Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ETIKA PROFESI DAN HUKUM PERBURUHAN

CONTOH KASUS PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI

DISUSUN OLEH :
MIFTAHUL KHOIR
DO21171312

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
TUMPAHAN MINYAK
Tempat : Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur

Waktu : Sabtu, 31 Maret 2018

Project : Pipa penyalur minyak mentah dari terminal terminal Lawe-Lawe ke


kilang minyak Pertamina Balikpapan

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)


telah menemukan yang menjadi penyebab tumpahan minyak di perairan Teluk
Balikpapan, Kalimantan Timur.Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian
ESDM Djoko Siswanto mengatakan, tumpahan minyak disebabkan oleh pipa di
bawah laut yang terputus, akibat tersangkut jangkar kapal.

Polisi menetapkan dua orang sebagai tersangka kasus minyak tumpah milik PT
Pertamina di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Pertama adalah ZD, nahkoda
kapal MV Ever Judger dan kedua adalah IS, karyawan PT Pertamina bagian
pengawasan pipa minyak.

"Setelah nahkoda kapal (kapal MV Ever Judger, ZD) dari hasil gelar perkara, satu
orang ditetapkan sebagai tersangka dengan inisial IS. Dia pegawai Pertamina di
bagian pengawas, jadi ada peran signifikan dari beliau, sehingga beliau ditetapkan
sebagai tersangka," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto (25/5/2018). IS
diduga bersalah karena tidak langsung melapor ke atasannya saat kejadian.

"Pada waktu kejadian harusnya dia langsung lapor. Dan itu ada beberapa hal yang
menyalahi prosedur," ujar Setyo.Ade Yaya menjelaskan IS, bersadarkan analisis
penyidik, diduga lalai dalam tugasnya. Namun tak dijelaskan secara bagaimana
kelalaian itu terjadi.

"Sesuai undang-undang itu kan kelalaian. Dia tidak melaksanakan sesuai tugasnya
sehingga terjadi kasus tersebut. Dia itu bagian yang pengawas pipa, buka-tutup
pipa. Kalau bocor harus segera ditutup," tutur Ade Yaya.Dalam kejadian ini
setidaknya 5 nelayan tewas
Analisa :

1. Berdasarkan Catur Karsa

Melanggar prinsip ketiga “Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan


masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya”. Hal ini dibuktikan
dengan analisis penyidik bahwa IS diduga lalai dalam tugas pengawasan pipa
penyaluran minyak dari terminal Lawe-lawe menuju kilang minyak pertamina
Balikpapan. IS diduga bersalah karena tidak langsung melapor ke atasannya saat
kejadian

2. Berdasarkan Sapta Dharma

Melanggar sikap “Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan,


kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat”. Dimana 5 nelayan tewas, dan wrga
sekitar mengalami mual, mata perih dan gangguan pernapasan akibat bau minyak
yang menyengat

3. Berdasarkan UU No.11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran

Dalam kasus ini, IS melanggar pasal 25 poin c “melaksanakan tugas profesi sesuai
dengan standar keinsinyuran “. IS diduga lalai karena tidak melaporkan adanya
kebocoran dengan indikasi turunnya tekanan pompa. Sesuai prosedur, ia harusnya
menutup aliran minyak ketika mengetahui indikasi turunnya tekanan pompa.

Selain itu, IS juga melanggar pasal 25 poin G “ mengutamakan kaidah keselamatan,


kesehatan kerja, dan kelestarian lingkungan”. Karena tumpahan ini, 40 ribu barel
minyak mentah mencemari ekosistem laut dan pantai wilayah teluk Balikpapan.
Petani tambak kehilangan sumber penghasilannya akibat matinya komoditas
tambak, rusaknya ekosistem hutan bakau, serta gangguan kesehatan masyarakat
sekitar

Anda mungkin juga menyukai