Berikut adalah strategi yang dapat dilakukan oleh staf RSUD Kec. Mandau untuk penurunan
infeksi pada prosedur dan proses asuhan invasive :
a. Rencana tindak lanjut mengurangi kejadian Phlebitis :
1. Lakukan Kebersihan tangan/audit cuci tangan dan fasilitas.
2. Investigasi lebih lanjut tentang kepatuhan SPO pemasangan infus.
3. Koordinator ruangan meningkatkan pengawasan dalam tindakan invasif pemasangan
infus.
4. Koordinator meningkatkan pengawasan dan pembinaan sikap dan prilaku tenaga
keperawatan dalam bekerja sesuai SPO yang berlaku dan berkesinambungan.
5. Menggalakan program cuci tangan sesuai SPO yang berlaku dan melakukan sosialisasi
ulang.
6. Pengawasan yang terus menerus dalam hal menjaga kesterilan melakukan tindakan
invasif dengan audit kepatuhan tindakan invasif dengan prinsip asepsis.
7. Pemakaian obat obat dengan kosentrat tinggi sebaiknya diberikan melalui vena sentral.
8. Preparasi kulit yang tepat dengan menggunakan alcohol swab tunggu kering baru
lakukan penusukan.
9. Penggunaan hipafix yang transparan untuk setiap pemasangan infuse walaupun infuse
dipasang berulang.
10. Pengenceran obat saat injeksi.
11. Jangan mendorong infus dengan cairan bila tersumbat.
12. Pemilihan lokasi vena yang tepat.
13. Penggunaan spuite yang tidak berulang.
14. Untuk produk darah dan lipid ganti infus set setiap 1x24 jam untuk mencegah biofil atau
mengganti transfusi set dengan infus set post transfusi
15. Gunakan Intra Vena Line yang sesuai dengan ukuran vena.
16. Lakukan dressing infuse kalau hypavix telihat kotor dan basah.
17. Lakukan penggantian/pemasangan Intra Vena Line 3x24 jam paling lama 5x24 jam.
Kejadian infeksi sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan pekerjaan sesuai dengan standar
prosedur yang telah ditetapkan, melakukan koordinasi dengan IPCN terkait dengan tindakan
atau prosedur yang berkemungkinan untuk menimbulkan infeksi, serta memberikan motivasi
terkait pelaksaan kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi di masing-masing unit RSUD
Kec. Mandau.
Duri,
Ketua Tim PPI Sekretaris PPI/IPCN