
Surya(PLTS). Panel surya terdiri dari sejumlah sel dari temperatur normal pada sel surya akan
semikonduktor yang apabila disinari matahari melemahkan tegangan Voc.
akan menghasilkan foton yang membangkitkan
arus listrik.
Bahan dasar sel surya terbuat dari silikon yang
merupakan bahan semikonduktor. Pada sel surya,
silikon mampu berperan sebagai isolator pada
suhu rendah dan menjadi konduktor saat terdapat
energi dan suhu panas. Sebuah silikon sel surya
merupakan diode yang berasal dari lapisan atas
silikon tipe n (silicon doping of phosphoraus) dan
lapisan bawah silikon tipe p (silicon doping of baron)
[2].
Pada semikonduktor tipe p-n, hole-hole pada Gambar 3-2 Karakteristik penurunan voltage terhadap
kenaikan temperature [2].
bahan p dan elektron-elektron pada bahan n
disekitar sambungan cenderung untuk Gambar 3-2 menunjukan setiap kenaikan
berkombinasi. Hole dan elektron yang temperatur sel surya 10 derajat celcius dari 25
berkombinasi ini saling meniadakan, sehingga derajat celsius akan berkurang sekitar 0,4 % pada
pada daerah sekitar sambungan ini kosong dari total tenaga yang dihasilkan atau akan melemah
pembawa muatan dan terbentuk daerah dua kali lipat untuk kenaikan temperatur sel per 10
pengosongan (depletion region). Oleh karena itu derajat celsius.
pada sisi p tinggal ion-ion akseptor yang
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja panel
bermuatan negatif dan pada sisi n tinggal ion-ion
surya yaitu bahan panel surya, hambatan listrik
donor yang bermuatan positif. Namun proses ini
beban, intensitas penyinaran, serta
tidak berlangsung terus, karena potensial dari ion- bayangan(shading). Semakin tinggi intensitas
ion positif dan negatif ini akan mengahalanginya.
penyinaran, maka kinerja panel surya akan
Tegangan atau potensial ekivalen pada daerah
semakin optimal. Secara umum, untuk
pengosongan ini disebut dengan tegangan
meningkatkan penyerapan penyinaran matahari di
penghalang (barrier potential). Besarnya tegangan
Indonesia, panel harus diletakkan condong 15
penghalang ini adalah 0.2 untuk germanium dan
derajat ke arah utara( untuk wilayah di bawah
0.6 untuk silicon.
khatulistiwa). Selain itu, agar panel bekerja optimal,
lokasi peletakan panel surya tidak memiliki objek
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Komputasi– FMIPA Unsoed 2
penghalang yang dapat menghasilkan bayangan. DAFTAR PUSTAKA
Singkatnya, panel surya harus diletakkan di tempat
tinggi yang tidak terdapat penghalang lagi di [1] W. T. Cahyanto, S. S. W. A. Haryadi, H. and M.
atasnya [4]. Effendi, Fisika Eksperimen I, Purwokerto:
Laboratorium Fisika Inti dan Material Jurusan Fisika
Pada praktikum Uji Karakteristik Sel
FMIPA Universitas Jenderal Soedirman, 2019.
Fotovoltaik , parameter yang diukur adalah arus
[2] R. Pahlevi, "Pengujian Karakteristik Panel Surya
dan tegangan yang diperoleh sel fotovoltaik saat
Berdasarkan Intensitas Tenaga Surya," Skripsi, pp. 11-
disinari lampu maupun saat disinari matahari. 12, 2014.
Arus listrik dialirkan pada rangkaian hambatan
[3] [Online]. Available:
seri, yang hasilnya dapat ditunjukkan oleh grafik V
https://www.teknikelektronika.com. [Accessed 19
terhadap I. November 2019].
1 [4] "Janaloka," [Online]. Available: https://janalok.com.
0.8 [Accessed 19 November 2019].
Arus(A)

0.6

0.4

0.2

0
0.54 1.53 1.6 13.06 18.56 82 122 152.1 152.3 195

Tegangan(V)

Gambar 3-3. Grafik V-I pada sumber sinar bola lampu

0.12
0.1
0.08
Arus(A)

0.06
0.04
0.02
0
2 1.5 1 0.5 0
Tegangan(V)

Gambar 3-4. Grafik V-I pada sumber sinar matahari

Berdasarkan grafik di atas, nilai tegangan


menurun seiring dengan penurunan arus pada
fotovoltaik. Nilai arus dan tegangan listrik tertinggi
dicapai saat hambatan seri bernilai 10 ohm, dan
arus dan tegangan mencapai minimum saat
hambatan seri bernilai 100 ohm. Hal ini sesuai
dengan Hukum Ohm, yang dituiskan dengan
persamaan
𝑉
𝑅=
𝐼

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, dapat
disimpulkan:
a. Hasil arus dan tegangan pada penyinaran
dengan matahari menunjukkan hasil lebih
baik jika dibandingkan dengan penyinaran
dengan lampu.
b. Hubungan arus dan tegangan adalah
berbanding terbalik, apabila arus semakin
naik maka tegangan akan terus menurun,
begitupun sebaliknya
.

Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Komputasi– FMIPA Unsoed 3

Anda mungkin juga menyukai